Anda di halaman 1dari 29

MODUL 4

KONVERSI ENERGI LISTRIK

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami konsep dasar konversi energi
2. Mengetahui dan memahami konversi energi listrik menjadi
mekanik
3. Mengetahui dan memahami konversi energi mekanik menjadi
listrik
B. MATERI
1. Pendahuluan
Dasar konversi energy listrik adalah ilmu yang mempelajari
segala permasalahan yang berhubungan dengan proses terjadinya
konversi energy listrik baik yang menyangkut sifat-sifat dan
pemakaian piranti (alat) konversi yang azaz kerjanya berdasarkan
aliran electron dalam benda padat atau aliran electron dalam
konduktor. Konversi energi baik dari energi listrik menjadi energi
mekanik (motor) maupun sebaliknya dari mekanik menjadi listrik
(generator) berlangsung melalui media medan magnet. Energi
yang diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, sementara akan
tersimpan pada media medan magnet untuk kemudian dilepaskan
menjadi bentuk energi lainnya. Dengan demikian medan magnet
selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi juga
sekaligus sebagai media untuk menggandeng proses perubahan
energi. Energi yang diubah dari satu bentuk ke bentuk lain akan
disimpan sementara pada media medan magnet untuk kemudian
dilepaskan menjadi energi bentuk lainnya dan secara matematika
dinyatakan oleh persamaan diferensia
Pada modul ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan konversi energy listrik yang meliputi konsep
dasar konversi energi, konversi energi mekanik menjadi listrik
dan konversi energi listrik menjadi mekanik

40 | Motor-Motor Listrik
2. Konversi Energi Listrik Menjadi Mekanik
Perpindahan Energi Listrik ke Mekanik sangatlah fital
dalam Sistem konversi Energi. Karena hal ini diperlukan disetiap
industri, baik home industri maupun industri manufaktur. Selain
itu menjadi sandaran utama dalam kebutuhan hidup sehari-hari.
Terutama setiap sistem yang memerlukan tenaga mekanis dengan
sumber energi dasar Listrik (Robotik).
a. Konsep Dasar Emisi Elektron
Emisi elektron adalah suatu peristiwa terlepasnya satu atau
lebih elektron dari ikatanya dalam suatu atom atau molekul.
Energi minimal yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari
orbitnya pada atom atau molekul tersebut didefenisikan sebagi
energi ambang. Hal ini disebabkan karena logam mempunyai
banyak elektron bebas. Daya tarik inti atom terhadap elektron
terkeluar kurang kuat, sehingga elektron mudah terlepas jika
diberi tenaga dari luar. Walaupun logam mempunyai banyak
elektron bebas yang bergerak bebas tetapi masih cukup untuk
menahan elektron pada permukaan logam, sehingga terjadi emisi
elektron, maka diperlukan suatu energi untuk mengatasi daya
tarik inti atom.Besarnya energi mengatasi daya tarik inti atom
oleh sebuah elektron sehingga elektron bisa melompat keluar dari
permukaan logam dapat di defenisikan sebagai fungsi kerja (eV,
elektron volt).
Pada katoda dikenakan medan listrik yang cukup besar
sehingga tarikan yang terjadi dari medan listrik pada elektron
menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk lompat
keluar dari permukaan katoda.

Gambar 21. Katoda dan Electric Field


Alat yang mengubah energi listrik menjadi mekanik disebut
dengan MOTOR. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah
41 | Motor-Motor Listrik
energi mekanik menjadi energi listrik disebut generator atau
dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah
tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan penyedot
debu.
Pada dasarnya ada 2 jenis motor berdasar sumber listrik
yang diperlukan, yaitu Motor AC dan Motor DC.
1) Motor AC
Motor AC adalah motor yang menggunakan sumber
tegangan AC. Umumnya digunakan pada torsi yang cukup besar
(robot industri ). Magnet yang digunakan adalah elektromagnet

