Anda di halaman 1dari 45

FLEXIBLE AC

TRANSMISSION SYSTEM
(FACTS)
OLEH :
Dwi Wahyu Dyanita 2213 100 059
Kezia Rut
2213 100 150
Azharia Mahdiya 2214 100 081
I Wayan Wirasa 2214 100 118
Bories Yudo Satrio
2214 100 197

3.1 PENDAHULUAN
Sistem transmisi memiliki fungsi utama sebagai pengirim sinyal
dari pembangkit untuk selanjutnya disalurkan ke beban-beban
melalui saluran distribusi.

3.2 FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Perubahan beban
Penempatan pembangkit
Biaya bahan bakar dan ketersediaannya
Keandalan
Ekologi
Pemerintah
Pusat-pusat energi

3.3 PERTIMBANGAN KESTABILAN

Kestabilan yaitu kemampuan suatu sistem untuk menanggapi


gangguan hingga kembali ke kondisi semula. Kestabilan juga
bisa disebut sebagai keseimbangan antara perangkat yang
berlawanan. Berarti, ketidakstabilan dapat digambarkan
sebagai ketidakseimbangan antara perangkat yang
berlawanan.

1.

Ketidakstabilan Steady-State

Terjadi ketika daya system dipaksa ke suatu kondisi saat kondisi


seimbang.
2. Ketidakstabilan Transien
Terjadi karena ketidakmampuan system untuk bertahan dari
gangguan yang cukup besar sehingga menyebabkan perubahan
yang tiba-tiba dan besar pada daya listrik.
Misalnya, terjadi karena kesalahan atau pemadaman tiba-tiba
saluran transmisi yang membawa beban berat dari alternator
yang menyebabkan ketidakseimbangan melayani sesaat antara
daya input dan beban listrik pada satu atau lebih generator. Jika
daya input/output tidak stabil dan tidak cukup besar atau
berlangsung cukup lama, maka hasilnya ketidakstabilan transien.

PERSAMAAN UNTUK JUMLAH DAYA YANG


DITRANSFER

Daya maksimum dalam


kondisi steady state,
perpindahan sudut 900

P = Daya yang di Transfer


Egen = Generator (atau sumber)
Tegangan
Esys = Sistem Tegangan
XL = Total reaktansi induktif antara Egen
dan Esys , termasuk reaktansi saluran
transmisi dan koneksi terminal
= Sudut antara tegangan sumber Egen
dan kendali sistem tegangan Esys. di
sebagian besar sistem ZL = ( R+jXL ),
adalah reaktansi induktif dan R dapat
diabaikan dengan sedikit kesalahan.
Untuk sistem tertentu beroperasi pada
tegangan konstan, daya yang
ditransmisikan sebanding dengan sinus

3.4 KEMAMPUAN DAYA TRANSMISI DARI


SALURAN TRANSMISI
Mengenai kemampuan daya transmisi dari saluran transmisi ini,
dapat diamati bahwa saluran transmisi tegangan tinggi dengan
kemampuan memuat lebih tinggi akan terus mengalami tingkat
pertumbuhan yang lebih tinggi. Tegangan yang lebih tinggi
memiliki kemampuan untuk mentransfer daya yang lebih tinggi.

3.5 GELOMBANG IMPEDANSI DAN


GELOMBANG BEBAN IMPEDANSI DARI
SALURAN TRANSMISI
Untuk lossless saluran satu phasa , impedansi gelombang (juga
disebut impedansi karakteristik) dinyatakan sebagai :

XL dan Yc adalah impedansi seri dan shunt masuk per satuan


panjang saluran, secara kontinu. Dimana kerugian saluran diabaikan,
Zs adalah dimensi daya tahan murni . Untuk lossless saluran tiga
phasa, SIL(gelombang muatan impedansi) dinyatakan sebagai:

3.6 LOADABILITY CURVE


Line loadability? Degree of line loading, in terms of percent of
surge impedance load, as a function of surge impedance
load, and as a function of line length that is allowable
considering thermal limits, voltage drop, or stability limits.

Voltage drop and the stability limits have to considered for


both steady-state and transient conditions.

3.6 LOADABILITY CURVE

3.6 KURVA LOADABILITY


Tiap saluran memiliki kemampuan beban saluran. Oleh
karena itu, batas termal, turunnya tegangan, dan
batas stabilitas harus dipertimbangkan.

Pmax = kemampuan transfer daya maksimum dari sistem,


Prated = Tingkat operasi

3.7 KOMPENSASI
Saluran transmisi jarak jauh dengan tegangan ekstra tinggi
atau tegangan ultra tinggi membutuhkan peralatan
kompensasi

Hal ini dimaksudkan untuk mengontrol tegangan kerja di


setiap titik sepanjang saluran memperkecil panjang elektrik
dari saluran dan untuk menaikan kapasitas penyaluran

3.7
KOMPENSASI

Sistem transmisi dengan seri dan


shunt kompensasi

3.7 KOMPENSASI

3.8 KOMPENSASI SHUNT


Kompensasi shunt berupa: Shunt reaktor, shunt kapasitor,
SVC (static var control), dan synchronous condensers.

Yang sering digunakan kapasitor shunt.


Untuk tegangan ekstra tinggi digunakan reaktor shunt (untuk
mengkompensasi line capacitance)

3.8 KOMPENSASI SHUNT


Reaktor Shunt dihubungkan ke line ataupun bus, biasanya ke belitan
tersier trafo.

Kapasitor Bank Shunt dihubungkan ke bus


Tujuan utama kompensasi shunt dekat beban untuk stabilisasi beban
dan mengontrol tegangan.

MSC (Mechanically Switch Shunt Capacitor) Banks dipasang di daerah


beban.

MSC switching lambat, tapi lebih murah dibanding Kompensasi VAR.

3.8 KOMPENSASI SHUNT


Dalam sistem transmisi, semakin panjang transmisi,
pembebanan semakin kecil

3.8 KOMPENSASI SHUNT


Shunt reaktor bisa dihubungkan dengan bus maupun line. Biasanya di belitan tersier di trafo, misal
saat overvoltage

Shunt kapasitor bank selalu terhubung di bus.


Tujuan utama kompensasi shunt di daerah dekat beban adalah untuk stabilitas beban atau kontrol
tegangan.

MSC (Mechanically Switched Shunt Capacitor) bank dipasang di substation utama daerah beban.
Kelemahan MSC : Lambat dalam beberapa aplikasi.
Keunggulan MSC : Harga lebih murah dibanding Static VAR Compenssation.
Reaktor pembatas arus meminimalisasi gejala transient.
Untuk kestabilan tegangan, kapasitor bank sangat bermanfaat memperbaiki power faktor generator.

3.9 KOMPENSASI SERI

3.9 KOMPENSASI SERI

3.9 KOMPENSASI SERI

3.9 KOMPENSASI SERI

3.9 KOMPENSASI SERI

Flexible AC Transmission System


(FACTS)

Pengendalian sistim daya listrik bolak balik (AC) telah dikenal


sebagai hal yang kompleks. Bergeraknya arus listrik pada satu
transmisi tidak hanya dipengaruhi oleh keberadaan tahanan tetapi
juga dari induktansi dan kapasitansi di sepanjang transmisi
tersebut. Ketiga komponen tersebut yang sering disebut dengan
impedansi. Komponen tersebut yang menyebabkan adanya rugirugi daya pada transmisi dan juga beda fasa pada transmisi. Oleh
karena itu, muncullah teknologi FACTS dengan salah satu tujuan
untuk menyediakan peralatan yang fleksible dalam pengaturan
atau pengendalian ketiga parameter aliran daya listrik tersebut.
Teknologi FACTS ini di kembangkan oleh Electric Power Research
Institute (EPRI) di Palo Alto negara bagian California di Amerika
Serikat. Pada awal pengembangannya, teknologi FACTS ditujukan
untuk menjawab permasalahan dalam peningkatan kapasitas
pengaliran daya listrik pada sistim jaringan transmisi dan juga
untuk menyediakan peralatan kendali daya listrik yang terpercaya
pada jalur transmisi yang diinginkan.

Pada dasarnya, FACTS adalah kumpulan peralatan yang dibuat dari


komponen elektronik solid state untuk pengaturan atau pengendalian
transmisi daya listrik secara fleksible. FACTS dalam pengembangannya
sangat erat sekali hubungannya dengan pengkajian aplikasi Thyristor
untuk elektronika daya. Dengan pemanfaatan peralatan kendali
elektronika daya tersebut, maka FACTS akan sangat diminati karena
menyediakan banyak kelebihan dibandingkan dengan peralatan kendali
mekanik.

