KATA PENGANTAR
Mata kuliah SISTEM CATU DAYA (SCD) merupakan mata kuliah wajib
pada Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom yang
diberikan pada mahasiswa tingkat kedua. Mata kuliah ini sangat penting untuk
bekal nantinya jika berkecimpung di dunia industry/manufaktur. Buku referensi
yang berbahasa Indonesia masih sangat kurang. Pada saat ini di Prodi Teknik
Elektro belum tersedia diktat untuk mata kuliah SCD dengan demikian
pembuatannya menjadi sangat penting dan mendesak.
Pelaksanaan kuliah hanya dilakukan melalui tatap muka di kelas, padahal
seharusnya ada praktikum tersendiri yang dapat menunjang perkuliahan. Di akhir
perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat mengerjakan Tugas Besar (TuBes).
Tubes yang terdiri dari pembuatan alat-konverter elektronika daya beserta jurnal
atau paper yang harus dipresentasikan di hadapan mahasiswa lainnya. Karena hal-
hal tersebut maka DIKTAT KULIAH Sistem Catu Daya akan sangat membantu
meningkatkan pemahaman mahasiswa pada materi yang diajarkan sekaligus
membantu dosen pengampu untuk melakukan evaluasi keberhasilan perkuliahan.
Dalam rangka menyongsong persiapan Universitas Telkom menuju World
class university, diktat SCD akan dilengkapi dengan pengayaan dwibahasa
(bilingual enrichment English-Indonesia). Pengayaan bilinguan ini sangat
bermanfaat buat mahasiswa agar dapat meningkatkan kemampuannya dalam
berbahasa Inggris, baik aktif maupun pasif
ii
DIKTAT KULIAH SISTEM CATU DAYA
iii
DIKTAT KULIAH SISTEM CATU DAYA
iv
DIKTAT KULIAH SISTEM CATU DAYA
DAFTAR ISI
v
DIKTAT KULIAH SISTEM CATU DAYA
vi
BAB I DASAR DASAR LISTRIK
Vdc
Vdc
t (detik) t (detik)
1
BAB I DASAR DASAR LISTRIK
V (Volt)
Vdc
t (detik)
Gambar 1.4.Bentuktegangan AC
2
BAB I DASAR DASAR LISTRIK
3
BAB I DASAR DASAR LISTRIK
Daya listrik yang dibangkitkan pada pembangkit adalah fasa banyak dengan frekuensi 50 Hz
atau 60 Hz. Penggunaan tiga fasa memiliki beberapa keuntungan:
1. Daya sesaat yang dikirimkan kebebanakan melonjak tinggipada sistem 1 fasa. Pada
Sistem tiga fasa daya yang dikirimkan lebih stabil/ steady (ingat mesin mobil
dengan multi silinder).
2. Pada system tiga fasa, untuk mengirimkan daya yang sama, ukuran konduktor/ kabel
dan komponen lainnya lebih kecil disbanding dengan menggunakan 1 fasa. Selain itu,
tiga fasa juga menghasilkan medan putar untuk menggerakkan mesin listrik.
4
BAB I DASAR DASAR LISTRIK
Urutan ini hanya masalah pelabelan/ konvensi. Pada gambar 1.5 diatas urutan fasa tampak
berkebalikan, tetapi sebenarnya urutan fasa pada gambar adalah sama. Kedua urutan tampak
berbeda karena tinjauan tegangan yang dipakai berbeda, pada gambar kiri menggunakan Van,
sedangkan gambar kanan, menggunakanVna.[2].
Sistem satu fasa tiga kawat terdiri dari tiga konduktor, yang salah satu konduktornya
merupakan kawat netral. Padabeban yang seimbang, tidak ada arus pada kawat netral, maka
netral dapat dihilangkan dari rangkaian karena tidak mempengaruhi KVL maupun KCL.
Apabila garis A maupun B bukan konduktor sempurna tetapi mempunyai impedansi yang
sama Z2, arus netral InN tetap 0. Bila beban tidak sama/ tidak seimbang, maka arus netral 0.
Wye-wye :Sumber dan beban terhubung dengan struktur wye (Y). Seimbang/ balanced =
Sumber mempunyai tegangan fasa yang sama dan beban tiap fasa sama ZP. Arus netral = 0.
Arus salurana A, bB dan cC adalah arus fasa Ip = IL [2].
5
BAB I DASAR DASAR LISTRIK
Soal latihan :
1. Jika arus 1 A mengalir searah jarum jam maka berapa banyakkah elektron yang
mengalir berlawanan arah jarum jam ? Anggap muatan elektron adalah -1,6 X 10-19
Coulomb.
2. Sebuah sumber tegangan searah dibebani dengan resistor R ternyata mengalir arus
50 mA. Kemudian beban diganti dengan resistor 50 ohm dan arus yang mengalir 0,1
A. Berapakah nilai dari R dan besar sumber tegangan?
3. Berapa Watt kah daya listrik yang diserap oleh R pada soal no 2?
4. Berapa Joule kah energi yang diserap oleh resistor 50 Ohm selama 5 menit pada soal
no 2?
2202 Cos 100 t (Volt), diberi beban Z dan ternyata arus yang mengalir adalah 22
Cos (100 t - /6) (Amp). Berapakah nilai yang terukur oleh voltmeter AC (itu
adalah nilai RMS atau nilai efektif) dan nilai yang terukur oleh Amperemeter AC
(nilai RMS/efektif) jika dipasangkan pada rangkaian tersebut?
6. Berapakah beda fasa antara arus dan tegangan pada rangkaian tersebut dan berapakah
faktor dayanya?
7. Dari beda fasa tersebut apakah beban Z bersifat resistif murni atau resistif dan
induktif atau resistif dan kapasitif?
8. Berapa daya semu, daya nyata, daya reaktif pada beban tersebut?
6
BAB I DASAR DASAR LISTRIK
Daftar Pustaka
7
BAB II PENGENALAN SISTEM KELISTRIKAN SECARA UMUM
SISTEM KELISTRIKAN (PEMBANGKIT, TRANSMISI, DISTRIBUSI, BEBAN)
TujuanPembelajaran :
Energi listrik, merupakan elektron yang bergerak karena adanya beda potensial. Energi
listrik memiliki keunggulan yang unik, karena dapat di transmisikan dengan mudah dengan
efisiensi yang tinggi.Keunikan lainnya, listrik sangat mudah konversikan kedalam bentuk
energi lain antara lain.
a. Kalor (panas, dingin)
b. Mekanik (gerak, putar, lempar)
c. Cahaya
d. Bunyi
e. Elektromagnet
f. Gabunganenergi-energitersebut.
Dengan keunggulan lain berupa mudah untuk didistribusikan dan disimpan. Listrik menjadi
pilihan utama dalam konversi dan distribusi energi.
Parameter kondisi kelistrikan suatu daerah, dapat dilihat dari rasio elektrifikasi. Rasio
elektrifikasi adalah persentase banyaknya Kepala Keluarga (KK) yang telah menikmati listik,
dibandingkan dengan jumlah keseluruhan KK pada daerah tersebut.
