Sinyal X(n) dapat digeser menurut waktu dengan memindahkan variabel bebas
n dengan n-k, k integer.
k integer positif, maka menghasilkan delay (tunda) pada sinyal dengan k
satuan waktu.
k integer negatif, maka menghasilkan penambahan.
Contoh Gambar 3.6 : Suatu sinyal X(n) dilakukan pergeseran menjadi sinyal X(n-3)
dan X(n+2)
X(n) 4- X(n-3)
-2
-4-3 -2 –1 0 1 2 3 4
n -1 0 1 2 3 4 5 6 7 n
(a) (b)
X(n+2)
-7 n
-6–5–4 –3–2 –1 0 1 2
(c)
Gambar 3.6 Grafik sinyal a) X(n) b) X(n-3) c) X(n+2)
Jika sinyal X(n) disimpan pada tape magnetik atau pada piringan atau
mungkin dalam memori komputer perlu diperkenalkan delay atau mendahului
(advanced). Sebaliknya jika sinyal tidak disimpan tetapi akan dibangkitkan
dengan beberapa fenomena fisis dalam waktu real, tidak mungkin mendahulukan
sinyal waktu tertentu, karena operasi seperti itu mencakup cuplikan sinyal yang
belum dapat dibangkitkan. Sedangkan mungkin untuk memasukkan delay ke
dalam cuplikan sinyal yang sudah dibangkitkan, dan secara fisis mungkin untuk
melihat cuplikan sinyal yang akan datang. Konsekuensinya, dalam aplikasi
pengolahan sinyal waktu real, operasi mendahulukan basis waktu (time base) pada
sinyal tidak dapat direalisasikan secara fisis.
(c)
Gambar 3.7 a) Sinyal x(n) b) Sinyal x(-n) c) Sinyal x(-n+2)
Gambar 3.8 memperlihatkan contoh modifikasi n dengan µn. Dari sinyal X(n)
perlihatkan tampilan y(n) = x(2n).
x(n)
n
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6
(a)
y(n) = x (2n)
n
-3 -2 -1 0 1 2 3
(b)
1/T menjadi ½ T, yaitu mengurangi laju pencuplikan dengan faktor 2. Ini disebut
pencuplikan mundur.
Sistem waktu diskrit adalah perangkat atau algoritma yang beroperasi pada
sinyal waktu diskrit yang dinamakan masukan/eksistasi, menurut beberapa aturan
yang didefinisikan dengan baik dan untuk menghasilkan sinyal waktu diskrit lain
yang dinamakan keluaran atau respon sistem.
Dengan kata lain sistem sebagai suatu operasi atau sekelompok operasi untuk
menghasilkan sinyal masukan X(n) yang ditransformasikan menjadi sinyal y(n)
(keluaran).
Hubungannya : y(n) ≅ τ [X (n)] (3.17)
x(n)
Sinyal masukan / Sistem waktu
eksistasi Sinyal keluaran
Diskrit atau Respon
│n│ ; -3 ≤ n ≤ 3
X(n) =
0 ; yang lainnya
a. y(n) = X (n)
b. y(n) = X (n-1)
c. y(n) = X (n+1)
[
d. y(n) = 1/3 X ( n +1) + X n + X ( n−1) ]
e. [
y( n ) = maks X ( n +1) , X ( n ) , X ( n −1) ]
n
f. y( n) = ∑X
k = −∞
(k ) = X( n) + X (n −1) + X (n−2) + ...
X (n) = {...,0,3,2,1,0,1,2,3,0,...}
↑
Selanjutnya menemukan keluaran setiap sistem dengan menggunakan
hubungan masukan – keluaran :
a) y(n) = x(n) ; Berarti keluaran dapat sama dengan masukan. Sistem ini
dikenal sebagai sistem identitas.
b) y(n) = X(n−1); y(0) = X(−1), y(1) = X(0) , y(2) = X(1) , y(3) = X(2)
Sistem “menunda” masukan dengan satu cuplikan
y( n ) = {...,0,3,2,1,0,1,2,3,0...}
↑
c) y( n) = X ( n +1) ; y( 0) = X (1), y(1) = X ( 2) , y( 2) = X ( 3) , dst.
y( n ) = {...,0,3,2,1,0,1,2,3,0,...} → n = 0
↑
d) y( n ) = 1 / 3[X ( n +1) + X ( n ) + X ( n −1) ]
↑
5) y( n ) = maks [X ( n +1) , X ( n ) + X ( n −1) ]
y( n ) = {...0,0,3,3,2,1,2,3,3,0,0,...}
↑
n
6) y( n ) = ∑X
k = −∞
(k ) = X ( n) + X ( n −1) + X ( n − 2 )
Sistem ini adalah dasar dari suatu akumulator yang menghitung jumlah
perjalanan seluruh nilai masukan sebelumnya hingga waktu sekarang.
y( n ) = {...,0,3,5,6,6,7,9,12,0,...}
↑
3.2.2 Penyajian Diagram Blok Sistem waktu Diskrit
Ada beberapa macam penyajian diagram blok sistem waktu diskrit yang dapat
dihubungkan untuk membentuk sistem kompleks.
a. Penambah : Penambahan dua sinyal (barisan sinyal) untuk membentuk
barisan lain. Operasi penambahan tanpa memori, tidak perlu
untuk menyimpan salah satu barisan untuk melakukan
penambahan. Diperlihatkan pada Gambar 3.10.
y( n ) = X 1( n ) + X 2 ( n )
+
c. Pengali sinyal ; Perkalian dua barisan sinyal untuk membentuk barisan lain
(perkalian). Operasi perkalian tanpa memori, diperlihatkan
pada Gambar 3.12.
x2(n)
d. Elemen tunda unit; Sistem khusus yang menunda sinyal yang melewatinya
dengan suatu cuplikan, diperlihatkan pada Gambar 3.13.
Sinyal cuplikan X(n-1) dibentuk dari sinyal masukan X(n) dan disimpan
dalam memori pada waktu n.
x(n)
Z-1 y(n) = x(n-1)
Z-1
x(n)
y(n)
+ +
0,5
0.5X(n)
0,25
(a)
0,25y(n-1)
Z-1
Z-1 x(n-1)
0,5{x(n-1)+x(n)}
x(n)
0,5 y(n)
+ +
x(n)
0,25
(b) 0,25y(n-1)
Z-1
Gambar 3.15 Diagram Blok Sistem