induk sisi 20 KV adalah sistem instalasi penyaluran tenaga listrik tegangan menengah
atau 20.000 volt ke pusat-pusat beban.
CUBICLE
Cubicle adalah seperangkat panel hubung bagi dengan tegangan 20.000 volt yang
terpasang didalam gardu induk yang berfungsi sebagai pembagi, pemutus,
penghubung, pengontrol serta proteksi sistem penyaluran tenaga listrik ke pusat
beban.
Bagian - bagian cubicle diantaranya :
- Compartemen rell (dudukan rell)
Fungsinya : sebagai tempat dudukan rell atau busbar yang dilengkapi dengan isolator
penyangga yang memiliki fungsi sebagai penyangga dudukan rell agar kuat
- Compartemen lemari control
Fungsinya : pusat terminal control, sumber dc, dan peralatan pendukung misalnya
ampermeter, relay proteksi, Kwh meter tombol close atau open dan juga pusat wiring
control. Panel ini sering disebut juga dengan lemari LV atau Low Voltage.
- Pemisal rell
Fungsinya : membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban kontak penghubung.
Pemisah rell biasanya tidak dilengkapi dengan media peredam busur api
- Pemutus Tenaga atau PMT/CB
Fungsinya : untuk close atau open aliran listrik dalam keadaan berbeban atau tidak
berbeban dan termasuk memutus saat terjadi gangguan hubungan singkat. Kontak
PMT dilengkapi dengan media peredam busur api
- Pemisah kabel
Fungsinya : membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban. Kontak penghubung
pada pemisah kabel tidak dilengkapi dengan media peredam busur api
- Compartemen kabel
Fungsinya : tempat dudukan cabel in door
- Trafo Arus atau CT
Adalah alat pendukung yang digunakan didalam instalasi gardu induk sisi 20 KV.
Fungsi alat ini yaitu sebagai pengukuran dan proteksi terhadap arus lebih. Trafo ini
juga berfungsi untuk menurunkan arus yang mengalir yang berdasarkan prinsip
induksi elektromagnet
- Trafo tegangan
Fungsinya : untuk pengukuran tegangan pada Kwhmeter. Trafo ini juga membantu
dalam system proteksi yakni relay UFR atau Under Frekwensi Relay yang mana
untuk mendeteksi frekwensi dari tegangan tersebut
- Pemanas atau Heater
Fungsinya : memanaskan ruang terminal kabel dalam kubikel untuk menjaga
kelembaban udara.
GARDU INDUK SISI 20KV
Gardu Induk sisi 20KV merupakan instalasi system penyaluran tenaga listrik
dengan tegangan menengah (20.000 Volt) ke pusat - pusat beban. Di dalamnya
terdapat cubicle/panel bagi yaitu panel In comming, Out going, Kopel, Panel
Pengukuran dan panel Trafo Pemakaian Sendiri. Panel In comming disuplay dari out
put Trafo Tenaga (sisi Sekunder) yang berfungsi mentranformasikan tegangan
tinggi menjadi tegangan menengah. Panel In Comming merupakan Induk dari Out
Going. Panel Kopel berfungsi untuk memaralel/menghubungkan dua sumber atau
trafo yang berbeda. Panel Out Going yang berfungsi menghubung dan memutus
sumber ke gardu distribusi/pelanggan. Panel pengukuran berfungsi untuk mengukur
energi listrik yang berisi peralatan ukur serta suplay trafo tegangan (VT). Panel Trafo
Pemakaian Sendiri (PS) biasanya menggunakan LBS/Load Breaker Swicth yang
berfungsi untuk menghubung dan memutus sumber Trafo PS.
CUBICLE
Cubicle merupakan seperangkat panel hubung bagi dengan tegangannya
20.000 Volt yang dipasang dalam gardu induk berfungsi sebagai pembagi, pemutus,
penghubung, pengontrol dan proteksi system penyaluran tenaga listrik ke pusat pusat
beban.
