Anda di halaman 1dari 52

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA
Judul Percobaan : Analisa Aliran Daya
Nama Asisten : Ahmad Adrian Saputra (1815031033)
Natasyah Adelina (1815031020)
Nama Praktikan : Muhamad Mirza (1915031023)
Kelompok : 1 (Online)

No Catatan Tanggal TTD


1. Praktikum Ok !
- Perbaiki yang di tandai
- Gambar rangkaian ganti sesuai
saat praktikum
2. Asistensi 1 23/03/2022
- Tabel hasil percobaan
- Grafik hasil percobaan
- Analisa pembahasan
- Kesimpulan
3. Asistensi 2 02/04/2022
- Analisa Pembahasan
- Kesimpulan
4. Asistensi 3 05/04/2022
- Analisa Pembahasan
- Kesimpulan
5. Asistensi 4 12/04/2022
- ACC POSTEST

Bandar Lampung, 2022


Asisten,

NPM.
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

PERCOBAAN 2. ANALISIS ALIRAN DAYA

2.1. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan percobaan yang dilakukan sebagai berikut :

1. Mempelajari konsep aliran daya dalam sistem tenaga listrik


2. Memahami jenis-jenis bus sistem tenaga listrik
3. Memahami jenis jenis jaringan sistem tenaga listrik
4. Memahami metode-metode penyelesaian permasalahan aliran daya
5. Menganalisa masalah-masalah aliran daya pada sistem tenaga listrik

2.2. TEORI DASAR

Percobaan aliran daya ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran daya yang
berupa pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi pada aliran daya dan juga
mempelajari adanya tegangan jatuh di sisi beban .

Aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar adalah suatu peristiwa
daya yang mengalir berupa daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem
pembangkit (sisi pengirim) melalui suatu saluran atau jaringan transmisi hingga
sampai ke sisi beban (sisi penerima). Pada kondisi ideal, maka daya yang diberikan
oleh sisi pengirim akan sama dengan daya yang diterima beban. Namun pada kondisi
real, daya yang dikirim sisi pengirim tidak akan sama dengan yang diterima beban.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal:

1. Impedansi di saluran transmisi. Impedansi di saluran transmisi dapat terjadi karena


berbagai hal dan sudah mencakup resultan antara hambatan resistif, induktif dan
kapasitif. Hal ini yang menyebabkan rugi-rugi daya karena terkonversi atau terbuang
menjadi energy lain dalam transfer energi.

2. Tipe beban yang tersambung jalur. Ada 3 tipe beban, yaitu resistif, induktif, dan
kapasitif. Resultan antara besaran hambatan kapasitif dan induktif akan
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

mempengaruhi P.F. sehingga mempengaruhi perbandingan antara besarnya daya yang


ditransfer dengan yang diterima.

Sedangkan untuk melakukan kalkulasi aliran daya, terdapat 3 metode yang biasa
digunakan:

1. Accelerated Gauss-Seidel Method


 Hanya butuh sedikit nilai masukan, tetapi lambat dalam kecepatan
perhitungan.

T ¿ ¿
[P+ jQ ]=[V ][Y BUS ][V ]

2. Newton Raphson Method


 Cepat dalam perhitungan tetapi membutuhkan banyak nilai masukan dan
paramater
 First order derivative digunakan untuk mempercepat perhitungan

[ ∆∆ QP ][ JJ JJ ]=[ ∆∆Vδ ]
1

3
2

3. Fast Decoupled Method


 Dua set persamaan iterasi, antara sudut tegangan, daya aktif dengan
magnitude tegangan
 Cepat dalam perhitungan namun kurang presisi
 Baik untuk sistem radial dan sistem jalur panjang

[∆ P]=[J 1 ][∆ δ ]

[∆ Q]=[J 4 ][∆V ]

dalam analisis aliran daya terdapat empat buah besaran pada masing-masing bus
jaringan yang ditinjau dan memegang peranan yaitu:

A. Daya aktif P (active power).


B. Daya reaktif Q (reactive power).
C. Harga skalar tegangan |V| (magnitude).
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

D. Sudut fase tegangan θ (angle).

Dua di antara empat besaran yang terdapat pada tiap bus tersebut sudah diketahui,
sedangkan dua besaran lainnya merupakan yang akan dihitung melalui proses iterasi.

dalam menyelesaiakn analisis aliran daya, bus-bus dibagi dalam 3 (tiga) klasifikasi
sebagai berikut :