Keuntungan dari FACTS


1. waktu reaksi yang berkecepatan tinggi dibandingkan dengan
waktu reaksi dari peralatan kendali mekanik, sehingga FACTS
dapat mengubah arah atau jalur daya listrik dalam waktu kurang
dari satu cycle
2. FACTS dapat juga menyediakan fungsi lainnya yang tidak
mungkin didapatkan pada alat kendali mekanik, seperti misalnya
fungsi untuk mengatasi gangguan peralihan (transient
disturbance) pada jaringan transmisi.
3. FACTS mampu melakukan fungsi yang sama dengan kecepatan 2
kali perubahan dalam satu cycle.
4. FACTS dapat memanfaatkan jaringan transmisi daya listrik
secara fleksibel pada tingkat yang dekat dengan batas panas
(thermal limit) transmisi secara aman dengan menghindari
kemungkinan terjadinya kelebihan beban (overloading)
5. FACTS,generation reserve margindapat dikurangi dari 18%
menjadi kurang dari 15%. Sehingga FACTS akan menghemat
banyak biaya untuk penambahan penyediaan daya listrik karena
menghindari pembangunan jaringan transmisi baru.

Static Var Compensator (SVC)


SVC merupakan jenis peralatan FACTS generasi pertama yang sudah
diimplementasikan pada jaringan transmisi listrik semenjak pertengahan
tahun 70-an. SVC berfungsi sebagai pemelihara kestabilan kondisisteady
statedan dinamika voltase dalam batasan yang sudah ditentukan pada
jaringan transmisi berjarak jauh dan berbeban tinggi (heavily loaded).
Fungsi SVC diperoleh dengan menggunakan thyristor yang secara cepat
dapat
menghubungkan
atau
memutuskan
induktor
ataupun
kapasitorpada jaringan transmisi. Namun kekurangannya, alat ini tidak
dapat dipergunakan sebagai alat pengendali aliran daya listrik aktif
(active power) yang sangat vital dalam sistim jaringan transmisi listrik
AC. Lain dari itu, SVC juga didapati sangat rendah efisiensinya jika terjadi
turunnya voltase dari transmisi secara drastis.

STATIC VAR COMPENSATOR SYSTEM


(SVCS)
Static VAR Compensator System
merupakan sebuah sistem yang
menyuplai daya reaktif dalam
sebuah jaringan transmisi
tegangan tinggi. SVCs terdiri dari
beberapa komponen seperti TSC
(Thrystor Switched Capasitor),
TCR (Thyristor Controlled
Reactor), harmonic filter, dan
mechanical switched capasitor
atau reaktor

THYRISTOR-CONTROLLED SERIES
COMPENSATOR (TCSC)

TCSC pada sistem transmisi


berguna untuk mengontrol Static
Compensator Bank lebih cepat
karena menggunakan switch
electric yang dapat dikontrol
menggunakan controller

STATIC COMPENSATOR
(STATCOM)
STATCOM merupakan salah satu
FACTS device yang sering
digunakan untuk
mengompensasi daya reaktif dari
jaringan transmisi. Biasanya
STATCOM juga digunakan untuk
memperbaiki power factor suatu
jaringan. STATCOM
menggunakan DC capasitor
sebagai sumber tegangan yang
akan di konversi oleh GTO
converter.
Ketika terjadi
undervoltage/overvoltage akibat
daya reaktif pada sistem, maka
STATCOM akan merespon dengan
mengalirkan arus dari sumber

THYRISTOR-CONTROLLED BREAKING
RESISTOR

Thyristor-Controlled Breaking
Resistor dapat digunakan
untuk memperbaiki stabilitas
transien. Alat ini juga dapat
digunakan untuk mem-block
arus saat terjadi hubung
singkat saat dipasang dekat
dengan generator

SUBSYNCHRONOUS RESONANCE
(SSR)
SSR adalah fenomena dimana sumber tegangan menyuplai
energi dengan frekuensi tertentu di bawah frekuensi
sistem/grid

SSR terjadi akibat sistem transmisi tegangan tinggi


menggunakan Static Compensator dengan kapasitas besar

Hal ini dapat menyebabkan keusakan pada generator dan


short pada lilitan generaor

SUPERVISORY CONTROL AND DATA


ACQUISITION (SCADA)
SCADA adalah suatu sistem yang dapat memonitor dan
mengontrol suatu peralatan atau sistem jarak jauh secara real
time. SCADA terdiri dari perlengkapan hardware dan software.
SCADA berfungsi mulai pengambilan data pada peralatan
pembangkit atau gardu induk, pengolahan informasi yang
diterima, sampai reaksi yang ditimbulkan dari hasil pengolahan
informasi.

3. 20 SUPERVISORY CONTROL AND DATA


ACQUISITION (SCADA)
SCADA adalah suatu sistem yang dapat memonitor dan
mengontrol suatu peralatan atau sistem jarak jauh secara
real time. SCADA terdiri dari perlengkapan hardware dan
software.
Dalam aplikasinya, Subsistem penyusun SCADA terdiri dari:

HMI (Human Machine Interface)


MTU (Master Terminal Unit)
RTU (Remote Terminal Unit)
PLC atau Device Lainnya
Sistem Komunikasi (Antar MTU dan RTU)
Data Acquisition

HMI (Human Machine Interface)


merupakan sebuah software pada computer berbasis grafis yang
berfungsi untuk mempermudah pengawasan (Supervisory) kepada
sang operator. HMI mengubah data-data dan angka kedalam
animasi, grafik/trend, dan bentuk yang mudah diterjemahkan oleh
sang operator.

