Anda di halaman 1dari 31

LABORATORIUM SISTEM TENAGA LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
LEMBAR ASISTENSI PRAKTIKUM ANALISA SISTEM TENAGA
Judul Percobaan : Pengenalan ETAP
Nama Asisten : M. Iqbal Hasan (1815031060)
Stefanus Debiarto M.S (1815031035)
Nama Praktikan : Muhamad Mirza (1915031023)
Kelompok : 1 (Online)

1 Ass 1 18/03/2022
-perbaiki yang ditandai
-buat sitasi berdasarkan dapus
2 Ass 2 24/03/2022
-bahasa asing font italic
-perbaiki yang ditandai
-plagairism checker lvl 3 max 30%
3 Ass 3 28/03/2022
-Buat sitasi berdasarkan dapus di
pembahsan dan teodas
-perbaiki yang ditandai
-plagiarism pakai yang plagiarism
checker X bukan dari web yang gak
jelas
4 Ass 4 05/04/2022
-Perbaiki yang ditandai
5 ACC Jilid 05/04/2022

Bandar Lampung, 2022


Asisten,

Stefanus Debiarto Marudut Sagala


NPM. 1815031035
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

PERCOBAAN 1. (PENGENALAN ETAP)

1.1. TUJUAN PERCOBAAN

Adapun tujuan dari percobaan ini sebagai berikut :

1. Mempelajari fungsi ETAP dalam sistem tenaga listrik


2. Mempelajari cara membuat diagram saluran tenaga listrik dengan
menggunakan ETAP

1.2. TEORI DASAR

ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan suatu perangkat lunak
[1]

yang mendukung sistem tenaga listrik. Perangkat ini mampu bekerja dalam keadaan
offline untuk simulasi tenaga listrik, online untuk pengelolaan data real-time atau
digunakan untuk mengendalikan sistem secara real time. Fitur yang terdapat di
[1]

dalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa
pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga listrik.

Analisa tenaga listrik yang dapat dilakukan ETAP antara lain :


LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

 Analisa aliran daya


 Analisa hubung singkat
 Arc flash analysis
 Analisa kestabilan transien, dll

[1]
Dalam menganalisa tenaga listrik, suatu diagram saluran tunggal (single line
diagram) merupakan notasi yang disederhanakan untuk sebuah sistem tenaga listrik
tiga fasa. Sebagai ganti dari representasi saluran tiga fasa yang terpisah, digunakanlah
sebuah konduktor. [1]
Hal ini memudahkan dalam pembacaan diagram maupun dalam
analisa rangkaian. Elemen elektrik seperti misalnya pemutus rangkaian,
transformator, kapasitor, bus bar maupun konduktor lain dapat ditunjukkan dengan
menggunakan simbol yang telah distandardisasi untuk diagram saluran tunggal.
Elemen pada diagram tidak mewakili ukuran fisik atau lokasi dari peralatan listrik,
tetapi merupakan konvensi umum untuk mengatur diagram dengan urutan kiri-ke-

kanan yang sama, atas-ke bawah,

Gambar 3.1 Elemen standar ANSI

[1]
sebagai saklar atau peralatan lainnya diwakili. ETAP memiliki 2 macam standar
yang digunakan untuk melakukan analisa kelistrikan, ANSI dan IEC. Pada dasarnya
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

perbedaan yang terjadi di antara kedua standar tersebut adalah frekuensi yang
digunakan, yang berakibat pada perbedaan spesifikasi peralatan yang sesuai dengan
frekuensi tersebut. Simbol elemen listrik yang digunakan dalam analisa dengan
menggunakan ETAP pun berbeda.

Beberapa elemen yang digunakan dalam suatu diagram saluran tunggal adalah :
[1]

Generator

Merupakan mesin listrik yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga listrik

Gambar 3.2 simbol generator di ETAP

Transformator

Berfungsi menaikan atau menurunkan tegangan dengan rasio tertentu sesuai dengan
kebutuhan sistem tenaga listrik

Gambar 3.3 simbol transformator di ETAP

Pemutus rangkaian

Merupakan sebuah saklar otomatis yang dirancang untuk melindungi sebuah


rangkaian listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban atau hubungan
pendek.