1. Bus berayun (swing bus, yang sering juga disebut floating bus, slack bus atau
atau bus referensi, dipilih di antara bus generator atau penyedia daya yang
mempunyai kapasitas tertinggi di antara yang terpasang dalam jaringan yang
ditinjau. Bus ini mempunyai besar tegangan dan nilai sudut fasa tertentu,
biasanya diberikan nilai 1,06+j0,00 pu. Bus berayun ini harus mampu
membangkitkan daya aktif dan daya reaktif yang dibutuhkan untuk melayani
bus beban dan mengimbangi rugi daya pada saluran.
2. Bus kontrol tegangan (voltage controlled) atau bus generator, yaitu bus yang
mempunyai nilai tegangan dan daya reaktif tertentu. Tegangan pada bus ini
dapat dikendalikan dengan mengatur daya reaktif yang disuplai atau diserap
bus. Daya reaktif ini dispesifikasi dalam jangkauan batas minimum dan
maksimun tertentu. Daya aktif dapat diatur untuk menjaga tegangan tertentu
kecuali bila batas daya reaktif yang dispesifikasikan terlampaui. Jika batas ini
terlampaui, maka daya reaktif ditetapkan pada pada batas tersebut dan tegangan
akan diberikan pada nilai yang diperlukan untuk menyelesaikan persamaan
aliran daya. Bus ini merupakan bus yang tegangannya dapat dikontrol
melalui pengaturan daya reaktif agar tegangannnya tetap. Parameter atau
besaran yang diketahui adalah daya aktif (P) dan tegangan (V). Bus
ini dinamakan PV bus.
3. Bus beban (load bus), yaitu bus yang mempunyai nilai daya aktif dan daya
reaktif tertentu yang diperoleh berdasarkan pengukuran pada saat tertentu. Nilai
tegangan bus beban harus dicari melalui proses iterasi sampai tercapai nilai
tertentu yang konvergen dengan toleransi ketelitian yang diinginkan. Sebelum
analisis aliran daya dilakukan, komponen sistem yang terdiri dari
pembangkit (generator), transformator, saluran transmisi dan beban harus
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

di representasikan atau di modelkan melalui diagram satu garis (oneline


diagram) dengan menganggap sistem tiga fasa dalam keadaan
seimbang. Diagram ini di maksudkan untuk memberikan gambaran secara
ringkas suatu sistem tenaga listrik secara keseluruhan, dalam hal
ini sistem tenaga listrik di Sumatera Utara. Untuk itu di butuhkan data-
data yang terkait dengan komponen-komponen tersebut. Menurut
Stevenson (1996), data-data yang dibutuhkan untuk analisis aliran daya
adalah sebagai berikut :
A. Data pembangkit (generator), yaitu kapasitas daya aktif (P) dalam
satuan Megawatt (MW) dan reaktif (Q) dalam satuan Megavolt Ampere
(MVA) , tegangan terminal (V) dalam satuan Kilovolt (KV) dan
reaktansi sinkron (X) dalam satuan Ohm (Ω).
B. Data Transformator Daya, yaitu kapasitas tiap trafo dalam satuan
Megavolt Ampere (MVA), tegangan (V) dalam satuan Kilovolt
(KV) dan reaktansi bocor (X) dalam satuan Ohm (Ω).
C. Data saluran transmisi, yaitu resistansi (R) dalam ohm (Ω) dan
reaktansi (X) dalam ohm (Ω).
D. Data beban, yaitu daya aktif (P) dalam Megawatt (MW) dan daya
reaktif (Q) dalam satuan Megavolt Ampere (MVA).

selain ketiga klasifikasi tersebut, pada sistem tenaga listrik yang lebih maju, terdapat
bus khusus; yakni device bus. Bus seperti ini dapat dijumpai pada sistem tenaga listrik
yang memiliki peralatan konverter tegangan tinggi DC (HVDC Converters) dan
terintegrasi dengan sistem AC.

Slack bus berfungsi untuk menyuplai kekurangan daya real P dan daya reaktif Q
termasuk rugi-rugi daya pada saluran transmisi, karena rugi-rugi daya ini baru dapat
diketahui setelah penyelesaian akhir diperoleh

Beban sangat berpengaruh pada kualitas energi listrik dari sistim tenaga listrik. Bila
beban yang tidak seimbang maka kualitas energi listrik mengalami perubahan. Dalam
keadaan steady state, kualitas energi listrik ditentukan oleh :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Pemadaman

Pemadaman merupakan masalah yang membawa dampak berbeda terhadap jenis


beban listrik. Bagi beberapa peralatan listrik pemadaman tidak membawa akibat yang
berpengaruh, namun pada peralatan modern saat ini pemadaman dapat merusak
perangkat keras maupun lunak.

Rendahnya Faktor Daya

Sebagian besar penggunaan peralatan memerlukan dua komponen arus. Arus total
diuraikan dalam komponen aktif dan reaktif.

1. Arus aktif menghasilkan daya kerja nyata, biasanya dalam bentuk panas, cahaya
atau daya mekanis. Daya tersebut adalah daya aktif yang diukur dalam satuan
Watt.
2. Arus reaktif dibutuhkan untuk menghasilkan fluks yang diperlukan dalam
operasi peralatan elektromagnetis. Tanpa fluks elektromagnetis energi tidak
dapat mengalir lewat inti trafo atau menembus celah udara dalam suatu motor
induksi. Daya yang dihasilkan adalah daya reaktif dalam satuan var.

Perubahan faktor daya tentu saja mempengaruh rugi-rugi daya pada saluran maupun
kenerja peralatan lainnya.

Turun Naik Tegangan

Ketidakseimbangan tegangan disebabkan oleh ketidakseimbangan beban dimana


salah satu fasa mempunyai beban yang besar pada saluran sistim 3 phasa. Ada
kalanya ketidakseimbangan tegangan diakibatkan oleh kesalahan hubungan tap trafo
distribusi, tegangan suply yang tidak stabil, penyambungan power suply yang jelek,
sistem transformator open delta, problem pada motor sendiri atau tidak sempurnanya
capasitor bank.

