LANDASAN TEORI
dari unit pembangkit listrik, unit transmisi listrik, sampai unit distribusi listrik
dilengkapi sistem proteksi pada kesatuan tersebut. Menurut PT. PLN (Persero)
(2010b : 2), ada tiga bagian penting dalam proses penyaluran tenaga listrik, yaitu
Sumber : http://ehendra.wordpress.com/stl-01/
[1](Adib Gustian Nigara, Analisis Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik : 2015 :Hal 6)
7
8
Komponen dasar yang membentuk suatu sistem tenaga listrik adalah generator,
tenaga, diperlukan suatu diagram yang dapat mewakili setiap komponen sistem
tenaga listrik tersebut. Diagram yang sering digunakan adalah diagram satu
garis dan diagram impedansi atau diagram reaktansi. Gambar 2.2 merupakan
Studi aliran daya mengungkapkan kinerja dan aliran daya (nyata dan
reaktif) untuk keadaan tertentu tatkala sistem bekerja saat tunak (steady state).
Studi aliran daya juga memberikan informasi mengenai beban saluran transmisi
di sistem, tegangan di setiap lokasi untuk evaluasi regulasi kinerja sistem tenaga
dan bertujuan untuk menentukan besarnya daya nyata (real power), daya reaktif
(reactive power) di berbagai titik pada sistem daya yang dalam keadaan
berlangsung atau diharapkan untuk operasi normal. Studi aliran daya merupakan
studi yang penting dalam perencanaan dan desain perluasan sistem tenaga listrik
dan menentukan operasi terbaik pada jaringan yang sudah ada. Studi aliran daya
tenaga listrik, maka akan selalu terjadi perubahan beban, perubahan unit-unit
Menurut Ir. Sulasno, 1993, kegunaan studi analisis aliran daya ini antara lain
1. Data Saluran
2. Data Bus
Data bus yang diperlukan adalah besaran daya, tegangan, arus, sudut fasa
3. Data Spesifikasi
listrik industri meliputi beban terpasang dan beban operasi pada industry
yang dibutuhkan, jadi dengan perencanaan yang baik dan matang maka aliran
daya listrik pada sistem tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan pemakaian
operasi terbaik dari sistem aliran daya listrik meliputi pengontrolan alokasi
yang dalam keadaan tetap (stabil). Beban yang berupa mesin-mesin yang tidak
gangguan, oleh karena itu biasanya diabaikan. Beban yang berupa motor
Berdasarkan beban yang bekerja dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu;
beban statis (static load) dan beban campuran antara beban motor dan beban
Menurut Sigit (2015 : 40) dalam penelitiannya, klasifikasi sistem aliran daya
1. Representasi Transformator
dikelompokkan menjadi :
a. Transformator daya
b. Transformator distribusi
tegangan)
karena R dan X akan mempunyai nilai persatuan yang sama baik pada sisi
2. Representasi Generator
Meskipun generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi motor adalah
yang sudah ada di dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan
dengan sebuah pompa air, yang menciptakan aliran air tapi tidak
resiprokat maupun turbin mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin
maupun kincir air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, engkol tangan,
energi surya atau matahari, udara yang dimamfaatkan, atau apa pun
keluaran tertuju ke dasar kerangka tiga busbar fasa dan satu netral.
