2.

1 Prosedur Percobaan

Adapun prosedur percobaan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

2.4.1 Data Masukan

Tabel 4.1.1 Data Generator

Bus Nama Kapasitas

1 Generator 1 85 MW

Tabel 4.1.2 Data Beban

Load Type
Bus Nama Constant Constant MW MVAR
kVA Z

2 Beban 1 0 100 25.0 7.0

3 Beban 2 0 100 18 5.2

4 Beban 3 0 100 22 6.8

5 Beban 4 0 100 10 2.5

 Tabel 4.1.3 Data Saluran

Percobaan Radial

Impedanc
Parameter ( Cond. Lib & Cond. Wire Lib ) Configuration Info
e
N
Nama Unit Heigh Spacing
o Fre Cond. Source Config. Lengt Uni
Syste Code t ( AB-BC-CA ) Unit
q Type Name Type h t
m (ft) (ft)
Saluran 1
( GI New ACS Pirelli/ GOL Horizonta
1 Metric 50 60 10 15/25 Km Km
Tarahan – R AC F l
GI Sutami )
Saluran 2
(GI Sutami ACS Pirelli/ GOL Horizonta
2 Metric 50 60 10 15/25 Km Km
– GI R AC F l
Sukarame )
Saluran 3
ACS Pirelli/ GOL Horizonta
3 (GI Sutami Metric 50 60 10 15/25 Km Km
R AC F l
– GI Natar)

Parameter ( Cond. Lib & Cond. Wire Lib ) Configuration Info Impedance
N
Nama Spacing
o Unit Cond. Source Config. Height
Freq Code ( AB-BC-CA ) Length Unit Unit
System Type Name Type (ft)
(ft)
Saluran 1
( GI New BOW
1 Metric 50 ACSR Pirelli/AC Horizontal 60 10 15/25 Km Km
Tarahan – ELS
GI Sutami )
Saluran 2
(GI Sutami BOW
2 Metric 50 ACSR Pirelli/AC Horizontal 60 10 15/25 Km Km
– GI ELS
Sukarame )
Saluran 3
BOW
3 (GI Sutami Metric 50 ACSR Pirelli/AC Horizontal 60 10 15/25 Km Km
ELS
– GI Natar)
 Tabel 4.1.4 Data Saluran ( Transmission Line )

Percobaan Loop

Parameter ( Cond. Lib & Cond. Wire Lib ) Configuration Info Impedance
N
Nama Spacing
o Unit Cond. Source Config. Height
Freq Code ( AB-BC-CA ) Length Unit Unit
System Type Name Type (ft)
(ft)
Saluran 1
(GI New Horizonta
1 Metric 50 ACSR Pirelli/AC GOLF 60 10 15/25 Km Km
Tarahan – l
GI Sutami)
Saluran 2
(GI Sutami Horizonta
2 Metric 50 ACSR Pirelli/AC GOLF 60 10 15/25 Km Km
– GI l
Sukarame )
Saluran 3
Horizonta
3 (GI Sutami Metric 50 ACSR Pirelli/AC GOLF 60 10 15/25 Km Km
l
– GI Natar)
Saluran 4
(GI Natar – Horizonta
4 Metric 50 ACSR Pirelli/AC GOLF 60 10 15/25 Km Km
GI New l
Tarahan)

Parameter ( Cond. Lib & Cond. Wire Lib ) Configuration Info Impedance
N
Nama Spacing
o Unit Cond. Source Config. Height
Freq Code ( AB-BC-CA ) Length Unit Unit
System Type Name Type (ft)
(ft)
Saluran 1
(GI New BOW Horizonta
1 Metric 50 ACSR Pirelli/AC 60 10 15/25 Km Km
Tarahan – ELS l
GI Sutami)
Saluran 2
(GI Sutami BOW Horizonta
2 Metric 50 ACSR Pirelli/AC 60 10 15/25 Km Km
– GI ELS l
Sukarame )
Saluran 3
BOW Horizonta
3 (GI Sutami Metric 50 ACSR Pirelli/AC 60 10 15/25 Km Km
ELS l
– GI Natar)
Saluran 4
(GI Natar – BOW Horizonta
4 Metric 50 ACSR Pirelli/AC 60 10 15/25 Km Km
GI New ELS l
Tarahan)
Data Bus