Gambar 3.4 simbol pemutus rangkaian di ETAP

Beban
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Di ETAP terdapat dua macam beban, yaitu beban statis dan dinamis

Gambar 3.5 Simbol beban statis di ETAP

Diagram garis tunggal (Single Line Diagram)

Diagram Garis Tunggal pada software ETAP merupakan suatu metode untuk
[2]

merepresentasikan pemodelan sistem kelistrikan yang digunakan untuk keperluan


analisis jaringan. Diagram ini digambarkan dengan notasi yang disederhanakan dari
sebuah sistem tenaga listrik tiga fasa menjadi diagram dengan satu garis. Hal tersebut
dapat memudahkan dalam pembacaan diagram maupun analisis rangkaian seperti
pemutus rangkaian (CB), transformator, kapasitor, busbar maupun beberapa elemen
elektrik lainnya yang ada pada suatu sistem tenaga listrik. Elemen elektrik tersebut
[2]

digambarkan menjadi simbol yang telah distandarisasi sesuai dengan konvensi umum
untuk diagram garis tunggal. Pada software ETAP terdapat dua buah standar
internasional yang digunakan, yaitu standar ANSI dan IEC. Pada dasarnya kedua
standar tersebut memiliki perbedaan pada nilai frekuensi, sehingga mengakibatkan
perbedaan spesifikasi pada beberapa peralatan listrik yang digunakan. Selain itu,
simbol elemen listrik dari kedua standar tersebut pun berbeda pada software ETAP.

Membuat Diagram Garis Tunggal

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai langkah-langkah menggambar Diagram


[3]

Garis Tunggal pada Project yang baru. Selain itu, penjelasan mengenai komponen-
komponen sistem tenaga listrik serta setting pada setiap komponen agar analisis dapat
berjalan dengan baik. Secara garis besar sistem tenaga listrik yang akan digambar
[3]

yaitu terdiri dari Power grid, Busbar, Transformator dan Static Load. Secara umum
dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Gambar 3.6 flow chart cara membuat diagram garis tunggal

[3]
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa sistem distribusi terdiri dari beberapa
komponen sistem tenaga listrik, yaitu:

1. Power Grid. Power Grid merupakan sumber energi listrik dalam jumlah besar
yang melayani beban listrik pada suatu sistem tenaga listrik. Salah satu ciri
khas dari Power Grid yaitu mampu melayani kebutuhan daya dalam jumlah
yang besar dengan nilai tegangan yang terjaga relatif satbil. Dengan kata lain
berapapun jumlah daya yang terserap oleh beban, power grid tetap mampu
memberikan nilai tegangan yang nilainya relatif stabil. Power Grid dapat
berupa sebuah generator yang besar atau sebuah gardu induk yang terhubung
pada suatu jaringan interkoneksi yang besar.
2. Transformator atau sering dikenal dengan trafo merupakan suatu alat yang
berfungsi untuk memindahkan daya listrik dari sisi primer ke sisi sekunder.
Dalam hal ini, trafo yang dimaksud yaitu trafo yang digunakan untuk
menaikan atau menurunkan tegangan yang digunakan pada sistem. Spesifikasi
yang wajib diketahui jika akan dilakukan analisis menggunakan software
ETAP yaitu:
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