(2.1)
Kondisi kelistrikan Indonesia saat ini, belum mencakup kesemua daerah. PadaGambar 2.1
terlihat bahwa rasio elektrifikasi Indonesia pada tiap daerah masih memiliki beda nilai yang
relative besar seperti data padaGambar 2.1.
8
BAB II PENGENALAN SISTEM KELISTRIKAN SECARA UMUM
SISTEM KELISTRIKAN (PEMBANGKIT, TRANSMISI, DISTRIBUSI, BEBAN)
Proses dan cara menyalurkan energi listrik pada jarak yang berjauhan dari satu tempat
ke tempat lainnya (dari pembangkit listrik ke gardu induk dan dari satu gardu induk ke gardu
induk lainnya), yang terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower),
melalui isolator-isolator, dengan system tegangan tinggi/ ekstra tinggi. Ruang lingkupnya
dimulai dari GarduInduk di Pembangkitan sampai dengan Gardu Induk (sisi primer) yang ada
pusat-pusat beban.
9
BAB II PENGENALAN SISTEM KELISTRIKAN SECARA UMUM
SISTEM KELISTRIKAN (PEMBANGKIT, TRANSMISI, DISTRIBUSI, BEBAN)
Besaran tegangan : 66 KV, 70 KV, 132 KV, 150 KV, 245 KV, 275 KV, 350 KV, 500
KV, 1.100 KV, 1300 KV, 1.500 KV, dan lain-lain
Jenis arus :arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC).
Jenis dan ruang lingkup penyaluran :
o Saluran udara (Overhead Line).
o Saluran bawah tanah (Underground Cable).
o Saluran kabel bawah laut (Sub Marine Cable).
o Gardu IndukTegangan Ultra Tinggi.
o Gardu IndukTeganganEkstraTinggi.
o Gardu Induk.
o Gardu Hubung.
o Pusat Pengatur Beban.
o Unit Pengatur Beban.
Sedangkan di Indonesia sendiri system transmisi yang biasa dipakai sebagai berikut.
o Besaran tegangan : 70 KV, 150 KV, 275 KV dan 500 KV.
o Jenis arus :arusbolak-balik (AC).
Jenis dan ruang lingkup penyaluran :
10
BAB II PENGENALAN SISTEM KELISTRIKAN SECARA UMUM
SISTEM KELISTRIKAN (PEMBANGKIT, TRANSMISI, DISTRIBUSI, BEBAN)
1. Pelanggan bisnis, social dan publik (instalasi bangunan/non domestik) dengan daya di
atas 197 KVA sampai dengan 30 MVA.
2. Pelanggan industri (instalasi industri), dengan daya di atas 197 KVA sampai dengan 30
MVA.
Jaringan distribusi tegangan tegangan tinggi (70 KV, 150 KV), untuk melayani :
Sistem jaringan :
1. Radial.
2. Loop.
3. Spindle.
4. Mesh/Grid
Gardu distribusi :
Ruang lingkup :
11
BAB II PENGENALAN SISTEM KELISTRIKAN SECARA UMUM
SISTEM KELISTRIKAN (PEMBANGKIT, TRANSMISI, DISTRIBUSI, BEBAN)
2. Gardu Distribusi.
Soal-soal latihan :
2. Jelaskan kenapa rugi-rugi energi listrik akan lebih kecil jika listrik ditransmisikan
dengan saluran tegangan tinggi ?
3. Jelaskan kenapa diameter penampang kabel transmisi akan lebih kecil jika arus
transmisi semakin kecil!
4. Apakah yang dimaksud dengan SUTT, SUTET, SUTUT dan Tegangan Menengah
serta Tegangan Rendah?
7. Apakah gunanya Trafo Step Up dan trafo Step Down dalam sistem kelistrikan?
10. Apa saja manfaat sistem interkoneksi? Berikan contoh kasus sitem Jawa-Bali
12
BAB II Generator DC dan AC
Tujuan Pembelajaran :
3.1 Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah energi
mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus searah (Direct Current).
Generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent atau non permanen berupa
gulungan sebagai stator, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter
eksitasi, penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Generator DC
terdiri dua bagian, yaitu stator (bagian mesin DC yang diam) dan rotor (bagian mesin DC
yang berputar).
Bagian stator terdiri dari:
a. rangka motor
b. belitan stator
c. sikat arang
d. bearing dan terminal box.
Rotor terdiri dari:
a. Komutator
b. belitan rotor
c. kipas rotor dan poros rotor
13
BAB II Generator DC dan AC
d
eind N NBA sin t
dt
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
14
BAB II Generator DC dan AC
Gambar 3.2. Tegangan Generator (1) tanpa komutator, (2) Dengan komutator
15
BAB II Generator DC dan AC
Ditinjau dari jenis sumber penguatan,, generator DC dibagi menjadi beberapa bagian seperti
tampak pada Gambar 3.4. antara lain :
1. Generator DC Penguat terpisah
2. Penguatan Sendiri, terdiri dari :
1. Penguatan Seri
2. Penguatan Shunt
3. Penguatan Kompon
16
BAB II Generator DC dan AC
17
BAB II Generator DC dan AC
Persamaan arus :
I = Ia + Ish
Rsh = V / Ish
Persamaan tegangan :
V = Ea + Ia.Ra + 2Vsik
V = Ish . Rsh
dengan :
Rsh = Tahanan penguat shunt
Ish = Arus penguat shunt
Vsik = Tegangan pada kedua sikat
18
BAB II Generator DC dan AC
Kompon pendek :
Persamaan Arus :
I = Is = Ia + Ish
Rsh = Vsh/Ish
Persamaan tegangan :
Kompon Panjang :
Ia = Ir + IL
19
BAB II Generator DC dan AC
( E L EfL)
PercentOf Re gulation x100
EfL
(462V 440V )
x100
440
(22V )
x100
440
3.2. Generator AC
Generator AC adalah generator listrik yang menghasilkan tegangan bolak balik (alternating
current= AC). Berdasarkan prinsip kerjanya maka, generator AC yang banyak di jumpai
adalah antara lain :
1. Mesin Serempak
2. Mesin tak serempak
3. Mesin komulator
Pada mesin listrik dua kutub (satu pasang kutub) seperti gambar (a dengan besarnya tegangan
terinduksi terlihat pada gambar (b) di bawah ini.
(a)
(b)
Gambar 3.9.
20
BAB II Generator DC dan AC
Generator sinkron bekerja berdasarkan hokum faraday. Perubahan fuks yang disebabkan
perputaran mekanis generator menyebabkan terjadinya potensial listrik. Potensial listrik yang
terhubung dengan beban menyebabkan adanya arus yang mengalir pada beban. Generator
sinkron ditinjau dari letak kumparan jangkar dan medan terbagi menjadi dua tipe. Tipe
pertama memiliki kumparan medan yang tidak bergerak yang terletak pada stator. Tipe ke
dua mempunyai kumparan medan bergerak yang terletak pada rotor.
