Anda di halaman 1dari 8

Analisis Aliran Daya Menggunakan Metode Fast Decoupled Pada

Sisi Tegangan 6.3 KV PT. Semen Tonasa V


1
Kristin Melani Pangloli 2 Sarma Thaha, S.T., M.T, 3 Ir. H. Ahmad Gaffar, M.T.,
Prodi D4 Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Ujung pandang
email:kristinmelanip10@gmail.com

Abstract
Analisis aliran daya dalam sistem tenaga listrik merupakan analisis yang mengungkapkan kinerja suatu
sistem tenaga listrik dan aliran daya (nyata dan reaktif) untuk keadaan tertentu ketika sistem bekerja. Hasil
utama dari aliran daya adalah besar dan sudut fasa tegangan pada setiap saluran (bus), daya nyata dan daya
reaktif yang ada pada setiap saluran.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi aliran daya, menentukan rugi-rugi daya (losses)
pada saluran serta menentukan jatuh tegangan pada setiap bus sistem kelistrikan PT. Semen Tonasa V. dalam
penelitian ini digunakan software MATLAB R2013a dan ETAP Power Station 16.0.0 dengan metode
fastdecoupled untuk mempermudah dalam perhitungan aliran daya.
Dari hasil simulasi didapatkan pada swing bus, nilai daya aktif (P) sebesar 45.173MW, daya reaktif (Q)
sebesar 13.81 MVAR dan daya semu (S) sebesar 47,24 MVA. Besar rugi daya (losses) sebesar 1.796 MW atau
sebesar 0.45 % dan 7.566 MVAR atau sebesar 3.87%. Rata –rata besar jatuh tegangan pada setiap bus
sebesar 3 %. dan besar jatuh teganan terbesar yaitu 1.5197 dengan persentase tegangan sebesar 2.1161%,
nilai tersebut jauh dibawah persyaratan yang ditetapkan, yaitu drop tegangan maksimum sebesar ± 5% dari
tegangan nominal

Kata kunci : Aliran daya, rugi-rugi daya (losses), jatuh tegangan, software MATLAB R2013a, ETAP Power
Station 16.0.0, metode Fastdecoupled.

