Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM PENGOLAHAN SINYAL DIGITAL

UNIT 3
TRANSFORMASI Z
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI

RIFKI ALAIN
3332180003
PSD-10

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021

1
BAB I
METODOLOGI PENELITIAN
1.1. Prosedur percobaan

1. Jalankan software Matlab untuk menginput program-program .


2. Inputkan kode-kode berikut
a. Si Hitung konstanta pecahan parsial dan pole untuk transformasi Z
dengan menggunakan sintak
b = [6,-10,2];
a = [1,-3,2,0];
[r,p,k] = residue(b,a)

b. Hitung tanggapan waktu dari sistem diskrit dengan


menggunakan sintak:

zeta = 0.7; % koefisien redaman


Ts = 0.5;
num = 1;
den = [1, 2*zeta, 1]; % system orde 2
sys = tf(num,den);
t = 0:Ts:19;
x = ones(size(t));
z = lsim(sys,x,t);
subplot(211), plot(t,x,t,z), grid;
[nd,dd] = c2dm(num,den,Ts,'zoh');
n = 0:Ts:19;
xd = ones(size(n));
z1 = filter(nd,dd,xd);
subplot(212), plot(n,xd,n,z1,'o-'), grid;

c. Hitung tanggapan waktu dari sistem diskrit untuk periode


sampling yang berbeda dengan menggunakan sintak:

d.
Sintaks:
Ts1 = 0.5; % periode sampling = 0.5
n1 = 0:Ts1:25;

2
3

Ts2 = 2; % periode sampling = 2


n2 = 0:Ts2:25;
num = [1 1];
den = [1 0.5 1];
[nd1,dd1] = c2dm(num,den,Ts1,'zoh');
[nd2,dd2] = c2dm(num,den,Ts2,'zoh');
sys1 = tf(nd1,dd1,Ts1);
sys2 = tf(nd2,dd2,Ts2);
sys_1 = feedback(sys1,0.1);
sys_2 = feedback(sys2,0.1);
[numd1,dend1] = tfdata(sys_1,'v');
[numd2,dend2] = tfdata(sys_2,'v');
xd1 = ones(size(n1));
z1 = filter(numd1,dend1,xd1);
subplot(211), plot(n1,xd1,n1,z1,'o-'), grid;
xd2 = ones(size(n2));
z2 = filter(numd2,dend2,xd2);
subplot(212), plot(n2,xd2,n2,z2,'o-'), grid;

e. Hitung tanggapan frekuensi dari sistem diskrit dengan


menggunakan sintak
zeta = 0.7; % keofisien redaman num = 1;
den = [1, 2*zeta, 1]; % system orde 2
Ts = 0.5;
[nd,dd] = c2dm(num,den,Ts,'zoh'); point = 512;
Fs = 2*pi;
[H,q] = freqz(nd,dd,point,Fs); g =
ones(size(q))*0.707;
M = abs(H);
plot(q,M,'o',q,g,'--'),grid

3. Jalankan setiap program satu persatu.


4. . Perhatikan output dari program yang dijalankan
5. Analisa dan catat hal hal yang penting..
BAB II
TUGAS

2.1 Tugas Pendahuluan


1. Tentukan Pole, zero , numerator dan denumerator dari fungsi berikut
𝐻(𝑠) 2𝑠+4
= 𝑆2 +4𝑠+3?
𝐺(𝑠)

Jawab:
Pole= -2
Zero= -1-3
2𝑠 + 4
𝑆2 + 4𝑠 + 3
Numerator
denumerator
2. Gambarkan grafik underdamp, overdamp dan criticaldamp
Jawab

