Anda di halaman 1dari 9

PKSTL 1

ANALISA LAJU ALIRAN DAYA


( LOAD FLOW ANALYSIS )

I. Pendahuluan

Percobaan load flow atau aliran daya ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran
daya yang berupa pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi pada aliran daya dan
juga mempelajari adanya tegangan jatuh di sisi beban. Aliran daya pada suatu sistem tenaga
listrik secara garis besar adalah suatu peristiwa daya yang mengalir berupa daya aktif (P)
dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem pembangkit (sisi pengirim) melalui suatu saluran atau
jaringan transmisi hingga sampai ke sisi beban (sisi penerima). Pada kondisi ideal, maka
daya yang diberikan oleh sisi pengirim akan sama dengan daya yang diterima beban. Namun
pada kondisi real, daya yang dikirim sisi pengirim tidak akan sama dengan yang diterima
beban. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal:

1. Impedansi di saluran transmisi.

Impedansi di saluran transmisi dapat terjadi karena berbagai hal dan sudah mencakup
resultan antara hambatan resistif, induktif dan kapasitif. Hal ini yang menyebabkan rugi-
rugi daya karena terkonversi atau terbuang menjadi energi lain dalam transfer energi.

2. Tipe beban yang tersambung jalur.

Ada 3 tipe beban, yaitu resistif, induktif, dan kapasitif. Resultan antara besaran hambatan
kapasitif dan induktif akan mempengaruhi P.F. sehingga mempengaruhi perbandingan
antara besarnya daya yang ditransfer dengan yang diterima.

II. Tujuan
1. Dapat memahami cara pengoperasian program software ETAP.
2. Dapat menggambar diagram segaris sistem tenaga listrik dan setting beberapa
komponennya pada software ETAP.
3. Dapat menjalankan simulasi aliran daya (Load Flow) untuk menganalisis turun
tegangan dan rugi daya yang terjadi pada sistem yang dibuat.

PT.ELEKTRO UNDANA
PKSTL 2

III. Gambar System

Power Grid

HVCB

Busbar

Transformator

Cable

Single Throw Switch

Motor Induksi

LVCB

Static Load

Komponen system tenaga listrik yang digunakan


a) Power Grid merupakan sumber tegangan yang ideal, artinya sumber tegangan yang
mampu mensuplai daya dengan tegangan tetap sekalipun daya yang diserap cukup
besar. Power Grid dapat berupa sebuah generator yang besar, atau sebuah Gardu
Induk yang merupakan bagian dari sebuah sistem tenaga listrik interkoneksi yang
cukup besar.
b) Transformator atau trafo adalah sebuah alat untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan sistem. Spesifikasi yang pokok pada sebuah trafo adalah:
 Kapasitas trafo yaitu daya maksimum yang dapat bekerja pada trafo terus
menerus tanpa mengakibatkan kerusakan.
 Tegangan primer dan sekunder trafo.
 Impedansi trafo yang merupakan gabungan antara resistansi kawat dan
reaktansi kumparan trafo.

PT.ELEKTRO UNDANA
PKSTL 3

 Tap trafo yang dapat digunakan untuk mengubah perbandingan antara


kumparan primer dengan kumparan sekunder dari perbandingan semula.
c) Busbar atau sering disingkat bus, yaitu tempat penyambungan beberapa komponen
sistem tenaga listrik (saluran transmisi, jaringan distribusi, Power Grid, beban atau
generator). Level tegangan bus disesuaikan dengan level tegangan yang dihubungkan
dengan bus tersebut.
d) Beban yaitu peralatan listrik yang memanfaatkan atau menyerap daya dari jaringan.
Salah satu jenis beban sistem tenaga listrik adalah Static load, merupakan beban yang
tidak banyak mengandung motor listrik, sehingga tidak banyak mempengaruhi
tegangan sistem ketika start. Spesifikasi yang pokok pada sebuah Static Load adalah
kapasitas daya dan faktor daya atau cos .
Daya listrik dan factor daya
Pada listrik arus bolak-balik dikenal tiga besaran daya yang biasanya disebut segitiga
daya yang digambarkan dengan sebuah segitiga siku-siku, yaitu:
 Daya aktif atau daya nyata, merupakan daya yang diserap beban yang selanjutnya
diubah menjadi energi lain. Daya aktif mempunyai satus watt (W). Daya aktif ini
digambarkan sebagai sisi mendatar segitiga daya.
 Daya reaktif, merupakan daya yang diserap beban yang mengandung lilitan yang
selanjutnya diubah menjadi medan magnet pada motor atau trafo. Daya reaktif
mempunyai satuan volt-amper-reaktif (VAR). Daya aktif ini digambarkan sebagai
sisi tegak segitiga daya.
 Daya semu, merupakan gabungan atau penjumlahan kedua besaran daya
tersebut. Daya semu mempunyai satus volt-amper (VA). Daya aktif ini
digambarkan sebagai sisi miring segitiga daya. Daya inilah yang harus dikirim
oleh sumber ke beban melalui saluran atau jaringan.

PT.ELEKTRO UNDANA
PKSTL 4

𝑆 2 = √𝑃2 + 𝑄2 atau sering dinyatakan dalam bentuk 𝑆 = 𝑃 + 𝐽𝑄


Pada segitiga daya, antara daya semu (S) dan daya aktif (P) akan membentuk sudut tertentu
(), yang besarnya dipengaruhi oleh nilai masing-masing daya tersebut. Sudut inilah yang
menjadikan adanya nilai faktor daya atau cos  yang merupakan perbandingan antara daya
aktif dengan daya semu. Daya semu (S) inilah yang mempengaruhi nilai arus yang mengalir
pada jaringan. Hubungan antara tegangan dan arus jaringan adalah :
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑢 = 𝑇𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 × 𝐴𝑟𝑢𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑙𝑖𝑟 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑗𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛
Atau
𝑆 =𝑉×𝐼
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑢 × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑦𝑎
Atau
𝑃 = 𝑆 × 𝑐𝑜𝑠 𝜑
IV. Data Analisis
Adapun data dan settingan yang digunakan untuk analisis adalah sebagai berikut :
 Power grid 20 KV ; 139 MVAsc
 HVCB tipe ABB 27GHK1000 dengan continuous ampere 1200 ; Westinghouse 75-
DH-250 dengan continuous ampere 1200.
 Busbar 20 KV ; Initial : 100% V ; Angle 20 ; 6,6 KV ; Initial : 100% V ; Angle 0 ; 0,39
KV ; Initial : 100% V ; Angle 0
 Transformator step down 20/6,6 KV ; 5 MVA ; 6,6/0,4 KV ; 0,5 MVA
 Cable Size 6 AWG/kcmil ; Length 100 ft
 ST Switch 13,8 KV ; dengan continuous ampere 1200
 Induction Machine 203 HP ; 6,6 KV ; 139 HP ; 0,4 KV

PT.ELEKTRO UNDANA
PKSTL 5

 LVCB tipe ABB DSM, 0.48 kV, continuous ampere 150 ; ABB DSM, 0.48 kV,
continuous ampere 150
 Static Load 0,193 MVA ; pf 69,57%
V. Hasil Praktikum
 Rangkaian Operasi

PT.ELEKTRO UNDANA
PKSTL 6

 Simulasi Load Flow

PT.ELEKTRO UNDANA
PKSTL 7

KESIMPULAN
Dari hasil simulasi diatas, dapat kita lihat bahwa terjadi penyusutan
tegangan yang sangat signifikan pada setiap percabangan atau busbar,
sehingga sangat berpengaruh terhadap stabilitas system.
Tentu saja, hal ini dipengaruhi oleh variasi beban yang terjadi pada
system.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa semakin jauh jarak yang ditempuh
suatu sistem, maka semakin kecil nilai tegangan yang melalui system.
Belum lagi pengaruh rugi-rugi/losses yang terjadi pada system. Sehingga
sangat berpengaruh terhadap stabilitas system.
Oleh karena itu diperlukan inovasi-inovasi dari penggiat listrik agar
kasus-kasus yang terjadi pada system kelistrikan dapat dibenahi sehingga
listrik dapat disalurkan secara kontinyu kepada pelanggan.

PT.ELEKTRO UNDANA
PKSTL 8

DAFTAR PUSTAKA
[a] Modul Pelatihan Etap, Universitas Muhammadya Yogyakarta
[b] Modul Pelatihan Etap, Universitas Gadjah Mada

PT.ELEKTRO UNDANA
PKSTL 9

LAMPIRAN

PT.ELEKTRO UNDANA

Anda mungkin juga menyukai