13
generator atau sumber listrik dalam pusat tenaga listrik disalurkan melalui
bus atau ke ril pusat listrik. Dalam sistem tenaga listrik terdapat jenis-jenis
bus yaitu :
a. Bus beban
Pada bus ini daya aktif dan daya reaktif diketahui sehingga sering disebut
bus PQ. Daya aktif dan daya reaktif yang disuplay kedalam sistem tenaga
listrik adalah mempunyai nilai positif, sementara daya aktif dan daya
b. Bus generator
karena tegangan pada bus selalu dibuat konstan. Setiap bus generator
memiliki daya Mega Watt yang dapat diatur melalui prime mover
(penggerakk mula dan besaran tegangan yang dapat diatur melalui arus
eksitaasi generator sehingga bus ini sering juga disebut PV bus. Besaran
Suatu sistem tenaga biasanya didesain untuk memiliki bus ini yang
dijadikan sebagai referensi. Besaran yang dapat diketahui dari bus ini
14
adalah tegangan dan sudut beban. Sedangkan besaran yang dapat dihitung
Bus tunggal adalah susunan bus yang paling sederhana dan paling
ada kerusakan pada bus ini maka seluruh pusatlistrik harus dipadamkan
hanya digunakan pada pusat listrik yang tidak terlalu vital peranannya
Multiple bus adalah suatu bus yang terdiri dari dua, tiga atau empat
Ring bus hanya memerlukan ruangan yang kecil dan baik untuk
beban. Sistem ini jarang dipakai karena mempunyai kelemahan dari segi
operasi yakni bus ini tidak begitu leluasa seperti sistem dua bus. Lagi pula
akan memberikan daya reaktif lebih tinggi jika bekerja pada tegangan
15
yang lebih tinggi, meskipun bekerja pada tegangan yang lebih tinggi dari
pada tegangan jaringan standar, kapasitor akan bekerja secara efektif dan
tahan lama.
5. Representasi beban
digunakan.
Keterangan :
Dalam sistem tenaga listrik dikenal tiga jenis daya, yaitu daya aktif
atau real power (P), daya reaktif atau reactive power (Q), dan daya nyata atau
[5](Sigit A P, Analisis Aliran Daya (Load Flow) dalam Sistem Tenaga Listrik : 2015 : Hal 40-45)
[6](Stevenson, Jr. W.D, Analisis Sistem Tenaga Listrik : 1990)
17
Daya aktif (P) adalah daya listrik yang dibangkitkan disisi keluaran
bentuk energi lainnya seperti energi gerak pada motor, energy juga menjadi
energi panas pada heater; ataupun dapat diubah kebentuk energi listrik
lainnya. Perlu diingat bahwa daya ini memiliki satuan watt (W), kilowatt
bersifat induktif (seperti : motor listrik, trafo, dan las listrik). Walaupun
namanya adalah daya, namun daya reaktif ini tidak nyata dan tidak bisa
kilovar (kVAR).
Daya semu (S) merupakan jumlah daya total yang terdiri dari daya
perhitungan dalam analisis aliran daya listrik. Dalam suatu analisis sistem
tenaga listrik khususnya pada analisis aliran daya selalu mengacu pada
Daya yang diserap oleh suatu beban pada setiap saat sama dengan
jatuh tegangan (voltage drop) pada beban tersebut dalam volt dikalikan
dengan arus yang mengalir lewat beban dalam ampere, jika terminal
18
S=VxI
𝑉𝑚𝑎𝑥𝐼𝑚𝑎𝑥 𝑉𝑚𝑎𝑥𝐼𝑚𝑎𝑥
= 𝑐𝑜𝑠𝜃(1 + cos ωt) + sin 𝜃 sin 2ωt (2.3)
2 2
Atau,
Keterangan :
P= |V||I|cos θ (2.5)
Q = |V||I|sin θ (2.6)
[6](Stevenson, Jr. W.D, Analisis Sistem Tenaga Listrik : 1990 :Hal 14)
19
Keterangan :
Daya yang diberikan oleh generator tiga fasa ataua yang diserap oleh
beban tiga fasa adalah jumlah daya dari tiap-tiap fasa. Pada sistem tiga
P = 3VpIpcos θp (2.7)
Q = 3VpIpsinθp (2.8)
Keterangan :
ada dua hubungan yaitu hubungan bintang (Y) dan segitiga (Δ).
