Anda di halaman 1dari 8

MODUL 5 Respon Frekuensi dan Rangkaian Resonansi

Egan Yael Fonaha Hulu(18018014)


Asisten: Flavio Lemuel/13216003
Tanggal Percobaan: 23/10/2019
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak Resonansinya adalah resonansi seri. Demikian


pula halnya pada rangkaian paralel RLC
Pada praktikum modul 5 ini, akan dilakukan percobaan
admitansi total rangkaian dapat dituliskan
mengenai respon frekuensi dan untuk mengetahui respon
sebagai:
suatu frekuensi resonansi. Pada percobaan respon frekuensi,
akan dilakukan percobaan dengan menagamati domain
frekuensi dan melihat sifat-sifat yang ada. Pada percobaan
Ytot = G + j(BC − BX L )
frekuensi resonansi, akan dilakukan percobaan dengan dimana G adalah konduktansi dan B adalah
rangkaian berbeda dan akan dilihat kecendurungan suseptansi.
bentuknya seperti apa
Dari hubungan ini juga akan terlihat bahwa
Kata kunci : Respon, Frekuensi, Resonansi, Domain suseptansi kapasitif dan induktif akan selalu
saling mengurangi. Pada keadaan resonansi,
1. PENDAHULUAN kedua suseptansi tersebut akan saling meniadakan.
Praktikum pada modul 5 ini, akan dilakukan Resonansinya adalah resonansi paralel
beberapa percobaan. Percobaan pertama, akaan
dilakukan pengamatan pengaruh frekuensi pada
domain frekuensi dengan mencari frekuensi cut- 2.2 RESONANSI SERI
offnya juga serta melalui Bode Plot yang telah
dibuat. Lalu, pada percobaan selanjutnya yaitu Dari hubungan Ztot = R + j (X L − X C ) terlihat bahwa
rangkaian resonansi, akan dilakukan percobaan ke pada waktu resonansi dimana XL = XC maka Ztot
4 rangkaian yaitu rangkaian seri R,L,C lalu = R merupakan Zminimum, sehingga akan
rangkaian Pararel R,L, Rangkaian Paralel L diperoleh arus yang maksimum. Dalam keadaan
dengan seri L dan C, Rangkaian Seri C dengan ini rangkaian hanya bersifat resistif sehingga fasa
Paralel C dan L, akan dilakukan percobaan untuk arus sama dengan fasa tegangan yang terpasang.
keempat rangkaian ini lalu akan diaamati bentuk
gelombangnya seperti apa dari masing-masing
rangkaian. Selain itu, akan dilakukan juga
perocbaan aplikasi rangkaian resonansi dalam
Filler dengan 2 rangkaian untuk melihat bentuk
bode plot yang ada dan melihat sifat-sifat Disini O atau fO adalah frekuensi yang membuat
rangkaiannya. rangkaian bersifat resistif dan terjadi arus
maksimum atau tegangan maksimum pada R. Bila
2. STUDI PUSTAKA dilihat dari impedansi rangkaian Ztot, maka pada
Berikut adalah beberapa penjelasan teorema serta f<fo rangkaian akan bersifat kapasitif dan pada
bahan yang digunakan f>fo rangkaian akan bersifat induktif.
Pada waktu resonansi seri, sangat mungkin terjadi
2.1 RANGKAIAN RLC bahwa tegangan pada L atau pada C lebih besar
Dalam rangkaian seri RLC impedansi total dari tegangan sumbernya. Pembesaran tegangan
rangkaian dapat dituliskan sebagai berikut: pada L atau pada C pada saat resonansi ini
didefinisikan sebagai faktor kualitas Q.
Ztot = R + j(X L − XC )
Dari hubungan ini akan terlihat bahwa reaktansi
induktif dan kapasitif selalu akan saling
mengurangi. Bila kedua komponen ini sama besar,
maka akan saling meniadakan, dan dikatakan
bahwa rangkaian dalam keadaan resonansi.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1