I. PENDAHULUAN digunakan untuk mengetahui besarnya losses (rugi


PT. Semen Tonasa (Persero) adalah daya dan tegangan), alokasi daya reaktif dan
produsen semen terbesar di kawasan Indonesia kemampuan sistem untuk memenuhi pertumbuhan
Timur yang menempati lahan seluas 715 hektar di beban [9].
Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Metode Fast Decoupled adalah merupakan
Pangkep, sekitar 68 kilometer dari kota Makassar. salah satu diantara metode-metode penyelesaian
PT. Hal ini jelas membuat PT. Semen Tonasa perhitungan aliran daya. Metode ini merupakan
membutuhkan pasokan energi listrik yang cukup metode penyelesaian yang sederhana praktis dan
besar karena banyaknya beban yang harus disuplai sangat cepat dengan hasil perhitungan yang dapat
dari peralatan-peralatan listrik yang mereka diandalkan. Metode ini didapat dari penyederhanaan
gunakan PT. Semen Tonasa yang juga dan pengembangan metode Newton-Raphson
mengonsumsi beban induktif yang cukup besar dengan menggunakan prinsip decoupled yaitu
terbukti dari banyaknya beban yang bersifat adanya ketergantungan yang kuat antara daya nyata
induktif misalnya saja pompa air, motor listrik, dengan sudut fasa tegangan dan ketergantungan
kipas angin dan alat-alat lain yang memanfaatkan yang kuat antara daya reaktif dengan besarnya
energi listrik untuk menghasilkan energi gerak tegangan.
sebagai penggerak utama. Hal ini menyebabkan
meningkatnya pemakaian daya reaktif pada sistem II. TINJAUAN PUSTAKA
kelistrikan PT. Semen Tonasa, yang dapat
mengakibatkan tegangan menurun, faktor daya A. Sistem Tenaga Listrik
menurun dan bertambahnya rugi-rugi pada sistem Sistem tenaga listrik merupakan sebuah
kelistrikan PT. Semen Tonasa [10]. sistem kelistrikan yang menyalurkan daya listrik
Analisis aliran daya dalam sistem tenaga dari pembangkit listrik ke kosumen. Daya listrik
listrik merupakan analisis yang mengungkapkan yang disalurkan melalui sebuah jarigan yang disebut
kinerja suatu sistem tenaga listrik dan aliran daya jaringan transmisi dan distribusi. Melalui jaringan
(nyata dan reaktif) untuk keadaan tertentu ketika ini daya listrik dapat dimanfaatkan oleh konsumen.
sistem bekerja. Hasil utama dari aliran daya adalah Dalam penyalurannya komonen-komponen yang
besar dan sudut fasa tegangan pada setiap saluran tidak dipisahkan satu dari yang lainnya. Sehingga
(bus), daya nyata dan daya reaktif yang ada pada secara umum sistem tenaga listrik dibagi atas 3
setiap saluran. Hasil analisis aliran daya dapat
bagian utama, yaitu: pembangkit, transmisi, dan 3. Representasi Bus (Busbar)
distribusi [2]. Busbar adalah suatu penghantar dengan
impedansi rendah dimana beberapa sirkit listrik
dapat dihubungkan secara terpisah dengan setiap
keluaran tertuju ke dasar kerangka dengan tiga
busbar fasa dan satu fasa netral.
4. Representasi Kapasitor Bank
Kapasitor bank berfungsi sebagai salah
Gambar 1 Sistem Tenaga Listrik satu alternatif dalam peralatan listrik terhadap
B. Aliran Daya kereksi faktor daya (power factor).
Analisis aliran daya merupakan penentuan 5. Representasi Beban
atau perhitungan tegangan, arus, daya aktif, daya Jenis beban terbagi menjadi dua jenis
reaktif, faktor daya yang terdapat pada setiap yaitu :
simpul atau bus suatu sistem tenaga listrik [9]. a. Static Load (Beban Statis)
Menurut Sulasno, 1993, kegunaan studi
analisis aliran daya ini antara lain adalah sebagai b. Dinamic Load (Beban Dinamis)
berikut :
6. Representasi Sistem Proteksi
1. Untuk mengetahui tegangan-tegangan pada
Representasi sistem proteksi adalah
setiap simpul yang ada.
sebagai pengaman baik untuk mengamankan
2. Untuk mengetahui semua peralatan apakah
peralatan listrik maupun pengguna peralatan
memenuhi batas-batas yang ditentukan
listrik (manusia).
untuk menyalurkan daya yang diinginkan.
3. Untuk memperoleh kondisi mula pada D. Konsep Dasar Aliran Daya
perencanaan sistem yang baru. Dalam persamaan maupun perhitungan daya,
4. Pada hubung singkat, stabilitas, dan hal pokok yang harus dipahami adalah dengan
pembebanan ekonomis. memahami segitiga daya. Gambar 2 menunjukkan
Untuk melakukan perhitungan aliran daya, segitiga daya disertai penjelasan perhitungannya.
diperlukan data-data untuk menganalisisnya.
Referensi data yang diperlukan adalah sebagai
berikut [2]: S Q
1. Data Saluran
2. Data Bus α
3. Data Spesifikasi P
Gambar 2 Segitiga Daya
C. Klasifikasi Sistem Aliran Daya Keterangan:
klasifikasi sistem aliran daya dibagi dalam P = Daya aktif
beberapa bagian, antara lain [1]: Q = Daya reaktif
1. Representasi Transformator S = Daya semu
Penggunaan transformator dalam sistem Cos φ = Faktor daya
