Ulasan
yang mendalam ini dapat di harapkan memberikan pembahasan yang singkat dan jelas terhadap
sebuah buku juga penilaian tentang buku tersebut sesuai dengan fakta nya.
1.IDENTITAS BUKU
Edisi/Cetakan ke :2
2.JUDUL CBR
CBR Bertujuan untuk mendapatkan Resensi/Ulasan mendalam dari sebuah buku. Ulasan
yang mendalam ini dapat di harapkan memberikan pembahasan yang singkat dan jelas terhadap
sebuah buku juga penilaian tentang buku tersebut sesuai dengan fakta nya. serta dapat
mempermudah pembaca dalam memahami buku PEMBANGKITAN ENERGI LISTRIK dan
juga menambah pengetahuan kami sebagai pembuat CBR untuk memenuhi salah satu mata
kuliah PEMBANGKIT ENERGI LISTRIK.
1
4.RINGKASAN DARI ISI BUKU
BAB 1
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Pembangkitan tenaga listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar generator
sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik 3 fasa. energi mekanik
yang diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesin penggerak generator
atau biasa disebut penggerak mula. mesin-mesin penggerak generator Ini mendapat energi
dari:
1. proses pembakaran bahan bakar.
2. air terjun
mesin penggerak generator melakukan konversi energi primer menjadi energi mekanik
penggerak generator. pusat listrik adalah tempat dimana proses pembangkitan energi listrik
dilakukan. proses pembangkitan tenaga listrik merupakan proses konversi energi primer
menjadi energi mekanik penggerak generator yang selanjutnya energi mekanik ini diubah
menjadi energi listrik oleh generator, maka dalam pusat listrik umumnya terdapat:
1. instalasi energi primer
2. instalasi mesin penggerak generator
3. instalasi pendingin
4. instalasi listrik
2
pemutus tenaga adalah sakelar tegangan tinggi yang mampu memutus arus gangguan. arus
gangguan besarnya dapat mencapai beberapa ribu kali besarnya arus operasi normal. di
depan dan di belakang setiap pemutus tenaga harus ada pemisah, yaitu sakelar yang hanya
boleh dioperasikan dalam keadaan tidak ada arus yang melaluinya, tetapi posisi pisau saklar
harus jelas terlihat. hal ini diperlukan terkait dengan masalah keselamatan kerja pada saat
instalasi tegangan tinggi akan dibebaskan dari tegangan karena akan disentuh orang.
semua generator sebagai penghasil energi dihubungkan dengan rel. begitu pula semua
saluran keluar dari pusat listrik dihubungkan dengan rel pusat listrik. saluran keluar dari rel
pusat listrik ada yang berfungsi mengirim tenaga listrik dalam jumlah besar ke lokasi lain dan
ada yang berfungsi untuk menyediakan tenaga listrik di lokasi sekitar pusat listrik tersebut
berada. bahkan selalu ada saluran yang berfungsi menyediakan tenaga listrik bagi keperluan
pusat listrik itu sendiri. pusat listrik memerlukan tenaga listrik untuk lampu penerangan dan
untuk menjalankan motor motor listrik. dalam pusat listrik juga ada instalasi listrik arus
searah. arus searah diperlukan untuk menggerakkan mekanisme pemutus tenaga dan untuk
lampu penerangan darurat. sebagai sumber arus searah digunakan baterai aki yang diisi oleh
penyearah
3
digunakan PLN: 70 KV, 150 KV, 275 KV dan 500 KV. Dari gardu induk energi
didistribusikan melalui penyulang penyulang distribusi yang berupa saluran udara atau
saluran kabel tanah. pada penyulang penyulang distribusi ini terdapat gardu-gardu
distribusi. fungsi gardu distribusi adalah menurunkan tegangan distribusi primer menjadi
tegangan rendah 380/ 220volt yang didistribusikan melalui jaringan tegangan rendah.
konsumen tenaga listrik disambung dari jaringan tenaga rendah dengan menggunakan
sambungan rumah. dari sambungan rumah tenaga listrik masuk ke alat pembatas dan
pengatur terlebih dahulu sebelum memasuki instalasi rumah milik konsumen. alat pembatas
dan pengukur berfungsi membatasi daya dan mengatur pemakaian energi listrik oleh
konsumen.
BAB 2
INSTALASI LISTRI DARI PUSAT LISTRIK
4
dari generator sampai dengan rel harus rapi dan bersih agar tidak menimbulkan gangguan.
gangguan di bagian ini akan menimbulkan arus hubung singkat yang relatif besar dan
mempunyai risiko terganggunya pasokan tenaga listrik dari pusat listrik ke sistem, generator
yang digunakan dalam berukuran besar maka kemungkinan menjadi terganggu. bagian dari
instalasi listrik generator adalah instalasi arus penguat. arus penguat ini didapat dari
generator arus searah yang umumnya terpasang satu poros dengan generator utama.
hubungan listrik antara generator utama dengan generator arus penguat dilakukan melalui
cincin geser dan pengatur tegangan otomatis. pengatur tegangan otomatis berfungsi mengatur
besarnya arus medan magnet agar besarnya tegangan generator utama konstan.
5
b. Pemutus tenaga minyak banyak
c. pemutus tenaga minyak sedikit
d. pemutus tenaga gas
e. pemutus tenaga vakum
f. pemutus tenaga medan magnet
g. pemutus tenaga udara tekan
h. proses terjadinya busur listrik dalam saklar
Penutupan dan pembukaan PMT memerlukan gerakan mekanis yang cepat dan tegas.
