Anda di halaman 1dari 52

INSTALASI TEGANGAN MENENGAH

FACHRUL ROZIE, ST
PENGERTIAN
Instalasi Tegangan Menengah adalah suatu instalasi yang digunakan
untuk penyaluran listrik kepada konsumen, tegangan yang disalurkan
adalah tegangan menengah yaitu 6kV hingga 20kV. Dari Gardu Induk ke
Gardu Distribusi,
BLOK DIAGRAM
Sistem Distribusi
• Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber
daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen.
• Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
1. pembagi atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan)
2. merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani
langsung melalui jaringan distribusi.
Pengelompokan Sistem Tenaga Listrik
• Daerah I : Bagian pembangkitan
(Generation)
• Daerah II : Bagian penyaluran
(Transmission) , bertegangan tinggi
(HV,UHV,EHV)
• Daerah III : Bagian Distribusi Primer,
bertegangan menengah (6 atau 20kV).
• Daerah IV : (Di dalam bangunan pada
beban/konsumen), Instalasi, bertegangan
rendah
Ruang lingkup JarDis
1. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan
peralatan perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus.
2. SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination dan lain-
lain.
3. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka
tempat trafo,panel2, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, peralatan
grounding,dan lain-lain.
4. SUTR dan SKTR, terdiri dari: sama dengan perlengkapan/material pada
SUTM dan SKTM. Yang membedakan hanya dimensinya.
Klasifikasi menurut nilai tegangannya:
1. Saluran distribusi Primer, Terletak pada sisi primer trafo distribusi, yaitu
antara titik Sekunder trafo substation (Gardu Induk) dengan titik primer
trafo distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20 kV. Jaringan listrik 70
kV atau 150 kV, jika langsung melayani pelanggan, bisa disebut jaringan
distribusi. \
2. Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo distribusi,
yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban(Lihat
Gambar)
Klasifikasi menurut Jenis Konduktornya:
• Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan penyangga
(tiang) dan perlengkapannya, dan dibedakan atas:
1. Saluran kawat udara, bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi
pembungkus.
2. Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.

• Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah,dengan menggunakan kabel


tanah (ground cable).
• Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan menggunakan kabel laut
(submarine cable)
Menurut susunan (konfigurasi) salurannya:

