Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dunia kelistrikan kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik dan
generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor listrik berfungsi untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kedua fungsi dari masing-
masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator akan bekerja dengan di
bantu motor listrik untuk menggerakkan generator tersebut.
Arus bolak-balik (AC) adalah sejenis arus yang mempunyai arah bolak-
balik karena sumber arus listrik menghasilkan voltase bolak-balik karena sumber
arus listrik menghasilkan voltase bolak-balik (voltase alternating). Sistem
kelistrikan pada kendaraan bermotor menggunakan arus searah, listriknya berasal
dari arus bolak-balik dengan menggunakan ”inverter”. Pada kendaraan bermotor
yang memakai generator AC (alternator) memerlukan perubahan arus bolak-balik
itu jika alternator sesuai digunakan pada kendaraan bermotor tersebut.
Di dalam bidang teknik kelistrikan dikenal adanya dua jenis arus yaitu arus
bolak- balik dan arus searah.Dinamakan arus bolak balik karena padanya terjadi
gerak electron yang berubah-ubah. Dengan ritme yang tetap, electron-elektron itu
bergerak bolak-balik. Arus bolak-balik banyak memiliki aliran yang berbentuk
sinus.
Di dalam kelistrikan akan dihasilkan listrik statis yang dibangkitkan
dengan menggosokkan sebatang gelas, anggaplah ia sebagai barang ajaib dari
benda kemudian banyak teori yang tumbuh dan sekarang teori itu diterima dan
disebut ”teori elektron” yang timbul sekitar tahun 1900. Diakhir abad kedelapan
belas ketika pertama kali sumber listrik ditemukan oleh Volta Galvani sehingga
mungkin untuk dipelajari efek kelistrikannya diatur oleh hukum tertentu sehingga
mungkin untuk dihitung efeknya.
Fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus
searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Pembahasan kali ini, kami akan
mencoba menjelaskan tentang generator yaitu generator listrik arus bolak-balik,
untuk mendapatkan daya pada generator listrik arus bolak-balik (AC). Sistem
pembangkitan listrik yang sudah umum digunakan adalah mesin generator
tegangan AC, di mana penggerak utamanya bisa berjenis mesin turbin, mesin

1
2

diesel atau mesin baling-baling, dalam pengoperasian pembangkit listrik dengan


generator, karena faktor keandalan dan fluktuasi jumlah beban, maka disediakan
dua atau lebih generator yang dioperasikan dengan tugas terus-menerus, cadangan
dan bergiliran untuk generator-generator tersebut.
Penyediaan generator tunggal untuk pengoperasian terus menerus adalah
suatu hal yang riskan, kecuali bila bergilir dengan sumber PLN atau peralatan
UPS, untuk memenuhi peningkatan beban listrik maka generator-generator
tersebut dioperasikan secara paralel antar generator atau paralel generator dengan
sumber pasokan lain yang lebih .[Nita Rohmat(2011).]
PENGARUH VARIASI DAYA OUTPUT TERHADAP
KINERJA GENERATOR LISTRIK AC
3

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di paparkan maka dapat


ditarik beberapa kesimpulan diantara nya
1. Bagaimana pengaruh rpm terhadap daya output
2. Bagaimana pengaruh hubungan daya input dan outputterhadap
generator AC

1.3.Batasan Masalah

Dalam hal ini penulis dalam penyusuan skripsi dapat menarik beberapa
batasan masalah diantaranya:
1. Mengetahui pengaruh daya output terhadap putaran rpm dengan
menggunakan beban
2. Mengetahui hubungan daya input dan output terhadap generator ac

1.4.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisanskripsi ini adalah


Berdasarkan latar belakang yang telah di bahas,maka tujuan daripenulisan
sekripsi ini adalah:
Adapun tujuan dari penelitian ini
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh daya output terhadap
putaran rmp generator listrik ac tersebur.
2. Untuk menganalisa daya input dan output dari generator ac satu
fasa yang dikendalikan dengan memvariasikan beban.

1.5.Sistematika Pesnulisan

pengaruh variasi daya analisa mengenai output terhadap kinerjagenerator


listrik ac ini diuraikan dengan sebagai berikut:
BAB II : TINJAUN PUSTAKA
Bab ini di jelaskan tengtang teori -teori ,dan rumusan yang mendukung
dalam penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang data yang perlukan dalam penelitian, alat dan bahan
yang dipergunakan,tahapan-tahapan dalam mengolah data tersebut
4

BAB VI : HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN


Bab ini berisi data-data hasil pengujian,yang selanjutnya data-data ini
diolahg dan disajikan dalam bentuk Gambar dan tabel. Selanjutnya, data-
data Yng terkumpul dianlisa dan dibahas fenomena-fenomena yang terjadi
dalam pengujian berdasarkan teori-teori yang berhubungan dengan
masalah ini.
BAB V : KESIMPULAN
Dalam bab ini akan disajikan secara garis besar hasil dari seluruh
pengujian dan disertai dengan kesimpulan
DAPTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II

DASAR TEORI

2.1. Pengertian Dari Gengerator Ac

Generator adalah sebuah alat atau mesin yang dapat mengubah energi
mekanik atau gerak menjadi energi listrik. Sedangkan menurut wikipedia,
generator listrik adalah sebuah alat yang dapat memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanik dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
Pastinya banyak dari anda semua yang belum tahu apa perbedaan motor
dan generator. Walaupun keduanya memiliki prinsip kerja yang sama, namun
motor merupakan kebalikan dari generator. Motor mengubah energi listrik
menjadi energi gerak, sebaliknya generator mengubah energi gerak menjadi
energi listrik.
Pengertian Generator
Seperti yang telah disebutkan tadi bahwa generator merupakan sebuah alat
yang dapat digunakan untuk mengubah energi gerak atau mekanik menjadi energi
listrik dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Generator dapat
diibaratkan sebagai pompa air yang hanya membuat aliran air, tapi tidak
menciptakan air yang ada di dalamnya.
Artinya, generator hanya sebagai alat pendorong muatan listrik melalui
sirkuit yang tersedia. Generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada pada
kabel lilitannya. Perlu diketahui bahwa ilmuan yang membuat generator
elektromagnetik pertama di dunia adalah Michael Faraday pada tahun 1831
sampai dengan tahun 1832.[amir muhtar (2018)]
Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover atau
penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu
arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik
yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan
rotor.
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar, jadi diesel
sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi
agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator
dan menghasilkan tegangan pada stator, karena terdapat dua kutub yang berbeda
yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan

5
6

maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan
maksimum negatif, ini terjadi secara terus menerus/continue.
2.2. Jenis-Jenis Generator Listrik AC

2.2.1. Generator Dilihat Dari Fasanya


1. Generator listrik satu fasa
Generator AC yang menghasilkan listrik satu fasa adalah generator yang
didalamnya hanya memiliki satu kumparan kawat (armature), atau beberapa
kumparan kawat yang tersusun secara seri. [Adam, Ahmad Anteres. 2015]

Gambar 2.0.1 Generator Listrik Satu Fasa


[kundur prabha (1993)]
2. Generator Listrik Tiga Fasa
Generator tiga fasa memiliki prinsip kerja yang sama dengan generator
satu fasa, pembeda paling utama adalah digunakannya tiga kumparan kawat yang
saling terhubung dengan konfigurasi khusus, jika pada alternator satu fasa
beberapa kumparan dihubungkan secara seri akan menghasilkan tegagaan listrik
AC yang lebih besar, maka pada alternator tiga fasa koneksi antar ke tiga
kumparan kawat akan menghasilkan tiga gelombang voltace listrik AC yang
saling mendahului. [kundur prabha 1993]
7

