A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami konsep dasar konversi energi
2. Mengetahui dan memahami konversi energi listrik menjadi
mekanik
3. Mengetahui dan memahami konversi energi mekanik menjadi
listrik
B. MATERI
1. Pendahuluan
Dasar konversi energy listrik adalah ilmu yang mempelajari
segala permasalahan yang berhubungan dengan proses terjadinya
konversi energy listrik baik yang menyangkut sifat-sifat dan
pemakaian piranti (alat) konversi yang azaz kerjanya berdasarkan
aliran electron dalam benda padat atau aliran electron dalam
konduktor. Konversi energi baik dari energi listrik menjadi energi
mekanik (motor) maupun sebaliknya dari mekanik menjadi listrik
(generator) berlangsung melalui media medan magnet. Energi
yang diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, sementara akan
tersimpan pada media medan magnet untuk kemudian dilepaskan
menjadi bentuk energi lainnya. Dengan demikian medan magnet
selain berfungsi sebagai tempat penyimpanan energi juga
sekaligus sebagai media untuk menggandeng proses perubahan
energi. Energi yang diubah dari satu bentuk ke bentuk lain akan
disimpan sementara pada media medan magnet untuk kemudian
dilepaskan menjadi energi bentuk lainnya dan secara matematika
dinyatakan oleh persamaan diferensia
Pada modul ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan konversi energy listrik yang meliputi konsep
dasar konversi energi, konversi energi mekanik menjadi listrik
dan konversi energi listrik menjadi mekanik
40 | Motor-Motor Listrik
2. Konversi Energi Listrik Menjadi Mekanik
Perpindahan Energi Listrik ke Mekanik sangatlah fital
dalam Sistem konversi Energi. Karena hal ini diperlukan disetiap
industri, baik home industri maupun industri manufaktur. Selain
itu menjadi sandaran utama dalam kebutuhan hidup sehari-hari.
Terutama setiap sistem yang memerlukan tenaga mekanis dengan
sumber energi dasar Listrik (Robotik).
a. Konsep Dasar Emisi Elektron
Emisi elektron adalah suatu peristiwa terlepasnya satu atau
lebih elektron dari ikatanya dalam suatu atom atau molekul.
Energi minimal yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari
orbitnya pada atom atau molekul tersebut didefenisikan sebagi
energi ambang. Hal ini disebabkan karena logam mempunyai
banyak elektron bebas. Daya tarik inti atom terhadap elektron
terkeluar kurang kuat, sehingga elektron mudah terlepas jika
diberi tenaga dari luar. Walaupun logam mempunyai banyak
elektron bebas yang bergerak bebas tetapi masih cukup untuk
menahan elektron pada permukaan logam, sehingga terjadi emisi
elektron, maka diperlukan suatu energi untuk mengatasi daya
tarik inti atom.Besarnya energi mengatasi daya tarik inti atom
oleh sebuah elektron sehingga elektron bisa melompat keluar dari
permukaan logam dapat di defenisikan sebagai fungsi kerja (eV,
elektron volt).
Pada katoda dikenakan medan listrik yang cukup besar
sehingga tarikan yang terjadi dari medan listrik pada elektron
menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk lompat
keluar dari permukaan katoda.
43 | Motor-Motor Listrik
melalui sebuah sirkuit listrik eksternal, tapi generator tidak
menciptakan listrikyang sudah ada di dalam kabel lilitannya.Hal
ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air, yang
menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya.
Sumber enegi mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin
mesin uap, air yang jatuh melalui sebuah turbin maupun kincir
air, mesin pembakaran dalam, turbin angin, energi surya
atau matahari, udara yang dimampatkan, atau apa pun sumber
energi mekanik yang lain. Sebelum hubungan antara magnet dan
listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip
elektrostatik.Elektrostatik adalah cabang fisika yang berhadapan
dengan gaya yang dikeluarkan oleh medanlistrik statik (yaitu,
tidakberubah) kepada sebuah objekbermuatan.
a. Generator Elektrostatik
1) Mesin Wimshurst
Mesin wimshurst adalah generator elektrostatik yg
menggunakan induksi elektrostatik atau "influence“ (emisi
sekunder) .
2) Generator van de graaff
Generator elektrostatik van de graaff menggunakan satu
dari dua mekanisme :
1. penyaluran muatan dari elektroda voltase-tinggi
2. muatan yang dibuat oleh efek triboelectric
menggunakan pemisahan dua insulator
b. Generator Elektromagnetik
1) Dinamo Faraday
Dinamo Faraday adalah generator listrik pertama yang
mampu mengantarkan tenaga untuk industri, dan masih
merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad
21. Dinamo ini menggunakan prinsip elektromagnetis-me
untuk mengubah putaran mekanik menjadi listrik arus
bolak-balik. Pertama kali dibuat pada 1832 oleh Hippolyte
Pixii, seorang pembuat alat Prancis.Alat ini menggunakan
magnet permanen yang diputar oleh sebuah "crank".
Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar
memproduksi sebuah pulsa arus di kawat setiap kali sebuah
44 | Motor-Motor Listrik
kutub melewati "coil". Lebih jauh lagi, kutub utara dan
selatan magnet menginduksi arus di arah yang
berlawanan.Dengan menambah sebuah komutator, Pixii
dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus
searah. Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa
sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah
besi yang dibungkus dengan kawat.
2) Dinamo Gramme
Dinamo Gramme adalah penyempurnaan dari Dinamo
sebelumnya, karena kedua desain sebelum-nya mempunyai
masalah yang sama : mereka me-nginduksi "spike" arus
diikuti tanpa arus sama seka-li.
Antonio Pacinotti, seorang ilmuwan Italia, mem-
perbaikinya dengan mengganti "coil" berputar dengan yang
"toroidal", yang dia ciptakan dengan mebungkus cincin
besi. Dengan demikian sebagian dari "coil" terus melewati
magnet, dan membuat arus menjadi lancar.
Zénobe Gramme menciptakan kembali desain ini
beberapa tahun kemudian ketika mendesain pembangkit
listrik komersial untuk pertama kalinya, di Paris pada
1870-an. Desainnya sekarang dikenal dengan nama dinamo
Gramme. Beberapa versi dan peningkatan lain telah dibuat,
tetapi konsep dasar dari memutar loop kawat yang tak
pernah habis tetap berada di hati semua dinamo modern.
c. Prinsip Dasar
Pada umumnya generator-generator kecil untuk
mendapatkan tegangan yang memenuhi cukup dengan magnet
permanent. Walaupun magnetnya permanent tapi fluks di rotor
berubah-ubah karena putaran. Generator besar pada umumnya
menggunakan elektromagnetik, tapi juga ada yang pakai magnet
permanent di sisi exciter generatornya, hanya saja tegangannya
disini memang cukup kecil < 100 Volt. Satu hal lagi yang harus
dicatat sifat kemagnetan magnet permanent dipengaruhi oleh
temperatur, kalau temperaturnya tinggi kuat medan magnetnya
akan berkurang.
45 | Motor-Motor Listrik
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan konsep dasar dari konversi enegri!
2. Jelaskan sumber-sumber energi dan bentuk-bentuk konversi
energi!
3. Jelaskan konsep konversi energi listrik menjdi mekanik!
4. Jelaskan konsep konversi energi mekanik menjdi listrik!
D. DAFTAR PUSTAKA
F. Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
46 | Motor-Motor Listrik
MODUL 5
MOTOR LISTRIK SATU FASA DAN
TIGA FASA
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami motor listrik satu fasa
2. Mengetahui dan memahami motor listrik tiga fasa
B. MATERI PERKULIAHAN
1. Pendahuluan
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa dalam dunia
elektronika dan kelistrikan, kita mengenal yang namanya motor
listrik. Ada beberapa jenis motor listrik yang harus dikenal, mulai
dari motor listrik 1 fasa sampai dengan 3 fasa.Selain itu ada
beberapa jenis motor lainnya mulai dari motor DC, motor servo,
motor stepper dan masih banyak lagi yang lainnya.
Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang berkaitan
motor listrik satu fasa dan motor listrik tiga fasa
2. Motor Listrik 1 Fasa
Motor listrik 1 fasa ini adalah motor listrik yang dijalankan
dengan suplay 1 fasa. Suplay 1 fasa adalah listrik pada rumah-
rumah komersial bertegangan 220 V. Pada motor listrik 1 fasa
motor dibagi menjadi 3 jenis motor. Yaitu : Motor induksi
kapasitor, Motor Shaded Pole dan Motor Universal.
a. Motor Listrik 1 Fasa Kapasitor
Motor listrik 1 fasa kapasitor adalah jenis motor 1 fasa yang
mengandalkan dua kumparan yaitu kumparan utama dan
kumparan bantu. Kumparan utama biasanya memiliki ukuran
yang lebih besar, dan kumparan bantu yang berukuran lebih kecil
namun dengan jumlah lebih banyak.Motor kapasitor dilengkapi
dengan kapasitor sebagai pembantunya.
Cara kerjanya seperti ini :
47 | Motor-Motor Listrik
Arus listrik masuk dan membuat daya magnet pada
kumparan utama. Karena kumparanutama memiliki daya yang
seimbang dikedua sisi kumparannya maka terjadi tarik menarik
yang seimbang pula, tidak akan terjadi putaran. Maka dari itu
dibuat kumparan bantu yang akan membuat daya tarik dan
membuat motor berputar. Ketika kumparan utama dan motor
listrik sudah bekerja normal (biasanya setelah kecepatan 70%
stabil) maka kapasitor akan memutus suplay arus pada kumparan
bantu dan membuat kumparan utama saja yang bekerja.Agar
lebih jelas, silahkan perhatikan gambar dibawah ini :
48 | Motor-Motor Listrik
Gambar 24. Motor shaded pole
Kelebihan motor shaded pole ini adalah sangat irit dan
sangat awet. Karena itu motor ini biasanya digunakan pada
peralatan yang biasa dipakai lama misalnya pada kipas
angin.Namun motor ini tidak memiliki cukup kekuatan jadi tidak
cocok digunakan untuk pekerjaan industry
c. Motor Listrik 1 Fasa Universal
Motor universal merupakan motor listrik dengan dua tenaga
sekaligus. Pertama tenaga yang dihasilkan dari kumparan stator
dan kedua dari rotor yang juga dilengkapi dengan kumparan.
Motor listrik jenis ini adalah motor listrik yang memiliki
kekuatan paling besar dengan kecepatan paling tinggi namun
dengan daya yang lebih besar pula.
50 | Motor-Motor Listrik
konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL
induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif
antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan
berputar rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara nr dan ns disebut slip (s),
dinyatakan dengan
S= (ns- nr)/ ns
Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak
mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak
dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi
disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.
c. Hubungan antara beban, kecepatan dan torsi (torque)
Gambar di bawah ini menunjukkan grafik hubungan antara
torque - kecepatan dengan arus pada motor induksi 3 phase
1. Motor mulai menyala ternyata terdapat arus start yang tinggi
akan tetapi torque-nya rendah.
2. Saat motor mencapai 80% dari kecepatan penuh, torque-nya
mencapai titik tertinggi dan arusnya mulaimenurun.
3. Pada saat motor sudah mencapai kecepatan penuh, atau
kecepatan sinkron, arus torque dan stator turun ke nol.
51 | Motor-Motor Listrik
3. Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat
sehingga rugi gesekan kecil.
4. Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor
hampir tidak diperlukan.
Kerugian Penggunaan Motor Induksi:
1. Kecepatan tidak mudah dikontrol
2. Power faktor rendah pada beban ringan
3. Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal
e. Pengasutan Motor Listrik 3 Fasa
Pengasutan merupakan metoda penyambungan kumparan-
kumparan dalam motor 3 phase. Ada 2 model penyambungan
kumparan pada motor 3 phase
1. Sambungan Bintang/Star/Y
52 | Motor-Motor Listrik
Gambar 28. Sambungan Delta
53 | Motor-Motor Listrik
Berarti motor harus dihubungkan bintang baik secara
langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.
2) Motor bekerja segitiga /Delta (▲)
Berarti motor harus dihubungkan segitiga baik secara
langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol.
Kecuali mesin-mesin yang berkapasitas tinggi diatas 10 HP,
maka motor tersebut wajib bekerja segitiga (▲) dan harus
melalui rangkaian kontrol star delta baik secara mekanik,
manual, PLC.
57 | Motor-Motor Listrik
baik indikator saat rangkaian kondisi ON, maupun saat saat
rangkaian kondisi OFF, caranya dengan menambahkan kontak
bantu normally open yang diparalel dengan koil kontaktor dan
sebuah lampu indicator.
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan perbedaan motor listrik satu fasa dengan tiga fasa!
2. Uraikan jenis-jenis motor listrik satu fasa!
3. Jelaskan cara kerja motor listrik 3 fasa hubungan bintang
dengan segitiga!
4. Gambarkan konstruksi motor listrik 3 fasa!
5. Uraikan kelebihan dan kelemahan motor listrik 3 fasa!
D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesiin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
58 | Motor-Motor Listrik
MODUL 6
GAYA LORENTZ DAN HUKUM FARADAY
PADA GGL INDUKSI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah dan menyelesaikan tugas-tugas
terstruktur mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui dan memahami pengertian medan magnet
2. Mengetahui dan memahamigaya lorentz (gaya magnet)
3. Mengetahui dan memahamisifat kemagnetan suatu bahan
4. Mengetahui dan memahami hukum induksi magnetik faraday
5. Mengetahui dan memahami perubahan fluks magnet terhadap
induksi
6. Mengetahui dan memahamihukum induksi magnetik faraday
B. MATERI
1. Pendahuluan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai
suatu medan magnet. Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu
materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut
bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet
buatan.Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/N) dan kutub selatan (south/S). Walaupun magnet itu
dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap
memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan
tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak
semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet.
Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya
tarik yang tinggi oleh magnet.Sedangkan oksigen cair adalah
contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh
magnet.
59 | Motor-Motor Listrik
Hukum induksi faraday adalah hukum dasar
elektromagnetisme yang memprediksi bagaimana medan magnet
berinteraksi dengan rangkaian listrik untuk menghasilkan gaya
gerak listrik, fenomena ini yang disebut sebagai induksi
elektromagnetik. Hukum ini adalah prinsip dasar operasi
transformator, induktor, dan banyak tipe motor litrik, generator
listrik, dan solenoid.
Pada Bab ini akan dibahas secara rinci hal-hal yang
berkaitan dengan gaya Lorentz dan hokum faradayyang meliputi
pengertian medan magnet, gaya lorentz (gaya magnet), sifat
kemagnetan suatu bahan, gaya gerak listrik induksi (GGL),
perubahan fluks magnet terhadap induksi dan hukum induksi
magnetik faraday
2. Pengertian Medan Magnet
Medan magnet didefenisikan sebagai daerah atau wilayah
yang jika sebuah benda bermuatan listrik berada pada atau
bergerak didaerah itu maka benda tersebut akan mendapatkan
gaya magnetik. Adanya medan magnetik disekitar arus listrik
dibuktikan oleh Hans Christian Oersted melalui percobaan.Gaya
yang diberikan satu magnet terhadap yang lainnya dapat
dideskripsikan sebagai interaksi antara suatu magnet dan medan
magnet dari yang lain. Sama seperti kita menggambarkan garis-
garis medan listrik, kita juga dapat menggambarkan garis-garis
medan magnet.
Garis-garis ini dapat digambarkan, seperti garis-garis medan
listrik, sedemikian sehingga:
a. Arah medan magnet merupakan tangensial (garis
singgung) terhadap suatu garis dititik mana saja.
b. Jumlah garis persatuan luas sebanding dengan besar medan
magnet.
Arah medan magnet pada suatu titik bisa
didefenisikan sebagai arah yang ditunjuk kutub utara sebuah
jarum kompas ketika diletakkan di titik tersebut. Arah kuat
medan magnet Selama abad kedelapan belas, banyak filsuf ilmu
alam yang mencobamenemukan hubungan antara listrik dan
magnet. Muatan listrik yang stasioner danmagnet tampak tidak
60 | Motor-Motor Listrik
saling mempengaruhi. Tetapi ketika pada tahun 1820, Hans
Chritian Oersted adalah bahwa arus listrik menghasilkan medan
magnet. Ia telahmenemukan hubungan antara listrik dan magnet.
Arah kuat medan magnetik di sekitar arus listrik bergantung pada
arah aruslistrik, dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan.
penentuan medan magnetik disekitar arus listrik dengan kaidah
tangan kanan Sesuai dengan aturan tangan kanan, bila ibu jari
tangan . menunjukkan araharus listrik maka arah jari-jari yang
lain (yang digenggamkan) menunjukkan arahgaris-garis medan
magnet.
Induksi magnetik di sekitar kawat berarus listrik a. Untuk
kawat lurus dan panjang Medan magnet yang disebabkan oleh
arus listrik pada kawat lurus yangpanjang adalah sedemikian
sehingga garis-garis medan merupakan lingkarandengan kawat
tersebut sebagai pusatnya.
Kita mungkin mengharapkan bahwa kuat medan pada suatu
titik akan lebih besar jika arus yangmengalir pada kawat lebih
besar dan bahwa medan akan lebih kecil pada titik yanglebih jauh
dari kawat. Hal ini memang benar. Eksperimen yang
diteliti menunjukkan bahwa medan magnet B pada titik didekat
kawat lurus yang panjang berbanding lurus dengan arus I pada
kawat dan berbanding terbalik terhadap jarak r dari
kawat,sehingga dirumuskan sebagai : B Hubungan ini valid
selama r, jarak tegak lurus ke kawat, jauh lebih kecil dari jarak ke
ujung-ujung kawat (yaitu kawat tersebut panjang). Konstanta
pembanding dinyatakan sebagai dengan demikian B=Nilai
Konstanta µ0, yang disebut permeabilitas ruang hampa, adalah
µ = 4π -7
Tm/A.
Kumparan Besar medan magnet dititik : P di tengah-tengah
sumbu kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 180 B = µ0 . n . I P di
salah satu ujung kumparan, berarti 1 = 0 dan 2 = 90 : B= d. Untuk
toroida Toroida dapat dipandang sebagai solenoida yang
dilengkungkan hingga sumbuhnya berbentuk lingkaran
(perhatikan gambar berikut ini).
Besar medan magnet didalam toroida :
B = µ0 . n . I…(18)
n = Jumlah lilitan tiap satuan panjang n
61 | Motor-Motor Listrik
N = Jumlah lilitan toroida
a = jari-jari kelengkungan sumbu toroida
3. Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan
listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam
suatu medan magnet (B). Arah gaya ini akan mengikuti arah maju
skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke
arah medan magnet (B), seperti yang terlihat dalam rumus
berikut:
F = q (V B)…( 9)
Keterangan:
F = gaya (Newton)
B = medan magnet (Tesla)
q = muatan listrik (Coulomb)
v = arah kecepatan muatan (m/t)
FL = I . ℓ . B sin θ
= q/t . ℓ . B sin θ
= q . ℓ/t . B sin θ
= q .v . B sin θ …(2 )
*Karena ℓ/t = v
Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah
muatan yang bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari
dengan menggunakan rumus :
F = q .v . B sin θ…(2 )
Keterangan:
F = gaya Lorentz dalam newton ( N )
q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )
v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
θ = sudut antara arah v dan B
Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak lurus
dengan medan magnet homogen yang mempengaruhi selama
geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa
lingkaran. Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet
B (dengan arah menembus bidang) secara terus menerus akan
membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul
menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negativ.
Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang
bergerak dalam medan magnet homogen sedemikian sehingga
membentuk lintasan lingkaran adalah :
*Gaya yang dialami akibat medan magnet : F = q . v . B
*Gaya sentripetal yang dialami oleh partikel : Dengan
menyamakan kedua persamaan kia mendapatkan persamaan :
63 | Motor-Motor Listrik
…(22)
Keterangan:
R = jari-jari lintasan partikel dalam meter ( m )
m = massa partikel dalam kilogram ( kg )
v = kecepatan partikel dalam meter / sekon ( m/s )
B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )
q = muatan partikel dalam coulomb ( C )
Contoh penerapan gaya Lorentz pada kehidupan sehari-hari
adalah alat ukur listrik, kipas dll.
64 | Motor-Motor Listrik
a. Jika sebuah penghantar memotong garis-garis gaya dari suatu
medan magnetik (flux) yang konstan, maka pada penghantar
tersebut akan timbul tegangan induksi.
b. Perubahan flux medan magnetik didalam suatu rangkaian
bahan penghantar, akan menimbulkan tegangan induksi pada
rangkaian tersebut.
Kedua pernyataan beliau diatas menjadi hukum dasar listrik
yang menjelaskan mengenai fenomena induksi elektromagnetik
dan hubungan antara perubahan flux dengan tegangan induksi
yang ditimbulkan dalam suatu rangkaian, aplikasi dari hukum ini
adalah pada generator. Gambar 34 akan menjelaskan mengenai
fenomena tersebut.
65 | Motor-Motor Listrik
Dimana N adalah jumlah putaran pada koil dan ф adalah
fluks yang menghubungkannya. Pada banyak kasus, fluks ф tidak
berkaitan dengan semua putaran dan semua putaran tidak
berkaitan dengan fluks yang sama. Pada kondisi ini, penjumlahan
semua fluks magnetik dengan putaran rangkaian magnetik
menghasilkan nilai total jaringan fluks ф.
Total fluks sebesar :
∑ ( )
( )
66 | Motor-Motor Listrik
Pada metode kedua, pengaruh fluks dapat digunakan untuk
menggambarkan emf yang dihasilkan pada konduktor yang
bergerak pada medan stasioner yang konstan. Emf yang
dibangkitkan pada konduktor yang bergerak dengan sudut yang
tepat, seragam, stasioner diperoleh dengan :
e = – Blv.....(26)
Dimana
B = kerapatan fluks, b/m^2 (T’)
L = panjang konduktor (m)
v = m/s
Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut dengan
emf gerak karena dihasilkan dari pergerakan konduktor. Karena
gerakan ikut berperan dalam membangkitkan emf ini, proses ini
melibatkan konversi energi elektromagnetik. Prinsip ini
dimanfaatkan pada mesin putar seperti mesin induksi DC dan
mesin sinkron.
Pada metode ketiga, konduktor atau koil bergerak sepanjang
medan magnetik stasioner yang berubah terhadap waktu (fluks)
dan maka dari itu transformator seperti halnya emf gerak
dihasilkan pada konduktor atau koil. Proses ini meliputi transfer
energi dan konversi energi. Prinsip ini digunakan pada mesin
putar.
F = B . A Cos…(27)
Ket :
cos = wt = sudut antara medan magnetic dengan garis
normal bidang.
C. LATIHAN/TUGAS
1. Jelaskan apa yang anda pahami tentang medan magnet!
2. Uraikan konsep dari gaya lorentz!
3. Jelaskan sifat-sifat kemagnetan suatu bahan!
4. Uraikan konsep dari induksi faraday!
D. DAFTAR PUSTAKA
Suryatmo. 1986. Teknik Listrik Arus Searah. Bina Aksara.
Jakarta.
Mochtar Wijaya. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta.
Djambatan.
Sumanto.1994. Mesin Arus Searah.Yogjakarta.Andi
Offset.
Usman Effendi. 1995. Direct Current Machines. PPPG
Teknologi. Bandung.
68 | Motor-Motor Listrik