Hal ini disebabkan apabila gerakan ini lambat dan ragu-ragu, maka proses pemutusan busur
listrik akan mengalami kegagalan. Untuk mendapatkan gerakan yang cepat dan tegas,
diperlukan suatu mekanisme pemutus tenaga (switchgear) penggerak berdasarkan energi
pegas atau energi udara tekan (pneumatic) atau energi tekanan minyak (hydraulic). Baterai
harus handal untuk keberhasilan kerja PMT. Baterai perlu dipelihara dengan baik dan
kondisinya perlu dipantau secara terus menerus. Kegagalan PMT bekerja dapat terjadi akibat
baterai terlalu rendah kemampuannya sehingga tidak mampu men-trip coil PMT dan akhirnya
PMT tidak bekerja jika terjadi arus gangguan dan dapat berakibat fatal dan bahkan instakasi
dapat terbakar.
6
2.7 baterai aki
Baterai aki merupakan sumber arus searah yang digunakan dalam pusat listrik. baterai
aki harus selalu diisi meralui penyearah. Ada dua macam baterai aki yang dapat digunakan di
pusat listrik yaitu baterai asam dengan kutub timah hitam dan an baterai basah yang
menggunakan nikel cadmium sebagai kutub.
2.8 Transformator
a. Transformator penaik tegangan generator
b. Transformator Unit pembangkit
c. transformator pemakaian sendiri
d. transformator antar rel
BAB 3
7
3.1.2 Bangunan Sipil
Potensi tenaga air terdapat pada sungai yang mengalir di daerah pegunungan. Untuk
dapat memanfaatkan potensi tenaga air dari sungai ini maka kita perlu membendung sungai
tersebut dan airnya disalurkan ke bangunan air plta.
Plta dapat dibagi menjadi dua kategori:
a. Plta run off river
b. Plta dengan kolam tando ( reservoir)
Pada plta run of river, air sungai dialihkan dengan menggunakan dam yang dibangun memotong
aliran sungai. Air sungai ini kemudian disalurkan ke bangunan air plta.
pada plta dengan kolam tando ( reservoir) aliran sungai dibendung dengan bendungan besar agar
terjadi sehingga terjadi penimbunan air sehingga terjadi kolam tando. Selanjutnya air dari kolam
tenda dialirkan ke bangunan air plta.
c. Turbin pelton
Turbin pelton adalah turbin untuk tinggi terjun yang tinggi, yaitu di atas 300 m dedek
teknik mengkonversikan energi potensial air menjadi energi mekanik pada roda air turun
dilakukan melalui proses impuls sehingga terbentuk acuan juga disebut sebagai turbin
impuls.
8
Kecepatan spesifik (specificspeed) turbin air didefinisikan sebagai jumlah putaran per menit
[ppm] (rotation per minute [rpm]) dari turbin untuk menghasilkan 1 daya kuda pada tinggi terjun
h = 1 meter.
10
dijaga agar tetap panas dalam drum ketel dengan cara tetap menyalakan Api secukupnya untuk
menjaga suhu dan tekanan uap di sekitar nilai operasi (yaitu sekitar 500ºc dan sekitar
100kg/cm2) maka untuk mengoperasikannya kembali sampai beban penuh diperlukan waktu
kira-kira 1 jam.
3.2.4 Pemeliharaan
Bagian-bagian PLTU memerlukan pemeliharaan secara periodik adalah bagian-bagian
yang berhubungan dengan gas buang dan dengan air pendingin, yaitu pipa pipa air ketel uap dan
pipa pipa air pendingin termasuk pipa kondensor. Tiba-tiba ini semua memerlukan pembersihan
secara periodik.
Bagian-bagian PLTU lain yang rawan kerusakan dan perlu perhatian atau pengecekan periodik
adalah:
a. Bagian-bagian yang bergesekan satu sama lain seperti bantalan dan roda gigi.
b. Bagian yang mempertemukan dua zat yang suhunya berbeda, misalnya kondensor dan
penukar panas (heat exchange).
c. Kotak-kotak saluran listrik dan saklar saklar.
11
Abu halus yang ditangkap di cerobong, Ada bagian-bagian abu yang relatif besar, jatuh dan
ditangkap di bagian bawah ruang bakar. Abu dari PLTU, baik yang halus maupun yang kasar,
dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan sipil.
12
kg/cm2 ini dicampur dengan bahan bakar dan dibakar. Apabila digunakan bahan bakar gas (bbg)
maka gas dapat langsung dicampur dengan udara untuk dibakar, tetapi apabila digunakan bahan
bakar minyak (bbm), maka bbm ini harus dijadikan kabut terlebih dahulu kemudian baru
dicampur dengan udara untuk dibakar.
3.3.3 Pendinginan
Pendinginan suhu-suhu turbin dan poros turbin dilakukan dengan udara kompresor.
Untuk keperluan ini, ada lubang pendingin dalam suhu dan dalam poros turbin yang
pembuatannya memerlukan teknologi canggih. Sedangkan pendinginan minyak pelumas
dilakukan dengan menggunakan penukar panas (heat exchanger) konvensional.
13
uap dialirkan ke turbin uap PLTU yang terdiri dari turbin tekanan tinggi dan turbin tekanan
rendah. Keluar dari turbin tekanan rendah, uap dialirkan ke kondensor untuk di embunkan. Dari
kondensor air dipompa untuk dialirkan ke ketel uap.
14
Waktu yang diperlukan untuk membakar habis bbm diesel dalam ruang bakar silinder mesin
diesel lebih ih cepat bagi bbm yang mempunyai berat molekul (juga berat jenisnya) kecil
dibanding dengan yang mempunyai berat molekul besar. Oleh sebab itu, untuk mesin diesel
putaran tinggi diperlukan bbm yang lebih ringan daripada untuk mesin dengan putaran rendah.
