Pendahuluan
3.Saluran transmisi
5.Saluran Distribusi
6.Gardu Distribusi
7.Beban (load)
Pembangkitan Tenaga Listrik
mudah
Flexsibel
tinggi
Memiliki tingkat keamanan yang tinggi
Gardu Induk Distribusi
Fungsi utama dari gardu induk :
Untuk mengatur aliran daya listrik dari
Breaker (CB).
Sakelar Pentanahan atau Earthing Switch.
Kompensator.
Saluran Distribusi
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi
menjadi 20 kV dengantransformator penurun
tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian
dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga
listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer.
Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu
distribusi mengambiltegangan untuk diturunkan
tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem
tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya
disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke
konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem
distribusimerupakan bagian yang penting dalam sistem
tenaga listrik secara keseluruhan.
Saluran Distribusi
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem
tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk
menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke
beberapa tempat (pelanggan
2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung
berhubungan dengan pelanggan, karena catu
daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.
Saluran Distribusi
ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:
a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan
kelengkapannya, konduktor dan peralatan
perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan
pemutus.
b. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan
outdoor termination dan lain-lain.
c. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang,
pondasi tiang, rangka tempat trafo, LV panel,
pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel,
transformer band, peralatan grounding,dan lain-
lain.
d. SUTR dan SKTR, terdiri dari: sama dengan
perlengkapan/material pada SUTM dan SKTM.
Yang membedakan hanya dimensinya.
Gardu Distribusi
Pada Gardu distribusi Sistem tenaga listrik terdiri dari
a) SUTM 20 KV
b) Fuse Cut Off
c) Transformator daya step down tiga phasa hubungan -Y
20kV/380V
d) Pengaman Utama dan Jurusan
e) PHB (panel hubung bagi)
f) Lighting Aresster (LA)
g) Fuse Utama
h) Fuse Jurusan
i) Feeder-feeder yang menghubungkan bermacam-macam
beban (Konsumen)
j) Pembumian /Grounding
Saluran System Tenaga Listrik
Sistem Tenaga Listrik
Beban (Load)
Beban Berdasarkan Jenisnya :
Beban linier
Beban Non linier
Beban Berdasarkan sifatnya
Beban besifat Unity
Beban besifat induktif
Beban besifat induktif murni
Beban besifat kapasitif
Beban besifat kapasitif murni
Beban Berdasarkan sifatnya
Beban Statis
Beban Dinamis
Beban Linear
Dalam sistem tenaga listrik dikenal dua jenis beban yaitu
beban linear dan beban non linear. Beban linear ialah
beban yang memberikan bentuk gelombang keluaran
yang linear, artinya beban itu tidak menarik gelombang
arus yang non sinusoidal pada saat beban tersebut
dipasok oleh sumber tegangan sinusoidal sehingga arus
yang mengalir sebanding dengan impedansi dan
perubahan tegangan. Beberapa contoh dari beban linear
ialah lampu pijar, pemanas dan resistor. Gambar dibawah
ini merupakan contoh bentuk gelombang arus dan
tegangan dengan beban linear.
Gelombang Tegangan dan Arus dengan Beban
Linear
V, I Tegangan
Arus linear
t
Beban Linier
Secara rangkaian listrik, misalnya ; suatu rangkaian 3
fasa 4 kawat yang memasok beban linear, dimana
tegangan beban adalah fasa ke netral dengan besar
tegangan yang sama dan berbeda sudut fasa 1200 antar
fasanya, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
R Ir Beban
Z
Is Beban
S R
Z
It Beban
T
Z
In T S
Beban Linier
Pada saat beban seimbang, maka nilai arus pada setiap
fasa sama dan beda sudut fasa satu sama lain 1200. Pada
keadaan beban seimbang seperti ini dapat dikatakan
bahwa beban merupakan beban linear, sehingga arus di
kawat netral sama dengan nol.
I R + I S + I T = IN = 0
V R = V 00 ے
VS = V 0120 ے
VT = V 0
04 2 ے
Beban Non Linear
Beban non linear ialah beban yang menarik
gelombang arus tidak sinusoidal pada saat dipasok
sumber tegangan sinusoidal sehingga
mengakibatkan bentuk gelombang keluarannya tidak
sebanding dengan tegangan dalam setiap setengah
siklus, sehingga bentuk gelombang arus maupun
tegangan keluaran tidak sama dengan gelombang
masukannya (mengalami distorsi). Gambar dibawah
ini merupakan contoh bentuk gelombang arus dan
tegangan dengan beban tidak linear.
Gelombang Tegangan dan Arus dengan Beban Non Linear
V, I Tegangan
t
Beban Non Linear
Apabila beban bersifat tidak linear maka arus fasa
mengandung komponen harmonisa, sehingga arus
di kawat netral tidak sama dengan nol meskipun
dalam keadaan beban seimbang.
IR + IS + I T ≠ 0
Berikut ini beberapa contoh beban non linear yang
banyak dipergunakan baik untuk keperluan rumah
tangga maupun industri. Perhatikan gambar
dibawah ini
Beban Non Linier
Transformator
Peralatan dengan
Ballas magnetik
Ferromagnetik
Motor induksi, dll.
Penyearah (rectifier)
Konverter
Charger
Elektronik
Ballast Elektronik, dll.
Jenis – jenis beban non linear
Beban non linear dibagi menjadi 3 kelompok (seperti yang
di tunjukkan pada gambar diatas yaitu :
Peralatan ferromagnetik, contohnya : transformator, ballast,
motor induksi dan lain-lain.
Paralatan yang menggunakan busur api listrik (arcing
devices), contohnya ; lampu fluoresens, televisi, monitor
dan lain-lain.
Peralatan konverter elektronik (electronic converters),
contohnya ; penyearah (rectifier), charger, ballast elektronik,
inverter, UPS, DC-DC Converter , AC to AC Controller