Anda di halaman 1dari 11

BAB I.

PENDAHULUAN

I.1. Tujuan Mata Kuliah

1. Mempelajari/menjelaskan Konstruksi Mesin Sinkron dan Mesin Asinkron


2. Menjelaskan prinsip kerja Mesin Sinkron dan Mesin Asinkron
3. Mempelajari rumus-rumus yang berkaitan dengan Mesin Sinkron dan Mesin Asinkron

I.2. Definisi dan Pembagian Mesin Listrik

Mesin Listrik adalah Peralatan Konversi Energi. Dalam hal ini Energi yang dikonversi- kan
adalah energi listrik yang dapat berupa :

Energi listrik dikonversikan ke Energi Mekanik

Energi Mekanik dikonversikan ke Energi Listrik

Energi Listrik dikonversikan ke Energi Listrik.

Mesin Listrik berdasarkan ada tidaknya bahagian yang bergerak dibagi 2 yaitu :

1. Mesin listrik yang tidak ada bahagian yang bergerak (Mesin Listrik Statis), yaitu
Trafo
2. Mesin Listrik yang mempunyai bahagian yang bergerak (Mesin Listrik dinamis),
yaitu Mesin Listrik Dinamis Arus Searah ( Mesin Arus Searah atau Mesin DC) dan
Mesin Listrik Dinamis Arus Bolak-Balik ( Mesin Arus Bolak- Balik atau Mesin AC).
Mesin AC ( Mesin Arus Bolak-Balik) dapat dibagi berdasarkan prinsip kerjanya menjadi 2
bagian yaitu :

1. Mesin AC Sinkron (Mesin Sinkron) atau Mesin Serempak yaitu Mesin AC yang
putaran Rotornya Sama (Serempak) dengan putaran Medan Magnit Putarnya
2. Mesin AC Asinkron (Mesin Asinkron) atau Mesin Tak Serempak yaitu Mesin
AC yang putaran Rotornya tidak sama (Tak Serempak) dengan putaran medan
magnit putarnya.
Mesin Sinkron dapat dibagi berdasarkan fungsinya menjadi 2 bahagian yaitu :

1. Generator Sinkron fungsinya merubah energi Mekanik menjadi energi Listrik AC

2. Motor Sinkron fungsinya merubah energi Listrik AC menjadi energi Mekanik.

Mesin Asinkron dapat dibagi berdasarkan fungsinya menjadi 2 bahagian yaitu :

1. Motor Asinkron fungsinya merubah energi Listrik AC menjadi energi Mekanik

2. Generator Asinkron fungsinya merubah energi Mekanik menjadi energi Listrik AC

Umumnya Mesin Sinkron digunakan sebagai Generator baik untuk pembangkit listrik yang
besar sistem 3 phasa seperti di PLN dan di Industri besar sebagai pembangkit cadangan juga
untuk pembangkit yang kecil sistem 1 phasa seperti rumah tangga dan lainnya.

Generator Sinkron dimana frekuensi listrik yang dihasilkannya sebanding dengan jumlah
kutub dan putaran yang dimilikinya. Pembangkit Tenaga Listrik berupa, Uap, Gas atau Air
digunakan untuk menggerakan atau memutar Turbin yang porosnya dikopel dengan
Generator Sinkron, sehingga sistem ini menghasilkan Energi Listrik. Secara umum
Pembangkit Tenaga Listrik dikelompokan menjadi dua bagian besar, yaitu pembangkit listrik
Termis dan pembangkit listrik Non Termis. Pembangkit termis mengubah energi panas
menjadi energi listrik. Panas dapat dihasilkan oleh panas bumi, minyak, uap, gas dan lainnya.
Hal ini dapat dikatakan bahwa pembangkit termis yang dihasilkan oleh Panas Bumi disebut
sebagai Pembangkit Listrik Panas Bumi disingkat dengan PLTPb, sedangkan pembangkit
termis yang dihasilkan oleh Uap disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU.
Sedangkan pada pembangkit non termis sumber energi penggerak mulanya bukan berupa
panas, seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA.

