PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dunia kelistrikan kita mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik dan
generator listrik. Secara sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik sedangkan motor listrik berfungsi untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kedua fungsi dari masing-
masing alat tersebut terdapat hubungan. Sebuah generator akan bekerja dengan di
bantu motor listrik untuk menggerakkan generator tersebut.
Arus bolak-balik (AC) adalah sejenis arus yang mempunyai arah bolak-
balik karena sumber arus listrik menghasilkan voltase bolak-balik karena sumber
arus listrik menghasilkan voltase bolak-balik (voltase alternating). Sistem
kelistrikan pada kendaraan bermotor menggunakan arus searah, listriknya berasal
dari arus bolak-balik dengan menggunakan ”inverter”. Pada kendaraan bermotor
yang memakai generator AC (alternator) memerlukan perubahan arus bolak-balik
itu jika alternator sesuai digunakan pada kendaraan bermotor tersebut.
Di dalam bidang teknik kelistrikan dikenal adanya dua jenis arus yaitu arus
bolak- balik dan arus searah.Dinamakan arus bolak balik karena padanya terjadi
gerak electron yang berubah-ubah. Dengan ritme yang tetap, electron-elektron itu
bergerak bolak-balik. Arus bolak-balik banyak memiliki aliran yang berbentuk
sinus.
Di dalam kelistrikan akan dihasilkan listrik statis yang dibangkitkan
dengan menggosokkan sebatang gelas, anggaplah ia sebagai barang ajaib dari
benda kemudian banyak teori yang tumbuh dan sekarang teori itu diterima dan
disebut ”teori elektron” yang timbul sekitar tahun 1900. Diakhir abad kedelapan
belas ketika pertama kali sumber listrik ditemukan oleh Volta Galvani sehingga
mungkin untuk dipelajari efek kelistrikannya diatur oleh hukum tertentu sehingga
mungkin untuk dihitung efeknya.
Fungsi generator tersebut menjadikan alat ini sangat diperlukan dalam
kehidupan sehari-hari. Generator sendiri ada dua macam yaitu generator arus
searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Pembahasan kali ini, kami akan
mencoba menjelaskan tentang generator yaitu generator listrik arus bolak-balik,
untuk mendapatkan daya pada generator listrik arus bolak-balik (AC). Sistem
pembangkitan listrik yang sudah umum digunakan adalah mesin generator
tegangan AC, di mana penggerak utamanya bisa berjenis mesin turbin, mesin
1
2
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Batasan Masalah
Dalam hal ini penulis dalam penyusuan skripsi dapat menarik beberapa
batasan masalah diantaranya:
1. Mengetahui pengaruh daya output terhadap putaran rpm dengan
menggunakan beban
2. Mengetahui hubungan daya input dan output terhadap generator ac
1.4.Tujuan Penelitian
1.5.Sistematika Pesnulisan
DASAR TEORI
Generator adalah sebuah alat atau mesin yang dapat mengubah energi
mekanik atau gerak menjadi energi listrik. Sedangkan menurut wikipedia,
generator listrik adalah sebuah alat yang dapat memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanik dengan menggunakan induksi elektromagnetik.
Pastinya banyak dari anda semua yang belum tahu apa perbedaan motor
dan generator. Walaupun keduanya memiliki prinsip kerja yang sama, namun
motor merupakan kebalikan dari generator. Motor mengubah energi listrik
menjadi energi gerak, sebaliknya generator mengubah energi gerak menjadi
energi listrik.
Pengertian Generator
Seperti yang telah disebutkan tadi bahwa generator merupakan sebuah alat
yang dapat digunakan untuk mengubah energi gerak atau mekanik menjadi energi
listrik dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Generator dapat
diibaratkan sebagai pompa air yang hanya membuat aliran air, tapi tidak
menciptakan air yang ada di dalamnya.
Artinya, generator hanya sebagai alat pendorong muatan listrik melalui
sirkuit yang tersedia. Generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada pada
kabel lilitannya. Perlu diketahui bahwa ilmuan yang membuat generator
elektromagnetik pertama di dunia adalah Michael Faraday pada tahun 1831
sampai dengan tahun 1832.[amir muhtar (2018)]
Generator ini memperoleh energi mekanis dari prime mover atau
penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens, yaitu
arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik
yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada kumparan
rotor.