MTU (Master Terminal Unit)


merupakan sebuah sistem komputer (bisa komputer bisa PLC atau
bahkan microcontroller) yang bertugas memberikan data kepada
HMI dari tiap tiap RTU.

RTU (Remote Terminal Unit)


berfungsi menerjemahkan, mengkonversi, menghitung sinyal dari
berfungsi sebagai terminal-terminal (semacam stasiun data) dari
hasil pengukuran, pengendalian, pemantauan status dan lain-lain.
Dari hasil pengukuran tersebut hal yang dilakukan RTU adalah
melakukan kendali(jika merupakan sistem kendali) kemudian
mentransmit data ke MTU

PLC(Programmable Logic Controller)


LC ini bertugas melakukan pengolahan/pengambilan
data dari transducer/sensor transmitter yang juga
memungkinkan untuk melakukan pengendalian pada
sistem di RTU tersebut misal digunakan untuk
pengaturan bukaan Valve.

Sistem Komunikasi
merupakan sebuah cara untuk mengkomunikasikan
data dari RTU ke MTU. pada RTU yang terletak jauh
dari pusat control (MTU) maka sistem komunikasi
biasanya menggunakan Radio.

3.21 ADVANCED SCADA CONCEPT


dalam sistem yang canggih, SCADA akan menjadi fungsi yang
dilakukan
oleh
aplikasi
berbasis
workstation,
saling
berhubungan melalui wide area network (WAN) untuk
membuat sistem virtual

3.22 SUBSTATION CONTROLLERS


Substation Controllers
berfungsi memproses dan
mengirimkan data dari gardu ke WAN. Substation Controllers
pada dasarnya adalah sebuah sistem komputer yang
dirancang untuk beroperasi dalam lingkungan gardu, seperti
gambar dibawah ini

Seperti gambar sebelumnya Substation Controllers memiliki modul


hardware dan software di
hal berikut:

Data processing applications


software aplikasi ini menyediakan akses berbagai pengguna data
dari Substation Controllers untuk memberikan instruksi dan
pemrograman, mengumpulkan data, dan melakukan fungsi yang
diperlukan.

Data collection applications


software aplikasi ini menyediakan akses ke sistem lain
dan
komponen yang memiliki elemen data yang diperlukan untuk
Substation Controllers untuk menjalankan fungsinya.

Control database
Semua data berada dalam satu lokasi, baik dari pengolahan data
aplikasi, aplikasi pengumpulan data, atau berasal dari controller
gardu itu sendiri.

Menurut Sciaca dan Block [29], SCADA planner harus


melampaui peran tradisional SCADA dan
mempertimbangkan isu-isu berikut :
1. Pengurangan desain gardu dan biaya konstruksi
2. Pengurangan biaya gardu operasi
3. Secara keseluruhan menurunkan biaya operasi
sistem tenaga
4. Pengembangan informasi untuk fungsi non-SCADA
5. Pemanfaatan sumber daya yang ada dan standar
perusahaan untuk hardware, software, dan
database yang generasi

3.23 SIX-PHASE TRANSMISSION LINES


Jalur transmisi enam-fase dirancang untuk meningkatkan
transfer daya over existing lines dan mengurangi dampak
lingkungan listrik.
Keuntungan dari sistem enam-fase adalah sebagai berikut:

1.
2.

Peningkatan kapasitas pemuatan thermal dari lines

3.
4.

Efisiensi transmisi lebih tinggi

5.

Semakin tinggi jumlah fase, semakin kecil tegangan


line-to-line menjadi relatif tegangan fase.

Untuk ukuran tertentu konduktor dan konfigurasi tower,


ketegangan pada permukaan konduktor menurun
dengan jumlah fase, yang menyebabkan berkurangnya
kerugian korona.
Doouble circuit lines, dengan dua sirkuit tiga fasa pada
setiap tower dengan mudah dapat dikonversi untuk
single circuit line enam fase

Fasor dalam six-phase system

Dalam 3 phase system


Tapi dalam 6 phase
system

Secara teori

Kenyataan

kebutuhan untuk transformator enam fase dipenuhi


dengan menggunakan dua reguler tiga fase transformer
yang terhubung delta-Wye dan delta-terbalik Wye atau
Wye-Wye dan Wye-terbalik

Anda mungkin juga menyukai