Distorsi Harmonik

Harmonik dapat terjadi karena komponen tak linier pada sistim jaringan tenaga listrik
antara lain tanur busur listrik, konpensator statis untuk pengaturan daya reaktif serta
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

peralatan elektronik seperti konveter DC dan pengaturan kecepatan motor (variable


speed drive) dll. Komponen-komponen tersebut menyebabkan arus tak sinusoidal
yang mengandung komponen-komponen distorsi harmonik. Distorsi harmonik ini
cukup berpengaruh pada rugi daya motor induksi, transformator dan saluran.

Metode Forward Backward Sweep Studi aliran daya secara umum digunakan untuk
mendapatkan nilai tegangan dari masing-masing bus, besarnya nilai arus dan daya
yang mengalir pada sistem. Dan untuk mempermudah dalam menganalisa dan
pemantauan suatu sistem distribusi atau transmisi. Contoh beberapa macam metode
aliran daya yang sudah ada :

 Metode Gauss Seidel


 Metode Newton Raphson
 Metode Fast Decoupled

Untuk menganalisa aliran daya dengan menggunakan metode forward-backward


sweep jaringan distribusi radial direpresentasikan seperti pohon dengan bus pertama
adalah sebagai akar atau slack bus. Dan bus yang lain sebagai cabangnya atau bus
beban. Dengan menggunakan metode Forward Backward Sweep analisa aliran daya
untuk sistem distribusi terselesaikan tanpa banyak perhitungan dan efisien pada setiap
iterasi. Metode forward-backward sweep ini menggunakan prinsip hukum Kirchoff
untuk perhitungan arus. Langkah kerja metode forward-backward sweep yang
pertama adalah backward sweep dengan menghitung besar arus yang mengalir pada
saluran dari bus paling awal hingga akhir. Yang kedua adalah forward sweep untuk
menghitung nilai drop tegangan (voltage drop) pada setiap saluran dengan
mengkalikan nilai arus yang telah dihitung sebelumnya dengan nilai impedansi
salurannya.

Metode Topologi Jaringan

Sebelum mengimplementasikan metode forward backward sweep diperlukan


memdofikasi perhitungan untuk memudahkan dalam membentuk persamaan dan
proses iterasi. Salah satunya adalah dengan membentuk matrik BIBC (Bus Injection
to Branch Current).
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Gambar 3.1 Metode Topologi Jaringan

2.3. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut :

1. Satu Buah Laptop


2. Satu buah software ETAP

2.4. PROSEDUR PERCOBAAN :

Adapun prosedur percobaan yang dilakukan sebagai berikut :

2.4.1. Jaringan Radial


1. Membuat one line diagram dengan susunan seperti gambar dibawah ini :

Gambar 1.4.1 Jaringan Radial


2. Mengisi rating berdasarkan data yang telah ditentukan oleh asisten
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Bus Nama Kapasitas

1 Generator 1 40 MW

Nomor Nominal
Nama Bus
Bus kV

1 BUS1 11.5

GI NEW
2 150
TARAHAN

3 GI SUTAMI 150

GI
4 150
SUKARAME

5 GI NATAR 150

6 BUS2 20

7 BUS3 20

8 BUS4 20

9 BUS5 20

Load Type
Bus Nama Constant Constant MW MVAR
kVA Z

2 Beban 1 0 100 25.0 7.0


LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

3 Beban 2 0 100 18 5.2

4 Beban 3 0 100 22 6.8

5 Beban 4 0 100 10 2.5

Parameter ( Cond. Lib & Cond. Impeda


Configuration Info
Wire Lib ) nce
Spac
N Con ing
Nama Unit Hei
o Fr d. Source Cod Config ( AB Len U
Syst ght Unit
eq Typ Name e . Type -BC- gth nit
em (ft)
e CA )
(ft)
Salura
n1
( GI
New
Metr AC Pirelli/ GO Horizo 15/2 K
1 Tarah 50 60 10 Km
ic SR AC LF ntal 5 m
an –
GI
Sutam
i)
Salura
n2
(GI
Metr AC Pirelli/ GO Horizo 15/2 K
2 Sutam 50 60 10 Km
ic SR AC LF ntal 5 m
i – GI
Sukar
ame )
Salura
n3
(GI Metr AC Pirelli/ GO Horizo 15/2 K
3 50 60 10 Km
Sutam ic SR AC LF ntal 5 m
i – GI
Natar)

Parameter ( Cond. Lib & Imped


Configuration Info
Cond. Wire Lib ) ance
Spa
cing
N Nam Uni Co (A
Sourc Confi Hei U
o a t Fr nd. Co B- Len
e g. ght ni Unit
Sys eq Ty de BC- gth
Name Type (ft) t
tem pe CA
)
(ft)
1 Salur Met 50 AC Pirell B Horiz 60 10 15/ K Km
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

an 1
( GI
New O
Tara W
ric SR i/AC ontal 25 m
han – EL
GI S
Suta
mi )
Salur
an 2
(GI B
Suta O
Met AC Pirell Horiz 15/ K
2 mi – 50 W 60 10 Km
ric SR i/AC ontal 25 m
GI EL
Suka S
rame
)
Salur
an 3
B
(GI
O
Suta Met AC Pirell Horiz 15/ K
3 50 W 60 10 Km
mi – ric SR i/AC ontal 25 m
EL
GI
S
Natar
)
3. Menggunakan metode newton raphson
4. Menjalankan load flow analysis melalui button
5. Mencatat aliran daya yang mengalir pada bus, bus angle, voltage drop pada
line/ cable, dan branch losses
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