Sal Konfigurasi Vertikal Sal Konfigurasi Horisontal


Sistem Distribusi Radial
Suatu saluran yang dikondisikan untuk bentuk dasar dan bentuk saluran yang sederhana. Sumber daya pada
tipe ini hanya berasal dari satu titik, salurannya dicabang- cabang menuju ke titik beban antara titik sumber
dengan titik beban hanya ada satu pilihan saluran. Saluran radial ini memiliki kelemahan yaitu akan terjadi
pemadaman total pada seluruh beban yang ditanggung oleh satu-satunya saluran tersebut karena tidak ada
saluran yang lain sebagai pengganti. Tipe ini biasanya cocok untuk daerah-daerah pedesaan atau untuk rumah
tangga yang tidak memerlukan tingkat kontinuitas pelayanan yang tinggi.
Sistem distribusi radial ini biasanya banyak digunakan karena bentuk sistem ini sederhana meskipun
keandalan dari sistem radial ini rendah. Pada sistem ini terdapat saluran/ penyulang utama (main feeder) dari
Gardu Induk (Substation) yang bercabang-cabang menjadi lateral feeder, dan lateral feeder tersebut
bercabang lagi membentuk sublateral feeder. Tipe ini hanya memiliki satu sumber dan tidak ada alternatif
sumber lain (alternate source). Kondisi demikian menyebabkan terjadinya pemadaman total pada seluruh
beban apabila terjadi gangguan pada sumber, karena tidak adanya sumber lain yang berfungsi sebagai back-
up. Oleh karena itu, tipe ini cocok diterapkan pada beban-beban kelas rumah tangga dan listrik pedesaan pada
umumnya yang tidak menuntut kontinuitas penyaluran daya dengan tingkat keandalan yang tinggi.
Sistem Distribusi Radial
KOMPONEN
INTALASI TEGANGAN MENENGAH
FACHRUL ROZIE, ST
KOMPONEN
INTALASI TEGANGAN MENENGAH
1. Switch Yard
2. Meger
3. Trafo
4. Lightning Arester
5. Pemutus Tegangan (PMT)
6. Relai
7. Circuit Breaker (MCB)
8. Busbar
SWITCH YARD
Adalah suatu komponen tenaga listrik
ya n g b e r f u n g s i u nt u k m e n a i k ka n
tegangan generator menjadi tegangan
transmisi/Merupakan area utama gardu
pada area pembangkit.
SWITCH YARD
Adalah bagian dari gardu induk yang dijadikan sebagai tempat peletakan komponen utama
gardu induk.
Pemahaman tentang switch yard, pada umumnya adalah :
Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbuka yang luas, maka disebut
switch yard.
Jika komponen utama gardu induk terpasang di area terbatas (sempit) dan di dalam
gedung, maka disebut switchgear.
Sebenarnya yang dimaksud switchgear, adalah peralatan yang ada di switc yard.
Jadi yang dimaksud switch yard, adalah nama yang diperuntukkan bagi gardu konvensional.
Sedangkan switchgear, adalah nama yang diperuntukkan bagi Gas Insulated Substation
(GIS).
KOMPONEN SWITCH YARD
Komponen – komponen / peralatan yang ada
pada switchyard gardu induk:
1. Transformator Daya
Berfungsi mentranformasikan daya listrik, dengan
merubah besaran tegangannya, sedangkan
frequensinya tetap. Tranformator daya juga
berfungsi untuk pengaturan tegangan.
Transformator daya dilengkapi dengan trafo
pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan
titik neutral dari trafo daya. Peralatan ini disebut
Neutral Current Transformer (NCT). Perlengkapan
lainnya adalah pentanahan trafo, yang disebut
Neutral Grounding Resistance (NGR).
MEGER
Adalah suatu alat ukur yang
digunakan untuk mengukur
ketahanan isolasi dan bushing
pada transformator.
TRAFO
• Step-Up
• Transformator step-up adalah transformator yang
memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada
lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik
tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada
pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan
yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi
yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
• Step-Down
• Transformator step-down memiliki lilitan sekunder
lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga
berfungsi sebagai penurun tegangan.
Transformator jenis ini sangat mudah ditemui,
terutama dalam adaptor AC-DC.
LIGHTNING ARRESTER
Lightning arrester merupakan suatu alat
yang digunakan untuk melindungi
peralatan listrik terhadap sambaran petir.
Pada kerja normal, lightning arrester
berfungsi sebagai isolator dan bila terkena
sambaran petir akan berlaku sebagai
konduktor yang mengalirkan petir ke bumi.
Lightning arrester terdiri dari dua jenis
yaitu jenis Ekspulasi dan jenis Tahanan Tak
Linear.
Penangkal petir / arester
adalah rangkaian jalur yang difungsikan sebagai jalan bagi petir
menuju ke permukaan bumi, tanpa merusak benda-benda yang
dilewatinya. Ada 3 bagian utama pada penangkal petir:
• Batang penangkal petir
• Kabel konduktor
• Tempat pembumian
Petir atau halilintar adalah gejala alam yang biasanya muncul pada
musim hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang
menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa saat kemudian
disusul dengan suara menggelegar sering disebut Guruh. Perbedaan
waktu kemunculan ini disebabkan adanya perbedaan antara
kecepatan suara dan kecepatan cahaya.
RELAI
Relay adalah komponen el ektromekani kal
( Elektromagnet dan Mekanikal) yang berfungsi
sebagai saklar atau switch listrik.
CIRCUIT BREKER
Circuit breaker adalah salah satu
komponen penting yang terdapat pada
panel switchgear. Baik itu pada low
voltage, medium voltage bahkan high
voltage yang terdapat pada Gardu
Induk.
CIRCUIT BREKER
Keberadaan Circuit breaker atau yang biasa kita singkat dengan CB ini sangatlah penting bagi keselamatan
peralatan2 penting dalam Plant seperti motor, transformer, generator, dan peralatan lainnya yang
mempunyai nilai aset yang tinggi.

