Anda di halaman 1dari 16

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 18%

Date: Saturday, April 02, 2022


Statistics: 1131 words Plagiarized / 6121 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS


TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG 2022 LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM ANALISA SISTEM
TENAGA Judul Percobaan : Analisis Aliran Daya (Load Flow Analysis) Nama Asisten :
Ahmad Adrian Saputra (1815031033) Natasyah Adelina (1815031020) Nama Praktikan :
Muhamad Mirza (1915031023) Kelompok : 1 (Online) No Catatan Tanggal TTD 1. 2.

Praktikum Ok ! - Perbaiki yang di tandai - Gambar rangkaian ganti sesuai saat praktikum
Asistensi 1 - Tabel hasil percobaan - Grafik hasil percobaan - Analisa pembahasan -
Kesimpulan 23/03/2022 Bandar Lampung, 2022 Asisten, NPM. LABORATORIUM SISTEM
TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA
Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : PERCOBAAN 2 (ANALISIS ALIRAN DAYA 2.1.
TUJUAN PERCOBAAN Adapun tujuan percobaan yang dilakukan sebagai berikut : 1.
Mempelajari konsep aliran daya dalam sistem tenaga listrik 2.

Memahami jenis-jenis bus sistem tenaga listrik 3. Memahami jenis jenis jaringan sistem
tenaga listrik 4. Memahami metode-metode penyelesaian permasalahan aliran daya 5.
Menganalisa masalah-masalah aliran daya pada sistem tenaga listrik 2.2. TEORI DASAR
Percobaan aliran daya ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran daya yang
berupa pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi pada aliran daya dan juga
mempelajari adanya tegangan jatuh di sisi beban .

Aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar adalah suatu peristiwa
daya yang mengalir berupa daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem
pembangkit (sisi pengirim) melalui suatu saluran atau jaringan transmisi hingga sampai
ke sisi beban (sisi penerima). Pada kondisi ideal, maka daya yang diberikan oleh sisi
pengirim akan sama dengan daya yang diterima beban.
Namun pada kondisi real, daya yang dikirim sisi pengirim tidak akan sama dengan yang
diterima beban. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal: 1. Impedansi di saluran transmisi.
Impedansi di saluran transmisi dapat terjadi karena berbagai hal dan sudah mencakup
resultan antara hambatan resistif, induktif dan kapasitif.

Hal ini yang menyebabkan rugi-rugi daya karena terkonversi atau terbuang menjadi
energy lain dalam transfer energi. 2. Tipe beban yang tersambung jalur. Ada 3 tipe
beban, yaitu resistif, induktif, dan kapasitif. Resultan antara besaran hambatan kapasitif
dan induktif akan mempengaruhi Commented [na1]: Format nya dirapihin Commented
[na2]: Dimulai dari 2.1

dst LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM


ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : P.F. sehingga
mempengaruhi perbandingan antara besarnya daya yang ditransfer dengan yang
diterima. Sedangkan untuk melakukan kalkulasi aliran daya, terdapat 3 metode yang
biasa digunakan: 1.

Accelerated Gauss-Seidel Method • Hanya butuh sedikit nilai masukan, tetapi lambat
dalam kecepatan perhitungan. [ ?? + 2. Newton Raphson Method Cepat dalam
perhitungan tetapi membutuhkan banyak nilai masukan dan paramater First order
derivative digunakan untuk mempercepat perhitungan 3.

Fast Decoupled Method Dua set persamaan iterasi, antara sudut tegangan, daya aktif
dengan magnitude tegangan Cepat dalam perhitungan namun kurang presisi Baik
untuk sistem radial dan sistem jalur panjang dalam analisis aliran daya terdapat empat
buah besaran pada masing-masing bus jaringan yang ditinjau dan memegang peranan
yaitu: A. Daya aktif P (active power). B. Daya reaktif Q (reactive power). C. Harga skalar
tegangan |V| (magnitude). D. S fase t(ae).

Commented [na3]: Rumus diketik LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor :


Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022
Halaman : Dua di antara empat besaran yang terdapat pada tiap bus tersebut sudah
diketahui, sedangkan dua besaran lainnya merupakan yang akan dihitung melalui
proses iterasi. dalam menyelesaiakn analisis aliran daya, bus-bus dibagi dalam 3 (tiga)
klasifikasi sebagai berikut : 1.

Bus berayun (swing bus, yang sering juga disebut floating bus, slack bus atau atau bus
referensi, dipilih di antara bus generator atau penyedia daya yang mempunyai kapasitas
tertinggi di antara yang terpasang dalam jaringan yang ditinjau. Bus ini mempunyai
besar tegangan dan nilai sudut fasa tertentu, biasanya diberikan nilai 1,06+j0,00 pu.

Bus berayun ini harus mampu membangkitkan daya aktif dan daya reaktif yang
dibutuhkan untuk melayani bus beban dan mengimbangi rugi daya pada saluran. 2. Bus
kontrol tegangan (voltage controlled) atau bus generator, yaitu bus yang mempunyai
nilai tegangan dan daya reaktif tertentu. Tegangan pada bus ini dapat dikendalikan
dengan mengatur daya reaktif yang disuplai atau diserap bus.

Daya reaktif ini dispesifikasi dalam jangkauan batas minimum dan maksimun tertentu.
Daya aktif dapat diatur untuk menjaga tegangan tertentu kecuali bila batas daya reaktif
yang dispesifikasikan terlampaui. Jika batas ini terlampaui, maka daya reaktif ditetapkan
pada pada batas tersebut dan tegangan akan diberikan pada nilai yang diperlukan
untuk menyelesaikan persamaan aliran daya. Bus ini merupakan bus yang tegangannya
dapat dikontrol melalui pengaturan daya reaktif agar tegangannnya tetap.

