UNIT 3
TRANSFORMASI Z
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI
RIFKI ALAIN
3332180003
PSD-10
1
BAB I
METODOLOGI PENELITIAN
1.1. Prosedur percobaan
d.
Sintaks:
Ts1 = 0.5; % periode sampling = 0.5
n1 = 0:Ts1:25;
2
3
Jawab:
Pole= -2
Zero= -1-3
2𝑠 + 4
𝑆2 + 4𝑠 + 3
Numerator
denumerator
2. Gambarkan grafik underdamp, overdamp dan criticaldamp
Jawab
2
3
Jawab:
4
BAB III
ANALISA
1.1. Dasar Teori
3.1.1 Transformasi Z
Transformasi z Melakukan transformasi dari domain sinyal waktu diskrit, domain ayang
lain yang kami sebut domain Z. Ini digunakan dengan sinyal waktu diskrit, dengan cara
yang sama seperti Laplace danTransformasi Fourier digunakan dengan sinyal waktu
kontinu. Transformasi z merupakan bentuk lain dari transformasi Laplace maupun
tranformais ormasi Laplace maupun Fourier. Kalau transformasi Laplace dan Fourier
dapat dikenakan baik pada fungsi-fungsi diskrit maupun analog, maka transformasi z
hanya dapat dikenakan pada fungsi diskrit. Suatu deret runtun waktu adalah contoh fungsi
diskrit yang sangat sesuai untuk dianalisis dengan menggunakan transformasi z[1].
Transformasi z hasil frekuensi deskripsi domain untuk sinyal waktu diskrit, dan
membentuk dasar untuk desain sistem digital,seperti filter digital. Seperti Transformasi
Laplace, ada satu sisi, dan dua sisi transformasi Z[2].
Didefinisikan sebagai
1.2. Analisa
Pada Percobaan pertama pada unit ini adalah mengenai menghitung konstanta pecahan
parsial dan pole untuk transformasi Z dengan menghitung konstanta ekspansi pecahan
parsial dan pole dari fungsi rasional perintah yang dimasukkan pada listing program yaitu
dengan fungsi b = [6,-10,2]; a = [1,-3,2,0]; [r,p,k] = residue(b,a) r
sebagaai nilai residu , p sebagai pole dan k sebagi konstanta. dari perintah tersebut
menghasilkan output r=3 2 1 p=2 1 0 dan k bernilai kosong hal tersebut dihasilkan
karena terdapat fungsi residu(b,a) pada listing program. Hasil dari listing tersebuty dapay
dilihat pada workspace yang terdapat nilai konstanta ekspansi pecahan parsial dan pole
hasil seperti Gambar 3.2 berikut
Percobaan yang ketiga yaitu untuk melihat tanggapan waktu dari sistem
diskrit namun dengan periode sampling yang berbeda, , sinyal yang pertama tampil
merupakan sinyal diskrit namun dengan periode sampling yang dimasukkan
berbeda dengan nilai n juga berbeda sehingga sinyal yang tampil pada
plot(n1,xd1,n1,z1,'o-'), grid; menampilkan sinyal diskrit dan tanggapan
waktu yang menghasilkan tanggapan pada sinyal yang kedua pada
plot(n2,xd2,n2,z2,'o-'), grid; untuk percobaan kali ini sangat terlihat
tanggapan yng dihasilkan karena menggunakan periode sampling berbeda dan akan
lebih jelasnya untuk tanggapan waktu dari sistem diskrit untuk
periode sampling yang berbeda terlihat pada Gambar 3.4.
7
8
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Transformasi z merupakan bentuk lain dari transformasi Laplace
maupun tranformais ormasi Laplace maupun Fourier. Kalau
transformasi Laplace dan Fourier dapat dikenakan baik pada
fungsi-fungsi diskrit maupun analog, maka transformasi z hanya
dapat dikenakan pada fungsi diskrit
2. Region of Convergence ataau disingkat dengan ROC yang
merupakan daerah konvergen yang merupakan daerah hasil
transformasinya adalah terhingga.
3. Ada tiga metode yang sering digunakan untuk menghitung invers
transformasi-z dalam praktek:
1. Menghitung langsung integral kontur
2. Ekspansi dalam deret pangkat, dengan variabel z dan z–1
3. Ekspansi pecahan parsial dan melihat tabel pasangan
transformasi Dengan beberapa pertimbangan, buku ini hanya
akan membahas metode nomor 3 saja.
9
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ninla Elmawati Falabiba, Teori Pengolahan Sinyal Digital. Jakarta Selatan:
LP_UNAS, 2019.
[2] T. Steven, Signals and systems with MATLAB applications, vol. 41, no. 08.
Fremont, California: Orchard Publications, 2004.
10
LAMPIRAN
BLANGKO PERCOBAAN
Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit
DATA PRAKTIKAN
NAMA RIFKI ALAIN
NIM 3332180003
KELOMPOK PSD-10
TANGGAL PRAKTIKUM 1 Oktober 2021
ASISTEN Muhammad Eka Setio Aji[EK]
Percobaan Grafik
Menghitung konstanta
pecahan parsial dan pole
untuk transformasi Z
11
12
Tanggapan frekuensi
dari sistem diskrit