2.4.2. Jaringan loop


1. Mengembangkan one line diagram pada percobaan satu seperti gambar
dibawah ini
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Gambar 1.4.2 Jaringan loop


2. Memberikan rating pada transformator, kabel, motor induksi, serta beban-
beban yang telah ditentukan oleh asisten

Bus Nama Kapasitas

1 Generator 1 40 MW

Nominal
Nomor Bus Nama Bus
kV

1 BUS1 11.5

2 GI NEW TARAHAN 150

3 GI SUTAMI 150

4 GI SUKARAME 150

5 GI NATAR 150

6 BUS2 20

7 BUS3 20

8 BUS4 20

9 BUS5 20

Load Type
Bus Nama MW MVAR
Constant Constant
kVA Z

2 Beban 1 0 100 25.0 7.0


LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

3 Beban 2 0 100 18 5.2

4 Beban 3 0 100 22 6.8

5 Beban 4 0 100 10 2.5

Parameter ( Cond. Lib & Cond. Impeda


Configuration Info
Wire Lib ) nce
Spac
N Con ing
Nama Unit Hei
o Fr d. Source Cod Config ( AB Len U
Syst ght Unit
eq Typ Name e . Type -BC- gth nit
em (ft)
e CA )
(ft)
Salura
n1
(GI
New
Metr AC Pirelli/ GO Horizo 15/2 K
1 Tarah 50 60 10 Km
ic SR AC LF ntal 5 m
an –
GI
Sutam
i)
Salura
n2
(GI
Metr AC Pirelli/ GO Horizo 15/2 K
2 Sutam 50 60 10 Km
ic SR AC LF ntal 5 m
i – GI
Sukar
ame )
Salura
n3
(GI Metr AC Pirelli/ GO Horizo 15/2 K
3 50 60 10 Km
Sutam ic SR AC LF ntal 5 m
i – GI
Natar)
Salura
n4
(GI
Natar Metr AC Pirelli/ GO Horizo 15/2 K
4 50 60 10 Km
– GI ic SR AC LF ntal 5 m
New
Tarah
an)
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Parameter ( Cond. Lib & Cond. Impeda


Configuration Info
Wire Lib ) nce
Spaci
N Con ng
Nama Unit Hei
o Fr d. Source Co Config ( AB Len Un
Syst ght Unit
eq Typ Name de . Type -BC- gth it
em (ft)
e CA )
(ft)
Salura
n1
(GI
BO
New
Metr AC Pirelli/ W Horizo 15/2 K
1 Tarah 50 60 10 Km
ic SR AC EL ntal 5 m
an –
S
GI
Sutam
i)
Salura
n2
BO
(GI
Metr AC Pirelli/ W Horizo 15/2 K
2 Sutam 50 60 10 Km
ic SR AC EL ntal 5 m
i – GI
S
Sukar
ame )
Salura
n3 BO
(GI Metr AC Pirelli/ W Horizo 15/2 K
3 50 60 10 Km
Sutam ic SR AC EL ntal 5 m
i – GI S
Natar)
Salura
n4
(GI BO
Natar Metr AC Pirelli/ W Horizo 15/2 K
4 50 60 10 Km
– GI ic SR AC EL ntal 5 m
New S
Tarah
an)
3. Menjalankan load flow analysis seperti pada percobaan 1
4. Mencatat aliran daya pada one diagram tersebut dan bandingkan hasilnya
dengan percobaan 1
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

2.5. DATA HASIL PERCOBAAN

Adapun data hasil percobaan yang didapat sebagai berikut :

2.5.1. Percobaan Sistem Radial


2.5.1.1. Pada saat jarak saluran (10 km, 10 km, 10 km) dengan conductor Type
= GOLF

Tabel 1. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)


1 100 0 11,5
2 95,08 -6,91 142,6
3 94,44 -7,53 141,7
4 92,86 -10,45 18,57
5 93,44 -7,91 140,2
6 92,3 -10,02 18,46
7 92,8 -8,15 139,2
8 91,32 -10,72 18,26
9 92,26 -8,15 18,45
Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)
1 64,7 30 71,4
2 64,5 20,9 67,8
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

3 64,3 20,75 67,9


4 21,6 6,04 22,4
5 42,7 13,59 45,2
6 15,3 4,43 16
7 26,92 8,91 28,9
8 18,3 5,67 19,2
9 8,51 2,13 8,77
0,9873MW+j11,7344
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer )
MVar
Tabel 2. injeksi daya

2.5.1.2. Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35 km) dengan conductor Type
= GOLF

Tabel 3. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1 100 0 11,5

2 95,55 -6,73 143,3

3 93,48 -8,87 140.2

4 91,91 -11,79 18,38

5 92,13 -10,33 138,2

6 91,01 -12,44 18,2

7 91,24 -11,27 136,9

8 89,78 -13,84 17,96

9 90,7 -12,45 18,14


Tabel 4. Injeksi daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1 63,4 27,2 69
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

