PENDAHULUAN
Mesin Listrik adalah Peralatan Konversi Energi. Dalam hal ini Energi yang dikonversi- kan
adalah energi listrik yang dapat berupa :
Mesin Listrik berdasarkan ada tidaknya bahagian yang bergerak dibagi 2 yaitu :
1. Mesin listrik yang tidak ada bahagian yang bergerak (Mesin Listrik Statis), yaitu
Trafo
2. Mesin Listrik yang mempunyai bahagian yang bergerak (Mesin Listrik dinamis),
yaitu Mesin Listrik Dinamis Arus Searah ( Mesin Arus Searah atau Mesin DC) dan
Mesin Listrik Dinamis Arus Bolak-Balik ( Mesin Arus Bolak- Balik atau Mesin AC).
Mesin AC ( Mesin Arus Bolak-Balik) dapat dibagi berdasarkan prinsip kerjanya menjadi 2
bagian yaitu :
1. Mesin AC Sinkron (Mesin Sinkron) atau Mesin Serempak yaitu Mesin AC yang
putaran Rotornya Sama (Serempak) dengan putaran Medan Magnit Putarnya
2. Mesin AC Asinkron (Mesin Asinkron) atau Mesin Tak Serempak yaitu Mesin
AC yang putaran Rotornya tidak sama (Tak Serempak) dengan putaran medan
magnit putarnya.
Mesin Sinkron dapat dibagi berdasarkan fungsinya menjadi 2 bahagian yaitu :
Umumnya Mesin Sinkron digunakan sebagai Generator baik untuk pembangkit listrik yang
besar sistem 3 phasa seperti di PLN dan di Industri besar sebagai pembangkit cadangan juga
untuk pembangkit yang kecil sistem 1 phasa seperti rumah tangga dan lainnya.
Generator Sinkron dimana frekuensi listrik yang dihasilkannya sebanding dengan jumlah
kutub dan putaran yang dimilikinya. Pembangkit Tenaga Listrik berupa, Uap, Gas atau Air
digunakan untuk menggerakan atau memutar Turbin yang porosnya dikopel dengan
Generator Sinkron, sehingga sistem ini menghasilkan Energi Listrik. Secara umum
Pembangkit Tenaga Listrik dikelompokan menjadi dua bagian besar, yaitu pembangkit listrik
Termis dan pembangkit listrik Non Termis. Pembangkit termis mengubah energi panas
menjadi energi listrik. Panas dapat dihasilkan oleh panas bumi, minyak, uap, gas dan lainnya.
Hal ini dapat dikatakan bahwa pembangkit termis yang dihasilkan oleh Panas Bumi disebut
sebagai Pembangkit Listrik Panas Bumi disingkat dengan PLTPb, sedangkan pembangkit
termis yang dihasilkan oleh Uap disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU.
Sedangkan pada pembangkit non termis sumber energi penggerak mulanya bukan berupa
panas, seperti pada Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA.
Dengan demikian untuk menentukan nama suatu pembangkit tergantung apa atau oleh apa
penggerak mula pembangkit tersebut. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan lain-lain.
Pada pusat pembangkit ini Generator yang digunakan adalah Generator 3 phasa dengan
kapasitas yang besar. Proses Konversi Energi Listrik yang sederhana dapat digambarkan
seperti gambar 1.
Gambar 1. Proses Konversi Energi Listrik
I.3. Proses pengiriman Tenaga Listrik dari Pusat Pembangkit sampai ke Konsumen
1. Energi listrik dihasilkan dari pembangkit listrk dengan tegangan sekitar . kV.
2. Energi listrik ditingkatkan tegangannya melalui trafo di Gardu Induk Tegangan Ekstra
3. Energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
4. Energi listrik diturunkan tegangannya melalui trafo di Gardu Induk (GI) menjadi kV
5. Energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM dan
SKTM).
6. Energi listrik diturunkan tegangannya melalui trafo di Gardu Distribusi (GADIS) menjadi
..?. V.
7. Energi listrik disalurkan melalui Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR dan SKTR).
Generator Sinkron disebut juga dengan Alternator atau Generator saja. Selain Generator
Sinkron dengan kapasitas yang relatif besar tersebut, ada juga Generator Sinkron dengan
kapasitas yang relatif kecil. Misalnya, generator yang biasa dimiliki oleh perseorangan atau
pabrik-pabrik yang disebut home light atau generator set pemakaiannya biasanya sebagai
pembangkit cadangan, sering dijalankan dengan motor bensin atau motor diesel.
Dibandingkan dengan Generator DC, Generator Sinkron lebih cocok untuk pembangkit
tenaga listrik berkapasitas besar.
Motor Sinkron dapat digunakan sebagai penggerak tetapi jarang digunakan ( lebih banyak
yang digunakan Motor Asinkron) dapat juga digunakan untuk perbaikan faktor daya tetapi
untuk perbaikan faktor daya lebih umum digunakan Kapasitor.