Dengan demikian untuk menentukan nama suatu pembangkit tergantung apa atau oleh apa
penggerak mula pembangkit tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan lain-lain.
Pada pusat pembangkit ini Generator yang digunakan adalah Generator 3 phasa dengan
kapasitas yang besar. Proses Konversi Energi Listrik yang sederhana dapat digambarkan
seperti gambar 1.
Gambar 1. Proses Konversi Energi Listrik

I.3. Proses pengiriman Tenaga Listrik dari Pusat Pembangkit sampai ke Konsumen

sederhananya sebagai berikut :

1. Energi listrik dihasilkan dari pembangkit listrk dengan tegangan sekitar . kV.

2. Energi listrik ditingkatkan tegangannya melalui trafo di Gardu Induk Tegangan Ekstra

Tinggi (GITET), menjadi .kV

3. Energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).

4. Energi listrik diturunkan tegangannya melalui trafo di Gardu Induk (GI) menjadi kV

5. Energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM dan

SKTM).

6. Energi listrik diturunkan tegangannya melalui trafo di Gardu Distribusi (GADIS) menjadi
..?. V.

7. Energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR dan SKTR).

8. Energi listrik disalurkan ke rumah-rumah dan gedung-gedung

Generator Sinkron disebut juga dengan Alternator atau Generator saja. Selain Generator
Sinkron dengan kapasitas yang relatif besar tersebut, ada juga Generator Sinkron dengan
kapasitas yang relatif kecil. Misalnya, generator yang biasa dimiliki oleh perseorangan atau
pabrik-pabrik yang disebut home light atau generator set pemakaiannya biasanya sebagai
pembangkit cadangan, sering dijalankan dengan motor bensin atau motor diesel.
Dibandingkan dengan Generator DC, Generator Sinkron lebih cocok untuk pembangkit
tenaga listrik berkapasitas besar.

Motor Sinkron dapat digunakan sebagai penggerak tetapi jarang digunakan ( lebih banyak
yang digunakan Motor Asinkron) dapat juga digunakan untuk perbaikan faktor daya tetapi
untuk perbaikan faktor daya lebih umum digunakan Kapasitor.

Sedangkan Mesin Asinkron umumnya digunakan sebagai Motor untuk menghasilkan energi
mekanik yang besar sistem 3 phasa pada Industri besar dan juga untuk yang kecil sistem 1
phasa seperti di rumah tangga.

Aplikasi Motor Listrik, Kemampuan tenaga manusia itu sangat terbatas, oleh karena itu
manusia berusaha mencari cara untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar. Tenaga penggerak utama
untuk memutarkan mesin-mesin di Industri digunakan motor listrik, tekanan udara atau
pneumatik dan tekanan oil atau hidrolik. Mesin bubut, rnesin gerinda, mesin bor, mesin
gergaji, mesin tenun, mesin pencampur, mesin giling, dan sebagainya, tidak berfungsi tanpa
adanya motor ilatrik sebagai penggeraknya. Demikian pula mesin ban berjalan untuk
memindahkan barang-barang hasil produksi dari mesin produksi ke gudang penyimpanan,
tangga berjalan (elevator) dan lift. Di rumah tangga untuk penggerak pada Pengatur suhu
udara (Air Condition), mesin pendingin (Kulkas). Mengingat peranan kerja motor listrik
seperti telah diuralkan di atas, maka sekarang timbul suatu pertanyaan apakah fungsi motor
listrik itu? Fungsi motor listrik adalah untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik
atau tenaga penggerak atau tenaga pemutar. Untuk memudahkan pengertian, perhatikan
gambar 2. blok diagram fungsi motor listrik seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2. blok diagram fungsi motor listrik Hubungan antara motor listrik sebagai

penggerak dan mesin sebagal penghasil pro-duksi .