Compartemen Rell
Berfungsi sebagai tempat kedudukan busbar/rell. Dilengkapi dengan isolator
penyangga yang berfungsi untuk menyangga kedudukan rell agar kuat.
Compartemen Lemari Control
Berfungsi sebagai pusat terminal control, sumber dc dan peralatan pendukung seperti
Ampermeter, Relay Proteksi, Kwhmeter tombol close/open dan juga pusat wirring
control. Panel ini sering disebut dengan lemari LV (Low Voltage) karena tegangannya
yang ada adalah tegangan rendah.
Pemisah Rell
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban kontak penghubung
Pemisah Rell tidak dilengkapi dengan media peredam busur api.
Pemisah Kabel
Berfungsi untuk membuka dan menutup aliran listrik tanpa beban, kontak
penghubung Pemisah cabel tidak dilengkapi dengan media peredam busur api.
Compartemen Kabel
Sebagai ruang tempat kedudukan cabel in door.
Trafo Arus
Trafo Arus (CT) merupakan alat pendukung yang digunakan dalam instalasi Gardu
Induk Sisi 20 KV. Alat ini untuk mendukung dalam pengukuran arus yaitu sebagai
pengukuran dan sebagai proteksi terhadap arus lebih. Trafo arus ini berfungsi untuk
menurunkan arus yang bekerja/mengalir berdasarkan prinsip induksi elektromagnet,
yaitu timbulnya arus dalam suatu sirkit listrik (sisi sekunder) akibat dari pengaruh
sirkit yang lain (sisi primer) secara fisik tidak saling berhubungan dalam rangkaian
tertutup. Peristiwa ini terjadi karena adanya perpotongan garis medan magnet
yang berubah – ubah memotong penghantar tersebut.
Fungsi
1. Mentransformasikan besaran arus dari nilai arus yang besar ke arus yang kecil
digunakan untuk pengukuran dan proteksi. Arus primer ke arus sekunder yang
digunakan untuk pengukuran yaitu Ampermeter dan KWhmeter serta untuk proteksi
yaitu relay proteksi.
2. Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan alat ukurnya
atau alat proteksinya.
Trafo Tegangan
Trafo Tegangan merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan dalam instalasi
Gardu Induk Sisi 20kV. Alat ini membantu dalam pengukuran tegangan dan
digunakan untuk pengukuran tegangan pada KWhmeter. Alat ini juga membantu
dalam system proteksi yaitu untuk relay UFR (Under Frekwensi Relay) mendeteksi
frekwensi dari tegangan tersebut.
Fungsi
1. Mentranformasikan besaran tegangan dari nilai tegangan yang besar ke tegangan
yang kecil digunakan untuk pengukuran dan proteksi.
2. Sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan alat ukurnya
atau alat proteksinya.
Pemanas (Heater)
Merupakan alat pemanas berfungsi untuk memanaskan ruang terminal kabel dalam
kubikel agar kelembabannya terjaga. Keadaan ini diharapkan dapat mengurangi efek
corona pada terminal kubikel tersebut. Corona akan menyebabkan turunnya kualitas
isolasi/breakdown peralatan. Sehingga apabila ada kenaikan tegangan/arus akibat
gangguan, maka titik lemah dari isolasi ini akan terancam untuk
rusak/meledak/terbakar.
Apabila relay proteksi merasakan arus gangguan maka dengaan segera kontak trip
relay bekerja (yang tadinya NO menjadi NC) sehingga memberi suplay pada tripyng
coil. Tripyng coil bekerja menggerakkan mekanik open PMT sehingga membuka
kontak utama PMT. Proses ini berlangsung sangat cepat (bebepapa detik) tujuannya
segera mengisolasi daerah yang terganggu, namun bila relay proteksi tidak bekerja
maka gangguan akan meluas yang menyebabkan kerugian.