tenaga listrik memungkinkan pemilihan Dalam sistem tenaga listrik dikenal tiga jenis
tegangan yang sesuai dan ekonomis unntuk daya, yaitu daya aktif (P), daya reaktif (Q) dan daya
tiap-tiap keperluan misalnya kebutuhan akan semu (S).
tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik Dalam suatu analisis sistem tenaga listrik
jarak jauh. Dalam bidang tenaga listrik khususnya pada analisis aliran daya selalu mengacu
pemakaian transformator dikelompokkan pada konsep-konsep dasar aliran daya sebagai
menjadi : berikut [9].
a. Transformator daya 1. Daya listrik pada rangkaian satu fasa
b. Transformator distribusi Daya yang diserap oleh suatu beban pada
setiap saat sama dengan jatuh tegangan (voltage
c. Transformator pengukuran drop) pada beban tersebut dalam volt dikalikan
(transformator arus dan transformator dengan arus yang mengalir lewat beban dalam
tegangan) ampere, jika terminal-terminal beban
2. Representasi Generator digambarkan sebagai a dan n serta jika tegangan
Generator listrik adalah sebuah alat dan arus dinyatakan dengan:
yang memproduksi energi listrik dari sumber Van = Vmax Cos ωt dan
energi mekanik, biasanya dengan Ian = Imax Cos ¿-θ ¿ (1)
menggunakan induksi elektromagnetik. θ = positif (+), untuk arus lagging
θ = negatif (+), untuk arus leading
Maka daya sesaat (S) :
S = Vmax Imax Cos ωt Cos ¿-θ ¿ (2) 4. Rugi Daya (Losses)
S=VxI Konduktor pada bagian penyaluran
= |V ||I | Cos θ (1 + Cos ωt ) + |V ||I | Sin energi listrik mempunyai resistansi terhadap arus
listrik, jadi ketika sistem beroperasi pada bagian
θ Sin 2ωt penyaluran ini akan terjadi rugi daya yang
(3) berubah menjadi energi panas. Jika energi listrik
P = |V ||I | Cos θ (4) disalurkan melalui jaringan arus bolak-balik tiga
Q = |V ||I | Sin θ (5) fasa, maka rugi daya pada jaringan tersebut
Keterangan : adalah:
P : Daya nyata atau aktif (Watt) ΔP = 3. I2. R. (watt) (15)
Cos θ : Faktor daya Keterangan :
Q : Daya reaktif (positif untuk beban I : arus konduktor (Ampere)
induktif dan negatif untuk beban R : resistansi konduktor (Ω)
kapasitif) 5. Jatuh Tegangan
2. Daya listrik pada rangkaian tiga fasa Dalam Menurut Lily, 2015 dalam
Daya yang diberikan oleh generator tiga Suprianto (2018), Tegangan Jatuh atau drop
fasa atau yang diserap oleh beban tiga fasa voltage adalah besar penurunan atau kehilangan
adalah jumlah daya dari tiap-tiap fasa. Pada nilai tegangan listrik pada suatu penghantar dari
sistem tiga fasa seimbang berlaku rumus: nilai tegangan normalnya, atau bisa juga disebut
P = 3VpIpCos θ p (6) bahwa tegangan jatuh adalah selisih antara besar
tegangan pangkal (Sumber) dengan besar
Q = 3VpIpSin θ p (7)
tegangan ujung (beban) dari suatu instalasi
keterangan : listrik. Besarnya kerugian tegangan atau
θ p = sudut antara arus fasa (lagging) dan tegangan jatuh (drop voltage) yang terjadi pada
tegangan fasa suatu jaringan listrik, dipengaruhi oleh beberapa
Hubungan yang terjadi pada rangkaian faktor, antara lain; panjang kabel Penghantar,
system tiga fasa umumnya ada dua hubungan besar arus, tahanan jenis (Rho), luas penampang
yaitu bintang (Y) dan segitiga (∆ ). penghantar.
Hitungan bintang (Y) : Dengan demikian persamaan untuk
V1 penurunan tegangan 3 fasa menjadi sebagai
Vp = ; Ip = I1 (8) berikut:
√3
Hitungan segitiga (∆ ): ( √ 3 x ρ x L x I x cos θ)
Vr = (16)
I1 A
Vp = I1; Ip = (9) Maka :
√3 VR = VS– Vr (17)
Kemudian dimasukkan ke persamaan menjadi :
Vr
P = √ 3ViIiCos θ p (10) % Vr = x 100% (18)
Q = √ 3ViIi Sin θ p (11)
Vk
Dengan:
Sehingga: Vr = Penurunan tegangan atau Drop Voltage
S = P2+ Q 2 = √ 3ViIi (12)
√ (volt)
3. Faktor Daya VR = Tegangan kirim (Volt)
Arus yang mengalir pada sebuah tahanan Vs = Tegangan kirim (Volt)
akan menimbulkan tegangan pada tahanan I = arus (A)
tersebut, yaitu sebesar : ρ = tahanan jenis (Ω.mm2/ m)
P = Vr . Im cos φ (13) l = panjang penghantar (m)
Keterangan : φ = sudut power factor
P : daya aktif (Watt) A = Luas penampang (mm2)
Vr : tegangan (Volt) E. Persamaan Aliran Daya
Im : arus maksimal (Ampere) Sistem tenaga listrik tidak hanya terdiri dari
cos φ : faktor daya dua bus, melainkan terdiri dari beberapa bus yang
Tegangan dikalikan dengan arus disebut akan terinterkoneksi satu sama lain. Gambar 2
daya semu. Daya rata-rata dibagi daya semu menunjukan tipe bus dalam sistem tenaga yang
disebut dengan faktor daya. Untuk arus dan saluran transmisinya telah diubah menjadi
tegangan sinusoid, faktor daya dapat dihitung: admitansi-admitansi dalam satuan perunit pada
P V I cos φ base/dasar MVA.
Faktor daya = = = cos φ (14)
V.I V .I
G. Electrical Transient Analyser Program (ETAP)
Vi V1
yi1