Gambar 2.0.2 Generator Listrik Tiga Fasa


[Eifa Ruhiyatul Maknun 2018]

2.2.2 Generator Berdasarkan Putaran Medan


1. Generator Sinkron
Yaitu mesin listrik yang digunakan untuk mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik dengan perantara induksi medan magnet. Dikatakan
generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran
medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar
rotor dengan kutub – kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang sama
dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena
kutub – kutub rotor tidak dapat tiba – tiba mengikuti kecepatan medan putar pada
waktu sakelar terhubung dengan jala – jala. Generator sinkron mengkonversikan
energi mekanik menjadi energi listrik. Adapun sumber dari energi mekanik
tersebut adalah prime mover, baik mesin diesel, turbin uap, turbin gas, turbin air
atau perangkat sejenis lainnya. Tegangan output dari generator sinkron adalah
tegangan bolak-balik, karena itu generator sinkron disebut juga generator AC
8

Gambar 2.0.3 Generator Sinkron


[Eifa Ruhiyatul Maknun 2018]

2.3.Teori Generator AC dan Jenis-jenisnya

Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi


tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga
seabagai alternator, generator AC (alternating current), atau generator sinkron.
Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah
putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari
kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan
kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator. Mesin ini tidak dapat
dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tibatiba mengikuti
kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala. Prinsip
kerjanya dapat dipelajari dengan teori medan elekronik. Poros pada generator
dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros
terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang
membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi
perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan tegangan dan
aruslistrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan
melalui kabel jaringan listrik.

Generator AC merupakan komponen yang dapat mengubah energy gerak


menjadi energi listrik. Penggunaan generator saat ini dapat dimanfaakan sebagai
9

pembangkit listrik Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama
dari induksi elektromagnetik sebagai generator DC.Arus bolak balik dapat
dihasilkan dari perputaran lilitan pada medan magnet atau perputaran medan
magnet pada lilitan stasioner (seimbang / tidak berubah). Nilai dari tegangan
tergantung pada:
a. Jumlah perputaran pada lilitan
b. Kekuatan medan
c. Kecepatan rotasi lilitan / medan magnet
d. Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron
atau alternator.
Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting
dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke
dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah
tangga, dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan
diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian
yang diam atau stator dari mesin Konstruksi Generator AC. [Nita Rohmat, 2011]

2.4. Kontuksi Mesin Sinkron

Ada dua stuktur medan magnet pada mesin sinkron yang merupakan dasar
kerja dri mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC dan
sebuah jangkar tempat dinagkitkannya ggl arus bolak balik. Hampir semua mesin
sinkron mempunyai belitan ggl berupa stator yang diam stuktur medan magnet
berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada stuktur medan yang berputar
dihubungkan pada stuktur luar melaui slipring dan sikat arang tetapi ada juga yang
tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem brushless excitation.
Kontruksi Dari Sebuah Mesin Sinkron Secara Garis Besar Sebagai Berikut

2.4.1. Kontuksi Mesin Sinkron

Seperti telah diuraikan di atas, bahwa untuk membangkitkan flux mengetik


diperlukan penguatan DC penguatan DC ini bisa diperoleh dari generator DC
penguatan sendiri yang seporos dengan rotor mesin sinkron.
Pada mesin sinkron dengan kecepatan, tetapi rating daya yang besar, seperti
generator hydroelectric, maka generator DC yang digunakan tidak dengan
10

penguatan sendiri, tetapi dengan pilot excitersebagai penguatan atau


menggunakan magnet permanen.

Gambar 2.4. generator sinkron tiga fhasa dengan penguatan generator DC


pilot exciter
[Arismunandar, w dan tsuda, koichi. (1983).]

Alternative lainnya untuk penguatan exsitasi adalah menggunakan diode silicon


dan thiristor. Dua tipe sistem penguatan “sebagai berikut.
1. Sistem statisyang menggunakan diode atau thyristor statis, dan arus
dialirkanke rotor melalui slipring.
2. Brushless system, pada sistem ini menyerah dipasangkandi poros yang
berputar dengan rotor, sehingga tidak dibutuhkan sikat arang dan slipring
11

Gambar 2.5. Generatorsinkron Tiga Fhasa Dengan Sistem Penguatan


Brushless Exciter System
[Arismunandar, w dan tsuda, koichi. (1983).]

2.5. Generator Arus Bolak-Balik Ini Terdiri Dari Dua Bagian Utama, Yaitu

2.5.1. Stator

Gambar 2.6. Stator


[nita rohmat(2011).]

Stator merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan


bolak-balik, antara lain:
a. Inti stator
Bentuk dari inti stator ini berupa cincin laminasi-laminasi yang
diikat serapat mungkin untuk menghindari rugi-rugi arus eddy (eddy
current losses). Pada inti ini terdapat slot-slot untuk menempatkan
konduktor dan untuk mengatur arah medan magnetnya.
b. Belitan stator.
Bagian stator yang terdiri dari beberapa batang konduktor yang
terdapat di dalam slot-slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot
dihubungkan untuk mendapatkan tegangan induksi.
12

c. Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan
stator ditempatkan.
d. Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang
berbentuk silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya
memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu dalam proses pendinginan.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang
berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name
plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik
yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan.
Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah
udara sama rata.

Gambar 2.7. Stator


[nita rohmat( 2011).]

Pada ganbar diatas terlihat ganbar konstruksi dan stator coil.Kumparan


stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah
satu ujung-ujungnya dijadikan satu. Pada gambar sebelah kanannya terlihat teori
gambar konstruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang tiga fhase. Bgian
tengah
yang menjadi satu adalah pusat gulungan.Dan bagian ini disebut terminal “N”.
Pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga
phase.
Rectifier (Diode)
13

Pada gambar diatas memperlihatkan konstruksi dan hubungan antara stator


coil dengan diode. Ketiga ujung dari stator dihubingkan dengan kedua macam
diode. Pada model yang lama terdapat dua bagian yang terpisah antara diode
positif (+) dan diode negatif (-). Bagian positif (+) mempunyai rumah yang lebih
besar daripada yang negatif (-). Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan
lainnya yaitu strip merah pada diode positif dan strip hitam pada diode negatif.
Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang
dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi
mencegah arus balik dari baterai ke alternator.