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar, jadi diesel
sebagai prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi
agar menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator
dan menghasilkan tegangan pada stator, karena terdapat dua kutub yang berbeda
yaitu utara dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan
5
6
maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan
maksimum negatif, ini terjadi secara terus menerus/continue.
2.2. Jenis-Jenis Generator Listrik AC
pembangkit listrik Generator AC atau altenator bekerja pada prinsip yang sama
dari induksi elektromagnetik sebagai generator DC.Arus bolak balik dapat
dihasilkan dari perputaran lilitan pada medan magnet atau perputaran medan
magnet pada lilitan stasioner (seimbang / tidak berubah). Nilai dari tegangan
tergantung pada:
a. Jumlah perputaran pada lilitan
b. Kekuatan medan
c. Kecepatan rotasi lilitan / medan magnet
d. Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron
atau alternator.
Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting
dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke
dalam bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah
tangga, dalam generator arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan
diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan lilitan jangkar pada bagian
yang diam atau stator dari mesin Konstruksi Generator AC. [Nita Rohmat, 2011]
Ada dua stuktur medan magnet pada mesin sinkron yang merupakan dasar
kerja dri mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC dan
sebuah jangkar tempat dinagkitkannya ggl arus bolak balik. Hampir semua mesin
sinkron mempunyai belitan ggl berupa stator yang diam stuktur medan magnet
berputar sebagai rotor. Kumparan DC pada stuktur medan yang berputar
dihubungkan pada stuktur luar melaui slipring dan sikat arang tetapi ada juga yang
tidak mempergunakan sikat arang yaitu sistem brushless excitation.
Kontruksi Dari Sebuah Mesin Sinkron Secara Garis Besar Sebagai Berikut
2.5. Generator Arus Bolak-Balik Ini Terdiri Dari Dua Bagian Utama, Yaitu
2.5.1. Stator
c. Alur stator.
Merupakan bagian stator yang berperan sebagai tempat belitan
stator ditempatkan.
d. Rumah stator.
Bagian dari stator yang umumnya terbuat dari besi tuang yang
berbentuk silinder. Bagian belakang dari rumah stator ini biasanya
memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu dalam proses pendinginan.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang
berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal dan name
plate pada generator. Inti Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik
yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakkan lilitan stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan.
Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah
udara sama rata.
Contoh:
Sebuah generator sinkron mempunyai 12 kutub. Berapa sudut mekanis
ditunjukan dengan 180 derajat listrik?
Jawaban:
Sudud mekanis antara kutub utara dan kutub selatan adalah
360 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑚𝑒𝑘𝑎𝑛𝑖𝑠
αmek= = 30°
12 𝑘𝑢𝑡𝑢𝑏
Untuk menunjukan arah dari putaran rotor Gambar, (searah jarum jam),
urutan fhasayang dihasilkan oleh suplai tiga fhasa A, diikuti B, dan kemudian
fhasa C, kebalikan arah putaran dihasilkan dalam urutan ABC, atau negative,
sedangkan urutan fhasa ABC disebut urutan fhasa positif. Jadi ggl yang
dibangkitkansistem tiga fhasa secara simestris adalah:[ arismunandar,w dan
tsuda,koichi(1993).]
EA=EA< 0° volt
EB=EB<-120° volt
EC=EC<-120° volt
2.7.1. Rotor
tersedia, bila sikat sudah tertahan oleh kawat maka rotor dapat
dimasukkan dengan aman.
7. Jumlah Kutub pada Generator
8. Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan
rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan.
Motor AC satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor AC tiga fasa,
dimana pada motor AC tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi
torsi yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor satu fasa memiliki dua
belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu
(belitan Z1-Z2).
Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar
sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari
tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama.
Grafik arus belitan bantu Ibantu dan arus belitan utama Iutama berbeda
fasa sebesar φ, hal ini disebabkan karena perbedaan besarnya impedansi kedua
belitan tersebut. Perbedaan arus beda fasa ini menyebabkan arus total, merupakan
penjumlahan vektor arus utama dan arus bantu. Medan magnet utama yanntu.