Circuit breaker mempunyai kemampuan tidak hanya sebagai pemutus dan penghubung arus pada saat
operasi normal namun yang paling terpenting adalah kemampuannya dalam hal memutus arus ketika terjadi
gangguan seperti arus hubung singkat yang mempunyai transient arus yang sangat besar.
Ketidak mampuan CB dalam memutus arus hubung singkat akan dapat berakibat kerusakan fatal pada
peralatan listrik yang dilindungi dan lebih jauh lagi berdampak terjadinya ledakan dan kebakaran yang
mungkin saja terjadi. Sering kali kita melihat di berbagai kasus pabrik terbakar, plant shutdown dan kejadian
fatal lainnya yang disebabkan kegagalan dari peralatan CB memutus arus. Dari berbagai kasus tersebut di
dapatkan ternyata sering kali peralatan sepenting ini ternyata tidak dilakukan perawatan secara berkala yang
mengakibatkan kemampuan CB ternyata tidak berfungsi dengan baik.
Untuk itulah, biar bagaimanapun, perawatan secara berkala terhadap komponen penting seperti CB ini
menjadi suatu hal yang mandatory untuk menyelamatkan plant dari Kejadian Fatal yg bisa terjadi.

Kehilangan aset maupun hilang opportunity bisa di cegah dengan maintenance program yang baik.
PEMUTUS TEGANGAN (PMT)
MCB (Miniatur Circuits Breaker)
Adalah merupakan suatu alat sistem proteksi yang dapat melindungi
kabel terhadap beban lebih dan hubung singkat, melindungi terhadap
gangguan isolasi, dan dapat mencapai aliran arus puncak tanpa adanya
pemanasan berlebih. Proteksi ini dapat dilakukan oleh MCB karena
MCB mempunyai:
• Mechanic sistem yang berfungsi untuk membuka dan menutup
looping circuit
• Lembaran bimetal yang berfungsi untuk pengaman beban lebih
• Magnetic trip unit yang berfungsi sebagai pengaman hubung singkat
(short circuits)
PEMUTUS TEGANGAN (PMT)
ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)
Adalah MCB yang telah dilengkapi dengan rangkaian deteksi arus bocor yang mampu mencegah bahaya
akibat sengatan listrik kepada seseorang. Alat ini bekerja dengan mendeteksi apakah ada perbedaan arus
yang mengalir pada kawat listrik.
ELCB adalah sebuah alat pemutus ketika terjadi kontak antara arus positif, arus negatif dan grounding
pada instalasi listrik. Dan yang lebih penting lagi ELCB bisa memutuskan arus listrik ketika terjadi kontak
antara listrik dan tubuh manusia.perlu kita ketahui, bahwa listrik sangat penting perannnya dalam
kehidupan sehari-hari.Tapi kita juga harus mewaspadai bahaya dari arus listrik. Efek dari sengatan listrik
sangat bervareasi dari cacat fisik dan psikis sampai pada membawa korban jiwa. Telah banyak kasus yang
terjadi di sekitar kita meninggalnya seseorang karna tersengat arus listrik. Mungkin ELCB patut kita
perhitungkan untuk tingkat keamanan di rumah kita, baik untuk keamanan keluarga kita dari sengatan
listrik maupun untuk instalasi listrik di rumah kita.
Cara kerja ELCB ketika terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia, maka arus akan mengalir melalui
tubuh manusia ke grounding atau bumi maka akan terjadi perbedaan total arus yang melewati ELCB
sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan arus listrik seketika.
BUS BAR
adalah strip logam atau bar, biasanya disimpan di
dalam switchgear, papan panel, dan kandang
busway untuk distribusi listrik arus tinggi
s ete m p at . M e re ka j u ga d i g u n a ka n u nt u k
menghubungkan peralatan tegangan tinggi di
switchyards listrik, dan peralatan tegangan
rendah di bank baterai. Mereka umumnya tanpa
isolator, dan memiliki kekakuan yang cukup
untuk didukung di udara oleh pilar terisolasi.
Fitur-fitur ini memungkinkan pendinginan yang
cukup dari konduktor, dan kemampuan untuk
memanfaatkan pada berbagai titik tanpa
membuat sendi baru.
Instalasi tegangan menengah
• lewat udara yaitu pemasangan instalasi berupa penghantar yang
dilewatkan udara. Untuk menyokong penghantar tersebut digunakan
tiang listrik.
• lewat bawah tanah yaitu suatu pemasangan instalasi berupa
penghantar yang dilewatkan di bawah tanah. Sehingga tidak diperlukan