Jenis KWH :
1. Elektromekanik
Prinsip kerja yaitu Meter berdasarkan prinsip elektro mekanik. Arus dan tegangan
listrik menimbulkan gaya gerak listrik yang menggerakkan / memutar piringan pada
porosnya. Putaran poros piringan diteruskan melalui roda-roda gigi ke drum register.
Pada relay elektronik ini akan lebih mudah dalam mengecek kesalahan wiring CT dan
VT sehingga kemungkinan kesalahan dalam perhitungan energi yang terpakai tidak
terjadi. Meter jenis ini banyak digunakan karena memang keunggulannya dibanding
dengan meter elektromekanik. Meter elektronik sudah diprogram dengan komputer
menggunakan tiga tarif yaitu WBP/Waktu beban Puncak (18.00 – 20.00),
LWBP 1/Luar Waktu Beban Puncak 1 (20.00 – 06.00) dan LWBP 2/Luar Waktu
Beban Puncak 2 (06.00– 18.00).
Sistem Pengawatan
Menggunakan system Pengawatan Tak Langsung
SUMBER DC
Sumber pasokan DC 110 volt pada instalasi Gardu Induk digunakan untuk
keperluan peralatan bantu, antara lain :
1. Rangkaian control ( Close/Open CB,DS )
2. Sistem Proteksi ( Relay proteksi, rangkaian triping/closing )
3. Sistem Signaling ( Indikator-indikator )
4. General ( Umum )
Ada dua sumber DC yang digunakan dalam instalasi Gardu Induk yaitu rectifier dan
aki/baterai. Sumber utama yang digunakan yaitu Rectifier namun apabila Trafo PS
padam maka Baterai langsung memback-up sumber DC, sehingga peralatan bantu
dapat terus bekerja.
Rectifier
Rectifier adalah suatu rangkaian alat listrik untuk mengubah arus listrik bolak –balik
(AC) menjadi arus searah ( dc )yang berfungsi untuk suplai DC dan mengisi batere
agar kapasitasnya tetap terjaga penuh sehingga kehandalan sumber DC pada Gardu
Induk terjamin.Maka Rectifier tersebut harus selalu ON dan selalu tersambung ke
batere.
Aki/Baterai
Batere adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia
yang reversible, artinya di dalam batere dapat berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga listrik dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia.
Dasar Hukum
Sumber hukum yang paling mendasar tentang keselamatan kerja di Indonesia
ialah undang undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang undang
ini di buat dengan menimbang :
a. Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
b. Bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya.
c. Bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman
dan effisien.
d. Bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk
membina norma-norma perlindungan kerja.
e. Bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-
undang yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja
yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan
teknologi.
Tujuan
1. Mewujudkan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman, sehat dan sejahtera
2. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya
3. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik.
Alat Keselamatan Kerja (Alat Pelindung Diri/APD)
1. Pakaian kerja/Wearpack
Memberikan perlindungan atau proteksi terhadap anggota badan dari bahaya listrik
dan panas.
2. Pelindung Kepala (Helm)
Melindungi kepala dari benturan atau kejatuhan benda dari atas.
3. Pelindung Tangan (Sarung tangan)
Melindungi tangan dan lengan terhadap debu/kotoran dan bahaya benturan benda
keras.
Sarung tangan tahan tegangan
Melindungi tangan dan lengan terhadap bahaya listrik.
4. Pelindung Kaki (Sepatu)
Melindungi kaki dan sebagai isolasi.
Sepatu tahan tegangan
Melindungi kaki dan sebagai isolasi dari bahaya listrik.
2.1 Gardu Induk Gardu induk adalah alat penghubung listrik dari jaringan transmisi
ke jaringan distribusi primer yang kontruksinya dapat dilihat p. Gardu Induk
merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau
merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluaran yang disusun menurut pola tertentu
dengan pertimbangan teknis, ekonomis, serta keindahan.