Gambar 3.11. Generator AC rotor jangkar (kiri) dan stator jangkar (kanan)
21
BAB II Generator DC dan AC
3.2.2. Frekuensi
Frekuensi yang digunakan sistem kelistrikan di berbagai Negara berbeda satu dengan
yang lain. Terdapat negara yang menggunakan frekuensi listrik 50 Hz(seperti indonesia)
dan 60 Hz (seperti amerika, inggris). Apabila jumlah kutub magnet dinyatakan P dan
kecepatan putar rotor n (rpm) maka frekuensi listrik yang timbul
f = (n x P) / 120
22
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
Tujuan Pembelajaran :
- Mengetahui mengerti prinsip kerja dari suatu PLTA dan pembangkit listrik tenaga
air lainnya seperti PLTM), PLTD, PLTU, PLTG
- Mengerti bagian-bagian blok system dari suatu PLTA, PLTM, PLTU, PLTD,
- Memahami penggunaan dari jenis pembangkit listrik. (PLTA, PLTM, PLTU, PLTD)
23
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
PLTA bekerja dengan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.Air dialirkan melalui
pintu air yang sudah diatur untuk mendapatkan debit air yang diinginkan.Aliran air ini akan
melewati pipa pesat dan mengakibatkan tekanan air meningkat.Air dari pipa pesat kemudian
akan menabrak baling-baling turbin sehingga turbin dapat berputar.Putaran turbin yang
terhubung dengan poros akan membuat rotor generator juga ikut berputar.Generator yang
berputar menyebabkan terjadinya perubahan medan magnet diantara stator dan rotor
sehingga akan terjadi ggl (aliran elektron).Listrik yang dihasilkan generator akan dialirkan ke
transformator step up.
24
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
besar dalam mengalirkan air akan menghasilkan dua kali lebih banyak energi. g langsung
dengan generator seperti terlihat dalam Gambar 4.1.
25
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
26
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
dimasukan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Bahan bakar dari convertion kit
(untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar
(combustion chamber).Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses
kerjanya berdasarkan udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang
tinggi (35 50 atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan
bakar disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik
nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan
bahan bakar.
27
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
2. Pemeliharaan Periodik
a.Pemeliharaan Periodik, terdiri atas :Top Overhaul (TO 6000 jam)
Pekerjaan pekerjaan yang dilakukan pada TOP Overhaul meliputi pemeriksaan pada
seluruh bagian-bagian unit yang antara lain :
1. Pemeriksaan semua kepala silinder dan komponen yang lainnya.
2. Pemeriksaan dan pengukuran satu bantalan dan bantalan luncuran (metal) atau sesuai
buku manual pabrikan.
3. Pembersihan generator
4. Pemeriksaan peralatan listrik
5. Pemeriksaan perawat pendingin cooler dan inter cooler
6. Pemeriksaan cairan peredam getaran (vibration damper)
7. Pemeriksaan Turbocharger (overhaul jika diperlukan pada saatnya)
8. Pengetasan kemampuan mesin
29
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
Pada PLTU uap digunakan dalam siklus uap tertutup.Uap yang telah memutar turbin
dengan energinya dikondensasikan kembali menjadi air dan dipompa ke boiler, selanjutnya
dipanaskan lagi di dalam boiler tersebut. Demikian seterusnya siklus ini terjadi terus
menerus.
Turbine & Generator merupakan jantung pembangkit listrik ini, karena dari bagian
inilah energi listrik dihasilkan.Generator yang berputar dengan kecepatan tetap,
menghasilkan energi listrik yang disalurkan ke jaringan interkoneksi dan selanjutnya
didistribusikan ke konsumen. Apabila turbin bertingkat maka akan terdiri dari HP ( high-
pressure ) turbine, IP ( intermediate-pressre ) turbine dan LP ( low-pressure ) turbine. Turbine
& Generator memiliki beberapa alat pendukung , yaitu lubricating oil system dan generator
cooling system.
Boiler (steam generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap.Uap bertekanan
sangat tinggi yang dihasilkan boiler dipergunakan untuk memutar turbine. Boiler terbagi
menjadi beberapa sub system, yaitu :
Boiler house steel structure
Pressure parts
Coal system
Air system
Boiler cleaning system
Air yang disuplai ke boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header, terus
didistribusikan ke economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu
disalurkan ke steam drum. Economizer terletak di dalam backpass area (di bagian belakang
boiler house), sementara steam drum ada di bagian depan roof area.
Hal pertama yang harus diketahui adalah bahan baku dari PLTU itu sendiri yakni air,
serta bahan bakar .Air yang digunakan dalam siklus PLTU ini disebut air demin, yakni air
yang mempunyai kadar conductivity (Kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar
0.2 s (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita minum sehari-hari
mempunyai kadar conductivity Sekitar 100 200 us.
Untuk mendapatkan air demin ini, setiap unit PLTU biasanya dilengkapi dengan
Desalination Plant dan Demineralization Plant yang berfungsi untuk memproduksi air demin
ini.Tapi disini tidak dibahas tentang Desalination Plant maupun Demineralization Plant.
30
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
Keunggulan kekurangan
Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
Kapasitas bisa sampai ratusan MW
Effisiensi tinggi jika beban mendekati full load
31
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
32
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
Turbin Gas(Gas Turbine): suatu pembangkit energi mekanik dari suatu proses
konversi energi dari energi panas menjadi energi kinetik selanjutnya menjadi energy
mekanik yang mampu menggerakkan turbin dengan massa gas pembakaran bahan
bakar.
Dalam proses operasinya Gas Turbin ditunjang dengan alat bantu khusus yang
meliputi: Lubricating Oil System, Control Oil System, Turning Motor, Pony Motor,
Starting Motor, Cooling Water System, Exhaust Duck System, Turbine Supervisory
Instrumen.
Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam compressor melalui pintu,
udara ditekan masuk ke dalam COMPRESSOR.
33
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
Udara ditekan masuk ke dalam ruang bakar dengan tekanan 250 Psi dicampur dengan
bahan bakar dan di bakar dalam Ruang Bakar (COMBUSTOR) dengan temperatur
2000 3000F. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal dengan
temperature dan tekanan yang tinggi yang suhunya kira-kira 900C
Ruang Bakar (Combustor) : suatu ruang bakar yang merupakan pembangkit energi
panas dari suatu proses pembakaran bahan bakar. Dalam proses operasinya,
Combuster ditunjang dengan alat bantu khusus yang meliputi: Tangki bahan bakar
dan Pompa bahan bakar (untuk bahan bakar minyak), Gas Station (untuk bahan bakar
gas), Control System, Fuel Nozzle, Ignitor System
Generator, adalah suatu pembangkit energy listrik dari suatu proses konversi energy
dari energy mekanik pada poros turbin dikonversikan menjadi energy listrik. Dalam
proses operasinya ditunjang dengan alat bantu khusus yang meliputi: Jacking Oil
Pump, Exciter, Generator Circuit Breaker, Main Transformer, Generator Protection
System, Auxiliary Power System.
Udara dengan tekanan atmosfir ditarik masuk ke dalam compressor melalui pintu,
udara ditekan masuk ke dalam COMPRESSOR.
