Anda di halaman 1dari 7

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Pada saat melakukan sinkronisasi tenaga listrik ketepatan sudut fasa dapat dilihat dari alat
Synchroscope
Double ampermeter
Double voltmeter
Double frequensimeter
Ground differential relay

2. Jika power factor yang terbaca antara dua generator tidak sama pada saat sinkronisasi maka
Set amperemeter masing-masing generator
Set voltmeter msing-masing generator
Set frequensimeter masing-masing generator
Set GDR masing-masing generator
Set AVR masing-masing generator

3. AMF adalah
Suatu sistem kendali yang bergua untuk menyalakan mesin genset (starter mesin genset) ketika
beban yang disuplai suatu tegangan kehilangan sumber tegangan listriknya utamanya PLN
Suatu sistem kendali yang berguna untuk menyalakan listrik PLN ketika beban yang disuplai
suatu tegangan kehilangan sumber tegangan
Suatu sistem kendali yang berguna untuk menyinkronkan mesin genset dengan genset ketika
beban yang disuplai suatu tegangan kehilangan sumber tegangan listriknya utamanya PLN
Suatu sistem pengontrolan yang memiliki fungsi untuk mengganti koneksi secara otomatis dari
satu sumber tegangan listri ke satu sumber tegangan listrik lainnya
Suatu sistem pengontrolan yang memiliki fungsi untuk mengganti koneksi secara manual dari
satu sumber tegangan listrik ke satu sumber tegangan litrik lainnya

4. Alat untuk mengontrol agar suplai listrik untuk beban tetap terjaga dengan menghidupkan
suplai tegangan listrik cadangan secara otomatis
Mikrokontroler
Kontaktor magnet
Circuit breaker
Synchrroscope
Timer on delay

5. Di bawah adalah gambar salah satu komponen pada panel ATS


Mikrokontroler
Kontaktor magnet
Circuit breaker
Synchroscope
Timer on delay

6. Frekuensi di Indonesia menggunakan standar


25 Hz
50 Hz
75 Hz
100 Hz
125 Hz

7. Di bawah ini adalah gambar rangkaian

Rangkaian daya ATS genset otomatis


Rangkaian daya AMF otomatis
Rangkaian daya AMF manual
Rangkaian kontrol ATS otomatis
Rangkaian kontrol AMF otomatis

8. Relai yang berfungsi untuk memberikan proteksi back-up terhadap gangguan eksternal
Time overcurrent voltage-restrained relay
Backup ground time-overcurrent relay
Differential relay
Ground differential relay
Distane relay

9. Relai untuk peralatan proteksi yang dapat menghidupkan alarm atau men-trip breaker jika suhu
di dalam stator telah melebihi batas yang diperbolehkan
Differential relay
Ground differential relay
Distance relay
Stator temperature relay
Time overcurrent voltage- restrained relay

10. Di dalam penyediaan listrik, perusahaan listrik mempunyai kewajiban untuk menyediakan
kualitas listrik yang stabil kepada pelanggan. Kualitas tersebut meliputi
Frekuensi dan tegangan yang selalu konstan
Tegangan tinggi dan arus rendah
Daya besar dan cosphi rendah
Frekuensi tinggi dan arus rendah
Arus tinggi dan frekuensi yang berubah

11. Rangkaian control ATS genset otomatis rangkaian terbagi menjadi tiga bagian, yaitu
Suplai daya dari PLN, suplai daya dari genset, suplai daya untuk stater genset
Suplai daya dari PLN, suplai daya dari genset, suplai daya yntuk beban
Suplai daya dari genset utama, suplai daya dari genset 2, suplai daya untuk beban
Suplai daya dari genset utama, suplai daya dari genset, suplai daya untuk stater genset
Suplai daya dari PLN, suplai daya dari beban, suplai daya untuk accu

12. Untuk melakukan pemerataan beban antar genset dilakukan dengan menyamakan tegangan da
frekuensi dengan komponen
Potensiometer/switch regulator
Cosphi meter
Amperemeter
Kwh meter
Micrometer