2 63,2 18,7 65,9

3 62.4 18,2 65,1

4 21,1 5,91 21,9

5 41 11,96 42,7

6 14,9 4,31 15,5

7 26,03 8,61 27,43

8 17,7 5,48 18,6

9 8,23 2,06 8,48

Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,3694+j9,4523 MVar

2.5.1.3. Pada saat jarak saluran (10 km, 10 km, 10 km) dengan conductor Type
= BOWELS

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1 100 0 11,5

2 95,06 -6,95 142,6

3 94,42 -7,57 141,6

4 92,84 -10,49 18,57

5 94 -7,99 141

6 92,85 -10,1 18,57

7 93,72 -8,26 140,6

8 92,23 -10,82 18,45

9 93,18 -9,44 18,64


Tabel 5. Profil Tegangan

Tabel 6. Injeksi Daya


LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)


1 65,1 30,1 71,7
2 64,9 20,9 68,2
3 63,6 20,42 66,8
4 21,5 6,03 22,4
5 42,3 13,51 44,4
6 15,5 4,48 16,2
7 26,94 8,93 28,45
8 18,7 5,78 19,6
9 8,68 2,17 8,95
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,571+j11,7201 MVar

2.5.1.4. Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35 km) dengan conductor Type
= BOWELS

Tabel 7. Profil Tegangan

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1 100 0 11,5

2 95,55 -6,73 143,3

3 93,48 -8,87 140,2

4 91,91 -11,79 18,38

5 92,13 -10,33 138,2

6 91,01 -12,44 18,2

7 91,24 -11,27 136,9

8 89,78 -13,84 17,96


9 90,7 -12,45 18,14
Tabel 8. Injeksi daya
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)


1 63,4 27,2 69
2 63,2 18,7 65,9
3 58 17,12 60,4
4 20 5,6 21,9
5 36,9 10,92 38,6
6 14,9 4,31 15,5

7 22,97 7,61 24,24

8 17,7 5,48 18,6


9 8,23 2,06 8,48
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,3694+j9,4523 MVar

2.5.2. Percobaan Sistem Loop


2.5.2.1. Pada saat jarak saluran (10 km, 10 km, 10 km) dengan conductor Type
= GOLF

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1 100 0 11,5

2 95,2 -6,99 142,8

3 94,58 -7,62 141,9

4 92,99 -10,53 18,6

5 94,39 -7,81 141,6

6 93,24 -9,92 18,65

7 94,35 -7,85 141,5

8 92,84 -10,42 18,57

9 93,79 -9,03 18,76


Tabel 1. Profil Tegangan
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Tabel 2. Injeksi daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1 65,6 29,4 71,8

2 65,4 20,2 68,4

3 33.5 13,7 36,3

4 21,6 6,05 22,4

5 15,7 5,16 16,5

6 15,6 4,52 16,3

7 27,94 9,26 29,46

8 19 5,86 19,8

9 8,8 2,2 9,07

Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 0,5315+j10,7426 MVar


2.5.2.2. Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35 km) dengan conductor Type
= GOLF

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1 100 0 11,5

2 96,03 -6,89 144

3 94,1 -9,09 141,2

4 92,53 -12,01 18,51

5 93,54 -9,78 140,3

6 92,4 -11,89 18,48

7 93,4 -9,91 140,1

8 91,91 -12,48 18,38

9 92,85 -11,09 18,57


Tabel 3. Profil Tegangan
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Tabel 4. Injeksi daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1 65,1 24,7 69,6

2 64,9 16 66,9

3 31,54 8,305 32,79

4 21,4 5,99 22,2

5 15,4 5,06 16,2

6 15,4 4,44 16

7 28,27 9,38 29,79

8 18,6 5,74 19,5

9 8,62 2,16 8,89

Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,1183+j6,3643 MVar


2.5.2.3. Pada saat jarak saluran (10 km, 10 km, 10 km) dengan conductor Type
= BOWELS

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1 100 0 11,5

2 95,23 -6,92 142,8

3 93,74 -7,49 140,6

4 92,17 -10,4 18,43

5 93,29 -7,66 139,9

6 92,16 -9,77 18,43

7 93,2 -7,7 139,8

8 91,71 -10,26 18,34


LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

9 92,65 -8,88 18,53


Tabel 5. Profil Tegangan

Tabel 6. Injeksi tegangan

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)


1 64,9 29,2 71,1
2 64,7 20,1 67,7
3 30,99 9,79 32,6
4 21,2 5,95 22,1
5 15,3 5,04 16,1
6 15,3 4,42 15,9
7 27,82 9,23 29,34
8 18,5 5,72 19,4
9 8,58 2,15 8,85
Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 1,266+j10,9527 MVar
2.5.2.4. Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35 km) dengan conductor Type
= BOWELS

Bus Magnitude (%) Sudut Tegangan (°) Tegangan Aktual (kV)

1 100 0 11,5

2 96,08 -6,64 144,1

3 91,31 -8,7 137

4 89,78 -11,61 17,96

5 89,89 -9,35 134,8

6 88,79 -11,46 17,76

7 89,57 -9,47 134,4

8 88,14 -12,04 17,63


LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

9 89,04 -10,65 17,81


Tabel 7. Profil tegangan

Tabel 8. Injeksi daya

Bus P ( MW ) Q( MVar) S (MVA)