 Kapasitas trafo. Kapasitas trafo merupakan nilai daya maksimum yang


dapat dialirkan ke trafo secara terus menerus tanpa mengakibatkan
kerusakan
 Tegangan primer dan tegangan sekunder
 Impedansi trafo yang merupakan gabungan antara resistansi kawat dan
reaktansi kumparan trafo
 Tap trafo alat pengubah perbandingan transformasi antara kumparan
primer dan kumparan sekunder yang berguna memperbaiki tegangan di
sisi sekunder
3. Busbar atau sering disebut bus, yaitu tempat menyambung beberapa
komponen sistem tenaga listrik seperti power grid, beban, saluran transmisi,
kabel dan lain sebagainya. Level tegangan pada busbar disesuiakan dengan
level tegangan komponen yang terhubung dengan bus tersebut.
4. Beban yaitu suatu peralatan listrik yang menyerap daya dari sumber energi
listrik seperti power grid. Secara garis besar terdapat dua macam beban yaitu
beban statis dan beban motor. pada beban statis konsumsi daya listrik relatif
konstan, sementara pada beban motor konsumsi daya listrik terjadi fluktuatif

Dari gambar sistem tenaga listrik secara umum, kemudian akan digambarkan
[4]

kedalam bentuk diagram garis tunggal pada software ETAP. Data komponen yang
akan digunakan adalah sebagai berkut:

a. Power Grid 150 kV

b. Busbar 150 kV; initial : 100%V, angle 0

c. Transformator Step-Down 150/20 kV; Kapasitas 50 MVA

d. Busbar 20 kV; initial 100%V, angle 0.

e. Static load 40 MVA; Power factor atau faktor daya 90%.

Pada software ETAP terdapat dua buah standar internasional yang digunakan, yaitu
standar ANSI dan IEC. Pada dasarnya kedua standar tersebut memiliki perbedaan
pada nilai frekuensi
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

1.3. PERALATAN PERCOBAAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut :

1. Satu buah laptop


2. Satu buah software ETAP

1.4. PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun rangkaian percobaan yang dilakukan sebagai berikut :

1.4.1. One line diagram sederhana tanpa kapasitor


1. Menyusun rangkaian seperti gambar dibawah ini
2. Untuk cara merangkaianya, perhatikan penjelasan dari asisten terlebih dahulu
3. Memasukan setiap nilai atau rating elemen seperti yang tertera pada gambar
4. Apabila ada parameter yang kurang jelas tanyakan pada asisten
5. Apabila sudah selesai, menyimpan file ke dalam folder yang lokasinya
ditentukan oleh asisten
6. Menutup program ETAP
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

1.4.2. One line diagram dengan kapasitor


1. Membuka file ETAP yang telah disimpan sebelumnya
2. Menambahkan rangkaian elemen seperti gambar dibawah ini
3. Menghubungkan elemen tambahan tersebut ke dalam oneline diagram
sebelumnya
4. Apabila sudah selesai, praktikan boleh bertanya tanya atau membuat rangkaian
sendiri sambil menunggu praktikan yang lain selesai
5. Membuat one line diagam dan composite network sendiri, menanyakan pada
asisten untuk gambar one line diagram yang harus di desain
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

1.5. DATA HASIL PERCOBAAN


1.5.1. Single Line Diagram Tanpa Menggunakan Kapasitor
1.5.1.1. Data Hasil Tegangan Setiap Bus dalam bentuk KV dan p.u.

Bus Tegangan (KV) Tegangan (p.u.)


1 20 1
2 19,93 0,9965
3 19,63 0.9815
4 19,15 0.9575
5 18,51 0.9255
Tabel 1.5.1.1 Data Hasil Tegangan Setiap Bus dalam bentuk KV dan p.u.

1.5.1.2. Data Hasil Daya Aktif (P) dan Daya Reaktif (Q) pada Setiap
Saluran

Saluran P (kW) Q (kVAR)


1 ke 2 186,3 110,8
2 ke 3 168,6 100,1
3 ke 4 131,8 78,6
4 ke 5 86,1 51,9
Tabel 1.5.1.2 Data Hasil Daya Aktif (P) dan Daya Reaktif (Q) pada Setiap Saluran
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

1.5.1.3. Data Hasil Daya Aktif (P) dan Daya Reaktif (Q) Pada Setiap
Beban

Beban P (kW) Q (kVAR)


1 17 10,5
2 33,8 20,9
3 41,8 25,9
4 82,6 51,2
Tabel 1.5.1.3 Data Hasil Daya Aktif (P) dan Daya Reaktif (Q) pada Setiap Beban

1.5.2. Single Line Diagram Dengan Penambahan Kapasitor


1.5.2.1. Data Hasil Tegangan Setiap Bus dalam Bentuk KV dan p.u.

Bus Tegangan (KV) Tegangan (p.u.)


