Anda di halaman 1dari 6

Percobaan IV

Transformator Daya dan Energi

Rivaldi Heriyan (13117099)


Asisten : Oktario (13116072)
Tanggal Percobaan : 01/04/2019
EL2202 Praktikum Rangkian Elektrik II
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak— Pada praktikum kali ini kelompok saya diminta untuk Transformator disingkat dengan nama trafo yaitu alat yang
membuat suatu pembahasan yang berjudul “Transformator yang dipakai untuk mengubah tegangan AC dari suatu harga
daya dan Energi”. Dalam praktikum ini praktikan akan menjadi suatu harga yang diinginkan.Transformator definisi
membuat. Pada percobaan pertama pratikan harus lainnya adalah perangkat listrik yang dirancang atas dasar
memahami menggunakan Transformator tanpa beban konsep kopling magnetik. Transformator menggunakan
dan pada bagian output ,dan pada percobaan kedua kumparan yang digabungkan secara magnets untuk
praktikan menggunakan transformator menggunakan mentransfer energi dari satu sirkuit ke sirkuit lain.
beban pada bagian output yang digunakan beban resistor Transformator digunakan dalam sistem tenaga elektrik untuk
dan kapasitor. Praktikan dapat mengamati dan menaikkan atau menurunkan tegangan atau arus. Mereka
menganalisis pada transformator menggunakan cara step digunakan dalam peralatan elektroik seperti penerima radio
up atau stepdown ,dan dapat membandingkan pengaruh dan televisi.
yang diberikannya suatu beban dan tanpa beban pada
transformator
Penghubung.
Kata Kunci—Transformator,Step Up ,Step Down,Energi,Daya

I. PENDAHULUAN

P ada praktikum kali ini, praktikan diminta untuk membuat


sebuah rangkaian dengan menggunakan Transformator.
Transformator adalah adalah sebuah mesin listrik yang
mengubah suatu energi yang asalnya energi gerak menjadi
energi listrik dan kegunaan lainnya untuk mentransfer tenaga
listrik bertegangan besar melalui suatu rangkaian yang berisi
kumparan tembaga ataupun kumparan yang bisa terinduksi
melalui elektromagnet. Pada Transformator atau trafo
biasanya penggunaanya tergantung pada kapaitanya yang
ingin disalurkan. Dan pada Transformator memiliki beberapa
jenis yaitu Transformator step-up dan Transformator step- Gbr 2-1 Skema Transformator
down. Pada praktikum kali ini praktikan dapat memahami Ketika dua induktor atau kumparan berada dalam jarak yang
prinsip kerja pada transformator beserta mengenal jenis-jenis dekat satu sama lain akan menimbulkan fluks magnetik yang
disebabkan oleh arus dalam satu kumparan dengan kumparan
transformator dan fungsi transformator . Tidak hanya akan
yang lain sehinga menyebabkan tegangan pad akumparan
mengenal prinsip kerja saja namun praktikkan juga akan
yang terakhir. Penomena ini biasa disebut sebagai induktansi
melakukan percobaan mengenai yang menggunakan beban timbal balik atau induktansi bersama.
pada bagian outputnya. Adapun tujuan dari praktikum ini
adalah:
1. Memahami prinsip kerja dari transformator.
2. Memahami dan menghitung nilai mutual inductance
pada transformator.
3. Memahami dan menghitung nilai tegangan ,arus,daya
dan energi pada sistem transformator

II. LANDASAN TEORETIS


A. Transformator dan Fungsinya
atau atau .
Disini ω0 atau f0 adalah frekuensi yang membuat rangkaian
bersifat resistif dan terjadi arus maksimum atau tegangan
maksimum pada R. Bila dilihat dari impedansi rangkaian Ztot,
maka pada f<fo rangkaian akan bersifat kapasitif dan pada
f>fo rangkaian akan bersifat induktif.