Gambar 3-2 Gambar Rangkaian Integrator

Gambar 1-1 Gambar Rangkaian Resonansi Seri


Pada percobaan ini susun rangkaian seperti
gambar 3-1, lalu kemudian buatlah grafik
Voutput dan Vinput dengan frekuensi sebesar 50
Hz, 500 Hz, 5 KHz, dan 50 KHz dengan 4 Vpp
3. METODOLOGI
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
Hitunglah kemudian konstanta waktu serta
kali ini antara lain adalah :
frekuensi cut-off nya. Lalu, kemudian rangkailah
rangkaian seperti gambar 3-2, Kemudian lakukan
1. Kit Rangkaian RC & RL (1 buah) lagi langkah dari awal.
2. Generator sinyal (1 buah)
3. Osiloskop (1 buah)
4. Multimeter (1 buah)
5. Resistor: 1 k Ω, 10 k Ω, 100 k Ω, 1M Ω (masing- Lalu, hitunglah Vo/Vi dalam dB, dan ukurlah beda
masing 1 buah) fasa dengan metode Lissajous. Kemudian buatlah
6. Kapasitor: 0,1 uF, 0,01 uF, 0,001 uF (masing- bentuk plotnya
masing 1 buah)
7. Inductor: 2,5 mH (1 buah)
8. Kabel BNC – probe jepit (2 buah)
Gambar 3-3 Diagram Langkah Percobaan 3.1
9. Kabel 4 mm – jepit buaya (max. 5 buah)
10. Breadboard (1 buah)
11. Kabel jumper (1 meter)
12. Induktor 2,5 mH (2 buah) 3.2 RANGKAIAN SERI R,L,C
13. Kapasitor 470 pF (5 buah)
(RESONANANSI SERI)
14. Resistor 47 Ω (4 buah)

Berikut adalah beberapa tahapan dalam percobaan

3.1 PENGARUH FREKUENSI DIAMATI


PADA DOMAIN FREKUENSI

Pada percobaan ini, akan digunakan tegangan


sebesar 4 Vpp, dengan R sebesar 10kOhm dan C =
8,2 nF

Gambar 3-4 Gambar Rangkaian Resonansi Seri

Gambar 3-1 Gambar Rangkaian Differensiator

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2


3.4 RANGKAIAN PARALEL L DENGAN
SERI L DAN C
Rangkailah gambar seperti gambar 3-4

Unah Frekuensi generator sinyal untuk


mencari nilai tegangan Vo maksimal dan
atau minimum lokal, lalu catat tegangannya

Kemudian catat besarnya tegangan


induktor dan tegangan kapasitor
Gambar 3-8 Gambar Rangkaian Resonansi Seri Paralel 1
Gambar 3-5 Diagram Langkah Kerja Percobaan 3.2

Rangkailah gambar seperti gambar 3-8

3.3 RANGKAIAN PARALEL R,L


(RESONANSI PARALEL)

Unah Frekuensi generator sinyal untuk


mencari nilai tegangan Vo maksimal dan
atau minimum lokal, lalu catat tegangannya

Kemudian catat besarnya tegangan


induktor dan tegangan kapasitor

Gambar 3-9 Diagram Langkah Kerja Percobaan 3.4


Gambar 3-6 Gambar Rangkaian Resonansi Paralel
3.5 RANGKAIAN SERI C DENGAN
PARALEL C DAN L

Rangkailah gambar seperti gambar 3-6

Unah Frekuensi generator sinyal untuk


mencari nilai tegangan Vo maksimal dan
atau minimum lokal, lalu catat tegangannya

Gambar 3-10 Gambar Rangkaian Resonansi Seri Paralel 2

Kemudian catat besarnya tegangan


induktor dan tegangan kapasitor

Gambar 3-7 Diagram Langkah Kerja Percobaan 3.3

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


Rangkailah gambar seperti gambar 3-12,
lalu cari frekuensi dimana Vo menjadi
Rangkailah gambar seperti gambar 3-10 minimum, ini adalah Fc. Lalu carilah Vo di
0,1Fc, 0,01Fc, 10Fc, 100Fc, dan Fc

Unah Frekuensi generator sinyal untuk Cari Vo max dengan frekuensi 50 Hz. Lalu,
buatlah bode plot dan beda fasa
mencari nilai tegangan Vo maksimal dan
atau minimum lokal, lalu catat tegangannya

Lakukan lagi langkah dari awal dengan


gambar 3-13
Kemudian catat besarnya tegangan
induktor dan tegangan kapasitor Gambar 3-11 Diagram Langkah Percobaan 3.6