tiang penyokong untuk salurannya. Biasanya ini dilakukan jika jarak
antara gardu induk ke gardu distribusi untuk disalurkan ke konsumen
itu tidak terlalu jauh.
Gangguan Instalasi tegangan menengah
• Jika dalam suatu jaringan masih sedikit terdapat daya reaktif di sekitar
beban atau bahkan tidak ada, maka akan berakibat faktor daya
menurun, susut daya besar, dan jatuh tegangan pada ujung saluran
meningkat. Hal ini karena seluruh arus reaktif dipikul oleh generator,
sehingga akan mengalir arus reaktif pada jaringan.
Gangguan beban lebih
• Penyelesaian :
• Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu
memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada
pada gardu atau instalasi tegangan menengah. Setelah itu perlu adanya
manajemen sisi beban (Demand Side Management) untuk mengatur
aliran beban agar tidak terjadi beban lebih.
Gangguan hubung singkat
• Penyelesaian :
• Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu
memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada
pada gardu atau instalasi tegangan menengah.
Gangguan tegangan lebih
• Penyelesaian :
• Langkah awal untuk mengantisipasi dalam gangguan ini yaitu
memasang proteksi. Gunanya yaitu melindungi peralatan yang ada
pada gardu atau instalasi tegangan menengah. Setelah itu perlu adanya
manajemen sisi beban (Demand Side Management) untuk mengatur
aliran beban agar tidak terjadi beban lebih.
Tiang pada Instalasi Tegangan Menengah
• Tiang logam atau besi adalah
• Tiang listrik yang digunakan dalam saluran udara. Tiang logam/besi
biasanya digunakan untuk saluran di wilayah yang keadaan tanahnya
stabil dan tidak terletak di dekat pesisir pantai karena akan berakibat
korosif oleh angin laut. Sedangkan tiang beton (berinti besi) adalah
tiang listrik yang digunakan untuk mengalirkan listrik saluran udara.
Tiang jenis ini biasanya digunakan wilayah yang keadaan topografi
tanahnya kurang stabil. Bias dikatakan tanah tersebut gembur. Misalnya
di wilayah persawahan, sehingga perlu adanya pondasi yang kuat.
Selain itu penggunaan jenis tiangini cocok di wilayahpesisir pantai.
Karena tidak menimbulkan korosif di bagian tiang yang disebabkan oleh
angin laut.
Sistem pentanahan (grounding)
• Adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang
mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik,
petir dll. Jika tegangan kerjanya melebihi 50V perlu diberi pengaman
pentanahan atau dilindungi dengan isolasi ganda.
Tujuan utama dari adanya pentanahan
adalah menciptakan jalur yang low-impedance (tahanan rendah) terhadap permukaan
bumi untuk gelombang listrik dan transient voltage. Penerangan, arus listrik, circuit
switching dan electrostatic discharge adalah penyebab umum dari adanya sentakan
listrik atau transient voltage. Sistem pentanahan yang efektif akan meminimalkan efek
tersebut, serta bertujuan untuk mengurangi beda tegangan dan supaya arus yang
timbul jika hubung singkat terjadi dapat langsung mengalir ke titik bintang dari jaringan
suplai, jadi diharapkan pengaman-pengaman lebur yang digunakan akan putus dalam
waktu singkat. Tindakan pentanahan dalam bangunan terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
• a.Grounding sistem, dipakai untuk sistem grounding, artinya pentanahan untuk
seluruh instalasi.
• b.Grounding peralatan, dipakai untuk sistem grounding equipment, artinya
pentanahan untuk semua bagian logam dari instalasi tegangan rendah di semua
tempat yang pada keadaan normal tidak boleh bertegangan, harus dihubungkan
dengan tanah.
Jenis-jenis Kabel Instalasi Tegangan Menengah

A. Kabel NYY
Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap dalam tanah yang harus diberikan pelindung
khusus (misalnya :duct, pipa baja PVC, atau besi baja). Instalasi ini bias ditempatkan di
luar ataupun di dalam ruangan baik dalam kondisi basa ataupun kering. KAbel
inimemiliki selubung PVC berwarna hitam , terdiri dari 1-4 urat denganpenampang luar
mencapai 56 mm.
Jenis-jenis Kabel Instalasi Tegangan Menengah

