NPM.
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Percobaan aliran daya ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik aliran daya yang
berupa pengaruh dari variasi beban dan rugi-rugi transmisi pada aliran daya dan juga
mempelajari adanya tegangan jatuh di sisi beban .
Aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar adalah suatu peristiwa
daya yang mengalir berupa daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem
pembangkit (sisi pengirim) melalui suatu saluran atau jaringan transmisi hingga
sampai ke sisi beban (sisi penerima). Pada kondisi ideal, maka daya yang diberikan
oleh sisi pengirim akan sama dengan daya yang diterima beban. Namun pada kondisi
real, daya yang dikirim sisi pengirim tidak akan sama dengan yang diterima beban.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal:
2. Tipe beban yang tersambung jalur. Ada 3 tipe beban, yaitu resistif, induktif, dan
kapasitif. Resultan antara besaran hambatan kapasitif dan induktif akan
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Sedangkan untuk melakukan kalkulasi aliran daya, terdapat 3 metode yang biasa
digunakan:
T ¿ ¿
[P+ jQ ]=[V ][Y BUS ][V ]
[ ∆∆ QP ][ JJ JJ ]=[ ∆∆Vδ ]
1
3
2
[∆ P]=[J 1 ][∆ δ ]
[∆ Q]=[J 4 ][∆V ]
dalam analisis aliran daya terdapat empat buah besaran pada masing-masing bus
jaringan yang ditinjau dan memegang peranan yaitu:
Dua di antara empat besaran yang terdapat pada tiap bus tersebut sudah diketahui,
sedangkan dua besaran lainnya merupakan yang akan dihitung melalui proses iterasi.
dalam menyelesaiakn analisis aliran daya, bus-bus dibagi dalam 3 (tiga) klasifikasi
sebagai berikut :
1. Bus berayun (swing bus, yang sering juga disebut floating bus, slack bus atau
atau bus referensi, dipilih di antara bus generator atau penyedia daya yang
mempunyai kapasitas tertinggi di antara yang terpasang dalam jaringan yang
ditinjau. Bus ini mempunyai besar tegangan dan nilai sudut fasa tertentu,
biasanya diberikan nilai 1,06+j0,00 pu. Bus berayun ini harus mampu
membangkitkan daya aktif dan daya reaktif yang dibutuhkan untuk melayani
bus beban dan mengimbangi rugi daya pada saluran.
2. Bus kontrol tegangan (voltage controlled) atau bus generator, yaitu bus yang
mempunyai nilai tegangan dan daya reaktif tertentu. Tegangan pada bus ini
dapat dikendalikan dengan mengatur daya reaktif yang disuplai atau diserap
bus. Daya reaktif ini dispesifikasi dalam jangkauan batas minimum dan
maksimun tertentu. Daya aktif dapat diatur untuk menjaga tegangan tertentu
kecuali bila batas daya reaktif yang dispesifikasikan terlampaui. Jika batas ini
terlampaui, maka daya reaktif ditetapkan pada pada batas tersebut dan tegangan
akan diberikan pada nilai yang diperlukan untuk menyelesaikan persamaan
aliran daya. Bus ini merupakan bus yang tegangannya dapat dikontrol
melalui pengaturan daya reaktif agar tegangannnya tetap. Parameter atau
besaran yang diketahui adalah daya aktif (P) dan tegangan (V). Bus
ini dinamakan PV bus.
3. Bus beban (load bus), yaitu bus yang mempunyai nilai daya aktif dan daya
reaktif tertentu yang diperoleh berdasarkan pengukuran pada saat tertentu. Nilai
tegangan bus beban harus dicari melalui proses iterasi sampai tercapai nilai
tertentu yang konvergen dengan toleransi ketelitian yang diinginkan. Sebelum
analisis aliran daya dilakukan, komponen sistem yang terdiri dari
pembangkit (generator), transformator, saluran transmisi dan beban harus
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
selain ketiga klasifikasi tersebut, pada sistem tenaga listrik yang lebih maju, terdapat
bus khusus; yakni device bus. Bus seperti ini dapat dijumpai pada sistem tenaga listrik
yang memiliki peralatan konverter tegangan tinggi DC (HVDC Converters) dan
terintegrasi dengan sistem AC.