V2
ETAP merupakan program yang menawarkan
yi2
solusi yang paling komprehensif untuk desain,
..
simulasi, dan analisis pembangkitan, transmisi,
Ii
..
. yin
dandistribusi listrik untuk sebuah sistem tenaga
listrik yang besar. Program ETAP ini dapat
yi0
menganalisa load flow, short circuit, motor
acceleration, harmonic, transient stability, star-
Gambar 3 Tipikal bus dari sistem tenaga protective device coordination, DC load flow, DC
short circuit, battery discharge sizing, unbalance
Jika menggunakan hokum kirchoff Arus, load flow, optimal power flow, reliability
besarnya nilai arus dalam jaringan sistem ini dapat assessment, optimal capacitor placement dan
diketahui dengan menggunakan persamaan: switching sequence management [4].
Ii = yi0 Vi + yi1 (Vi-V1) + y12 (Vi-V2) + … + yin (Vi-
Vn) III. METODE PENELITIAN
= (yi0 + yi1 + yi2 +… +yin) Vi-yi1V1-yi2V2 - …
Penelitian dilakukan di PT. Semen Tonasa
-yinVn (22)
(Persero) yang berlokasi di Desa Biringere,
Atau
n n
Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, 90651.
Penelitian dan pengumpulan data berlangsung
Ii = Vi ∑ y ij - ∑ y ij V j j≠ I (23)
j=0 j=0
selama 6 bulan yang dilakukan pada bulan Januari
Daya aktif (nyata) dan daya reaktif pada bus i 2020 sampai dengan bulan Juni 2020.
dapat diselesaikan dengan persamaan: Metode penelitian merupakan cara-cara
Pi + jQi = ViIi* (24) teknik/penjabaran suatu analisa/perhitungan yang
Sedangkan besarnya arus pada bus I adalah : dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan
dalam penelitian. Berikut diagram alir penelitian:
P i + jQ i
Ii = (25) Mulai