Parameter atau besaran yang diketahui adalah daya aktif (P) dan tegangan (V). Bus ini
dinamakan PV bus. 3. Bus beban (load bus), yaitu bus yang mempunyai nilai daya aktif
dan daya reaktif tertentu yang diperoleh berdasarkan pengukuran pada saat tertentu.
Nilai tegangan bus beban harus dicari melalui proses iterasi sampai tercapai nilai
tertentu yang konvergen dengan toleransi ketelitian yang diinginkan.

Sebelum analisis aliran daya dilakukan, komponen sistem yang terdiri dari pembangkit
(generator), transformator, saluran transmisi dan beban harus di representasikan atau di
modelkan melalui diagram satu garis (oneline diagram) dengan menganggap sistem
tiga fasa dalam keadaan seimbang. LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor :
Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022
Halaman : Diagram ini di maksudkan untuk memberikan gambaran secara ringkas suatu
sistem tenaga listrik secara keseluruhan, dalam hal ini sistem tenaga listrik di Sumatera
Utara.

Untuk itu di butuhkan data-data yang terkait dengan komponen-komponen tersebut.


Menurut Stevenson (1996), data- data yang dibutuhkan untuk analisis aliran daya adalah
sebagai berikut : A. Data pembangkit (generator), yaitu kapasitas daya aktif (P) dalam
satuan Megawatt (MW) dan reaktif (Q) dalam satuan Megavolt Ampere (MVA) ,
tegangan terminal (V) dalam satuan Kilovolt (KV) dan reaktansi sinkron (X) dalam san
OhmO). B.

Data Transformator Daya, yaitu kapasitas tiap trafo dalam satuan Megavolt Ampere
(MVA), tegangan (V) dalam satuan Kilovolt (KV) C. Data saluran transmisi, yaitu resistansi
(R) D. Data beban, yaitu daya aktif (P) dalam Megawatt (MW) dan daya reaktif (Q) dalam
satuan Megavolt Ampere (MVA). selain ketiga klasifikasi tersebut, pada sistem tenaga
listrik yang lebih maju, terdapat bus khusus; yakni device bus.

Bus seperti ini dapat dijumpai pada sistem tenaga listrik yang memiliki peralatan
konverter tegangan tinggi DC (HVDC Converters) dan terintegrasi dengan sistem AC.
Slack bus berfungsi untuk menyuplai kekurangan daya real P dan daya reaktif Q
termasuk rugi-rugi daya pada saluran transmisi, karena rugi-rugi daya ini baru dapat
diketahui setelah penyelesaian akhir diperoleh Beban sangat berpengaruh pada kualitas
energi listrik dari sistim tenaga listrik.

Bila beban yang tidak seimbang maka kualitas energi listrik mengalami perubahan.
Dalam keadaan steady state, kualitas energi listrik ditentukan oleh : Pemadaman
Pemadaman merupakan masalah yang membawa dampak berbeda terhadap jenis
beban listrik. Bagi beberapa peralatan listrik pemadaman tidak membawa akibat yang
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : berpengaruh, namun
pada peralatan modern saat ini pemadaman dapat merusak perangkat keras maupun
lunak.

Rendahnya Faktor Daya Sebagian besar penggunaan peralatan memerlukan dua


komponen arus. Arus total diuraikan dalam komponen aktif dan reaktif. 1. Arus aktif
menghasilkan daya kerja nyata, biasanya dalam bentuk panas, cahaya atau daya
mekanis. Daya tersebut adalah daya aktif yang diukur dalam satuan Watt. 2. Arus reaktif
dibutuhkan untuk menghasilkan fluks yang diperlukan dalam operasi peralatan
elektromagnetis.

Tanpa fluks elektromagnetis energi tidak dapat mengalir lewat inti trafo atau menembus
celah udara dalam suatu motor induksi. Daya yang dihasilkan adalah daya reaktif dalam
satuan var. Perubahan faktor daya tentu saja mempengaruh rugi-rugi daya pada saluran
maupun kenerja peralatan lainnya. Turun Naik Tegangan Ketidakseimbangan tegangan
disebabkan oleh ketidakseimbangan beban dimana salah satu fasa mempunyai beban
yang besar pada saluran sistim 3 phasa.

Ada kalanya ketidakseimbangan tegangan diakibatkan oleh kesalahan hubungan tap


trafo distribusi, tegangan suply yang tidak stabil, penyambungan power suply yang
jelek, sistem transformator open delta, problem pada motor sendiri atau tidak
sempurnanya capasitor bank. Distorsi Harmonik Harmonik dapat terjadi karena
komponen tak linier pada sistim jaringan tenaga listrik antara lain tanur busur listrik,
konpensator statis untuk pengaturan daya reaktif serta peralatan elektronik seperti
konveter DC dan pengaturan kecepatan motor (variable speed drive) dll.
Komponen-komponen tersebut menyebabkan arus tak sinusoidal yang mengandung
komponen-komponen distorsi harmonik. Distorsi harmonik ini cukup berpengaruh pada
rugi daya motor induksi, transformator dan saluran. LABORATORIUM SISTEM TENAGA
ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku
: Maret 2022 Halaman : Metode Forward Backward Sweep Studi aliran daya secara
umum digunakan untuk mendapatkan nilai tegangan dari masing-masing bus, besarnya
nilai arus dan daya yang mengalir pada sistem.

Dan untuk mempermudah dalam menganalisa dan pemantauan suatu sistem distribusi
atau transmisi. Contoh beberapa macam metode aliran daya yang sudah ada : • Metode
Gauss Seidel • Metode Newton Raphson • Metode Fast Decoupled Untuk menganalisa
aliran daya dengan menggunakan metode forward-backward sweep jaringan distribusi
radial direpresentasikan seperti pohon dengan bus pertama adalah sebagai akar atau
slack bus.