Belitan bantu Z1-Z2 pertama dialiri arus Ibantu menghasilkan fluks
magnet Φ tegak lurus, beberapa saat kemudian belitan utama U1-U2 dialiri arus
utama Iutama. yang bernilai positip. Hasilnya adalah medan magnet yang bergeser
sebesar 45° dengan arah berlawanan jarum jam. Kejadian ini berlangsung terus
sampai satu siklus sinusoida, sehingga menghasilkan medan magnet yang berputar
pada belitan statornya.
Rotor motor satu fasa sama dengan rotor motor tiga fasa yaitu berbentuk
batang-batang kawat yang ujung-ujungnya dihubung singkatkan dan menyerupai
bentuk sangkar tupai, maka sering disebut rotor sangkar.
Belitan rotor yang dipotong oleh medan putar stator, menghasilkan
tegangan induksi, interaksi antara medan putar stator dan medan magnet rotor
akan menghasilkan torsi putar pada rotor.
19
Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan
kumparan yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa.
Jadi pada statornya ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X;
lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya
ujung lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z.
Jenis generator yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu
generator AC 1 fasa. Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang
dalam alur-alur inti stator. Kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak
dalam alur-alur, dan kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi
kumparan diluar alur-alur satu sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau
lebih lilitan menurut besar tegangan. Dalam gambar 2.2a dilukiskan sebuah
kumparan yang terdiri atas empat lilitan. Jumlah kawat tiap sisi kumparan sama
banyaknya dengan jumlah lilitan pada tiap-tiap kumparan.
Perhitungan Tegangan Generator
Diputarnya rotor generator sepanjang dua poolstek (jarak antara
pertengahan kutub magnit dengan pertengahan kutub magnit berikutnya yaitu
diukur pada keliling besi stator), maka akan dibangkitkan suatu tegangan induksi
di dalam lilitan A yang besarnya dapat ditulis e = 4 Φ 10-8 volt. Harga ini
meliputi satu periode.
Karena banyaknya periode dalam tiap detik dinyatakan dengan huruf f
singkatan dari frekuensi, maka besarnya GGL dapat dituliskan sebagai berikut :
E rata-rata = e. f = 4. Φ. f. 10-8 volt.
Dengan demikian maka secara lengkap rumus untuk GGL dari generator
dapat dituliskan sebagai berikut :
3. E = 4. f. fv. fw. Φ. W. 10-8 Volt
Dimana :
E = Tegangan GGL generator (V)
f = frekuensi generator (Hz)
fv = faktor efektif = 1,111
fw= faktor lilitan (untuk generator fasa tunggal adalah 0,8 dan untuk
generator fasa tiga adalah 0,96).
20
terus berputar hingga sisi biru bergerak ketas dan sisi kuning bergerak
kebawah.
g. Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan
konduktor pada stator rator diberi eksitasi. Karena ada dua kutub yang
berbeda, utara dan selatan, maka tegangan yang dihasilkan pada stator
adalah tegangan bolak balik dengan gelombang sinusoidal.
h. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui
kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan masyarakat
(GGM), maka akan menimbulkan garis gaya listrik (GGL) dalam satuan
volt pada ujung penghantar tersebut.
Percobaan dilakukan dengan cara mengatur arus medan (If) dari nol
sampai rating tegangan output terminal
Untuk melakukan test ini terminal generator dihubung singkat, dan dengan
Ampermeter diletakkan diantara dua penghantar yang dihubung singkat
tersebut. Arus medan dinaikkan secara bertahap sampai diperoleh arus
jangkar maksimum.
2.10.1. Altenator
1. Pull (pully)
Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.
2. Kipas (fan)
25
2.10.2. Rotor
2.11.Eksintasi Generator AC
Eksitasi Generator AC
Sistem eksitasi secara konvensional dari sebuah generator arus bolak-balik
terdiri atas sumber arus searah yang dihubungkan ke medan generator ac melalui
cincin-slip dan sikat-sikat. Sumber dc biasanya diperoleh dari generator arus
searah yang digerakkan dengan motor atau penggerak mula yang sama dengan
penggerak mula generator bolak-balik, setelah datangnya zat padat, beberapa
sistem eksitasi yang berbeda telah dikembangkan dan digunakan. Salah satunya
adalah daya diambil dari terminal generator ac, diubah ke daya dc oleh penyearah
zat padat dan kemudian dicatu ke medan generator ac dengan menggunakan
cincin-slip konvensional dan sikat-sikat.