[7](Stevenson, Jr. W.D, Analisis Sistem Tenaga Listrik : 1990 :Hal 15)
20
Sehingga :
S = 𝑃2 + 𝑄 2 = 3V1 I1 (2.13)
Gambar 2.4 Bentuk kompleks dari Besaran Tegangan dan Arus Listrik
frekuensi yang sama pula. Tetapi yang membedakan hanya magnitude (harge
efektif) dan satu fasanya. Dalam bentuk kompleks besaran dari arus dan
tegangan adalah :
[5](Sigit A P, Analisis Aliran Daya (Load Flow) dalam Sistem Tenaga Listrik : 2015 : Hal16)
21
Diagram fasor antara tegangan dan arus ditunjukkan pada gambar 2.5
Daya rata-rata bukan lagi fungsi rms (root mean square) dari arus dan
tegangan saja, tetapi ada unsur perbedaan sudut phasa arus dantegangan
daya menjadi
Untuk :
P = Vr . Im cos φ (2.19)
Keterangan :
Vr : tegangan (Volt)
Tidak ada sudut fasa antara arus dengan tegangan pada tahanan,
P=V.I (2.20)
dibagi daya semu disebut dengan faktor daya. Untuk arus dan tegangan
𝑃 𝑉.𝐼.cos ∅
Faktor daya = 𝑉.𝐼 = = cos∅ (2.21)
𝑉.𝐼
arus dan sudut phasa yang mengalir pada beban tersebut.Faktor daya
Perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) inilah yang
dikenal dengan istilah faktor daya atau power factor (PF). Apabila dilihat
23
pada segitiga daya, perbandingan daya aktif (P) dan daya nyata (S)
Oleh karena hal ini, istilah faktor daya juga sering dikenal dengan sebutan
nilai cos φ.
pada bagian penyaluran ini akan terjadi rugi daya yang berubah menjadi
energi panas. Rugi daya pada gardu induk relatif kecil, sehingga rugi daya
dalam sistem tenaga listrik dapat dianggap terdiri dari rugi daya pada
melalui jaringan arus bolak-balik tiga fasa, maka rugi daya pada jaringan
tersebut adalah :
Keterangan :
Aliran daya listrik akan selalu mengalir ke beban, sehingga aliran daya
impedansi tetap (Z), daya yang tetap (P), tegangan (V), dan arus yang tetap
(I).Pada dasarnya beban dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu beban
(magnitude) tegangan dan sudut fasornya pada setiap simpul saluran. Menurut
Sigit (2015 : 25) dalam penelitiannya, pada setiap simpul saluran terdapat empat
parameter, yaitu :
Bila simpul sendiri mempunyai beban, daya pada simpul adalah selisih
dapat dipenuhi maka simpul ini akan berganti menjadi simpul beban.
adalah φ dan Q.
aliran daya, P dan Q pada simpul ini tidak perlu dihitung. Simpul ini
dilakukan.
Keterangan :
Daya yang mengalir dari setiap bus juga dapat dinyatakan oleh
persamaan :
STi = Vi . Ii (2.25)
Persamaan aliran daya secara sederhana dapat dilihat pada Gambar 2.6
dibawah, untuk sistem yang memiliki 2 rel. Pada setiap rel memiliki sebuah
generator dan beban, walaupun pada kenyatannya tidak semua rel memiliki
rel memiliki 6 besaran elektris yang terdiri dari : PD, PG, QD, QG, V, dan
δ.[10] Diagram satu garis sistem 2 rel ditunjukkan pada gambar 2.6
G1 G2
V1∠ 𝛿 1 V2∠ 𝛿 2
beban 1 beban 2
Pada Gambar 2.8 merupakan penyederhanaan dari Gambar 2.7 menjadi daya
[5](Sigit A P, Analisis Aliran Daya (Load Flow) dalam Sistem Tenaga Listrik : 2015 : Hal 25-26)
[8](Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan Elektronika Daya : 1998: Hal31)[9](Bonggas L Tobing, Peralatan
Tegangan Tinggi : 2003: Hal 2)
28
Gambar 2.8 Rel daya dengan transmisi model π untuk sistem 2 rel
Aliran arus dapat dilihat pada Gambar 2.9, dimana arus pada rel 1 adalah :
I1 = I1’ + I1”
I1 = V1 + yp + (V1-V2) ys
Dimana :
I2 = I2’ + I2”
I2 = V2 + yp + (V2-V1) ys
Dimana :
Y21 adalah admitansi negative antara rel 2 dengan rel 1 = -ys =Y12
Dari Persamaan (2.33) dan (2.35) dapat dihasilkan Persamaan dalam bentuk
matrik, yaitu :
I1 𝑌11 𝑌12 V1
= (2.36)
I2 𝑌21 𝑌22 V2
dijadikan sebagai dasar untuk penyelesaian persamaan aliran daya sistem n-rel.