Dan bus yang lain sebagai cabangnya atau bus beban. Dengan menggunakan metode
Forward Backward Sweep analisa aliran daya untuk sistem distribusi terselesaikan tanpa
banyak perhitungan dan efisien pada setiap iterasi. Metode forward-backward sweep ini
menggunakan prinsip hukum Kirchoff untuk perhitungan arus.

Langkah kerja metode forward-backward sweep yang pertama adalah backward sweep
dengan menghitung besar arus yang mengalir pada saluran dari bus paling awal hingga
akhir. Yang kedua adalah forward sweep untuk menghitung nilai drop tegangan
(voltage drop) pada setiap saluran dengan mengkalikan nilai arus yang telah dihitung
sebelumnya dengan nilai impedansi salurannya.

Metode Topologi Jaringan Sebelum mengimplementasikan metode forward backward


sweep diperlukan memdofikasi perhitungan untuk memudahkan dalam membentuk
persamaan dan proses iterasi. Salah satunya adalah dengan membentuk matrik BIBC
(Bus Injection to Branch Current). Gambar 3.1 Metode Topologi Jaringan
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.3.

ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut : 1. Satu
Buah Laptop 2. Satu buah software ETAP 2.4. PROSEDUR PERCOBAAN : Adapun
prosedur percobaan yang dilakukan sebagai berikut : 2.4.1. Jaringan Radial 1. Membuat
one line diagram dengan susunan seperti gambar dibawah ini : Gambar 1.4.1 Jaringan
Radial 2.
Mengisi rating berdasarkan data yang telah ditentukan oleh asisten Bus Nama Kapasitas
1 Generator 1 40 MW LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi
: PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : Bus
Nama Load Type MW MVAR Constant kVA Constant Z 2 Beban 1 0 100 25.0 7.0 3 Beban
2 0 100 18 5.2 4 Beban 3 0 100 22 6.8 5 Beban 4 0 100 10 2.5 Nomor Bus Nama Bus
Nominal kV 1 BUS1 11.5

2 GI NEW TARAHAN 150 3 GI SUTAMI 150 4 GI SUKARAME 150 5 GI NATAR 150 6 BUS2
20 7 BUS3 20 8 BUS4 20 9 BUS5 20 LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor :
Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022
Halaman : N o Nama Parameter ( Cond. Lib & Cond. Wire Lib ) Configuration Info
Impeda nce Unit Syst em Fr eq Con d. Typ e Source Name Co de Config .

Type Hei ght (ft) Spac ing ( AB- BC- CA ) (ft) Len gth Un it Unit 1 Salura n 1 ( GI New
Tarah an GI Sutam i ) Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC BO W EL S Horizo ntal 60 10 15/2 5 K
m Km 2 Salura n 2 Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC BO W Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m Km N
o Nama Parameter ( Cond. Lib & Cond. Wire Lib ) Configuration Info Imped ance Unit
Syst em Fr eq Con d. Typ e Source Name Cod e Config .

Type Hei ght (ft) Spac ing ( AB- BC- CA ) (ft) Len gth U nit Unit 1 Salura n 1 ( GI New
Tarah an GI Sutam i ) Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC GO LF Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m
Km 2 Salura n 2 (GI Sutam i GI Sukar ame ) Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC GO LF Horizo
ntal 60 10 15/2 5 K m Km 3 Salura n 3 (GI Sutam i GI Natar) Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC
GO LF Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m Km LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK
Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret
2022 Halaman : (GI Sutam i GI Sukar ame ) EL S 3 Salura n 3 (GI Sutam i GI Natar) Metr ic
50 AC SR Pirelli/ AC BO W EL S Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m Km 3. Menggunakan
metode newton raphson 4. Menjalankan load flow analysis melalui button 5.

Mencatat aliran daya yang mengalir pada bus, bus angle, voltage drop pada line/ cable,
dan branch losses LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.4.2.
Jaringan loop 1. Mengembangkan one line diagram pada percobaan satu seperti
gambar dibawah ini Gambar 1.4.2 Jaringan loop 2.

Memberikan rating pada transformator, kabel, motor induksi, serta beban-beban yang
telah ditentukan oleh asisten Bus Nama Kapasitas 1 Generator 1 40 MW
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : Nomor Bus Nama
Bus Nominal kV 1 BUS1 11.5 2 GI NEW TARAHAN 150 3 GI SUTAMI 150 4 GI SUKARAME
150 5 GI NATAR 150 6 BUS2 20 7 BUS3 20 8 BUS4 20 9 BUS5 20 Bus Nama Load Type
MW MVAR Constant kVA Constant Z 2 Beban 1 0 100 25.0 7.0 3 Beban 2 0 100 18 5.2 4
Beban 3 0 100 22 6.8 5 Beban 4 0 100 10 2.5

LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM


ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : N o Nama Parameter
( Cond. Lib & Cond. Wire Lib ) Configuration Info Imped ance Unit Syst em Fr eq Con d.
Typ e Source Name Cod e Config . Type Hei ght (ft) Spac ing ( AB- BC- CA ) (ft) Len gth
U nit Unit 1 Salura n 1 (GI New Tarah an GI Sutam i) Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC GO LF
Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m Km 2 Salura n 2 (GI Sutam i GI Sukar ame ) Metr ic 50 AC
SR Pirelli/ AC GO LF Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m Km 3 Salura n 3 (GI Sutam i GI Natar)
Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC GO LF Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m Km 4 Salura n 4 (GI
Natar GI New Tarah an) Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC GO LF Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m
Km N o Nama Parameter ( Cond. Lib & Cond. Wire Lib ) Configuration Info Impeda nce
Unit Syst em Fr eq Con d. Typ e Source Name Co de Config .

Type Hei ght (ft) Spac ing ( AB- BC- CA ) (ft) Len gth Un it Unit 1 Salura n 1 (GI New
Tarah Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC BO W EL S Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m Km
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : an – GI Sutam i) 2
Salura n 2 (GI Sutam i GI Sukar ame ) Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC BO W EL S Horizo ntal
60 10 15/2 5 K m Km 3 Salura n 3 (GI Sutam i GI Natar) Metr ic 50 AC SR Pirelli/ AC BO
W EL S Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m Km 4 Salura n 4 (GI Natar GI New Tarah an) Metr ic
50 AC SR Pirelli/ AC BO W EL S Horizo ntal 60 10 15/2 5 K m Km 3.