Sedangkan Mesin Asinkron umumnya digunakan sebagai Motor untuk menghasilkan energi
mekanik yang besar sistem 3 phasa pada Industri besar dan juga untuk yang kecil sistem 1
phasa seperti di rumah tangga.
Aplikasi Motor Listrik, Kemampuan tenaga manusia itu sangat terbatas, oleh karena itu
manusia berusaha mencari cara untuk mendapatkan tenaga yang lebih besar. Tenaga penggerak utama
untuk memutarkan mesin-mesin di Industri digunakan motor listrik, tekanan udara atau
pneumatik dan tekanan oil atau hidrolik. Mesin bubut, rnesin gerinda, mesin bor, mesin
gergaji, mesin tenun, mesin pencampur, mesin giling, dan sebagainya, tidak berfungsi tanpa
adanya motor ilatrik sebagai penggeraknya. Demikian pula mesin ban berjalan untuk
memindahkan barang-barang hasil produksi dari mesin produksi ke gudang penyimpanan,
tangga berjalan (elevator) dan lift. Di rumah tangga untuk penggerak pada Pengatur suhu
udara (Air Condition), mesin pendingin (Kulkas). Mengingat peranan kerja motor listrik
seperti telah diuralkan di atas, maka sekarang timbul suatu pertanyaan apakah fungsi motor
listrik itu? Fungsi motor listrik adalah untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga mekanik
atau tenaga penggerak atau tenaga pemutar. Untuk memudahkan pengertian, perhatikan
gambar 2. blok diagram fungsi motor listrik seperti terlihat pada gambar berikut :
Gambar 2. blok diagram fungsi motor listrik Hubungan antara motor listrik sebagai
I.4. Buku refrensi Mesin Sinkron dan Mesin Asinkron antara lain :
Mesin Sinkron
Secara umum konstruksi dari Mesin Sinkron ( Generator dan Motor Sinkron) terdiri dari
Stator ( Bahagian yang Diam ) dan Rotor ( Bahagian yang Bergerak/Berputa). Konstruksi
Generator Sinkron lebih sederhana dibandingkan generator DC. Pada Generator sinkron
kapasitas besar letak Kumparan Jangkar pada bahagian yang diam dan letak Magnitnya pada
bahagian yang berputar dan Magnit merupakan magnit buatan),untuk Generator kapasitas
kecil letak kumparan jangkar dan magnitnya dapat sebaliknya seperti pada Generator DC).
Seperti gambar 3 dan 4.
Gambar 3. Generator Sinkron 1phasa, Magnit berputar Jangkar diam (umumnya adalah 3
phasa dengan kapasitas yang besar)
Gambar 4. Generator Sinkron , Jangkar berputar Magnit diam ( untuk kapasitas yang kecil
Jadi Stator adalah bahagian yang diam. Pada Stator terdapat rangka stator, inti
stator yang beralur dengan kumparan jangkarnya tempat dibangkitkannya
tegangan bolak-balik, sikat dan terminal jangkar. Bentuk sebahagian dari Stator
adalah seperti gambar 5.
Jadi Rotor merupakan bagian yang berputar. Pada rotor terdapat kutub-kutub
magnet, inti magnit dengan kumparan/lilitannya yang dialiri arus searah, melewati
cincin geser, sikat-sikat dan poros.
Secara umum kutub magnet sinkron dibedakan atas dua type yaitu :
b. Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak menonjol (NON SALIENT POLE)
atau bentuk silinder. Konstruksi rotor silindris digunakan dalam penerapan kecepatan
tinggi, dimana perbandingan diameter dengan panjang harus kecil untuk
mempertahankan tekanan mekanik dari gaya sentrifugal dalam batas-batas yang dapat
diterima. Generator sinkron kutub silindris dengan dua atau empat kutub digunakan
dalam PLTU atau PLTG untuk memenuhi kecepatan operasi yang tinggi dari turbin.
Generator yang berputar pada kecepatan tinggi sering disebut generator turbo.
120 f
Ns = , dimana, Ns = putaran rotor = putaran sinkron [rpm], f = Frekuensi tegangan
P
yang dihasilkan dan p adalah jumlah kutub.
Bentuk dari ke dua type Rotor yang digunakan pada Generator Sinkron (Alternator seperti
gambar 6 dan 7.
Jadi bentuk rotor yang digunakan pada Generator Sinkron dan fluksi magnit yang
dihasilkannya seperti gambar 8
Gambar 8 Type Rotor dan fluksi magnit yang digunakan pada Generator Sinkron.
Bentuk hubungan antara penggerak mula dengan generatorr dan letak Kumparan Jangkar
(pada Stator) dan Magnit/Kumparan Penguat (pada Rotor). seperti gambar 9.
Tugas :