rel
listrik
(KRL)
Disusun oleh :
Rifdillah Zulafa
Naraya Berlianti
Pengertia
n
Kereta Rel Listrik (KRL) merupakan kereta yang
menggunakan tenaga listrik dalam menggerakkan
motornya. Pada Kereta Rel Listrik (KRL) dua macam
sumber listrik dapat digunakan. Sumber DC yang
umum dipakai biasanya 1500 Volt, sedangkan untuk
kereta sumber AC hingga 25 kV. Untuk menyalurkan
sumber listrik ke kereta yang berjalan digunakan
piranti bernama pantograf.
Komponen Kereta
Rel Listrik
1. Sumber Energi Listrik
2. Pantograf
3. Lokomotif
4. Gerbong Penumpang
5. Sistem Penngerak
Pantograf
Fungsi Pantograf yaitu
mengalirkan listrik dari
LAA ke converter
kemudian ke motor traksi
agar KRL dapat berjalan.
Selain itu untuk mensuplai
daya sistem elektrikal lain
kebutuhan operasi KRL
Single Arm (Z Shaped)
Perangkat hanya memiliki lengan tunggal
yang cukup ringan dibandingkan Double
Arms, sehingga untuk pergerakan naik turun
lengan pantograf menggunakan sistem per
pegas. Pantograf tipe ini digunakan pada KRL
seri EA202 / Kreditanstalt fur Wiederaufbau
(KfW).
Single Arm Pantograf
Sistem Kontrol
Traksi
Kontrol Elektronik
Sistem Tegangan
Tinggi
• Pantograph
• Line Filter : series – resonance converter yang
pengoperasiannya berdasarkan pada terjadinya
resonansi pada rangkaian LC. Tujuan dari line filter
adalah untuk memfilter arus line yang masuk.
• Ruang Tegangan Tinggi. Di ruangan ini, peralatan
tegangan tinggi yang sangat penting untuk system
traksi diletakkan.
• Peralatan traksi ini terdiri dari Circuit Breaker, Panel
keamanan (untuk pengukuran dan deteksi), Filter anti
gangguan, Perlengkapan short circuit, Line filter
kapasitor dan resistor, Pengukur arus inverter traksi.
Sistem Traksi
Masing-masing kereta seperti pada gambar dilengkapi
dengan sistem traksi yang terdiri dari ruang converter
traksi berisi peralatan kontrol dan power elektronik yang
terdiri dari mikprosesor dan lima high power drives
(HPD). Pendinginan converter traksi adalah ventilator.
• Ruang Converter Traksi : Ruang converter traksi terdiri
dari power dan control elektronik yang merupakan
bagian terpenting dari system traksi. Dalam ruang
converter traksi ini diletakkan inverter modul,converter
traksi, braking chopper modul dan perangkat power
elektronik lainnya.
Traksi Motor • Traksi Motor
Sistem Kontrol
Traksi
Sistem kontrol traksi ini menggunakan peralatan berupa kontrol elektronik yang
bekerja untuk menjamin agar peralatan-peralatan yang telah di pasang dapat berfungsi
dengan baik. Ada tiga komponen pengemudian yang di kontrol oleh alat pengontrol ini,
yaitu :
line Braking
Inverter
chopper chopper
Inverter
Pada dasarnya pengendalian dengan
VVVF (variable Voltage Variable
Frwekuensi ) ini
dimaksudkan utuk memperoleh harga
fluk magnetic yang konstan. Sesuai
dengan karakteristik motor induksi
yang akan mempunyai torsi yang
konstan jika fluk magnetnya juga
konstan.
Pemakaian inverter dengan inverter
tiga fasa. Berfungsi merubah tegangan
DC menjadi tegangan AC tiga fasa
dengan perubahan terhadap amplitude
dan frekuensi. Tegangan input berkisar
antara 2200 V samapi 2500 V DC yang
akan mensuplai motor induksi dengan
tegangan berkisar antara 0 sampai
1950 V AC.
Kegunaan dari komponen ini adalah
untuk merubah teganggan line (DC)
tanpa regulasi menjadi tegangan DC
dengan regulasi atau variable tegangan
DC. Dalam beberapa pemakaian
chopper terdiri dari tiga jenis, yaitu :
Chopper
tegangan DC link mencapai harga
maksimumnya (2300 V) yaitu dengan
cara mengalirkan arus ke brake resistor.
Fungsi braking chopper adalah :
• Master Control
• Lokal Control
• Media penyalur (cable link, microwave)
Klasifikasi KRL dengan sumber tegangan
DC bila dilihat dari sistem penggerak
AC
menggunakan mesin ac sinkron linier. Contoh
terkenal dari KRL yang menggunakan mesin
ac sinkron adalah TGV di Perancis. Alasan
penggunaan motor ac sinkron pada TGV
adalah pada saat generasi TGV pertama rilis,
dengan menggunakan mesin AC sinkron,
komutasi dan pemadaman thyristor dapat
dilakukan secara natural. Hal ini akan
menghilangkan rangkaian tambahan untuk
memadamkan thyristor (yang harus ada
apabila motor yang dipakai adalah motor ac
asinkron). Alasan lain adalah adanya peraturan
berat maksimum dari boogie pada TGV.