2
3

2.2 Tugas Unit


1. Carilah konstanta ekspansi pecahan parsial dan pole-pole untuk
transformasi-z?

Jawab:
4

BAB III
ANALISA
1.1. Dasar Teori
3.1.1 Transformasi Z
Transformasi z Melakukan transformasi dari domain sinyal waktu diskrit, domain ayang
lain yang kami sebut domain Z. Ini digunakan dengan sinyal waktu diskrit, dengan cara
yang sama seperti Laplace danTransformasi Fourier digunakan dengan sinyal waktu
kontinu. Transformasi z merupakan bentuk lain dari transformasi Laplace maupun
tranformais ormasi Laplace maupun Fourier. Kalau transformasi Laplace dan Fourier
dapat dikenakan baik pada fungsi-fungsi diskrit maupun analog, maka transformasi z
hanya dapat dikenakan pada fungsi diskrit. Suatu deret runtun waktu adalah contoh fungsi
diskrit yang sangat sesuai untuk dianalisis dengan menggunakan transformasi z[1].
Transformasi z hasil frekuensi deskripsi domain untuk sinyal waktu diskrit, dan
membentuk dasar untuk desain sistem digital,seperti filter digital. Seperti Transformasi
Laplace, ada satu sisi, dan dua sisi transformasi Z[2].
Didefinisikan sebagai

di mana z adalah suatu variabel bilangan komplek, yaitu z = re jΩ[3].

Gambar 3.1 Bidang Kompleks[3]


Transformasi-z adalah suatu deret tak hingga, sehingga mungkin saja divergen untuk
beberapa nilai z. Oleh karena itu, transformasi-z hanya didefinisikan untuk suatu daerah yang
hasil transformasinya adalah terhingga. Daerah tersebut diberi nama daerah konvergen
(Region of Convergence). Secara umum, Region Of Convergence (ROC) dari transformasi-z
berbentuk[3] :
R1 < |z| < R2, dimana |z| = r
dengan batas R1 dan R2 adalah tergantung pada sinyal yang ditransformasikan.
5

1.2. Analisa
Pada Percobaan pertama pada unit ini adalah mengenai menghitung konstanta pecahan
parsial dan pole untuk transformasi Z dengan menghitung konstanta ekspansi pecahan
parsial dan pole dari fungsi rasional perintah yang dimasukkan pada listing program yaitu
dengan fungsi b = [6,-10,2]; a = [1,-3,2,0]; [r,p,k] = residue(b,a) r
sebagaai nilai residu , p sebagai pole dan k sebagi konstanta. dari perintah tersebut
menghasilkan output r=3 2 1 p=2 1 0 dan k bernilai kosong hal tersebut dihasilkan
karena terdapat fungsi residu(b,a) pada listing program. Hasil dari listing tersebuty dapay
dilihat pada workspace yang terdapat nilai konstanta ekspansi pecahan parsial dan pole
hasil seperti Gambar 3.2 berikut

Gambar 3. 2 Konstanta Pecahan Parsial Dan Pole

Percobaan kedua mengenai tanggapan waktu dari sistem diskrit dengan


menggunakan listing program zeta = 0.7; yang merupakan koefisien dari suatu
redaman, juga menggunakan Ts = 0.5; sebagai periode ssampling dengan jarak
nilai 0.5 num = 1; sebagai nilai penyebut dan sinyal yang tampil pada batas 1dan
dengan menggunakan rumus den=[1,2*zeta,1]; sebagai penyebut yang
diketahui zeta yang diberikan yaitu 0.2 sehingga sinyal pada plot pertama
menghasikan sinyal yang asli saja sedangkan sinyal yang tampil pada plot kedua
6

[nd,dd] = c2dm(num,den,Ts,'matched'); myang dipengaruhi dri fungsi


tersebut menghasilkan sinyal yang tampil sama seperti sinyal yang pertama namun
terdapat seperti bulatan maka akan menampilkan output sinyal membentuk garis
lurus pada sumbu x dalam keadaan 1 seperti yang terlihat pada Gambar 3.3 dibawah
ini.