Gbr 2-2 Induktansi Bersama M21


Pada gambar diatas (asumsi induktor kedua tidak terdapat
arus) dapat kita lihat bahwa fluks magnetik yang memancar
dari kumparan 1 terdapat terhubung hanya dengna kumparan
1 dan yang lain terhubung dengan kedua kumparan, maka
didapatkan rumus :

Gbr 2-2 grafik arus dengan frekuensi pada rangkaian resonansi Seri
Pada waktu resonansi seri, sangat mungkin terjadi bahwa
M21 menjelaskan induktansi bersama dari kumparan 2 tegangan pada L atau pada C lebih besar dari tegangan
terhadap kumparan 1 ,dan mutual inductansi adalah sumbernya. Pembesaran tegangan pada L atau pada C pada
kemampuan satu induktor untuk menginduksi tegangan saat resonansi ini didefinisikan sebagai faktor kualitas Q.
melintasi induktor tetangga ,diukur dalam henrys(H).
C. Rangkaian RLC paralel

Gbr 2-3 Rangkaian Resonansi Paralel

Gbr 2-3 Rangkaian menurunkan Energi


Total energi yang tersimpan pad akumparan ketika i1’dan i2 Disini ωO adalah frekuensi yang membuat rangkaian bersifat
memiliki nilai yang tetap adalah resistif dan terjadi arus maksimum atau tegangan maksimum
pada R.

Persamaan ini didaat dair penurunan berdasarkan asumsi


bahwa kedua arus kumparan memasuki titik kedua terminal
B. Rangkaian Seri RLC

Gbr 2-4 Grafik Tegangan dengan frekuensi pada rangkaian resonansi Paralel

D. Daya
Bila pada beban rangkaian listrik kita mengenal Resistansi
Gbr 2-1 Rangkaian Resonansi Seri
(R), reaktansi (X) dan impedansi (Z), dalam pembahasan daya
Perhatikan rangkaian RLC seri pada Gambar 6-136. Dari listrik kita mengenal istilah daya nyata (P), daya reaktif (Q)
hubungan Ztot=R+j(XL−XC) dan daya semu (S). Ketiga daya tersebut saling terkait dan
terlihat bahwa pada waktu resonansi dimana X L = XC maka membentuk segitiga daya.
Ztot = R merupakan Zminimum, sehingga akan diperoleh arus
Daya nyata disebut juga dengan daya aktif. Energi disipasi
yang maksimum. Dalam keadaan ini rangkaian hanya bersifat
atau dihamburkan oleh beban disebut sebagai daya aktif. Daya
resistif sehingga fasa arus sama dengan fasa tegangan yang aktif dilambangkan dengan huruf P dan diukur dalam satuan
terpasang. W (Watt).
Saat XL=XC terjadi, maka mengingat XL=ωL dan XC=1/ωC Energi hanya terserap dan kembali ke sumbernya karena sifat
dapat diperoleh beban yang reaktif disebut sebagai daya reaktif. Daya reaktif
dilambangkan dengan huruf Q dan diukur dalam satuan VAR
(Volt-Amps-reaktif).
Energi total dalam rangkaian arus bolak-balik, baik masukkanlah inputan
Ukurlah tegangan nilai
input resistor
(Vin), serta
tegangan
dihamburkan, diserap ataupun yang kembali diseut daya tegangan sumber
output (Vot), aruspada generator
input (Iin) dansinyal
arus
semu. Daya semu dilambangkan dengan huruf S dan diukur digunakan
output (Iout)
dalam satuan VA (Volt-Amps).
E. Faktor Daya Hitunglah induktansi bersama pada kedua
kumparan, berikan analisi pada nilai yang
Cos pi atau ditulis dengan Cos phi atau Cos , merupakan anda dapat
perbandingan daya nyata dengan daya semu. Ingat rumus daya
, maka . Istilah lain cos phi adalah
Tinjaulah sinyal Vout dan Vin dengan
faktor daya (power factor, pf) dan tidak ada satuan untuknya. osioskop, carilah perbandingannya dan
Nilai Cos pi atau faktor daya suatu beban rangkaian listrik berikan analisis untuk tinjauan analisis
berkisar antara nol hingga satu. Faktor daya tinggi dengan anda
nilai mendekati satu merupakan faktor daya yang bagus,
sebaliknya faktor daya rendah yang mendekati nol merupakan
Ulangi langkah-langkah percobaan tadi
faktor daya yang buruk. Untuk beban resistif atau resistor
untuk niai R dan tegangan sumber yang
murni, faktor dayanya sangat baik yaitu satu, karena P=S,
berbeda
artinya daya yang dihamburkan oleh beban listrik (P)
sebanding dengan arus yang dibebankan padanya. Bila faktor
dayanya buruk, maka akan mengakibatkan arus beban
meningkat, dengan daya (P) yang sama. B. Transformator dengan beban
Koreksi faktor daya atau perbaikan Cos pi rendah, dapat
Siapkan alat dan bahan yang akan
dilakukan dengan memasang kapasitor secara paralel pada
digunakan
beban induktif.