Vi
Ii akan bertanda positif bila arus mengalir
menuju ke bus I dan akan bertanda negatif bila
Studi Literatur

arus mengalir keluar dari bus i.


Jika persamaan (3) disubtitusikan dengan Pengumpulan data

persamaan (2) akan diperoleh hasil:


Pemodelan sigle line diagram pada
ETAP 16.0.0
n n
P i + jQ i
= Vi ∑ y ij - ∑ y ij V j j≠ I (26)
Vi j=0 j=0
Memasukkan data pada ETAP 16.0.0

Persamaan-persamaan di atas
mengidentifikasi bahwa perhitungan aliran daya M ensimulasikan dan menghitung aliran
daya dengan metode fast decoupled.

dalam sistem tenaga harus diselesaikan dengan


menggunakan sistem iterasi [6]. Hasil simulasi dan
perhitungan

F. Metode Fast Decoupled


Menganalisis aliran daya
Karakteristik yang menarik dari
pengoperasian sistem tenaga adalah
ketergantungan daya nyata dengan sudut fasa
Penarikan
kesimpulan

tegangan bus dan daya reaktif dengan magnitude


tegangan bus. Dalam kondisi ini, adanya Selesai

perubahan yang kecil pada magnitude tegangan Gambar 4 Diagram Alir Penelitian
tidak akan menyebabkan perubahan yang berarti
daya nyata. Sedangkan perubahan kecil pada sudut IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
tegangan fasa tidak menyebabkan perubahan pada
daya reaktif. Ini dapat dibuktikan pada pendekatan A. Hasil
untuk menyatakan ketertarikan pada P dan S serta 1. Sistem Kelistrikan PT Semen Tonasa V
Q dan V. Pada metode Fastdecoupled persamaan PT. Semen Tonasa V disuplay dari
matriks menjadi dua persamaan decoupled yang pembangkit listrik tenaga gas yang berasal
membutuhkan waktu yang lebih sedikit bila dari BTG Biringkassi. Suplay listrik dari
dibandingkan dengan menggunakan pemecah BTG Biringkassi ini sebesar 2 x 35 MW.
persamaaan Newton Raphson [6]. Tegangan yang dibangkitkan sebesar 11 kV,
lalu masuk ke step-up transformer 2 x 45
MVA; 11/70 kV. Tegangan sebesar 70 kV ini
yang kemudian digunakan sebagai tegangan 47 3
transmisi pada Pabrik Semen Tonasa V. Bus1 6.3 6.2994 0.17 0.0749 18.37 91.9
46 5
Panjang saluran transmisinya sejauh 17 km. Bus1 6.3 6.2975 0.52 0.405 64.01 79.1
Dari tegangan 70 kV ini kemudian 45 4
diturunkan menjadi sebesar 6,3 kV dan Bus1 6.3 6.2981 0.35 0.276 43.71 79.2
kemudian disaluran ke sub station dan 44 8
Bus1 6.3 6.2975 0.47 0.362 57.47 79.5
electrical room yang ada di Pabrik Tonasa 07 5
V. Pada Pabrik Semen Tonasa V terdapat 9
electrical room (ER) dan 3 sub station (SS).
Pabrik Tonasa V menggunakan trafo No Dari Ke Tegang Tegang Daya Daya Arus PF (
dengan kapasitas daya dan rating tegangan Bus Bus anNom an Aktif Reaktif (Amp) θ)
yang berbeda-beda. Masing-masing trafo inal Akhir (MW (MVA
tersebut yaitu 2 unit main trafo pada (KV) (KV) ) R)
16 582 Bus9 6.3 6.2950 0.93 0.335 95.48 94.1
switchgear di BTG Biringkassi, 3 unit main ER 6 4
trafo pada gardu induk Pabrik Tonasa V, 17 17 55 Bus9 6.3 6.2950 0.93 0.335 95.48 94.1
unit trafo distribusi, dan 13 unit trafo untuk 6 4
motor-motor induksi. 18 Bus1 6.3 6.2975 0.49 0.173 50.35 94.4
04 4
2. Hasil Simulasi Sistem Kelistrikan Semen 19 Bus1 6.3 6.2975 0.51 0.18 52.18 94.3
Tonasa V Menggunakan ETAP Power 05 1
Station 16.0.0 20 Bus9 6.3 6.2931 1.43 0.931 164.3 83.8
9 2
Tinjauan untuk perhitungan aliran daya 21 Bus9 6.3 6.2987 0.27 0.211 33.56 79.5
adalah sistem dalam keadaan normal dimana 3 7
data diambil pada saat operasi dan dapat 22 Bus9 6.3 6.2981 0.37 0.286 45.26 79.4
dilihat pada panel kontrol pada semua beban 5 3
23 Bus1 6.3 6.2943 0.41 0.319 50.21 79.2
yang terpasang dimana beban keseluruhan 08 3
pada ruang ER 582 51-59 sebesar 41.52 MW 24 Bus1 6.3 6.2987 0.15 0.0527 15.31 94.4
dan seluruh pembangkit beroperasi, kecuali 17 1
dari PLN. Dimana slack/swing bus ada pada 25