1 20 1
2 19,94 0,997
3 19,65 0,9825
4 19,26 0,963
5 19,02 0,951
Tabel 1.5.2.1 Data Hasil Tegangan Setiap Bus dalam Bentuk KV dan p.u.

1.5.2.2. Data Hasil Daya Aktif (P) dan Daya Reaktif (Q) Pada Setiap
Saluran

Saluran P (KW) Q (kVAR)

1 ke 2 259,4 -281,1

2 ke 3 240,1 -292,1
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

3 ke 4 194,8 -315,3

4 ke 5 130,3 -345,8
Tabel 1.5.2.2 Data Hasil Daya Aktif (P) dan Daya Reaktif (Q) Pada Setiap Saluran

1.5.2.3. Data Hasil Daya Aktif (P) dan Daya Reaktif (Q) Pada Setiap
Beban

Beban P (KW) Q (kVAR)

1 17 10,5

2 33,8 20,9

3 41,9 26

4 83,4 51,7
Tabel 1.5.2.3 Data Hasil Daya Aktif (P) dan Daya Reaktif (Q) Pada Setiap Beban

1.6. Analisa dan Pembahasan


1.6.1. Grafik dan Analisa
1.6.1.1. Hubungan antara bus dengan tegangan (kV) pada single line diagram
20.5

20

19.5
Tegangan (kV)

19

18.5

18

17.5
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Bus

Tanpa kapasitor dengan kapasitor

Grafik 1.6.1.1 Hubungan antara Bus dengan Tegangan (V) pada single line diagram
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Pada grafik terlihat hubungan antara bus dengan tegangan saat tegangan pada single
line diagram tanpa menggunakan kapasitor saat di bus 1 tegangan yang dihasilkan 20
kV, saat di bus 2 tegangan yang dihasilkan 19,93 kV, saat di bus 3 tegangan yang
dihasilkan 19,63 kV, saat di bus 4 tegangan yang dihasilkan 19,15 kV, saat di bus 5
tegangan yang dihasilkan 18,51 kV. Pada single line diagram dengan menggunakan
kapasitor saat di bus 1 yang dihasilkan 20 kV, saat di bus 2 tegangan yang dihasilkan
19,94 kV, saat di bus 3 tegangan yang dihasilkan 19,65 kV, saat di bus 4 tegangan
yang dihasilkan 19,26 kV, saat di bus 5 tegangan yang dihasilkan 19,02 kV dengan
demikian hubungan antara tegangan dan bus pada single line diagram baik saat
menggunakan kapasitor dan tanpa kapasitor adalah berbanding lurus karena semakin
jauh jarak bus dengan sumber maka semakin kecil nilai tegangannya. berdasarkan
grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan pada percobaan dengan
kapasitor lebih baik dimana fungsi kapasitor yaitu untuk mengatasi drop tegangan