Gambar 3-11 Diagram Langkah Kerja Percobaan 3.5


4. HASIL DAN ANALISIS

4.1 PENGARUH FREKUENSI DIAMATI


3.6 APLIKASI RANGKAIAN RESONANSI
PADA DOMAIN FREKUENSI
DALAM FILTER

Gambar 3-12 Gambar Rangkaian Percobaan Resonansi


Seri Paralel 1

Gambar 3-13 Gambar Rangkaian Percobaan Resonansi


Seri Paralel 2

Gambar 4-1 Gambar Gelombang dari Percobaan 1

Dari gambar 4-1, dapat dilihat bahwa pada respon


rangkaian percobaan rangkaian differensiator,
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4
nilai frekuensi yang berbeda memberikan nilai 4.2 RANGKAIAN SERI RLC (RESONANSI
yang berbeda juga, semakin kecil nilai frekuensi SERI)
yang diberikan maka nilai tegangan outputnya
akan mendekati 0, namun ketika dia mendekati
nilai 5k Hz, makan nilai tegangan output akan
mencapai titik puncakanya. Hasil ini sesuai Jenis Tegangan (V)
dengan yang diharapkan dimana rangkaian
differensiator akan bekerja sebagai rangkaian Vo 10,2 m
highpassfilter, karena sebelum nilai 5 kHz,
rangkaian akan terus naik dan pada sekitar 5 kHz VL 1,658
akan mencapai puncaknya.
VC 0,474
Lalu, dapat dilihat juga pada rangkaian integrator,
dapat dilihat bahwa nilai frekuensi akan
memberikan nilai output berbeda, jika pada Tabel 4-1 Tabel Hasil Percobaan
frekuensi sebelum 5 kHz, nilai output akan Dari percobaan ini, dengan mengubah-ubah
dimulai dari nilai tinggi kemudian menurun terus frekuensinya, didapatkan bahwa frekuensi yang
hingga mencapai nilai 5kHz dan 50kHz, hal ini menyebabkan Vo maks atau Vo min adalah fo =
membuktikan bahwa rangkaian integrator juga 146825,4 Hz dengan Vo adalah 10,2 m. Lalu, ketika
merupakan rangkaian lowpassfilter dilakukan percobaan merubah-rubah frekuensi
lainnya, didapatkan bahwa rangkaian ini adalah
bandpass filter dibuktikan ketika mengubah
frekuensinya disekitar fo, maka nilai Vo
maksimum. Meskipun begitu, nilai Vo tidak
sesuai dengan nilai dari teori yang dapat
disebabkan karena kapasitor yang digunakan
tidak benar-benar sesuai dengan 470 pF karena
pada saat mencari kapasitor yang sesuai dengan
470 nF tidak dapat ditemukan sehingga dicari
yang agak mendekati.

4.3 RANGKAIAN PARALEL RL

Jenis Tegangan (V)

Vo 0,686 m

VL 2,828

VC 2,828

Tabel 4-2 Tabel Hasil Percobaan


Gambar 4-2 Gambar Bode Plot Rangkaian differensiator
Pada percobaan ini, kapasitor yang kami gunakan
Pada percobaan ini, didapatkan bahwa konstanta
tidak sama persis seperti yang kami gunakan pada
waktu ada 82 us sehingga fo – 1940,914 Hz. Dari
awal percobaan sehingga nilai frekuensi saat Vo
gambar 4-2 dapat dilihat, bahwa data yang
min lokal atau saat Vo maks lokal adalah fo= 270
didapatkan sesuai dengan perkiraan awal bahwa
kHz. Lalu, ketika dilakukan percobaan dengan
rangakain differensiator merupakan highpassfilter
merubah-rubah frekuensi disekitaran fo
seperti dapat dilihat pada gambar bodeplot
didapatkan bahwa nilai Vo adalah 0,686 m. Dari
percobaan ini didapatkan bahwa rangkaian
paralel RL ini merupakan filter bandstop filter
karena ketika dilakukan percobaan dengan
mengubah frekuensi di sekitaran Vo, didapatkan

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


bahwa nilai nya merupakan nilai Vo minimum, 4.5 RANGKAIAN SERI C DENGAN
sehingga hal ini sesuai dengan teori PARALEL C DAN L
Pada percobaan ini, saat akan mencari nilai Vo
minimum lokal dan nilai Vo maksimum lokal,
4.4 RANGKAIAN PARALEL L DENGAN didapatkan bahwa frekuensi untuk Vo minimum
SERI L DAN C lokal adalah f1 = 210 kHz dan nilai maksimum
lokal adalah f2= 140 kHz. Frekuensi yang
Pada percobaan ini, saat akan mencari nilai Vo
didapatkan tidak sesuai dengan teori yaitu
minimum lokal dan nilai Vo maksimum lokal,
seharusnya f2103821,23 Hz dan f1 = 146825,4 Hz
didapatkan bahwa frekuensi untuk Vo minimum
karena kapasitor yang digunakan nilainya tidak
lokal adalah f1 = 80 kHz dan nilai maksimum
sama persis dengan yang ada pada gambar karena
lokal adalah f2= 180 kHz. Frekuensi yang
kesulitan untuk mencari kapasitor yang sesuai
didapatkan tidak sesuai dengan teori yaitu
seharusnya f1=103821,23 Hz dan f2 = 146825,4 Hz
karena kapasitor yang digunakan nilainya tidak
sama persis dengan yang ada pada gambar karena Jenis Tegangan (V)
kesulitan untuk mencari kapasitor yang sesuai.
Vo 27,069m