B. Kabel NYFGbY
Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk sirkuit power distribusi baik dalam kondisi
kering ataupun basah. Dengan adanya pelindung kawat pita baja yang digalvanisasi,
kabel ini memungkinkan ditanam langsung ke dalam tanah tanpa pelindung tambahan.
Isolasi dibuat tanpa warna dan tiga urat dibedakan dengan non-strip, 1-strip, dan 2-
strip. Kabel ini memiliki selubung berwarna merah dengan penampang luar mencapai
57 mm.
Jenis-jenis Kabel Instalasi Tegangan Menengah

C. Kabel NYM
Kabel ini hanya direkomendasikan khusus untuk instalasi tetap di dalam bangunan yang
penempatannya biasa di dalam atau di luar plester tembok ataupun dalam pipa pada
ruang kering atau lembab. Kabelini tidak diizinkan diluar rumah yang langsung terkena
panas dan hujan ataupun langsung ditanam di dalam tanah.
Jenis-jenis Kabel Instalasi Tegangan Menengah

D. Kabel NYA
Kabel jenis ini dirancang dan direkomendasikan untuk digunakan pada instalasi tetap
dalam kotak distribusi atau rangkaian pada panel. Pemasangan kabelini hanya
diperbolehkan pada tempat yang kering saja dan tidak direkomendasikan dipasang
pada tempat yang basah atau langsung terkena cuaca.
Jenis-jenis Kabel Instalasi Tegangan Menengah

F. Kabel Tembaga Telanjang (BBC)


Untuk saluran distribusi udara yang direntangkan di antara tiang-tiang dan isolator-
isolator yang khusus dirancang untuk itu. Selain itu biasa juga digunakan untuk
hantaran pentanahan (grounding).
Jenis-jenis Kabel Instalasi Tegangan Menengah

G. Twistet Cable Saluran Rumah


Kabel jenis ini dikhususkan untuk saluran dan jaringan distribusi ke konsumen. Dengan
adanya bahan penghantar dari jenis tembaga jenis setengah keras atau keras, maka
kabel ini memungkinkan dapat digantung diantara tiang tanpa penunjang khusus. Zat
karbon hitam yang terdapat pada isolasi memungkinkan ketahanannya terhadap cuaca
tropis.
Jenis-jenis Kabel Instalasi Tegangan Menengah

H. Twisted Cable Jaringan Distribusi Tegangan Rendah


Kabel jenis ini dikhususkan untuk jaringan distribusi tegangan rendah yang lebih praktis
dari pada hantaran telanjang. Dengan adanya penunjang yang sekaligus sebagai netral,
kabel ini memungkinkan untuk ditegangkan. Sesuai kebutuhan kabel ini biasa
dilengkapi dengan saluran penerangan jalan yang biasanya terdiri dari dua urat 16 mm.
Jenis-jenis Kabel Instalasi Tegangan Menengah

I. Kabel N2XSY
Kabel jenisini sering digunakan untuk jaringan distribusi tegangan menengah, dengan
konduktor yang terbuat dari tembaga.
Aliran listrik AC

a. Aliran 1 fasa
adalah aliran listrik yang hanya memiliki satu line yang mengandung tegangan.
Dengankata lain bila diuji, hanya ada tegangan Fasa ke Netral (L-N) saja. Berdasarkan
tegangandan frekuensi yang ada di Indonesia yaitu 220V/50Hz.
Aliran listrik AC