Gambar 22. Motor AC


2) Motor DC
Motor DC adalah motor yang menggunakan sumber
tegangan DC. Umumnya digunakan pada torsi yang relatif
kecil.Pada umumnya menggunakan magnet permanen. Beberapa
motor arus searah (DC) pun memerlukan elektromagnet,
contohnya pada motor traksi kereta api KRL Jabotabek, motornya
arus searah (DC) 1500 Volt, medan penguatnya itu bukan magnet
permanent, tapi elektromagnet. Motor DC pd KRL ini memiliki
torsi yang cukup besar sehingga mampu menggerakkan KRL.
b. Prinsip Kerja
Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga
mekanik. Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga
listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang
senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-
menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
42 | Motor-Motor Listrik
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat
berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.
Prinsip dasar motor dan genartor itu sama saja, perubahan
fluks medan magnet menimbulkan tegangan v = - d(fluks)/dt.
Prinsip dasar kerja motor listrik adalah F = il x B (F=gaya, l
= panjang kawat, I = arus yang mengalir di kawat l, B = fluks
medan magnet, x operator cross vektor). Pada motor AC 3-fasa
superposisi medan magnet masing-masing fasa menyebabkan
terjadi medan putar sebsar n = 120f/p (n = putaran rpm, f =
frekwensi, p = jumlah pole), medan putar di stator inilah yang
menggerakkan rotor, rotor berusaha mengejar stator, perbedaan
putaran medan putar di stator dan putaran rotor ini dinamakan
slip.
c. Prinsip Dasar
Pada motor AC 1-fasa (seperti kipas angin) tidak ada medan
putar seperti pada motor 3-fasa. Untuk menimbulkan slip
(menggerakkan rotor) pada keadaa t+ = 0 perlu torsi awal, fungsi
kapasitor adalah untuk menimbulkan perbadaan fluks sebagai
torsi awal memutar motor. Jadi, kapasitor itu perlunya hanya
untuk meng-inisiasi putaran saja, selanjutnya kapasitor tidak
berfungsi, sehingga kalau kapasitor kipas angin anda rusak, putar
saja blade-nya nanti motornya akan mutar seperti biasa.
3. Konversi Energi Mekanik Menjadi Listrik
Energi listrik adalah energi yang telah akrab dengan
peradapan modern. Konversi Energi yang paling sering dilakukan
dalamm kehidupan sehari-hari adalah konversi energi dari
mekanik ke listrik. Untuk itu membahas konversi energi mekanik
ke listrik, adalah bahasan utama dalam teknik konversi
energi.Pada umumnya konversi energi mekanik ke listrik
diperlukan untuk pembangkit sumber energi.Alat yang dapat
meng-konversi dari Mekanik ke Elektrik adalah generator.
Generator adalah mesin pembangkit listrik (konversi dari
energi mekanik ke listrik). Proses ini dikenal sebagai pembangkit
listrik. Walau generator dan motor punya banyak kesamaan, tapi
motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Generator mendorong muatan listrik untuk bergerak

43 | Motor-Motor Listrik
melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak
menciptakan listrikyang sudah ada di dalam kabel lilitannya.Hal
ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang
menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya.
Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin
mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin maupun kincir
air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, energi surya
atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber
energi mekanik yang lain. Sebelum hubungan antara magnet dan
listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip
elektrostatik.Elektrostatik adalah cabang fisika yang berhadapan
dengan gaya yang dikeluarkan oleh medanlistrik statik (yaitu,
tidakberubah) kepada sebuah objekbermuatan.
a. Generator Elektrostatik
1) Mesin Wimshurst
Mesin wimshurst adalah generator elektrostatik yg
menggunakan induksi elektrostatik atau "influence“ (emisi
sekunder) .
2) Generator van de graaff
Generator elektrostatik van de graaff menggunakan satu
dari dua mekanisme :
1. penyaluran muatan dari elektroda voltase-tinggi
2. muatan yang dibuat oleh efek triboelectric
menggunakan pemisahan dua insulator
b. Generator Elektromagnetik
1) Dinamo Faraday
Dinamo Faraday adalah generator listrik pertama yang
mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih
merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad
21. Dinamo ini menggunakan prinsip elektromagnetis-me
untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus
bolak-balik. Pertama kali dibuat pada 1832 oleh Hippolyte
Pixii, seorang pembuat alat Prancis.Alat ini menggunakan
magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank".
Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar
memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah

44 | Motor-Motor Listrik
kutub melewati "coil". Lebih jauh lagi, kutub utara dan
selatan magnet menginduksi arus di arah yang
berlawanan.Dengan menambah sebuah komutator, Pixii
dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus
searah. Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa
sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah
besi yang dibungkus dengan kawat.
2) Dinamo Gramme
Dinamo Gramme adalah penyempurnaan dari Dinamo
sebelumnya, karena kedua desain sebelum-nya mempunyai
masalah yang sama : mereka me-nginduksi "spike" arus
diikuti tanpa arus sama seka-li.
Antonio Pacinotti, seorang ilmuwan Italia, mem-
perbaikinya dengan mengganti "coil" berputar dengan yang
"toroidal", yang dia ciptakan dengan mebungkus cincin
besi. Dengan demikian sebagian dari "coil" terus melewati
magnet, dan membuat arus menjadi lancar.
Zénobe Gramme menciptakan kembali desain ini
beberapa tahun kemudian ketika mendesain pembangkit
listrik komersial untuk pertama kalinya, di Paris pada
1870-an. Desainnya sekarang dikenal dengan nama dinamo
Gramme. Beberapa versi dan peningkatan lain telah dibuat,
tetapi konsep dasar dari memutar loop kawat yang tak
pernah habis tetap berada di hati semua dinamo modern.
c. Prinsip Dasar
Pada umumnya generator-generator kecil untuk
mendapatkan tegangan yang memenuhi cukup dengan magnet
permanent. Walaupun magnetnya permanent tapi fluks di rotor
berubah-ubah karena putaran. Generator besar pada umumnya
menggunakan elektromagnetik, tapi juga ada yang pakai magnet
permanent di sisi exciter generatornya, hanya saja tegangannya
disini memang cukup kecil < 100 Volt. Satu hal lagi yang harus
dicatat sifat kemagnetan magnet permanent dipengaruhi oleh
temperatur, kalau temperaturnya tinggi kuat medan magnetnya
akan berkurang.

