Anda di halaman 1dari 2

ANALISA

Pada praktikum kali ini kami mempelajari mengenai “Analisa Aliran Daya (Load Flow
Analysis” yang dimana analisa aliran daya merupakan studi dasar dalam menganalisa suatu
sistem tenaga listrik, baik itu untuk perencanaan maupun operasi. Manfaat dari analisa aliran
daya adalah agar kita dapat mengetahui kondisi keseluruhan dari suatu sistem tenaga listrik
apakah masih memenuhi batas-batas yang telah ditentukan serta untuk mengetahui besar losses
yang ada.
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum pada modul 1 ini yaitu mempelajari konsep
aliran daya dalam sistem tenaga listrik dan menganalisa masalah-masalah aliran daya pada
sistem tenaga listrik. Didalam praktikum ini kami akan menganalisa konsep aliran daya mulai
dari pembangkit hingga sampai ke konsumen.
Seperti yang kita ketahui sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa subsistem, yaitu
Pembangkitan, Transmisi, dan Distribusi. Dalam sisi pembangkitan trafo menggunakan koneksi
wye-wye (Y-Y) dikarenakan tegangan yang diperlukan besar, sedangkan untuk sisi transmisi
trafonya menggunakan koneksi (Y-∆) sebagai penaik tegangan dan terakhir sisi distribusi
menggunakan koneksi (∆-Y) untuk menurunkan tegangan dari tegangan transmisi ke tegangan
rendah.
Bila diperhatikan pada rangkaian yang ada pada modul 1 disisi pembangkitannya terdapat
power grid, yang dimana power grid merupakan suatu system interkoneksi yang didalamnya
terdiri dari pembangkit-pembangkit. Power grid digunakan sebagai referensi, sehingga apabila
terjadi gangguan seperti kekurangan dalam penyaluran daya, power grid dapat memback-up
adanya kekurangan daya tersebut. Sedangkan untuk generator kita tidak menggunakan mode
swing, melainkan mode Mvar control sehingga dapat mengontrol daya reaktif dan memberikan
input sesuai dengan yang kita inginkan. Selain itu, terdapat juga CTMR yang didalamnya ada
motor sama lumped load yang dimana keduanya terhubung pada jaringan transmisi karena
membutuhkan daya yang besar.
Dan ada saluran transmisi yang berfungsi untuk menyalurkan energy dari gardu ke gardu. Jenis
konduktor yang kita gunakan pada saluran transmisi ini adalah AAAC (All Aluminium Alloy
Conductor), yaitu kawat penghantar yang terbuat dari kawat-kawat aluminium campuran yang
dipilin, tidak berisolasi dan tidak berinti. Kabel jenis ini biasanya digunakan sebagai penghantar
anti petir ke grounding dan mempunyai kelebihan yaitu memiliki kekuatan dan daya hantar yang
bagus serta tahan karat. Transmission line mengandung kapasitif, sehingga semakin panjang
transmission line maka semakin besar juga sifat kapasitifnya. Hal inilah yang menyebabkan
adanya penambahan tegangan sehingga sehingga dapat menimbulkan over voltage pada
rangkaian ini.

Dalam operasi system tenaga listrik sering terjadi masalah-masalah yang nantinya dapat
menyebabkan terganggunya penyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke konsumen. Salah satu
contoh masalah yang sering terjadi dan dapat langsung dilihat pada rangkaian simulasi system
tenaga adalah Drop Voltage. Drop Voltage (Jatuh Tegangan) adalah suatu selisih antara nilai
tegangan yang dikirim dengan nilai tegangan yang diterima pada suatu penghantar. Macam-
macam drop voltage yaitu over voltage dan under voltage.
Sesuai dengan rumus daya, P= V. I sehingga ketika tegangan turun kita harus menaikkan arus.
Pada saat kita menaikkan arus, secara otomatis kita harus meningkatkan kapasitas daya yang
terdapat pada trafo, namun apabila kita menaikkan kapasitas daya pada trafo terlalu besar hal itu
dapat menyebabkan over voltage. Karena adanya over voltage ini maka kita harus menekan arus
dengan cara menaikkan nilai hambatan yang ada pada kabel transmisi. Sedangkan under voltage
akan timbul bila beban melebihi kapasitas.
Cara mengatasi over voltage pada busbar yaitu dengan mengurangi jarak atau length pada
transmission line.

Anda mungkin juga menyukai