15
Dengan konstruksi yang panjang ini, maka bangunan sipil mengarah air menjadi sederhana,
tetapi pengaturan daya sulit dilakukan. Oleh karena itu turbin ini hanya baik untuk beban
konstan, misalnya menggerakkan generator sinkron dan paralel dengan sistem besar.
16
Dilarang keras merokok di sekitar instalasi bahan bakar, terutama instalasi bahan bakar gas.
Kontak-kontak dan sambungan listrik harus tertutup rapat pada instalasi bahan bakar.
Dilarang keras melakukan pekerjaan las pada instalasi bahan bakar yang belum dikosongkan.
Instalasi bahan bakar harus dilindungi terhadap sambaran petir.
Alat-alat proteksi dari instalasi listrik tersebut diuji secara periodik agar pasti berfungsi apabila
terjadi gangguan hubung singkat sehingga tidak timbul kebakaran.
BAB 4
17
Frekuensi sistem diatur dengan mengatur daya aktif (daya nyata burung tutup yang
dibangkitkan dalam pusat listrik. Karena frekuensi dalam setiap bagian sistem sama maka daya
aktif yang dibangkitkan untuk mengatur frekuensi tidak terikat pada letak pusat listriknya kecuali
jika timbul masalah aliran daya.
Pengaturan tegangan memerlukan Pengaturan daya reaktif dalam sistem. Karena
tegangan tidak sama besarnya dalam bagian-bagian sistem. Maka pembangkitan daya reaktif
untuk pengaturan tegangan harus memperhatikan tempat dalam sistem yang memerlukan
Pengaturan tegangan. Daya reaktif ini tidak selalu harus dibangkitkan oleh generator melainkan
bisa juga dibangkitkan oleh kapasitor dan reaktor.
Operasi pembangkitan, baik dalam sistem interkoneksi maupun dalam sistem terisolir
memerlukan perencanaan pembagian terlebih dahulu yang di antaranya adalah:
a. Perencanaan operasi unit-unit pembangkit.
b. Penyediaan bahan bakar.
c. Koordinasi pemeliharaan.
d. Penyediaan suku cadang.
e. Dan lain-lain.
18
mempertahankan efisiensi.
mempertahankan keandalan.
mempertahankan umur ekonomis.
butir b dan c berlaku sebagai tujuan pemeliharaan pmt. Pemeliharaan unit pembangkit perlu
dilakukan sesuai petunjuk pabrik. Tetapi di lain pihak, hal ini ini mengurangi kemampuan
pembangkitan sistem. Hal ini disebabkan saat unit pembangkit menjalani pemeliharaan, unit
tersebut tidak dapat beroperasi. Oleh karena itu, pemeliharaan unit pembangkit perlu
dikoordinasikan agar petunjuk pemeliharaan pabrikdipenuhi namun daya pembangkitan sistem
yang tersedia masih cukup untuk melayani beban yang diperkirakan.
4.4.4 Forced Outage Rate
Forced outage rate Adalah sebuah faktor yang menggambarkan sering tidaknya sebuah
Unit pembangkit mengalami gangguan.
19
Faktor beban didapat berdasarkan statistik bulanan nilai faktor beban
b. Perkiraan produksi plta bulan maret.
Perkiraan produksi plta dibuat atas dasar perkiraan air yang tersedia untuk plta
bersangkutan, statistik dan ramalan cuaca, perhitungan unit pembangkit plta yang siap
beroperasi seperti (neraca daya).
c. Biaya bahan bakar unit pembangkit termis.
Biaya bahan bakar unit-unit pembangkit termis perlu diketahui untuk membagi beban
dimulai dari unit-unit thermis dengan urutan termurah lebih dahulu, kemudian diikuti
dengan yang lebih mahal, yang dalam bahasa inggris disebut merit loading.
20
adalah bahan bakar yang dinyatakan dalam rupiah per jam dengan output daya yang
dibangkitkan dinyatakan dalam megawatt (MW).
Sedangkan untuk pembangkit hidro, inputnya adalah jumlah air yang masuk dinyatakan dalam m
3/ detik, sedangkan outputnya adalah daya yang dibangkitkan dalam MW.
Kurva input output ini juga dapat dinyatakan dalam fungsi polinomial. Bentuknya hampir linear
sehingga apabila dinyatakan dengan fungsi polinomial, Suku dengan pangkat 2 keatas adalah
kecil. Kurva input output tidak melalui. 0 karena adanya rugi-rugi pada beban (output) nol. Rugi
rugi beban nol disebabkan adanya rugi-rugi geseran dan rugi rugi besi pada generator dan
transformator penaik tegangan (Step Up).
21
4. Personil yang bekerja harus menggunakan topi pelindung kepala untuk melindungi
kepala terhadap benda-benda keras yang jatuh dari atas dengan mengingat bahwa lantai-
lantai di pusat listrik banyak yang dibuat dari lantai besi yang berlubang.
5. Personil yang melakukan pekerjaan di ketinggian yang berbahaya harus menggunakan
sabuk pengaman.
6. Tempat-tempat yang rawan terhadap kebakaran, seperti: instalasi bahan bakar, tangki
minyak pelumas, dan instalasi pendingin generator yang menggunakan gas hidrogen,
harus dilengkapi dengan instalasi pemadam kebakaran. Selain itu harus ada latihan rutin
bagi personil untuk menghadapi kebakaran.
7. Kolam air dan saluran air yang dapat menenggelamkan orang harus di pagar atau
dijadikan daerah terlarang bagi umum untuk menghindari kecelakaan berupa
tenggelamnya orang atau binatang ternak.