2.2 Klasifikasi Gardu Induk Klasifikasi Gardu Induk bisa dibedakan menjadi
beberapa bagian yaitu : 2.2.1 Berdasarkan Besaran Tegangannya. Berdasarkan
besaran teganganny, terdiri dari : Gardu Transmisi adalah gardu induk yang
tegangannya berupa tegangan ekstra tinggi atau tegangan tingggi
Gardu Distribusi adalah gardu induk yang menerima suplai tenaga dari gardu induk
transmisi untuk diturunkan tegangannya melalui trafo daya menjadi tegangan
menengah (20 kV) 2.2.2 Berdasarkan Pemasangan Peralatan. Gardu induk (biasanya
di singkat G.I). Gardu induk dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu jenis pasangan luar,
jenis pasangan dalam, jenis pasangan setengah luar, jenis bawah tanah, jenis mobil
dan sebagainya, sesuai dengan konstruksinya. Gardu induk pemasangan luar Gardu
induk jenis pasangan luar terdiri dari peralatan tegangan tinggi pasangan luar
misalnya, transformator utama, peralatan penghubung (switch gear) dan sebagainya
yang mempunyai peralatan kontrol pasangan dalam, seperti meja penghubung (swicth
board) dan baterai. Gardu induk untuk transmisi yang mempunyai kondensator
singkron pasangan dalam pada sisi tersier trafo utama dan trafo pasangan dalam, pada
umumnya disebut juga sebagai pasangan luar. Jenis pasangan luar memerlukan tanah
yang luas, namun biaya konstruksinya murah dan pendinginnya mudah. Karena itu
gardu induk jenis ini biasa dipakai di pinggir kota dimana harga tanah murah.
Gardu induk pemasangan dalam Dalam gardu induk jenis pasangan dalam ini, baik
peralatan tegangan tinggi, seperti trafo utama, peralatan penghubung dan sebagainya,
maupun peralatan kontrolnya, seperti meja penghubung dan sebagainya terpasang
didalam. Meskipun ada sejumlah kecil peralatan terpasang diluar gardu induk, ini
disebut juga sebagai pasangan dalam. Bila sebagian dari peralatan tegangan tingginya
dipasang dibawah tanah, gardu induk ini dapat disebut jenis pasangan setengah bawah
tanah (semi underground type). Jenis pasangan dalam dipakai dipusat kota dimana
harga tanah mahal dan didaerah pantai dimana ada pengaruh kontaminsi garam.
Disamping itu jenis ini mungkin dipakai untuk menjaga keselarasan dengan daerah
sekitarnya juga untuk menghindari kebakaran dan gangguan suara.
Gardu induk setengah pemasangan luar Dalam gardu induk jenis setengah pasangan
luar (semi outdoor substation) sebagian dari peralatan tegangan tingginya terpasang
didalam gedung. Gardu induk jenis ini dipakai bermacam-macam corak dengan
pertimbangan- pertimbangan ekonomis, pencegahan kontaminasi garam, pencegahan
gangguan suara, pencegah kebakaran dan sebagainya.