Nominal
Nomor Bus Nama Bus
kV
1 BUS1 11.5
2 GI NEW TARAHAN 150
3 GI SUTAMI 150
4 GI SUKARAME 150
5 GI NATAR 150
6 BUS2 20
7 BUS3 20
8 BUS4 20
9 BUS5 20
Percobaan 1 ( Jaringan Radial )

1. Membuat one-line diagram dengan susunan seperti gambar dibawah ini.

2. Isi rating berdasarkan data masukan

3. Gunakan metode Newton Rhapson

4. Jalankan Load Flow Analysis melalui button “Run Load Flow”

5. Catat aliran daya yang mengalis pada bus, bus angle, voltage drop, pada

line/cable, dan branch losses ( mengubah pengaturan tampilan melalui “ display

option “).
Percobaan 2 ( Jaringan Loop )

1. Membuat one-line diagram dengan susunan seperti gambar dibawah ini.

2. Isi rating berdasarkan data masukan

3. Gunakan metode Newton Rhapson

4. Jalankan Load Flow Analysis melalui button “Run Load Flow”

5. Catat aliran daya yang mengalis pada bus, bus angle, voltage drop, pada

line/cable, dan branch losses ( mengubah pengaturan tampilan melalui “ display

option “).
Data Hasil Percobaan

 Percobaan Sistem Radial

Pada Saat Jarak Saluran ( 15 km, 15 km, 15 km ) dengan Conductor Type = GOLF

Tabel 1. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 2. Injeksi Daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 12+j13
 Pada Saat Jarak Saluran ( 25 km, 25 km, 25 km ) dengan Conductor Type = GOLF

Tabel 3. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 4. Injeksi Daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer )
 Pada Saat Jarak Saluran ( 15 km, 15 km, 15 km ) dengan Conductor Type = BOWELS

Tabel 5. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 6. Injeksi Daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer )
 Pada Saat Jarak Saluran ( 25 km, 25 km, 25 km ) dengan Conductor Type = BOWELS

Tabel 7. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 8. Injeksi Daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer )
 Percobaan Loop

Pada Saat Jarak Saluran ( 15 km, 15 km, 15 km ) dengan Conductor Type = GOLF

Tabel 1. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 2. Injeksi Daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer )
 Pada Saat Jarak Saluran ( 25 km, 25 km, 25 km ) dengan Conductor Type = GOLF

Tabel 3. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 4. Injeksi Daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer )
 Pada Saat Jarak Saluran ( 15 km, 15 km, 15 km ) dengan Conductor Type = BOWELS

Tabel 5. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 6. Injeksi Daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer )
 Pada Saat Jarak Saluran ( 25 km, 25 km, 25 km ) dengan Conductor Type = BOWELS

Tabel 7. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Tabel 8. Injeksi Daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer )
 Analisa Dan Pembahasan

Percobaan Radial

 Hubungan Antara Jarak dan tegangan ( Untuk Bus 1 Tidak perlu di masukkan dalam grafik )

Hubungan Antara Jarak dengan Tegangan

pada Jaringan Loop
25

20
Bus 1
tegangan ( kv )

15 Bus 2
Bus 3
10

0
30 60
Jarak

 Hubungan Nilai Jarak dan Injeksi Daya

Hubungan Antara Jarak dengan Daya Injeksi

pada Jaringan Loop
9
8
7
Daya injeksi ( mva )

6 Bus 1
5 Bus 2
Bus 3
4
3
2
1
0
30 60
Jarak
 Hubungan Nilai Jarak dan Losses

Hubungan Antara Jarak dengan Losses pada

Jaringan Loop
6

4
Losses ( MVa )

0
30 60
Jarak
 Percobaan Loop

 Hubungan Antara Jarak dan tegangan ( Untuk Bus 1 Tidak perlu di masukkan dalam grafik )

Hubungan Antara Jarak dengan Tegangan

pada Jaringan Loop
25

20
Bus 1
tegangan ( kv )

15 Bus 2
Bus 3
10

0
30 60
Jarak

 Hubungan Nilai Jarak dan Injeksi Daya

Hubungan Antara Jarak dengan Daya Injeksi

pada Jaringan Loop
9
8
7
Daya injeksi ( mva )

6 Bus 1
5 Bus 2
Bus 3
4
3
2
1
0
30 60
Jarak
 Hubungan Nilai Jarak dan Losses

Hubungan Antara Jarak dengan Losses pada

Jaringan Loop
6

4
Losses ( MVa )

0
30 60
Jarak

 Analisis Hasil yang di dapat

KESIMPULAN ( minimal 3 dan jangan pengertian )