Menjalankan load flow analysis seperti pada percobaan 1 4. Mencatat aliran daya pada
one diagram tersebut dan bandingkan hasilnya dengan percobaan 1 LABORATORIUM
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM
TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.5. DATA HASIL PERCOBAAN Adapun
data hasil percobaan yang didapat sebagai berikut : 2.5.1.

Percobaan Sistem Radial 2.5.1.1.Pada saat jarak saluran (10 km, 10 km, 10 km) dengan
conductor Type = GOLF Tabel 1. Profil Tegangan Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°)
Tegangan Aktual (kV) 1 100 0 11,5 2 95,08 -6,91 142,6 3 94,44 -7,53 141,7 4 92,86 -10,45
18,57 5 93,44 -7,91 140,2 6 92,3 -10,02 18,46 7 92,8 -8,15 139,2 8 91,32 -10,72 18,26 9
92,26 -8,15 18,45 Tabel 2.

injeksi daya Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA) 1 64,7 30 71,4 2 64,5 20,9 67,8 3 64,3 20,75
67,9 4 21,6 6,04 22,4 5 42,7 13,59 45,2 6 15,3 4,43 16 7 26,92 8,91 28,9 8 18,3 5,67 19,2 9
8,51 2,13 8,77 Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 0,9873+j11,7344 MW
Commented [na4]: Gunakan satuannya LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK
Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret
2022 Halaman : 2.5.1.2.Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35 km) dengan conductor
Type = GOLF Tabel 3.

Profil Tegangan Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV) 1 100 0
11,5 2 95,55 -6,73 143,3 3 93,48 -8,87 140.2 4 91,91 -11,79 18,38 5 92,13 -10,33 138,2 6
91,01 -12,44 18,2 7 91,24 -11,27 136,9 8 89,78 -13,84 17,96 9 90,7 -12,45 18,14 Tabel 4.
Injeksi daya Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA) 1 63,4 27,2 69 2 63,2 18,7 65,9 3 62.4

18,2 65,1 4 21,1 5,91 21,9 5 41 11,96 42,7 6 14,9 4,31 15,5 7 26,03 8,61 27,43 8 17,7 5,48
18,6 9 8,23 2,06 8,48 Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,3694+j9,4523 MW
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.5.1.3.Pada saat
jarak saluran (10 km, 10 km, 10 km) dengan conductor Type = BOWELS Tabel 5. Profil
Tegangan Tabel 6.

Injeksi Daya Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA) 1 65,1 30,1 71,7 2 64,9 20,9 68,2 3 63,6
20,42 66,8 4 21,5 6,03 22,4 5 42,3 13,51 44,4 6 15,5 4,48 16,2 7 26,94 8,93 28,45 8 18,7
5,78 19,6 9 8,68 2,17 8,95 Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,571+j11,7201 MW
Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV) 1 100 0 11,5 2 95,06 -6,95
142,6 3 94,42 -7,57 141,6 4 92,84 -10,49 18,57 5 94 -7,99 141 6 92,85 -10,1 18,57 7 93,72
-8,26 140,6 8 92,23 -10,82 18,45 9 93,18 -9,44 18,64 LABORATORIUM SISTEM TENAGA
ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku
: Maret 2022 Halaman : 2.5.1.4.Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35 km) dengan
conductor Type = BOWELS Tabel 7.

Profil Tegangan Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV) 1 100 0
11,5 2 95,55 -6,73 143,3 3 93,48 -8,87 140,2 4 91,91 -11,79 18,38 5 92,13 -10,33 138,2 6
91,01 -12,44 18,2 7 91,24 -11,27 136,9 8 89,78 -13,84 17,96 9 90,7 -12,45 18,14 Tabel 8.
Injeksi daya Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA) 1 63,4 27,2 69 2 63,2 18,7 65,9 3 58 17,12
60,4 4 20 5,6 21,9 5 36,9 10,92 38,6 6 14,9 4,31 15,5 7 22,97 7,61 24,24 8 17,7 5,48 18,6 9
8,23 2,06 8,48 Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,3694+j9,4523 MW
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.5.2. Percobaan
Sistem Loop 2.5.2.1.Pada saat jarak saluran (10 km, 10 km, 10 km) dengan conductor
Type = GOLF Tabel 1. Profil Tegangan Tabel 2.

Injeksi daya Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA) 1 65,6 29,4 71,8 2 65,4 20,2 68,4 3 33.5 13,7
36,3 4 21,6 6,05 22,4 5 15,7 5,16 16,5 6 15,6 4,52 16,3 7 27,94 9,26 29,46 8 19 5,86 19,8 9
8,8 2,2 9,07 Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 0,5315+j10,7426 MW Bus
Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV) 1 100 0 11,5 2 95,2 -6,99 142,8
3 94,58 -7,62 141,9 4 92,99 -10,53 18,6 5 94,39 -7,81 141,6 6 93,24 -9,92 18,65 7 94,35
-7,85 141,5 8 92,84 -10,42 18,57 9 93,79 -9,03 18,76 LABORATORIUM SISTEM TENAGA
ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku
: Maret 2022 Halaman : 2.5.2.2.Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35 km) dengan
conductor Type = GOLF Tabel 3. Profil Tegangan Tabel 4.