Gambar 2.10 menunjukan sistem dengan jumlah n-rel dimana rel 1 terhubung
dengan rel lainya. Gambar 2.11 menunjukan model transmisi untuk sistem n-rel.
I1 = Y11V1+Y12V2+Y13V3+….+Y1nVn (2.39)
Dimana :
yaitu :
(2.42)
(2.43)
(2.44)
nonlinear. Untuk sistem n-rel, seperti persamaan (2.36) dapat dihasilkan persamaan
(2.24), yaitu :
32
(2.45)
Dimana :
(2.47)
aliran daya. Metode yang digunakan pada umumnya dalam penyelesaian aliran
metode yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah metode Newton-Raphson
persamaan :
y =f (x) (2.26)
persamaan (2.27).
f(x)=0 (2.27)
(2.28).
1 𝑑𝑓 x 0 1𝑑𝑓 2 𝑥 0
f(x) = f (x0) + (𝑥 − 𝑥0 ) + (𝑥 − 𝑥0 )2 + ⋯
1! 𝑑𝑥 2! 𝑑𝑥 2
1 𝑑𝑓 𝑛 𝑥 0
+𝑛 ! (𝑥 − 𝑥0 )2 = 0 (2.28)
𝑑𝑥 𝑛
𝑑𝑓 (𝑥 0 )
f(x) = f (x0)+ (x-𝑥0 )= 0 (2.29)
𝑑𝑥
Dari :
𝑓(𝑥 0
𝑥1 = 𝑥0 – 𝑑𝑓 (𝑥 (2.30)
0 )/𝑑𝑥
Bagaimana pun, untuk mengatasi kesalahan notasi, maka Persamaan (2.30) dapat
𝑓(𝑥 0 )
𝑥 (1) = 𝑥 (0) - 𝑑𝑓 (𝑥 0
(2.31)
)/𝑑𝑥
34
Oleh karena itu, rumus dapat dikembangkan sampai iterasi terakhir (k+1),
𝑓(𝑥 𝑘 )
𝑥 (𝑘+1) = 𝑥 (𝑘) – 𝑑𝑓 (𝑥 𝑘
(2.32)
)/𝑑𝑥
𝑓(𝑥 𝑘 )
𝑥 (𝑘+1) = 𝑥 (𝑘) - 𝑓 ′ (𝑥 𝑘
(2.33)
)
Jadi,
𝑓(𝑥 𝑘 )
∆𝑥 = − 𝑓 ′ (𝑥 𝑘
(2.34)
)
Metode Newton-Raphson secara grafik dapat dilihat pada Gambar 2.12 ilustrasi
metode Newton-Raphson.
Pada Gambar 2.9.3 dapat dilihat kurva garis melengkung diasumsikan grafik
Persamaan y =f(x) .Nilai 𝑥0 pada garis x merupakan nilai perkiraan awal kemudian
yang digunakan untuk koordinat polar, pada umumnya seperti Persamaan (2.36)
(2.37)
P1-jQ1 = V1*I1
(2.38)
36
Dimana :
(2.40)
(2.41)
daya menggunakan proses iterasi (k+1). Untuk iterasi pertama (1) nilai
(2.41) dengan nilai P1(k) dan Q1(k) . Hasil ini digunakan untuk menghitung
(2.43)
(𝑘)
∆P1(k) = P1,spec – 𝑃𝑖,𝑐𝑎𝑙𝑐 (2.42)
(𝑘)
∆Q1(k) = Q1,spec - 𝑄𝑖,𝑐𝑎𝑙𝑐 (2.43)
(2.44)
Persamaan (2.45).