1 62,7 24,2 67,2

2 62,6 16,1 64,6

3 31,1 7,03 31,9

4 20,2 5,64 20,9

5 14,2 4,68 16,1

6 14,2 4,1 14,8

7 27,36 9,06 28,78

8 17,1 5,28 17,9

9 7,93 7,93 8,17

Losses Total ( Dalam Bilangan Imaginer ) 3,3841+j7,1719 MVar


2.6. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Adapun analisa dan pembahasan sebagai berikut :

2.6.1. Percobaan Radial


2.6.1.1. Hubungan Antara Jarak dan tegangan pada jaringan radial

2.6.1.1.a Pada tipe konduktor golf


160
140
120
100
Tegangan (kV)

80
60
40
20
0
10 35
Jarak

2 3 4 5 6 7 8 9
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Grafik 2.6.1.1.a Hubungan antara jarak dan tegangan konduktor tipe golf

2.6.1.1.b Pada tipe konduktor bowels


160
140
120
Tegangan (kV)

100
80
60
40
20
0
10 35
Jarak

2 3 4 5 6 7 8 9

Grafik 2.6.1.1.b Hubungan antara jarak dan tegangan konduktor tipe bowels

2.6.1.2. Hubungan Antara Nilai Jarak dan Injeksi Daya pada Jaringan radial

2.6.1.2.a Pada konduktor tipe golf


80

70

60

50
Daya Injeksi

40

30

20

10

0
10 35

Jarak

1 2 3 4 5 6 7 8 9
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Grafik 2.6.1.2.a Hubungan antara jarak dan daya injeksi konduktor tipe golf

2.6.1.2.b Pada kondukstor tipe bowels


80

70

60
Daya Injeksi (MVA)

50

40

30

20

10

0
10 35

Jarak

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Grafik 2.6.1.2.b Hubungan antara jarak dan daya injeksi konduktor tipe bowels

2.6.1.3. Hubungan Antara nilai jarak dan losses pada jaringan radial

2.6.1.3.a Pada konduktor tipe golf

14

12

10
Losses (MW)

0
10 35

Jarak

P Q
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Grafik 2.6.1.3.a Hubungan antara jarak dan losses konduktor tipe golf

2.6.1.3.b Pada konduktor tipe bowels


14

12

10
Losses (MVA)

0
10 35
Jarak

P Q

Grafik 2.6.1.3.b Hubungan antara jarak dan losses konduktor tipe bowel

2.6.2. Percobaan Loop


2.6.2.1. Hubungan Antara Jarak dan tegangan pada jaringan loop

2.6.2.1.a Pada konduktor tipe golf


160

140

120

100
Tegangan (kV)

80

60

40

20

0
10 35
Jarak

2 3 4 5 6 7 8 9
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Grafik 2.6.2.1.a Hubungan antara jarak dan tegangan dengan konduktor tipe GOLF

2.6.2.1.b Pada konduktor tipe bowels

160

140

120

100
Tegangan (kV)

80

60

40

20

0
10 35
Jarak

2 3 4 5 6 7 8 9

Grafik 2.6.2.1.b Hubungan antara jarak dan tegangan dengan konduktor tipe
BOWELS

2.6.2.2. Hubungan Antara Nilai Jarak dan Injeksi Daya pada Jaringan loop

2.6.2.2.a Pada konduktor tipe GOLF


LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

80
70
60
Daya Injeksi (MVA)

50
40
30
20
10
0
10 35
Jarak

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Grafik 2.6.2.2.a Hubungan antara jarak dan injeksi daya dengan konduktor tipe
GOLF

2.6.2.2.b Pada konduktor tipe BOWELS


80
70
60
Daya Injeksi (MVA)

50
40
30
20
10
0
10 35
Jarak

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Grafik 2.6.2.2.a Hubungan antara jarak dan injeksi daya dengan konduktor tipe
BOWELS

2.6.2.3. Hubungan Antara nilai jarak dan losses pada jaringan loop
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

2.6.2.3.a Pada konduktor GOLF


12

10

8
Losses (MVA)

0
10 35
Jarak

P Q

Grafik 2.6.2.3a Hubungan antara nilai jarak dan losses pada jaringan loop dengan
konduktor GOLF