Udara ditekan masuk ke dalam ruang bakar dengan tekanan 250 Psi dicampur
dengan bahan bakar dan di bakar dalam Ruang Bakar (COMBUSTOR) dengan
temperatur 2000 3000F. Gas hasil pembakaran yang merupakan energi termal
dengan temperature dan tekanan yang tinggi yang suhunya kira-kira 900C
Dari energi panas yang dihasilkan inilah kemudian akan dimanfaatkan untuk memutar
turbin dimana didalam sudu-sudu gerak dan sudu-sudu diam turbin, gas panas tersebut
34
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
temperature dan tekanan mengalami penurunan dan proses ini biasa disebut dengan
proses ekspansi. Selanjutnya energi mekanis yang dihasilkan oleh turbin digunakan
untuk memutar generator hingga menghasilkan energi listrik.
Kendala utama perkembangan PLTG ini di Indonesia adalah pada proses penyediaan
bahan bakar gas itu sendiri.
jumlah kebutuhan gas bumi untuk sejumlah pembangkit PLN di Jawa dan Sumatera
sebanyak 1.459 juta kaki kubik per hari, sedangkan pasokan gas yang disediakan oleh
para pemasok sebanyak 590 juta kaki kubik per hari. Dengan demikian terjadi
kekurangan pasokan gas sebanyak 869 juta kaki kubik
Dari segi operasi, unit PLTG tergolong unit yang masa start-nya pendek, yaitu antara
15-30 menit, dan kebanyakan dapat di-start tanpa pasokan daya dari luar (black start),
yaitu menggunakan mesin diesel sebagai motor start.
Dari segi pemeliharaan, unit PLTG mempunyai selang waktu pemeliharaan (time
between overhaul) yang pendek, yaitu sekitar 4.000-5.000 jam operasi. Makin sering
unit mengalami start-stop, makin pendek selang waktu pemeliharaannya. Walaupun
jam operasi unit belum mencapai 4.000 jam, tetapi jika jumlah startnya telah
mencapai 300 kali, maka unit PLTG tersebut harus mengalami pemeriksaan (inspeksi)
dan pemeliharaan.
Saat dilakukan pemeriksaan, hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah
bagian-bagian yang terkena aliran gas hasil pembakaran yang suhunya mencapai
1.300 0C, seperti: ruang bakar, saluran gas panas (hot gas path),dan sudu-sudu turbin.
Bagian-bagian ini umumnya mengalami kerusakan (retak) sehingga perlu diperbaiki
(dilas) atau diganti.
Proses start-stop akan mempercepat proses kerusakan (keretakan) ini, karena proses
start-stop menyebabkan proses pemuaian dan pengerutan yang tidak kecil. Hal ini
disebabkan sewaktu unit dingin, suhunya samadengan suhu ruangan (sekitar 30C
sedangkan sewaktu operasi, akibat terkena gas hasil pernbakaran dengan suhu sekitar
1.3000C.
Dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, unit PLTG tergolong unit termal yang
efisiensinya paling rendah, yaitu berkisar antara 15-25%. Dalam perkembangan
penggunaan unit PLTG di PLN, akhir-akhir ini digunakan unit turbin gas aero
35
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
derivative, yaitu turbin gas pesawat terbang yang dimodifikasi menjadi turbin gas
penggerak generator.
36
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
Adapun prinsip kerja dari PLTGU bisa dijelaskan pada gambar berikut ini,
Pertama, Turbin gas berfungsi menghasilkan energi mekanik untuk memutar
kompresor dan rotor generator yang terpasang satu poros, tetapi pada saat start up
fungsi ini terlebih dahulu dijalankan oleh penggerak mula (prime mover).
Kedua, Proses selanjutnya pada ruang bakar, jika start up menggunakan bahan bakar
cair (fuel oil) maka terjadi proses pengabutan (atomizing) setelah itu terjadi proses
pembakaran dengan penyala awal dari busi, yang kemudian dihasilkan api dan gas
panas yang bertekanan. Gas panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga turbin dapat
menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran. Selanjutnya gas panas dibuang ke
atmosfir dengan temperatur yang masih tinggi.
37
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
Proses seperti tersebut diatas merupakan siklus turbin gas, yang merupakan penerapan
Siklus Brayton.
Siklus PLTGU terdiri dari gabungan siklus PLTG dan siklus PLTU. Siklus PLTG
menerapkan siklus Brayton, sedangkan siklus PLTU menerapkan siklus ideal Rankine
sseperti gambar di bawah :
38
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
39
BAB IV ENERGI TERBARUKAN PLTA dan PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU
40
BAB VPEMBANGKIT LISTRIK BARU TERBARUKAN :PLTS, PLTN, PLTPB
Tujuan Pembelajaran :
- Mengetahui mengerti prinsip kerja dari jenis pembangkit renewable ( PLTS, PLTN),
PLTPb )
- Mengerti bagian-bagian blok system dari suatu PLTS, PLTN), PLTPb
- Memahami penggunaan dari jenis pembangkit listrik. (PLTS, PLTN), PLTPb)
-
PLTS adalah pembangkit listrik yang mengubah energi surya menjadi energi listrik.
Pembangkitan listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan
Photovoltalic dan secara tidak langsung dengan Pemusatan energi.
41
BAB VPEMBANGKIT LISTRIK BARU TERBARUKAN :PLTS, PLTN, PLTPB
42
BAB VPEMBANGKIT LISTRIK BARU TERBARUKAN :PLTS, PLTN, PLTPB
polykristal. Inovasi terbaruadalah Thin Film Triple Junction PV (dengan tiga lapisan)
dapat berfungsisangat efisien dalam udara yang sangat berawan dan dapat
menghasilkandaya listrik sampai 45% lebih tinggi dari panel jenis lain dengan daya
yangditera setara.
dari gambar 5.2. dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang cukup baik untuk
mengembangkan PLTS karena rata-rata sinar radiasi matahari yang cukup baik di
indonesia.Proyeksi efisiensi solar sel berbagai jenis.
43
BAB VPEMBANGKIT LISTRIK BARU TERBARUKAN :PLTS, PLTN, PLTPB
5.2. PLTN
Adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu
atau lebih reactor nuklir pembangkit listrik .PLTN termasuk dalam pembangkit daya base
load , yang dapat bekerja dengan baik ketika daya keluarannya konstan (meskipun boiling
water reactor dapat turun hingga setengah dayanya ketika malam hari) . Energi nuklir
sebagai energi alternatif masa kini karena menjadi salah satu energi alternatif yang relatif
besar potensinya untuk menggantikan energi fosil selain itu energi nuklir merupakan energi
yang sangat murah dan efisien dengan satu gram nuklir saja dapat membangkitkan energi
yang besar hanya perlu pemeliharan dan keamanaan yang sangat intensif .
PLTN jenis air ringan dengan kapasitas antara 600 s/d 900 MWe di bangun di Semenanjung
Muria Jawa-tengah dan dioperasikan sekitar tahun 2004 sebagai solusi optimal untuk
mendukung sistem kelistrikan Jawa-Bali. Selain di semenanjung Muria Jawa-Tengah masih
dalam rencana untuk dibangun seperti di Pulau Bangka tahun 2016 rencana akan dibangun .
Daya yang dibangkitkan berkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe . Unit baru yang sedang
dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 Mwe .
