Abstract
Analisis aliran daya dalam sistem tenaga listrik merupakan analisis yang mengungkapkan kinerja suatu
sistem tenaga listrik dan aliran daya (nyata dan reaktif) untuk keadaan tertentu ketika sistem bekerja. Hasil
utama dari aliran daya adalah besar dan sudut fasa tegangan pada setiap saluran (bus), daya nyata dan daya
reaktif yang ada pada setiap saluran.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi aliran daya, menentukan rugi-rugi daya (losses)
pada saluran serta menentukan jatuh tegangan pada setiap bus sistem kelistrikan PT. Semen Tonasa V. dalam
penelitian ini digunakan software MATLAB R2013a dan ETAP Power Station 16.0.0 dengan metode
fastdecoupled untuk mempermudah dalam perhitungan aliran daya.
Dari hasil simulasi didapatkan pada swing bus, nilai daya aktif (P) sebesar 45.173MW, daya reaktif (Q)
sebesar 13.81 MVAR dan daya semu (S) sebesar 47,24 MVA. Besar rugi daya (losses) sebesar 1.796 MW atau
sebesar 0.45 % dan 7.566 MVAR atau sebesar 3.87%. Rata –rata besar jatuh tegangan pada setiap bus
sebesar 3 %. dan besar jatuh teganan terbesar yaitu 1.5197 dengan persentase tegangan sebesar 2.1161%,
nilai tersebut jauh dibawah persyaratan yang ditetapkan, yaitu drop tegangan maksimum sebesar ± 5% dari
tegangan nominal
Kata kunci : Aliran daya, rugi-rugi daya (losses), jatuh tegangan, software MATLAB R2013a, ETAP Power
Station 16.0.0, metode Fastdecoupled.
V2
ETAP merupakan program yang menawarkan
yi2
solusi yang paling komprehensif untuk desain,
..
simulasi, dan analisis pembangkitan, transmisi,
Ii
..
. yin
dandistribusi listrik untuk sebuah sistem tenaga
listrik yang besar. Program ETAP ini dapat
yi0
menganalisa load flow, short circuit, motor
acceleration, harmonic, transient stability, star-
Gambar 3 Tipikal bus dari sistem tenaga protective device coordination, DC load flow, DC
short circuit, battery discharge sizing, unbalance
Jika menggunakan hokum kirchoff Arus, load flow, optimal power flow, reliability
besarnya nilai arus dalam jaringan sistem ini dapat assessment, optimal capacitor placement dan
diketahui dengan menggunakan persamaan: switching sequence management [4].
Ii = yi0 Vi + yi1 (Vi-V1) + y12 (Vi-V2) + … + yin (Vi-
Vn) III. METODE PENELITIAN
= (yi0 + yi1 + yi2 +… +yin) Vi-yi1V1-yi2V2 - …
Penelitian dilakukan di PT. Semen Tonasa
-yinVn (22)
(Persero) yang berlokasi di Desa Biringere,
Atau
n n
Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, 90651.
Penelitian dan pengumpulan data berlangsung
Ii = Vi ∑ y ij - ∑ y ij V j j≠ I (23)
j=0 j=0
selama 6 bulan yang dilakukan pada bulan Januari
Daya aktif (nyata) dan daya reaktif pada bus i 2020 sampai dengan bulan Juni 2020.
dapat diselesaikan dengan persamaan: Metode penelitian merupakan cara-cara
Pi + jQi = ViIi* (24) teknik/penjabaran suatu analisa/perhitungan yang
Sedangkan besarnya arus pada bus I adalah : dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan
dalam penelitian. Berikut diagram alir penelitian:
P i + jQ i
Ii = (25) Mulai
Vi
Ii akan bertanda positif bila arus mengalir
menuju ke bus I dan akan bertanda negatif bila
Studi Literatur
Persamaan-persamaan di atas
mengidentifikasi bahwa perhitungan aliran daya M ensimulasikan dan menghitung aliran
daya dengan metode fast decoupled.
perubahan yang kecil pada magnitude tegangan Gambar 4 Diagram Alir Penelitian
tidak akan menyebabkan perubahan yang berarti
daya nyata. Sedangkan perubahan kecil pada sudut IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
tegangan fasa tidak menyebabkan perubahan pada
daya reaktif. Ini dapat dibuktikan pada pendekatan A. Hasil
untuk menyatakan ketertarikan pada P dan S serta 1. Sistem Kelistrikan PT Semen Tonasa V
Q dan V. Pada metode Fastdecoupled persamaan PT. Semen Tonasa V disuplay dari
matriks menjadi dua persamaan decoupled yang pembangkit listrik tenaga gas yang berasal
membutuhkan waktu yang lebih sedikit bila dari BTG Biringkassi. Suplay listrik dari
dibandingkan dengan menggunakan pemecah BTG Biringkassi ini sebesar 2 x 35 MW.