Slack bus berfungsi untuk menyuplai kekurangan daya real P dan daya reaktif Q
termasuk rugi-rugi daya pada saluran transmisi, karena rugi-rugi daya ini baru dapat
diketahui setelah penyelesaian akhir diperoleh
Beban sangat berpengaruh pada kualitas energi listrik dari sistim tenaga listrik. Bila
beban yang tidak seimbang maka kualitas energi listrik mengalami perubahan. Dalam
keadaan steady state, kualitas energi listrik ditentukan oleh :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Pemadaman
Sebagian besar penggunaan peralatan memerlukan dua komponen arus. Arus total
diuraikan dalam komponen aktif dan reaktif.
1. Arus aktif menghasilkan daya kerja nyata, biasanya dalam bentuk panas, cahaya
atau daya mekanis. Daya tersebut adalah daya aktif yang diukur dalam satuan
Watt.
2. Arus reaktif dibutuhkan untuk menghasilkan fluks yang diperlukan dalam
operasi peralatan elektromagnetis. Tanpa fluks elektromagnetis energi tidak
dapat mengalir lewat inti trafo atau menembus celah udara dalam suatu motor
induksi. Daya yang dihasilkan adalah daya reaktif dalam satuan var.
Perubahan faktor daya tentu saja mempengaruh rugi-rugi daya pada saluran maupun
kenerja peralatan lainnya.
Distorsi Harmonik
Harmonik dapat terjadi karena komponen tak linier pada sistim jaringan tenaga listrik
antara lain tanur busur listrik, konpensator statis untuk pengaturan daya reaktif serta
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Metode Forward Backward Sweep Studi aliran daya secara umum digunakan untuk
mendapatkan nilai tegangan dari masing-masing bus, besarnya nilai arus dan daya
yang mengalir pada sistem. Dan untuk mempermudah dalam menganalisa dan
pemantauan suatu sistem distribusi atau transmisi. Contoh beberapa macam metode
aliran daya yang sudah ada :
1 Generator 1 40 MW
Nomor Nominal
Nama Bus
Bus kV
1 BUS1 11.5
GI NEW
2 150
TARAHAN
3 GI SUTAMI 150
GI
4 150
SUKARAME
5 GI NATAR 150
6 BUS2 20
7 BUS3 20
8 BUS4 20
9 BUS5 20
Load Type
Bus Nama Constant Constant MW MVAR
kVA Z
an 1
( GI
New O
Tara W
ric SR i/AC ontal 25 m
han – EL
GI S
Suta
mi )
Salur
an 2
(GI B
Suta O
Met AC Pirell Horiz 15/ K
2 mi – 50 W 60 10 Km
ric SR i/AC ontal 25 m
GI EL
Suka S
rame
)
Salur
an 3
B
(GI
O
Suta Met AC Pirell Horiz 15/ K
3 50 W 60 10 Km
mi – ric SR i/AC ontal 25 m
EL
GI
S
Natar
)
3. Menggunakan metode newton raphson
4. Menjalankan load flow analysis melalui button
5. Mencatat aliran daya yang mengalir pada bus, bus angle, voltage drop pada
line/ cable, dan branch losses
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
1 Generator 1 40 MW
Nominal
Nomor Bus Nama Bus
kV
1 BUS1 11.5
3 GI SUTAMI 150
4 GI SUKARAME 150
5 GI NATAR 150
6 BUS2 20
7 BUS3 20
8 BUS4 20
9 BUS5 20
Load Type
Bus Nama MW MVAR
Constant Constant
kVA Z
2.5.1.2. Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35 km) dengan conductor Type
= GOLF
1 100 0 11,5
1 63,4 27,2 69
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
5 41 11,96 42,7
2.5.1.3. Pada saat jarak saluran (10 km, 10 km, 10 km) dengan conductor Type
= BOWELS
1 100 0 11,5
5 94 -7,99 141
2.5.1.4. Pada saat jarak saluran (35 km, 35 km, 35 km) dengan conductor Type
= BOWELS
1 100 0 11,5
1 100 0 11,5
8 19 5,86 19,8
1 100 0 11,5
2 64,9 16 66,9
6 15,4 4,44 16
1 100 0 11,5
1 100 0 11,5
80
60
40
20
0
10 35
Jarak
2 3 4 5 6 7 8 9
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Grafik 2.6.1.1.a Hubungan antara jarak dan tegangan konduktor tipe golf
100
80
60
40
20
0
10 35