I.4. Buku refrensi Mesin Sinkron dan Mesin Asinkron antara lain :

1. “Electric Machinery Fundamentals” oleh Stephen J. Chapman


2. “Electrical Technology” oleh B.L Theraja
3. .”Dasar Tenaga Listrik dan Elektronika Daya” oleh Zuhal
4. “Dasar Teknik Tenaga Listrik” oleh Yon Rijono
5. “ Electric Machines Theory,Operation, Aplication, Adjusment and Control” oleh
Charles I, Hubert,

6. “Electrical Power Technology” oleh Theodore Wildi


Bab II.

Mesin Sinkron

1. Konstruksi Mesin Sinkron

Secara umum konstruksi dari Mesin Sinkron ( Generator dan Motor Sinkron) terdiri dari
Stator ( Bahagian yang Diam ) dan Rotor ( Bahagian yang Bergerak/Berputa). Konstruksi
Generator Sinkron lebih sederhana dibandingkan generator DC. Pada Generator sinkron
kapasitas besar letak Kumparan Jangkar pada bahagian yang diam dan letak Magnitnya pada
bahagian yang berputar dan Magnit merupakan magnit buatan),untuk Generator kapasitas
kecil letak kumparan jangkar dan magnitnya dapat sebaliknya seperti pada Generator DC).
Seperti gambar 3 dan 4.

Gambar 3. Generator Sinkron 1phasa, Magnit berputar Jangkar diam (umumnya adalah 3
phasa dengan kapasitas yang besar)

Gambar 4. Generator Sinkron , Jangkar berputar Magnit diam ( untuk kapasitas yang kecil

Bagian-bagian terpenting dari Generator Sinkron kapasitas besar adalah:

1. Stator terdiri dari :


a. Rangka Stator merupakan rumah dari bagian bagian Mesin yang lain, yang bagian
dalamnya mempunyai alur-alur dan terbuat dari besi tuang
b. Kumparan Jangkar merupakan tempat dibangkitkan/terjadinya Ggl atau tegangan
diletakkan di alur alur rangka stator terbuat dari tembaga
c. Inti jangkar tempat alur (slot) jangkar dan tempat kumparan jangkar dililitkan.
Inti jangkar disusun/dibentuk dari lapisan/potongan besi magnetik ( baja padu).
d. Sumber tegangan penguat, dapat berasal dari luar Generator (disebut penguat luar
dapat berupa Generator DC, Batere atau sumber tegangan DC lainnya) atau
berasal dari Generator itu sendiri (penguat dalam, type ini tegangan yang
dihasilkan kumparan jangkar disearahkan terlebih dahulu baru dihubungkan
dengan kumparan penguat) berfungsi sebagai penguat Fluksi magnit.
e. Sikat sebagai penghubung antara cincin geser dengan sumber tegangan penguat
(Cincin geser berputar sedangkan sikat diam tetapi keduanya tetap terhubung)
terbuat dari karbon..
f. Terminal kumparan jangkar dan kumparan penguat, Termina kumparan jangkar
sebagai penghubung antara kumparan jangkar Generator dengan Beban (tempat
keluarnya daya lsitrik dari Kumparan Jangkar Generator) sedangkan terminal
kumparan penguat sebagai penghubung anatar kumparan penguat dengan sumber
tegangan penguat ( tempat masuknya arus lisrik searah ke Kumparan Penguat
Generator).

Jadi Stator adalah bahagian yang diam. Pada Stator terdapat rangka stator, inti
stator yang beralur dengan kumparan jangkarnya tempat dibangkitkannya
tegangan bolak-balik, sikat dan terminal jangkar. Bentuk sebahagian dari Stator
adalah seperti gambar 5.