persamaaan Newton Raphson [6]. Tegangan yang dibangkitkan sebesar 11 kV,
lalu masuk ke step-up transformer 2 x 45
MVA; 11/70 kV. Tegangan sebesar 70 kV ini
yang kemudian digunakan sebagai tegangan 47 3
transmisi pada Pabrik Semen Tonasa V. Bus1 6.3 6.2994 0.17 0.0749 18.37 91.9
46 5
Panjang saluran transmisinya sejauh 17 km. Bus1 6.3 6.2975 0.52 0.405 64.01 79.1
Dari tegangan 70 kV ini kemudian 45 4
diturunkan menjadi sebesar 6,3 kV dan Bus1 6.3 6.2981 0.35 0.276 43.71 79.2
kemudian disaluran ke sub station dan 44 8
Bus1 6.3 6.2975 0.47 0.362 57.47 79.5
electrical room yang ada di Pabrik Tonasa 07 5
V. Pada Pabrik Semen Tonasa V terdapat 9
electrical room (ER) dan 3 sub station (SS).
Pabrik Tonasa V menggunakan trafo No Dari Ke Tegang Tegang Daya Daya Arus PF (
dengan kapasitas daya dan rating tegangan Bus Bus anNom an Aktif Reaktif (Amp) θ)
yang berbeda-beda. Masing-masing trafo inal Akhir (MW (MVA
tersebut yaitu 2 unit main trafo pada (KV) (KV) ) R)
16 582 Bus9 6.3 6.2950 0.93 0.335 95.48 94.1
switchgear di BTG Biringkassi, 3 unit main ER 6 4
trafo pada gardu induk Pabrik Tonasa V, 17 17 55 Bus9 6.3 6.2950 0.93 0.335 95.48 94.1
unit trafo distribusi, dan 13 unit trafo untuk 6 4
motor-motor induksi. 18 Bus1 6.3 6.2975 0.49 0.173 50.35 94.4
04 4
2. Hasil Simulasi Sistem Kelistrikan Semen 19 Bus1 6.3 6.2975 0.51 0.18 52.18 94.3
Tonasa V Menggunakan ETAP Power 05 1
Station 16.0.0 20 Bus9 6.3 6.2931 1.43 0.931 164.3 83.8
9 2
Tinjauan untuk perhitungan aliran daya 21 Bus9 6.3 6.2987 0.27 0.211 33.56 79.5
adalah sistem dalam keadaan normal dimana 3 7
data diambil pada saat operasi dan dapat 22 Bus9 6.3 6.2981 0.37 0.286 45.26 79.4
dilihat pada panel kontrol pada semua beban 5 3
23 Bus1 6.3 6.2943 0.41 0.319 50.21 79.2
yang terpasang dimana beban keseluruhan 08 3
pada ruang ER 582 51-59 sebesar 41.52 MW 24 Bus1 6.3 6.2987 0.15 0.0527 15.31 94.4
dan seluruh pembangkit beroperasi, kecuali 17 1
dari PLN. Dimana slack/swing bus ada pada 25
Bus1 6.3 6.2975 0.29 0.223 35.37 79.6
satu generator 35 MW, dan bus generator 25 20 3
26 582 Bus1 6.3 6.2962 0.76 0.312 79.5 92.6
MW bekerja sebagai voltage control. Aliran ER 22 7
daya sistem kelistrikan Pabrik Tonasa V ini 27 56 Bus1 6.3 6.2969 0.22 0.095 23.47 92.1
meggunakan software ETAP 16.0.0 dengan 23 5
metode fastdecoupled, maksimum iterasi 9999, 28 Bus1 6.3 6.2981 0.18 0.141 22.38 79.6
25 5
precision of solution 0.01, frekuensi sistem 50 Bus1 6.3 6.2987 0.30 0.233 37.03 79.5
Hz, dan unit sistem metric. 29
26 6
Tabel 1 Aliran Daya Pada PT Semen Tonasa V 30 582 Bus1 6.3 6.3000 0.06 0.0219 6.598 94.7
ER 29 49
31 57 Bus1 6.3 6.2975 0.26 0.0953 27.5 94.3
Tegang Tegang Daya Daya
PF ( 31 9
Dari Ke anNom an Aktif Reaktif Arus
No 32 Bus1 6.3 6.3000 0.36 0.214 40.85 86.3
Bus Bus inal Akhir (MW (MVA (Amp) θ) 36 6
(KV) (KV) ) R)
Bus1 0.74 Bus1 6.3 6.2994 0.29 0.227 36.05 79.4
1 6.3 6.2962 0.58 91.15 78.8 33
54 2 28 6
582
ER Bus1 0.21 34 Bus1 6.3 6.2987 0.33 0.26 41.24 79.3
2 6.3 6.2987 0.093 23.03 92.1 27 9
51 52 9
Bus1 0.40 35 Bus1 6.3 6.2975 2.30 0.91 239.2 93
3 6.3 6.3000 0.169 42.41 92.3 21 1