Jarak
2 3 4 5 6 7 8 9
Grafik 2.6.1.1.b Hubungan antara jarak dan tegangan konduktor tipe bowels
2.6.1.2. Hubungan Antara Nilai Jarak dan Injeksi Daya pada Jaringan radial
70
60
50
Daya Injeksi
40
30
20
10
0
10 35
Jarak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Grafik 2.6.1.2.a Hubungan antara jarak dan daya injeksi konduktor tipe golf
70
60
Daya Injeksi (MVA)
50
40
30
20
10
0
10 35
Jarak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Grafik 2.6.1.2.b Hubungan antara jarak dan daya injeksi konduktor tipe bowels
2.6.1.3. Hubungan Antara nilai jarak dan losses pada jaringan radial
14
12
10
Losses (MW)
0
10 35
Jarak
P Q
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Grafik 2.6.1.3.a Hubungan antara jarak dan losses konduktor tipe golf
12
10
Losses (MVA)
0
10 35
Jarak
P Q
Grafik 2.6.1.3.b Hubungan antara jarak dan losses konduktor tipe bowel
140
120
100
Tegangan (kV)
80
60
40
20
0
10 35
Jarak
2 3 4 5 6 7 8 9
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Grafik 2.6.2.1.a Hubungan antara jarak dan tegangan dengan konduktor tipe GOLF
160
140
120
100
Tegangan (kV)
80
60
40
20
0
10 35
Jarak
2 3 4 5 6 7 8 9
Grafik 2.6.2.1.b Hubungan antara jarak dan tegangan dengan konduktor tipe
BOWELS
2.6.2.2. Hubungan Antara Nilai Jarak dan Injeksi Daya pada Jaringan loop
80
70
60
Daya Injeksi (MVA)
50
40
30
20
10
0
10 35
Jarak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Grafik 2.6.2.2.a Hubungan antara jarak dan injeksi daya dengan konduktor tipe
GOLF
50
40
30
20
10
0
10 35
Jarak
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Grafik 2.6.2.2.a Hubungan antara jarak dan injeksi daya dengan konduktor tipe
BOWELS
2.6.2.3. Hubungan Antara nilai jarak dan losses pada jaringan loop
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
10
8
Losses (MVA)
0
10 35
Jarak
P Q
Grafik 2.6.2.3a Hubungan antara nilai jarak dan losses pada jaringan loop dengan
konduktor GOLF
10
8
Losses (MVA)
0
10 35
Jarak
P Q
Grafik 2.6.2.3a Hubungan antara nilai jarak dan losses pada jaringan loop dengan
konduktor BOWELS
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Berdasarkan grafik 2.6.1.1 hubungan antara jarak dan tegangan pada percobaan radial
terdapat dua grafik yaitu menggunakan tipe GOLF dan BOWELS menunjukkan
bahwa pada grafik Ketika percobaan dengan tipe GOLF tegangan yang actual yang
dihasilkan pada saat jarak saluran 10 km adalah 142,6 kV; 141,7 kV; 18,57 kV; 140,2
kV; 18,46 kV; 139,2 kV; 18,26 kV; 18,45 kV. Pada saat jarak saluran 35 km nilai
tegangannya 143,3 kV; 140,2 kV; 18,38 kV; 138,2 kV; 18,2 kV; 136,9 kV; 17,96 kV;
18,14 kV. Lalu saat percobaan menggunakan tipe BOWELS, pada saat jarak saluran
10 km menghasilkan tegangan actual 142,6 kV; 141,6 kV; 18,57 kV; 141 kV; 18,57
kV; 140,6 kV; 18,45 kV; 18,64 kV. Ketika jarak saluran 35 km nilai tegangan
aktualnya adalah 143,3 kV; 140,2 kV; 18,38 kV; 138,2 kV; 18,2 kV; 136,9 kV; 17,96
kV; 18,14 kV. Berdasarkan data tersebut hubungan antara jarak dengan tegangan
actual adalah berbanding terbalik dimana semakin besar jarak pada saluran maka nilai
tegangan actual yang dihasilkan akan semakin rendah. Dan berdasarkan grafik
tersebut nilai tegangan actual yang dihasilkan pada tipe GOLF dan BOWELS tidak
memiliki perbedaan yang signifikan. Pada jaringan radial, tegangan actualnya lebih
rendah dibandingkan pada jarinan loop hal tersebut dikarenakan rugi tegangan dan
rugi daya yang terjadi pada saluran tipe radial relatif besar.