2.6.2.3.b Pada konduktor BOWELS


12

10

8
Losses (MVA)

0
10 35
Jarak

P Q

Grafik 2.6.2.3a Hubungan antara nilai jarak dan losses pada jaringan loop dengan
konduktor BOWELS
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Berdasarkan grafik 2.6.1.1 hubungan antara jarak dan tegangan pada percobaan radial
terdapat dua grafik yaitu menggunakan tipe GOLF dan BOWELS menunjukkan
bahwa pada grafik Ketika percobaan dengan tipe GOLF tegangan yang actual yang
dihasilkan pada saat jarak saluran 10 km adalah 142,6 kV; 141,7 kV; 18,57 kV; 140,2
kV; 18,46 kV; 139,2 kV; 18,26 kV; 18,45 kV. Pada saat jarak saluran 35 km nilai
tegangannya 143,3 kV; 140,2 kV; 18,38 kV; 138,2 kV; 18,2 kV; 136,9 kV; 17,96 kV;
18,14 kV. Lalu saat percobaan menggunakan tipe BOWELS, pada saat jarak saluran
10 km menghasilkan tegangan actual 142,6 kV; 141,6 kV; 18,57 kV; 141 kV; 18,57
kV; 140,6 kV; 18,45 kV; 18,64 kV. Ketika jarak saluran 35 km nilai tegangan
aktualnya adalah 143,3 kV; 140,2 kV; 18,38 kV; 138,2 kV; 18,2 kV; 136,9 kV; 17,96
kV; 18,14 kV. Berdasarkan data tersebut hubungan antara jarak dengan tegangan
actual adalah berbanding terbalik dimana semakin besar jarak pada saluran maka nilai
tegangan actual yang dihasilkan akan semakin rendah. Dan berdasarkan grafik
tersebut nilai tegangan actual yang dihasilkan pada tipe GOLF dan BOWELS tidak
memiliki perbedaan yang signifikan. Pada jaringan radial, tegangan actualnya lebih
rendah dibandingkan pada jarinan loop hal tersebut dikarenakan rugi tegangan dan
rugi daya yang terjadi pada saluran tipe radial relatif besar.

Berdasarkan grafik 2.6.1.2 hubungan antara nilai jarak dengan injeksi daya pada
percobaan radial terdapat dua grafik yaitu dengan tipe GOLF dan BOWELS
menunjukkan bahwa pada grafik dengan percobaan tipe GOLF saat jarak saluran 10
km daya injeksinya adalah 71,4 MVA; 67,8 MVA; 67,9 MVA; 22,4 MVA; 45,2
MVA; 16 MVA; 28,9 MVA; 19,2 MVA; 8,77 MVA. Saat jarak saluran 35 km, nilai
daya injeksinya adalah 69 MVA; 65,9 MVA; 65,1 MVA; 21,9 MVA; 42,7 MVA;
15,5 MVA; 27,41 MVA; 18,6 MVA; 8,48 MVA. Ketika percobaan menggunakan tipe
BOWELS dan saat jarak saluran 10 km, nilai daya injeksinya (MVA) adalah 71,7
MVA; 68,2 MVA; 66,8 MVA; 22,4 MVA; 44,4 MVA; 16,2 MVA; 28,45 MVA; 19,6
MVA; 8,95 MVA dan pada saat jarak saluran 35 km, nilai injeksi dayanya 69 MVA;
65,9 MVA; 60,4 MVA; 21,9 MVA; 38,6 MVA; 15,5 MVA; 24,24 MVA; 18,6 MVA;
8,48 MVA. Berdasarkan data tersebut hubungan antara daya injeksi dengan jarak
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

saluran adalah berbanding terbalik dimana semakin besar jarak pada saluran maka
nilai daya injeksinya akan semakin rendah. Berdasarkan grafik tersebut nilai daya
injeksi yang dihasilkan pada tipe GOLF dan BOWELS tidak memiliki perbedaan
yang signifikan.

Berdasarkan grafik 2.6.1.3 hubungan antara nilai jarak saluran dengan Losses pada
percobaan radial terdapat dua grafik yaitu dengan tipe GOLF dan BOWELS. Dimana
pada grafik dengan tipe GOLF, nilai losses pada saat jarak saluran 10 km sebesar
11,7344 MVA, lalu pada saat jarak saluran 35 km sebessar 9,4523 MVA dan saat
percobaan dengan tipe BOWELS, nilai losses pada saat jarak saluran 10 km sebesar
11,7201 MVA, lalu saat jarak saluran 35 km sebesar 9,4523 MVA. Berdasarkan data
tersebut hubungan antara jarak saluran dengan losses adalah berbanding terbalik
dimana semakin besar jarak pada saluran maka losses yang dihasilkan akan semakin
rendah. Dan Ketika menggunakan conductor tipe BOWELS nilai losses nya lebih
rendah dibandingan dengan conductor tipe GOLF.