45 | Motor-Motor Listrik
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan konsep dasar dari konversi enegri!
2. Jelaskan sumber-sumber energi dan bentuk-bentuk konversi
energi!
3. Jelaskan konsep konversi energi listrik menjdi mekanik!
4. Jelaskan konsep konversi energi mekanik menjdi listrik!

D. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.

46 | Motor-Motor Listrik
MODUL 5
MOTOR LISTRIK SATU FASA DAN
TIGA FASA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami motor listrik satu fasa
2. Mengetahui dan memahami motor listrik tiga fasa

B. MATERI PERKULIAHAN
1. Pendahuluan
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa dalam dunia
elektronika dan kelistrikan, kita mengenal yang namanya motor
listrik. Ada beberapa jenis motor listrik yang harus dikenal, mulai
dari motor listrik 1 fasa sampai dengan 3 fasa.Selain itu ada
beberapa jenis motor lainnya mulai dari motor DC, motor servo,
motor stepper dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan
motor listrik satu fasa dan motor listrik tiga fasa
2. Motor Listrik 1 Fasa
Motor listrik 1 fasa ini adalah motor listrik yang dijalankan
dengan suplay 1 fasa. Suplay 1 fasa adalah listrik pada rumah-
rumah komersial bertegangan 220 V. Pada motor listrik 1 fasa
motor dibagi menjadi 3 jenis motor. Yaitu : Motor induksi
kapasitor, Motor Shaded Pole dan Motor Universal.
a. Motor Listrik 1 Fasa Kapasitor
Motor listrik 1 fasa kapasitor adalah jenis motor 1 fasa yang
mengandalkan dua kumparan yaitu kumparan utama dan
kumparan bantu. Kumparan utama biasanya memiliki ukuran
yang lebih besar, dan kumparan bantu yang berukuran lebih kecil
namun dengan jumlah lebih banyak.Motor kapasitor dilengkapi
dengan kapasitor sebagai pembantunya.
Cara kerjanya seperti ini :
47 | Motor-Motor Listrik
Arus listrik masuk dan membuat daya magnet pada
kumparan utama. Karena kumparanutama memiliki daya yang
seimbang dikedua sisi kumparannya maka terjadi tarik menarik
yang seimbang pula, tidak akan terjadi putaran. Maka dari itu
dibuat kumparan bantu yang akan membuat daya tarik dan
membuat motor berputar. Ketika kumparan utama dan motor
listrik sudah bekerja normal (biasanya setelah kecepatan 70%
stabil) maka kapasitor akan memutus suplay arus pada kumparan
bantu dan membuat kumparan utama saja yang bekerja.Agar
lebih jelas, silahkan perhatikan gambar dibawah ini :

Gambar 23. Cara Kerja Kapasitor


b. Motor Listrik 1 Fasa Shaded Pole
Motor shaded pole memiliki kontruksi yang sangat
sederhana, pada kedua ujung stator (keren)terdapat dua kawat
yang terpasang berfungsi sebagai kumparan. Pada shaded pole
kumparan berbentuk seperti kumparan transformator, yaitu
kumparan yang mengumpul. Sementara itu rotornya berbentuk
sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator.
Putaran pada motor shaded pole dihasilkan dari dua kawat yang
dialiri daya magnet pada kumparan. Perhatikan gambar

48 | Motor-Motor Listrik
Gambar 24. Motor shaded pole
Kelebihan motor shaded pole ini adalah sangat irit dan
sangat awet. Karena itu motor ini biasanya digunakan pada
peralatan yang biasa dipakai lama misalnya pada kipas
angin.Namun motor ini tidak memiliki cukup kekuatan jadi tidak
cocok digunakan untuk pekerjaan industry
c. Motor Listrik 1 Fasa Universal
Motor universal merupakan motor listrik dengan dua tenaga
sekaligus. Pertama tenaga yang dihasilkan dari kumparan stator
dan kedua dari rotor yang juga dilengkapi dengan kumparan.
Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang memiliki
kekuatan paling besar dengan kecepatan paling tinggi namun
dengan daya yang lebih besar pula.