Jenis Tegangan (V) VL 2,46

Vo 0,162m VC seri 0,449

VL seri 7,9m VC paralel 2,204

VL paralel 6,4m Tabel 4-5 Tabel Hasil Percobaan dengan f1

VC 8,154m

Jenis Tegangan (V)


Tabel 4-3 Tabel Hasil Percobaan dengan f1
Vo 289m

VL 2,4
Jenis Tegangan (V)
VC seri 0,768
Vo 0,184
VC paralel 1,605
VL seri 52,721 m
Tabel 4-6 Tabel Hasil Percobaan dengan f2
VL paralel 58,6
Dari percobaan ini, ketika dilakukan percobaan
VC 24,34
dari dengan menggeser frekuensi di sekitar f1 dan
f2 didapatkan nilai minimum dan maksimum
Tabel 4-4 Tabel Hasil Percobaan dengan f2 global. Dari percobaan tersebut dengan melohat
posisi f1 dan f2 berada, didapatkan bahwa
Dari percobaan ini, ketika dilakukan percobaan rangkaian ini akan membentuk sebuah filter
dari dengan menggeser frekuensi di sekitar f1 dan dengan sifat highpass. Selain itu, ada perbedaan
f2 didapatkan nilai minimum dan maksimum tegangan dengan hasil sesuai teori dapat
global. Dari percobaan tersebut dengan melhat dikarenakan ketika pengukuran, praktikan kurang
posisi f1 dan f2 berada, didapatkan bahwa tepat dalam mengukur sehingga ketika mengukur
rangkaian ini akan membentuk sebuah filter menggunakan capit buaya dapat menyentuh
dengan sifat lowpass bagian atau komponen lainnya.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6


4.6 APLIKASI RAGKAIAN RESONANSI
DALAM FILTER
Pada percobaan ini, praktikan tidak sempat
melakukan percobaan sehingga praktikan
melakukannya di LT SPICE

Gambar 4-6 Gambar Rangkaian Percobaan Resonansi Seri


Paralel 2

Gambar 4-3 Gambar Rangkaian Percobaan Resonansi Seri


Paralel 1

Gambar 4-6 Gambar Bode Plot Rangkaian Percobaan


Resonansi Seri Paralel 2

Gambar 4-4 Gambar Bode Plot Rangkaian Percobaan


Resonansi Seri Paralel 1

Gambar 4-7 Gambar Bode Plot Fase Rangkaian Percobaan


Resonansi Seri Paralel 2

Dari percobaan yang telah dilakukan ini, dapat


dilihat bahwa bode plot yang muncul dari
rangkaian yang telah dibuat menunjukkan filter
bandpass. Hal ini sesuai dengan yang telah
diperkirakan pada percobaan 4.2 karena bentuk
rangkainnya sama dengan yang telah
disimulasikan di LTSPICE
Gambar 4-5 Gambar Bode Plot Fase Rangkaian Percobaan
Resonansi Seri Paralel 1

Pada rangkaian ini, dapat dilihat bahwa bentuk


bodeplot yang disajikan merupakan bentuk
rangkain filter bandstop yang menunjukkan
bahwa Percobaan pada 4.3 sesuai dengan yang
diperkirakan sebelumnya karena bentuk
rangkaiannya sama dengan yang ada di LTSPICE
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 7
5. KESIMPULAN
Frekuensi mempengaruhi Voutput. Rangkaian RC
differensiator membentuk highpassfilter
sedangkan RC rangkaian integrator membentuk
lowpassfilter. Selain itu, pada rangkaian Seri RLC
impedansi sangat bergantung dengan nilai
frekuensinya, dan rangkaian seri RLC mempunyai
karakteristik sebagai bandpassfilter karena ketika
mengubah frekuensinya disekitar fo, maka nilai V
Vo akan menjadi maksimum. Lalu, pada
Rangkaian Paralel RL mempunyai karakteristik
sebagai bandstopfilter karena ketika dilakukan
percobaan dengan mengubah frekuensi di
sekitaran Vo, didapatkan bahwa nilai nya
merupakan nilai Vo minimum, sehingga hal ini
sesuai dengan teori bandstop filter. Rangkaian
Paralel L dengan Seri L dan C merupakan
rangkaian filter lowpass sedangkan Rangkaian
Paralel C dengan Seri L dan C merupakan
rangkaian filter highpass. Dari berbagai percobaan
ini, dapat diketahui bahwa rangkaian dengan
bentuk berbeda memiliki filter yang berbeda juga
selain itu.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Hutabarat, Mervin T, Petunjuk Praktikum :
Praktikum Rangkaian Elektrik, 2018

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 8

Anda mungkin juga menyukai