Injeksi daya Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA) 1 65,1 24,7 69,6 2 64,9 16 66,9 3 31,54 8,305
32,79 4 21,4 5,99 22,2 5 15,4 5,06 16,2 6 15,4 4,44 16 7 28,27 9,38 29,79 8 18,6 5,74 19,5
9 8,62 2,16 8,89 Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,1183+j6,3643 MW Bus
Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV) 1 100 0 11,5 2 96,03 -6,89 144
3 94,1 -9,09 141,2 4 92,53 -12,01 18,51 5 93,54 -9,78 140,3 6 92,4 -11,89 18,48 7 93,4
-9,91 140,1 8 91,91 -12,48 18,38 9 92,85 -11,09 18,57 LABORATORIUM SISTEM TENAGA
ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku
: Maret 2022 Halaman : 2.5.2.3.Pada saat jarak saluran (10 km, 10 km, 10 km) dengan
conductor Type = BOWELS Tabel 5. Profil Tegangan Tabel 6.

Injeksi tegangan Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA) 1 64,9 29,2 71,1 2 64,7 20,1 67,7 3
30,99 9,79 32,6 4 21,2 5,95 22,1 5 15,3 5,04 16,1 6 15,3 4,42 15,9 7 27,82 9,23 29,34 8
18,5 5,72 19,4 9 8,58 2,15 8,85 Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,266+j10,9527
MW Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV) 1 100 0 11,5 2 95,23
-6,92 142,8 3 93,74 -7,49 140,6 4 92,17 -10,4 18,43 5 93,29 -7,66 139,9 6 92,16 -9,77
18,43 7 93,2 -7,7 139,8 8 91,71 -10,26 18,34 9 92,65 -8,88 18,53 LABORATORIUM SISTEM
TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA
Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.5.2.4.Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35
km) dengan conductor Type = BOWELS Tabel 7. Profil tegangan Tabel 8.

Injeksi daya Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA) 1 62,7 24,2 67,2 2 62,6 16,1 64,6 3 31,1 7,03
31,9 4 20,2 5,64 20,9 5 14,2 4,68 16,1 6 14,2 4,1 14,8 7 27,36 9,06 28,78 8 17,1 5,28 17,9 9
7,93 7,93 8,17 Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 3,3841+j7,1719 MW Bus
Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV) 1 100 0 11,5 2 96,08 -6,64
144,1 3 91,31 -8,7 137 4 89,78 -11,61 17,96 5 89,89 -9,35 134,8 6 88,79 -11,46 17,76 7
89,57 -9,47 134,4 8 88,14 -12,04 17,63 9 89,04 -10,65 17,81 LABORATORIUM SISTEM
TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA
Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.6.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Adapun analisa dan pembahasan sebagai berikut : 2.6.1.
Percobaan Radial 2.6.1.1.Hubungan Antara Jarak dan tegangan pada jaringan radial
2.6.1.1.a Pada tipe konduktor golf Grafik 2.6.1.1.a Hubungan antara jarak dan tegangan
konduktor tipe golf 2.6.1.1.b Pada tipe konduktor bowels Grafik 2.6.1.1.b Hubungan
antara jarak dan tegangan konduktor tipe bowels 0 20 40 60 80 100 120 140 160 10 35
Tegangan (kV) Jarak 2 3 4 5 6 7 8 9 0 20 40 60 80 100 120 140 160 10 35 Tegangan (kV)
Jarak 2 3 4 5 6 7 8 9 LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman :
2.6.1.2.Hubungan Antara Nilai Jarak dan Injeksi Daya pada Jaringan radial 2.6.1.2.a Pada
konduktor tipe golf Grafik 2.6.1.2.a

Hubungan antara jarak dan daya injeksi konduktor tipe golf 2.6.1.2.b Pada kondukstor
tipe bowels Grafik 2.6.1.2.b Hubungan antara jarak dan daya injeksi konduktor tipe
bowels 0 10 20 30 40 50 60 70 80 10 35 Daya Injeksi Jarak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 10 20 30 40
50 60 70 80 10 35 Daya Injeksi (MVA) Jarak 1 2 3 4 5 6 7 8 9 LABORATORIUM SISTEM
TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA
Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.6.1.3.Hubungan Antara nilai jarak dan losses
pada jaringan radial 2.6.1.3.a Pada konduktor tipe golf Grafik 2.6.1.3.a

Hubungan antara jarak dan losses konduktor tipe golf 2.6.1.3.b Pada konduktor tipe
bowels Grafik 2.6.1.3.b Hubungan antara jarak dan losses konduktor tipe bowels 0 2 4 6
8 10 12 14 10 35 Losses (MW) Jarak P Q 0 2 4 6 8 10 12 14 10 35 Losses (MVA) Jarak P Q
Commented [na5]: Untuk grafik nya itu nilai P+Jq jadi terdiri dari 4 batang grafik
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : Berdasarkan grafik
pada percobaan radial dengan konduktor tipe GOLF dengan jarak 10 KM pada bus 1
menghasilkan tegangan aktual 11,5 KV dan injeksi daya sebesar 71,4 MVA pada bus 2
menghasilkan tegangan aktual 142,6 kV dan injeksi daya sebesar 67,8 MVA pada bus 3
menghasilkan tegangan aktual sebesar 141,7 kV dan injeksi daya sebesar 67,9 MVA
pada bus 4 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,57 kV dan injeksi daya sebesar
22,4 MVA pada bus 5 menghasilkan tegangan aktual sebesar 140,2 kV dan injeksi daya
sebesar 45,2 MVA pada bus 6 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,46 kV dan
injeksi daya sebesar 16 MVA pada bus 7 menghasilkan tegangan aktual sebesar 139,2
kV dan injeksi daya sebesar 28,9 MVA pada bus 8 menghasilkan tegangan aktual
sebesar 18,26 kV dan injeksi daya sebesar 19,2 MVA pada bus 9 menghasilkan tegangan
aktual sebesar 18,45 kV dan injeksi daya sebesar 8,77 MVA losses yang dihasilkan pada
jarak 10 KM sebesar 0,9873+j11,7344 MW.

Pada jarak 35 KM bus 1 menghasilkan tegangan aktual 11,5 kV dan injeksi daya 69 MVA
pada bus 2 menghasilkan tegangan aktual 143,3 kV dan injeksi daya 65,9 MVA pada bus
3 menghasilkan tegangan aktual 140,2 kV dan injeksi daya sebesar 65,1 MVA pada bus 4
menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,38 kV dan injeksi daya sebesar 21,9 MVA
pada bus 5 menghasilkan tegangan aktual sebesar 138,2 kV dan injeksi daya sebesar
42,7 MVA pada bus 6 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,2 kV dan injeksi daya
sebesar 15,5 MVA pada bus 7 menghasilkan tegangan aktual sebesar 136,9 kV dan
injeksi daya sebesar 27,43 MVA pada bus 8 menghasilkan tegangan aktual sebesar 17,96
kV dan injeksi daya sebesar 18,6 MVA pada bus 9 menghasilkan tegangan aktual
sebesar 18,14 kV dan injeksi daya sebesar 8,48 MVA losses yang dihasilkan pada jarak
35 KM sebesar 1,3694+j9,4523 MW.

Pada konduktor tipe BOWELS dengan jarak 10 KM pada bus 1 menghasilkan tegangan
aktual sebesar 11,5 kV dan injeksi daya sebesar 71,7 MVA pada bus 2 menghasilkan
tegangan aktual sebesar 142,6 kV dan injeksi daya sebesar 68,2 MVA pada bus 3
menghasilkan tegangan aktual sebesar 141,6 kV dan injeksi daya sebesar 66,8 MVA
pada bus 4 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,57 kV dan injeksi daya sebesar
22,4 MVA pada bus 5 menghasilkan tegangan aktual sebesar 141 kV dan injeksi daya
sebesar 44,4 MVA pada bus 6 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,57 kV dan
injeksi daya sebesar 16,2 MVA pada bus 7 menghasilkan tegangan aktual sebesar 140,6
kV dan injeksi daya sebesar 28,45 MVA pada bus 8 LABORATORIUM SISTEM TENAGA
ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku
: Maret 2022 Halaman : menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,45 kV dan injeksi daya
sebesar 19,6 MVA pada bus 9 menghasilkan tegangan akual sebesar 18,64 kV dan
injeksi daya sebesar 8,95 MVA losses yang dihasilkan pada jarak 10 KM sebesar
1,571+j11,7201 MW.

Pada jarak 35 KM bus 1 menghasilkan tegangan aktual sebesar 11,5 kV dan injeksi daya
sebesar 69 MVA pada bus 2 menghasilkan tegangan aktual sebesar 143,3 kV dan injeksi
daya sebesar 65,9 MVA pada bus 3 menghasilkan tegangan aktual sebesar 140,2 kV dan
injeksi daya sebesar 60,4 MVA pada bus 4 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,58
kV dan injeksi daya sebesar 21,9 MVA pada bus 5 menghasilkan tegangan aktual
sebesar 138,2 kV dan injeksi daya sebesar 38,6 MVA pada bus 6 menghasilkan tegangan
aktual sebesar 18,2 kV dan injeksi daya sebesar 15,5 MVA pada bus 7 menghasilkan
tegangan aktual sebesar 136,9 kV dan injeksi daya sebesar 24,24 MVA pada bus 8
menghasilkan tegangan aktual sebesar 17,96 kV dan injeksi daya sebesar 18,6 MVA
pada bus 9 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,14 kV dan injeksi daya sebesar
8,48 MVA losses yang dihasilkan pada jarak 35 KM adalah 1,3694+j9,4523 MW dengan
demikian hubungan antara jarak dengan tegangan dan injeksi daya pada konduktor tipe
GOLF dan BOWELS adalah berbanding terbalik karena semakin jauh jaraknya maka akan
semakin kecil tegangan dan injeksi daya yang dihasilkan.

Sedangkan hubungan antara jarak dengan losses adalah berbanding lurus karena
semakin jauh jarak bus dari sumber maka semakin besar losses yang dihasilkan.
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.6.2. Percobaan
Loop 2.6.2.1.Hubungan Antara Jarak dan tegangan pada jaringan loop 2.6.2.1.a Pada
konduktor tipe golf Grafik 2.6.2.1.a Hubungan antara jarak dan tegangan dengan
konduktor tipe GOLF 2.6.2.1.b

Pada konduktor tipe bowels Grafik 2.6.2.1.b Hubungan antara jarak dan tegangan
dengan konduktor tipe BOWELS 0 20 40 60 80 100 120 140 160 10 35 Tegangan (kV)
Jarak 2 3 4 5 6 7 8 9 0 20 40 60 80 100 120 140 160 10 35 Tegangan (kV) Jarak 2 3 4 5 6
7 8 9 LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.6.2.2.Hubungan
Antara Nilai Jarak dan Injeksi Daya pada Jaringan loop 2.6.2.2.a Pada konduktor tipe
GOLF Grafik 2.6.2.2.a