3. Motor Listrik Tiga Fasa


a. Konstruksi Motor listrik Tiga Fasa
Motor induksi tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu
stator dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator
oleh celah udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4
mm sampai 4 mm. Tipe dari motor induksi tiga fasa berdasarkan
lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan
(wound rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor
terbuat dari lilitan yang sama dengan lilitan statornya dan rotor
sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor induksi
49 | Motor-Motor Listrik
dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam
yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor
induksi, kemudian setiap bagian disatukan oleh cincin sehingga
membuat batangan logam terhubung singkat dengan batangan
logam yang lain.

Gambar 25. Konstruksi Motor Listrik 3 Fasa

b. Prinsip Kerja Motor Listrik 3 Fasa


Apabila sumber tegangan 3 fase dipasang pada kumparan
stator, akan timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus
berikut :
Ns = 120 f/P…(17)
dimana:
Ns = Kecepatan Putar
f = Frekuensi Sumber
P = Kutub motor
Medan putar stator tersebut akan memotong batang
konduktor pada rotor. Akibatnya pada batang konduktor dari
rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor
merupakan rangkaian yang tertutup maka GGL akan
menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di d alam medan magnet
akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g
dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul
kopel beban, rotor akan berputar searah dengan medan putar
stator. GGL induksi timbul karena terpotongnya batang

50 | Motor-Motor Listrik
konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL
induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif
antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan
berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s),
dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak
mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak
dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi
disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.
c. Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi (torque)
Gambar di bawah ini menunjukkan grafik hubungan antara
torque - kecepatan dengan arus pada motor induksi 3 phase
1. Motor mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi
akan tetapi torque-nya rendah.
2. Saat motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torque-nya
mencapai titik tertinggi dan arusnya mulaimenurun.
3. Pada saat motor sudah mencapai kecepatan penuh, atau
kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.

Gambar 26. Grafik Torque kecepatan Motor Induksi AC 3 Phase


d. Keuntungan dan Kerugian Motor 3 Fasa
Keuntungan motor 3 fasa antara lain:
1. Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor
dengan rotor sangkar.
2. Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.

51 | Motor-Motor Listrik
3. Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat
sehingga rugi gesekan kecil.
4. Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor
hampir tidak diperlukan.
Kerugian Penggunaan Motor Induksi:
1. Kecepatan tidak mudah dikontrol
2. Power faktor rendah pada beban ringan
3. Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
e. Pengasutan Motor Listrik 3 Fasa
Pengasutan merupakan metoda penyambungan kumparan-
kumparan dalam motor 3 phase. Ada 2 model penyambungan
kumparan pada motor 3 phase
1. Sambungan Bintang/Star/Y

Gambar 27. Sambungan Bintang


Sambungan bintang dibentuk dengan menghubungkan salah
satu ujung dari ketiga kumparan menjadi satu. Ujung kumparan
yang digabung tersebut menjadi titik netral, karena sifat arus 3
phase yang jika dijumlahkan ketiganya hasilnya netral atau nol.
Nilai tegangan phase pada sambungan bintang = √3 tegangan
antar phase
2. Sambungan Segitiga/Delta
Sambungan delta atau segitiga didapat dengan
menghubungkan kumparan-kumparan motor sehingga
membentuk segitiga.

52 | Motor-Motor Listrik
Gambar 28. Sambungan Delta

Pada sambungan delta tegangan kumparan = tegangan antar


phase akan tetapi arus jaringan sebesar √3 arus line.
f. Cara kerja motor 3 fasa :
1. Motor 3 phasa akan bekerja/ berputar apabila sudah
dihubungkan dalam hubungan tertentu.
2. Mendapat tegangan (jala-jala/ power/ sumber) sesuai dengan
kapasitas motornya.
Motor 3 fasa bekerja dengan 2 hubungan yaitu :
1) Motor bekerja Bintang/ Star

Gambar 29. Hubungan Bintang/ Star (Y)

53 | Motor-Motor Listrik
Berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara
langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.
2) Motor bekerja segitiga /Delta (▲)
Berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara
langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.
Kecuali mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP,
maka motor tersebut wajib bekerja segitiga (▲) dan harus
melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik,
manual, PLC.

Gambar 30. Hubungan Delta (▲)