44
BAB VPEMBANGKIT LISTRIK BARU TERBARUKAN :PLTS, PLTN, PLTPB
digunakan untuk memutar turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan listrik karena
ikut berputar seporos dengan turbin uap.
PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi fisi bahan
bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam reaktor
dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk memutar turbin sehingga
menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi,.
45
BAB VPEMBANGKIT LISTRIK BARU TERBARUKAN :PLTS, PLTN, PLTPB
Jenis-jenis PLTN
PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan. Tetapi ada juga PLTN yang
menerapkan unit-unit independen, dengan menggunakan jenis reaktor yang berbeda.
1. Reaktor Fisi
Membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotop fossil uranium dan
plutonium .
Selanjutnya reaktor daya fisi dikelompokkan lagi menjadi:
a. Reaktor thermal menggunakan moderator neutron untuk melambatkan atau me-
moderate neutron sehingga mereka dapat menghasilkan reaksi fissi selanjutnya. Neutron
46
BAB VPEMBANGKIT LISTRIK BARU TERBARUKAN :PLTS, PLTN, PLTPB
yang dihasilkan dari reaksi fissi mempunyai energi yang tinggi atau dalam keadaan cepat,
dan harus diturunkan energinya atau dilambatkan (dibuat thermal) oleh moderator sehingga
dapat menjamin kelangsungan reaksiberantai. Hal ini berkaitan dengan jenis bahan bakar
yang digunakan reactor thermal yang lebih memilih neutron lambat ketimbang neutron
cepat untuk melakukan reaksi fissi
b. Reaktor cepat
menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. Karena
reactor cepat menggunakan jenis bahan bakar yang berbeda dengan reaktor thermal,
neutron yang dihasilkan di reaktor cepat tidak perlu dilambatkan guna menjamin reaksi
fissi tetap berlangsung
48
Bab VI Saluran Transmisi, Distribusi, Gardu Induk, dan Konsumen
BAB VI
Tujuan Pembelajaran :
Sistem tenaga listrik secara umum terdiri dari beberapa bagian utama. Bagian pertama adalah
pembangkit tenaga listrik, kemudian saluran transmisi, saluran ditribusi, dan beban. Secara sederhana,
sistem tenaga listrik dapat diillustrasikan dengan Gambar 6.1 berikut.
6.1. KlasifikasiTegangan
Klasifikasi tegangan transmisi listrik ditinjau dari besar tegangan dibagi menjadi beberapa kelas antara
lain :
SaluranUdaraTeganganTinggi (SUTT)
49
Bab VI Saluran Transmisi, Distribusi, Gardu Induk, dan Konsumen
40V-1000V
Konfigurasi Jaringan Transmisi tampak pada Gambar 6.2. Pada gambar terlihat bahwa bagian
awal terdapat sebuah pembangkit yang tegangannya dinaikkan kemudian tersalur pada sebuah saluran
transmisi.Pada ujung saluran , system transmisi dihubungkan pada sebuah gardu yang berfungsi
menurunkan tegangan. Gardu penurun tegangan kemudian disalurkan pada sebuah system distribusi,
sehingga daya dapat diterima oleh beban.
Pada perencanaan saluran transmisi, terdapat beberapa faktor yang diperhatikan dalam penyaluran
tenaga listrik antara lain.
1. Pemilihan tegangan
50
Bab VI Saluran Transmisi, Distribusi, Gardu Induk, dan Konsumen
Tabel 6.1.KeuntunganTransmisiTeganganTinggi
Bagian-bagian saluran transmisi secara umum terdiri dari beberapa bagian seperti pada Gambar
6.3.antara lain.
1. Isolator.
6. Identitas tower.
7. Perangkat Anti-climbing
51
Bab VI Saluran Transmisi, Distribusi, Gardu Induk, dan Konsumen
Dalam isolasi pada tegangan tinggi, kemampuan isolasi sangat dipengaruhi oleh jarak isolasi. Berikut ini
standart pada isolasi udara menurut standart PUIL Peraturan Umum Instalasi Listrik, dan ESA ( Electrical
Safety Advices ).
Tabel 6.2.Jarak Aman menurut PUIL 2000 ( Peraturan Umum Instalasi Listrik )
1 1 50
2 12 60
3 20 75
4 36 100
5 20 70
6 30 85
7 70 100
8 150 150
9 500 500
52
Bab VI Saluran Transmisi, Distribusi, Gardu Induk, dan Konsumen
6.2.2. Jenis-jeniskabeltransmisi
r r d
d d d
Kabel transmisi yang lebih dari satu kabel dalam transmission line disebut dengan konduktor berkas.
Konduktor berkas /Bundle Conductor digunakan untuk membagi kuat medan listrik / mengurang
iterjadinya Korona.
53
Bab VI Saluran Transmisi, Distribusi, Gardu Induk, dan Konsumen
1. Busbar atau Rel, Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga,Saluran Udara
TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga
listrik/daya listrik.
2. Ligthning Arrester, biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi
(peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran
petir (ligthning Surge).
5. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB), Berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat
terjadi arus gangguan).
6. Sakelar Pentanahan, Sakelar ini untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi
yang berfungsi untuk menghilangkan/mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat
akan dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu sistem.
7. Kompensator, alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran
transmisi atau transformator. SVC (Static Var Compensator) berfungsi sebagai pemelihara
kestabilan
8. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi, (Supervisory Control And Data Acquisition) berfungsi
sebagai sarana komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi dengan
memanfaatkan penghantarny
9. Rele Proteksi, alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik
saat terjadi gangguan,menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat
gangguan
10. Kompensator, alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran
transmisi atau transformator. SVC (Static Var Compensator) berfungsi sebagai pemelihara
kestabilan
11. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi, (Supervisory Control And Data Acquisition) berfungsi
sebagai sarana komunikasi suara dan komunikasi data serta tele proteksi dengan
memanfaatkan penghantarnya
12. Rele Proteksi, alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik
saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat
gangguan
54
Bab VI Saluran Transmisi, Distribusi, Gardu Induk, dan Konsumen
- Konfigurasi jaringan
- Trafo distribusi
Jenis jaringan distribusi listrik dari bentuk jarring diklasifikasikan sebagai berikut.
Re-closing
Circuit Breaker
Feeder 1 Feeder 4
Neutral
Feeder 3
Feeder 2
Single-phase
Radial Feeder
Single-phase
Radial Feeder Fuse
Distribution
(Step-down)
Transfomer
}
To Consumer
Service Drop
Three-phase Four-wire
Main Feeder
55
Bab VI Saluran Transmisi, Distribusi, Gardu Induk, dan Konsumen
Struktur jaringan radial adalah paling sederhana dan paling murah biaya pembangunannya. cabang dari
penyulang utama disebut penyulang Lateral sedangkan cabang dari penyulang Lateral disebut panyulang
sub-Lateral. Arus yang paling besar mengalir adalah yang paling dekat dengan gardu induk. dan akan
berkurang dengan semakin jauh dari gardu induk. Sehingga memungkinkan ukuran konduktor diperkecil
dengan mengecilnya arus tersebut.