Teknologi KRL sekarang lebih banyak yang
memanfaatkan mesin ac asinkron sebagai
motor traksinya
Motor sinkron linier merupakan motor
listrik yang tidak berputar sehingga torsi
(momen putar) digantikan oleh gaya lurus
yang dihasilkan oleh medan magnet
berjalan, motor ini dapat bergerak secara
linier tanpa ada perantara perpindahan ggl,
jadi gerak mekanis motor ini sinkron
dengan besar medan magnet berjalan
artinya kecepatan mekanisnya sama dengan
kecepatan medan magnet berjalan lalu
menjadi gaya dorong yang bisa untuk
menggerakkan suatu benda.
Pada dasarnya motor linier dibagi
dalam dua jenis, yaitu: Motor
1. Motor Sinkron dengan Inti Besi
Untuk eksitasi pada motor sinkron linier menggunakan magnet
permanen (MP), magnet permanen dapat dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
• MP MSL dengan arus input yang bentuk gelombangnya
sinusoidal dan menghasilkan medan magnet berjalan
• MP MSL dengan arus input yang bentuk gelombangnya
rectangular atau trapezoidal dan juga menghasilkan medan magnet
berjalan.
Unjuk kerja dari motor sinkron linier (MSL) dipengaruhi
oleh karakteristik fisik (konstruksi penyusunan magnet permanen) dan
gaya dorong yang dihasilkan oleh motor sinkron linier (MSL)
dipengaruhi oleh dua macam faktor, yaitu: - Faktor internal besarnya
tergantung dari fluks magnet dan medan magnet berjalan - Faktor
eksternal besarnya tergantung dari masa (lokomotif dan gerbong),
percepatan dan perlambatan kereta, serta koefisien gesek.
Motor sinkron linier (MSL) sebagai mesin aplikasi terbaru
memiliki kinerja yang baik, namun masih memiliki kelemahan karena
penggunaannya hingga sekarang masih terbatas pada alat transportasi
dan tentu saja memiliki harga yang masih mahal. Namun untuk
penerapannya di Indonesia sendiri sangat memungkinkan karena selain
Motor
untuk memenuhi tuntutan akan tingginya mobilitas penduduk terutama
di daerah perkotaan, juga sebagai usaha peremajaan alat transportasi
yang ada di Indonesia saat ini.
1) Motor sinkron dengan inti besi
Motor linier berinti besi memiliki kelemahan yaitu banyak
menggunakan bahan feromagnetik yang perlu dipasang
sepanjang lokomotif kereta, sehingga bobot dari bahan
feromagnetik yang diperlukan stator menjadi berat untuk
kereta. Belitan medan dan kutub dipasang pada kereta yang
berfungsi sebagai rotor yang bergerak secara linier.
Motor
memungkinkan kereta memiliki daya dorong yang tinggi.
Sedangkan kerugiannya yaitu belitan stator harus dipasang
sepanjang jalan kereta tentu saja membutuhkan biaya yang
tidak sedikit.
Untuk eksitasi pada motor sinkron linier menggunakan magnet
permanen (MP), magnet permanen dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu:
• MP MSL dengan arus input yang bentuk gelombangnya
sinusoidal dan menghasilkan medan magnet berjalan
• MP MSL dengan arus input yang bentuk gelombangnya
rectangular atau trapezoidal dan juga menghasilkan medan
magnet berjalan.
Motor
Motor sinkron linier (MSL) sebagai mesin aplikasi
terbaru memiliki kinerja yang baik, namun masih
memiliki kelemahan karena penggunaannya hingga
sekarang masih terbatas pada alat transportasi dan tentu
saja memiliki harga yang masih mahal. Namun untuk
penerapannya di Indonesia sendiri sangat memungkinkan
karena selain untuk memenuhi tuntutan akan tingginya
mobilitas penduduk terutama di daerah perkotaan, juga
sebagai usaha peremajaan alat transportasi yang ada di
Indonesia saat ini.
Motor
Perawatan dan
Pemeliharaan
Perawatan dan pemeliharaan system penggerak
adalah proses kerja yang bertujuan untuk
merawat komponen – komponen serta
memperhatikan tingkat batas kelayakan
pemakaian komponen – komponen tersebut,
agar system penggerak dapat dioperasikan.
a) Perawatan Pantograph
b) Kabel Sumber listrik atas(Catenary)
c) Bantalan Rel
d) Motor Car
Perawatan dan
Pemeliharaan
Dari segi pemeliharaan kereta api dengan jenis sistem
propulsi VVVF yang menggunakan motor AC sebagai
motor penggeraknya dinilai yang paling efisien
dibandingkan dengan sistem propulsi yang
menggunakan motor DC seperti sistem propulsi
rheostatic dan dc chopper karena pada motor AC tidak
dilakukan penggantian carbon brush seperti padahalnya
pada motor DC, Namun dari segi konsumsi daya sistem
propulsi dcchopper lah yang dinilai paling efisien,
berikut rinciannya :