2.6. Belitan Stator Satu Lapis

Gambar 7,memperlihatkan belitan satu lapiskarena hanya ada satu sisi


lilitan didalam masing-masing alur.bila kumparan tiga fhasa dimulai pada sa, sb,
dan sc dan terakhir di fa, fb, dan fc bisa distukan dalam dua cara, yaitu hubungan
bintang dan segitiga.
Antar kumparan fhasa dipisahkan sebesar 120 derajat listuk atau 60 derajat
mekanik, satu siklus ggl penuh akan dihasilkan bila motor dengan 4
kutrubberputar 180 derajat mekanis. Satu siklus ggl penuh menunjukan 360
derajat listrik, adapun hubungan antara sudut motor mekanis αmekdan sudut listrik
αlis, adalah:

Gambar 2.8. belitan Satu Lapis Generator Sinkron Tiga Fhas


[Arismunandar, w dan tsuda, koichi. (1983).]
14

Contoh:
Sebuah generator sinkron mempunyai 12 kutub. Berapa sudut mekanis
ditunjukan dengan 180 derajat listrik?
Jawaban:
Sudud mekanis antara kutub utara dan kutub selatan adalah
360 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑠
αmek= = 30°
12 𝑘𝑢𝑡𝑢𝑏

Ini menunjukan 180 derajat listrik:


𝑝
αlis=2 𝛼
mek
12
= 2 x30° = 180°

Untuk menunjukan arah dari putaran rotor Gambar, (searah jarum jam),
urutan fhasayang dihasilkan oleh suplai tiga fhasa A, diikuti B, dan kemudian
fhasa C, kebalikan arah putaran dihasilkan dalam urutan ABC, atau negative,
sedangkan urutan fhasa ABC disebut urutan fhasa positif. Jadi ggl yang
dibangkitkansistem tiga fhasa secara simestris adalah:[ arismunandar,w dan
tsuda,koichi(1993).]
EA=EA< 0° volt
EB=EB<-120° volt
EC=EC<-120° volt

Gambar 2.9. Urutan Fhasa ABC


[Arismunandar, w dan tsuda, koichi. (1983).]
15

Gambar 2.7. Belitan Berlapis Ganda Generator Sinkron Tiga Fhasa


[Arismunandar, w dan tsuda, koichi. (1983).]
2.7. Belitan Berlapis Ganda

Kumparan jangkar yang diperlihatkan pada gambarhanya mempunyai satu


lilitan kutub per fhasa, akibatnya masing-masing kumparan hanya dua dililitan
secara seri. Bila alur-alurtidak terlalu lebar, masing-masing tegangan fhasa akan
sama untuk menghasilkan tegangan per penghantar dan jumlah total dari
penghantar per fhasa.

Dalam kenyataanya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang


efektifdalam lenggunaan inti stator, karena variasi kerapatan flux dalam inti dan
melokalisir pengaruh panas dalam daerah alur dan menimbulkan harmonic. Untuk
mengatasi masalah ini, generator praktiknya mempunyai kumparan terdistribusi
dalm beberapa alur per kutub per fhasa. Gambar memperlihatkan bagian dari
sebuah kumparan jangkar yang secara umum banyak digunakan.
Pada masing-masing alur ada dua sisi lilitan dan masing-masing liltan
memiliki lebih dari satu putaran. Bagian dari liltan tidak terletak ke dalam alur
biasnya di sebut winding overhang, sehigga tidak ada tegangandalam winding
overhang.[arismunandar,w dan tsuda,koichi(1993)]
16

2.7.1. Rotor

Gambar 2.10. Rotor


[nita rohmat. 2011.]

Rotor merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang


menginduksikan ke stator. Stator dipisahkan oleh celah udara (air
gap). Rotor terdiri dari dua bagian umum, yaitu Inti kutub dan Kumparan
medan. Pada bagian inti kutub terdapat poros dan inti rotor yang memiliki
fungsi sebagai jalan atau jalur fluks magnet yang dibangkitkan oleh
kumparan medan. Pada kumparan medan ini juga terdapat dua bagian,
yaitu bagian penghantar sebagai jalur untuk arus pemacuan dan bagian
yang diisolasi. Isolasi pada bagian ini harus benar-benar baik dalam hal
kekuatan mekanisnya, ketahanannya akan suhu yang tinggi dan
ketahanannya terhadap gaya sentrifugal yang besar. Konstruksi rotor untuk
generator yang memiliki nilai putaran relatif tinggi biasanya menggunakan
konstruksi rotor dengan kutub silindris atau ”cylinderica poles” dan
jumlah kutubnya relatif sedikit (2, 4, 6). Konstruksi ini dirancang tahan
terhadap gaya-gaya yang lebih besar akibat putaran yang tinggi, untuk
putaran generator yang relatif rendah atau sedang (kurang dari 1000 rpm),
dipakai konstruksi rotor dengan kutub menonjol atau ”salient pole” dengan
jumlah kutub-kutub yang relatif banyak. Pada prinsipnya, salah satu dari
17

penghantar atau kutub-kutub ini dibuat sebagai bagian yang tetap


sedangkan bagian-bagian yang lainnya dibuat sebagai bagian yang
berputar.
1. Brush sebagai penghubung kemotor listrik
Sikat atau Brush berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke
rotor coil. Pada altenator terdapat dua sikat, yaitu :
2. Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F alternator
3. Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan terminal E
4. Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan
terjadi gesekan antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi
cepat aus. Kontak sikat dengan slip ring harus baik agar listrik dapat
mengalir dengan baik, agar kontak sikat dengan slip ring baik maka
sikat ditekan oleh pegas.
5. Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada
altenator, karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat
menyebabkan aliran listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan
pegas yang melemah. Berkurangnya aliran listrik ke rotor coil
menyebabkan kemagnetan rotor berkurang dan listrik yang dihasilkan
altenator menurun. Bila sikat suda pendek harus segera diganti, sebab
kalau sampai sikat habis maka slip ring akan bergesekan dengan pegas
sikat sehingga menjadi aus. Sikat yang sudah habis dapat menyebabkan
liran listrik ke rotor coil terputus, kemgnetan rotor hilang, altenator
tidak dapat menghasilkan listrik, tidak terjadi proses pengisian.
6. dihasilkan belitan utama juga berbeda fasa sebesar φ dengan medan
magnet baSikat patah dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat
kesalahan saat merakit altenator. Saat rotor dilepas sikat akan keluar
akibat tekanan pegas, pada kondisi tersebut bila seseorang merakit
rotor, maka bearing rotor akan menekan sikat sehingga sikat patah dan
hal ini dapat pula menyebabkan rumah sikat pecah, untuk menghindari
hal tersebut maka sikat harus dimasukkan ke rumahnya dan ditahan
menggunakan kawat yang dimasukan melaui lubang kecil yang sedah
18

tersedia, bila sikat sudah tertahan oleh kawat maka rotor dapat
dimasukkan dengan aman.
7. Jumlah Kutub pada Generator
8. Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan
rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan.

2.8. Prinsip kerja Motor AC Satu Fasa

Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa,
dimana pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi
torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua
belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu
(belitan Z1-Z2).
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar
sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari
tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda
fasa sebesar φ, hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua
belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan
penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yanntu.
Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks
magnet Φ tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus
utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser
sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus
sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar
pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk
batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai
bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.
Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan
tegangan induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor
akan menghasilkan torsi putar pada rotor.
19

Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan
kumparan yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa.
Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X;
lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya
ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z.
Jenis generator yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu
generator AC 1 fasa. Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang
dalam alur-alur inti stator. Kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak
dalam alur-alur, dan kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi
kumparan diluar alur-alur satu sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau
lebih lilitan menurut besar tegangan. Dalam gambar 2.2a dilukiskan sebuah
kumparan yang terdiri atas empat lilitan. Jumlah kawat tiap sisi kumparan sama
banyaknya dengan jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan.
Perhitungan Tegangan Generator
Diputarnya rotor generator sepanjang dua poolstek (jarak antara
pertengahan kutub magnit dengan pertengahan kutub magnit berikutnya yaitu
diukur pada keliling besi stator), maka akan dibangkitkan suatu tegangan induksi
di dalam lilitan A yang besarnya dapat ditulis e = 4 Φ 10-8 volt. Harga ini
meliputi satu periode.
Karena banyaknya periode dalam tiap detik dinyatakan dengan huruf f
singkatan dari frekuensi, maka besarnya GGL dapat dituliskan sebagai berikut :
E rata-rata = e. f = 4. Φ. f. 10-8 volt.
Dengan demikian maka secara lengkap rumus untuk GGL dari generator
dapat dituliskan sebagai berikut :
3. E = 4. f. fv. fw. Φ. W. 10-8 Volt
Dimana :
E = Tegangan GGL generator (V)
f = frekuensi generator (Hz)
fv = faktor efektif = 1,111
fw= faktor lilitan (untuk generator fasa tunggal adalah 0,8 dan untuk
generator fasa tiga adalah 0,96).
20