Struktur jaringan ini dalam menyalurkan energi listrikmemiliki keandalan yang kurang. Suatu gangguan
pada hulu penyulang dapat mengakibatkan gangguan pada penyaluran energi listrik ke konsumen yang
berada dibelakang titik gangguan
Struktur jaringan loop merupakan gabungan dari dua struktur jaringan radial. dimana pada ujung dari
kedua jaringan dipasang sebuah pemutus ( PMT ) atau pemisah ( PMS ). Ketika kondisi gangguan setelah
gangguan diisolir. maka PMT/PMS ditutup sehingga aliran daya listrik ke bagian yang tidak terkena
gangguan tidak terhenti.
Kondisi normal. struktur jaringan loop ini merupakan dua struktur jaringan radial. Pada umumnya
konduktor dari struktur ini mempunyai penampang yang sama. Ukuran konduktor tersebut dipilih
sehingga dapat menyalurkan seluruh daya listrik beban struktur loop yang merupakan jumlah dari kedua
struktur jaringan radial. Struktur jaringan ini. mempunyai keandalan yang cukup. sedangkan biaya
pembangunannya lebih mahal dibandingkan dengan pembangunan struktur jaringan radial.
56
Bab VI Saluran Transmisi, Distribusi, Gardu Induk, dan Konsumen
6.3.3. StrukturJaringanSpindel
Gambar 6.7.JaringanSpindel
Struktur jaringan spindel merupakan perluasan dari struktur jaringan radial. dimana jumlah saluran
keluaran dari rel tegangan menengah diperbanyak dan kesemuanya bertemu pada suatu tempat yang
disebut Gardu Refleksi yang hanya berfungsi sebagai gardu hubung. Selain itu disediakan satu atau dua
saluran langsung tanpa pembebanan menuju gardu refleksi yang disebut Penyulang Ekspres. Pada
kondisi normal saluran ini tidak dibebani tetapi selalu dalam kodisi bertegangan
57
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
BAB VII SISTEM INSTALASI DENGAN SINGLE LINE DIAGRAM, WIRED DIAGRAM
DAN PENGELOMPOKAN BEBAN LISTRIK
Tujuan Pembelajaran :
Sistem instalasi listrik merupakan system pembagian beban pada suatu beban listrik. Instalasi
listrik adalah suatu bagian penting yang terdapat dalam sebuah bangunan gedung , yang
berfungsi sebagai penunjang kenyamanan penghuninya. Di indonesia dalam dunia teknik tenaga
listrik terdapat aturan PUIL (Persyaratan Umum Instalasi Listrik).
Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek
pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut puil 2000. Rancangan
instalasi listrik terdiri dari:
1. Gambar situasi
Gambar situasi adalah gambar yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan instalasi tersebut
akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik PLN.
2. Gambar instalasi meliputi :
a) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik
beserta sarana pelayanannya (kendalinya), seperti titik lampu, saklar, kotak kontak,
motor listrik, panel hubung bagi dan lain-lain.
b) Rancangan hubungan peralatan atau pesawat listrik dengan pengendalinya .
c) Gambar hubungan antara bagian-bagian dari rangkaian akhir, serta pemberian tanda yang
jelas mengenai setiap peralatan atau pesawat listrik.
d) Gambar diagram garis tunggal yang tercantum dalam diagram garis tunggal ini meliputi:
e) Diagram phb lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal
komponennya.
f) Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginya.
g) ukuran dan besar penghantar yang dipakai.
h) Sistem pembumiannya.
58
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
1. Syarat ekonomis
Mulai dari perencanaan, pemasangan dan pemeliharaannya semurah mungkin, kerugian daya
listrik harus sekecil mungkin.
2. Syarat keamanan
Tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan bendabenda disekitarnya
dari kerusakan akibat dari adanya gangguan seperti: gangguan hubung singkat, tegangan
lebih, beban lebih dan sebagainya.
3. Syarat keandalan (kelangsungan kerja)
Kelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin secara baik.
Berdasarkan besar tegangan, instalasi listrik terbagi menjadi beberapa jenis saluran, salah
satunya adalah saluran tegangan rendah, seperti tampak pada gambar 7.1. Selain tegangan
rendah, terdapat pula sambungan tegangan menengah atau tinggi yang tampak pada Gambar 7.2.
3 ~ 50 Hz 380/220 V
Main Supply
Main Fuse
Meter
Distribusi Tegangan
Rendah
Gambar 7.1. Saluran tegangan rendah
59
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
Panel berfungsi untuk mendistribusikan daya listrik dimana PLN sebagai catuan inputnya
Panel dapat disambungkan pada sistem tegangan rendah atau tegangan tinggi
Pada sitem jala-jala yang sampai ke beban adalah :
Tegangan Fasa (Vf) biasanya 220 V
Tegangan Saluran (VL-L) biasanya 380 V
Frekwensi 50 Hz
Sambungan AC satu phasa 220 Volt digunakan untuk pelanggan kebutuhan daya
mulai dari 450 VA 5500 VA
Untuk pelanggan mulai 6600 VA 50 KVA digunakan tegangan sambungan AC tiga
phasa 220/380 Volt
3 ~ 50 Hz 20 KV
Main Supply
Saklar Tegangan
Tinggi
Sekring (Fuse)
Meter
Tranformer
20 KV
380/220V
Distribusi Tegangan
Rendah
Gambar 7.2. Saluran tegangan menengah atau tinggi
Saluran Sambungan Tegangan Medium atau Tinggi (untuk industri ) memiliki beberapa
karakteristik sebagai berikut.
60
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
Jenis perangkat instalasi m.e seperti terdapat pada Gambar 7.4. antaralain.
1. SOURCE/Sumber PLN
2. PANEL HUBUNG BAGI
3. PENGANTAR
4. PEMUTUS/PENGHUBUNG
5. SISTEM PROTEKSI
6. INDIKATOR
7. LOAD
61
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
Dalam pemasangan instalasi listrik ada beberapa jenis kabel yang sering digunakan diantaranya :
NGA, NYA, NYM, NYY, NYGbY, NYRGbY. Untuk kabel yang dipasang ditempat yang aman
dan ditanam didalam dinding (inbow) : NGA, NYA, NAYA. Untuk kabel yang ditanam dalam
tanah : NYY,NYGbY, NYRGbY
62
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
7.4.1. NYA
Konstruksi :
1. Copper Conductor
2. PVC Insulated
Tegangan : 450/750 V
Ukuran : 1.5mm2s/d 4.00mm
Applikasi : instalasi pemanent, untuk lokasi yang tidak basah.
7.4.2. NYM
Aplikasi pada :
kondisi kering, lembab, tempat basah, di tempat workshop,pabrik, area bisnis, dept store.
Jangan digunakan pada bawah tanah.
63
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
7.4.3. NYY
Konstruksi :
1. Annealed Copper Conductor
2. Extruded PVC Insulated
3. Extruded PVC Inner Sheathed
Tegangan : 0.6/1 kV
Aplikasi :
untuk Indoor and Outdoor
Installasi didalam tanah.