b.Aliran 3 fasa
adalah aliran listrik yang memiliki tiga line yang mengandung tegangan. Bisa dikatakan
juga bahwa jika diuji ada tegangan antar Fasa (L-L) dan tegangan Fasa ke Netral (L-N)
dengan beda Fasanya yaitu 1200 . Tegangan antar Fasa (L-L) adalah 380V/50Hz dan
tegangan Fasa ke Netralnya (L-N) adalah 220V/50Hz. Untuk menentukan daya guna dan
daya semu yang diperbolehkan yaitu dengan cara menggunakan perhitungan.
Cara menentukan masing-masing fasa/kode berdasarkan
tegangan listriknya yaitu :
Berikut adalah kode huruf yang digunakan untukmengenali masing-masing jenis kabel
listriknya :
N : Kabel jenis standar dengan penghantar tembaga.
Na : Kabel jenis standar dengan penghantar alumunium.
Y : Isolasi atau selubung PVC.
F : Perisai kawat baja pipih.
R : Perisai kawat baja bulat.
Gb : Spiral pita baja
Re : Penghantar padat bulat.
Rm : Penghantar bulat kawat banyak.
Sc : Penghantar bulat bentuk sector.
Sm : Penghantar kawat banyak bentuk sektor.
Cara menentukan masing-masing fasa/kode berdasarkan
tegangan listriknya yaitu :
Besarnya tegangan listrik yang sesuai dengan bentuk atau jenis kabelnya yaitu dapat ditentukan
dengan cara :
Daya total beban (P) untu group/area sub-distribusi harus diketahui sehingga dapat dicari arus yang
lewat.
Untuk beban tiga fasa :

Untuk beban satu fasa :

Di mana :
VL-L : 380 V
VL-N : 220 V
Cos φ : Faktor daya system
Kalikan nilai I dengan safety factor yang bernilai 1.7 dan kemudian konversikan sesuai dengan table.
Menentukan dan mengatasi kerugian tegangan nilai dari Gardu Induk ke Gardu Distribusi dan terus ke
konsumen

Misalkan diketahui:
dl : 370,60086 meter (Panjang Kabel dengan Kesalahan Absolute 3m)
A : 150mm2 (Luas Penampang Kabel)
Pvar : 3734 (Daya Reaktif)
P : 250000 Watt (Daya Terpakai)
V : 20,4 kV (Tegangan)
Cosφ : 1 (Kondisi Ideal)
Vd : 5% (Maksimal)
Menentukan dan mengatasi kerugian tegangan nilai dari Gardu Induk ke Gardu Distribusi dan
terus ke konsumen

Dari hasil perhitungan drop tegangan diperoleh nilai drop


tegangan 0,76 %, sehingga dengan ketelitian absolut GPS
3 meter pada pengukuran koordinat tiang, sambungan
dan gardu induk maka pengaruh terhadap rugi tegangan
masih berada dalam batas toleransi.
Pengukuran panjang kabel dengan toleransi ± 3 meter
masih dapat ditoleransi (tidak menambah) pemasangan
peralatan pada tiang distribusi ataupun pada GI. Jika
dihitung toleransi 5% terhadap kesalahan panjang kabel
yang diperbolehkan, diperoleh kesalahan yang diijinkan
9.398 meter (pada saluran 20kV atau jaringan tegangan
menengah tiga fasa dengan menggunakan 3 kabel). Sesuai
dengan perhitungan dengan menggunakan rumus
berikut :
Menentukan dan mengatasi kerugian tegangan nilai dari Gardu Induk ke Gardu
Distribusi dan terus ke konsumen
Sistem Pendingin

Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi besi dan rugi-
rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan, akan
merusak isolasi di dalam trafo, maka untuk mengurangi kenaikan suhu yang berlebihan
tersebut trafo perlu dilengkapi dengan sistem pendingin untuk menyalurkan panas keluar
trafo. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat berupa: Udara/gas, minyak dan
air. Pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara : Alamiah (natural) dan tekanan/paksaan
(forced).
Pada cara alamiah (natural), pengaliran media sebagai akibat adanya perbedaan suhu
media dan untuk mempercepat perpindahan panas dari media tersebut ke udara luar
diperlukan ruang perpindahan panas yang lebih luas antara media (minyak-udara/gas),
dengan cara melengkapi trafo dengan sirip-sirip (radiator).
Sistem Pendingin
Bila diinginkan/dikehendaki penyaluran
p a n a s ya n g l e b i h c e p at l a g i , ca ra
natural/alamiah tersebut dapat
diperlengkapi dengan peralatan unluk
mempercepat sirkulasi media pendingin
dengan pompa-pompa sirkulasi minyak,
udara dan air, dan cara ini disebut
pendingin paksa (forced). Macam-
macam sistim pendingin trafo
berdasarkan media dan cara
pengalirannya dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai