Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AGUS ERNAWAN SULISTIANTO

NIM : 1507115748
KELAS : B

PROSES PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK

Ditinjau dari segi kamus, yang dimaksud pembangkit adalah sesuatu yang
membangkitkan atau alat untuk membangkitkan sesuatu. Dengan demikian dalam
suatu sistem tenaga listrik yang dimaksud pembangkit tenaga listrik ialah suatu
alat/peralatan yang berfungsi untuk membangkitkan tenaga listrik dengan cara
mengubah energi potensial menjadi tenaga mekanik, selanjutnya menjadi tenaga
listrik. Istilah lain yang dipakai untuk menyebut pembangkit tenaga listrik ialah pusat
tenaga listrik.
Untuk mendapatkan energi listrik dapat memanfaatkan bermacam-macam
sumber energi, misalnya tenaga air, tenaga angin, bahan bakar fosil, dan bahan bakar
nuklir. Dengan memakai sumber energi tersebut diperoleh tenaga untuk menggerakkan
turbin yang akan mengaktifkan generator listrik. Energi listrik yang dihasilkan harus
diubah menjadi tegangan yang sesuai untuk transmisi. Setelah proses ini, arus listrik
dialirkan melalui jaringan kabel transmisi ke daerah yang memerlukan.
Pada proses pembangkitan tenaga listrik telah terjadi proses perubahan energi
mekanik menjadi energi listrik.

Gambar 1. Proses pembangkitan tenaga listrik

Jadi sesungguhnya mesin penggerak generator melakukan konversi energi


primer menjadi energi generator. Proses konversi energi primer menjadi energi
mekanik menimbulkan ”produk” sampingan berupa limbah dan kebisingan yang perlu
dikandalikan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan.
Dari segi ekonomi teknik, komponen biaya penyedia tenaga listrik yang
terbesar adalah biaya pembangkitan, khususnya biaya bahan bakar. Oleh sebab itu,
berbagai tehnik untuk menekan biaya biaya bahan bakar terus berkembang, baik dari
segi unit pembangkit secara individu maupun dari segi operasi sistem tenaga listrik
secara terpadu.
Mengingat proses pembakitan tenaga listrik merupakan proses konversi energi
primer ( bahan bakar atau potensi air ) menjadi energi mekanik penggerak generator,
yang selanjutnya energi mekanik ini diubah menjadi energy listrik oleh generator,
maka dalam pusat listrik umumnya terdapat:
1. Instalasi energi primer, yaitu instalasi bahan bakar atau instalasi tenaga air.
2. Instalasi mesin penggerak generator, yaitu instalasi yang berfungsi sebagai
pengubah energi primer menjadi energi mekanik penggerak genertor. Mesin
penggerak generator ini dapat berupa ketel uap beserta turbin uap, mesin diesel,
turbin gas, atau turbin air.
3. Instalasi pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi
mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar.
4. Instalasi listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari: (a) Instalasi
tenaga tinggi, yaitu instalasi yang menyalurkan energi listrik yang dibangkitkan
generator, (b) Instalasi tegangan rendah, yaitu instalasi alat-alat bantu dan
instalasi penerangan, (c) Instalasi arus searah, yaitu instalasi yang terdiri dari
baterai aki beserta pengisinya dan jaringan arus searah yang terutama
digunakan untuk proteksi, kontrol dan telekomunikasi.

Sebagai contoh :
Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
A. Komponen Sistem Pembangkit Tenaga Listrik
Panel surya / solar cell sebagai komponen penting pembangkit listrik tenaga surya,
mendapatkan tenaga listrik pada pagi sampai sore hari sepanjang ada sinar matahari.
Umumnya kita menghitung maksimun sinar matahari yang diubah menjadi tenaga
listrik sepanjang hari adalah 5 jam. Tenaga listrik pada pagi – sore disimpan dalam
baterai, sehingga listrik dapat digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar
matahari. Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar
matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:
Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt). Berapa besar arus
yang dihasilkan panel surya / solar cell (dalam Ampere hour), dalam hal ini
memperhitungkan berapa jumlah panel surya / solar cell yang harus dipasang. Berapa
unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan
penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).
Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang
lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi
generator listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan,
perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka panjang, nilai ke-
ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang baik, pembangkit listrik
tenaga surya dengan panel surya / solar cell memiliki daya tahan 20 – 25 tahun. Baterai
dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 – 5 tahun. Beberapa komponen
dari pembangkit listrik tenaga surya :
Gambar 2. Komponen dari pembangkit listrik tenaga surya.

1. Panel surya / solar cell


Sel surya atau sel fotovoltaik adalah alat yang mengubah energi cahaya menjadi
energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pembangkit listrik tenaga surya tipe
fotovoltaik adalah pembangkit listrik yang menggunakan perbedaan tegangan akibat
efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik. Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan
panel P di bagian atas, lapisan pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian
bawah. Efek fotoelektrik adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di
lapisan panel P terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan
panel N di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.

Gambar 3. Gambar lapisan solar sell

2. Charge controller

3. Baterai

4. Inverter DC to AC
B. Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Surya.

Gambar 4. Cara Kerja Pembangkit Energi Lstrik.

Cara kerja dari pembangkit listrik jenis ini cukup sederhana. Sinar matahari
mengenai solar panel, masuk kedalam solar charg controller, arus disini masih dalam
keadaan DC. Lalu dialirkan ke baterai, disini masuk kedalam inverter untuk mengubah
arus DC menjadi AC lalu dapat dimanfaatkan untuk berbagai alat-alat elektronik.
Komponen utama dari sumber energi ini adalah sel foltovotaik. Sel tersebut memiliki
peranan untuk menangkap panas matahari yang kemudian akan diubah menjadi energi
listrik. Jika dibandingkan dengan pembangkit listrik yang lain, jenis pembangkit listrik
ini diklaim lebih ramah lingkungan, murah dan hampir tidak memiliki polusi ataupun
limbah.
Hal tersebut merupakan keuntungan dari pembangkit listrik ini. Setelah panas
matahari ditangkap oleh sel foltovotaik lalu panas tersebut akan digunakan untuk
memanaskan cairan yang selanjutnya menjadi uap yang dihasilkan akan dipanaskan
oleh sebuah generator yang akhirnya akan menghasilkan listrik. Umumnya prinsip
kerja dari pembangkit listrik jenis ini hampir sama seperti cara kerja pembakaran
bahan bakar fosil dalam pengolahannya. Yang membedakan dari pembangkit listrik
bahan bakar fosil dan pembangkit listrik tenaga matahari ini adalah uap yang
dihasilkan bukan dari pembakaran minyak fosil, akan tetapi dari tenaga surya atau
cahaya matahari.

Anda mungkin juga menyukai