Hubungan antara jarak dan injeksi daya dengan konduktor tipe GOLF 2.6.2.2.b Pada
konduktor tipe BOWELS Grafik 2.6.2.2.a Hubungan antara jarak dan injeksi daya dengan
konduktor tipe BOWELS 0 10 20 30 40 50 60 70 80 10 35 Daya Injeksi (MVA) Jarak 1 2 3
4 5 6 7 8 9 0 10 20 30 40 50 60 70 80 10 35 Daya Injeksi (MVA) Jarak 1 2 3 4 5 6 7 8 9
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.6.2.3.Hubungan
Antara nilai jarak dan losses pada jaringan loop 2.6.2.3.a Pada konduktor GOLF Grafik
2.6.2.3a Hubungan antara nilai jarak dan losses pada jaringan loop dengan konduktor
GOLF 2.6.2.3.b Pada konduktor BOWELS Grafik 2.6.2.3a Hubungan antara nilai jarak dan
losses pada jaringan loop dengan konduktor BOWELS 0 2 4 6 8 10 12 10 35 Losses
(MVA) Jarak P Q 0 2 4 6 8 10 12 10 35 Losses (MVA) Jarak P Q LABORATORIUM SISTEM
TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA
Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : Berdasarkan grafik pada percobaan loop
dengan konduktor tipe GOLF dengan jarak 10 KM pada bus 1 menghasilkan tegangan
aktual 11,5 KV dan injeksi daya sebesar 71,8 MVA pada bus 2 menghasilkan tegangan
aktual 142,8 kV dan injeksi daya sebesar 68,4 MVA pada bus 3 menghasilkan tegangan
aktual sebesar 141,9 kV dan injeksi daya sebesar 36,3 MVA pada bus 4 menghasilkan
tegangan aktual sebesar 18,6 kV dan injeksi daya sebesar 22,4 MVA pada bus 5
menghasilkan tegangan aktual sebesar 140,6 kV dan injeksi daya sebesar 16,5 MVA
pada bus 6 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,65 kV dan injeksi daya sebesar
16,3 MVA pada bus 7 menghasilkan tegangan aktual sebesar 141,5 kV dan injeksi daya
sebesar 29,46 MVA pada bus 8 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,57 kV dan
injeksi daya sebesar 19,8 MVA pada bus 9 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,76
kV dan injeksi daya sebesar 9,07 MVA losses yang dihasilkan pada jarak 10 KM sebesar
0,5315+j10,7426 MW.

Pada jarak 35 KM bus 1 menghasilkan tegangan aktual 11,5 kV dan injeksi daya 69,6
MVA pada bus 2 menghasilkan tegangan aktual 144 kV dan injeksi daya 66,9 MVA pada
bus 3 menghasilkan tegangan aktual 141,2 kV dan injeksi daya sebesar 32,79 MVA pada
bus 4 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,51 kV dan injeksi daya sebesar 22,2
MVA pada bus 5 menghasilkan tegangan aktual sebesar 140,3 kV dan injeksi daya
sebesar 16,2 MVA pada bus 6 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,48 kV dan
injeksi daya sebesar 16 MVA pada bus 7 menghasilkan tegangan aktual sebesar 140,1
kV dan injeksi daya sebesar 29,79 MVA pada bus 8 menghasilkan tegangan aktual
sebesar 18,38 kV dan injeksi daya sebesar 19,5 MVA pada bus 9 menghasilkan tegangan
aktual sebesar 18,57 kV dan injeksi daya sebesar 8,89 MVA losses yang dihasilkan pada
jarak 35 KM sebesar 1,1183+j6,3643 MW.

Pada konduktor tipe BOWELS dengan jarak 10 KM pada bus 1 menghasilkan tegangan
aktual sebesar 11,5 kV dan injeksi daya sebesar 71,7 MVA pada bus 2 menghasilkan
tegangan aktual sebesar 142,8 kV dan injeksi daya sebesar 67,7 MVA pada bus 3
menghasilkan tegangan aktual sebesar 148,6 kV dan injeksi daya sebesar 32,6 MVA
pada bus 4 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,43 kV dan injeksi daya sebesar
22,1 MVA pada bus 5 menghasilkan tegangan aktual sebesar 139,9 kV dan injeksi daya
sebesar 16,1 MVA pada bus 6 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,43 kV dan
injeksi daya sebesar 15,9 MVA pada bus 7 menghasilkan tegangan aktual sebesar 139,8
kV dan LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : injeksi daya sebesar
29,34 MVA pada bus 8 menghasilkan tegangan aktual sebesar 18,34 kV dan injeksi daya
sebesar 19,4 MVA pada bus 9 menghasilkan tegangan akual sebesar 18,53 kV dan
injeksi daya sebesar 8,85 MVA losses yang dihasilkan pada jarak 10 KM sebesar
1,266+j10,9527 MW.

Pada jarak 35 KM bus 1 menghasilkan tegangan aktual sebesar 11,5 kV dan injeksi daya
sebesar 67,2 MVA pada bus 2 menghasilkan tegangan aktual sebesar 144,1 kV dan
injeksi daya sebesar 64,6 MVA pada bus 3 menghasilkan tegangan aktual sebesar 137
kV dan injeksi daya sebesar 31,9 MVA pada bus 4 menghasilkan tegangan aktual
sebesar 17,96 kV dan injeksi daya sebesar 20,9 MVA pada bus 5 menghasilkan tegangan
aktual sebesar 134,8 kV dan injeksi daya sebesar 16,1 MVA pada bus 6 menghasilkan
tegangan aktual sebesar 17,76 kV dan injeksi daya sebesar 14,8 MVA pada bus 7
menghasilkan tegangan aktual sebesar 134,4 kV dan injeksi daya sebesar 28,78 MVA
pada bus 8 menghasilkan tegangan aktual sebesar 17,63 kV dan injeksi daya sebesar
17,9 MVA pada bus 9 menghasilkan tegangan aktual sebesar 17,81 kV dan injeksi daya
sebesar 8,17 MVA losses yang dihasilkan pada jarak 35 KM adalah 3,3694+j7,1719 MW
dengan demikian hubungan antara jarak dengan tegangan dan injeksi daya pada
konduktor tipe GOLF dan BOWELS adalah berbanding terbalik karena semakin jauh
jaraknya maka akan semakin kecil tegangan dan injeksi daya yang dihasilkan.
Sedangkan hubungan antara jarak dengan losses adalah berbanding lurus karena
semakin jauh jarak bus dari sumber maka semakin besar losses yang dihasilkan.
LABORATORIUM SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM
ANALISA SISTEM TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : 2.7. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan ini sebagai berikut : 1.