26
Sistem serupa yang digunakan oleh generator dengan kapasitas daya yang
lebih besar, daya dicatukan ke penyearah zat padat dari lilitan tiga fase terpisah
yang terletak diatas alur stator generator. Satu-satunya fungsi dari lilitan ini adalah
menyediakan daya eksitasi untuk generator. Sistem pembangkitan lain yang masih
digunakan baik dengan generator sinkron tipe kutub-sepatu maupun tipe rotor-
silinder adalah sistem tanpa sikat-sikat, yang mana generator ac kecil dipasang
pada poros yang sama sebagai generator utama yang digunakan untuk
pengeksitasi. Pengeksitasi ac mempunyai jangkar yang berputar, keluarannya
kemudian disearahkan oleh penyearah dioda silikon yang juga dipasang pada
poros utama.
Keluaran yang telah disearahkan dari pengeksitasi ac, diberikan langsung
dengan hubungan yang diisolasi sepanjang poros ke medan generator sinkron
yang berputar. Medan dari pengeksitasi ac adalah stasioner dan dicatu dari sumber
dc terpisah, berarti tegangan yang dibangkitkan oleh generator sinkron dapat
dikendalikan dengan mengubah kekuatan medan pengeksitasi ac, jadi sistem
pengeksitasi tanpa sikat tidak menggunakan komutator yang akan memperbaiki
keandalan dan menyederhanakan pemeliharaan umum.
2.12.Sistem Star
Sisitem star ada tiga macam jenis start yang dapat dilakukan pada generator yaitu :
Sistem start dengan penggerak mula biasanya berupa mesin diesel untuk
kapasitas daya yang kecil, turbin air atau turbin uap untuk kapasitas daya
menengah dan turbin uap untuk kapasitas daya yang sangat besar.
Pengujian pada kali ini adalah generator yang akan dihubungkan ke baban
yang sudah ditentukan dengan pengujian menggunakan lampu 5 led10 wat.
Makan pengujian ini dilakukan dengan bervareasi
28
2.16.Frekuensi
1. Frekuensi menjadi salah satu karakter arus listrik AC, tentu saja hal
ini dikarenakan bentuk grafik arus listrik yang berupa gelombang
sinusoidal. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang terjadi di setiap
satu detik, dengan satuan frekuensi yaitu Hertz. Pada gambar di atas
satu gelombang voltase listrik AC dihasilkan oleh satu putaran penuh
kawat angker rotor lilitan single, di dalam medan magnet kutub
utara-selatan. Putaran rotor yang konstan akan menghasilkan
frekuensi listrik AC yang konstan pula. Sehingga jika putaran rotor
semakin cepat, maka frekuensi listrik juga akan semakin besar. Oleh
karena itulah nilai frekuensi listrik AC adalah berbanding lurus
dengan kecepatan rotasi rotor ( ƒ ∝ Ν), dengan N = rpm.
2. Pada gambar sederhana di atas kita juga hanya menggunakan kutub
tunggal untuk masing-masing kutub utara dan selatan, sehingga
hanya terdapat satu arah garis gaya magnet. Misalkan saja kita
menambah satu pasang lagi kutub magnet sehingga terdapat dua
kutub utara dan dua kutub selatan, maka untuk satu saja putaran
kumparan rotor akan menghasilkan dua gelombang sinusoidal
listrik AC. Dapat disimpulkan disini bahwa nilai frekuensi listrik
AC juga berbanding lurus dengan jumlah pasangan kutub magnet
( ƒ ∝ P ), dimana P = jumlah pasangan kutub magnet stator
generator.
3. Dengan ini kita dapat kita simpulkan bahwa nilai frekuensi ac
sebuah generator ac dapat kita hitung mengggunakan rumus
sederhana berikut
4. F=NxPf=NxP dengan f=gelombang/menit
Atau
F=NxP60Hzf=NxP60hz
29
2.17.Efisiensi
Dimana :
Etotal : efesiensi total
Poutput : daya output
Pinput : daya input
Nilai efisiensi sistem ini dapat dihitung dari data yang ada.