∆P (𝑘) 𝑗1 𝑗2 ∆𝛿 (𝑘)
= (2.45)
∆Q(k) 𝑗3 𝑗4 ∆ 𝑉 (𝑘)
J1
(2.46)
(2.47)
38
J2
(2.48)
(2.49)
J3
(2.50)
(2.51)
J4
(2.52)
(2.53)
(𝑘)
maka nilai ∆𝛿 1(k) dan ∆ 𝑉 1 dapat dicari dengan menginverskan matrik
−1
∆𝛿 (𝑘) 𝑗1 𝑗2 ∆P (𝑘)
(𝑘) = 𝑗3 𝑗4 (2.54)
∆𝑉 ∆Q(k)
(𝑘)
Setelah nilai ∆𝛿 1(k) dan ∆ 𝑉 1 diketahui nilainya maka nilai ∆𝛿1(𝑘+1)
(𝑘+1) (𝑘)
dan ∆ 𝑉 1 dapat dicari dengan menggunakan nilai ∆𝛿 1(k) dan ∆ 𝑉 1
(𝑘+1)
Nilai 𝛿 1(k+1) dan 𝑉 1 hasil perhitungan dari persamaan (2.55) dan
kembali untuk perhitungan iterasi kedua dengan cara memasukkan nilai ini
kedalam persamaan (2.40) dan (2.41) sebagai langkah awal perhitungan aliran
daya
(𝑘)
4. Menghitung nilai ∆𝑃1(k) dan ∆𝑄1 berdasarkan persamaan (2.42)
dan (2.43)
40
(2.53)
(𝑘+1)
6. Menghitung nilai 𝛿 (k+1) dan 𝑉 berdasarkan persamaan (2.55)
dan (2.56)
(𝑘+1)
7. Hasil nilai 𝛿 (k+1) dan 𝑉 dimasukkan kedalam persamaan (2.40)
Pada sistem yang terdiri n bus, persamaan untuk penyelesaian aliran daya
sebanyak (n-1), yang dalam matriks dapat dinyatakan dalam bentuk (Stevenson,
1990:187) : [7]
∆𝑃 J1 J2 ∆∅
=
∆𝑄 J3 J4 ∆𝑉
41
Atau
−1
∆∅ J1 J2 ∆𝑃
=
∆𝑉 J3 J4 ∆𝑄
Keterangan :
ΔP dan ΔQ : Selisih daya aktif dan daya reaktif antara nilai yang diketahui
J1, J2, J3, dan J4 disebut sub matriks Jacobian dari matriks Jacobian J.
Sub matrik jacobian disebut sebagai matrik jacobian yang mempunyai elemen
Sub matrik J1 :
Sub matrik J2 :
Sub matrik J3 :
42
Sub matrik J4 :
Metode Newton Raphson secara pendekatan, bila perubahan kecil pada suatu
demikian pula perubahan kecil pada sudut fasa juga dianggap tidak banyak
J2 dan J3 adalah sama dengan nol, oleh karena itu persamaan menjadi
∆𝑃 J1 0 ∆∅
=
∆𝑄 0 J4 ∆𝑉
Hanya melakukan proses iterasi sebanyak 1 kali, sudah diperoleh suatu harga
kartesian juga dapat diperoleh dengan cara mengabaikan harga elemen- elemen
bukan diagonal dari sub matrik J1, J2, J3 dan J4 dari matrik jacobiannya.