8. Personil yang mengerjakan pekerjaan gerinda, bor dan bubut harus dilengkapi dengan
kacamata yang menjadi pelindung mata terhadap perhatikan logam atau bahan lainnya
yang dikerjakan mungkin memercik ke dalam mata personil.
9. Mesin mesin pengangkat termasuk lift, harus diperiksa secara periodik keamanannya,
khususnya yang menyangkut sistem rem, sistem kabel baja, dan pintu darurat lift.
10. Personil yang mengerjakan pekerjaan las harus menggunakan tameng las untuk
melindungi mata dan wajah agar matanya rusak karena sinar las yang menyilaukan dan
wajahnya tidak"terbakar" oleh sinar ultraviolet busur las.
24
b. Apabila pusat listrik mengharapkan kiriman tegangan dari sistem, maka tegangan ini
akan dikirim dari sistem melalui saluran atau penghantar yang terhubung dengan rel 2.
c. Sinkronisasi kembali sistem dilakukan melalui pmt kopel.
25
4. pool, itu perusahaan yang mengoperasikan grid, dalam arti menjadi pengatur operasi
dari pembangkit pembangkit yang masuk ke Grid.
5. distributor tenaga listrik atau retailer, yaitu perusahaan yang mencari pemakai tenaga
listrik atau pelanggan.
6. pelanggan besar, yaitu pelanggan dengan daya tersambung tertentu.
7. memakai tenaga listrik (pelanggan) dengan daya tersambung lebih rendah daripada yang
tersebut dalam butir 6 membeli tenaga listrik dari retailer.
8. regulator yaitu suatu badan (organisasi) independen yang mewakili para pelaku bisnis
tenaga listrik yang tersebut dalam butir 1 sampai dengan 7.
26
4.18 kendala-kendala koperasi
Dalam operasi sistem interkoneksi masalah alokasi pembebanan unit unit pembangkit
merupakan masalah utama karena hal ini menyangkut biaya bahan bakar yang tidak kecil bahan
dalam perusahaan listrik umumnya biaya bahan bakar merupakan komponen biaya yang terbesar.
Alokasi pembebanan unik pembangkit ini yang antara lain digambarkan dalam subbab 4.17,
terutama bertujuan untuk mencapai biaya bahan bakar minimum di mana dalam praktiknya harus
pula memperhitungkan kendala-kendala koperasi sehingga seringkali perlu dilakukan kan
"kompromi" untuk mengatasi kendala operasi tersebut.
BAB 5
PENGEMBANGAN PEMBANGKITAN
a. Umum.
Lahan yang akan dibebaskan, menyangkut masalah kepemilikan, adat, dan kebiasaan
setempat, khususnya yang menyangkut ekologi kehidupan.
Sifat tanah dari segi pembangunan kebutuhan bangunan sipil.
Masalah lingkungan yang berkaitan dengan kebisingan dan limbah.
27
Masalah transportasi alat-alat berat.
b. PLTA
Hidrologi,
Debit sungai,
Keadaan hutan daerah aliran sungai
Jika direncanakan membangun kolam tando tahunan berupa danau buatan, maka perlu
disurvei dan dianalisis segala akibat penggenangan lahan yang akan dijadikan kolam
tando tersebut.
c. PLTU, PLTD, dan PLTG
Penyediaan bahan bakar meliputi pengadaan, transportasi, pembongkaran, dan
penyimpanannya. Penyediaan air dingin
d. PLTP
Banyaknya kandungan uap yang akan dimanfaatkan berkaitan dengan besarnya unit yang
akan dibangun
Kualitas uap yang akan digunakan terutama kandungan belerang dalam kaitannya
dengan spesifikasi teknik turbin uap yang akan digunakan.
Perencanaan teknik PLTA lebih banyak bersifat "tailored made" karena tergantung kepada
kondisi tempat PLTA dibangun (sulit dibuat produk standar):
28
• Daya dan jumlah putaran turbin.
• Jumlah unit pembangkit PLTA.
6. Berdasarkan butir a, direncanakan instalasi tenaga air antara kolam tando dengan turbin
dalam gedung PLTA yang meliputi: pintu-pintu air, saluran terbuka, saluran tertutup
(terowongan), surge tank, dan pipa pesat.
Hal-hal khusus dalam perencanaan teknik PLTu yang harus mendapat perhatian adalah:
Kualitas uap yang didapat dari dalam bumi, tekanan, suhu, dan kandungan mineralnya,
khususnya kandungan belerang.
Kondensor yang digunakan umumnya adalah tipe kontak langsung (direct contact type)
karena terbatasnya air pendingin yang bisa didapat.
Penyuntikan kembali air dari kondensor ke dalam perut bumi. d. Penampungan limbah,
yaitu belerang.
Perencunaan teknik PLTGU merupakan kombinasi dari Perencanaan teknik PLTG dan
perencanaan teknik PLTU. Pemanfaatan gas buang PLTG dapat menghasilkan daya pada PLTU
sebesar 50% daya yang dibangkitkan PLTG. Ketel uap yang digunakan untuk memanfaatkan gas
buang PLTG yang dalam bahasa Inggris discbut Heat Recovery Steam Generator (HRSG),
melakukan perpindahan panasnya melalui proses sentuhan (convection) dengan gas buang
PLTG. HRSG umumnya mempunyai 2 drum uap, sebuah untuk tekanan tinggi dan sebuah lagi
untuk tekanan rendah. Drum tekanan tinggi mendapat uap dari bagian HRSG sisi hulu,
sedangkan untuk drum tekanan rendah uapna berasal dari bagian HRSG sisi hilir. Perkembangan
terakhir, sudah ada HRSG dengan 3 drum uap.
Untuk mengetahui berapa besarnya biaya untuk membangkitkan tenaga listrik per kWh. perlu
diketahui terlebih dahulu jumlah biaya yang telah dikeluarkan atau diperkirakan akan
dikeluarkan untuk kurun waktu tertentu, misalnya satu tahun. Kemudian jumlah biaya
29
pembangkitan satu tahun ini dibagi dengan produksi atau jumlah tenaga listrik yang
dibangkitkan selama satu tahun., Untuk mengetahui biaya pembangkitan selama satu tahun, bisa
didapat melalui laporan keuangan yang biasa disebut sebagai laporan rugi laba periode (tahun)
tertentu.
Pendapatan
Biaya
Penyusutan
Laba sebelum pajak
Pajak
Laba bersih
Efisiensi mesin diesel PLTD perlu diusahakan agar mencapai nilai maksimum. Hal ini dapat
diusahakan dengan melakukan pemeliharaan yang tertib. Modal yang diperlukan untuk
pembangunan dapat berasal dari modal sendiri atau pinjaman dari bank. Walaupun
menggunakan modal sendiri, perlakuannya secara analisis ekonomi harus seperti pinjaman dari
bank, artinya harus tetap ada bunga modal dan penyusutan.
Faktor kapasitas PLTA umumnya dibatasi oleh tersedianya air, maka yang penting adalah
bagaimana dengan jumlah air yang tersedia
Di lain pihak, dalam pembangkitan tenaga listrik, PLTG adalah pusat listrik yang biaya
investasinya paling kecil, tetapi biaya operasinya paling tinggi sehingga biaya tetapnya setiap
tahun paling kecil. Oleh karena itu, PLTG sebaiknya dioperasikan dengan faktor kapasitas yang
sekecil mungkin agar biaya bahan bakar juga menjadi sekecil mungkin. Secara operasional,
PLTG sebaiknya menjadi unit yang beroperasi sebentar sewaktu beban puncak atau dijadikan
pembangkit cadangan dalam sistem interkoneksi. Biaya bahan bakar merupakan unsur biaya
terbesar dalam pembangkitan tenaga listrik. Oleh sebab itu, telah dikembangkan berbagai teknik
optimasi untuk menurunkan biaya bahan bakar ini. Teknik-teknik ini menggunakan program-
program komputer yang secara garis besar meliputi:
a. Perkiraan beban jangka pendek, misalnya 168 jam ke depan untuk membuat rencana
operasi.
b. Optimisasi Hidrotermis untuk menemukan jalur pembagian beban yang optimum
(dalam arti mencapai biaya bahan bakar yang minimum) antara kelompok
pembangkit hidro dan kelompok Pembangkit Termis.
c. Unit Commitment untuk menentukan Unit Pembangkit yang paling optimum
dioperasikan dalam menghadapi beban yang diperkirakan untuk mencapai biaya
bahan bakar minimum.
30
d. Economic load dispatch untuk membagi beban di antara unit-unit termis yang
beroperasi agar dicapai biaya bahan bakar yang minimum.
Bagi para pemakai tenaga listrik, khususnya pemakai tenaga listrik besar untuk industri,
seringkali pertu melakukan analisis perbandingan antara tarif PLN dengan biaya pembangkitan
tenaga listrik sendiri. Gambar 5.4 menggambarkan grafik biaya tenaga listrik menurut tarif PLN.
a. Pada PLTU : menambah siklus pemanasan ulang dari uap, menambah pemanas awal,
menaikkan tekanan, dan suhu uap (efisiensi bisa mencapai 38%).
b. Pada PLTG ; menaikkan suhu pembakaran (efisiensi bisa mencapai 25%).
c. Pada PLTD ; menaikkan perbandingan kompresi (efisiensi bisa mencapai 40%).
Dilihat dari segi kehilangan energi, pada PLTG lebih dari 50% energi yang berasal dari bahan
bakar hilang terbawa oleh gas buang. Pada PLTD. energi banyak yang hilang melalui media
pendingin (air atau udara) dan melalui gas buang di mana masing-masing dapat mencapai 25%
dan 40%.
Apabila terjadi gangguan atau kerusakan harus dilakukan analisis untuk ditemukan
penyebabnya, kemudian dilakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terulang. Sebab-
sebab gangguan dan kerusakan secara garis besar adalah:
31
a. Untuk saluran udara: petir, pohon, layang-layang, binatang seperti ular, dan kelalaian
manusia.
b. Untuk saluran kabel tanah: tekanan mekanis seperti cangkul, dan akar pohon, serta
pemasangan yang tidak tertib.
c. Secara umum, gangguan dan kerusakan pada semua peralatan disebabkan karena:
Spesifikasi yang keliru, misalnya isolator pasangan dalam dipasang di luar.
Pemasangan yang tidak tertib atau keliru, misalnya menyambung kabel tanah secara
ceroboh sehingga sambungan kemasukan air sewaktu hujan.
Pembebanan lebih, misalnya motor listrik dibebani lebih terus-menerus hingga terbakar.
Salah operasi, misalnya memparalel generator dalam kondisi tidak sinkron.
Pemeliharaan yang tidak tertib, misalnya penundaan overhaul unit pembangkit yang
berlarut-larut sehingga akhirnya unit pembangkit rusak dan terjadi pemadaman.
Kualitas alat yang kurang baik, bisa karena kesalahan pabrik atau kurang telitinya
pengujian.
5.9 Cogeneration
Berhubung masih banyaknya energi yang terbuang pada unit pembangkit termis, maka
berkembang teknologi untuk memanfaatkan energi yang terkandung dalam gas buang pada
PLTG atau uap tekanan rendah pada PLTU. Teknologi ini biasa disebut cogeneration
Tenaga Air
Batubara
Minyak Bumi
Gas Alam
Panas Bumi
BAB 6
MANAJEMEN PEMBANGKITAN
Penyediaan tenaga listrik harus bersifat kontinu 24 jam sehari. Hal ini memerlukan manajemen
operasi yang tertib di mana sekurang-kurangnya ada petugas-petugas operasi yang bekerja 24
jam sehari. Untuk itu, diadakan regu-regu kerja yang bekerja bergantian dalam shift. Umumnya
ada lima shift sehingga dapat diberikan istirahat sekali dalam satu minggu untuk setiap shift
selama 24 jam penuh.
Dalam melaksanakan operasi, terlebih dahulu dibuat rencana operasi berdasarkan perkiraan
beban yang akan dihadapi. Untuk pusat listrik yang beroperasi dalam sistem yang terisolir
32
(berdiri sendiri), misalnya sebuah PLTD yang memasok tenaga listrik ke sebuah pabrik,
perkiraan beban dibuat atas dasar rencana operasi pabrik yang memerlukan pasokan tenaga
listrik tersebut. Apabila pusat listrik beroperasi dalam sistem interkoneksi dengan pusat-pusat
listrik yang lain, perkiraan beban sistem interkoneksi harus dibuat oleh pusat pengatur beban
sistem. Kemudian pusat pengatur beban membagikan jatah perkiraan beban ke setiap pusat
listrik. Setiaup pusat listrik kemudian merencanakan bagaimana unit-unit pembangkit yang ada
dalam pusat listrik akan dioperasikan untuk melayani beban yang diperkirakan.
Salah satu bagian dari masalah operasi adalah mengatasi gangguan. Dalam melaksanakan
operasi, besaran-besaran yang perlu dicatat adalah:
Statistik besaran-besaran operasi digunakan sebagai bahan analisis perkembangan sistem. Hasil
analisis perkembangan sistem ini diperlukan untuk membuat rencana pengembangan sistem,
disusul dengan langkah- langkah pembangunan dalam sistem agar jangan sampai terjadi
kekurangan pasokan daya dalam sistem (pemadaman bergilir) atau bagian-bagian sistem yang
mengalami beban lebih sehingga sering timbul gangguan atau diperlukannya pemadaman
setempat.
a. Mempertahankan Efisiensi.
b. Mempertahankan Keandalan.
c. Mempertahankan Umur Ekonomis
Dalam perkembangannya, pemeliharaan semula didasarkan atas periode waktu tertentu yang
disebut sebagai pemeliharaan periodik. Kemudian berkembang sehingga tidak hanya
pemeliharaan periodik saja tetapi juga ada pemeliharaan prediktif.
33
Arus Beban Motor.
Suhu Air Pendingin.
Getaran dari Poros yang Berputar.
Tekanan minyak pelumas
Kandungan Air.
Sinar Inframerah.
Partial Discharge.
a Consumable Parts.
Consumable parts adalah suku-suku yang pasti akan digunakan atau dikonsumsikan setelah
waktu tertentu. Contoh dari consumable parts, misalnya busi mesin bensin mobil yang setelah
jam pemakaian tertentu harus diganti. Begitu pula halnya dengan elemen saringan minyak
pelumas (filter cartridge) yang terbuat dari kertas yang setelah sejumlah jam pemakaian tertentu
harus diganti. Apabila tidak diganti, maka tekanan minyak pelumas akan turun dan
membahayakan bantalan yang menerima minyak pelumas. Bantalan (bearing) juga merupakan
consumable parts, karena setelah melampaui jam operasi tertentu menjadi aus (worn) dan harus
diganti.
b. Spare Parts.
Spare parts adalah suku yang dicadangkan untuk menggantikan suku yang mengalami kerusakan
yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya kapan akan terjadi. Sesungguhnya, apabila
pengoperasian unit pembangkit beserta pemeliharaannya dilakukan secara benar, maka
kerusakan unit pembangkit yang memerlukan spare parts tidak akan terjadi. Contoh spare parts
adalah cylinder head mesin diesel, sudu-sudu turbin, dan kumparan stator generator.
34
dibuka tersebut pada butir a,Melakukan pembersihan bagian-bagian alat atau instalasi,
baik secara manual maupun menggunakan alat atau menggunakan bahan kimia,
melakukan pekerjaan las untuk memperbaiki ruang bakar (combustion chamber) PLTG
yang retak. Pada mesin diesel, suku-suku (parts) yang perlu diganti umumnya adalah
piston ring (cincin pengisap), seals (perapat), injector BBM, dan bantalan-bantalan.
Melakukan penyetelan dan peneraan alat-alat ukur, alat-alat kontrol, dan alat-alat
proteksi. Menutup kembali bagian-bagian yang dibuka. Melakukan uji-coba dan
membandingkan kinerja unit pembangkit sebelum dan sesudah menjalani pemeliharaan.
c. Penggunaan suku-suku (parts) serta material dalam melaksanakan pekerjaan
pemeliharaan, volume maupun harganya.
d. Penggunaan tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, baik hari,
orangnya beserta klasifikasi, dan biayanya.
e. Rekomendasi untuk operasi dan pemeliharaan yang akan datang.
f. Perhitungan biaya pemeliharaan dalam rupiah per kWh, yaitu jumlah biaya pemeliharaan
kali ini dibagi dengan jumlah produksi kWh dalam selang waktu antara pemeliharauan
sebelum ini dengan pemeliharaan ini.
Kerusakan adalah hal yang tidak dikehendaki untuk terjadi, tetapi kenyataannya dalam praktik,
hal ini banyak terjadi. laporan kerusakan harus berisi hal-hal sebagai berikut:
Beberapa kerusakan berat beserta penyebabnya atas dasar pengamatan penulis adalah sebagai
berikut:
35
e. Kerusakan saluran air di sisi hilir PLTA schingga air masuk ke ruang turbin dan
generator dan akhimya menimbulkan kerusakan pada turbin dan generator.
f. Lilitan Stator Generator Terbakar.
g. Transformator Penaik Tegangan Rusak.
h. Lilitan Stator Motor Listrik Terbakar
i. Pemutus Tenaga Meledak/Rusak.
Gangguan adalah kejadian yang menyebabkan PMT trip tidak atas kehendak (tindakan)
operator. Laporan gangguan harus mencantumkan hal-hal sebagai berikut:
Gangguan ada yang bersifat temporer dan ada yang bersifat permanen. Gangguan itu bersifat
temporer apabila PMT trip dan jika dimasukkan lagi keadaannya normal kembali. Gangguan
dalam pusat listrik relatif jarang terjadi jika dibandingkan dengan saluran transmisi atau saluran
distribusi. Pada saluran transmisi, penyebab gangguan yang terbesar adalah petir. Hal ini
disebabkan saluran transmisi banyak yang melalui daerah terbuka sehingga rawan sambaran
petir. Pada saluran udara tegangan menengah (SUTM) distribusi, penyebab gangguan yang
utama adalah tanaman (pohon). Hal ini disebabkan SUTM kebanyakan melalui daerah
pemukiman yang banyak pohonnya.
36
a. Proses Pembelian
b. Proses Pengangkutan
c. Proses Penyimpanan
d. Proses Administrasi Harus ada buku gudang yang mencatat: Jumlah, macam, dan harga barang
yang ada dalam gudang.
Unit pembangkit secara akuntansi tercatat sebagai aktiva tetap. Penghapusan unit pembangkit
secara normal mengacu kepada umur ekonomis yang diperkirakan. Namun sebaiknya keputusan
mengenai penghapusan unit pembangkit perlu pula memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Dengan memperhatikan dua hal tersebut di atas, bisa saja pihak manajemen memutuskan
penghapusan yang lebih cepat daripada umur ekonomis yang diperkirakan sebelumnya. Hal ini
besar kemungkinannya terjadi pada unit pembangkit termis.
Sebaliknya, banyak unit pembangkit hidro yang tetap beroperasi walaupun sudah melewati
perkiraan umur ekonomisnya (50 tahun) karena dianggap masih ekonomis untuk terus
dioperasikan.
Kepada personil yang bekerja dalam shift, pihak manajemen harus memberikan perlakuan yang
lebih baik dibandingkan personil dengan tingkat yang sama tetapi tidak bekerja dalam shift.
Alasan mengenai mengapa personil yang bekerja dalam shift perlu mendapat perlakuan lebih
baik adalah:
a. Orang yang bekerja dalam shifi, siklus hidupnya terganggu karena waktu istirahatnya
(tidurnya) tidak tetap, kadang-kadang malam, kadang-kadang siang.
b. Tarif upah bagi orang yang bekerja malam, hari libur, bahkan malam di hari libur lebih
tinggi daripada tarif upah bagi orang yang bekerja pada jam kerja normal. Maka orang
yang bekerja dalam shift harus mendapat gaji yang lebih tinggi.
c. Orang yang bekerja dalam shift dirugikan dalam kehidupan keluarganya karena jam
kerjanya yang tidak menentu setiap harinya, kadang-kadang bekerja malam hari. kadang-
kadang juga bekerja di hari libur. Di Perusahaan Listrik Perancis (Electricite de France),
37
sescorang tidak diperbolehkan bekerja dalam shift lebih lama dari 15 tahun. Hal ini
disebabkan karena dianggap dapat membahayakan kesehatannya.
a. Type Test.
Setiap alat, baik yang akan dibeli secara tersendiri maupun yang merupakan bagian dari
Instalasi harus mempunyai Type Test. Hal ini harus dicantumkan dalam spesifikasi teknik
dan alat yang ditawarkan. Type test adalah pengujian yang dilakukan di suatu laboratorium
penguji internasional seperti KEMA dari negeri Belanda di mana dalam type test (sesuai
dengan namanya), alat dengan type identification tertentu mengalami pengujian (test)
terhadap hal-hal yang sifatnya merusak, karena type test memang bertujuan untuk menguji
ketahanan suatu alat dengan desain tertentu (tipe tertentu) terhadap hal-hal yang sifatnya
merusak, misalnya:
Isolator diuji ketahanannya terhadap surja tegangan tertentu. Hal yang serupa
dilakukan juga terhadap generator dan transformator.
Pemutus tenaga (PMT) diuji kemampuannya untuk memutus arus hubung singkat.
Sertifikat type test kemudian diberikan oleh laboratorium penguji untuk alat dengan
type desain tertentu yang telah lulus pengujian seperti tersebut di atas.
c. Commissioning.
Setelah alat atau alat-alat yang dibeli sampai di site, tempat (proyek), maka alat ataupun alat-
alat ini dipasang secara individual atau sebagai instalasi dan kemudian dilakukan
commissioning test, yaitu pengujian terhadap alat atau instalasi yang telah selesai dipasang.