7.4.4. NYAF
Konstruksi :
1. konduktor tembaga yang Flexible
2. isolasi PVC
Tegangan nominal : 450/750 Volt Size
Diameter : 1.5mm22.40 mm2
Aplikasi:
Installasi Permanent
pada lokasi kering
64
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
Konstruksi :
1. Annealed Copper Conductor
2. Extruded PVC Insulated
3. Extruded PVC Inner Sheathed
4. Flat Steel Wire and Tape Armoured
5. Extruded PVC Outer Sheathed
Aplikasi:
instalasi Indoor and Outdoor
kondisi ada tekanan mekanis.
65
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
66
Bab VII Sistem instalasi listrik dengan single line diagram dan wired diagram dan
pengelompokan beban
Saklar kelompok
Saklar kutub dua
Saklar kutub tiga
Saklar tarik
Saklar tombol tekan
67
BAB VIII CATU DAYA TIDAK TEPUTUS
Tujuan Pembelajaran :
AC LOAD
AC LOAD
PLN
DC LOAD
AVR DC LOAD
DC LOAD
D G
Dalam catu daya perangkat terdapat beberapa bagian yang mempunyai fungsi berbeda.
Bagian tersebut antara lain.
Pengubahan (Convertion)
Setiap perangkat telekomunikasi membutuhkan daya berupa tegangan dan arus yang
berbeda sesuai dengan sistem yang digunakan. Oleh karena itu tegangan dari sumber utama
68
BAB VIII CATU DAYA TIDAK TEPUTUS
harus dirubah terlebih dahulu dari AC ke DC (Rectifier) atau sebaliknya dari DC kembali ke
AC (Inverter)
Fungsinya untuk menjaga jika terjadi pemutusan dari sumber daya utama ke sumber
cadangan dengan menyimpan daya yang dapat digunakan selama masa transisi
kategori pembagian beban daya pada suatu perangkat/gedung berdasarkan urgensi beban
ataralain.
yaitu beban yang dapat mengalami catu daya utama (PLN) terputus untuk sementara
waktu sambil menunggu catu daya cadangan bekerja. Seperti beberapa lampu penerangan,
atau beban lainnya (freezer,dll) di pertokoan,perhotelan, tempat hiburan, dll agar pelayanan
tidak terlalu lama terganggu.
beban yang tidak boleh terputus sama sekali catuan dayanya. Seperti pada beban
Server, Ruang ICU Rumah sakit, Sistem sentral telekomunikasi, dll.
Sistem power supply mempunyai input AC atau DC dan mempunyai output DC, untuk
suplai rangkaian elektronik seperti pada gambar 8.2. Pada sistem power suply terdapat
beberapa bagian utama sehingga dapat menghasilkan keluaran supply yang terregulasi.
Bagian pertama adalah rectifier yang bertugas menyearahkan suplai, pada rangkaian ini
69
BAB VIII CATU DAYA TIDAK TEPUTUS
dihasilkan keluaran daya DC yang belum terregulasi. Untuk itu, diperlukan regulation circuit
yang berfungsi meregulasi keluaran akhir.
Rectifier
Ada banyak macam bentuk rcetifier, tetapi yang umum dengan dioda.
Filter
Hasil dari rectifier yang sudah DC namun masih berupa pulsa pulsa dalam nilai yang
tetap, tidak seperti batere.
Sebuah filter digunakan untuuk menghilangkan pulsa tersebut dan membuat output
konstan.
Regulator
regulator adalah rangkaian yang membantu memelihara nilai output tegangan yang
constant.
Banyak perangkat elektronk tidak tahan terhadap variasi tegangan. Jadi harus pada
tegangan yang konstan.
70
BAB VIII CATU DAYA TIDAK TEPUTUS
Walaupun input tegangan bervariasi, maka regulator tetap akan memberikan nilai
tegangan output yang fix.
UPS merupakan suatu alat yang berfungsi sebagai buffer antara power suplay dengan
peralatan elektronik yang kita gunakan seperti komputer, printer, modem, dsb.
Pada UPS tegangan AC dari PLN disearahkan menjadi tegangan DC untuk kemudian
dikonversikan lagi menjadi tegangan AC melalui DC to AC inverter jika secara tiba tiba
listrik PLN padam.
Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada listrik
utama.
71
BAB VIII CATU DAYA TIDAK TEPUTUS
Memberikan kesempatan waktu yang cukup untuk segera melakukan back up data dan
mengamankan [[sistem operasi] (OS) dengan melakukan shutdown sesuai prosedur
ketika listrik utama padam.
Rectifier (penyearah)
Berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC dari suplai daya untuk mengisi
baterai.
Inverter
Berfungsi untuk mengubah arus DC dari baterai menjadi arus AC ke peralatan yang
dilindungi oleh UPS .
Baterai
Jenis baterai yang digunakan UPS umumnya berjenis lead-acid atau jenis nikel-
cadmium. Baterai ini umumnya mampu menjadi sumber tegangan cadangan maksimal
selama 30 menit.
Pada UPS jenis ini diberi tambahan alat AVR (automatic voltage regulator )yang
berfungsi mengatur tegangan dari suplai daya ke peralatan .
Pada saat kondisi normal listrik dari power akan langsung menuju ke beban dengan
terlebih dahulu melalui AVR tanpa melewati batery. Sama seperti pada offline UPS, UPS
ini mempunyai waktu transfer pemindahan dari power listrik jala-jala ke power batery
pada saat terjadi gangguan.
72
BAB VIII CATU DAYA TIDAK TEPUTUS
2. On-line UPS
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Hal ini
lebih mahal apabila dibandingkan dengan dua jenis UPS lainnya.Dalam keadaan
gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai
ke inverter yang kemudian diubah menjadi AC.
Online UPS bekerja dengan mengubah arus AC menjadi DC untuk mengisi
batery dan pada saat yang bersamaan diubah kembali oleh inverter menjadi arus AC.
Pada UPS jenis ini supply tegangan langsung dihubungkan ke beban melallui tahapan
penyearah dan inverting secara online.
3. Off-line UPS
UPS jenis ini merupakan UPS paling murah diantara jenis UPS yang lain.
Karena rectifier dan inverter berada dalam satu unit.
Dalam keadaan gangguan, switch akan berpindah sehingga suplai daya dari
suplai utama terblok. Akibatnya akan mengalir arus DC dari baterai menuju inverter
73
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
Baterai biasanya terdiri atas beberapa buah sel listrik. Jika dalam sel listrik itu terjadi reaksi
kimia, maka pada kedua elektrodanya akan timbul beda potensial. Baterai adalah perangkat
catu daya yang berfungsi sebagai catu daya back-up (cadangan) dalam sistem catu daya di
perkantoran, industri, hotel, Rumah Sakit, dll apabila catu utama PLN atau Genset mengalami
gangguan. Untuk beberapa hal baterai juga menjadi sumber catu daya utama, seperti untuk
starter mobil/motor, hp, kamera digital, camdig, dll.
74
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
Baterai primer adalah baterai yang hanya dapat dipakai sekali atau satu siklus saja
karena reaksi kimianya hanya satu arah (discharge). Jadi reaksi kimianya
irreversible.
Baterai sekunder adalah baterai yang dapat diisi ulang ketika muatan listriknya
sudah habis dipakai (bisa di charge kembali). Jadi reaksi kimianya reversible.