Gardu induk pemasangan bawah tanah Dalam gardu induk jenis pasangan bawah
tanah hampir semua peralatan terpasang dalam bangunan bawah tanah. Alat
pendinginnya biasanya terletak diatas tanah. Kadang-kadang ruang kontrolnya juga
terletak diatas tanah. Dipusat kota, dimana tanah sukar didapat, jenis pasangan bawah
tanah ini dapat dipakai, misalnya dibagian kota yang sangat ramai, di jalan-jalan
pertokoan dan di jalan- jalan dengan gedung bertingkat tinggi. Kebanyakan gardu
induk ini dibangun di jalan raya. Gardu induk jenis mobil Gardu induk jenis mobil
dilengkapi dengan peralatan diatas kereta hela (trailer) atau semacam truck. Gardu
induk jenis mobil ini dipakai dalam keadaan ada gangguan di suatu gardu induk, guna
pencegahan beban lebih berkala dan guna pemakaian sementara ditempat
pembangunan. Gardu induk ini juga banyak dipakai untuk kereta listrik. Untuk
penyediaan tenaga listrik, gardu induk ini tidak dipakai secara luas, melainkan sebagai
tansformator atau peralatan penghubung yang mudah dipindah-pindahdiats kereta hela
atau truck untuk memenuhi kebutuhan dalam keadaan darurat. Selain gardu-gardu
induk yang diatas, ada juga gardu induk yang disebut gardu satuan (unit substation)
dan gardu jenis peti ( box type substation). Gardu satuan adalah gardu pasangan luar
yang dipakai sebagai lawan (ganti)
transformator tiga fasa dan lemari gardu distribusi (yaitu yang disebut gardu hubung
tertutup atau gardu hubung metal clad). Gardu jenis peti adalah gardu distribusi untuk
tegangan dan kapasitas relatif rendah dan sama sekali dijaga. Ini dipakai untuk desa-
desa pertanian atau desa nelayan dimana kebutuhannya kecil dan merupakan beban
yang tidak begitu penting.1 Didalam gardu induk terdapat pengaman yang digunakan
untuk melindungi trafo utama dari tegangan lebih akibat surja, baik surja petir
maupun surja hubung yang disebut arrester.
2 2.3 Fasilitas dan Peralatan Pada Gardu Induk
Gardu induk dilengkapi fasilitas dan peralatan yang diperlukan sesuai dengan
tujuannya, dan mempunyai fasilitas untuk operasi dan pemeliharaannya, sebagai
berikit :
2.3.1 Trafo Utama
Digunakan untuk menurunkan atau menaikkan tegangan. Di gardu induk trafo
menurunkan tegangan, di pusat pembangkit trafo menaikkan tegangan. Ada 2 jenis
transformator 1 fasa dan 3 fasa. Seiring berjalannya waktu kemajuan dalam teknik
pembuatan trafo, dan keandalannya makin baik, trafo 3 fasa banyak dipakai karena
menguntungkan. Demikian pula halnya dengan pengubah penyadap berbeban,
kemampuan makin baik, lebih awet dan pemeliharaannya mudah. Oleh karena itu
makin banyak dipakai pengubah penyadap beban untuk gardu induk tegangan sangat
tinggi. Untuk sistem rangkaian tertutup (loop) kadang-kadang dipakai transformator
dengan pengubag fasa berbeban untuk mengukur aliran daya.
b. Tansformator Arus
Transformator arus digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan ampere
dan arus yang mengalir dalam jaringan tegangan tinggi. Jika arus yang hendak
diukur mengalir pada jaringan tegangan rendah dan besarnya di bawah 5A, maka
pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan suatu ammeter
yang dihubungkan seri dengan jaringan. Tetapi jika arus yang hendak diukur
mengalir pada jaringan tegangan tinggi, meskipun besarnya di bawah 5A, maka
pengukuran tidak dapat dilakukan secara langsung dengan menggunakan suatu
ammeter, karena cara yang demikian berbahaya bagi operator.
Transformator Tegangan
Trafo tegangan adalah trafo satu fasa step-down yang mentransfortasikan tegangan
sistem ke suatu tegangan rendah yang besarnya sesuai untuk lampu indikator, alat
ukur, relai dan alat singkronisasi. Transformasi tegangan ini dilakukan atas
pertimbangan harga peralatan tegangan tinggi yang mahal, dan bahaya yang dapat
ditimbulkan tegangan tinggi bagi operator. Tegangan perlengkapan seperti indikator,
meter dan relai dirancang samadengan tegangan terminal sekunder trafo tegangan
yang dirancang dalam ratusan volt
Peralatan Penghubung
Saluran transmisi dan distribusi dihubungkan dengan gardu induk. Jadi gardu induk
ini merupakan tempat pemutusan dari tenaga yang dibangkitkan dari inter koneksi
dari sistem transmisi dan distribusi kepada para pelanggan. Saluran transmisi dan
distribusi ini di hubungkan dengan ril (bus) melalui transformator uatama, setiap
saluran mempunyai pemutus beban (circuit breaker) dan pemisah (disconnect
switch) pada sisi keluarannya. Pemutus beban ini dipakai untuk menghubungkan
atau melepaskan beban secara otomatis. Jika saluran transmisi dan distribusi,
transformator, pemutus beban, dan sebagainya mengalami perbaikan atau
pemeriksaan dipakai untuk memisahkan saluran dan peralatan tadi. Pemutus beban
dan pemisah dinamakan peralatan penghubung (switchgear)
2. Pemisah
Pemilihan jenis pemisah ditentukan oleh lokasi, tata bangunan luar dan sebagainya.