Kalibrasi setiap alat ukur yang


digunakan

III. METODOLOGI
Rangkailah komponen pada breadboard
 Alat dan Bahan sesuai gambar yang ada pada modul
1. Kapasitor
2. Kapasitor
3. Resistor masukkanlah inputan nilai resistor serta
4. Transformator tegangan sumber pada generator sinyal
5. Osiliskop digunakan
6. Generator function
7. LCR meter Ukurlah tegangan input (Vin), tegangan
8. Multimeter digital output (Vot), arus input (Iin) dan arus
9. Kaber jumper (Buaya-buaya) output (Iout digunakan
10. Kabel jumper
11. Breadboard
Hitunglah daya (P) dan energi (w) pada
tiap-tiap beban, berikan analisi pada nilai
 Prosedur Percobaan yang anda dapat digunakan

A. Transformator dengan beban


Tinjaulah sinyal Vout dan Vin dengan
Memulai Percobaan osioskop, carilah perbandingannya dan
berikan analisis untuk tinjauan analisis
anda yang anda dapat digunakan
Kalibrasi setiap alat ukur yang
digunakan
Ulangi langkah percobaan ditatas untuk
nilai R dan C yang berbeda. yang anda
Rangkailah komponen pada breadboard dapat digunakan
sesuai gambar yang ada pada modul
IV. HASIL DAN ANALISIS pengukuran bernilai 55.662 x10-3 seharusnya nilai yang keluar
Dalam Praktikum ini kita membuat Perhitungan berdasarkan adalah 0 tapi disini outputnya masih ada keluar nilai akan
Modul yang tertera dalam buku tetapi nilai masih kurang dari 1 Karna Iout = 55.662 x10-3 dari
hasil ini kita percobaan yang didapatkan Iout<Iin Yang berarti
transformataor step-down. Jika kita tinjau tegangan, tegangan
Percobaan Transformator Pertama
input atau tegangan di rangkaian primer (Vin) lebih besar dari
Vr
Resi Tegangan(Volt) Arus (mA) tegangan output akan tetapi pada percoabaan kedua Vout
ms P W
stor( lebih besar daripada Vin ini mungkin diakibatkan adanya
(50 Vsum Vout Vin Iin Iout (wa (jou
Ω) perbedaan resistor yang lebih besar dan Vrms yang lebih kecil
Hz ber tt) le)
) dapat mempengaruhi Vin dan Vout pada percobaan kedua. Di
7.0 R1= 7.07 0.37 6.76 0.78 55.6 0.21 0.0508 tinjau dari sinyal Vout dan Vin dengan menggunakan osiloskop
7 1k 9 3 62 09 pada saat tengangan Vrms sebesar 7.07 diperoleh sinyal
x10- x10- gelombang sinussoidal dalam grafik dimana pada sinyal
3 3
tersebut amplitudo Vout lebih besar dari amplitudo Vin.
2.5 R2= 2.5 12.5 1.82 0.32 8.23 1.02 8.8 sedangkan pada tegangan Vrms = 2.5 juga diperoleh sinyal
4k x10- x10- x10- x10- 8
5x1 gelombang sinusoidal tetapi amplitudo pada Vout > Vin.
3 3 3 3 x10-
3 0-3

Percobaan Transformator Kedua


Diketahui:
Vr Tegangan(volt) Arus(A) p W
Lilitan Primer(Lp) = 8.403 H ms Kompone Vsu Vin Vou Iin Iout
Lilitan Sekunnder(Ls)=32.66 H (50 n mbe t
Pada K1 = 0.3 Hz) r
7,0 R1=1kΩ 7,0 6.7 0.30 0.7 32.55 9.895 0.017
7 R2=1kΩ 7 6 4 82 x10-3 2x10- 43
(par C=330µF x10- 3
3
Pada K2= 1 alel
)
7,0 R1=1kΩ 7.0 6.7 0.37 0.7 0.28x 1.052 4.937
7 R2=1kΩ 7 6 6 82 10-3 8 x10- 7 x10-
16.566 (ser C=330µF x10- 4 6
3
i)
Vrms = 7.07 dan R = 1 k 2,5 R1=4kΩ 2.5 4.3 13x 0.5 30 3.9x1 0.014
(par R2=10k 1 10-3 7x x10-3 0-4 9
alel Ω 10-3
) C=100µF
2,5 R1=4kΩ 2.5 4.3 4.6x 0,5 0.007 3.22 1.431
(ser R2=10k 1 10-3 7xz x10-3 x10-8 9 x10-
i) Ω 10-3 6