I. Baterai Primer
Sel kering lechlanche telah dikenal lebih dari 100 tahun yang lewat dan sampai saat ini
masih merupakan sel kering yang sering digunakan untuk membuat baterai
Satu sel baterai berkapasitas 1,5 V.
Kutub (+) (Anoda) : Zn
Kutub (-) (Katoda) : MnO2
Rekasi Kimia :
Fitur
o Murah, banyak tersedia
o Tidak efisien pada pada aliran arus besar
o Kurva pengosongan kurang baik (miring)
o Poor performance at low temperatures
o Kinerja pada suhu rendah kurang baik
75
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
Konstruksinya hampir sama dengan sel kering seng, hanya bedanya kontainernya
bukan seng tapi magnesium.
Kapasitas 1 sel = 1,5 V
Anoda (+) : Mg
Katoda (-) : MnO2
76
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
77
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
Fitur :
o 50-100% more energy than carbon zinc
o Low self-discharge (10 year shelf life)
o Good for low current (< 400mA), long-life use
o Poor discharge curve
Karekteristik discharge baterai Alkaline tampak pada gambar 9.4. Dari gambar
tersebut tampak bahwa kurva discharge dari baterai alkaline sangat curam.
Kelebihannya:
Pada proses pemakaian akan tetap pada rating yang dimiliki, meskipun
pemakaian tak menentu.
Pada pembebanan tinggi dan terus menerus, mampu memberikan umur
pelayanan 2-10 kali dari sel Leclanche.
Sangat baik dioperasikan pada temperature rendah samapai -20 C.
78
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
1. Sel Mercury
Sel ini mempunyai katoda yang terbuat dari oksida merkuri dan anodanya
seng dengan elektrolit alkaline. Anoda dan katodanya dibuat dalam bentuk
serbuk kecil yang dipadatkan dalam suatu cairan elektrolit,tetapi keduanya
dibentuk dalam suatu wadah kaleng ganda.
79
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
3. Sel Lithium
Kutub (+) Anoda : Manganese dioxide
Kutub (-) Katoda : Lithium
Elektrolit : Alkali metal salt in organic solvent electrolyte
Fitur :
High energy density
Long shelf life (20 years at 70C)
Capable of high rate discharge
Expensive
Tegangan output yang tinggi, 3V
umurnya yang panjang,
ringan dan kecil bentuknya
Pemakaian :
Kamera, Calculator, CMOS Battery backup
Pada baterai basah timbel sulfat (lead-acid) menggunakan logam PbO2 untuk
pelat positif dan Pb pelat negatifnya sedangkan elektrolitnya adalah larutan
asam sulfat (H2SO4)
81
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
82
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
83
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
84
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
85
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
Aki kering
86
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
sangat minimpenguapannya dan pada saat menguap pun, uap tersebut tidak dibuang
keluarwadah tetapi masuk lagi ke dalam wadah.
Secara teknis, ternyata aki kering sebenarnya tidak sepenuhnya kering. Penggunaan
bahan timbal kalsium pada setiap pelat menjadi pembeda dengan akin konvensional
atau hybrid. Penggunaan cairan elektrolit aki tetap diperlukan pada aki maintenance
free ini. Bahkan jumlah cairan elektrolitnya lebih banyak dari kedua jenis aki lainnya.
Sistem sirkulasi serta cover yang memungkinkan elektrolisasi aki kering menjadi
sempurna.
Baterai terukur 12 V
Baterai dibebani
87
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
vterukur ixR
12
vterukur xR
R rd
Kapasitas baterai
Kapasitas Battery
NiCd AA 750 41
NiMH AA 1100 51
88
BAB IX BATERAI : JENIS, KAPASITAS, PENGUJIAN DAN PERAWATAN.
KOH hanya berfungsi sebagai konduktor listrik dan sifatnya menyerap CO 2 dari
udara disekelilingnya
Type baterai :
o Sealed baterai (Pasta elektrolit) dimana umur type ini pendek
o Lead acid biasa yang umurnya 10 sampai dengan 20 tahun
o NiCad , umurnya panjang tetapi harus selalu mengganti elektrolit KOH
Seperti yang di rekomendasikan oleh CCIR untuk penggunaan pada sistem catu daya
telekomunikasi ,terdapat dua jenis baterai :
Baterai Basah
o Baterai Timbal-sulfat (Lead-acid)
o Baterai Alkali (Alkaline Baterai)
Baterai Kering
Baterai jenis ini tidak memerlukan pemeliharaan rutin
90
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
Tujuan Pembelajaran :
- Mahasiswa mengetahui gangguan-gangguan yang mungkin dalam sistem kelistrikan
9.1. Definisi
Petir merupakan kejadian alam di mana terjadi loncatan muatan listrik
antara awan dengan bumi. Loncatan muatan listrik tersebut diawali dengan
mengumpulnya uap air di dalam awan .
Ada tiga syarat untuk timbulnya petir.
a. Ada udara naik,
b. kelembapan, dan
c. partikel bebas atau aerosol. Ketiga elemen ini akan menyebabkan
timbullah muatan dalam awan cumulonimbus.
91
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
Salah satu daerah di Indonesia, yakni wilayah Bogor, Jawa Barat pernah
tercatat sebagai wilayah yang memiliki sambaran petir per tahun tertinggi di
dunia per harinya, yakni sekitar 322 hari atau 88 persen per tahun.
92
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
93
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
94
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
95
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
96
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
97
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
c. Radioaktif
Electrode
Udara disekeliling electrode akan diionisasi akibat pancaran
partikel alpa dari isotop . Electrode akan
terus menerus menciptakan arus ion (Min 108 ion/det)
Coaxial cabel
98
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
Pentanahan
Perlu test geografis dari pentanahan. Tahanan bumi max yang
terbaik = 5ohm.
99
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
b. Penampang hantaran-hantaran
c. Pembumian
d. Ketahanan mekanis
e. Ketahanan terhadap korosi
f. Bentuk dan ukuran bangunan yang dilindungi
g. Factor ekonomis
Sistem kerja penangkal petir dengan model ini adalah berusaha untuk
menarik lidah petir dari awan, dimana penangkal petir akan menciptakan
kondisi yang lebih positif dibanding sekelilingnya ( bangunan, pohon, dll )
sehingga luncuran dari awan akan menuju ke penangkal petir tersebut bukan
ke bangunan atau pohon disekitarnya.
Keunggulan ESE system
a. Operasi optimal dalam proses discharge ion positif dan negatif.
b. Mudah dalam pemasangan dan tidak membutuhkan perawatan
khusus.
c. Tahan terhadap arus petir yang tinggi.
d. Terbuat dari bahan 100% stainless stell sehingga tahan terhadap
korosi. Cocok diterapkan pada iklim dengan tingkat kelembapan
yang cukup tinggi seperti di Indonesia.
e. Dapat dipasang pada pabrik, area terbuka seperti lapangan golf,
gedung-gedung perkantoran dan apartement serta sektor-sektor
properti lainnya.
101
BAB X SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL INTERNAL
D = Jarak tower
terhadap bangunan (feet)
h1 = Tinggi tower
BTS (feet)
h2 = Tinggi
bangunan sekitar tower
BTS (feet)
102