Analisis aliran daya merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui kondisi
sistem tenaga listrik, apakah masih dalam keadaaan aman atau tidak, sehingga sangat
dibutuhkan dalam perencanaan sistem untuk masa yang akan datang dan merupakan
bahan evaluasi terhadap sistem yang ada. Studi aliran daya di dalam sistem tenaga
merupakan studi yang mengungkapkan kinerja dan aliran daya (nyata dan reaktif )
untuk keadaan tertentu ketika sistem bekerja saat tunak (steady state). Hasil perhitungan
aliran daya digunakan juga sebagai data awal untuk analisis gangguan sistem, analisis
stabilitas sistem. Tujuan utama studi sistem daya adalah untuk menentukan magnitude
tegangan, sudut/vektor tegangan, aliran daya aktif dan daya reaktif pada saluran, serta
rugi-rugi daya yang muncul dalam suatu sistem tenaga listrik. Jadi pada setiap bus
terdapat empat besaran yaitu P,Q,V dan δ. Di dalam studi aliran daya dua dari ke-empat
besaran itu diketahui dan dua yang lain perlu dicari. Berdasarkan hal tersebut, bus-bus
dibedakan menjadi tiga jenis yaitu bus beban (load bus), bus generator (gen bus), dan
bus berayun (slack bus) [8].
Analisis aliran daya dalam sistem tenaga listrik digunakan untuk menentukan
parameter-parameter yang ada dalam sistem tenaga listrik. Sebelum studi aliran daya ini
dilakukan, sistem yang dianalisis harus terlebih dahulu direpresentasikan dengan suatu
diagram pengganti. Persoalan-persoalan pokok yang terdapat dalam sistem tenaga listrik
adalah:
1. Aliran Daya
Aliran Daya adalah arus energi listrik yang mengalir dari sumber daya seperti
pembangkit listrik ke beban seperti konsumen atau peralatan listrik. Aliran daya terjadi
karena adanya perbedaan potensial antara sumber daya dan beban, sehingga energi
listrik dapat mengalir dan digunakan.
2. Operasi Ekonomik
Operasi Ekonomik merujuk pada pengoperasian sistem tenaga listrik dengan cara
yang paling efisien secara ekonomi. Tujuannya adalah untuk mencapai kestabilan dan
kualitas aliran daya dengan biaya operasional yang minimal. Operasi ekonomik
melibatkan pengaturan dan pengendalian peralatan listrik, pemantauan permintaan daya,
dan pengelolaan sumber daya secara efisien.
3. Hubung Singkat
- Transformator
1. Transformator 1 (T1)
Tab Rating :
a. Voltage Rating
Primer :20
Sekunder :70
- Bus
1. Bus 1
Nominal kV : 20 kV
2. Bus 2
Nominal kV : 70 kV
3. Bus 3
Nominal kV : 70 kV
4. Bus 4
Nominal kV : 70 kV
5. Bus 5
Nominal kV : 20 kV
6. Bus 6
Nominal kV : 20 kV
7. Bus 7
Nominal kV : 20 kV
- Load
1. Load 1
Tab Loading :
kV : 70 kV
MVA : 15 MVA
Pf (%) : 85%
3. Load 3
Tab Loading :
kV : 20 kV
MVA : 20 MVA
Pf (%) : 85%
- Transmission Line
1. Transmission Line 1 (TL 1)
Tab Info :
Length : 15 km
Tab Impedance :
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.2 0
Negative 0.1 0.1 0.2 0
Zero 0.1 0 0.2 0
- Cabel
1. Cable 1
Tab Info :
Length : 200 m
Tab Impedance
R X
Positive 0.1 0.2
Zero 0 0
3. Cable 3
Tab Info:
Length : 1 km
Tab Impedance
R X
Positive 0.1 0.2
Zero 0 0
2. Generator 2 (Gen 2)
Tab : Voltage Control
Tab Rating : 100 MW
kV : 20 kV
Pf(%) : 85%
3. Generator 3 (Gen 3)
Tab Info : Swing
Tab Rating : 100 MW
kV : 20 kV
Pf(%) : 85%
2. Transformator 2 (T2)
Tab Rating :
a. Volatge Rating :
Primer : 150
Sekunder : 20
b. Power Rating :
Rated : 150
3. Transformator 3 (T3)
Tab Rating :
c. Volatge Rating :
Primer : 150
Sekunder : 20
d. Power Rating :
Rated : 150
- Bus
1. Bus 1
Nominal kV : 20 kV
2. Bus 2
Nominal kV : 150 kV
3. Bus 3
Nominal kV : 150 kV
4. Bus 4
- Load
1. Load 1
Tab Loading :
kV : 150 kV
MVA : 30 MVA
Pf (%) : 85%
2. Load 2
Tab loading :
kV : 20 kV
MVA : 25 MVA
Pf (%) : 85%
3. Load 3
Tab Loading ;
kV : 150 kV
MVA : 15 MVA
Pf (%) : 85%
4. Load 4
Tab Loading :
kV : 20 kV
MVA : 10 MVA
- Transmission Line
1. Transmission Line 1 (TL 1)
Tab Info :
Length : 20 km
Tab Impedance :
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.2 0
Negative 0.1 0.1 0.2 0
Zero 0 0 0.2 0
b. Voltge Control
Voltage control merupakan generator mode droop (nilai MW konstan)
dengan sebuah AVR (Automatic voltage regulator) yang mengatur exciter
untuk beroperasi pada tegangan konstan.