Anda di halaman 1dari 5

PERANAN ELEKTRONIKA DAYA PADA

TRANSMISI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
AULIA KASYFI

2124210421

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

MEDAN202
Peranan Elektronika Daya pada Transmisi
Peranan elektronika daya dalam peningkatan efisiensi transmisi daya listrik yang ada pada zaman
sekarang ini ada dua teknologi yaitu : 1) FACTS (flexible AC Transmision System) 2) High Voltage
Direct Current (HVDC) Transmision.

1. FACTS (flexible Alternatting Current Transmision System)


FACTS merupakan sebuah bentuk industri tenaga listrik untuk teknologi-teknologi yang
memperbesar tingkat keamanan, kapasitas, dan fleksibilitas dari jaringan tenaga listrik. FACTS
membantu perusahaan-perusahaan tenaga listrik untuk meningkatkan kapasitas transmisi
melebihi kapasitas transmisi tenaga listrik AC yang ada, menyediakan kemampuan regulasi
tegangan yang cepat, kendali daya aktif, dan kendali aliran daya. Teknologi FACTS menyediakan
solusi alternatif pengefektifan harga yang mutakhir pada pembangunan saluran transmisi yang
baru. Peralatan FACTS dapat mengendalikan parameter dan variabel-variabel saluran jaringan
transmisi, seperti impedansi jaringan, tegangan terminal, dan sudut tegangan dengan cara yang
cepat dan efektif. Peralatan –peralatan FACTS dapat dikategorikan sebagai shunt, series, series-
series, and combine series controler. Beberapa peralatan tersebut adalah static VAR
compensator (SVC), thyristor controlled series capacitor (TCSC), thyristor controlled phase
angle regulator (TCPAR), static compensator (STATCOM). Peralatan-peralatan tersebut
menggunakan komponen elektronbika daya sebagai pembangunnya.
 Static VAR compensator (SVC)
SVC terdiri dari thyristor switched capacitor (TSC) dan thyristor controlled reactor dengan
koordinasi dari kendali penyaklaran kapasitor dan reaktor dengan menggunakan thyristor,
keluaran VAR dapat divariasikan secara kontinu antara rating kapasitif dan induktif dari
peralatan.

Gambar 1. SVC dengan TSC dan TCR[1]

 Thyristor controlled series capacitor (TCSC)


TCSC atau Thyristor Controlled Series Capacitor merupakan suatu Kapasitor Bank (hubungan seri
dari beberapa kapasitor) yang dihubungkan secara paralel (shunt) dengan induktor yang
dikendalikan oleh thyristor sebagai pengendalinya. Induktor yang dikontrol oleh thyristor ini
bekerja dengan mensirkulasi arus menuju kapasitor Kapasitor bank sehingga tegangannya naik
(melebihi tegangan yang akan dicapai hanya dengan arus line saja). Thyristor di-trigger satu kali
setiap siklus dan memiliki waktu konduksi yang lebih pendek dari waktu setengah siklus tegangan
line. Dengan mengatur tegangan tambahan yang diberikan proporsional dengan arus line, TCSC
akan terlihat (oleh sistem transmisi) seperti memiliki reaktansi yang lebih besar daripada reaktansi
fisis kapasitor bank saja (tanpa kontrol thyristor). Fungsi utama dari TCSC adalah untuk mengatur
besar beban reaktif pada sistem tenaga sehingga beban real yang dibutuhkan dapat dipenuhi.
Penggunaan thyristor membuat TCSC dapat berfungsi untuk :
 Meng-eleminasi risiko resonansi subsinkron.
 Meredam osilasi daya aktif
 Menginkatkan stabilitas sistem setelah masuk ke dalam kondisi kontingensi
 Dapat mengatur aliran daya secara dinamis

Gambar 2. TCSC dengan TSC[1]

 Thyristor controlled phase angle regulator (TCPAR)


TCPAR atau Thyristor Controlled Phase Angle Regulator merupakan sebuah PAR (Phase Angle
Regulator) yang dikendalikan dengan menggunakan Thyristor. TCPAR memiliki fungsi yang
sama dengan PAR (Phase Angle Regulator) , yaitu untuk mengatur rute aliran daya pada suatu
sistem transmisi dengan mengatur perbedaan sudut fasa pada setiap line transmisi. Perbedaan
sudut fasa ini akan mempengaruhi aliran daya karena pada sistem transmisi AC, arah dan besar
daya yang dialirkan proporsional dengan sinus dari beda fasa antara sisi pengirim dan
penerima. Penambahan kendali menggunakan thyristor membuat TCPAR dapat
mengendalikan beda fasa antara kedua sisi secara kontinu tanpa mengubah magnituda dari
tegangannya.

Gambar 3. Thyristor controlled phase angle regulator[1]

1. High Voltage Direct Current (HVDC) Transmision


HVDC atau yang biasa dikenal High Voltage Direct Current adalah transmisi yang menggunakan
tegangan tinggi DC. Peran elektronika daya adalah membantu konversi tegangan AC yang
dihasilkan generator menjadi DC. Begitu juga untuk menginvert tegangan DC dari transmisi
menjadi tegangan AC untuk disaurkan ke beban. Komponen yang digunakan dalam HVDC adalah
Thyristor Valve. Thyristorlah yang melakukan konversi dari AC menjadi DC

Gambar 4. Thyristor Valve[2]

Dalam mengkonversikan DC menjadi AC arus melalui valve saat tegangan antara anoda dan katoda
memiliki potensial yang positif dan Thyristor memiliki firing pulse ketika tegangan antara anoda
dan katoda negatif firing pulse tidak memiliki efek. Arus yang melalui valve berhenti ketika
tegangan antara anoda dan katoda negatif. Kita dapat mengatur rata rata tegangan keluar dengan
mendelay pemberian firing pulse-nya, metoda ini dinamakan phase control. Sudut antara waktu
dimana tegangan valve positif dan firing time dinamakan firing delay. Ketika firing delay-nya
90 maka tegangan rata rata output adalah nol. Ketika firing delay-nya lebih besar dari 90 maka
tegangan dominan negatif.
Tegangan rata ratanya:

= secondary line voltage

= firing angle

HVDC converter biasanya terdiri dari 12 pulse circuit. Ini adalah koneksi dari 6 pulse converter
bridge dan membutuhkan 2 3pahse yang terpisah sebesar 30 drajat electric.Jika aliran energy
dibalik maka rectifier menjadi inverter sehingga dapat mengalirkan energi ke jaringan AC.
Gambar 5. Gelombang tegangan Thyristor valve[2]

Anda mungkin juga menyukai