1.6.1.2. Hubungan antara Saluran dengan Daya Aktif (P) pada Single Line
300

250

200
P (kW)

150

100

50

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Saluran

Tanpa kapasitor dengan kapasitor


Diagram

Grafik 1.6.1.2 Hubungan antara Saluran dengan Daya Aktif (P) pada Single Line

Diagram
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Pada grafik terlihat hubungan antara saluran dengan daya aktif. Pada single line
diagram tanpa menggunakan kapasitor pada saluran 1 ke 2 daya aktif yang dihasilkan
186,3 kW, saat saluran 2 ke 3 daya aktif yang dihasilkan 168,6 kW, saat saluran 3 ke
4 daya aktif yang dihasilkan 131,8 kW, saat saluran 4 ke 5 daya aktif yang dihasilkan
86,1 kW. Pada single line diagram dengan menggunakan kapasitor pada saluran 1 ke
2 daya aktif yang dihasilkan 259,4 kW, saat saluran 2 ke 3 daya aktif yang dihasilkan
240,1 kW, saat saluran 3 ke 4 daya aktif yang dihasilkan 194,8 kW, saat saluran 4 ke
5 daya aktif yang dihasilkan 130,3 kW. Dengan demikian hubungan antara saluran
dengan daya aktif pada single line diagram baik saat menggunakan kapasitor dan
tanpa kapasitor adalah berbanding lurus karena semakin jauh jarak saluran dari
sumber maka akan semakin kecil daya reaktifnya. nilai daya aktif yang dihasilkan
ketika percobaan dengan kapasitor lebih baik dibandingkan percobaan tanpa kapasitor
hal ini dikarenakan kapasitor berfungsi untuk memperbaiki factor daya dan rugi-rugi
daya pada saluran.

1.6.1.3. Hubungan antara saluran dengan Daya Reaktif (Q) pada single line
diagram

Chart Title
200

100

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
-100

-200

-300

-400

tanpa kapasitor dengan kapasitor

Grafik 1.6.1.3 Hubungan antara saluran dengan daya reaktif (Q) pada Single Line
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Diagram

Pada grafik terlihat hubungan antara saluran dengan daya reaktif (Q). Pada single line
diagram tanpa kapasitor terlihat pada saluran 1 ke 2 daya reaktif yang dihasilkan
110,8 kVAR, saat saluran 2 ke 3 daya reaktif yang dihasilkan sebesar 100,1 kVAR,
saat saluran 3 ke 4 daya reaktif yang dihasilkan sebesar 78,6 kVAR, saat saluran 4 ke
5 daya reaktif yang dihasilkan sebesar 51,9 kVAR. Pada single line diagram dengan
kapasitor terlihat pada saluran 1 ke 2 daya reaktif yang dihasilkan -281,1 kVAR, saat
saluran 2 ke 3 daya reaktif yang dihasilkan sebesar -292,1 kVAR, saat saluran 3 ke 4
daya reaktif yang dihaslkan sebesar -315,3 kVAR, saat saluran 4 ke 5 daya reaktif
yang dihasilkan sebesar -345,8 kVAR. Dengan demikian hubungan antara saluran
dengan daya reaktif (Q) pada single line diagram dengan kapasitor dan tanpa
kapasitor adalah berbanding lurus karena semakin jauh saluran dari sumber tegangan
maka semakin kecil daya reaktif yang dihasilkan. berdasarkan grafik dapat
disimpulkan bahwa ketika percobaan menggunakan kapasitor lebih baik dikarenakan
daya reaktif yang dihasilkan kecil.

1.6.1.4. Hubungan Antara Bus Beban dengan Daya Aktif (P) pada Single Line
90
80
70
60
50
P (kW)

40
30
20
10
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Bus Beban

tanpa kapasitor dengan kapasitor


Diagram

Grafik 1.6.1.4 Hubungan Antara Bus Beban dengan Daya Aktif (P) pada Single Line
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Diagram

Pada grafik terlihat hubungan antara bus beban dengan daya aktif (P) pada single line
diagram tanpa kapasitor terlihat pada beban 1 menghasilkan daya aktif 17 kW, pada
beban 2 menghasilkan daya aktif 33,8 kW, pada beban 3 menghasilkan daya aktif
41,8 kW, pada beban 4 menghasilkan daya aktif 82,6 kW. Pada single line diagram
dengan kapasitor terlihat pada beban 1 menghasilkan daya aktif 17 kW, pada beban 2
menghasilkan daya aktif 33,8 kW, pada beban 3 menghasilkan daya aktif 41,9 kW,
pada beban 4 menghasilkan daya aktif 83,4 kW. Berdasarkan grafik tersebut dapat
disimpulkan bahwa menunjukkan Hubungan antara variasi beban dengan daya aktif
(P) adalah berbanding lurus dimana semakin besar nilai pada beban maka daya aktif
(kW) yang dihasilkan akan semakin besar juga.

1.6.1.5. Hubungan Antara Beban dengan Daya Reaktif (Q) pada Single Line
60

50

40
Q (kVAR)

30

20

10

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
Bus Beban

tanpa kapasitor dengan kapasitor


Diagram

Grafik 1.6.1.5 Hubungan antara bus beban dengan daya reaktif (Q) pada single line

diagram
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Pada grafik terlihat hubungan antara bus beban dan daya reaktif pada single line
diagram tanpa kapasitor terlihat pada beban 1 menghasilkan daya reaktif 10,5 kVAR,
pada beban 2 menghasilkan daya reaktif 20,9 kVAR, pada beban 3 menghasilkan
daya reaktif sebesar 25,9 kVAR, pada beban 4 menghasilkan daya reaktif sebesar 51,2
kVAR. Pada single line diagram dengan kapasitor terlihat pada beban 1 menghasilkan
daya reaktif 10,5 kVAR, pada beban 2 menghasilkan daya reaktif 20,9 kVAR, pada
beban 3 menghasilkan daya reaktif sebesar 26 kVAR, pada beban 4 menghasilkan
daya reaktif sebesar 51,7 kVAR. Berdasarkan grafik tersebut dapat disimpulkan
bahwa menunjukkan Hubungan antara variasi beban dengan daya reaktif (Q) adalah
berbanding lurus dimana semakin besar nilai pada beban maka daya reaktif (kVar)
yang dihasilkan akan semakin besar juga.

1.6.2. Pembahasan

Pertama tama kami mensetting project dengan standar IEC menggunakan frekuensi 50
Hz. Selanjutnya, merangkai power grid pada software etap dengan mensetting rated
kV sebesar 20 kV lalu mensetting short circuit pada kVAsc dengan nilai 500.
Kemudian membuat 5 bus lalu mensetting nominal tegangan sebesar 20 kV.
Kemudian membuat 4 kabel lalu mengklik library dan mengklik nomor 561 dengan
phase sebesar 35 kemudian klik copy lalu paste kan pada kabel ke dua tiga dan 4 lalu
ubah length pada kabel masing masing, yaitu 10 m, 50 m, 100 m, dan 200 m lalu
mengubah impedansinya menjadi unit ohm per 1 m. kemudian tambahkan beban lump
sebanyak 4 buah dan mengubah nameplate rated kV nya pada masing masing beban
lump dengan nilai 20 kVA, 40 kVA, 50 kVA, dan 100 kVA. Jalankan run load flow
lalu catat berapa besar tegangan pada bus, daya aktif, dan daya reaktifnya kemudian
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

tambahkan kapasitor dengan menseting pada 20 kV dan 450 kVar, lalu run load flow
dan catat berapa besar tegangan pada bus, daya aktif, dan daya reaktif

Gambar 1.6.2.1 single line diagram tanpa kapasitor

Pada Gambar 1.6.2.1 merupakan single line diagram tanpa menggunakan kapasitor,
menunjukkan data hasil percobaan simulasi, tegangan pada setiap bus mengalami
penurunan (Voltage Drop) hingga dibawah batas tegangan nominal. berdasarkan data
tersebut daya pada saluran, menunjukkan daya aktif dan daya reaktif mengalami
penurunan dari bus pertama hingga bus terakhir. Dan pada daya pada beban, semakin
besar bebannya maka daya aktif dan daya reaktif yang hasilkan akan semakin besar.
Berdasarkan gambar 1.6.2.1, pada Bus 1, Bus 2, dan Bus 3 berwarna hitam yang
berarti tidak terdapat permasalahan (case terpenuhi) atau tegangan diatas batas
toleransi. Namun pada bus bar ke 4 berwarna ungu, hal tersebut menunjukkan bahwa
nilai tegangan jatuh (voltage drop) pada bus mendekati ambang batas toleransi
tegangan nominal. Sedangkan pada bus bar ke 5 berwarna merah, hal tersebut terjadi
karena nilai dari voltage drop melebihi batas toleransi tegangan nominal, yaitu
sebesar 5%.
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Gambar 1.6.2.2 single line diagram dengan kapasitor