Bus1 6.3 6.2975 0.29 0.223 35.37 79.6
satu generator 35 MW, dan bus generator 25 20 3
26 582 Bus1 6.3 6.2962 0.76 0.312 79.5 92.6
MW bekerja sebagai voltage control. Aliran ER 22 7
daya sistem kelistrikan Pabrik Tonasa V ini 27 56 Bus1 6.3 6.2969 0.22 0.095 23.47 92.1
meggunakan software ETAP 16.0.0 dengan 23 5
metode fastdecoupled, maksimum iterasi 9999, 28 Bus1 6.3 6.2981 0.18 0.141 22.38 79.6
25 5
precision of solution 0.01, frekuensi sistem 50 Bus1 6.3 6.2987 0.30 0.233 37.03 79.5
Hz, dan unit sistem metric. 29
26 6
Tabel 1 Aliran Daya Pada PT Semen Tonasa V 30 582 Bus1 6.3 6.3000 0.06 0.0219 6.598 94.7
ER 29 49
31 57 Bus1 6.3 6.2975 0.26 0.0953 27.5 94.3
Tegang Tegang Daya Daya
PF ( 31 9
Dari Ke anNom an Aktif Reaktif Arus
No 32 Bus1 6.3 6.3000 0.36 0.214 40.85 86.3
Bus Bus inal Akhir (MW (MVA (Amp) θ) 36 6
(KV) (KV) ) R)
Bus1 0.74 Bus1 6.3 6.2994 0.29 0.227 36.05 79.4
1 6.3 6.2962 0.58 91.15 78.8 33
54 2 28 6
582
ER Bus1 0.21 34 Bus1 6.3 6.2987 0.33 0.26 41.24 79.3
2 6.3 6.2987 0.093 23.03 92.1 27 9
51 52 9
Bus1 0.40 35 Bus1 6.3 6.2975 2.30 0.91 239.2 93
3 6.3 6.3000 0.169 42.41 92.3 21 1
51 4
582 36 Bus1 6.3 6.2962 1.26 0.459 129.8 94
0.88 19 2
4 ER 6.3 6.2099 0.883 120.8 70.7
3 37 582 Bus1 6.3 6.3000 0.07 0.0266 8.01 94.7
53
582 ER 24 85
Bus1 0.83
5 ER 6.3 6.2956 0.656 102.7 78.6 38 58 Bus9 6.3 6.2987 0.82 0.645 101 78.7
55 5
52 1 2
582
1.36 39 Bus8 6.3 6.2962 2.73 1.074 284.4 93.1
6 ER 6.3 6.2943 0.842 155.2 85.1
6 9 7
51
Bus1 0.85 40 Bus8 6.3 6.2962 2.73 1.074 284.4 93.1
7 582 6.3 6.2956 0.676 107.2 78.5 9 7
57 7
ER 41 Bus8 6.3 6.2981 1.30 0.474 134 94
Bus1 0.00
8 53 6.3 6.2987 0.203 19.9 2.19 7 2
58 44
582 Bus1 0.16 42 Bus8 6.3 6.3000 0.10 0.0373 11.07 94.6
9 6.3 6.2981 0.1 18.34 85 4 8
ER 48 1
54 Bus1 0.26 43 582 Bus8 6.3 6.2994 0.45 0.35 55.25 79.1
10 6.3 6.2987 0.0924 27 94.4 ER 2 2
43 4
11 Bus1 6.3 6.2597 5.24 3.259 596.7 84.9 59
B. Pembahasan Dari hasil simulasi ETAP Power System
1. Aliran Daya PT. Semen Tonasa V 16.0.0 besar rugi-rugi dayanya sebesar 1796.799
Penggunaan mode swing terdapat pada KW atau sebesar 0.45 % dan -7566.14 KVAR
generator BTG Biringkassi se be sa r 2 x 3 5 atau sebesar 3.87%. Ini menunjukkan bahwa
M W. Daya yang di bangkitkan untuk generator rugi daya yang terjadi masih relatif kecil dengan
BTGN.GEN01 sebesar 28 MW dan 11.616 presentase kurang dari 5%.
MVAR dan generator BTGN.GEN02 sebesar 3. Jatuh Tegangan
17.173 MW dan 2.194 MVAR sehingga total Untuk menghitung jatuh tegangan, rumus
daya yang di bangkitkan sebesar 45.173 MW yang digunakan adalah :
dan 13.81 sedangkan total beban PT. Tonasa 5
sebesar 41.519 MW. ( √ 3 x ρ x L x I x cos θ)
Vr =
2. Rugi Daya ( Losses ) A
Rumus yang digunakan dalam menghitung Perhitungan jatuh tegangan pada
rugi daya yaitu; Rugi-rugi daya saluran = 3 𝑥 𝐼2𝑥 BTGE.G01.BB6KV.01:
𝑅 𝑥 𝐿. Berikut perhitungan untuk Diketahui : I = 2764 A
BTGE.G01.KBL6KV.01 ρ = 0.0000000168 Ω.mm2/ m
Diketahui: I = 2495 A A = 50 mm2 = 0.00005 m2
R = 0,093 Ohm/km Cos θ = 0.95
𝐿 = 0.1 km L = 100 m
Penyelesaian: V = 6.3 KV = 6300 V
rugi-rugi daya = 3 𝑥 24952 A 𝑥 0,093 Ohm/km Penyelesaian :
𝑥 0.1 km ( √ 3 x ρ x L x I x cos θ)
= 174560 W Vr =
A
= 174.56 kW =
Maka rugi-rugi daya pada
BTGE.G01.KBL6KV.01sebesar 174.56 ( √ 3 x 0.0000000168 Ω . mm2 /m x 100 m x 2764 A x 0
kW. 0.00005 m2
Hasil Perhitungan keseluruhan rugi = 152.8 V
daya dapat sistem kelistrikan PT. Tonasa V = 0.1528 kV
pada gambar grafik sebagai berikut . VR = VS– Vr
= 6.3 kV – 0.1528kV)
= 6.1472 kV
Rugi-rugi Daya PT.Semen Vr
% Vr = x 100%
Tonasa V Vk
0.15282 KV
30 = x 100%
6.3 KV
20
= 2.4255 %
10
Jadi, rugi tegangan pada bus
Rugi Daya (%)