Tergantung kepada kontrak, selesai pemasangan alat atau instalasi bisa dilakukan
pembayaran oleh pembeli kepada penjual sejumlah uang dengan nilai kira-kira 10% dari
nilai kontrak, kemudian pengujian commissioning dimulai.
d. Masa Garansi
38
Masa garansi tergantung kepada kontrak, namun umumnya adalah satu tahun. Selama masa
garansi, apabila terjadi kerusakan pada alat atau instalasi yang dibeli dan dioperasikan maka
penjual harus memperbaiki kerusakan tersebut dengan jaminan sisa pembayaran yang belum
dibayarkan.
Menurut pengamatan penulis, riset dan pengembangan di bidang pembangkitan energi listrik
saat ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Generator
Tegangan generator terus diupayakan naik, hal ini berkaitan dengan hasil riset mengenai
isolasi kumparan stator generator.
b. Kabel Tegangan Tinggi.
Kabel tanah tegangan tinggi yang ada sampai sekarang mempunyai tegangan tertinggi 400
KV. Riset dan pengembangan untuk mencapai tegangan yang lebih tinggi terus berlangsung,
masalahnya selain menyangkut masalah isolasi juga menyangkut teknik penyambungannya.
c. Pemutus Tenaga (Circuit Breaker)
Riset masih banyak dilakukan untuk mengembangkan pemutus tenaga vakum sehingga bisa
dicapai tegangan operasi yang lebih tinggi. Setahu penulis, pemutus tenaga vakum saat ini
baru bisa mencapai 38 KV.
d. Instalasi Kontrol dan Proteksi.
Riset dan pengembangan instalasi kontrol dan instalasi proteksi dari pusat listrik
menyangkut perangkat keras dan juga perangkat lunak.
e. Unit PLTG
Untuk PLTG terus berkembang kapasitasnya, sudah bisa mencapai di atas 200 MW.
Perkembangan ini menyangkut hasil riset mengenai material yang bisa dipakai untuk suhu
pembakaran yang tinggi, mencapai suhu di atas 1300°C, yang dipakai dalam turbin gas.
f. Unit PLTD.
Perkembangan unit PLTD umumnya menyangkut kenaikan jumlah putaran per menit. Hal
ini berkaitan dengan hasil riset mengenai bahan yang dipakai untuk bagian-bagian yang
bergesek seperti bantalan dan cincin pengisap (piston ring) serta cylinder liner. Juga ada
perkembangan mengenai naiknya nilai brake mean efective pressure (BMEP) yang berkaitan
dengan hasil riset mengenai teknik pembakaran bahan bakar dalam silinder, misalnya
dengan cara menaikkan tekanan serta menurunkan suhu udara pembakaran di samping
menambah bahan bakar yang dikabutkan dalam silinder.
g. Sumber-sumber Energi
Sumber-sumber energi yang terus dikembangkan melalui riset:
• Magnetohidrodinamika Fuelcell
• Solarcell Baterai berkemampuan besar untuk ikut mengatur frekuensi sistem melalui
inverter.
39
h. Bahan bakar Gas
Saat ini di lingkungan ASEAN pemanfaatan gas alam sebagai bahan bakar gas terus
berkembang. Jaringan gas antar negara terus dibangun, termasuk pembangunan instalasi
pencairan gas dan juga instalasi untuk menguapkan gas cair, sehingga transportasi gas bisa
dilakukan melalui pipa dalam bentuk gas atau melalui kapal dalam bentuk cair
Menurut kelompok kami bukunya bagus penyusunanya sistematis dan mudah dipahami
oleh pembaca karena menyediakan gambar dalambuku tersebut sedangkan kekurangan nya
kurang terperinci karena butuh tambahan dari buku lain untuk memhami nya.
6.KESIMPULAN
Pembangkitan tenaga listrik sebagian besar dilakukan dengan cara memutar generator
sinkron sehingga didapat tenaga listrik dengan tegangan bolak-balik 3 fasa. energi mekanik
yang diperlukan untuk memutar generator sinkron didapat dari mesin penggerak generator
atau biasa disebut penggerak mula. mesin-mesin penggerak generator Ini mendapat energi
dari:
3. proses pembakaran bahan bakar.
4. air terjun
mesin penggerak generator melakukan konversi energi primer menjadi energi mekanik
penggerak generator. pusat listrik adalah tempat dimana proses pembangkitan energi listrik
dilakukan. proses pembangkitan tenaga listrik merupakan proses konversi energi primer
menjadi energi mekanik penggerak generator yang selanjutnya energi mekanik ini diubah
menjadi energi listrik oleh generator, maka dalam pusat listrik umumnya terdapat:
5. instalasi energi primer
6. instalasi mesin penggerak generator
7. instalasi pendingin
8. instalasi listrik
40
3. pusat listrik tenaga uap ( PLTU)
4. pusat listrik tenaga gas ( PLTG)
5. pusat listrik tenaga gas dan uap ( PLTGU)
6. pusat listrik tenaga panas bumi ( PLTP)
7. pusat listrik tenaga nuklir ( PLTN)
Generator yang umumnya digunakan dalam pusat listrik adalah generator sinkron 3
fasa. ujung-ujung kumparan stator dari generator sinkron dihubungkan pada jepitan generator
sehingga ada 6 jepitan. jepitan jepitan ini umumnya diberi kode R S T dan U V W. jepitan R
dan dan U merupakan ujung-ujung kumparan pertama, jepitan S dan V dari kumparan
kedua. sedangkan dari kumparan ketiga adalah T dan dan W. karena umumnya generator
sinkron dihubungkan dalam hubungan Y, maka ketiga jepitan U V W dihubungkan jadi satu
titik Netral.
41