Gambar 5. Inti dan Kumparn Jangkar

2. Rotor terdiri dari :


a. Inti magnit sebagai tempat dilitkannya kumparan penguat
b. Kumparan penguat akan memperkuat fluksi magnit ketika arus penguat mengalir
di kumparan ini.
c. Kutub magnit (ujung dari inti magnit) sebagai tempat keluarnya fluksi magnit
d. Cincin Geser dipasang di poros dengan memakai bahan isolasi sebagai
penghubung antara kumparan penguat dengan sikat ( sikat ini akan
menempel/bergesekan dengan cincin geser, terbuat dari tembaga atau kuningan.
e. Poros sebagai tempat dari inti magnit,dan sebagai penghubung antara Generator
dengan penggeraknya atau antara Motor dengan yang mau digerakkan/beban.

Jadi Rotor merupakan bagian yang berputar. Pada rotor terdapat kutub-kutub
magnet, inti magnit dengan kumparan/lilitannya yang dialiri arus searah, melewati
cincin geser, sikat-sikat dan poros.

Secara umum kutub magnet sinkron dibedakan atas dua type yaitu :

a. Kutub magnet dengan bagian kutub yang menonjol (SALIENT POLE).


Konstruksi kutub sepatu mengacu ke bentuk kutub yang menonjol keluar. Jenis kutub
ini digunakan untuk penerapan kecepatan rendah, dimana perbandingan diameter
dengan panjang rotor dapat dibuat besar untuk mengakomodasi jumlah kutub banyak.
Generator sinkron kutub sepatu sering digunakan dalam PLTA untuk memenuhi
kecepatan operasi yang rendah dari turbin air.

b. Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak menonjol (NON SALIENT POLE)

atau bentuk silinder. Konstruksi rotor silindris digunakan dalam penerapan kecepatan
tinggi, dimana perbandingan diameter dengan panjang harus kecil untuk
mempertahankan tekanan mekanik dari gaya sentrifugal dalam batas-batas yang dapat
diterima. Generator sinkron kutub silindris dengan dua atau empat kutub digunakan
dalam PLTU atau PLTG untuk memenuhi kecepatan operasi yang tinggi dari turbin.
Generator yang berputar pada kecepatan tinggi sering disebut generator turbo.

Pada Generator Sinkron diinginkan mempunyai frekuensi tegangan yang dihasilkan


sama, hubungan antara putaran, jumlah kutub dan frekuensi adalah Ns =
2
x60 f , rpm
P

120 f
Ns = , dimana, Ns = putaran rotor = putaran sinkron [rpm], f = Frekuensi tegangan
P
yang dihasilkan dan p adalah jumlah kutub.
Bentuk dari ke dua type Rotor yang digunakan pada Generator Sinkron (Alternator seperti
gambar 6 dan 7.

a) dua kutub b) empat kutub

C. poros dan kutub

Gambar 6. Rotor Kutub Sepatu Untuk Kecepatan Rendah

a) dua kutub b) empat kutub

Gambar 7. Rotor Silindris untuk kecepatan tinggi

Jadi bentuk rotor yang digunakan pada Generator Sinkron dan fluksi magnit yang
dihasilkannya seperti gambar 8
Gambar 8 Type Rotor dan fluksi magnit yang digunakan pada Generator Sinkron.

Bentuk hubungan antara penggerak mula dengan generatorr dan letak Kumparan Jangkar
(pada Stator) dan Magnit/Kumparan Penguat (pada Rotor). seperti gambar 9.

Gambar 9. Pengerak Mula dan Generator Sinkron

Tugas :

1. Berapakah besar tegangan yang dibangkitkan Generator Sinkron kapasiitas besar


umumnya di Indonesia saat ini
2. Berapakah besar Tegangan Transmisi di Indonesia
3. Berapakah besar Tegangan Distribusi Primer di Indonesia
4. Berapakah besar Tegangan Distribusi Skunder di Indonesia
5. Berapakah Putaran Turbin Air dan sebutkan tempat Pembangkitnya Misal PLTA
Jatiluhur, Sipansihaporas atau yang lainnya serta hitung jumlah kutub Generatornya
6. Berapakah Putaran Turbin Uap dan sebutkan tempat Pembangkitnya misal PLTU
Belawan, Labuhan Angin yang lainnya serta hitung jumlah kutub Generatornya

Anda mungkin juga menyukai