Pada Gambar 1.6.2.2 merupakan single line diagram dengan menggunakan kapasitor
menunjukkan data hasil percobaan tegangan setiap bus tegangan pada setiap bus
mengalami penurunan (Voltage Drop) hingga dibawah batas tegangan nominal. Pada
data tersebut daya pada saluran, menunjukkan daya aktif dan daya reaktif mengalami
penurunan dari bus pertama hingga bus terakhir serta pada percobaan ini daya reaktif
bernilai negatif dikarenakan dipasangnya kapasitor. Pada beban, semakin besar
bebannya maka daya aktif dan daya reaktif yang hasilkan akan semakin besar. Pada
gambar 1.6.2.2, pada Bus 1, Bus 2, dan Bus 3 berwarna hitam yang berarti tidak ada
terdapat masalah (case terpenuhi) atau tegangan diatas batas toleransi. Namun pada
bus bar ke 4 berwarna ungu, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai tegangan jatuh
(voltage drop) pada bus mendekati ambang batas toleransi tegangan nominal.
Sedangkan pada bus bar ke 5 berwarna merah, hal tersebut terjadi karena nilai dari
voltage drop melebihi batas toleransi tegangan nominal, yaitu sebesar 5%. tetapi
masih diatas batas toleransi tegangan nominal. Sehingga dengan adanya penambahan
komponen kapasitor case terselesaikan. percobaan dengan kapasitor lebih baik
dibandingkan percobaan tanpa kapasitor komponen kapasitor membuat nilai voltage
drop lebih baik hal ini disebabkan karena kapasitor berfungsi untuk memperbaiki
faktor daya, mengatasi rugi-rugi daya, dan mengatasi drop tegangan. Faktor daya
[2]

(Cos ) dapat didefinisikan sebagai rasio perbandingan antara daya aktif (Watt) dan
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda sudut fasa antara V dan
I yang biasanya dinyatakan dalam cos φ .
[3]
Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Nyata (S)
= kW / kVA
= V.I Cos φ / V.I
= Cos φ
[2]
Faktor daya mempunyai nilai range antara 0 – 1 dan dapat juga dinyatakan dalam
persen. Faktor daya yang bagus apabila bernilai mendekati satu.
Tan φ = Daya Reaktif (Q) / Daya Aktif (P)
= kVAR / kW
[3]
karena komponen daya aktif umumnya konstan (komponen kVA dan kVAR
berubah sesuai dengan faktor daya), maka dapat ditulis seperti berikut :
Daya Reaktif (Q) = Daya Aktif (P) x Tan φ

Gambar 1.6.2.3 segitiga daya


[1]
Untuk rating kapasitor yang dibutuhkan untuk memperbaiki faktor daya adalah:
Daya reaktif pada pf awal (QL) = Daya Aktif (P) x Tan φ1
Daya reaktif pada pf diperbaiki (QB) = Daya Aktif (P) x Tan φ2
[2]
sehingga Daya reaktif yang dikompensasi oleh capacitor bank adalah :
QC = QL - QB
keterangan : QC = Daya yang dikompensasi kapasitor (kVAR)
Segitiga daya adalah jenis daya yang ada dalam 3 phase yakni sebagai berikut :
 Daya Reaktif
[2]
Daya Reaktif ialah daya yang dimana mengakibatkan terjadinya banyak kerugian-
kerugian daya, ataupun daya yang dimana mengakibatkan terjadinya penurunan dari
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

nilai faktor daya atau Cosphi. Besar kecilnya dari daya reaktif yang tergantung dari
seberapa banyak sekali alat-alat listrik yang dimana menghasilkan sebuah daya
Reaktif.

 Daya Semu

[2]
Daya semu ialah Daya yang dimana dihasilkan dari perhitungan-perhitungan listrik
yang sebelum dibebani dari beban-beban listrik Daya Semu (VA) yang dihasilkan dari
hasil perhitungan dengan rumus yakni, daya sama saja Tegangan (V) dikali dengan
Arus (A).