0
1 4 8 1 2 1 1 9 R 2 1 BTGE.G01.BB6KV.01 sebesar 0.1528 kV yaitu
V.0 KV. V.0 V.0 R0 R0 R0 R5 6.T R.0 G0 2.4255 %dari tegangan nominalnya.
K 6 K K T T S E 5 T R
BL6 KBL BL6 L11 R53 R56 553 B.58 .ER AIN INT Hasil perhitungan jatuh tegangan pada
.K 2. .K KB 2E 2E -> -> T5 .M .MA sistem kelistrikan PT. Tonasa V pada gambar
G01 .G0 G01 02. >58 >58 V07 V08 T5 GE
. GE N. .G 4- 4- M M grafik berikut:
E
G T G N 0 0 B 3 BT
BT B BT BTG MV MV R58 SS5
53 56 E
ER ER
Beban

Gambar 5 Rugi Daya PT.Semen Tonasa V


Rugi-rugi daya terjadi akibat adanya
kerugian pada jalur penghantar dan jenis
penghantar. gambar diatas dapat dilihat bahwa
rugi daya terbesar yaitu 22379.52 kW atau
sebesar 32,735% pada beban cable 6. Hal ini
terjadi akibat kerugian pada jalur penghantar
karena jalur penghantar ini sangat jauh yaitu
sekitar 17 km, sehingga membutuhkan arus
yang besar. Dan jika arusnya meningkat, maka
meningkat pula besar kerugian dayanya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Jatuh Tegangan PT. Tonasa V kesempatan ini penulis menyampaikan rasa
syukur dan berterima kasih sebesar-besarnya kepada
1.6000 Tuhan Yang Maha Esa, Kedua orang Tua, saudara,
1.2000 Dosen-dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Ujung Pandang, teman-teman seperjuangan
0.8000 D4 Listrik kelas angkatan 2016, anggota MAPALA
jatuh tegangan (%)

0.4000 PNUP, keluarga Firda Mas Blok AE dan Semua


pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu
0.0000 persatu yang banyak terlibat membantu sehingga

Bu 122

B. 95
2 .01

Bu s8
Bu 29
Bu 63
Bu s92

Bu 148

D2
Bu 1

skripsi ini dapat diselesaikan.