51 4
582 36 Bus1 6.3 6.2962 1.26 0.459 129.8 94
0.88 19 2
4 ER 6.3 6.2099 0.883 120.8 70.7
3 37 582 Bus1 6.3 6.3000 0.07 0.0266 8.01 94.7
53
582 ER 24 85
Bus1 0.83
5 ER 6.3 6.2956 0.656 102.7 78.6 38 58 Bus9 6.3 6.2987 0.82 0.645 101 78.7
55 5
52 1 2
582
1.36 39 Bus8 6.3 6.2962 2.73 1.074 284.4 93.1
6 ER 6.3 6.2943 0.842 155.2 85.1
6 9 7
51
Bus1 0.85 40 Bus8 6.3 6.2962 2.73 1.074 284.4 93.1
7 582 6.3 6.2956 0.676 107.2 78.5 9 7
57 7
ER 41 Bus8 6.3 6.2981 1.30 0.474 134 94
Bus1 0.00
8 53 6.3 6.2987 0.203 19.9 2.19 7 2
58 44
582 Bus1 0.16 42 Bus8 6.3 6.3000 0.10 0.0373 11.07 94.6
9 6.3 6.2981 0.1 18.34 85 4 8
ER 48 1
54 Bus1 0.26 43 582 Bus8 6.3 6.2994 0.45 0.35 55.25 79.1
10 6.3 6.2987 0.0924 27 94.4 ER 2 2
43 4
11 Bus1 6.3 6.2597 5.24 3.259 596.7 84.9 59
B. Pembahasan Dari hasil simulasi ETAP Power System
1. Aliran Daya PT. Semen Tonasa V 16.0.0 besar rugi-rugi dayanya sebesar 1796.799
Penggunaan mode swing terdapat pada KW atau sebesar 0.45 % dan -7566.14 KVAR
generator BTG Biringkassi se be sa r 2 x 3 5 atau sebesar 3.87%. Ini menunjukkan bahwa
M W. Daya yang di bangkitkan untuk generator rugi daya yang terjadi masih relatif kecil dengan
BTGN.GEN01 sebesar 28 MW dan 11.616 presentase kurang dari 5%.
MVAR dan generator BTGN.GEN02 sebesar 3. Jatuh Tegangan
17.173 MW dan 2.194 MVAR sehingga total Untuk menghitung jatuh tegangan, rumus
daya yang di bangkitkan sebesar 45.173 MW yang digunakan adalah :
dan 13.81 sedangkan total beban PT. Tonasa 5
sebesar 41.519 MW. ( √ 3 x ρ x L x I x cos θ)
Vr =
2. Rugi Daya ( Losses ) A
Rumus yang digunakan dalam menghitung Perhitungan jatuh tegangan pada
rugi daya yaitu; Rugi-rugi daya saluran = 3 𝑥 𝐼2𝑥 BTGE.G01.BB6KV.01:
𝑅 𝑥 𝐿. Berikut perhitungan untuk Diketahui : I = 2764 A
BTGE.G01.KBL6KV.01 ρ = 0.0000000168 Ω.mm2/ m
Diketahui: I = 2495 A A = 50 mm2 = 0.00005 m2
R = 0,093 Ohm/km Cos θ = 0.95
𝐿 = 0.1 km L = 100 m
Penyelesaian: V = 6.3 KV = 6300 V
rugi-rugi daya = 3 𝑥 24952 A 𝑥 0,093 Ohm/km Penyelesaian :
𝑥 0.1 km ( √ 3 x ρ x L x I x cos θ)
= 174560 W Vr =
A
= 174.56 kW =
Maka rugi-rugi daya pada
BTGE.G01.KBL6KV.01sebesar 174.56 ( √ 3 x 0.0000000168 Ω . mm2 /m x 100 m x 2764 A x 0
kW. 0.00005 m2
Hasil Perhitungan keseluruhan rugi = 152.8 V
daya dapat sistem kelistrikan PT. Tonasa V = 0.1528 kV
pada gambar grafik sebagai berikut . VR = VS– Vr
= 6.3 kV – 0.1528kV)
= 6.1472 kV
Rugi-rugi Daya PT.Semen Vr
% Vr = x 100%
Tonasa V Vk
0.15282 KV
30 = x 100%
6.3 KV
20
= 2.4255 %
10
Jadi, rugi tegangan pada bus
Rugi Daya (%)
0
1 4 8 1 2 1 1 9 R 2 1 BTGE.G01.BB6KV.01 sebesar 0.1528 kV yaitu
V.0 KV. V.0 V.0 R0 R0 R0 R5 6.T R.0 G0 2.4255 %dari tegangan nominalnya.
K 6 K K T T S E 5 T R
BL6 KBL BL6 L11 R53 R56 553 B.58 .ER AIN INT Hasil perhitungan jatuh tegangan pada
.K 2. .K KB 2E 2E -> -> T5 .M .MA sistem kelistrikan PT. Tonasa V pada gambar
G01 .G0 G01 02. >58 >58 V07 V08 T5 GE
. GE N. .G 4- 4- M M grafik berikut:
E
G T G N 0 0 B 3 BT
BT B BT BTG MV MV R58 SS5
53 56 E
ER ER
Beban
Bu 122
B. 95
2 .01
Bu s8
Bu 29
Bu 63
Bu s92
Bu 148
D2
Bu 1
s
s
s2
VF
58 KV
ER
s
s
B6
REFERENSI
.B
01
.G