Berdasarkan grafik 2.6.2.1 hubungan antara jarak dan tegangan pada percobaan loop
terdapat dua grafik yaitu menggunakan tipe GOLF dan BOWELS menunjukkan
bahwa pada grafik Ketika percobaan dengan tipe GOLF tegangan yang actual (kV)
yang dihasilkan pada saat jarak saluran 10 km adalah 142,8 kV; 141,9 kV; 18,6 kV;
141,6 kV; 18,65 kV; 141,5 kV; 18,57 kV; 18,76 kV. Saat jarak saluran 35 km nilai
tegangannya 144 kV; 141,2 kV; 18,58 kV; 140,3 kV 18,48 kV; 140,1 kV; 18,38 kV;
18,57 kV. Saat percobaan menggunakan tipe BOWELS, pada saat jarak saluran 10
km menghasilkan tegangan actual 142,8 kV; 140,6 kV; 18,43kV; 139,9 kV; 18,43 kV;
139,8 kV; 18,34 kV; 18,53 kV. Ketika jarak saluran 35 km nilai tegangan aktualnya
adalah 144,1 kV; 137 kV; 17,96 kV; 134,8 kV; 17,76 kV; 134,4 kV; 17,63 kV; 17,81
kV. Berdasarkan data tersebut hubungan antara jarak dengan tegangan actual adalah
berbanding terbalik dimana semakin besar jarak pada saluran maka nilai tegangan
actual yang dihasilkan akan semakin rendah. Berdasarkan grafik tersebut nilai
tegangan actual yang dihasilkan pada tipe GOLF dan BOWELS tidak memiliki
perbedaan yang signifikan.
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Berdasarkan grafik 2.6.2.2 hubungan antara nilai jarak dengan injeksi daya pada
percobaan loop terdapat dua grafik yaitu dengan tipe GOLF dan BOWELS
menunjukkan bahwa pada grafik dengan percobaan tipe GOLF saat jarak saluran 10
km daya injeksinya adalah 71,8 MVA; 68,4 MVA; 36,3 MVA; 22,4 MVA; 16,5
MVA; 16,3 MVA; 29,46 MVA; 19,8 MVA; 9,07 MVA. Saat jarak saluran 35 km,
nilai daya injeksinya adala 69,6 MVA; 66,9 MVA; 32,79 MVA; 22,2 MVA; 16,2
MVA; 16 MVA; 29,79 MVA; 19,5 MVA; 8,89 MVA. Ketika percobaan
menggunakan tipe BOWELS dan saat jarak saluran 10 km, nilai daya injeksinya
adalah 71,1 MVA; 67,7 MVA; 32,6 MVA; 22,1 MVA; 16,1 MVA; 15,9 MVA; 29,34
MVA; 19,4 MVA; 8,85 MVA. Pada saat jarak saluran 35 km, nilai injeksi dayanya
67,2 MVA; 64,6 MVA; 31,9 MVA; 20,9 MVA; 16,1 MVA; 14,8 MVA; 28,78 MVA;
17,9 MVA; 8,17 MVA. Berdasarkan data tersebut hubungan antara daya injeksi
dengan jarak saluran adalah berbanding terbalik dimana semakin besar jarak pada
saluran maka nilai daya injeksinya akan semakin rendah. Berdasarkan grafik tersebut
nilai daya injeksi yang dihasilkan pada tipe GOLF dan BOWELS tidak memiliki
perbedaan yang signifikan.

Berdasarkan grafik 2.6.2.3 hubungan antara nilai jarak saluran dengan Losses pada
percobaan loop terdapat dua grafik yaitu dengan tipe GOLF dan BOWELS. Dimana
pada grafik dengan tipe GOLF, nilai losses pada saat jarak saluran 10 km sebesar
10,7424 MVA, lalu pada saat jarak saluran 35 km sebessar 6,3643 MVA saat
percobaan dengan tipe BOWELS, nilai losses pada saat jarak saluran 10 km sebesar
10,9527 MVA, lalu saat jarak saluran 35 km sebesar 7,1719 MVA. Berdasarkan data
tersebut hubungan antara jarak saluran dengan losses adalah berbanding terbalik
dimana semakin besar jarak pada saluran maka nilai losses yang dihasilkan akan
semakin rendah. ketika menggunakan conductor tipe BOWELS nilai losses nya lebih
rendah dibandingkan dengan conductor tipe GOLF. Berdasarkan data percobaan nilai
losses pada percobaan loop menghasilkan nilai losses lebih rendah dibandingkan pada
percobaan radial sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan loop lebih baik
daripada percobaan radial.
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

2.7. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan ini sebagai berikut :

1. Berdasarkan grafik percobaan pada jaringan radial dan jaringan loop,


hubungan antara daya injeksi dengan jarak adalah berbanding terbalik, hal ini
terjadi karena semakin jauh jarak yang ditransmisikan maka besarnya nilai
daya yang diinjeksikan akan semakin kecil juga.
2. Berdasarkan grafik percobaan pada jaringan radial dan loop pada hubungan
antara rugi-rugi dengan jarak menunjukkan bahwa rugi-rugi pada jaringan
loop dapat menghasilkan nilai yang lebih rendah dibandingkan losses yang
dihasilkan pada jaringan radial.
3. Berdasarkan grafik percobaan pada jaringan radial dan loop hubungan antara
tegangan actual dengan jarak adalah berbanding terbalik karena semakin besar
jarak yang ditransmisikan maka tegangan aktualnya akan memiliki nilai
semakin kecil. Pada grafik, saat memasuki beban nilai tegangan aktualnya
akan bernilai kecil. Hal ini karena dipasangnya trafo step-down sehingga dapat
berfungsi untuk menurunkan level tegangan.
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

DAFTAR PUSTAKA

Harun, Hasan Ervan. 2012. “Analisis Aliran Daya Pada sistem Tenaga Listrik 150 kV

Gorontalo Menggunakan Metode Newton Raphson”. Gorontalo : Universitas

Negeri Gorontalo.

Novialifiah, Rizka Winda. 2014. “Algoritma Aliran Daya Untuk Sistem Distribusi
Radi

al Dengan Beban Sensitif Tegangan”. Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh


No

pember.

Weking, Antonius Ibi. 2017. “Pengembangan Analisis Aliran Daya Dengan


Memperhit

ungkan Pengaruh Kualitas Energi Listrik”. Bali : Universitas Udayana.


LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Anda mungkin juga menyukai