Dimana bekerja awal (start) motor tersebut bekerja bintang


hanya sementara, selang berapa waktu barulah motor bekerja
segitiga dan motor boleh dibebani.
Cara menghubungkan motor dalam hubungan bintang (Y) :
1. Cukup mengkopelkan/ menghubungkan salah satu dari
ujung-ujung kumparan phasa menjadi satu.
2. Sedangkan yang tidak dihubungkan menjadi satu
dihubungkan kesumber tegangan.
Cara menghubungkan motor dalam hubungan segitiga (▲) :
1. Ujung pertama dari kumparan phasa I dihubungkan dengan
ujung kedua dari kumparan phasa III
2. Ujung pertama dari kumparan phasa II dihubungkan
dengan ujung kedua dari kumparan phasa I
3. Ujung pertama dari kumparan phasa III dihubungkan
dengan ujung kedua dari kumparan phasa II.
54 | Motor-Motor Listrik
Mengapa motor harus dihubungkan dengan Star – Delta???
1. Beban dengan inersia yang tinggi/ besar akan
menyebabkan waktu starting motor menjadi lama untuk
mencapai kecepatan nominalnya.
2. Selama periode starting tersebut, maka pada stator dan
rotor akan mengalir arus yang besar sehungga bisa terjadi
pemanasan berlebih (overheating) pada motor
3. Lebih buruk lagi menyebabkan gangguan pada sistem jala-
jala sumber listriknya sehingga akan menurunkan
tegangannya. hal ini akan mengganggu beban listrik
lainnya.
4. Untuk menghindari hal tersebut, suatu motor induksi
seringkali di start dengan level tegangan yang lebih rendah
dari tegangan nominalnya.
5. Pengurangan tegangan starting tersebut akan membatasi
dayas yang diberikan ke motor, namun demikian disis lain
pengurangan tegangan ini akan berdampak memperpanjang
waktu/ periode starting (waktu yang dibutuhkan untuk
mencapai kecepatan nominalnya).

g. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik


Pada Motor Induksi 3 FasaRangkaian sederhana dengan
menggunakan kontaktor magnetyaitu mengontrol sebuah motor
listrik.Pengontrolan oleh kontaktor magnet menggunakan 2
rangkaian yaitu rangkaian kontrol dan rangkaian utama. Peralatan
kontrol yang digunakan dalam pengoperasianya yaitu, MCB 3
fasa, TOR (Thermal Overload Relay), sakelar tekan ON/ OFF
dan kontaktor.Rangkaian kontrol merupakan rangkaian yang
mengendalikan/ mengoperasikan rangkaian utama, sedangkan
rangkaian utama merupakan aliran hubungan ke beban (motor 3
fasa). Rangkaian utama menggunakan kontak utama (1-3-5 dan
2-4-6) dari kontaktor magnet untuk menghubungkan/
memutuskan jaringan dengan motor listrik. Karena arus yang
mengalir pada rangkaian utama relaitf lebih besar daripada
rangkaian kontrol, maka pada rangkaian utama dilengkapi dengan
TOR (Thermal Overload Relay) atau pengaman beban lebih dari
hubung singkat ataupun beban yang lebih. Pada rangkaian
55 | Motor-Motor Listrik
kontrol, arus yang mengalir relatif kecil.Rangkaian kontrol
dilengkapi dengan sakelar tekan NO untuk tombol NP dan NC
untuk tombol OFF. Karena menggunak open.an tombol (sakelar)
tekan, maka pada tombol ON dibuat pengunci (sakelar bantu)
dari kontak bantu kontaktor yang normally open.

Gambar 31. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik


Pada Motor Induksi 3 Fasa

4. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada Motor Induksi 3 Fasa


a. Hubungan Bintang Segitiga
Rangkaian daya hubungan bintang segitiga menggunakan
tiga buah kontaktor Q1, Q2, danQ3. Fuse F1 berfungsi
mengamankan jika terjadi hubung singkat pada rangkaian motor.
Saat motor terhubung bintang kontaktor Q1 dan Q2
posisi ON dan kontaktor Q3 OFF. Beberapa saat kemudian
timer yang disetting waktu 60 detik energized, akan meng-OFF-
kan Q1, sementara Q2dan Q3 posisi ON, dan motor terhubung
segitiga. Pengaman beban lebih F3 (thermal overload relay)
dipasangkan seri dengan kontaktor, jika terjadi beban lebih disisi
beban, relay bimetal akan bekerja dan rangkaian kontrol berikut
kontaktor akan OFF.Tidak setiap motor induksi bias
dihubungkan bintang-segitiga, yang harus diperhatikan adalah
tegangan name plate motor harus mampu diberikan tegangan
sebesar tegangan jala-jala khususnya pada saat motor terhubung
segitiga. Jika ketentuan ini tidak dipenuhi, akibatnya belitan
56 | Motor-Motor Listrik
stator bisa terbakar karena tegangan tidak sesuai.Rangkaian
kontrol bintang-segitiga, dipasangkan fuse F2 untuk pengaman
hubung singkat pada rangkaian kontrol.

Gambar 32. Rangkaian System Kendali Elektromagnetik Pada


Motor Induksi 3 Fasa Hubungan Bintang Segitiga
b. Hubungan Bintang
Tombol S2 di-ON-kan terjadi loop tertutup pada rangkaian
koil Q1 dan menjadi energized bersamaan dengan koil Q2.
Kontaktor Q1 dan Q2 energized motor terhubung bintang.
Koil timer K1akan energized, selama setting waktu berjalan
motor terhubung bintang.
c. Hubungan Segitiga
Saat Q1 dan Q2 masihposisi ON dantimer K1 masih energize
d, sampai setting waktu berjalan motor terhubung bintang. Ketika
setting waktu timer habis, kontak Normally Close K1 dengan
akanOFF menyebabkan koil kontaktor Q1 OFF, bersamaan
dengan itu Q3 pada posisi ON. Posisi akhir
kontaktor Q2 dan Q3 posisi ON dan motor dalam hubungan
segitiga. Untuk mematikan rangkaian cukup dengan meng-OFF-
kan tombol tekan S1 rangkaian kontrol akan terputus dan seluruh
kontaktor dalam posisi OFF dan motor akan berhenti bekerja.
Kelengkapan berupa lampu-lampu indikator dapat dipasangkan,

57 | Motor-Motor Listrik
baik indikator saat rangkaian kondisi ON, maupun saat saat
rangkaian kondisi OFF, caranya dengan menambahkan kontak
bantu normally open yang diparalel dengan koil kontaktor dan
sebuah lampu indicator.

C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan perbedaan motor listrik satu fasa dengan tiga fasa!
2. Uraikan jenis-jenis motor listrik satu fasa!
3. Jelaskan cara kerja motor listrik 3 fasa hubungan bintang
dengan segitiga!
4. Gambarkan konstruksi motor listrik 3 fasa!
5. Uraikan kelebihan dan kelemahan motor listrik 3 fasa!

D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.

58 | Motor-Motor Listrik
MODUL 6
GAYA LORENTZ DAN HUKUM FARADAY
PADA GGL INDUKSI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian medan magnet
2. Mengetahui dan memahamigaya lorentz (gaya magnet)
3. Mengetahui dan memahamisifat kemagnetan suatu bahan
4. Mengetahui dan memahami hukum induksi magnetik faraday
5. Mengetahui dan memahami perubahan fluks magnet terhadap
induksi
6. Mengetahui dan memahamihukum induksi magnetik faraday

B. MATERI
1. Pendahuluan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai
suatu medan magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu
materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut
bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet
buatan.Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu
dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap
memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan
tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak
semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet.
Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya
tarik yang tinggi oleh magnet.Sedangkan oksigen cair adalah
contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh
magnet.

59 | Motor-Motor Listrik
Hukum induksi faraday adalah hukum dasar
elektromagnetisme yang memprediksi bagaimana medan magnet
berinteraksi dengan rangkaian listrik untuk menghasilkan gaya
gerak listrik, fenomena ini yang disebut sebagai induksi
elektromagnetik. Hukum ini adalah prinsip dasar operasi
transformator, induktor, dan banyak tipe motor litrik, generator
listrik, dan solenoid.
Pada Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan gaya Lorentz dan hokum faradayyang meliputi
pengertian medan magnet, gaya lorentz (gaya magnet), sifat
kemagnetan suatu bahan, gaya gerak listrik induksi (GGL),
perubahan fluks magnet terhadap induksi dan hukum induksi
magnetik faraday
2. Pengertian Medan Magnet
Medan magnet didefenisikan sebagai daerah atau wilayah
yang jika sebuah benda bermuatan listrik berada pada atau
bergerak didaerah itu maka benda tersebut akan mendapatkan
gaya magnetik. Adanya medan magnetik disekitar arus listrik
dibuktikan oleh Hans Christian Oersted melalui percobaan.Gaya
yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat
dideskripsikan sebagai interaksi antara suatu magnet dan medan
magnet dari yang lain. Sama seperti kita menggambarkan garis-
garis medan listrik, kita juga dapat menggambarkan garis-garis
medan magnet.
Garis-garis ini dapat digambarkan, seperti garis-garis medan
listrik, sedemikian sehingga:
a. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis
singgung) terhadap suatu garis dititik mana saja.
b. Jumlah garis persatuan luas sebanding dengan besar medan
magnet.
Arah medan magnet pada suatu titik bisa
didefenisikan sebagai arah yang ditunjuk kutub utara sebuah
jarum kompas ketika diletakkan di titik tersebut. Arah kuat
medan magnet Selama abad kedelapan belas, banyak filsuf ilmu
alam yang mencobamenemukan hubungan antara listrik dan
magnet. Muatan listrik yang stasioner danmagnet tampak tidak