5

s
s

s2
VF
58 KV
ER

s
s
B6

REFERENSI
.B
01
.G

[1] Arifin, Syamsul. 2017. Analisis Aliran Daya


GE

Pada Sistem Kelistrikan Sumatera Utara


BT

Menggunakan Software Powerword. Program


Bus Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Gambar 6 Jatuh Tegangan PT. Tonasa V (http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/
Rugi-rugi tegangan terjadi akibat besarnya 5270, diases pada 2 esember 2019).
arus yang mengalir pada penghantar, jenis [2] Asriyani, Putri Dwi. 2018. Studi Aliran Daya
penghantar, factor daya, dan panjang penghantar. Sistem Kelistrikan PT. Makassar Tene. Tugas
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa Akhir, Politeknik Negeri Ujung Pandang,
rugi tegangan terbesar yang mengalir pada setiap Jurusan Teknik Elektro. Makassar.
bus terdapat pada bus 493 sebesar 1.4812 KV atau [3] Goeritno, Arief . Zaldi Hardiyanto. 2017.
2.1161% dari tegangan nominalnya. Rata-rata Simulasi Fenomena Aliran Daya Pada Sistem
jatuh tegangan sebesar 0.3 % dari tegangan Tenaga Listrik “IEEE 5-Bus” Berbasis Metode
nominalnya. Nilai tersebut relatif kecil dan jauh Numeris Dan Berbantuan Aplikasi Matlab.
dibawah persyaratan yang ditetapkan, yaitu drop Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik
tegangan maksimum (krisis) sebesar 5% dari Universitas Ibn Khaldun Bogor.
tegangan nominal. [4] Handayani, Ika dan A.M.Fadly Fajar. 2012.
Analisis Aliran Daya Dan Gangguan
V. KESIMPULAN Hubungsingkat Sistem Kelistrikan Pabrik
Tonasa V Di PT. semen Tonasa Menggunakan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada ETAP. Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
tugas akhir ini, maka diperoleh kesimpulan [5] Kadir, Abdul Wahid. 2018. Studi Aliran Daya
sebagai berikut : Pada Kelistrikan SULSELBAR Dengan
1. Pada swing bus, nilai daya aktif (P) sebesar Masuknya PLTU Mamuju 2x25 MW. PT. Tugas
45.173MW, daya reaktif (Q) sebesar 13.81 Akhir, Politeknik Negeri Ujung Pandang,
MVAR dan daya semu (S) sebesar 47,24 Jurusan Teknik Elektro. Makassar.
MVA sedangkan jumlah beban sebesar daya [6] Marwan. 2018. Komputasi Sistem Tenaga
aktif (P) sebesar 41.519 MW, daya reaktif (Q) Listrik. Penerbit Andi. Yogyakarta
sebesar 25.733 MVAR dan daya semu (S) [7] Mustamam. Rudi Salman. Arwadi Sinuraya.
sebesar 55.51 MVA. 2012. Simulasi Dan Analisis Aliran Daya Pada
2. Besar rugi daya (losses) sebesar 1796.799 KW Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Perangkat
atau sebesar 0.45 % dan 7566.14 KVAR atau Lunak Electrical Transient Analyser Program
sebesar 3.87%. Ini menunjukkan bahwa rugi (ETAP) Versi 4.0. Teknik Elektro Fakultas
daya yang terjadi masih relatif kecil dengan Teknik Universitas Negeri Medan.
presentase kurang dari 5% [8] Nasri, Muh. Wiji Aryanto. 2017. Studi Aliran
Daya Pada tragi Panakukang. Tugas Akhir,
3. Rata –rata besar jatuh tegangan pada setiap bus Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jurusan
sebesar 3 %. Besar jatuh teganan terbesar yaitu Teknik Elektro. Makassar.
1.4812 KV atau yang terdapat pada bus 494 [9] Nigara, Adib Gustian. 2015. Analisis Aliran
dengan persentase tegangan sebesar Daya Sistem Tenaga Listrik Pada Bagian
2.1161% .Nilai tersebut jauh dibawah Texturizing Di PT Asia Pasific Fibers Tbk
persyaratan yang ditetapkan, yaitu jatuh Kendalmenggunakan Software Etap Power
tegangan maksimum mempunyai 5% dari Station 4.0. Teknik Elektro Fakultas Teknik
tegangan nominal. Universitas Negeri
[10] Profil PT. Semen Tonasa.
(http://www.sementonasa.co.id/profile_brief.p
hp.) Diakses diakses pada 2 desember 2019.
[11] Suprianto. 2018. Analisis tegangan jatuh
pada jaringan distribusi 20KV PT.PLN Area
Rantau Prapat pada Rayon Aek Kota Batu.
Program studi teknik listrik,Teknik Elektro
politeknik negeri medan.
[12] TIM PENYUSUN. 2016. Pedoman
Penulisan proposal dan skripsi program
diploma empat (D-4) Bidang Rekayasa dan
tata Niaga. Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Anda mungkin juga menyukai