Berdasarkan grafik 2.6.1.2 hubungan antara nilai jarak dengan injeksi daya pada
percobaan radial terdapat dua grafik yaitu dengan tipe GOLF dan BOWELS
menunjukkan bahwa pada grafik dengan percobaan tipe GOLF saat jarak saluran 10
km daya injeksinya adalah 71,4 MVA; 67,8 MVA; 67,9 MVA; 22,4 MVA; 45,2
MVA; 16 MVA; 28,9 MVA; 19,2 MVA; 8,77 MVA. Saat jarak saluran 35 km, nilai
daya injeksinya adalah 69 MVA; 65,9 MVA; 65,1 MVA; 21,9 MVA; 42,7 MVA;
15,5 MVA; 27,41 MVA; 18,6 MVA; 8,48 MVA. Ketika percobaan menggunakan tipe
BOWELS dan saat jarak saluran 10 km, nilai daya injeksinya (MVA) adalah 71,7
MVA; 68,2 MVA; 66,8 MVA; 22,4 MVA; 44,4 MVA; 16,2 MVA; 28,45 MVA; 19,6
MVA; 8,95 MVA dan pada saat jarak saluran 35 km, nilai injeksi dayanya 69 MVA;
65,9 MVA; 60,4 MVA; 21,9 MVA; 38,6 MVA; 15,5 MVA; 24,24 MVA; 18,6 MVA;
8,48 MVA. Berdasarkan data tersebut hubungan antara daya injeksi dengan jarak
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
saluran adalah berbanding terbalik dimana semakin besar jarak pada saluran maka
nilai daya injeksinya akan semakin rendah. Berdasarkan grafik tersebut nilai daya
injeksi yang dihasilkan pada tipe GOLF dan BOWELS tidak memiliki perbedaan
yang signifikan.
Berdasarkan grafik 2.6.1.3 hubungan antara nilai jarak saluran dengan Losses pada
percobaan radial terdapat dua grafik yaitu dengan tipe GOLF dan BOWELS. Dimana
pada grafik dengan tipe GOLF, nilai losses pada saat jarak saluran 10 km sebesar
11,7344 MVA, lalu pada saat jarak saluran 35 km sebessar 9,4523 MVA dan saat
percobaan dengan tipe BOWELS, nilai losses pada saat jarak saluran 10 km sebesar
11,7201 MVA, lalu saat jarak saluran 35 km sebesar 9,4523 MVA. Berdasarkan data
tersebut hubungan antara jarak saluran dengan losses adalah berbanding terbalik
dimana semakin besar jarak pada saluran maka losses yang dihasilkan akan semakin
rendah. Dan Ketika menggunakan conductor tipe BOWELS nilai losses nya lebih
rendah dibandingan dengan conductor tipe GOLF.