Dimana
f=frekuensi(Hz)
Dimana
n=kecepatan motor
2.18.2.menghitung arus
30
Nilai Rugi–rugi daya ini merupakan nilai daya yang hilang pada
keluaran generator terhadap daya yang masuk pada motor. Cara
menghitung nilai rugi-rugi generator adalah dengan membandingkan nilai
daya yang masuk dengan nilai daya keluarannya. Berikut ini adalah
persamaan untuk menghitung nilai rugi-rugi generator :[3]
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡−𝑝 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
P 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100% .................. (6)
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Dimana :
METODE PENELITIAN
MULAI
Persiapan Alat
V In/Out RPM
selesai
31
32
3.2.1. Multimeter
Alat ini berfungsi untuk alat pengukur listrik yang sering di kenal sebgai
vom (volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter) hambatan
(ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter.
Multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) (untuk akuratnya yang baru
dan lebih akurathasil pengukurannya), dan multimeter analog masing-masing
kategori dapat mengukur listrik AC,maupun listrik DC [16]
33
Spesifikasi:
Nama Produk: Clamp ammeters
Tegangan DC: 600V, ± 1,0%
Tegangan AC: 450V, ± 1,2%
AC Saat Ini: 20-200-400A, ± 2,0%
Resistance (ohm): 200KΩ, ± 1,0%
Fungsi Buzzer: Iya nih
Layar LCD Maks: Ya
Fungsi Pembukuan Data: Ya
Tampilan Maks: 1999
Tipe Baterai: 2 x 1.5V (Baterai AAA) (Tidak Termasuk)
Bahan: Plastik, Bagian Elektronik
Ukuran (L x W x H): 15,00 x 7,00 x 3,00cm
Berat: Sekitar. 115g
Panjang kabel: Sekitar. 0.7M[17]
3.2.3. Tachometer
Sebuah alat pengujian yang didesain untuk mengukur kecepatan rotasi dari
sebuah objek dalam satusatuan waktu. Alat ini dilengkapidengan sensor dan infra
merah sehingga cara penggunaannya cukupmengarahkan sinarlaser padaporos
yang sudah di tandai.
35
3.3.1.1. Inverter
3.3.1.2. Generator AC
Volt amper
Inverter
Generator AC
Tang Amper
Lampu LED
saklar
Puli /As
BAB IV
3000
2500
2397
2145
2000 2000
1500 1408
1000
893
500 411
0
7,00 14,08 23,10 32,13 36,11 40,12
Dari hasil pengujian dihasilkan datab yang ada pada tabel 4.1. dan gambar 4.1.
dari hasil pengujian dapat diliht bahwa tetangga generator naik secara signifikan
dan perbandingan lulur dengan bertambahnya frekuensi(tegangan
41
input).sedangkan putaran yang dihasilkan oleh motor sudah cukup stabil yakni
pada frekuensi 32,13Hz putaran yang dihasilkan yakni 2000 rpm, dalam
kinerjanya putaran yang dihasilkan sesuai dengan perancangan dimana ketika
dinaikan maka kecepatan akan berbanding lulus mengikuti nya.