Gambar 3.3 Tanggapan Waktu Dari Sistem Diskrit

Percobaan yang ketiga yaitu untuk melihat tanggapan waktu dari sistem
diskrit namun dengan periode sampling yang berbeda, , sinyal yang pertama tampil
merupakan sinyal diskrit namun dengan periode sampling yang dimasukkan
berbeda dengan nilai n juga berbeda sehingga sinyal yang tampil pada
plot(n1,xd1,n1,z1,'o-'), grid; menampilkan sinyal diskrit dan tanggapan
waktu yang menghasilkan tanggapan pada sinyal yang kedua pada
plot(n2,xd2,n2,z2,'o-'), grid; untuk percobaan kali ini sangat terlihat
tanggapan yng dihasilkan karena menggunakan periode sampling berbeda dan akan
lebih jelasnya untuk tanggapan waktu dari sistem diskrit untuk
periode sampling yang berbeda terlihat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Tanggapan Waktu Dari Sistem Diskrit


Untuk Periode Sampling Yang Berbeda

Percobaan terakhir adalah mengenai tanggapan frekuensi dari sistem diskrit,


dengan menginput zeta = 0.7; maka pada sumbu x sinyal yang tampil
yaitu dimulai dari 0 sampai 7 dan kemudian pada num = 1; akan berpengaruh
pada nilai pada sumbu y dimana keadaana sinyal yang tampil dari keadaan 1
dan sinyal yang tampil pada plot(q,M,'o',q,g,'--'), grid; merupakan
sinyal hasil perhitungan dari sinyal diskrit sehingga menhasilkan tanggapan
frekuensi dari sistem diskrit seperti terlihat pada Gambar 3.5 berikut ini:

7
8

Gambar 3.4 Tanggapan Frekuensi Dari Sistem Diskrit


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1. Transformasi z merupakan bentuk lain dari transformasi Laplace
maupun tranformais ormasi Laplace maupun Fourier. Kalau
transformasi Laplace dan Fourier dapat dikenakan baik pada
fungsi-fungsi diskrit maupun analog, maka transformasi z hanya
dapat dikenakan pada fungsi diskrit
2. Region of Convergence ataau disingkat dengan ROC yang
merupakan daerah konvergen yang merupakan daerah hasil
transformasinya adalah terhingga.
3. Ada tiga metode yang sering digunakan untuk menghitung invers
transformasi-z dalam praktek:
1. Menghitung langsung integral kontur
2. Ekspansi dalam deret pangkat, dengan variabel z dan z–1
3. Ekspansi pecahan parsial dan melihat tabel pasangan
transformasi Dengan beberapa pertimbangan, buku ini hanya
akan membahas metode nomor 3 saja.

4. Sifat-sifat transformasi z diantaranya:

a. Linear aX1(z) + bX2(z); untuk seluruh a dan b

b. Pergeseran waktu z –M X(z)

c. Perkalian dengan waktu X(z – 1)

d. Pembalikan waktu X(z) H(z)

e. Perkalian dengan an X(z/a)

f. Teorema nilai awal lim zXz

g. Teorema nilai akhir [(z–1) X(x)]z = -1.

9
DAFTAR PUSTAKA

[1] Ninla Elmawati Falabiba, Teori Pengolahan Sinyal Digital. Jakarta Selatan:
LP_UNAS, 2019.

[2] T. Steven, Signals and systems with MATLAB applications, vol. 41, no. 08.
Fremont, California: Orchard Publications, 2004.

[3] team Ir. RI Munarto, M.Eng, “Modul Praktikum Pengolahan Sinyal


Digital,” 2021.

10
LAMPIRAN
BLANGKO PERCOBAAN
Sinyal dan Sistem Waktu Diskrit

DATA PRAKTIKAN
NAMA RIFKI ALAIN
NIM 3332180003
KELOMPOK PSD-10
TANGGAL PRAKTIKUM 1 Oktober 2021
ASISTEN Muhammad Eka Setio Aji[EK]

Percobaan Grafik

Menghitung konstanta
pecahan parsial dan pole
untuk transformasi Z

Tanggapan waktu dari


sistem diskrit

11
12

Tanggapan waktu dari


sistem diskrit untuk
periode sampling yang
berbeda

Tanggapan frekuensi
dari sistem diskrit

Anda mungkin juga menyukai