Pada umumnya yang sering dipakai untuk tegangan di atas 72 KV adalah jenis
pemutus tunggal mendatar, jenis pemutus tunggal tegak dan jenis pemutus ganda.
3. Saklar beban
Saklar beban tidak dapat memutuskan arus gangguan, tetapi dapat memutuskan arus
beban. Ini menguntungkan apabila pemutus tenaga di pasang pada rangkaian
utamanya dan pada saluran-saluran cabangnya dipasang saklar beban. Saklar beban
dapat berfungsi hamper sama dengan pemutus tenaga. Cara memadamkan dengan
pemutus busur (arc chute) dan cara memadamkan busur dengan gas SF dalam ruang
yang tertutup.
4. Sekring tenaga
Sekring tenaga (power fuse, disebut juga pengaman lumer) banyak dipakai untuk
pengamanan terhadap hubung singkat dan beban lebih. Konstruksinya jauh lebih
sederhana dari pada pemutus beban, tetapi kemampuannya sama dengan gabungan
antara pemutus beban dab relenya. Kerugiannya adalah bahwa ia tidak dapat
memutus ketiga fasa bersama- sama dan harus diganti dengan yang baru setiap kali
ia terputus.
Lemari Hubung
Lemari hubung atau cubicle terbuat dari kelas 3-30 KV, dan dipakai intuk pusat
beban atau pusat daya (power center) karakteristiknya adalah : Bagian yang
bertegangan tidak boleh terbuka.
Gangguan tidak akan meluas sebab rangkaiannya terbagi dalam satuan- satuan.
Luas instalasi kecil, pemasangan, perluasan dan pemindahan instalasinya mudah,
dan
Keandalan tinggi karena pemasangannya yang sempurna di pabrik.
Lemari hubung diklasifikasikan oleh perbedaan-perbedaan sistem rilnya kedalam
jenis-jenis ril tunggal, ril rangkap dan ril penyimpang (by-pass). Untuk rangkaian
pemakain gardu induk sendiri jenis yang sering dipakai adalah yang paling
sederhana yaitu ril tunggal. Ada juga pemasangan luar dan jenis pemasangan dalam.
Pada konstruksi jenis pemkasangan luar, hujan dan angin tidak boleh masuk. Jenis
pasangan luar ini sekarang banyak di pakai karena tidak memerlukan bangunan.
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik,
atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi). Penyaluran
(transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik. Berarti, gardu induk
merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik. Sebagai sub sistem dari sistem
penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam
pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara
keseluruhan.
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.
Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.
1. Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 % dari luas
lahan GI konvensional.
2. Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60 MVA
bahkan bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.
3. Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang (feeder)
dengan tegangan kerja masing-masing 20 KV.
4. Bisa dipasang di tengah kota yang padat pemukiman.
5. Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisa didesain
sesuai kondisi disekitarnya.
c. Gardu Induk kombinasi pasangan luar dan pasangan dalam :
Berdasarkan fungsinya :
1. Gardu induk penaik teganggan
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitu tegangan
pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan system. Gardu induk ini
berada di lokasi pembangkit tenaga listrik.Karena output voltage yang dihasilkan
pembangkit listrik kecil dan harus disalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan
pertimbangan efisiensi, tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau
tegangan tinggi.