Φ = fluks (garis gaya = 108 maxwell)


W = lilitan

Prinsip Kerja Generator AC

Gambar 2.11. Prinsip Kerja Generator AC


[Nita Rohmat(2011).]

a. Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi


kumparan(biru) bergerak ketas sedang lainnya(kuning)bergerak kebawah
b. Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin
sedikit, sehingga pada kedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari
kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan hingga kumparan
sinusoid.
c. Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis
gaya magnet sehingga tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan.
d. Pada posisi ini kumparan mendapat garis – garis magnet
maksimum.
e. Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi
kuning bergerak keatas.
f. Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang
bertambah banyak, sehingga pada setiap sisi kumparan mengalir arus
listrik yang berlawanan hingga posisi kumparan sinusoidal. Kumparan
21

terus berputar hingga sisi biru bergerak ketas dan sisi kuning bergerak
kebawah.
g. Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan
konduktor pada stator rator diberi eksitasi. Karena ada dua kutub yang
berbeda, utara dan selatan, maka tegangan yang dihasilkan pada stator
adalah tegangan bolak balik dengan gelombang sinusoidal.
h. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui
kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan masyarakat

Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi


elektromagnetik. Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran
medan magnetik dalam kumparan jangkar yang diam, dalam hal ini
kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan rotor dari
generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan
yangdiinduksikan.
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa
tegangan akan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut
bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis-garis gaya.
Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana menyebutkan bahwa
terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan
arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari
menunjukkan arah gerakan penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks,
jari tengah menunjukkan arah aliran elektron yang terinduksi. Hukum ini
juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang
digerakkan. Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan
diam atau medan magnet dibuat diam dan medan magnet berputar.
Prinsip kerja dari generator listrik sebenarnya cukup sederhana.
Generator bekerja sesuai hukum faraday yakni apabila suatu penghantar
diputar dalam sebuah medan magnet hingga memotong garis gaya magnet
22

(GGM), maka akan menimbulkan garis gaya listrik (GGL) dalam satuan
volt pada ujung penghantar tersebut.

Prinsip Kerja Generator Ac

Gambar2.12. Perinsip kerja Generator


[Amir Muhtar (2018). ]

Prinsip kerja dari generator AC sebenarnya tidak jauh berbeda dari


generator DC. Hanya saja generator AC menggunakan sebuah komponen
yang membuat arus listrik menjadi bolak-balik, sehingga membuatnya
berbeda dari generator DC. Komponen tersebut adalah slip ring yang
memiliki bentuk lingkaran penuh [amir muhtar 2018]

2.9. Menentukan Resistansi dan Reaktansi


Untuk bisa menentukan nilai reaktansi dan impedansi dari sebuah
generator, harus dilakukan percobaan (test). Ada tiga jenis test yang biasa
dilakukan,yaitu:
• Test Tanpa beban ( Beban Nol )
• Test Hubung Singkat.
• Test Resistansi Jangkar.

2.9.1. Test Tanpa Beban

Test Tanpa Beban dilakukan pada kecepatan Sinkron dengan rangkaian


jangkar terbuka (tanpa beban) seperti diperlihatkan pada Gambar 6.
23

Percobaan dilakukan dengan cara mengatur arus medan (If) dari nol
sampai rating tegangan output terminal

2.9.2. Test Hubung Singkat

Untuk melakukan test ini terminal generator dihubung singkat, dan dengan
Ampermeter diletakkan diantara dua penghantar yang dihubung singkat
tersebut. Arus medan dinaikkan secara bertahap sampai diperoleh arus
jangkar maksimum.

2.9.3. Test Resistansi Jangkar

Dengan rangkaian medan terbuka, resistansi DC diukur antara dua


terminal output sehingga dua fasa terhubung secara seri, Gambar 9.
Resistansi per fasa adalah setengahnya dari yang diukur.
Dalam kenyataannya nilai resistansi dikalikan dengan suatu faktor untuk
menentukan nilai resistansi AC efektif , eff R . Faktor ini tergantung pada
bentuk dan ukuran alur, ukuran penghantar jangkar, dan konstruksi
kumparan. Nilainya berkisar antara 1,2 s/d 1,6 .

2.10. Pemanfaatan Generator AC

Contoh generator AC yang akan sering kita jumpai dalam kehidupan


sehari-hari adalah dinamo sepeda. Bagian utama dinamo sepeda adalah sebuah
magnet tetap dan kumparan yang disisipi besi lunak. Jika magnet tetap diputar,
perputaran tersebut menimbulkan GGL induksi pada kumparan. Jika sebuah
lampu pijar (lampu sepeda) dipasang pada kabel yang menghubungkan kedua
ujung kumparan, lampu tersebut akan dilalui arus induksi AC, akibatnya lampu
tersebut menyala. Nyala lampu akan makin terang jika perputaran magnet tetap
makin cepat (laju sepeda makin kencang).
Generator AC (alternator) bervariasi ukurannya sesuai dengan beban yang
akan disuplai, sebagai contoh, alternator pada PLTA mempunyai ukuran yang
sangat besar, membangkitkan ribuan kilowatt pada tegangan yang sangat tinggi.
Contoh lainnya adalah alternator di mobil, yang sangat kecil sebagai
perbandingannya. Beratnya hanya beberapa kilogram dan menghasilkan daya
sekitar 100 hingga 200 watt, biasanya pada tegangan 12 volt.
24

Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan


kapasitas yang relatif besar). Misalnya pada PLTA, PLTU, PLTD, PLTN, PLTG,
dan lain lain. Disini umumnya generator AC disebut dengan alternator atau
generator saja. Selain generator AC dengan kapasitas yang relatif besar tersebut,
kita mengenal pula generator dengan kapasitas yang relatif kecil, misalnya
generator yang dipakai untuk penerangan darurat, untuk penerangan daerah-
daerah terpencil (yang belum terjangkau PLN), dan sebagainya. Generator
tersebut sering disebut home light atau generator set.

2.10.1. Altenator

Gambar 2.13. Arternator


[nita rohmat (2011).]
Alternator adalah peralatan elektromekanis yang mengkonversikan energi
mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik. Pada prinsipnya, generator
listrik arus bolak-balik disebut dengan alternator, tetapi pengertian yang berlaku
umum adalah generator listrik pada mesin kendaraan. Alternator pada pembangkit
listrik yang digerakan dengan turbin uap disebut turbo alternator.
Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus listrik ke rotor
untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet),
memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk.
Konstruksi alternator bagian-bagiannya terdiri dari :

1. Pull (pully)
Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.
2. Kipas (fan)
25

Fungsi kipas adalah untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan


pada
alternator.

2.10.2. Rotor

Gambar 2.14. Rotor


[nita rohmat (2011).]

Rotor merupakan bagian yang berputar di dalam alternator, pada rotor


terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan
kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub
magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur
listrik kekumparan rotor.

2.11.Eksintasi Generator AC

Eksitasi Generator AC
Sistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolak-balik
terdiri atas sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui
cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc biasanya diperoleh dari generator arus
searah yang digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang sama dengan
penggerak mula generator bolak-balik, setelah datangnya zat padat, beberapa
sistem eksitasi yang berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya
adalah daya diambil dari terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah
zat padat dan kemudian dicatu ke medan generator ac dengan menggunakan
cincin-slip konvensional dan sikat-sikat.
26

Sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang
lebih besar, daya dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah
yang terletak diatas alur stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah
menyediakan daya eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih
digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-
silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil dipasang
pada poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan untuk
pengeksitasi. Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya
kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga dipasang pada
poros utama.
Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung
dengan hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron
yang berputar. Medan dari pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber
dc terpisah, berarti tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron dapat
dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi ac, jadi sistem
pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang akan memperbaiki
keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan umum.

2.12.Sistem Star

Sisitem star ada tiga macam jenis start yang dapat dilakukan pada generator yaitu :

2.12.1. Start Dengan Penggerak Mula

Sistem start dengan penggerak mula biasanya berupa mesin diesel untuk
kapasitas daya yang kecil, turbin air atau turbin uap untuk kapasitas daya
menengah dan turbin uap untuk kapasitas daya yang sangat besar.

2.12.2. Pengubah Frekuensi

Motor sinkron mendapat pengisian dari sebuah generator sinkron khusus.


Pengisian dilakukan dengan arus tukar berfrekuensi variabel dari hampir nol
hingga mencapai frekuensi nominal, dengan demikian motor sinkron mengalami
start mulai putaran hampir nol hingga mencapai putaran nominal.
Motor sinkron mendapat pengisian dari sebuah generator sinkron khusus.
Pengisian dilakukan dengan arus tukar berfrekuensi variabel dari hampir nol
27

hingga mencapai frekuensi nominal, dengan demikian motor sinkron mengalami


start mulai putaran hampir nol hingga mencapai putaran nominal.

2.12.3. Sebagai Generator Rotor Sangkar/Start Asinkron

Rotor mesin dilengkapi suatu belitan yang bekerja sebagai sangkar


asinkron, dengan demikian selama start mesin bekerja sebagai motor tak
serempak, dengan start asinkron pada kumparan medan dapat dihasilkan gaya-
gaya gerak listrik yang tinggi, disebabkan jumlah lilitan magnet yang biasanya
besar. Gaya gerak listrik yang tinggi ini bukan saja dapat merusak mesin,
melainkan dapat juga menimbulkan bahaya bagi personil yang melayani mesin
sinkron itu, untuk menghindari bahaya ini kumparan magnet selama start dapat
dibagi dalam beberapa belitan, yang masing-masing dihubungsingkatkan. Setelah
mencapai putaran sinkron, hubungan ini dilepaskan. Sistem start yang digunakan
pada generator set GSC 05 adalah dengan penggerak mula.

2.13.Pengujian Terhadap Variasi Gaya Generator

Pengujian ini dilakukan untuk mestikan terhadap vareasi gaya generator


gengan pengujian yang dihasilkan daya dari output generator terhadap
perbandingan putaran yang bervaeasi. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunkan inferter yang setiap putarannya di atur dengan beberapa jenis
pengujian dari generator tersebut.

2.14.Pengujian Variasi Daya Output Terhadap Generator Tanpa Beban

Pengujian ini dilakukan untuk menguji vareasi daya output terhadap


generator saat tidak ada beban pada generatot maka akan terlihatdengan putaran
normal pada generator.pengujian ini akan dilakukan dengan vareasi daya output
dengan kecepatan 1300rpm dengan sampai 2000rpm pengujian ini dengan
menggunakan vol meter hasil daya output yang dihasilkan tanpan beban %

2.15.Pengujian Variasi Daya Output Terhadap Generator Dengan Adanya


Beban

Pengujian pada kali ini adalah generator yang akan dihubungkan ke baban
yang sudah ditentukan dengan pengujian menggunakan lampu 5 led10 wat.
Makan pengujian ini dilakukan dengan bervareasi
28

1. pengujian dengan variasi menggunakan 2 lampu led 3wat


2. pengujian dengan variasi menggunakan 4 lampu led 3wat
3. pengujian dengan variasi menggunakan 5 lampu led 5wat

2.16.Frekuensi

1. Frekuensi menjadi salah satu karakter arus listrik AC, tentu saja hal
ini dikarenakan bentuk grafik arus listrik yang berupa gelombang
sinusoidal. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang terjadi di setiap
satu detik, dengan satuan frekuensi yaitu Hertz. Pada gambar di atas
satu gelombang voltase listrik AC dihasilkan oleh satu putaran penuh
kawat angker rotor lilitan single, di dalam medan magnet kutub
utara-selatan. Putaran rotor yang konstan akan menghasilkan
frekuensi listrik AC yang konstan pula. Sehingga jika putaran rotor
semakin cepat, maka frekuensi listrik juga akan semakin besar. Oleh
karena itulah nilai frekuensi listrik AC adalah berbanding lurus
dengan kecepatan rotasi rotor ( ƒ ∝ Ν), dengan N = rpm.
2. Pada gambar sederhana di atas kita juga hanya menggunakan kutub
tunggal untuk masing-masing kutub utara dan selatan, sehingga
hanya terdapat satu arah garis gaya magnet. Misalkan saja kita
menambah satu pasang lagi kutub magnet sehingga terdapat dua
kutub utara dan dua kutub selatan, maka untuk satu saja putaran
kumparan rotor akan menghasilkan dua gelombang sinusoidal
listrik AC. Dapat disimpulkan disini bahwa nilai frekuensi listrik
AC juga berbanding lurus dengan jumlah pasangan kutub magnet
( ƒ ∝ P ), dimana P = jumlah pasangan kutub magnet stator
generator.
3. Dengan ini kita dapat kita simpulkan bahwa nilai frekuensi ac
sebuah generator ac dapat kita hitung mengggunakan rumus
sederhana berikut
4. F=NxPf=NxP dengan f=gelombang/menit
Atau
F=NxP60Hzf=NxP60hz
29

Dimana N adalah kecepatan rotor dalam rpm ,P adalah jumlah pasang


kutub magnet rotor,sedangkan 60 adalah konversi ke detik.

2.17.Efisiensi

Efisiensi sistem merupakan nilai efisiensi dari gabungan generator dan


motor universal yang terhubung dalam rangkaian uji coba generator. Cara
mencarinya adalah dengan menggunakan hasil pengujian dari daya yang masuk ke
motor dan keluaran daya generator :
p 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Etotal =
𝑝 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑥100% ........................................ (1)

Dimana :
Etotal : efesiensi total
Poutput : daya output
Pinput : daya input

Nilai efisiensi sistem ini dapat dihitung dari data yang ada.

