Anda di halaman 1dari 15

Kendali pada Sistem Tenaga Listrik

Dr. Ir. Nanang Hariyanto


Dr. Fathin Saifur Rahman, S.T., M.T.
Pendahuluan Kendali Sistem Tenaga
 Kendali Sistem (Central Control Center)
 Kendali beban-frekuensi dengan
penjadwalan ekonomik (LFC: Load-
frequency control, with economic
allocation)
 Kendali Unit Pembangkit
 Kendali Penggerak Mula
 Kendali Sistem Eksitasi
 Kendali Transmisi
 Kendali Daya Reaktif dan Tegangan
(Q-V)
 Kendali Transmisi HVDC
Tujuan Kendali Sistem Tenaga
 Dalam kondisi normal: untuk mengoperasikan sistem seefisien mungkin dengan
tegangan dan frekuensi dekat dengan nilai nominalnya.
 Dalam kondisi abnormal: memulihkan sistem ke operasi normal
Power System Operating States

Normal:
- Within normal range.
- Able to withstand a contingency without constraint violation.
Alert:
- System variables are within acceptable range, all constraints are
satisfied.
- Contingency may causes overload
Emergency:
- Violation of system constraints
- May be restored to Alert using emergency actions
In extremis
Restorative
- Reconnection of system facilities and load
Kendali Daya Aktif-Frekuensi
 Frekuensi sistem tergantung pada keseimbangan daya aktif.
 Perubahan permintaan daya aktif mengakibatkan perubahan frekuensi di seluruh sistem.

 Kendali P-f pada satu daerah pengendalian:


 Kendali kecepatan primer (speed governor): membatasi perubahan frekuensi cukup kecil
 Kendali suplementer (supplementary control): selalu mengembalikan frekuensi ke nilai
nominalnya
 Kendali tersier: mengatur penjadwalan pembangkit supaya biaya pembangkitan total
minimum.
 Kendali P-f pada sistem interkoneksi beberapa daerah pengendalian:
 Mengendalikan frekuensi
 Mengendalikan besar pembangkitan pada setiap daerah pengendalian sehingga
pertukaran daya aktif antar daerah sesuai dengan yang dijadwalkan.
Kendali Daya Aktif-Frekuensi
 Prinsip Dasar Pengendalian Kecepatan

Load response to frequency deviation

Typical D value: 1-2% 


1% frequency change result in 2% change in load

Generator response to load change


2𝐻 ⅆ𝜔𝑟
= 𝑃𝑚 − 𝑃𝑒
𝜔𝑠 ⅆ𝑡
Kendali Daya Aktif-Frekuensi
 Jenis kendali pada governor:
 Kendali isochronous  menghasilkan kecepatan konstan
 Kendali droop
Isochronous vs Droop
Kendali Suplementer
Kendali Daya Reaktif-Tegangan
 Agar sistem tenaga beroperasi secara efisien dan andal, pengendalian daya reaktif-
tegangan (Q-V) harus mencapai tujuan berikut:
 Besar tegangan pada terminal setiap peralatan dalam sistem berada dalam batas
yang diperbolehkan.
 Kestabilan sistem dapat ditingkatkan untuk memaksimalkan penggunaan saluran
transmisi.
 Aliran daya reaktif diminimalkan sehingga rugi-rugi I2R dan I2X mencapai nilai sekecil
mungkin.
Kendali Daya Reaktif-Tegangan
 Produksi dan Penyerapan Daya Reaktif
 Generator sinkron: dapat memproduksi dan menyerap Q secara kontinu  kurva
kapabilitas
 Saluran udara: memproduksi Q pada beban < SIL, menyerap Q pada beban > SIL
 Saluran kabel: dengan C yang tinggi, SIL menjadi tinggi, bebannya selalu < SIL
sehingga selalu memproduksi Q
 Transformator: selalu menyerap Q
 Beban: umumnya menyerap Q
 Peralatan kompensasi Q: ditambahkan untuk menyuplai atau menyerap Q
(mengendalikan keseimbangan Q sesuai yang diinginkan)
Kurva Kapabilitas ( Capability Curve )
Field Current Limit

Armature Current
Limit

End Region
Heating Limit
Kendali Daya Reaktif-Tegangan
 Sistem Eksitasi
Kendali Daya Reaktif-Tegangan
 Klasifikasi peralatan kendali tegangan:
 Sumber atau penyerap Q: kapasitor shunt, reaktor shunt, synchronous condenser,
SVC
 Kompensator reaktansi saluran: kapasitor seri
 Transformator pengatur tegangan: tap-changing transformer
Kendali Daya Reaktif-Tegangan
 Static var System

Anda mungkin juga menyukai