Ø Komponen mekanikal :
· Serandang, terdiri dari : Serandang peralatan, serandang post, serandang
beam.
· Rak kabel dan plat bordes untuk penutup got kabel.
· Pager keliling GI.
Ø Komponen sipil gedung control :
· Ruang peralatan control (kendali) dan ruang cubicle.
· Ruang oprator dan Ruang kantor GI.
· Ruang relay.
· Ruang komunikasi.
· Ruang battery.
· Pondasi peralatan (panel relay, penel control, cubicle, dan lain-lain).
· Got kabel (cable duct).
Ø Komponen mekanikal :
· Air conditioning (AC).
· Rak kabel yang dijadikan sebagai penempatan kabel, yang menghubungkan
antara peralatan yang ada di switch yard dengan komponen yang ada di gedung
control.
Switch yard adalah bagian dari gardu induk yang dijadikan sebagai tempat
peralatan komponen utama gardu induk.Jika komponen utama gardu induk
terpasang di area terbatas dan di dalam gedung maka disebut switchgear.
2. TRANSFORMATOR DAYA :
Transformator berfungsi untuk mentranformasikan daya listrik, dengan merubah
besarnya tegangan sedangkan frequensinya tetap.Transformator daya dilengkapi
dengan trafo pentanahan yang berfungsi untuk mendapatkan titiknetral dari trafo
daya. Peralatan ini disebut Neutral Current Transformator (NCT), perlengkapan
lainnya adalah pentanahan trafo yang disebut, Neutral Grounding Resistance
(NGR).
Current transformator (CT) berfungi untuk merubah besaran arus, dari arus yang
besar ke arus yang kecil. Atau memperkecil besaran arus listrik pada system tenaga
listrik, menjadi arus untuk system pengukuran dan proteksi.
SCADA memantau pengukuran yang ada pada gardu induk, jaringan atau pembangkit
secara akurat lalu menampilkan hasil pengukuran pada control center. SCADA juga
memantau status/indikasi peralatan listrik yang ada pada gardu induk, jaringan atau
pembangkit kemudian menampilkannya pada pusat kontrol. Dan fungsi lainnya adalah
SCADA melakukan eksekusi terhadap peralatan sistem tenaga listrik yang ada pada
gardu induk, jaringan atau pembangkit dari control center.
One staff is showing me how to draw and calculate through a plan of new grid
development in East Flores
PT. PLN (Persero) adalah salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak di
bidang kelistrikan. Perusahaan ini membutuhkan dukungan sistem telekomunikasi yang
handal, efisien, aman dan mampu mencakup seluruh wilayah operasinya. SCADA
(Supervisory Control and Data Acquisition) merupakan sistem pendukung utama dalam
sistem pengendalian tenaga listrik. Beberapa kelebihan sistem SCADA yaitu
memudahkan dispatcher untuk memantau keseluruhan jaringan distribusi tanpa harus
melihat langsung ke lapangan. Pengontrolan dan pengawasan seluruh sistem pada
kawasan ini dapat dilakukan secara terintegrasi pada suatu tempat. Sistem SCADA
sangat bermanfaat terutama pada saat pemeliharaan dan penormalan jika terjadi
gangguan. Suatu sistem SCADA modern terdiri beberapa komponen yaitu sejumlah RTU
(Remote Terminal Unit), satu unit MTU (Master Terminal Unit), media jaringan
telekomunikasi data, perangkat-perangkat di lapangan dan perangkat lunak atau HMI
(Human Machine Interface). Tujuan dari sistem SCADA ini adalah mengumpulkan data
dari plant yang lokasinya berada di tempat yang jauh dari MTU, mengirimkan data
tersebut ke RTU, menampilkan data pada monitor atau master computer di ruang
kontrol, menyimpan data ke hard drive dari master computer dan melakukan kontrol
serta monitoring terhadap plant dari ruang kontrol melalui HMI.