43
bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk
sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik.ETAP ini awalnya dibuat
manajemen energi secara real time, simulasi, kontrol, dan optimasi sistem tenaga
listrik, (Awaluddin, 2007). ETAP dapat digunakan untuk membuat proyek sistem
tenaga listrik dalam bentuk diagram satu garis (one line diagram) dan jalur
sistem pentanahan untuk berbagai bentuk analisis, antara lain: aliran daya,
hubung singkat, starting motor, trancient stability, koordinasi relay proteksi dan
rangkaian yang dapat diedit langsung dari diagram satu garis dan atau jalur
dengan tampilan gambar single line diagram/diagram satu garis . Program ini
Sistem operational yang ada pada program sangat mirip dengan sistem
operasi pada kondisi real nya. Misalnya, ketika Anda membuka atau menutup
status operasi suatu motor, dan utnuk kondisi de-energized pada suatu elemen
dan sub-elemen sistem ditunjukkan pada gambar single line diagram dengan
warna abu-abu.
sistem logika, sistem mekanik, dan data fisik dari suatu elemen yang
subuah kabel, tidak hanya berisikan data kelistrikan dan tentang dimensi fisik
nya, tapi juga memberikan informasi melalui raceways yang di lewati oleh
kabel tersebut. Dengan demikian, data untuk satu kabel dapat digunakan
untuk dalam menganalisa aliran beban (load flow analysis) dan analisa
dan parameter koneksi serta perhitungan ampacity derating suatu kabel -yang
Etap Power Station memiliki data yang detail untuk setiap elemen
entri data suatu elemen. Data-data yang ada pada program ini telah di
masukkan sesuai dengan data-data yang ada di lapangan untuk berbagai jenis
Flow (aliran daya), Short Circuit (hubung singkat), motor starting, harmonisa,
mempermudah desain suatu sistem kelistrikan. Library ini dapat diedit atau
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja dengan ETAP PowerStation
adalah :
3. Standar yang dipakai, biasanya mengacu pada standar IEC atau ANSII,
penghubung bus dan status. Semua data elemen AC dimasukkan dalam editor
yang telah dipertimbangkan oleh para ahli teknik. Daftar seluruh elemen
AC pada software power station ETAP ada pada AC toolbar ditunjukkan pada
gambar 2.13
Elemen-elemen AC di ETAP
1. Transformator
2. Generator
power station ETAP berupa rating KV, rating MW, dan mode kerja yang ditampilkan
pada bagian atas informasi editor generator. Simbol generator sinkron pada power
3. Load
Beban listrik sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalarn editor power
station ETAP berupa rated kV dan MVA yang ditampilkan pada bagian atas
iriformasi editor load. Di ETAP terdapat dua macam beban, yaitu beban statis dan
beban dinamis. Simbol load pacla power station software ETAP ditunjukkan pada
gambar 2.16
4. Pemutus Rangkaian
rangkaian listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau hubungan
5. Bus
Bus AC atau node sistem distribusi tenaga listrik dimasukkan dalam editor
power station software ETAP.Editor bus sangat membantu untuk pemodelan berbagai
tipe bus dalam sistem tenaga listrik.Generator, motor dan beban statik adalah elemen
Elemen-elemen di ETAP
Suatu sistem tenaga terdiri atas sub-sub bagian, salah satunya adalah aliran
daya dan hubung singkat. Untuk membuat sirnulasi aliran daya dan hubung singkat,
maka data-data yang dibutuhkan untuk menjalankan program simulasi antara lain:
49
1. Data Generator
2. Data Transformator
4. Data Beban
5. Data Bus
Program analisis aliran daya pada software ETAP dapat menghitung tegangan pada
tiap-tiap cabang, aliran arus pada sistem tenaga listrik, dan aliran daya yang mengalir
pada sistem tenaga listrik.Metode perhitungan aliran daya dapat dipilih untuk
pada software ETAP ada tiga, yaitu: Newton Raphson, Fast-Decouple dan Gauss
Gambar dari kiri ke kanan menunjukkan tool dan toolbar aliran daya, yaitu:
1. Run Load Flow adalah icon toolbar aliran daya yang menghasilkan atau
2. Update Cable Load Current adalah icon toolbar untuk merubah kapasitas arus
3. Display Option adalah bagian tombol untuk menampilkan hasil aliran daya.
4. Alert adalah icon untuk menampilkan batas kritis dan marginal dari hasil
5. Report Manager adalah icon untuk menampilkan hasil aliran daya dalam
bentuk