2.18.Rumus Menghitung Kecepata

Rumus menghitung kecepatan sinkron ,jika jika yang di ketahui


frekuensi dan jumlah katuppada motor AC
120.f
ns = ............................................................ (2)
𝑝

Dimana

ns=kecepatan singkron motor(rpm)

f=frekuensi(Hz)

p=jumlah kutub motor

2.18.1.menghitung slip pada motor


𝑛𝑠−𝑛
%slip =
𝑛𝑠 𝑥100 ............................................... (3)

Dimana

n=kecepatan motor

2.18.2.menghitung arus
30

menghitung arus/ampere motor ketika diketahui daya (watt),


tegangan (volt), dan factor daya(cos Q)[3]
p
p=v.1.cos Q I= ........................................ (4)
𝑣.cos𝑄

2.18.3.menghitung efisiensi daya motor


p 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
n= 𝑥100 ................................................. (5)
𝑝

2.19 .Nilai rugi-rugi

Nilai Rugi–rugi daya ini merupakan nilai daya yang hilang pada
keluaran generator terhadap daya yang masuk pada motor. Cara
menghitung nilai rugi-rugi generator adalah dengan membandingkan nilai
daya yang masuk dengan nilai daya keluarannya. Berikut ini adalah
persamaan untuk menghitung nilai rugi-rugi generator :[3]
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡−𝑝 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
P 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100% .................. (6)
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡

Dimana :

P losses : daya losses


P input : daya input
P output : daya output
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. prosedur Penelitian

MULAI

PENGARUH VARIASI DAYA OUTPUT TERHADAP


KINERJA GENERATOR LISTRIK AC

Persiapan Alat

Variasi daya output

Pengujian dan pengukuran


generator AC dengan beban

V In/Out RPM

Pengambilan data pengukuran

Analisa Dan Pembahasan

selesai

Gambar 3.0.4. Flowchart Metodologi Penelitian

31
32

Alur penelitian secara lengkap dapat dilihat pada flowchart metode


penelitian pada gambar 3.1. Dimulai dengan mengambil judul yaitu Pengaruh
Variasi Daya Output Terhadap Kinerja Generator Listrik AC selanjutna
merangkai /menginstalasi semua baban yang digunakan dalam penelitian ini
termasuk motor ac, inverter dan generator. Setelah dirangkai kemudian dilakukan
pengujian dan pengukuran motor tanpa beban dan dengan beban, masing-masing
divariasikan inputan frekuensi inverter secara bertahap, parameter yang diukur
mencakup nilai tegangan,arus serta kecepatan dari motor. Setelah data-data
terkumpul dilakukan perhitungan dan pembahasan untuk mendapatkan daya
output serta torsi dari motor tersebut. Alur penelitian ditutup dengan memberikan
kesimpulan dan saran untuk penelitian selanjutnya.

3.2. Tempat Penelitian


penelitian perancangan dan pengumpulan data tugas akhir dengan judul :
Pengaruh Variasi Daya Output Terhadap Kinerja Generator Listrik AC ini
dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Di Universtas Pamulang.

3.2.1. Alat Dan Bahan Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, berikut beberapa alat yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu.
Multimeter

3.2.1. Multimeter
Alat ini berfungsi untuk alat pengukur listrik yang sering di kenal sebgai
vom (volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter) hambatan
(ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter.
Multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) (untuk akuratnya yang baru
dan lebih akurathasil pengukurannya), dan multimeter analog masing-masing
kategori dapat mengukur listrik AC,maupun listrik DC [16]
33

Gambar 3.2. Multi meter digital

3.2.2. Clammeter/Tang Amper


Sebuah alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran arus pada
konduktor hidup tanpa harus memutuskan sirkuit. Cara penggunaan hanya
perlumemasang penjepit pada konduktor seperti hanya ketika melakukan
pengukuran arus AC.
Clamp ammeters disebut sebagai clamp meter. Pekerjaan ini terutama
terdiri dari induktor arus elektromagnetik dan jenis bushing saat ini induktor.
Lurus melalui inti transformator arus yang terbuat dari pembukaan bergerak, dan
penjepit pada ammeter, bernama. Model utilitas berhubungan dengan instrumen
portabel yang dapat langsung mengukur arus AC rangkaian tanpa memutus
sirkuit.
Sebuah meja diatur untuk trafo arus dan meter arus dalam satu meter,
merupakan cabang penting dari multimeter digital, transformator arus dan arus
yang terukur dan prinsip kerjanya adalah sama. Clamp meter terdiri dari trafo arus
dan rakitan meter arus. Inti besi dari trafo arus dapat dibuka ketika kunci ditekan,
dan kawat yang melewati arus dapat dipotong melalui pembukaan inti besi tanpa
memotong. Konduktor sirkuit yang diukur melewati inti menjadi kumparan utama
dari trafo arus, dan arus diinduksi dalam dua kumparan melalui arus. Dengan
demikian, pengukur arus yang terhubung dengan dua kumparan dapat digunakan
untuk menunjukkan arus dari garis yang diukur.
34

Spesifikasi:
Nama Produk: Clamp ammeters
Tegangan DC: 600V, ± 1,0%
Tegangan AC: 450V, ± 1,2%
AC Saat Ini: 20-200-400A, ± 2,0%
Resistance (ohm): 200KΩ, ± 1,0%
Fungsi Buzzer: Iya nih
Layar LCD Maks: Ya
Fungsi Pembukuan Data: Ya
Tampilan Maks: 1999
Tipe Baterai: 2 x 1.5V (Baterai AAA) (Tidak Termasuk)
Bahan: Plastik, Bagian Elektronik
Ukuran (L x W x H): 15,00 x 7,00 x 3,00cm
Berat: Sekitar. 115g
Panjang kabel: Sekitar. 0.7M[17]

Gambar 3.3. Clampmeter/Tang Amper

3.2.3. Tachometer
Sebuah alat pengujian yang didesain untuk mengukur kecepatan rotasi dari
sebuah objek dalam satusatuan waktu. Alat ini dilengkapidengan sensor dan infra
merah sehingga cara penggunaannya cukupmengarahkan sinarlaser padaporos
yang sudah di tandai.
35

Gambar 3.4. Tachometer

Selain itu berikut komponen-komponen utama yang digunakan pada penelitian


ini, yaitu :
Tabel 3.1. Nama Dan Spesifikasi Alat Dan Bahan

No Nama Alat Dan Bahan Jumlah Spesifikasi


1 Motor AC 1fasa 1 init General electric 1,5 ,5
hp,5A,3450rpm,50-60Hz
Q=0,87 2kutub
2 Inverter 1 fasa 1 unit Shihlin, 1,5 KW, 220 v.
3 Generator AC 1 unit Daya 500watt,tegangan
220 v.
4 Beban/lampu 5 unit 3wat, 5wat, 7wat
5 MCB 1 fasa (miniature circuit 1 unit 220 v,6A
breaker)
6 Fiting 5 unit Fiting duduk 220volt
7 Saklar 2 pcs 1 fase 220-240volt
8 Indicator voltage dan ampere 2 pcs AC voltmeter 220 v
halles amperemeter 50 A
9 Steker 1 pcs 1 phase 220 volt
36

10 Kabel 5 meter NYMHY 2X1,5

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Studi Literatur


Dalam tahap melakukan penelitian ini terdapat beberapa tahap yang akan
dilakukan, yaitu : Ditahap pertama ini inyuk pengambilan data, diperlukan studi
literature terlebih dahulu agar sesuai dengan acuan dari karya ilmiah, jurnal ilmiah
dan media dektronik (internet) untuk pengambilan data terkait dengan penelitian
yang di lakukan dan yang dibutuhkan oleh peneliti. Tujuan untuk memudahkan
dalam pengambilan data secara benar.