Tidak hanya untuk instalasi listrik pada umumnya namun ada juga fungsi lainnya dar grounding yang
mungkin belum begitu dipahami oleh sebagian orang.
Lalu, apa saja fungsi dari grounding ini? Simak berikut ini beberapa manfaatnya!
1. Fungsi Grounding Untuk Keselamatan
Salah satu fungsi dari grounding adalah untuk faktor keselamatan. Hal ini karena groundng menjadi
penghantar arus listrik yang akan langsung menuju ke tanah atau bumi.
Ini akan bekerja pada saat terjadi korsleting, percikan api dari kabel atau terjadi kebocoran listrik.
Tentu saja fungsi pentingnya untuk mencegah kerusakan barang elektronik jika ada kebocoran listrik
di dalam peralatan tersebut.
Ada parameter yang menentukan kualitas dari grounding tersebut yaitu nilai tahan pada satuan ohm
atau disebut sebagai resistans.
Jika nilai groundingnya semakin kecil maka akan semakin bagus kualitas grounding tersebut.
Pada instalasi listrik rumahan tentu saja memiliki nilai tahan untuk maksimal 5 Ohm. Sedangkan untuk
instalasi petir makja hanya 2 Oham saja.
Hal ini tentu saja sudah sangat sesuai dengan apa yang menjadi fungsi dari grounding untuk skala
listrik rumahan.
Dalam hal ini ada yang tidak boleh diabaikan mengenai grounding adalah koneksinya harus tetap
terjaga dan harus dipastikan tidak terputus menuju pada peralatan listrik yang digunakan setiap
harinya.
Misalnya mulai dari KWH Meter atau MCB box serta kabel grounding dengan warna hijau kuning.
Semua itu akan melewati instalasi listrik.
Fungsi grounding listrik tentu saja sangat penting dan bahkan peranannya sangat dibutuhkan sekali.
Dengan adanya grounding ini tentu saja akan menjadi salah satu faktor keselamatan dalam jaringan
aliran listrik di rumah rumah.
Secara tidak langsung grounding ini menjadi salah satu komponen untuk mengantisipasi jika terjadi
masalah pada arus listrik.
Nah, sudah paham bukan mengenai fungsi dan kegunaan grounding listrik?
Grounding atau Pentanahan adalah sistem pentanahan yang terpasang pada suatu instalasi listrik
yang bekerja untuk meniadakan beda potensial dengan mengalirkan arus sisa dari kebocoran
tegangan atau arus dari sambaran petir ke bumi. Cara pemasangan grounding ini dapat menggunakan
sebuah elektroda khusus untuk pembumian yang ditanam di bawah tanah. Contoh pemasangan
grounding atau pentanahan seperti pada gambar berikut ini.
Fungsi Grounding
Sistem grounding pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah untuk memberikan perlindungan
pada seluruh sistem. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa fungsi dari grounding:
Untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah
saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting, misalnya kabel grounding yang
terpasang pada badan/sasis alat elektronik seperti setrika listrik akan mencegah kita tersengat listrik
saat rangkaian di dalam setrika bocor dan menempel ke badan setrika.
Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang
besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel grounding untuk instalasi
rumah dan grounding untuk pernangkal petir pemasangannya harus terpisah.
Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat
adanya bocor tegangan.
Grounding di dunia eletronika berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan baik oleh
daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar.
https://infopromodiskon.com/news/detail/188/fungsi-grounding-pada-instalasi-listrik-dan-
elektronik.html
Grounding sangat diperlukan baik itu pada instalasi listrik rumah, kantor, pabrik sekalipun, terlebih
pada instalasi tegangan ekstra tinggi PLN wajib terdapat instalasi grounding. Tujuan penggunaan
grounding adalah memberikan perlindungan terhadap pengguna peralatan listrik pada saat terjadi
beberapa hal berikut :