13. Relay untuk proteksi saluran subtransmisi dan saluran transmisi karena kecepatannya yang
tinggi adalah relay
Time overcurrent voltage-restrained relay
Backup ground time-overcurrent relay
Differential relay
Ground differential relay
Distance relay
14. Perangkat yang dapat mendeteksi ketika sistem eksitasi generator hilang,yaitu
Time overcurrent voltage-restrained relay
Loss of field relay
Differential relay
Ground differential relay
Distance relay
15. Relay untuk mendeteksi gangguan tanah yang paling dalam bergantung pada besarnya arus
gangguan tanah
Time overcurrent voltage-restrained relay
Backup ground time-overcurrent relay
Differential relay
Ground differential relay
Distance relay
16. Perbedaan busbar dan kabel adalah
Busbar adalah sebuah batang penghantar masif sedangkan kabel adalah penghantar listrik yang
terbungkus bahan isolasi
Busbar adalah sebuah batang penghantar berisolasi sedangkan kabel adalah penghantar listrik
tanpa bahan isolasi
Letak busbar diluar panel sedangkan kabel didalam panel
Kabel biasa diaplikasikan sebagai penghantar di gardu induk sedangkan busbar penghantar
tegangan rendah
Busbar terbuat dari besi sedangkan kabel dari tembaga
17. Bahan penghantar yang biasa digunakan adalah
Aluminium,tembaga,baja,wolfram,molibdenum,platina, dan air raksa
Aluminium,tembaga,mika,wolfram,molibdenum,platina,dan air raksa
Aluminium,tembaga,baja,wolfram,plastik,platina,dan air raksa
Aluminium, karet, baja, wolfram, molibdenum, platina, dan air raksa
Aluminium, tembaga, baja, wolfram, molybdenum, wool, dan air raksa

18. Daya hantar listrik tembaga adalah


27 Ohm mm²/m pada suhu 20˚C
37 Ohm mm²/m pada suhu 20˚C
47 Ohm mm²/m pada suhu 20˚C
57 Ohm mm²/m pada suhu 20˚C
67 Ohm mm²/m pada suhu 20˚C

19. Kekuatan tarik tembaga berkisar


Antara 10 hingga 30 kg/mm²
Antara 20 hingga 40 kg/mm²
Antara 30 hingga 50 kg/mm²
Antara 40 hingga 60 kg/mm²
Antara 50 hingga 70 kg/mm²

20. Berdasarkan PUIL, aturan untuk penghantar sirkit akhir yang menyuplai, motor tunggal tidak
boleh mempunyai KHA kurang dari
25% arus pengenal beban penuh
50% arus pengenal beban penuh
75% arus pengenal beban penuh
100% arus pengenal beban penuh
125% arus pengenal beban penuh

21. Di bawah ini yang tidak termasuk fungsi utama dari gardu induk adalah
Tempat penimbunan kabel penghantar
Mentransformasikan daya listrik
Untuk pengukuran, pengawasan operasi, dan pengamanan sistem tenaga listrik
Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk lain melalui tegangan tinggi dank e gardu distribusi
Sebagai sarana telekomunikasi

22. Berikut pengelompokkan jenis gardu induk, kecuali


Berdasarkan besaran tegangannya
Berdasarkan pemasangan peralatan
Berdasarkan luas bangunannya
Berdasarkan isolasi yang digunakan
Berdasarkan sistem busbar

23. Busbar berlubang untuk mengurangi efek korona digunakan pada


Gardu induk SUTET (EHV)
Gardu induk SKTT
Gardu induk SUTR
Gardu distribusi
Panel PHB

24. Kawat yang disiplin membentuk suatu lingkaran di tengah kawat tersebut tidak ditempatkan
satu kawat adalah pengertian dari
Kawat padat
Kawat bulat
Kawat pejal
Kawat berlilit
Kawat berongga

25. Sejumlah kawat pada yang disiplin secara berlapis-lapis terkonsentrasi membentuk lingkaran
dalam suatu lilitan dengan penampang yang sama adalah pengertian dari
Kawat padat
Kawat bulat
Kawat pejal
Kawat berlilit
Kawat berongga

26. Sistem gardu induk yang sangat efektif untuk mengurangi terjadinya pemadaman beban,
khusunya pada saat melakukan perubahan sistem (imanuver sistem) adalah
Gardu induk sistem ring busbar
Gardu induk sistem single busbar
Gardu induk sistem double busbar
Gardu induk sistem satu setengah busbar
Gardu induk sistem setengah busbar

27. Sistem gardu induk di pembangkit tenaga listrik atau di gardu induk yang mempunyai kapasitas
besar adalah
Gardu induk sistem ring busbar
Gardu induk sistem single busbar
Gardu induk sistem double busbar
Gardu induk sistem satu setengah busbar
Gardu induk sistem setengah busbar

28. Di bawah ini merupakan susunan busbar

Busbar tunggal pada pusat listrik


Rel ganda dengan satu PMT
Rel ganda dengan dua PMT
Rel dengan PMT satu setengah
Rel dengan PMT setengah

29. Di bwaha ini merupakan susunan busbar

Busbar tunggal pada pusat listrik


Rel ganda dengan satu PMT
Rel ganda dengan dua PMT
Rel dengan PMT satu setengah
Rel dengan PMT setengah

30. Susunan busbar di bawah ini adalah


Busbar tunggal pada pusat listrik
Rel ganda dengan satu PMT
Rel ganda dengan dua PMT
Rel dengan PMT satu setengah
Rel dengan PMT setengah

Anda mungkin juga menyukai