3.3.1.1. Inverter

3.3.1.2. Generator AC

3.3.1.3. Perhitungan torsi motor Ac

3.4. Perancangan Alat Dan Bahan


Tahap perncanganalat merupakan tahap penentuan rangkaian dan nlei-nilei
komponen yang digunakn. Berikut beberapa tahapan yang akan dilakukan pada
perancangan alat, yaitu tahap pemasangan motor AC ke generator AC dengan
menggunakan kopling dan pembuatanrangkayan control dengan inventer. Berikut
ini merupakan skema perancangan alat dan bahan:

3.5. Rangkayan pengujian


Tahap pertama dalam penelitian ini yaitu mempersiapkan dan merangkai
moto induksi 1fasa sebgai penggerak dari generator AC dan sebagai alat uji
utamadari penelitian ini dengan cara di kopel. Selanjutnya menginstalasi semua
komponen pendukung inverter, MCB,Stop kontak, Steker serta fiting sebagai
pendukung beban lampu.
Sebelum dilakukan pengujian dipastikan dulu bahwa rangkayan tidak ada
yang shot, buat kople antara motor dan generator dalam kondisi kencang /tidak
longgar
37

Kemudian yang perlu disiapkan selanjutnya alat ukur seperti multimeter,


tachometer 1buah, tang ampere 1buah
MCB

Volt amper
Inverter

Stop kontak Mottor AC

Generator AC

Tang Amper
Lampu LED

saklar
Puli /As

Gambar 3.5. Rangkayan Pengujian

Terlihat bahwa rangkayan pengujian merupakan rangkaian tertutup


yangartinya terdapat feedback yang digunakan sebagai masukan. Masukan berasal
dari frekuensi inferter 1fasa, sedangkan keluaranberupa kecepatan,daya, torsi
motor 1phasa serta keluaran arus, tegangan serta daya dari generator sebagai
beban.pada pengujian ini, pada setiap nilei beban motor akan di ukur nilei arus
masukan tegangan masukan, daya masukan dan kecepatan motor.

3.5.1.1. Prosedur Pengujian


Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses pengujian adalah
sebagai berikut:

3.5.1.2. Pengujian dan pengambilan data motor induksi tanpa beban.


1. Mengintalasi rangkayan percobaan tanpa memasang beban.
2. Memastikan bahwa semua perlatan telah siap dan aman untuk
dilakukan percobaan.
3. Tekan saklar utama ke posisi “ON”.
4. Menjalankan motor dengan cara menekan tombol “sta” dan
“forward” pada inverter.
38

5. Mengatur frekuensi pada inerter dengan cara memutar potensio


searah jarum jam.
6. Tunggu kondisi motor induksi mencapai kecepatan stabil.
7. Ukur nilei arus, tegangan serta kecepatan motor dengan
menggunakan alat ukur masing-masing.
8. Mencatat nilei frekuensi masukan, arus, tegangan, kecepatan motor.
9. Ulangi lagi pengambilan data seperti no 5-7 menaikan frekuensi
inventer secara bertahap.
10. Masukan semua data pada table pengujian.

3.5.1.3. Pengujian dan pengambilan data motor induksi dengan beban


1. Menginstalasi rangkayan percobaan dengan beabn, dengan
mengcouple generator motor.
2. Memastikan bahwa semua peralatan telah siap dan aman untuk
dilakukan percobaan.
3. Tekan saklar utam ke posisi “ON”.
4. Menjalankan motor dengan cara menekan tombol “start” dan
“forward” pada inverter.
5. Mengtur frekuensi pada inverter dengan cara memutar potensio
searah jarum jam bersamaan dengan penambahan beban lampu.
6. Generator di beri beban variasi lampu dari watt terkecil hingga
terbesar.
7. Ukur nilei arus, tegangan serta kecepatan motor dengan
menggunakan alat ukur masing-masing.
8. Mencatat nilei frekuensi, arus, tegangan, kecepatan motor serta
watt lampu yang dipakai.
9. Ulangi lagi pengambilan data seperti no 5-7 menaikan frekuensi
inventer secara bertahap.
10. Masukan semua data pada table pengujian.

3.5.1.4. Mematikan motor dan generator


1. Offkan saklar lampu
2. Matikan MCB output generator.
39

3. Matikan inverter dengan cara menekan tombol stop.


4. Matikan saklar sumber tegangan.
5. Lepas steker pada sumber tegangan.
40

BAB IV

HASIL PENGUKURAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengukuran

4.1.1. Pengukuran Motor Listrik Tanpa Beban


Pada pengujian pertama ini, pengujian tanpa beban dengan input frkuensi
7, Hz, 14, Hz, 32,Hz, 35,Hz, dan 40,Hz. Untuk mengetahui arus, daya kecepatan
(rpm) dengan mengatur frekuensi input. Berikut data yang dihasilkan di lihat pada
tabel 2dibawah ini:
Tabel 4.1. Hasil pengukuran motor tanpa beban
No Frekuensi (Hz) Tegangan (v) Putaran (rpm)
1 7,00 1,9 411
2 14,08 3,2 893
3 23,10 7,3 1408
4 32,13 9,9 2000
5 36,11 10,7 2145
6 40,12 16,2 2397

3000

2500
2397
2145
2000 2000

1500 1408
1000
893
500 411
0
7,00 14,08 23,10 32,13 36,11 40,12

Gambar 5.1. Grafik Frekuensi Terhadap putaran

Dari hasil pengujian dihasilkan datab yang ada pada tabel 4.1. dan gambar 4.1.
dari hasil pengujian dapat diliht bahwa tetangga generator naik secara signifikan
dan perbandingan lulur dengan bertambahnya frekuensi(tegangan
41

input).sedangkan putaran yang dihasilkan oleh motor sudah cukup stabil yakni
pada frekuensi 32,13Hz putaran yang dihasilkan yakni 2000 rpm, dalam
kinerjanya putaran yang dihasilkan sesuai dengan perancangan dimana ketika
dinaikan maka kecepatan akan berbanding lulus mengikuti nya.
4.1.2.Pengukuran Generator Dengan Menggunakan Beban
Dalam pengujian ini generator akan dihubungkan dengan beban kemudian diukur
masukan pada motor dan keluaran generator dengan frekuensi berfariasi dan
putaetran mengikuti frekuensi. Beban yang dihasilkan adalah beban bervariasi
beruoa lampu led dengan kapasitas 6watt, 16watt dan 21watt, pengujian ini
dilakukan dengan frkuensi mulai dari 7,00Hz sampai 40,12Hz dimana tujuannya
untuk mengetahui pada frekuensi berapa beban lampu led bervariasi akan
menyala

Berikut ini tabel dari hasil pengujian:

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Generator Dengan Beban Ke Satu

Motor Generator Beban


Frekuensi Daya Daya lampu
(Hz) Teganga Arus Tegangan Arus pijar
input output
(volt) (amper) (volt) (ampere) (watt)
(watt) (watt)
32,60 10,2 1,80 18,36 5,8 1,50 6,09 6

35,45 12,3 1,99 24,47 8,7 1,79 15,57 6

40,33 12,9 2,06 26,57 10,3 2,06 21,21 6

32,60 10,70 1,80 19,26 5,9 1,45 8,41 16

35,45 12,23 1,99 24,33 8,7 1,81 15,74 16

40,33 12,45 2,06 32,37 10,3 2,05 21,11 16

32,60 10,80 1,80 19,44 5,8 1,40 8,12 21

35,45 12,44 1,87 23,26 8,7 1,71 14,87 21

40,33 12,58 2,03 25,53 10,3 2,07 21,32 21


42

Contoh perhitungan
a. Daya input: b. daya output
P in=V.I P in=V.I
=10,2x1,80 =5,8x1,5
=18,36watt = 8,7watt