4.1.2.Pengukuran Generator Dengan Menggunakan Beban
Dalam pengujian ini generator akan dihubungkan dengan beban kemudian diukur
masukan pada motor dan keluaran generator dengan frekuensi berfariasi dan
putaetran mengikuti frekuensi. Beban yang dihasilkan adalah beban bervariasi
beruoa lampu led dengan kapasitas 6watt, 16watt dan 21watt, pengujian ini
dilakukan dengan frkuensi mulai dari 7,00Hz sampai 40,12Hz dimana tujuannya
untuk mengetahui pada frekuensi berapa beban lampu led bervariasi akan
menyala
Contoh perhitungan
a. Daya input: b. daya output
P in=V.I P in=V.I
=10,2x1,80 =5,8x1,5
=18,36watt = 8,7watt
14
12.9
12 12.3 12.23 12.45 12.44 12.58
10.7 10.8
10 10.2
tegangan (V)
0
32.6 35.45 40.33 32.6 35.45 40.33 32.6 35.45 40.33
frekuensi (Hz)
Pada tabel 4.2 tegangan yang masuk ke motor atau input mengalami
kenaikan ketika frekuensi naik. Pada tabel 4.2 juga daya input maksimaluntuk
dapat menyalakan lampu LED yaitu berada pada titik frekuensi 40,33Hz dimana
daya daya output berapa pada 21,32 watt pada gambar 4.2 grafik tegangan input
terhadap frekuensi menunjukn tegangan output menganlami kenaikan seiiring
dengan naik nya frekuensi. Pada gambar 4.3 menunjukan arus mengalami
kenaikan dengan dinaikannya frekuensi. Hal ini menunjukan bahwa yang terjadi
pada tegangan perbandingan lurus yangterjadi pada arus generator sampai pada
daya malsimal untuk dapat menyalakan beban lampu LED.
43
2.1
2.05 2.06 2.06
2.03
2 1.99 1.99
12
0
6 6 6 16 16 16 21 21 21
benan (watt)
2.5
1.79 1.81
1.71
1.5 1.5 1.45 1.4
0.5
0
6 6 6 16 16 16 21 21 21
4.2. Efisiensi
Efisiensi system merupakan nilei efisiensi dari gabungan generator dan motor
penggerak yang terhubung dalam rangkayan ujicoba dari generator. Tujuan dari
mencari nilei efisiensi yaitu untuk mengetahui berapa % nilai efisiensi pada saat
45
beban lampu LED menyala. Cara mencari yaitu dengan menggunakan hasil
pengujian dari day output dari generatot.
p 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Etotal= p 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 x100% ........................................................................................... (1)
Nilei efisiensi system ini dapat dihitung dari data yang di dapat pada tabel
6,09 18,36
1 15,57 24,47
21,21 26,57
2 8,41
15,74
21,11
p 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Etotal= x100% ........................................................................................... (1)
p 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
46
p 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
zzsEtotal= p 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 x100%
Hasil pehitungan rfisiensi nilei yang di dapat dari enam kali percobaan didapatkan
pada saat beban menyala dihalilkan nilei efisiensi sebesar sekian
Sedangkan daya output nya sebesar sekian
4.3. Nilai Rugi-Rugi
Nilai rugi-rugi daya merupakan nilai daya yang hilang pada output generatot
terhadap daya input pada motor. Cara menghitung nilai rugi-rugi generator adalah
dengan cara membangdingkan nilai daya yang masuk dengan nilai daya
keluaranya. Beikut ini adalah persamaan untuk menghitung nilai rugi-rugi
generator.
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡−𝑝 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
P 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100% .................................................................... (6)
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡−𝑝 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
P 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
P 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Daya yang hilang pada generator pada beban lampu LED menyala adalah sekitar
sekian dari 6 kali pengujian. Nilai rugi daya ini merupakan gabungan nilai rugi
yang terjadi pada rangkayan pengujian. Rugi yang terjadi pada pengujian ini
adalah rugi motor, rugi generator dan rugi mekanik
4.4. Pembahasan Generator Dan Hasil Pengujian
47
Dengan mengacu pada hasil percobaan dari generator dimana rating kecepatan
dari generato saat beban menyala beroprasi pada 2000 rpm dan frekuensi 40,12Hz
dengan spesifikas desain pada rating tegangan yang dihasilkan
48
DAFTAR PUSTAKA
https://scribd.com/presentation/374271218/jenis-jenis-generator (diakses
pada 8 agustus 2019 pada pukul 14:00 wib)
http://artikel-teknologi.com/perinsip-kerja-generstor-ac/
(di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)
http://fisika79.wordpress.com/2011/04/10/arus-listrik-ac-2/
(di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)
http://www.mediabali.net/listrik_dinamis/sifatsifat_listrik_ac.html
(di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)
http://kanagaartikeldanmakalah.blogspot.com/2011/02/generator-ac.html
(di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)
http://ianhanes.blogspot.com/2012/06/searah-generator-adalah-mesin-yang.html
(di di akses pada tangga 28 agustus 2019 jam 10:00 wib)