Berdasarkan grafik pada percobaan radial dan percobaan loop dapat disimpulkan
bahwa hubungan diantara jarak dengan tegangan dan daya injeksi pada bus bar adalah
berbanding terbalik. Karena semakin besar jarak transmisi maka semakin kecil tegangan
yang di hasilkan pada bus bar 2. Berdasarkan grafik pada percobaan radial dan
percobaan loop dapat disimpulkan bahwa hubungan antara magnitude dengan sudut
tegangan adalah berbanding lurus karena semakin kecil magnitude maka semakin kecil
sudut yang dihasilkan 3.

Berdasarkan grafik pada percobaan radial dan percobaan loop dapat disimpulkan
hubungan antara jarak dengan losses adalah berbanding lurus karena semakin besar
jarak yang ditransmisikan maka semakin besar losses yang dihasilkan LABORATORIUM
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Nomor : Edisi / Revisi : PRAKTIKUM ANALISA SISTEM
TENAGA Tanggal Berlaku : Maret 2022 Halaman : DAFTAR PUSTAKA Har un, Han.

201 Analisis Aliran Daya Pada sistem Tenaga Listrik 150 kV Gorontalo Menggunakan
Metode Newton Raphson ” . Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo. Novialfii. 2014.
“Alta Ali Dayaiem Distribusi Radi al Dengan Bensii Teganganurabay Instt
Teknologiepuluh No pember. Wekius Ibi17. “Pengembangan Analsiran Daya Dengan
Memt ungkan Pengaruh Kut Liri :tana.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
<1% - http://repository.unwidha.ac.id/689/1/Pristiwanto%20haryono.fix.pdf
<1% -
https://ee.uii.ac.id/wp-content/uploads/2017/09/Contoh_Laporan_Praktikum_V3.2.docx
2% -
https://electricalengineeringsoftware.wordpress.com/tag/load-flow-analisys-starting-mo
tor/
1% - https://electricalengineeringsoftware.wordpress.com/tag/etap-7-00-tutorial/
<1% -
https://idoc.pub/documents/modul-pelatihan-etap-september-2013-34wmrgqw5yl7
1% - https://adoc.pub/modul-praktikum-sistem-tenaga-listrik.html
<1% -
https://adienaruto.wordpress.com/just-know/etap-electric-transient-analysis-program/
<1% - https://electricalengineeringsoftware.wordpress.com/
2% -
https://adoc.pub/bab-ii-dasar-teori-pada-penelitian-sebelumnya-penyelesaian-a.html
2% -
https://123dok.com/document/z3lpemmz-analisis-aliran-sistem-tenaga-listrik-gorontalo
menggunakan-metode-rhapson.html
<1% - https://eprints.umm.ac.id/41026/3/BAB%20II.pdf
<1% -
http://jurnal.pnl.ac.id/wp-content/plugins/Flutter/files_flutter/1393475598SimulasidanAn
alisaLoadFlowSistemTigaFasapadaSaluranTransmisiWilayahSumateradanNangg.pdf
1% -
http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/download/120/1
40/
<1% -
https://www.coursehero.com/file/71883233/Pertemuan-2-AST-BAB-2-STUDI-ALIRAN-D
AYAppt/
1% -
https://text-id.123dok.com/document/lq5r2ln7z-bus-referensi-swing-atau-slack-bus-bu
s-generator-voltage-control-bus-beban-load-bus.html
<1% - http://digilib.unimed.ac.id/1056/3/FullText.pdf
<1% -
https://www.yumpu.com/id/document/view/17165048/teknik-pembangkit-listrik-jilid-1-
pdf-bursa-open-source
<1% -
https://id.scribd.com/doc/265576163/Analisis-Aliran-Daya-Pada-Sistem-Tenaga-Listrik-1
50-KV-GorontaloMenggunakan-Metode-Newton-Rhapson
4% -
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1359464&val=985&title=PE
NGEMBANGAN%20ANALISIS%20ALIRAN%20DAYA%20DENGAN%20MEMPERHITUNGK
AN%20PENGARUH%20KUALITAS%20ENERGI%20LISTRIK
<1% - https://www.academia.edu/32403311/2_Perbaikan_Faktor_Daya_pdf
<1% - https://www.scribd.com/doc/52585755/analisa-aliran-daya
2% - https://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/download/5367/1618
<1% - https://electrician.unila.ac.id/index.php/ojs/article/download/2003/pdf
1% - https://www.scribd.com/document/380269457/3
<1% -
https://www.academia.edu/29722560/MEDAN_MAGNET_ANOMALI_DAN_INTERPRETASI
_KUALITATIF
<1% -
https://www.academia.edu/9299963/LAPORAN_RESMI_PRAKTIKUM_P_4_Autosaved_
<1% -
https://alfredbudiono.blogspot.com/2013/02/intensity-modulated-radiation-therapy.ht
ml
<1% -
http://elektro.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/Modul-dan-Jobsheet-Praktikum-P
KDST.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/334444990_Analisis_Gangguan_Pada_Sistem_
Tenaga_Listrik_Jawa_Bali_500_kV_Menggunakan_Power_World_Simulator
<1% -
https://123dok.com/document/q20wm4jz-kumpulan-soal-dan-jawaban-analisis-sistem-t
enaga-listrik.html
<1% -
https://adoc.pub/analisis-kontingensi-sistem-jawa-bali-500kv-untuk-mendesain-.html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/321271205_Rekonfigurasi_Jaringan_Distribusi_
Radial_Menggunakan_Modified_Firefly_Algorithms_MFA_Pada_Penyulang_Tanjung_Rayo
n_Jombang
<1% - https://adoc.pub/no-title151628234993916.html
<1% -
https://idoc.pub/documents/pengenalan-proteksi-sistem-tebaga-listrik-d4pqr18m9rnp
<1% -
https://noninovrianti.blogspot.com/2018/12/laporan-praktikum-penetapan-berat.html
<1% - http://jrs.ft.unand.ac.id/index.php/jrs/article/download/50/50
<1% - https://ejournal.undip.ac.id/index.php/transmisi/article/view/37343

Anda mungkin juga menyukai