14
12.9
12 12.3 12.23 12.45 12.44 12.58

10.7 10.8
10 10.2
tegangan (V)

0
32.6 35.45 40.33 32.6 35.45 40.33 32.6 35.45 40.33
frekuensi (Hz)

Gambar 5 grafik hubungan tegangan input dengan frekuensi degan pembebanan

Pada tabel 4.2 tegangan yang masuk ke motor atau input mengalami
kenaikan ketika frekuensi naik. Pada tabel 4.2 juga daya input maksimaluntuk
dapat menyalakan lampu LED yaitu berada pada titik frekuensi 40,33Hz dimana
daya daya output berapa pada 21,32 watt pada gambar 4.2 grafik tegangan input
terhadap frekuensi menunjukn tegangan output menganlami kenaikan seiiring
dengan naik nya frekuensi. Pada gambar 4.3 menunjukan arus mengalami
kenaikan dengan dinaikannya frekuensi. Hal ini menunjukan bahwa yang terjadi
pada tegangan perbandingan lurus yangterjadi pada arus generator sampai pada
daya malsimal untuk dapat menyalakan beban lampu LED.
43

2.1
2.05 2.06 2.06
2.03
2 1.99 1.99

arus input (ampere)


1.95
1.9
1.87
1.85
1.8 1.8 1.8 1.8
1.75
1.7
1.65
6 6 6 16 16 16 21 21 21
beban (watt)

Gambar 6 perbandingan beban terhadap arus input

Pada tabel 4.3 perbandingan bebab terhadap arus input mengalami


kenaikan ketika arus input naik. Pada tabel 4.3 menyatakan maksimal arus input
untuk menyalakan lampu LED pada titik stabil 2,06 untuk .

12

10 10.3 10.3 10.3

8.7 8.7 8.7


8
tegangan output (volt)

6 5.8 5.9 5.8

0
6 6 6 16 16 16 21 21 21
benan (watt)

Gambar 7 grafik beban terhadap tegangan output


44

2.5

2 2.06 2.05 2.07

1.79 1.81
1.71
1.5 1.5 1.45 1.4

0.5

0
6 6 6 16 16 16 21 21 21

Gambar 8 beban terhadap arus output

4.2. Efisiensi

Efisiensi system merupakan nilei efisiensi dari gabungan generator dan motor
penggerak yang terhubung dalam rangkayan ujicoba dari generator. Tujuan dari
mencari nilei efisiensi yaitu untuk mengetahui berapa % nilai efisiensi pada saat
45

beban lampu LED menyala. Cara mencari yaitu dengan menggunakan hasil
pengujian dari day output dari generatot.

p 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Etotal= p 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 x100% ........................................................................................... (1)

Nilei efisiensi system ini dapat dihitung dari data yang di dapat pada tabel

4.2. berikut adalah hasil perhitungan efisiensi system ini.

No Daya output Daya input Rugi-rugi daya


(watt) (watt)

6,09 18,36

1 15,57 24,47

21,21 26,57

2 8,41

15,74

21,11

Contoh perhitungan efisiensi total

p 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Etotal= x100% ........................................................................................... (1)
p 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
46

p 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
zzsEtotal= p 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 x100%

Hasil pehitungan rfisiensi nilei yang di dapat dari enam kali percobaan didapatkan
pada saat beban menyala dihalilkan nilei efisiensi sebesar sekian
Sedangkan daya output nya sebesar sekian
4.3. Nilai Rugi-Rugi
Nilai rugi-rugi daya merupakan nilai daya yang hilang pada output generatot
terhadap daya input pada motor. Cara menghitung nilai rugi-rugi generator adalah
dengan cara membangdingkan nilai daya yang masuk dengan nilai daya
keluaranya. Beikut ini adalah persamaan untuk menghitung nilai rugi-rugi
generator.
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡−𝑝 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
P 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100% .................................................................... (6)
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡−𝑝 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
P 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡

Daya yang hilang pada generator pada beban lampu LED menyala adalah sekitar
sekian dari 6 kali pengujian. Nilai rugi daya ini merupakan gabungan nilai rugi
yang terjadi pada rangkayan pengujian. Rugi yang terjadi pada pengujian ini
adalah rugi motor, rugi generator dan rugi mekanik
4.4. Pembahasan Generator Dan Hasil Pengujian
47

Dengan mengacu pada hasil percobaan dari generator dimana rating kecepatan
dari generato saat beban menyala beroprasi pada 2000 rpm dan frekuensi 40,12Hz
dengan spesifikas desain pada rating tegangan yang dihasilkan
48

DAFTAR PUSTAKA

 Adam, Ahmad Anteres. 2015.“Single Phase Inverter Circuit Based On


Frequency Variation For Controling The Speedof a Capacitor Motor”.
Palu.
 Arismunandar, w dan tsuda, koichi. (1983). Motor diesel putaran tinggi.
Pradnya paramitha. Jakarta.
 Drs. Daryanto. 1995. Pengetahuan Teknik Listrik . Jakarta: PT Bumi aksara
 Kundur prabha 1993 politeknik negri sriwijaya
 Nita.rohmat.2011.http://edu-give.blogspot.com/2014/12/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
(di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:0 wib)
 Pudji Irasari, Nurafni Dwi Hidayati. 2005. Analisis Prototipe Generator
Kecepatan Rendah Untuk Pembangkit Listrik Skala Kecil. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).
 Simki-techsain 2017 universitas nusantara negri kediri
 Sumanto. (1996). Mesin Sinkron. Andi Yogyakarta. Yogyakarta Tony
Taufik. 2009. Beberapa Cara Membuat Generator. www
 http://belajarelektronika.net/pengertian-dan-prinsip-kerja-generator/
(di akses pada tanggal 15 juni 2019 jam 009:00)
 https://www.academia.edu/5577385/rumus_menghitung_efisiensi_mot0r
(di akses pada tanggal 15 juni 2019 jam 009:00)
 https://id.wikepedia org/wi/multimeter.
(di di akses pada tanggal 1 agustus 2019 jam 07:30 wib)
 http://alatukur.we.id fungsi-clamp-meter.
(di di akses pada tanggal 1 agustus 2019 jam 07:30 wib)
 http:alatukurwe.id/tachometer-pengertian-dan-cara-mengukurnya/
(di di akses pada tanggal 1 agustus 2019 jam 07:30 wib)
 https://www.autoexpose.org/2018/02/prinsip-kerja-generator-listrik.html
[(di di akses pada tanggal 14 agustus 2019 jam 01:30 wib)
 http://edu-give.blogspot.co.id/2014/12/v-behaviorurldefaultvmlo.html
[(di di akses pada tanggal 16 agustus 2019 jam 01:25 wib)
49

 https://scribd.com/presentation/374271218/jenis-jenis-generator (diakses
pada 8 agustus 2019 pada pukul 14:00 wib)
 http://artikel-teknologi.com/perinsip-kerja-generstor-ac/
(di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)
 http://fisika79.wordpress.com/2011/04/10/arus-listrik-ac-2/
 (di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)
 http://www.mediabali.net/listrik_dinamis/sifatsifat_listrik_ac.html
 (di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)
 http://kanagaartikeldanmakalah.blogspot.com/2011/02/generator-ac.html
 (di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)
 http://ianhanes.blogspot.com/2012/06/searah-generator-adalah-mesin-yang.html
(di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)

Anda mungkin juga menyukai