C=100µF

Percobaan 2
Lilitan Primer(Lp) = 8.403 H
Lilitan Sekunnder(Ls)=32.66 H
Pada K1 = 0.3
Vrms = 2.5 dan R = 4 k

Pada K2= 1

16.566

 Vrms = 7.07 paralel

Transformator Tanpa Beban


Pada percobaan pertama ini kita mengunakan transformator
yang dimana pada rangkaian sekunder tidak diberi beban
artinya pada rangkaiannya open circuit, maka arus pada
rangkaian sekunder sama dengan nol (Iout = 0) atau arus yang
dilalui tidak ada arus yang keluar dan terbukti hasil
ranggkaian resistor pada seri dan pararel yang mana resisitor
ini bernilai 4k. Pada arus Masuk juga terdapat Jmlah yang
sama pada Iin dalam rangkaian seri dan rangkaian pararel.
0.01743 Dikarenakan pada tegangan menglami perbedaan didapatkan
juga perbedaan yang signifikan dalam Iout yang dihasilkan.

 Vrms = 7.07 seri V. KESIMPULAN


- Pada rangkaian seri dan pararel tidak ada perbedaan
dalam arus masuknya dan tegangan masuknya yang
berbeda hanya lah arus dan tegangan yang berbeda
- Ketika kumpran primer dialiri arus AC maka akan
menimbulkan medan magnet sehingga mempengaruhi
tegangan skunder dan menghasilkan inuktansi bersama.
- Pada rangkaian secara seri mempunyai nilai impedansi
minimum dan pada rangkaian disusun pararek nilai
impedansi maksimum
- Pada rangkaian resonansi seri paralel terdapat 2
frekuensi resonansi, yang pertama berasal dari
 Vrms = 2.5 paralel frekuensi resonansi pada rangkian seri dan yang kedua
berasal dari frekuensi resonansi pada rangkaian parallel
- Tegangan pada rangkaian primer lebih besar dari pada
tegangan pada rangkaian sekunder
- Rangkaian resonansi dsusun seri-pararel pada aplikasi
filter mempunyai sifat Bandstop filter dan untuk
resonansi disusun seri mempunyai sifat filter sebagai
Bandpass filter.

Referensi
 K. Kananda, Praktikum Rangkaian Elektrik II, Lampung Selatan:
Laboratorium Teknik Elektro -ITERA, 2019.
 Vrms = 2.5 seri
 R. D. Amelia, “Rangakaian Resonansi,” MODUL 5 RANGKAIAN
RESONANNSI, pp. 1-7, 2014.
 H. Husain dan H. D. Harum, “Laporan Praktikum Elektronika
Dasar,” RangkaianrResonansi, pp. 4-5, 2015.
 Alexander, Charles K. and Matthew N. O. Sadiku, Fundamental of
Electric Circuit 4th edition, McGraw- Hill, New York, 2007

Transformator Dengan Beban


Pada percobaan ini kita menggunakan transformator dimana
pada rangkaian sekunder diberi beban yairu resistor dan
capasitor.Pada percobaan ini kita akan menggunakan 2
rangkaian dengan rangkaian Seri dan rangkaian Pararel
Ditinjau pada tengan Vrms = 7.07 ini Vin pada pararel dengan
Vin pada seri bernilai sama walaupun adanya perbedaan
rangkaian dalam merangkai. Bersamaan dengan Iin pada
pararel dengan Iin pada seri bernilai sama dengan arus
masuknya. Karena Tegangan masuknya sama pada pararel
dan dengan seri berarti pada tegangan keluarnya tiadak
berbeda jauh hasil yang diadaptkan karena pada tegangan
masuknya sama. Pada Vrms yang bernilai 2.05 Sama dengan
Vrms yang bernilai 7.07 didapatkan hasil yang sama pada
Tegangan masuknya pada rangkaian seri dan pada rangkaian
pararel Walaupun terdapat perbeddan yang sngat signifikan
yang terjadi pada Tegangan keluar yang adanya perbedaan
LAMPIRAN Vrms = 7.07 (Pararel)

Vrms = 2.0 (Seri)

Vrms = 2.05 (Pararel)

Vrms = 7.07 (seri)

Anda mungkin juga menyukai