Berdasarkan grafik 2.6.2.1 hubungan antara jarak dan tegangan pada percobaan loop
terdapat dua grafik yaitu menggunakan tipe GOLF dan BOWELS menunjukkan
bahwa pada grafik Ketika percobaan dengan tipe GOLF tegangan yang actual (kV)
yang dihasilkan pada saat jarak saluran 10 km adalah 142,8 kV; 141,9 kV; 18,6 kV;
141,6 kV; 18,65 kV; 141,5 kV; 18,57 kV; 18,76 kV. Saat jarak saluran 35 km nilai
tegangannya 144 kV; 141,2 kV; 18,58 kV; 140,3 kV 18,48 kV; 140,1 kV; 18,38 kV;
18,57 kV. Saat percobaan menggunakan tipe BOWELS, pada saat jarak saluran 10
km menghasilkan tegangan actual 142,8 kV; 140,6 kV; 18,43kV; 139,9 kV; 18,43 kV;
139,8 kV; 18,34 kV; 18,53 kV. Ketika jarak saluran 35 km nilai tegangan aktualnya
adalah 144,1 kV; 137 kV; 17,96 kV; 134,8 kV; 17,76 kV; 134,4 kV; 17,63 kV; 17,81
kV. Berdasarkan data tersebut hubungan antara jarak dengan tegangan actual adalah
berbanding terbalik dimana semakin besar jarak pada saluran maka nilai tegangan
actual yang dihasilkan akan semakin rendah. Berdasarkan grafik tersebut nilai
tegangan actual yang dihasilkan pada tipe GOLF dan BOWELS tidak memiliki
perbedaan yang signifikan.
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
Berdasarkan grafik 2.6.2.2 hubungan antara nilai jarak dengan injeksi daya pada
percobaan loop terdapat dua grafik yaitu dengan tipe GOLF dan BOWELS
menunjukkan bahwa pada grafik dengan percobaan tipe GOLF saat jarak saluran 10
km daya injeksinya adalah 71,8 MVA; 68,4 MVA; 36,3 MVA; 22,4 MVA; 16,5
MVA; 16,3 MVA; 29,46 MVA; 19,8 MVA; 9,07 MVA. Saat jarak saluran 35 km,
nilai daya injeksinya adala 69,6 MVA; 66,9 MVA; 32,79 MVA; 22,2 MVA; 16,2
MVA; 16 MVA; 29,79 MVA; 19,5 MVA; 8,89 MVA. Ketika percobaan
menggunakan tipe BOWELS dan saat jarak saluran 10 km, nilai daya injeksinya
adalah 71,1 MVA; 67,7 MVA; 32,6 MVA; 22,1 MVA; 16,1 MVA; 15,9 MVA; 29,34
MVA; 19,4 MVA; 8,85 MVA. Pada saat jarak saluran 35 km, nilai injeksi dayanya
67,2 MVA; 64,6 MVA; 31,9 MVA; 20,9 MVA; 16,1 MVA; 14,8 MVA; 28,78 MVA;
17,9 MVA; 8,17 MVA. Berdasarkan data tersebut hubungan antara daya injeksi
dengan jarak saluran adalah berbanding terbalik dimana semakin besar jarak pada
saluran maka nilai daya injeksinya akan semakin rendah. Berdasarkan grafik tersebut
nilai daya injeksi yang dihasilkan pada tipe GOLF dan BOWELS tidak memiliki
perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan grafik 2.6.2.3 hubungan antara nilai jarak saluran dengan Losses pada
percobaan loop terdapat dua grafik yaitu dengan tipe GOLF dan BOWELS. Dimana
pada grafik dengan tipe GOLF, nilai losses pada saat jarak saluran 10 km sebesar
10,7424 MVA, lalu pada saat jarak saluran 35 km sebessar 6,3643 MVA saat
percobaan dengan tipe BOWELS, nilai losses pada saat jarak saluran 10 km sebesar
10,9527 MVA, lalu saat jarak saluran 35 km sebesar 7,1719 MVA. Berdasarkan data
tersebut hubungan antara jarak saluran dengan losses adalah berbanding terbalik
dimana semakin besar jarak pada saluran maka nilai losses yang dihasilkan akan
semakin rendah. ketika menggunakan conductor tipe BOWELS nilai losses nya lebih
rendah dibandingkan dengan conductor tipe GOLF. Berdasarkan data percobaan nilai
losses pada percobaan loop menghasilkan nilai losses lebih rendah dibandingkan pada
percobaan radial sehingga dapat disimpulkan bahwa percobaan loop lebih baik
daripada percobaan radial.
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
2.7. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Harun, Hasan Ervan. 2012. “Analisis Aliran Daya Pada sistem Tenaga Listrik 150 kV
Negeri Gorontalo.
Novialifiah, Rizka Winda. 2014. “Algoritma Aliran Daya Untuk Sistem Distribusi
Radi
pember.