60 | Motor-Motor Listrik
saling mempengaruhi. Tetapi ketika pada tahun 1820, Hans
Chritian Oersted adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan
magnet. Ia telahmenemukan hubungan antara listrik dan magnet.
Arah kuat medan magnetik di sekitar arus listrik bergantung pada
arah aruslistrik, dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
penentuan medan magnetik disekitar arus listrik dengan kaidah
tangan kanan Sesuai dengan aturan tangan kanan, bila ibu jari
tangan . menunjukkan araharus listrik maka arah jari-jari yang
lain (yang digenggamkan) menunjukkan arahgaris-garis medan
magnet.
Induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik a. Untuk
kawat lurus dan panjang Medan magnet yang disebabkan oleh
arus listrik pada kawat lurus yangpanjang adalah sedemikian
sehingga garis-garis medan merupakan lingkarandengan kawat
tersebut sebagai pusatnya.
Kita mungkin mengharapkan bahwa kuat medan pada suatu
titik akan lebih besar jika arus yangmengalir pada kawat lebih
besar dan bahwa medan akan lebih kecil pada titik yanglebih jauh
dari kawat. Hal ini memang benar. Eksperimen yang
diteliti menunjukkan bahwa medan magnet B pada titik didekat
kawat lurus yang panjang berbanding lurus dengan arus I pada
kawat dan berbanding terbalik terhadap jarak r dari
kawat,sehingga dirumuskan sebagai : B Hubungan ini valid
selama r, jarak tegak lurus ke kawat, jauh lebih kecil dari jarak ke
ujung-ujung kawat (yaitu kawat tersebut panjang). Konstanta
pembanding dinyatakan sebagai dengan demikian B=Nilai
Konstanta µ0, yang disebut permeabilitas ruang hampa, adalah
µ = 4π -7
Tm/A.
Kumparan Besar medan magnet dititik : P di tengah-tengah
sumbu kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 180 B = µ0 . n . I P di
salah satu ujung kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 90 : B= d. Untuk
toroida Toroida dapat dipandang sebagai solenoida yang
dilengkungkan hingga sumbuhnya berbentuk lingkaran
(perhatikan gambar berikut ini).
Besar medan magnet didalam toroida :
B = µ0 . n . I…(18)
n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n
61 | Motor-Motor Listrik
N = Jumlah lilitan toroida
a = jari-jari kelengkungan sumbu toroida

3. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan
listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam
suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah maju
skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke
arah medan magnet (B), seperti yang terlihat dalam rumus
berikut:
F = q (V B)…( 9)
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik (Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)

Gambar 33.Gaya Loretz.

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam


daerah medan magnet homogen akan mendapatkan gaya. Gaya
ini juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan
menyimpang searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi.
Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga
ditentukan dengan kaidah tangan kanan dari gaya Lorentz (F)
akibat dari arus listrik, I dalam suatu medan magnet B. Ibu jari,
menunjukan arah gaya Lorentz . Jari telunjuk, menunjukkan arah
medan magnet ( B ). Jari tengah, menunjukkan arah arus listrik
62 | Motor-Motor Listrik
(I). Untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus,
sedang untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan
arah arus.
Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I = q/t
maka persamaan gaya adalah:

FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q .v . B sin θ …(2 )
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah
muatan yang bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari
dengan menggunakan rumus :

F = q .v . B sin θ…(2 )
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus
dengan medan magnet homogen yang mempengaruhi selama
geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa
lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet
B (dengan arah menembus bidang) secara terus menerus akan
membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul
menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ.
Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang
bergerak dalam medan magnet homogen sedemikian sehingga
membentuk lintasan lingkaran adalah :
*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q . v . B
*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan
menyamakan kedua persamaan kia mendapatkan persamaan :

63 | Motor-Motor Listrik
…(22)

Keterangan:
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
Contoh penerapan gaya Lorentz pada kehidupan sehari-hari
adalah alat ukur listrik, kipas dll.

4. Sifat Kemagnetan Suatu Bahan


Sifat kemagnetan suatu bahan di alam ini dapat di
golongkkan menjadi tiga, yaitu :
a. Bahan ferromagnetic, mempunyai sifat : Ditarik sangat kuat
oleh medan magnetic mudah ditembus oleh medan magnetic
b. Bahan paramagnetic, mempunyai sifat : Ditarik dengan lemah
oleh medan magnetik dapat ditembus oleh medan magnetik
c. Bahan diamagnetik, mempunyai sifat : Ditolak dengan lemah
oleh medan magnetik Sukar, bahkan tidak dapat ditembus oleh
medan magnetik Sifat ferromagnetik bahan pada umumnya
dimiliki oleh bahan itu jika berada dalam fase padat.
Untuk fase cair, bahan-bahan seperti besi dan tembaga
tidak menunjukkan sifat ferromagnetik. Bahkan dalam bentuk
padat pun sifat ferromagnetik bahan bisa hilang jika suhunya
dinaikkan melebihi suhu cair. Diatas suhu cair, bahan
ferromagnetik berubah sifatnya menjadi bahan paramagnetik.
Suhu cair untuk setiap bahan berbeda-beda, misalnya suhu cair
besi 7700C dan suhu cair nikel 3680C.

5. Hukum Induksi Magnetik Faraday


Michael faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari
inggris menyatakan bahwa:

64 | Motor-Motor Listrik
a. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu
medan magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar
tersebut akan timbul tegangan induksi.
b. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian
bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada
rangkaian tersebut.
Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik
yang menjelaskan mengenai fenomena induksi elektromagnetik
dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan induksi
yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini
adalah pada generator. Gambar 34 akan menjelaskan mengenai
fenomena tersebut.

Gambar 34. Hukum Faraday, Induksi Elektromagnetik.

Hukum induksi magnetik Faraday ini menyatakan bahwa


emf yang ditimbulkan rangkaian listrik tertutup sama dengan
rata-rata perubahan gaya fluks.

Gaya fluks(ф) = Nф..........(23)

65 | Motor-Motor Listrik
Dimana N adalah jumlah putaran pada koil dan ф adalah
fluks yang menghubungkannya. Pada banyak kasus, fluks ф tidak
berkaitan dengan semua putaran dan semua putaran tidak
berkaitan dengan fluks yang sama. Pada kondisi ini, penjumlahan
semua fluks magnetik dengan putaran rangkaian magnetik
menghasilkan nilai total jaringan fluks ф.
Total fluks sebesar :

∑ ( )

Dengan Nk adalah jumlah putaran yang terhubung dengan


fluks фk. Apabila terdapat perubahan nilai fluks pada koil,
muncul emf yang dihasilkan di dalamnya dengan nilai sebesar :

( )

Tanda negatif pada persamaan 26 menandakan bahwa arah


emf induksi seperti arus yang dihasilkannya berlawanan dengan
perubahan fluks. Perubahan fluks dapat disebabkan oleh tiga hal.
 Koil tidak berubah terhadap fluks dan magnitudo fluks
berubah terhadap waktu.
 Fluks tidak berubah terhadap waktu dan koil bergerak pada
fluks tersebut.
 Kedua perubahan yang disebutkan diatas muncul bersamaan,
artinya koil bergerak dalam waktu yang terus berjalan.
Pada metode pertama diatas, dengan koil yang tidak berubah
dan fluks yang berubah terhadap waktu, dihasilkan emf yang
disebut emf transformator (pulsasional). Karena tidak ada
gerakan yang terjadi, maka tidak ada konversi energi dan proses
yang sebenarnya terjadi adalah transfer energi. Prinsip ini
digunakan pada transformator yang menggunakan koil tetap dan
fluks yang berubah terhadap waktu untuk transfer energi dari
suatu level ke level lainnya.

66 | Motor-Motor Listrik
Pada metode kedua, pengaruh fluks dapat digunakan untuk
menggambarkan emf yang dihasilkan pada konduktor yang
bergerak pada medan stasioner yang konstan. Emf yang
dibangkitkan pada konduktor yang bergerak dengan sudut yang
tepat, seragam, stasioner diperoleh dengan :

e = – Blv.....(26)

Dimana
B = kerapatan fluks, b/m^2 (T’)
L = panjang konduktor (m)
v = m/s
Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut dengan
emf gerak karena dihasilkan dari pergerakan konduktor. Karena
gerakan ikut berperan dalam membangkitkan emf ini, proses ini
melibatkan konversi energi elektromagnetik. Prinsip ini
dimanfaatkan pada mesin putar seperti mesin induksi DC dan
mesin sinkron.
Pada metode ketiga, konduktor atau koil bergerak sepanjang
medan magnetik stasioner yang berubah terhadap waktu (fluks)
dan maka dari itu transformator seperti halnya emf gerak
dihasilkan pada konduktor atau koil. Proses ini meliputi transfer
energi dan konversi energi. Prinsip ini digunakan pada mesin
putar.

6. Perubahan Fluks Magnet Terhadap GGL Induksi


a. Hukum Faraday-Henry
Besarnya GGL induksi (E) bergantung pada cepatnya
perubahan fluks magnetic ( ) yang dapat dirumuskan sebagai
berikut :
a. Untuk satu lilitan : E = -
b. Untuk N lilitan : E = -N
Ket :tanda negative (-) pada rumus di atas diambil sebagai
upaya penyesuaian hukum lenz.
b. Fluks Magnetik
Fluks magnetic yang melalui suatu bidang dapat didefenisikan
sebagai besarnya induksi magnet (B) dikalikan dengan luas
67 | Motor-Motor Listrik
bidang (A) yang tegak lurusterhadap medan magnet.Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut :

F = B . A Cos…(27)
Ket :
cos = wt = sudut antara medan magnetic dengan garis
normal bidang.

C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang anda pahami tentang medan magnet!
2. Uraikan konsep dari gaya lorentz!
3. Jelaskan sifat-sifat kemagnetan suatu bahan!
4. Uraikan konsep dari induksi faraday!

D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.

68 | Motor-Motor Listrik

Anda mungkin juga menyukai