 Daya Nyata

[2]
Daya Aktif ialah Daya sebenarnya yang dapat kita pakai ataupun gunakan serta
biasanya daya aktif yang nilainya jauh lebih rendah yang dibandingkan Daya semu.
Daya Aktif yang dihasilkan dari perkalian Daya Semu dan Faktor daya (Cosphi).
Daya Aktif bisa mengalami penurunan nilai yang dimana mengakibatkan adanya
beban-beban pada listrik yang dimana menghasilkan sebuah daya reaktif.

[1]
Terdapat beberapa fungsi dari kapasitor pada percobaan ini yaitu: Mengurangi loses/
rugi-rugi daya pada saluran distribusi. Memperbaiki power factor pada power grid
karena sistem tenaga listrik yang beroperasi bersifat lagging karena beban sistem
biasanya berupa motor . Oleh karena itu adanya kapasitor, maka nilai cos θ dinaikkan,
dan karena kapasitor memiliki karakteristik leading, sehingga dapat digunakan dalam
melakukan perbaikan faktor daya suatu beban yang beroperasi lagging.[2] Dan
mengatasi drop tegangan yang berlebih pada kabel transmisi hal ini dibuktikan
dengan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan software ETAP
pada single line diagram.
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

1.7. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan ini sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil percobaan pada single line diagram, hubungan antara


saluran dengan daya reaktif tanpa menggunakan kapasitor adalah berbanding
terbalik. Akan tetapi pada saaat menggunakan kapasitor berbanding lurus. Hal
ini terjadi karena fungsi kapasitor untuk memperbaiki faktor daya, voltage
drop, dan losses. Sehingga nilai daya reaktif akan menjadi leading
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

2. Berdasarkan hasil percobaan, saat percobaan menggunakan kapasitor lebih


baik hal ini karena daya reaktif yang dihasilkan kecil dan bernilai negative dan
nilai daya aktif yang dihasilkan lebih besar dari percobaan tanpa kapasitor
3. Berdasarkan hasil percobaan pada single line diagram, hubungan antara bus
beban dengan nilai daya aktif dan daya reaktif menggunakan kapasitor
maupun tanpa menggunakan kapasitor adalah berbanding lurus. Hal ini karena
penggunaan kapasitor tidak berpengaruh pada daya aktif dan reaktif pada bus
beban.
4. Berdasarkan hasil percobaan, nilai tegangan yang dihasilkan pada percobaan
dengan kapasitor lebih baik dan stabil daripada tidak menggunakan kapasitor,
dimana fungsi kapasitor yaitu untuk mengatasi drop tegangan
5. Berdasarkan hasil percobaan dengan kapasitor, membuktikan bahwa kapasitor
pada sistem tenaga listrik mampu mengatasi drop tegangan, mengurangi losses
dan memperbaiki faktor daya

DAFTAR PUSTAKA

[1] Gusmedi, Herri. 2022. “Modul Praktikum Analisa Sistem Tenaga”. Lampung :

Univ

ersitas Lampung
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

[2] Sukisno, Tono. 2020. “Pengantar Proteksi Sistem Tenaga Listrik Berbasis

Software

ETAP”. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta

[3] Irsyadillah, Rifqi Yurid. 2018. “Analisa Gangguan Hubung Singkat Sistem

Tenaga

Di Pusat Penampung Produksi Menggung Pertamina Asset IV Field Cepu

Meng

Gunakan ETAP 12.6. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[4] Sarwito, Sardono. 2020. “Analisa Kestabilan Transien Pada Container Crane

Deng

an Suplai Energi Terbarukan Berbasis Simulasi. Surabaya : Institut Teknologi


LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :
LABORATORIUM Nomor :
SISTEM TENAGA ELEKTRIK Edisi / Revisi :
PRAKTIKUM ANALISA SISTEM Tanggal Berlaku : Maret 2022
TENAGA Halaman :

Anda mungkin juga menyukai