Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TENTANG GENERATOR LISTRIK AC

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dunia kelistrikan kita mengenal suatu alat yang disebut motor listrik dan generator listrik.
Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik sedangkan motor listrik berfungsi untuk memutar energi listrik menjadi energi mekanik.
Kedua fungsi dari masing-masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator akan
bekerja dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan generator tersebut.

Sistem pembangkit listrik yang sudah umum digunakan adalah mesin generator tegangan AC, di
mana penggerak utamanya bisa berjenis mesin turbin, mesin diesel atau mesin baling-baling,
dalam pengoperasian pembangkit listrik dengan generator, karena faktor pendinginan dan
pendinginan jumlah beban, maka disediakan dua atau lebih generator yang dioperasikan dengan
tugas terus-menerus, cadangan dan bergiliran untuk generator-generator tersebut.

Penyediaan generator tunggal untuk pengoperasian terus menerus adalah suatu hal yang riskan,
kecuali bila bergilir dengan sumber PLN atau peralatan UPS, untuk memenuhi peningkatan
beban listrik maka generator-generator tersebut dioperasikan secara paralel antar generator
atau generator paralel dengan sumber pasokan lain yang lebih.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam laporan ini yaitu :

1. Apa pengertian dari Generator Listrik Arus bolak-balik ( AC ) ?

?Bagaimana Hukum Tangan Kanan dan Aplikasinya Pada Generator AC

?Bagaimana Teori Timbulnya GGL Listrik

4. Bagaimana Teori Generator AC dan Jenis-jenisnya ?

5. Apa saja Pemanfaatan Generator AC?

6. Bagaimana Teori Altenator ?

1.3. TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Mengetahui pengertian dari Generator Listrik Arus bolak-balik (AC).


2. Mengetahui Hukum Tangan Kanan dan Aplikasinya Pada Generator AC.

3. Mengetahui Teori Timbulnya GGL Listrik.

4. Mengetahui Generator AC dan Jenis-jenisnya.

5. Mengetahui Pemanfaatan Generator AC.

6. MengetahuiTeori Altenator ?

1.4. MANFAAT

Manfaat yang diperoleh dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan kita tentang Generator Listrik Arus bolak-balik (AC).

2. Menambah wawasan kita tentang Hukum Tangan Kanan dan Aplikasinya Pada Generator
AC.

3. Menambah wawasan tentang Teori Timbulnya GGL Listrik.

4. Menambah wawasan tentang Generator AC dan Jenis-jenisnya.

5. Menambah wawasan Pemanfaatan Generator AC.< /span>

Teori Altenator.Menambah pengetahuan tentang

BAB II ko

2.1.LANDASAN TEORI

Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui
proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis dari penggerak
utama atau penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu arus
listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat
melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan rotor.

kedua akan dihasilkan tegangan maksimum negatif, ini terjadi secara terus menerus terus
menerus/lanjutkan. o pertama akan dihasilkan tegangan maksimum positif dan pada sudut
270o

Arus pembangkit bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator.
Generator Arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses
perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat
untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Arus pembangkit bolak-balik berte
rendahgangan yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan
jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin.

Eksitasi Generator AC

Sistem eksitasi secara dari sebuah generator arus bolak-balik konvensional terdiri atas sumber
arus searah yang terhubung ke medan generator ac melalui cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber
dc biasanya diperoleh dari generator arus searah yang gerakan dengan motor atau penggerak
mula yang sama dengan penggerak mula generator bolak-balik, setelah datangnya zat padat,
beberapa sistem eksitasi yang berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya
adalah daya diambil dari terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah zat padat dan
kemudian dicatu ke medan generator ac dengan menggunakan cincin-slip konvensional dan
sikat-sikat.

Sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang lebih besar, daya
dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah yang terletak diatas generator
alur stator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah menyediakan daya eksitasi untuk generator.
Sistem manfaat lain yang masih digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu
maupun tipe rotor-silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil
dipasang pada poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan untuk pengeksitasi.
Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya kemudian disearahkan oleh
penyearah dioda silikon yang juga dipasang pada poros utama.

Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung dengan hubungan
yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron yang berputar. Medan dari
pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber dc terpisah, artinya tegangan yang
ditimbulkan oleh generator sinkron dapat dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan
pengeksitasi ac, menjadi sistem pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang
akan memperbaiki kekencangan dan kekencangan pemeliharaan umum.

Sistem Mulai

Ada tiga macam jenis start yang dapat dilakukan pada generator yaitu :

1. Mulai Dengan Penggerak Mula

Sistem dimulai dengan penggerak mula biasanya berupa mesin diesel untuk kapasitas daya
yang kecil, turbin udara atau turbin uap untuk kapasitas daya menengah dan turbin uap untuk
kapasitas daya yang sangat besar.

2. Pengubah Frekuensi

Motor sinkron mendapat pengisian dari sebuah generator sinkron khusus. Pengisian dilakukan
dengan arus tukar berfrekuensi variabel dari hampir nol hingga mencapai nominal frekuensi,
dengan demikian motor sinkron mengalami start mulai putaran hampir nol hingga mencapai
putaran nominal.

3. Sebagai Rotor Generator Sangkar/Mulai Asinkron

Rotor mesin dilengkapi suatu belitan yang bekerja sebagai sangkar asinkron, demikianlah
selama mesin mulai bekerja sebagai motor tak serempak, dengan start asinkron pada
kumparan medan medan dapat Dihasilkan gaya-gaya gerak listrik yang tinggi, disebabkan oleh
jumlah lilitan magnet yang biasanya besar. Gaya gerak listrik yang tinggi ini bukan saja dapat
merusak mesin, malah dapat juga menimbulkan bahaya bagi personel yang melayani mesin
sinkron itu, untuk menghindari bahaya ini kumparan magnet selama start dapat dibagi dalam
beberapa belitan, yang masing-masing dihubungsingkatkan. Setelah mencapai putaran sinkron,
hubungan ini terlepas. Sistem start yang digunakan pada generator set GSC 05 adalah dengan
penggerak mula.

BAB III

3.1.PEMBAHASAN

1. Hukum Tangan Kanan dan Aplikasinya Pada Generator AC

Generator adalah suatu mesin yang menggunakan magnet untuk mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Prinsip generator secara sederhana dapat dikatakan bahwa tegangan
diturunkan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga
memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan Fleming (Gambar 2.11) berlaku pada
generator dimana disebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah
medan magnet dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Bagaimana pun ibu jari
menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari Tengah
menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi

Untuk menentukan arah arus pada setiap saat, berlaku pada kaidah tangan kanan :

1. Sayabu jari : gerak perputaran

2. Jari telunjuk : medan magnetik kutub u dan s

3. Jari tengah : besaran galvanis tegangan U dan arus I

Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang penggerak. Jumlah
tegangan yang diinduksikan pada penghantar saat penghantar bergerak pada medan magnet
tergantung pada :

Kekuatan medan magnet, semakin kuat medan magnet semakin besar tegangan yang
diturunkan.
Kecepatan penghantar dalam memotong fluks, semakin cepat maka semakin besar
tegangan yang diinduksikan.

Sudut perpotongan, pada sudut 90 derajat tegangan induksi maksimum dan tegangan
kurang bila kurang dari 90 derajat.

Panjang penghantar di medan magnet.

2. Teori Timbulnya GGL Listrik Karena Lilitan Memotong Fluksi

Induksi elektromagnetik dapat dikatakan sebagai suatu proses perubahan energi mekanik
(energi kinetik) menjadi energi listrik. Proses perubahan energi ini, berkaitan dengan konsep
fluks magnetik. Kita mulai dengan mempelajari Fluks magnetik dan Huhum Faraday secara
mendalam kuantitatif.

a. Fluks magnetik

Fluks magnetik didefinisikan sebagai hasil kali antara komponen induksi magnetik dengan luas
bidang. Hukum Lenz : “ Arah arus induksi sedemikian rupa sehingga medan magnetik yang
ditimbulkannya berlawanan dengan arah medan magnet yang menimbulkan arus induksi itu”.

b. Penerapan Konsep Induksi Elektromagnetik

Dinamo/Generator AC

2. Generator DC

Transformator : Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak
-balik (AC) dari tegangan tinggi ke tegangan rendah (Transformator Step –Down).

Transformator Rumus : V1/ V2 = N1 / N2, h = Ps/Pp x 100 %, P = V. I.

Sistem pengisian AC paling banyak digunakan, baik . Komponen sistem pengisian regulator
mekanik terdiri dari :IC regulatorsistem pengisian dengan regulator mekanis (konvensional)
maupun dengan

Alternator yang berfungsi mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Listrik yang
dihasilkan merupakan arus bolak-balik (AC), untuk mengubah arus AC menjadi arus DC
digunakan dioda yang dipasang menjadi satu bagian dengan alternator.

b. Regulator berfungsi untuk mengatur tegangan dan arus yang dihasilkan alternator dengan
cara mengatur kemagnetan pada rotor altenator. Regulator juga berfungsi untuk mengatur
hidup dan matinya lampu indikator pengisian.

Sekering untuk memutus aliran listrik bila rangkaian dialiri arus berlebihan akibat hubungan
singkat.
d. Kunci kontak untuk menghubungkan atau memutus aliran ke lampu indikator dank e
regulator. Aliran listrik ke regulator diputar ke altenator berfungsi untuk menghasilkan magnet
pada alternator.

dengan tegangan terinduksi karena reaktannya bukan merupakan induktor tetapi merupakan
resistor. fase yang sama

Arus pada lilitan sekunder tidak menghasilkan perubahan fluks magnetik (jika ya akan
meningkatkan tegangan), akan tetapi menghasilkan gaya gerak magnetik.

dari arus pada primer lilitan. Gaya gerak magnetik sekunder ini akan diinduksi tegangan yang
menghasilkan arus yang berlawanan. Demikianlah primer koil merupakan beban bagi sumber
tegangan AC dan koil sekunder merupakan sumber tegangan bagi resistor. o

tetapi Faraday dan Henry mengamati hal lain bahwa ketika magnet batang mulai dimasukkan
ke dalam lilitan kawat terjadi arus yang diukur, namun arus tersebut beberapa saat kemudian
menghilang saat magnet batang dikeluarkan dari lilitan. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi
Faraday dan Henry yang mengambil keputusan bahwa perubahan medan magnetiklah yang
Menimbulkan arus, bukan hanya medan magnet yang konstan. Fenomena perubahan medan
magnet yang menimbulkan arus listrik ini disebut induksi magnetik atau induksi
elektromagnetik.

Induktansi didefinisikan sebagai timbulnya arus dan tegangan pada suatu konduktor karena
perubahan arus pada konduktor lain terhadap waktu, sehingga secara umum setiap kawat
berarus dan rangkaian memiliki suatu induktansi sendiri yang berpengaruh pada perilaku
rangkaian yang sering kali diabaikan. Menurut hukum Faraday, perubahan medan magnet akan
menghasilkan ggl menurut persamaan :

Hukum induksi Faraday menyatakan bahwa sebuah tegangan gerak elektrik di dalam sebuah
rangkaian adalah sama dengan kecepatan perubahan fluks yang melalui rangkaian tersebut.
Jika kecepatan perubahan fluks tersebut dinyatakan dalam weber/sekon, maka tegangan gerak
elektrik dinyatakan dalam volt.

ε= - dϕB/ dt

Jika sebuah koil terdiri dari lilitan maka sebuah tegangan gerak elektrik muncul di dalam setiap
lilitan dan semua tegangan gerak elektrik dijumlahkan. Bagaimanapun koil tersebut dililitkan
dengan begitu erat, lilitan dapat dikatakan menempati suatu daerah yang sama dengan ruang
maka fluks yang melewati setiap lilitan akan sama besarnya. Fluks yang melewati setiap lilitan
hanya untuk toroida dan solenida.

Untuk menghasilkan elektromagnetik yang lebih kuat dapat dilakukan dengan cara :
Memperbesar kemagnetan inti elektromagnet

Memperbesar jumlah lilitan kumparan

Memperbesar jumlah arus yang mengalir.

Magnet medan yang bergerak-gerak tersebut menginduksi potensi lain pada kumparan. Beda
potensi menyebabkan arus listrik mengalir sehingga ggl yang di induksi pada kumparan disebut
gaya gerak listrik induksi. Menurut hukum Faraday, ggl induksi dapat diperbesar jika :

Gerakan magnet dipercepat

Daya tarik atau tolak magnet lebih kuat.

Panjang kumparan lebih panjang dan jumlah lilitan lebih banyak (rapat).

Banyaknya lilitan pada kumparan dapat mempengaruhi besar- kecilnya garis gaya magnetik.
Secara umum, arus listrik dapat berubah menjadi magnet karena kekuatan medan magnet
bergantung pada kuat arus yang mengalir. Apabila kuat arus berubah-ubah, maka kuat medan
magnet juga dapat berubah-ubah. Gejala induksi elektromagnet dapat dijelaskan :ketika magnet
bergerak menjauhi dan mendekati kumparan, jumlah garis gaya magnet terkurung dalam
kumparan yang mengalami perubahan. Arus listrik yang timbul akibat perubahan gaya magnet
disebut arus induksi.

3.2.Jenis – jenis induktansi

Terdapat 4 jenis induktansi ,yaitu :

Induktansi Diri

Merupakan induktansi dimana GGL induksi diri yang terjadi di dalam suatu penghantar bila arus
kuatnya berubah-ubah dengan satuan kuat arus tiap detik. Arus induktansi diri yang timbul pada
sebuah trafo atau kumparan yang dapat menimbulkan GGL induksi yang besarnya berbanding
lurus dengan cepat mengubah kuat arusnya. Hubungan dengan GGL induksi diri dengan laju
perubahan arus kuat yang dirumuskan Joseph Henry sebagai berikut:

Gaya Gerak Listrik adalah permuatan energi yang dibutuhkan untuk mengalirkan arus dalam
loop kawat, dari rumus diatas dapat didefinisikan sebagai berikut: suatu kumparan mempunyai
induktansi diri sebesar 1 H bila perubahan arus listrik sebesar 1 A dalam 1 detik pada kumparan
tersebut menimbulkan induksi GGL sendiri sebesar 1 volt.

2. Induksi Diri Sebuah Kumparan

Perubahan arus dalam kumparan ditentukan oleh perubahan fluks magnet 0 dalam kumparan.
Besarnya induksi diri dari suatu kumparan adalah:

3. Induktansi diri Solenoida dan Toroida


Besarnya induktansi solenoid dan toroida dapat kita ketahui dengan menggunakan persamaan
berikut:

Induktansi Bersama

Satuan SI dari induktansi bersama dapat disebut henry (H), untuk menghormati fisikawan
Amerika Joseph Henry (1797-1878), salah satu dari penemu induksi elektromagnetik. Satu
henry (1 H) sama dengan satu weber per ampere (1 Wb/A). Induktansi bersama dapat
merupakan suatu gangguan dalam rangkaian listrik karena perubahan arus dalam satu
rangkaian dapat menginduksi tegangan yang tidak dibangkitkan oleh rangkaian lainnya yang
berada didekatnya, untuk meminimalkan efek ini, maka sistem rangkaian ganda harus
dirancang dengan M terkecil-kecilnya; misalnya, dua koil akan ditempatkan jauh terpisah menuju
satu sama lain atau dengan menempatkan bidang-bidang kedua koil itu tegak lurus satu sama
lain.

Induktansi bersama juga mempunyai banyak kegunaan, contohnya transformator, yang dapat
digunakan dalam rangkaian arus bolak-balik untuk menaikan atau menurunkan tegangan.
Sebuah arus bolak-balik yang berubah terhadap waktu dalam satu koil pada transformator itu
menghasilkan arus bolak-balik dalam koil lainnya; nilai M, yang tergantung pada geometri koil-
koil, tentukan amplitudo dari tge induksi dalam koil ke dua dan karena itu maka akan
menginduksi amplitudo tegangan keluaran tersebut. Definisi induktansi bersama dapat dilihat
dari persamaan berikut:

T2ϕ2

berbanding langsung dengan arus I dan induktansi mutualnya konstan.2

3. Teori Generator AC dan Jenis-jenisnya

Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga menjadi mekanisme tenaga listrik arus
bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai alternator, generator AC
(arus bolak-balik), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran
rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini
dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan magnet kutub-kutub yang berputar dengan
kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri
karena rotor kutub-kutub tidak dapat tibatiba mengikuti kecepatan medan putar pada waktu
saklar terhubung dengan jala-jala. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan
elektronik. Poros pada generator dipasang dengan material feromagnetik permanen. Setelah itu
disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang
membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks
pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan arus listrik tertentu.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik.

Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik.
Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaakan sebagai pembangkit listrik Generator AC
atau altenator bekerja dengan prinsip yang sama dari induksi elektromagnetik sebagai
generator DC.berubah).< /span>Nilai dari tegangan tergantung pada: tidak/(seimbangArus
bolak balik dapat dihasilkan dari perputaran lilitan pada medan magnet atau perputaran medan
magnet pada lilitan stasioner

a. Jumlah perputaran pada lilitan

b. Kekuatan medan

Kecepatan rotasi lilitan / medan magnet

Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator.

.alam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian
yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin
Konstruksi Generator AC, d

Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu:

a) Stator

Statormerupakan bagian diam dari generator yang dikeluarkan tegangan bolak-balik, antara lain:

a. Inti stator.
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat mungkin untuk
menghindari rugi-rugi arus eddy (arus eddy kerugian). Pada bagian dalamnya terdapat slot-slot
untuk menempatkan konduktor dan untuk mengatur arah medan magnetnya.

b. Stator Belitan.

Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang terdapat di dalam slot-slot dan
ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan untuk mendapatkan tegangan induksi.

c. Alur stator.

Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat stator belitan ditempatkan.

d. Rumah stator.

Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder. Bagian
belakang dari rumah stator ini biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu dalam proses
pendinginan.

Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi bagian
dalam generator, kotak terminal dan plat nama pada generator. Inti Stator yang terbuat dari
bahan feromagnetik yang berlapis.lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata-

b) Rotor
Rotorntuk putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm), dipakai
konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole” dengan jumlah kutub-kutub yang
relatif banyak. Pada prinsipnya, salah satu dari penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai
bagian yang tetap sedangkan bagian-bagian lainnya dibuat sebagai bagian yang berputar., u
Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki fungsi sebagai jalan atau jalur
fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan medan. Pada kumparan medan ini juga terdapat
dua bagian, yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian yang
diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam hal kekuatan mekanismenya,
ketahanannya akan suhu yang tinggi dan ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar.
Konstruksi rotor untuk generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi biasanya
menggunakan konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica poles” dan jumlah
kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan terhadap gaya-gaya yang lebih
besar akibat putaran yang tinggi.Kumparan medandan Inti kutubRotor terdiri dari dua bagian
umum, yaitumerupakan bagian yang bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator. Stator dipisahkan oleh celah udara (air gap).

c) Sikat sebagai penghubung kemotor listrik

Sikat atau Sikat berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari regulator ke rotor coil. Pada
altenator terdapat dua sikat, yaitu :

a. Sikat positif yang berhubungan dengan alternator terminal F

b. Sikat negatip berhubungan dengan bodi alternator dan terminal E

Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan terjadi
sinkronisasi antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat aus. Kontak sikat
dengan slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir baik, agar kontak sikat dengan slip ring
baik maka sikat ditekan oleh pegas.

Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada alternator, karena
cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran listrik ke rotor koil berkurang,
akibat tekanan pegas yang melemah. Kurangnya aliran listrik Ke rotor coil menyebabkan
kemagnetan rotor berkurang dan listrik yang Altenator yang dihasilkan menurun. Bila sikat suda
pendek harus segera diganti, sebab kalau sampai sikat habis maka slip ring akan bergesekan
dengan pegas sikat sehingga menjadi aus. Sikat yang sudah habis dapat menyebabkan liran
listrik ke rotor coil terputus, kemnetan rotor hilang, altenator tidak dapat menghasilkan listrik,
tidak terjadi proses pengisian.

Sikat patah dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat kesalahan saat merakit altenator.
Saat rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas, pada kondisi tersebut bila seseorang
merakit rotor, maka bearing rotor akan menekan sikat sehingga sikat patah dan hal ini juga
dapat menyebabkan rumah sikat pecah, untuk menghindari hal tersebut maka sikat harus
dimasukkan ke rumahnya dan ditahan menggunakan kawat yang dimasukkan melaui lubang
kecil yang sedah tersedia, bila sikat sudah tertahan oleh kawat maka rotor dapat dimasukkan
dengan aman.

Jumlah Kutub pada Generator

Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl
yang dipicu.

Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa, dimana pada motor AC
tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang menghasilkan medan putar dan pada
rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada
motor satu fasa memiliki dua belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan
fasa bantu (belitan Z1-Z2).

Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki
impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan
jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibandingkan impedansi
belitan utama.

Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda fasa sebesar φ, hal ini
disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua belitan tersebut. Perbedaan arus beda
fasa ini menyebabkan arus total, merupakan penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu.
Medan magnet utama yang dihasilkan belitan utama juga berbeda fasanya sebesar φ dengan
medan magnet bantu.

Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks magnet Φ tegak lurus,
beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus utama Iutama. yang bernilai positif.
Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam.
Kejadian ini berlangsung terus sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan
magnet yang berputar pada belitan statornya.

Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk batang-batang kawat
yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai bentuk sangkar tupai, maka sering
disebut rotor sangkar.

Rotor Belitan yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan tegangan induksi, interaksi
antara medan putar stator dan medan magnet rotor akan menghasilkan torsi putar pada rotor.

2) Fasa Generator 3
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan yang mana
kumparan tersebut masing-masing disebut lilitan fasa. Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang
ke satu titik diberi tanda U – X; lilitan fasa yang ke dua titik diberi tanda dengan huruf V – Y dan
terakhir ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z.

Jenis generator yang digunakan dalam tugas pembuatan akhir ini yaitu generator AC 1 fasa.
Stator lilitan terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang dalam alur-alur inti stator.
Kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak di alur-alur, dan kepala-kepala kumparan
yang menghubungkan sisi-sisi kumparan diluar alur-alur satu sama lain. Tiap-tiap kumparan
terdiri atas satu atau lebih lilitan menurut tegangan besar. Dalam gambar 2.2a dilukiskan
sebuah kumparan yang terdiri atas empat lilitan. Jumlah kawat tiap sisi kumparan sama
banyaknya dengan jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan.

Perhitungan Tegangan Generator

Rotor generator diputarnya sepanjang dua poolstek (jarak antara pertengahan kutub magnit
dengan pertengahan kutub magnit berikutnya yaitu diukur pada keliling besi stator), maka akan
dibangkitkan suatu tegangan induksi di dalam lilitan A yang besarnya dapat ditulis e = 4 Φ 10-8
volt. Harga ini mencakup satu periode.

E rata-rata = e. f = 4.Φ. F. 10-8 volt.

Dengan demikian maka secara lengkap rumus untuk GGL dari generator dapat dituliskan
sebagai berikut:

E = 4.f. fv. fw. Φ. W.10-8 Volt

Dimana :

E = Tegangan pembangkit GGL (V)

f = generator frekuensi (Hz)

fv = faktor efektif = 1,111

fw= faktor lilitan (untuk generator fasa tunggal adalah 0,8 dan untuk generator fasa tiga adalah
0,96).

Φ = fluk (garis gaya = 108 maxwell)

W = lilitan

Prinsip Kerja Generator AC


Gambar : Prinsip Kerja Generator AC

Ketika kumparan diputar di dalam medan magnet,satu sisi kumparan(biru) bergerak ketas
sedang lainnya(kuning)bergerak ke bawah

b) Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet sisi yang semakin sedikit, sehingga
pada kedua kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus listrik mengitari
kumparan hingga kumparan sinusoidal.

Pada posisi kumparan sinusoidal tidak mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga
tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan.

Pada posisi ini kumparan mendapat garis – garis magnet maksimum.

Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak ke bawah dan sisi kuning bergerak keatas.

f) Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah banyak, sehingga
pada setiap sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan hingga posisi kumparan
sinusoidal. Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak ketas dan sisi kuning bergerak ke
bawah.

Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada statorator yang
diberi eksitasi. Karena itu dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka tegangan yang
dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak-balik dengan gelombang sinusoidal.

Tegangan dan arus listrik yang Hasil ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya
digunakan masyarakat
Genset AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-
balik akan ditimbulkan oleh putaran medan magnet dalam kumparan jangkar yang diam, dalam
hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari generator. Nilai dari
tegangan yang diminta pada :

Jumlah dari lilitan dalam kumparan.

diinduksikan.Kuat medan magnet, semakin kuat medan makin besar tegangan yang

Kecepatan putaran dari generator itu sendiri.

Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan diturunkan pada
konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-
garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimanapun Menyebutkan bahwa
terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan arah resultan dari
aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk
menunjukkan arah fluks, jari Tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum
ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang penggeraknya. Terdapat
dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan magnet dibuat diam dan
medan magnet berputar.

Menentukan Resistansi dan Reaktansi

Untuk dapat menentukan nilai reaktansi dan impedansi dari sebuah generator, harus dilakukan
percobaan (tes). Ada tiga jenis tes yang biasa dilakukan, yaitu:

• Tes Tanpa Beban ( Beban Nol )

• Tes Hubung Singkat.

• Uji Resistansi Jangkar.

Tes Tanpa Beban

Tes Tanpa Beban dilakukan pada kecepatan Sinkron dengan rangkaian jangkar terbuka (tanpa
beban) seperti diperlihatkan pada Gambar 6. Percobaan dilakukan dengan cara mengatur arus
medan (If) dari nol sampai rating tegangan terminal keluaran

Tes Hubung Singkat

Untuk melakukan tes ini terminal generator dihubung singkat, dan dengan Ampermeter
diletakkan diantara dua penghantar yang menghubungkan singkat tersebut. Arus medan
terkandung secara bertahap sampai diperoleh arus jangkar maksimum.

Uji Resistansi Jangkar

Dengan rangkaian medan terbuka, resistansi DC diukur antara dua terminal output sehingga dua
fasa terhubung secara seri, Gambar 9. Resistansi per fasa adalah setengahnya dari yang diukur.

Pada akhirnya nilai resistansi dikalikan dengan suatu faktor untuk menentukan nilai resistansi
AC efektif , eff R . Faktor ini tergantung pada bentuk dan ukuran alur, ukuran penghantar jangkar,
dan konstruksi kumparan. Nilainya berkisar antara 1,2 s/d 1,6 .

4. Pemanfaatan Generator AC

Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah dinamo
sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah magnet tetap dan kumparan yang disisipi
besi lunak. Jika magnet tetap diputar, diputar hal tersebut menimbulkan induksi GGL pada
kumparan. Jika sebuah lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan
kedua ujung kumparan, lampu Arus induksi AC tersebut akan dilalui, akibatnya lampu tersebut
menyala. Nyala lampu akan makin terang jika putaran magnet tetap makin cepat (laju sepeda
makin kencang).

Generator AC (alternator) bervariasi ukurannya sesuai dengan beban yang akan disuplai,
misalnya Misalnya, alternator pada PLTA mempunyai ukuran yang sangat besar,
membangkitkan ribuan kilowatt pada tegangan yang sangat tinggi. Contoh lainnya adalah
alternator di mobil, yang sangat kecil sebagai perbandingannya. Beratnya saja beberapa
kilogram dan menghasilkan daya sekitar 100 hingga 200 watt, biasanya pada tegangan 12 volt.

Generator AC banyak kita jumpai di pusat-pusat listrik (dengan kapasitas yang relatif besar).
Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG, dan lain-lain. Disini umumnya generator AC
disebut dengan alternator atau generator saja. Selain itu generator AC dengan kapasitas yang
relatif besar tersebut, kami memperkenalkan pula genset dengan kapasitas yang relatif kecil,
misalnya genset yang dipakai untuk menerangi keadaan darurat, untuk menerangi daerah-
daerah terpencil (yang belum PLN terjangkau), dan sebagainya. Generator tersebut sering
disebut lampu rumah atau genset.

5. Altenator
Alternator disebut turbo alternator.turbin uap yang digerakkan dengan pembangkit listrik arus
bolak-balik disebut dengan alternator, tetapi pengertian yang berlaku umum adalah generator
listrik pada mesin kendaraan. Alternator pada generator listrik. Pada prinsipnya, arus bolak-
balikenergi listrik yang mengkonversikan energi mekanik menjadi elektromekanis adalah
peralatan

Fungsi alternator adalah untuk mengubah energi mekanis yang diperoleh dari mesin tenaga
listrik . Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang menyearahkan arus. listrik,
stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa dioda yang Komponen utama
alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet

memutarkan roda dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik
ini kemudian diubah menjadi arus searah oleh dioda-dioda.

Konstruksi alternator bagian-bagiannya terdiri dari : rotor, stator dan dioda. memungkinkan rotor
dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk mendinginkan

1. Tarik (menarik)

Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.

2. Kipas (penggemar)

Fungsi kipas adalah untuk mendinginkan dioda dan kumparan-kumparan pada

alternator.

3. Rotornya
Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai magnet kutub-kutub, dua slip ring yang
terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor.

Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian depannya terdapat puli dan kipas, sedangkan
di bagian belakang terdapat slip ring.

4. Stator

Pada ganbar diatas terlihat ganbar konstruksi dan kumparan stator.Kumparan stator adalah
bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan
satu. Pada gambar sebelah pemandangan terlihat teori fase. Pada bagian ujung kabel lainnya
akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga yang menjadi satu adalah pusat gulungan.Dan
bagian ini disebut terminal “N”.

gambar konstruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang tiga fase. Bgian tengah
5. Penyearah (Dioda)

Pada model yang lama terdapat dua bagian yang terpisah antara dioda positif (+) dan dioda
negatif (-). Bagian positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar daripada yang negatif (-).
Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan lainnya yaitu strip merah pada diode positif dan
strip hitam pada dioda negatif.

Fungsi dari dioda adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh kumparan
stator menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi mencegah arus balik dari baterai ke
alternator.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Generator listrik bolak balik (AC) adalah alat yang digunakan untuk memproduksi listrik
bolak balik (AC). Generator ini terdiri dari dua bagian, yaitu rotor dan stator. Rotornya adalah
bagian generator yang bergerak, seperti kumparan, sedangkan Stator adalah bagian generator
yang diam, seperti magnet permenen, cincin, dan sikat/terminal.

Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator. Arus
generator bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses perubahan
energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat untuk
digunakan dalam industri atau rumah tangga, dalam generator arus bolak-balik bertegangan
rendah yang kecil, medan dipasang pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar
pada bagian yang diam atau stator dari mesin.

B. Saran

1. Sebaiknya dalam penggunaan generator haruslah memperhatikan keamanan dan


keselamatan dalam pemakaian agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebaiknya perawatan generator dilakukan secara berkala sehingga keawetan dari generator
itu sendiri dapat bertahan lama.

SUMBER : http://edu-give.blogspot.co.id/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Anonim oleh 23 Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai