Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Motor listrik merupakan bagian terbesar dalam kehidupan manusia di abad modern ini
dimana meliputi segala bidang mulai dari peralatan rumah tangga, perlatan industry, robot,
pesawat ruang angkasa dan di dunia marine. Kemakmuran suatu masyarakat antara lain
berkaitan dengan kemampuan bersaing, berprestasi dan menghsilkan barang dan jasa. Untuk
berproduksi dan menghasilkan barang secara bersaing, terkait langsung dengan
kemampuannya mengendalikan energy secara efektif dan efisien. Begitu juga dengan motor
listrik sebagai konversi energy listrik menjadi energy mekanik.
Masalah yang saling berkaitan yang umumnya terdapat pada semua mesin yang
ditimbulakn ialah rugi rugi dari mesin. Maka dilakukan berbagai penelitian tentang motor
motor DC diantaranya mengetahui besarnya rugi besi dan mekanis pada saat motor
dijalankan dengan beban nol, menghitung efisiensi motor daya output dengan diberi tegangan
yang bervariasi dan menghitung besarnya torsi motor, putaran motor, daya motor dan
efisiensi motor pada beban tertentu dengan eksitasi.
Menurut pengamatan motor DC banyak digunakan secara luas di dunia marine karena
mempunyai karakteristik kopel kecepatan yang mudah diatu, yakni crane pada pelabuhan
untuk memindahkan kontainer- kontainer yang diperlukan atau tidak (bongkar-muat), sistem
propulsi hybrid shaft generator, baterai pada kapal selam, penggerak alat navigasi.
I.2 Tujuan
I.2.1 Percobaan Motor DC Shunt Beban Nol
a. Mengetahui besarnya rugi besi dan mekanis pada saat motor dijalankan dengan
beban nol.
b. Menghitung besar efisiensi motor dari daya output saat beban penuh.
I.2.2 Percobaan Motor DC Shunt Berbeban
a. Menghitung besarnya torsi motor pada beban tertentu
b. Menentukan putarn motor dalam keadaan beban tertentu
c. Menghitung daya motor dalam keadaan beban tertentu
d. Menghitung efisiensi motor dan membuat kurva effisiensi fungsi beban
I.3 Rumusan Permasalahan
I.3.1 Buatlah grafik dari torsi fungsi putaran, arus fungsi putaran!
I.3.2 Buatlah perhitungan daya motor serta kerugiannya!
I.3.3 Jelaskan pengertian tahanan medan dan tahanan jangkar!
I.3.4 Jelaskan perbedaan motor DC dan motor AC!
I.3.5 Jelaskan pengertian arus eksitasi!
I.3.6 Apakah aplikasi motor DC di dunia marine?
I.3.7 Jelaskan dan buatlah grafik lorser berimekanis fungsi putaran!
I.3.8 Buatlah grafik efisiensi fungsi beban!
I.4 Manfaat Praktikum

BAB II
DASAR TEORI
II.1 Pengertia Motor DC
Motor DC adalah motor yang mengubah energy listrik searah atau DC menjadi energy
mekanik. Motor DC dibuat dari pengembangan dari generator (dynamometer). Pondasi unutk
perkembangan motor DC diawali dengan penemuan commutator oleh William Ritchie dan
Hippolyte Pixii pada tahun 1832. Selain itu penemuan Double T anchor oleh Werner Siemens
pada tahun 1856 dan penemuan drum armature oleh Hefner Alteneck pada tahun 1872 juga
merupakan pondasi penting dalam penemuan motor DC(Doppelbauer, 2014).
Motor DC adalah motor pertama yang digunakan secara luas dikarenakan arus listrik
pertama dalah arus DC. Pada tahun 1950 untuk menggerakan motor DC menggunakan arus
AC digunakan alat grid-controlled mercury arc rectifiers untuk mengubah arus, akan tetapi
ini segera digantikan dengan thyristor converters yang memiliki harga lebih murah dan
efficiency yang lebih tinggi (Hughes, 2006). Motor DC banyak digunakan pada peralatan
rumah seperti blender, kipas, bor listrik dan di industry.
II.2 Prinsip Kerja Motor DC
Prinsip kerja Motor DC sangat berkaitan dengan gaya Lorentz. Dimana Bila suatu penghantar
yang dialiri arus ditempatkan dalam suatu medan magnet, maka akan timbul daya yang
besarnya F = B . I . L (Nw). Arah gaya F dapat ditentukan berdasarkan hukum tangan kiri
Flemming (Sumardjati et al., 2008).
Motor DC bekerja dengan prinsip gaya lorentz. Gaya lorentz ditimbulkan dengan step-step
sebagai berikut :
1. Kumparan medan, yaitu bagian yang statis (stator) yang mengahasilkan medan magnet.
2. Kumparan jangkar, bagian yang diinduksi oleh ggl (tegangan/voltase) dari sumber
listrik.
3. Ketika kumparan jangkar diinduksikan oleh arus, sesuai prinsip gaya lorentz yang ada
pada tepi kumparan jangkar, akan menghasilkan torsi terhadap poros motor sehingga
menghasilkan gerak mekanis.

Gambar 2. 1 Prinsip kerja Motor DC


Sumber : http://imageshack.us/a/img201/4285/capture68.jpg

II.3 Momen Kopel


II.4 Gaya Lorentz
Sebuah motor listrik dapat bekerja karena adanya gaya yang membuatnya berputar, gaya
ini dikerahkan oleh sebuah medan magnetik pada sebuah konduktor pengangkut arus. Gaya
magnetik pada muatan yang bergerak di dalam konduktor yang ditransmisikan ke bahan

elektronnya, gaya ini tidak melakukan kerja. Kerja yang dilakukan pada elektron dilakukan
oleh gaya Fr. Pada tahun 1819 menemukan bahwa arus listrik menimbulkan gaya terhadap
magnet yang dibuktikan dengan meletakkan sebuah konduktor lurus langsung diatas dan
sejajar jarum sebuah kompas. Dia menemukan bahwa jika konduktor tersebut dialiri arus,
dengan demikian konduktor tersebut dikenai sebuah gaya. Gaya ini berharga nol jika
konduktor tersebut sejajar dengan medan magnetnya ( = 0) dan berharga maksimum jika
konduktor tersebut tegak lurus terhadap medan ( = / 2 ). Arah gaya didapatkan dengan
menggunakan aturan tangan kanan dan perkalian silang (Cross Product). Ditemukan secara
eksperimental bahwa besar gaya magnet berbanding lurus dengan arus i pada kawat, dengan
panjang kawat l pada medan magnet (dianggap seragam) dan dengan medan magnet B. gaya
ini juga tergantung pada saat sudut antara arah arus dan medan magnet ketika arus tegak
lurus terhadap garis garis medan. Gaya paling kuat ketika kawat pararel dengan garis-garis
medan, tidak ada gaya sama sekali pada sudut-sudut yang lain, gaya sebanding dengan sin
sehingga didapatkan F = B . i . l sin . Sebuah partikel bermuatan bergerak melalui sebuah
daerah di dalam terdapat kedua-dua medan magnet dan medan listrik, kuat medan listrik itu
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dan elemen arus. Besar gaya Lorentz hanya bekerja
pada muatan q itu dapat dinyatakan dengan persamaan F = q v B sin . gaya Lorentz hanya
bekerja bila muatan q bergerak terhadap medan madnetik. Muatan q dalam tidak merasakan
gaya lorentz bila V mempunyai arah yang sama dengan B, maka F = 0.
Pada motor DC, kumparan medan yang berbentuk kutub sepatu merupakan merupakan
bagian yang tidak berputar (stator) dan kumparan jangkar merupakan bagian yang berputar
(rotor). Perubahan energi yang terjadi pada mesin DC adalah energi listrik menjadi energi
mekanik. Tegangan (Vt) menjadi sumber dan tegangan jangkar Ea merupakan tegangan
lawan. Pada motor DC shunt tidak terjadi slip karena kecepatan rotor dan medan putar stator
relatif konstan sehingga tidak terjadi perbedaan kecepatan antara rotor dengan medan putar
stator.
II.5 Bagian bagian motor DC
Secara umum motor DC memiliki konstruksi yang terbagi atas dua bagian, yaitu bagian
yang diam yaitu stator dan bagian yang bergerak/berputar yaitu rotor. Untuk lebih jelasnya,
konstruksi motor DC dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2. 2 Konstruksi bagian stator dan rotor arus searah

Sumber : http://www.portescap.com/products/brush-dc-motor/understanding-brush-motors

Gambar 2. 3 Konstruksi Motor DC

Sumber : https://s-media-cacheak0.pinimg.com/originals/f3/6f/95/f36f957f72a093559175396d0ab32c18.jpg
Konstruksi dasar motor DC tersusun dari beberapa :
1. Rangka ( Frame ) Rangka motor arus searah berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan
sebagian besar komponen mesin. Untuk itu, rangka harus di rancang memiliki kekuatan
mekanis yang tinggi untuk mendukung komponen-komponen mesin. rangka juga
berfungsi untuk membawa fluksi magnetik yang dihasilkan oleh kutub-kutub mesin.
2. Kutub (Pole)
Magnet penguat atau magnet medan terdiri atas inti kutub dan sepatu kutub. Inti kutub
terdiri dari laminasi-laminasi plat baja yang terisolasi satu sama lain dan direkatkan
bersama-sama kemudian dibaut pada rangka. Pada inti kutub ini dibelitkan kumparan
medan yang berfungsi menghasilkan fluksi magnetik. Sedangkan sepatu kutub
merupakan permukaan dari kutub yang berdekatan dengan celah udara yang dibuat lebih
besar dari badan ini.
Adapun fungsi dari sepatu kutub adalah:
a. Menyebarkan fluks pada celah udara dan juga karena merupakan bidang lebar, maka
akan mengurangi reluktansi jalur magnet.
b. Sebagai pendukung secara mekanis untuk kumparan penguat atau kumparan medan.
Kumparan penguat atau kumparan kutub terbuat dari kawat tembaga (berbentuk bulat
atau strip/persegi) yang dililitkan sedemikian rupa dengan ukuran tertentu.
3. Kumparan Medan
Kumparan medan merupakan susunan konduktor yang terbuat dari kawat tembaga yang
berbentuk bulat ataupun persegi dan dibelitkan pada inti kutub. Kumparan pada setiap
kutub dihubungkan secara seri untuk membentuk rangkaian medan. Rangkaian medan
inilah yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi magnet.
4. Jangkar
Jangkar adalah bagian yang berputar pada motor arus searah yang dipasak pada poros dan
berputar diantara kutub medan. Jangkar berputar diantara kutub dari kumparan medan
stator. Jangkar terdiri dari inti, kumparan jangkar dan komutator. Pada permukaan
jangkar terdapat slot-slot atau alur-alur yang menupakan tempat melilitkan kumparan
jangkar.
5. Komutator
Komutator terbuat dari batangan tembaga yang dikeraskan (dropforged) yang diisolasi
dengan bahan sejenis mika. Adapun fungsi komutator ini adalah untuk mengumpulkan
arus listrik induksi dari konduktor jangkar dan mengkonversikannya menjadi arus searah
melalui sikat.
6. Sikat (Brushes)
Sikat terbuat dari karbon, grafit (graphite), logam grafit atau campuran karbon-grafit
yang dilengkapi dengan pegas penekan dan kotak sikatnya. Bahan sikat memiliki tingkat
kelunakan yang lebih besar dari komutato. Siat berfungsi meneruskan arus dari sumber
ke komutator.

7. Kumparan Jangkar
7. Kumparan
Jangkar
Kumparan
jangkar
(rotor) berbentuk seperti permata. Kumparan jangkar pada motor arus
7.
Kumparan
Jangkar
Kumparan
jangkar
(rotor)
berbentuk
seperti permata.
Kumparan jangkar pada motor arus
7. Kumparan
Jangkar
searah
berfungsi
sebagai
tempat
dibangkitkannya
ggl induksi.
Kumparan
jangkar
(rotor)
berbentuk
seperti
permata.
Kumparan
jangkar pada motor arus
searah
berfungsi
sebagai
tempat
dibangkitkannya
ggl induksi.
Kumparan
jangkar
(rotor)
berbentuk
seperti permata.
Kumparan jangkar pada motor arus
searah berfungsi sebagai tempat dibangkitkannya ggl induksi.
searah berfungsi sebagai tempat dibangkitkannya ggl induksi.
8. Rectifier
Rectifier
8. Rectifier
Rectifier
adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC)
8.
Rectifier
Rectifier
adalah
alatyang
yang digunakan
digunakan
untuk
mengubah
sumber
arusarus
bolak
balikgelombang
(AC)(AC)
Rectifier
adalah
alat
untuk
mengubah
sumber
bolak-balik
menjadi sinyal
sumber
arus
searah
(DC).
Pada
dasarnya
konsep
penyearah
Rectifier
adalah
alat
yang
digunakan
untuk
mengubah
sumber
arus
bolak-balik
(AC)
menjadi
sinyal
arus
searah
DC.
Pada
dasarnya
konsep
penyearah
gelombang
dibagi
menjadi
sinyal
sumber
arus
searah
(DC).
Pada
dasarnya
konsep
penyearah
gelombang
dibagi dalam 2 jenis yaitu, Penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang
menjadi
sinyal
arus searah
(DC).
Pada dasarnya
konsep
gelombang
dibagi
dalam
2sumber
jenis
yaitu,
Penyearah
setengah
gelombang
dan penyearah
penyearah
gelombang
dalam
2 jenis
yaitu,
Penyearah
setengah
gelombang
dan
penyearah
gelombang
penuh.
penuh.
Komponen
utama
dalam
penyearah
gelombang
adalah
diode
yang
dikonfiguarsikan
dibagi
dalam
2
jenis
yaitu,
Penyearah
setengah
gelombang
dan
penyearah
gelombang
penuh.
Komponen
utama
dalam
penyearah
gelombang
adalah
diode
yang
dikonfiguarsikan
Komponen
utama
dalam
penyearah
gelombang
adalah
diode
yang
dikonfiguarsikan
secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah, sebelum tegangan AC
penuh.
Komponen
utama
dalam
penyearah
gelombang
adalah
diode
yang
dikonfiguarsikan
secara
forward
Dalam
sebuah
power
supply
tegangan
rendah,
sebelum
tegangan
secara
bias.
Dalam
sebuah
power
supply
tegangan
rendah,
sebelum
tegangan
AC AC
tersebut
diforward
ubahbias.
menjadi
tegangan
DC maka
tegangan
AC
tersebut
perlu
di turunkan
secara
forward
bias.
Dalam
sebuah
power
supply
tegangan
rendah,
sebelum
tegangan
AC
tersebut
di
ubah
menjadi
tegangan
DC
maka
tegangan
AC
tersebut
perlu
di
turunkan
tersebut di transformator
ubah menjadi stepdown.
tegangan DC
maka
tegangan
AC tersebut
perlu di turunkan
menggunakan
Ada
3 bagian
utama
dalam penyearah
gelombang
tersebut
di ubah
menjadi tegangan
DC maka
tegangan
ACdalam
tersebut
perlu digelombang
turunkan
menggunakan
transformator
stepdown.
bagian
utama
penyearah
menggunakan
transformator
stepdown.
Ada
33 bagian
utama
dalam penyearah
gelombang
pada
suatu power
supply yaitu,
penurunAda
tegangan
(transformer),
penyearah
gelombang /
menggunakan
transformator
stepdown.
Ada
3
bagian
utama
dalam
penyearah
gelombang
padapada
suatu
power
yaitu,
penurun
tegangan
(transformer),
penyearah
gelombang
/
rectifier
(diode)
dansupply
filter
(kapasitor)
yangtegangan
digambarkan
dalam blok
diagram
berikut.
suatu
power
supply
yaitu, penurun
(transformer),
penyearah
gelombang
/
pada
suatu
power
supply
yaitu,
penurun
tegangan
(transformer),
penyearah
gelombang
/
rectifier
(diode)
dan filter
(kapasitor)
dalam blokdiagram
diagram
berikut.
rectifier
(diode)
filter
(kapasitor)yang
yang digambarkan
digambarkan dalam
berikut.
rectifier
(diode)
dandan
filter
(kapasitor)
yang
digambarkan
dalamblok
blok diagram
berikut.

Gambar
2. 4 Diagram33Bagian
bagian utama
rectifier
Gambar
2.6 Diagram
Utama
Rectifier
Gambar
2.6
Diagram
3
Bagian
Utama
Rectifier
http://elektronika-dasar.web.id/
Gambar
2.6
Diagram
3
Bagian
Utama
Rectifier
Sumber
:
http://elektronika-dasar.web.id/
http://elektronika-dasar.web.id/
http://elektronika-dasar.web.id/

Gambar
5 Sinyal output
penyearah
Gambar
2.72. Sinyal
Output
Penyearah
Gambar
2.7
Sinyal
Output
Penyearah
http://elektronika-dasar.web.id/
Gambar
2.7 Sinyal Output Penyearah
Sumber
: http://elektronika-dasar.web.id/
http://elektronika-dasar.web.id/
http://elektronika-dasar.web.id/

Gambar 2.8 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh


Gambar
2.8 2.Rangkaian
Penyearah
Gelombang
Penuh
Gambar
6 RangkaianPenyearah
penyearah gelombang
penuh Penuh
Gambar
2.8 Rangkaian
Gelombang
Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/

Gambar 2.9 Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang

Gambar 2.8 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh

Gambar
2.92. Rangkaian
Penyearah
Setengah
Gelombang
Gambar
7 Rangkaian penyearah
setengah
gelombang.
Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/

II.6 Jenis-jenis Motor DC


II.3.1 Berdasarkan Sumber Arus Medan
a. Self Excited
Persamaan
Arus dan Tegangan :
Motor arus searah dengan penguat sendiri, bila arus untuk lilitan
kutub magnet
IL = la + Ish
5.5.5.1 Motor Arus Searah
berasal dari motor itu sendiri.
V
Penguat Terpisah
b. Separately Excited
Ish =
Rsh
E = V - Ia.Ra

5.5.5.1 Motor Arus Searah


Penguat Terpisah

Persamaan Arus dan Tegangan :


IL = la + Ish

V
Ish b.
= Motor Seri
Rsh

E = V - Ia.Ra
b. Motor Seri

Gambar 2. 8.Gambar
Rangkaian
arusMotor
DC separately
Excited.
5.90 motor
Rangkaian
Arus
Searah Penguat Terpisah

Sumber : (Sumardjati et al., 2008)

Persamaan Arus,Tegangan dan Daya


Gambar 5.90 Rangkaian Motor Arus
Em
Searah
Penguat Terpisah
Amp

Im =

Motor arus searah dengan peguat


Rm terpisah, bila arus untuk lilitan kutub magnet
Persamaan
Arus,Tegangan dan Daya
la
=
IL
berasal dari sumber arus searah yang
terletak di luar motor.
Em
E
=
V

la
.
Ra - 2 e Volt .
Im
=
Amp
Gambar 5.92 Rangkaian Motor Arus
II.3.2 Berdasarkan Rangkaian
Pin = V.ILRm
Watt
Searah Penguat Sendiri Seri
= IL
a. Motor Shunt
Pj =laPm
= E .la Watt
E
= V la . Ra - 2 e Volt .
Gambar 5.92 Rangkaian
Motor
Arus
Pout
= Pm
- Rugi besi&gesekan
Motor DC yang menggunakan
kumparan
penguat yang
Persamaan
Arus dan
Tegangan
Pin = V.IL Watt
Searah Penguat Sendiri Seri
= Is = la dapat
= Pm =) E dengan
.la Watt lilitan jangkar. IL
disambungkan pararel (Pj shunt
Kecepatan
E = V - IL
(Rs
+ Tegangan
Ra)
Pout = Pm - Rugi besi&gesekan
Persamaan
Arus
dan
dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri
dengan
IL = Is = la
5.5.5.2 Motor Arus Searah
kumparan motor DC (kecepatan
berkurang)
atau dengan memasang
E = V - ILtahanan
(Rs + Ra)pada
Penguat
Sendiri
5.5.5.2 Motor Arus Searah
arus medan (kecepatan bertambah).
c. Motor Kompon
Penguat Sendiri
a. Motor Shunt
a. Motor Shunt

Gambar
2. 9. 5.91
Rangkaian
DC Shunt
Gambar
Rangkaianmotor
Motor Arus
Gambar
5.91Penguat
Rangkaian
Motor
Searah
Sendiri
ShuntArus
Searah :Penguat
Sendiri
Shunt
Sumber
(Sumardjati
et al.,
2008)

Vr = Vt
Vt = Ish.Rsh

Mesin Listrik

c.1 Motor Kompon Panjang

c. Motor Kompon
c.1 Motor Kompon Panjang

Gambar 5.93 Rangkaian Motor Arus


Gambar
5.93 Rangkaian
Motor Arus
Searah Kompon
Panjang

Searah Kompon Panjang

405

b. Motor Seri
Motor DC yang menggunakan lilitan penguat magnet yang dihubungkan seri
Persamaan
Arus dan menjalankan
Tegangan :
dengan lilitan jangkar. Harus
dihindarkan
motor seri tanpa ada beban
IL = la + Ish
5.5.5.1 Motor Arus Searah
sebabTerpisah
motor akan mempercepat
V tanpa terkendali. Motor-motor seri cocok untuk
Penguat
Ish =
penggunaan yang memerlukan
Rshtorque penyalaan awal yang tinggi, seperti derek
E
=
V
Ia.Ra
dan alat pengangkat hoist seperti
pada gambar berikut.
b. Motor Seri

Gambar 5.90 Rangkaian Motor Arus


Searah Penguat Terpisah

Persamaan Arus dan Tegangan :


IL = la + Ish

Persamaan Arus,Tegangan dan Daya

5.5.5.1Em
Motor Arus Searah
Im = Penguat
Amp
Terpisah
Rm

la = IL
E
= V la . Ra - 2 e Volt .
Pin = V.IL Watt
Pj = Pm = E .la Watt
Pout = Pm - Rugi besi&gesekan

Ish =

V
Rsh

E = 2.
V -10.
Ia.Ra
Gambar
Rangkaian motor DC Seri
Gambar 5.92 Rangkaian Motor Arus
Searah Penguat Sendiri Seri

Sumber : (Sumardjati et al., 2008)


b. Motor
Seridan Tegangan
Persamaan
Arus

Ish = Ia
IL = Is = la
E = V - IL (Rs + Ra)
Vs = Is.Rs
5.5.5.2 Motor Arus Searah
Sendiri
Vt = Ea + IaRa + IaRs
Penguat
c. Motor Kompon
Ea = C.n.
a. Motor Shunt
c.1 Motor Kompon Panjang
Gambar 5.90 Rangkaian Motor Arus
Searah Penguat Terpisah

c. Motor Kompon
EmPada motor kompon, lilitan penguat magnet dihubungkan secara parallel dan seri
Im =
Amp
Rmdengan lilitan jangkar. Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
la = IL yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan
E
= V la . Ra - 2 e Volt .
Gambar 5.92 Rangkaian Motor Arus
yangPenguat
dihubungkan
Pin = V.IL(yakni
Watt persentase gulungan medanSearah
Sendiri Seri secara seri), makin tinggi
Pj = Pmpula
= E .la
Watt
torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Motor DC yang
Pout = Pm - Rugi besi&gesekan
Persamaan Arus dan Tegangan
menggunakan lilitan penguatIL magnet
= Is = la yang disambungkan seri dan pararel.
Persamaan Arus,Tegangan dan Daya

Gambar 5.91 Rangkaian Motor Arus


Searah
Penguat
Sendiri
Shunt
5.5.5.2
Motor
Arus
Searah
Panjang
Penguat Sendiri

a. Motor Shunt
Mesin Listrik

5.93
Rangkaian
EGambar
= V - IL
(Rs
+ Ra) Motor Arus
Searah Kompon Panjang

Kumparan penguatc. Motor


medan
tambahan diletakan secara seri antara
Kompon
c.1 Motor Kompon Panjang
kumparan jangkar dan
kumparan penguat medan pada motor DC Shunt.
405

Gambar 5.91 Rangkaian Motor Arus


Searah Penguat Sendiri Shunt

Gambar 2. 11.
Rangkaian motor DC Kompon Panjang
Gambar 5.93 Rangkaian Motor Arus
Searah Kompon Panjang

Sumber : (Sumardjati et al., 2008)

Mesin Listrik

IL = Ia + Ish
405
Vs = Is.Rs
Vt = Ea + Ia.Ra + Ia.Rs
Ea = C.n.
Pendek
Dimana tata letak kumparan penguat medan tambahan diletakan seri
dengan kumparan medan pada motor DC.

Persamaan Arus dan Tegangan


IL = la + Ish
V
Ish =
Rsh
V = E + la (Ra + Rs)
c.1 Motor Kompon Pendek

searah. Karakteristik tersebut antara


lain
a. Karakteristik putaran sebagai fungsi
dan arus.jangkar (Karakteristik Putaran)
N = f (la)
, V konstan
b. Karakteristik torsi sebagai fungsi
dari arus jangkar (Karakteristik
Torsi)
T = f (la)
, V konstan
c. Karakteristik putaran sebagai fungsi
dari torsi (Karakteristik Mekanis)
N = f(T)
, V konstan

5.5.6.1 Karakteristik Motor Arus


Searah Penguat Terpisah
a. Karakteristik Putaran
Putaran pada motor dengan penguat

Gambar 2. 12.Gambar
Rangakaian
motor
DCArus
Kompon Pendek
5.93 Rangkaian
Motor
terpisah relatif konstan, penurunan keSearah Kompon Pendek

Sumber : (Sumardjati et al., 2008)

Persamaan Arus dan Tegangan

IL = Ish + Ia
IL = la + Ish
Vsh = Ish.Rsh = Ea +VIa.Ra
Ish = ab
Rsh
Vt = Vsh + Vs
V = Vab + lL . Rs
Ea = C.n.

5.5.6 Karakteristik Motor

II.3.3 Kelebihan dan Kekurangan DC Shunt, Seri


dan Searah
Kompon
Arus

Karakteristik sebuah motor arus searah


dapat kita tentukan berdasarkan persamaan kecepatan dan torsi.
Persamaan Kecepatan
N =

V Ia . Ra
Rpm
C

Persamaan Torsi
T = C . Ia . Nm
Berdasarkan persamaan diatas maka
dapat diperoleh karakteristik-karakte-

cepatan akibat perubahan beban sangat kecil. Hal ini disebabkan karena
fluks medan pada motor relatif konstan
dan tahanan jangkar Ra sangat kecil,
sehingga penurunan kecepatan antara
tanpa beban dan beban penuh adalah
kecil sehingga motor bisa dikatagorikan
sebagai motor yang mempunyai kecepatan tetap.
b. Karakteristik Torsi
Berdasarkan persamaan T = C . Ia .
Nm, jika tegangan terminal V konstan
maka arus ke lilitan medan penguat
juga akan konstan, sehingga fluks yang
ditimbulkan medan akan konstan.
Dengan demikian torsi pada motor dengan penguat terpisah hanya tergantung pada arus jangkar atau perubahan
torsi berbanding lurus dengan arus
jangkar.
c. Karakteristik Mekanis
Dengan

merujuk

pada

406

Gambar 2. 13. Perbandingan rate Kecepatan vs Torsi. Motor shunt(kiri),Motor seri(tengah),Motor


kompon(kanan)

Motor shunt kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torque tertentu setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 5 dan oleh karena itu
cocok untukpenggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan
mesin.Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan
seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus
medan(kecepatan bertambah).
Motor seri kecepatan dibatasi pada 5000 RPM. Harus dihindarkan menjalankan motor
seri tanpa ada beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali.Motor-motor seri
cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi, seperti
derek dan alat pengangkat hoist.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon,gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan dinamo(A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 5. Sehingga, motor
kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin
tinggi persentasepenggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan
secara seri), makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor
ini. Contoh,penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat
hoist dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok.
II.7 Komputasi (Penyearah)
Dalam proses komutasi (penyearahan) mesin arus searah terdapat dua masalah utama yang
mempengaruhi kerja mesin tersebut, yaitu:
.
- Reaksi jangkar

persamaan
Mesin Listrik

Reaksi jangkar merupakan pengaruh medan magnet yang disebabkan oleh


mengalirnya arus pada jangkar, di mana jangkar tersebut berada di dalam medan
magnet. Reaksi jangkar menyebabkan terjadinya 2 hal, yaitu :

II.7.1. Reaksi Jangkar


1. Demagnetisasi atau penurunan kerapatan fluksi medan utama.
Reaksi jangkar merupakan pengaruh medan magnet yang disebabkan oleh
mengalirnya
arus pada jangkar, di mana jangkar tersebut berada di dalam medan
2. Magnetisasi silang.
magnet. Reaksi jangkar menyebabkan terjadinya 2 hal, yaitu :
. Demagnetisasi
ataukumparan
penurunan
kerapatan
fluksi
medan
utama.jangkar tidak
Apabila
medan
dialiri oleh
arus tetapi
kumparan
. Magnetisasi silang. Apabila kumparan medan dialiri oleh arus tetapi kumparan
dialiri oleh arus, maka dengan mengabaikan pengaruh celah udara, jalur fluksi
jangkar
tidak
Dari
gambar
2.14 dapat
dijelaskan
bahwa : pengaruh celah udara, jalur fluksi ideal
dialiri oleh
maka
mengabaikan
idealarus,
untuk
kutubdengan
utama dari
motor arus searah
dua kutub, berasal dari kutub
untuk kutub utama dari motor arus searah dua kutub, berasal dari kutub utara menuju
utara menuju kutub selatan seperti pada gambar 2.14 berikut ini :
Fluksi
didistribusikan
simetris
kutub selatan
seperti
pada gambar
2.14terhadap
berikutbidang
ini : netral magnetis.
Bidang Netral
Magnetis

Sikat ditempatkan bertepatan dengan bidang netral magnetis.

Bidang netral magnetis didefinisikan sebagai bidang di dalam motor di


mana konduktor bergerak sejajar
Sikat dengan garis gaya magnet sehingga gaya gerak
O

FM

listrik induksi konduktor pada bidang tersebut adalah nol. Seperti yang terlihat
Gambar
Medan
Gambar2.14
2. 14Fluksi
FluksiYang
yangDihasilkan
dihasilkanOleh
oleh Kumparan
kumparan medan.

dari
gambar
3.1 sikat selalu ditempatkan di sepanjang bidang netral magnetis.
Sumber
: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf

Dari gambar 2.8 dapat dijelaskan bahwa :


Oleh karena itu, bidang netral magnetis juga disebut sebagai sumbu komutasi
Fluksi didistribusikan simetris terhadap bidang netral magnetis 34
karena
Sikatpembalikan
ditempatkan
bertepatan
dengan
bidang
arah
arus jangkar
berada
padanetral
bidangmagnetis
tersebut. Vektor OF M
Bidang netral magnetis didefinisikan sebagai bidang di dalam motor di mana
mewakili
besar dan
arahdengan
dari fluksi
medan
di mana
vektorgaya
ini tegak
lurus
konduktor
bergerak
sejajar
garis
gayautama,
magnet
sehingga
gerak
listrik
induksi konduktor pada bidang tersebut adalah nol. Seperti yang terlihat dari gambar
terhadap bidang netral magnetis.
2.14 sikat selalu ditempatkan di sepanjang bidang netral magnetis. Oleh karena itu,
bidang netral magnetis juga disebut sebagai sumbu komutasi karena pembalikan arah
Sewaktu hanya konduktor jangkar saja yang dialiri oleh arus listrik
arus jangkar berada pada bidang tersebut. Vektor OFM mewakili besar dan arah dari
fluksi sementara
medan utama,
di mana
vektor
tegak lurus
terhadap
bidang
netral magnetis.
kumparan
medan
tidakinidieksitasi,
maka
disekeliling
konduktor
jangkar
Sewaktu hanya konduktor jangkar saja yang dialiri oleh arus listrik sementara
timbul
ggm tidak
atau fluksi.
Gambaran
garis gaya
magnet ditunjukkan
padaggm
kumparan
medan
dieksitasi,
maka arah
disekeliling
konduktor
jangkar timbul
atau fluksi. Gambaran arah garis gaya magnet ditunjukkan pada gambar 2.15 berikut
gambar 3.2 berikut ini :
ini :
Bidang Netral Magnetis
O

S
FA

Gambar 2. 15 Fluksi yang dihasikan oleh kumparan jangkar.


Gambar 2.15 Fluksi Yang Dihasilkan Oleh Kumparan Jangkar
Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf

Penentuan
arah dari
gayagaya
magnet
oleharus
arus
jangkar
Penentuan
arahgaris
dari garis
magnetyang
yang diakibatkan
diakibatkan oleh
jangkar
ditentukan dengan aturan putaran sekrup (cork-screw rule). Besar dan arah garis gaya
aturan
putaran
sekrup
rule). Besar dan arah garis
magnetditentukan
tersebutdengan
diwakili
oleh
vector
OF(cork-screw
A yang sejajar dengan bidang netral
magnetis. Pada prakteknya, sewaktu mesin beroperasi maka konduktor jangkar dan
konduktor medan sama- sama dialiri oleh arus listrik, distribusi fluksi resultan
35
diperoleh dari menggabungkan kedua fluksi tersebut. Oleh karena itu distribusi fluksi
medan utama yang melalui jangkar tidak lagi simetris tetapi sudah mengalami
pembelokan saat mendekati konduktor yang dialiri arus tersebut. Hal tersebut
dikarenakan pengaruh fluksi jangkar yang dapat dilihat dari gambar 2.16 berikut ini:

mengalami pembelokan saat mendekati konduktor yang dialiri arus tersebut. Hal
tersebut dikarenakan pengaruh fluksi jangkar yang dapat dilihat dari gambar 2.16
berikut ini:

S
Bidang netral
magnetis lama

Bidang netral
magnetis baru

FM
FA

Fr

Gambar
2.16
Gambar 2.
16 Hasil
Hasil Kombinasi
kombinasiAntara
antara Fluksi
fluksi Medan
medandan
danFluksi
fluksiJangkar
Jangkar.

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf
Fluksi yang dihasilkan oleh gaya gerak magnet (ggm) jangkar menentang

Fluksi yang dihasilkan oleh gaya gerak magnet (ggm) jangkar menentang fluksi
fluksiMagnetisasi-silang
medan utama pada
setengah
bagian pergeseran
dari salah bidang
satu kutubnya
dan
ini juga
menyebabkan
netral.memperkuat
Pada
medan utama pada
setengah bagian
dari salah satu
kutubnya dan
fluksi
memperkuat
fluksi
medan
utama
pada
setengah
bagian
yang
lain.
Hal
ini
jelas
medan utama
pada
setengah
bagian
yang
lain.
Hal
ini
jelas
akan
menyebabkan
Gambar 2.16 terlihat bahwa vektor OFr merupakan resultan vektor OF A dan OF M,
penurunan akan
kerapatan
fluksipenurunan
pada setengah
bagian
dari
salah bagian
satu kutubnya
menyebabkan
fluksi
pada
setengah
dari salah dan terjadi
serta posisi
bidang netral
magnetiskerapatan
yang baru,
di mana
selalu
tegak lurus terhadap
kenaikan pada setengah bagian yang lain di kutub yang sama. Efek dari intensitas
satu kutubnya
dan netral
terjadi kenaikan motor
pada setengah
bagian
yang sejauh
lain di kutub
yang
vektor
OFr.
Bidang
baru
bergeser
karena
medan magnet
atau
lintasan magnetis
fluksi pada yang
jangkar
yang memotong
lintasan fluksi
sama.
Efek
dari
intensitas
medan
magnet
atau
lintasan
fluksi
pada
jangkar
yang
medan utama
ini netral
disebut
reaksi
magnetisasi-silang
(crossposisi bidang
magnetissebagai
ini selalu tegak
lurusjangkar
terhadap vektor
OF. Dengan
magnetization).
memotong lintasan fluksi medan utama ini disebut sebagai reaksi jangkar
pergeseran bidang netral ini maka sikat juga akan bergeser sejauh pergeseran
Magnetisasi-silang ini juga menyebabkan pergeseran bidang netral. Pada Gambar
magnetisasi-silang (cross-magnetization).
bidangbahwa
netral magnetis.
Hal ini
dapat menimbulkan
api OFA
di segmen
2.16 terlihat
vektor OFr
merupakan
resultanbunga
vektor
dan OFM, serta
posisi bidang
netral
yang baru, di mana selalu tegak lurus terhadap vektor
komutator
dekatmagnetis
sikat.
OFr. Bidang netral magnetis motor yang baru bergeser sejauh karena posisi bidang
listrik
bekerja
pada kerapatan
dekat dengan
netral magnetisKebanyakan
ini selalumesin
tegak
lurus
terhadap
vektorfluksi
OF.yang
Dengan
pergeseran
bidang
36
netral inititik
maka
sikat
juga
akan
bergeser
sejauh
pergeseran
bidang
netral
magnetis.
jenuhnya, sehingga dapat menimbulkan kejenuhan magnetik. Pengaruh
Hal ini dapat menimbulkan bunga api di segmen komutator dekat sikat.
kejenuhan magnetik terhadap fluksi medan utama dapat dijelaskan dengan
Kebanyakan mesin listrik bekerja pada kerapatan fluksi yang dekat dengan titik
gambardapat
2.17 sebagai
berikut:
jenuhnya,bantuan
sehingga
menimbulkan
kejenuhan magnetik. Pengaruh kejenuhan
magnetik terhadap fluksi medan utama dapat dijelaskan dengan bantuan gambar 2.17
sebagai berikut:

y
x
z

gg
B B
Gambar
Kurva
Pemagnetan
Saatsaat
Terjadi
Reaksi
Jangkar
Gambar2.17
2. 17
Kurva
pemagnetan
terjadi
reaksi
jangkar.

Sumber Misalkan
: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf
fluks sebesar Ox adalah fluksi dihasilkan medan utama tanpa

Misalkan fluks sebesar Ox adalah fluksi dihasilkan medan utama tanpa


dipengaruh reaksi jangkar. Misalkan pula dengan adanya reaksi jangkar
dipengaruh reaksi jangkar. Misalkan pula dengan adanya reaksi jangkar
pertambahan-pengurangan kuat medan magnet (ggm) yang terjadi pada kutub medan
37 gerak magnet
sebesar B ampere-lilitan. Pada lokasi di permukaan kutub di mana gaya
(ggm) rotor menambahkan ggm kutub terjadi penambahan kerapatan fluks sebesar
xy. Sedangkan pada lokasi permukaan kutub di mana ggm rotor mengeliminir ggm
kutub terjadi penurunan kerapatan fluksi sebesar xz, di mana harga xz lebih besar
dari pada xy. Oleh karena itu, penjumlahan rata-rata kerapatan fluks yang terjadi
adalah kerapatan fluks kutub yang semakin berkurang. Hal inilah yang disebut
sebagai efek demagnetisasi reaksi jangkar dan perlu dicatat bahwa demagnetisasi
timbul hanya karena adanya saturasi magnetik.

Masalah utama kedua adalah tegangan L.di/dt yang terjadi pada segmen
komutator yang terhubung singkat oleh sikat-sikat (inductive kick). Misalkan arus
pada sikat (IA) sebesar 400 A, arus tiap jalur 1/2IA sebesar 200 A. Pada saat segmen
komutator terhubung singkat, arus yang melalui segmen komutator terbalik arahnya.
Apabila mesin berputar dengan kecepatan 800 putaran/menit dan mesin memiliki 50
segmen komutator, maka tiap segmen komutator berpindah pada sikat selama
t=0.0015 detik. Sedangkan rentang perubahan arus terhadap waktu pada rangkaian
terhubung singkat rata-rata sebesar di/dt = 400/0.0015 = 266.667 Amper/detik.
Dengan induktansi yang kecil pada rangkaian, tegangan V = L.di/dt yang
signifikan akan diinduksikan pada segmen komutator. Tegangan tinggi ini secara
alami menyebabkan adanya percikan bunga api pada sikat-sikat mesin.
II.7.3. Mengatasi Masalah Komputasi
a. Pergesaran Sikat (Brush Shifting)
Ide dasarnya adalah dengan memindahkan sikat seirama dengan perpindahan
bidang netral untuk menghindari percikan bunga api yang timbul. Namun dalam
penerapannya hal ini cukup sulit karena jarak perpindahan bidang netralnya
sangat ditentukan oleh besarnya beban yang dipikul, maka jarak perpindahan
bidang netralnya pun berpindah, sehingga sikat harus juga diubah setiap saat,
seirama dengan perubahan jarak perpindahan bidang netral. Selain itu pergeseran
sikat akan memperburuk melemahnya fluks akibat reaksi jangkar mesin, selain
dengan metode ini mesin arus searah tidak dimungkinkan untuk bekerja sebagai
generator (akan menimbulkan percikan api yang lebih besar), dan sangat tidak
ekonomis terutama untuk mesin-mesin berukuran kecil.
Adapun efek diperburuknya fluks akibat reaksi jangkar dapat dilihat pada
Gambar 2.18 berikut ini. Pada gambar 2.18(a) diperlihatkan kondisi ketika
bidang netral mesin bergeser (lihat gambar segitiga ggm-nya), sedangkan pada
gambar 2.18(b) terlihat bidang netral yang bergeser disertai dengan bergesernya
sikat mesin. Akibat pergeseran tersebut (lihat gambar segitiga ggm-nya), terlihat
ggm resultannya melemah sedemikian rupa.

((a)
a)

(a)

maka tidak akan terdapat percikan bunga api pada sikat-sikat mesin tersebut.
Untuk itu, kutub-kutub kecil yang disebut kutub komutasi ditempatkan ditengahtengah diantara kutub-kutub utama. (b)
Interpole
ini dihubungkan seri terhadap
( b)
Gambar 2.18 Bidang netral yang bergeser disertai dengan bergesernya sikat

2. 18
Bidang netral
yang bergeser
disertai
dengan
bergesernya
sikat mesin.
kumparanGambar
rotor.
Sehingga
dengan
adanya
fluks
dari
interpole
ini akan dapat
mesin.

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf

mencegah/mengurangi adanya tegangan yang muncul pada kawat-kawat yang


b. Penambahan2.6.3.2
Kutub
Bantu (Interpole)
Penambahan
Kutub Bantu (interpole)
sedang
melakukan
proses
komutasi.
Ide dasar penambahan kutub bantu (interpole) yaitu jika tegangan pada kawatIde dasar
penambahanproses
kutub bantu
(interpole)
yaitu jika tegangan
padanol, maka
kawat yang sedang
melakukan
komutasi
penyearahan
dibuat
kawat-kawat
yang dipikul
sedang
melakukan
proses
komutasi penyearahan
dibuat
tidak Ketika
akan terdapat
bunga
api pada
sikat-sikat
mesin
Untuk
itu,
beban percikan
yang
mesin
meningkat
dan
arustersebut.
rotornol,
pun
meningkat,
kutub-kutub kecil yang disebut kutub komutasi ditempatkan ditengah- tengah
diantaraperubahan/
kutub-kutubpergeseran
utama. Interpole
dihubungkan
seripula.
terhadap
besarnya
bidangininetral
meningkat
Hal40kumparan
tersebut akan
rotor. Sehingga dengan adanya fluks dari interpole ini akan dapat
menyebabkan
timbulnyaadanya
tegangan
pada
yangyang
sedang
mencegah/mengurangi
tegangan
yangkonduktor-konduktor
muncul pada kawat-kawat
sedang melakukan proses komutasi.
melakukan
komutasi.
itu fluks
interpole
menghasilkan
Ketika beban
yang Pada
dipikulsaat
mesin
meningkat
dan juga
arus meningkat,
rotor pun meningkat,
besarnya perubahan/ pergeseran bidang netral meningkat pula. Hal tersebut akan
tegangan
pada konduktor-konduktor
tersebut
dan berlawanan dengan
tegangan
menyebabkan
timbulnya tegangan pada
konduktor-konduktor
yang sedang
melakukan komutasi. Pada saat itu fluks interpole juga meningkat, menghasilkan
yang
timbulpada
akibat
pergeseran bidang tersebut
netral. dan berlawanan dengan tegangan
tegangan
konduktor-konduktor
yang timbul akibat pergeseran bidang netral.
IA

Jangkar

VT

IA

Gambar 2. 19 Motor DC yang dilengkapi dengan kutub bantu

Gambar 2.19 Motor DC yang Dilengkapi Dengan Kutub Bantu

Sumber : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf

2.6.3.3 Belitan Kompensasi (Compensating Windings)

c. Belitan Kompensasi (Compensating Windings)


Belitan kompensasi ini dihubungkan seri terhadap kumparan, rotor belitan ini
Belitan
kompensasi
inipenyimpangan
dihubungkan yang
seri terhadap
kumparan,
belitan
bertujuan
untuk
mengurangi
timbul akibat
reaksi rotor
jangkar.
Fluks yang ditimbulkan oleh reaksi jangkar diimbangi oleh fluks yang
ini ditimbulkan
bertujuan untuk
penyimpangan
yang timbul
reaksi jangkar.
oleh mengurangi
belitan kompensasi
yang besarnya
sama akibat
dan berlawanan.
Ketika beban berubah, maka reaksi jangkar yang berubah akan selalu diimbangi
Fluks
yangbelitan
ditimbulkan
oleh
reaksibidang
jangkar
diimbangi
oleh fluks yang
oleh fluks
kompensasi,
sehingga
netralnya
tidak bergeser.
Teknik ini memiliki kelemahan karena mahal harganya, dan juga masih
ditimbulkan oleh belitan kompensasi yang besarnya sama dan berlawanan. Ketika
memerlukan interpole untuk mengatasi tegangan yang tidak dapat diatasi oleh

2 n

2 n

Sumber : https://www.scribd.com/doc/178751072/motor-dc-docx
belitan kompensasi. Karenanya teknik ini digunakan untuk motor-motor yang

bekerja ekstra berat, dimana pelemahan fluks akan menjadi masalah yang serius.
Pengereman
II.8 Sistem Kontrol Kecepatan
Pengereman merupakan suatu cara untuk mempercepat tercapainya keadaan diam
PengeremanDalam
Pada Motor
DC
sistem yang II.9
bergerak.
pengereman
Motor DC dikenal 3 macam cara, yaitu :
Pengereman merupakan suatu cara untuk mempercepat tercapainya keadaan diam dari
a. Pengereman
Dinamik
(Reostatik).
sistem
yang bergerak.
Dalam pengereman Motor DC dikenal 3 macam cara, yaitu :
a.
Pengereman
Dinamik
(Reostatik) resistor padakumparan jangkar. Semakin be
Dilakukan dengan cara menyisipkan
Dilakukan dengan cara menyisipkan resistor padakumparan jangkar. Semakin besar
resistor yang dihubungkan
ke jangkar,
maka
waktu
yanguntuk
diperlukan
untuk menca
resistor yang dihubungkan
ke jangkar, maka
waktu
yang diperlukan
mencapai
kondisi
diam akan semakin
kondisi diam akan
semakin
cepat.cepat.

Gambar 2. 20 Pengereman Dinamik


Gambar Bagan
Pengereman Dinamik
Motor akan
berhenti berputar
denganElectrical,
mengikuti prosedur
sebagai berikut:
Sumber:
Marine
Sardono
Sarwito
Switch pada terminal mati
Motor akan berhenti
berputar dengan mengikuti prosedur sebagai berikut:
R1 akan terhubung dengan terminal motor (terminal A dan terminal B)
Switch pada terminal
mati ini remanen dari rotasi energi motor menjadi tahanan (R1), membuat
Pada kondisi
motor menurun drastis dan sekarang fungsi motor berubah menjadi
R1 akan terhubungputaran
dengan
terminal motor (terminal A dan terminal B)
generator
Sangat penting
untuk
mempertahankan
torsi / momen
putar agar
tetap konstan
b. Pengereman
Plugging.
Pada
kondisi iniSecara
remanen
dari
rotasi
energi motor
menjadi
tahanan
(R1), membu
Control R1, atur Ia jangan terlalu tinggi (< 2 x Ia nominal).
Pada prinsipnya
melaukukan
pembalikan arah putaran dari mesin
putaran
motor
menurun
drastis
b. Pengereman
secara
Pluggingdan sekarang fungsi motor berubah menjadi
penggerak dan
dapatmelaukukan
dilakukan
dengan
polaritassumber
pada salah satu
Padaini
prinsipnya
pembalikan
arahmembalik
putaran dari mesin
penggerak dan ini dapat
generator
dilakukan dengan membalik polaritassumber pada salah satu kumparannya.
kumparannya.
Sangat penting untuk mempertahankan torsi / momen putar agar tetap konstan
Control R1, atur Ia jangan terlalu tinggi (< 2 x Ia nominal)

Gambar 2. 21 Pengereman secara Plugging


Gambar
Pengereman Plugging
Biasa
dipakai dalam
control elevator
rolling mills,
printingSarwito
presses, dll.
Sumber:
Marine
Electrical,
Sardono

Pada
metoda
ini
koneksi
pada
terminal-terminal
armature
akan
sehingga
Biasa dipakai dalam control elevator rolling mills, printing terbalik,
presses,
dll.
motor akan berputar berlawanan arah. Akibatnya, voltase Vt dan Ea bekerja
Pada metoda ini dalam
koneksi pada terminal-terminal armature akan terbalik, sehingga
arah yang
sama sepanjang
sirkuit.Akibatnya, voltase Vt dan Ea bekerja dalam
motor akan berputar
berlawanan
arah.
Ia (Armature current) < 2 x Ia nominal.
arah yang sama
sirkuit.
sepanjang
Momen lawan lebih
besar dari metode dinamis.
c. Pengereman
Secara
Ia (Armature
current)
< 2Regeneratif
x Ia nominal.
Pengereman secara regeneratif dapat dilaksanakan dengan cara mengembalikan energi
Momen lawan
lebih besar dari metode dinamis.
kinetik motor dan beban kembali ke sumber.

c. Pengereman Secara Regeneratif.

c. Pengereman Secara Regeneratif.


Pengereman secara regeneratif dapat dilaksanakan dengan cara mengembali
energi kinetik motor dan beban kembali ke sumber.

GambarPengereman
2. 22 Pengereman SecaraRegeneratif
Regeneratif
Gambar
Cara kerja:
Sumber: Marine Electrical, Sardono Sarwito

Saat saklar dihidupkan arus mengalir dari jangkar , ke saklar dan kembali lagi ke
Cara kerja:
jangkar
Saat saklar dihidupkan
arus
mengalir
darijangkar
jangkar
, ke melewati
saklardioda,
danVtkembali
lagi
Saat saklar
dimatikan
maka induktor
akan mengalir
,
dan kembali lagi ke jangkar
jangkar
Saat saklar dimatikan maka induktor jangkar akan mengalir melewati dioda, Vt ,
II.10 Rugi rugi Motor DC
dan kembali Rugi-rugi
lagi kedaya
jangkar
yang terjadi pada sebuah motor arus searah dapat dibagi kedalam :
Rugi- rugi tembaga atau listrik
Pengaturan Putaran

Rugi-rugi besi atau magnet.


Untuk mengubah putaran
Rugi-rugimotor
mekanis. dapat dilakukan berbagai cara, antara lain :
II.11 Medan
PerbedaanShunt/Flux
Motor DC dan AC
1. Pengaturan

Berikut adalah perbedaan antara Motor DC dan Motor AC


No. Indikator
Motor DC
1
Supply arus motor
Direct Current
a, a
2
Sistem Control
Mudah Dikendalikan
3
Komutator
Ada
4
Berat
Lebih Ringan

R E

Gambar Arus

II.12 Keuntungan dan Kerugian


Keuntungan dan Kerugian Motor DC
No. Keuntungan
1
Torsi
dan
Kecepatan
dikendalikan
2
Torsi awal yang besar

Motor AC
An direct Current
Tidak mudah dikendalikan
var
Tidak Ada
Lebih Berat unutk daya yang
sama

Vt

Rsh

Kerugian

Pengaturan ini dapat dilakukan dengan


tahanan variabel yang
mudah cara
Biayamenyisipkan
perawatan relative mahal
dipasang secara seri terhadap kumparan medannya. Pengaturan putaran dengan
Untuk motor berdaya besar memiliki harga
cara ini memiliki karakteristik spesifik, diantaranya:
yang relative mahal
3
Sistem
control relative
mudahditemukan
Tidak
cocok untuk
aplikasi berdaya
besar
Kecepatan
terendah
dapat
ketika
resistansi
variabel
sama deng
4
Baik digunakan untuk motor bedaya Tidak cocok di lingkungan kurang bersih
nol
rendah
atau berdebu
5
Desainnya
mudah
dipahami
Tidak terlalu
cocok untuk
kecepatan tinggi
Kecepatan tertinggi akan dibatasi oleh
kapasitas
maksimal
poros motor g
II.13 Aplikasi Motor DC di Dunia Marine dan Darat
sentrifugal
No Darat
Marine
1
2
3

Elevator (Series)
Lokomotif listrik (Series)
Konveyor (Series)

Crane
Hydraulic pump
Blower dan fan

DAFTAR PUSTAKA
Doppelbauer, M., 2014. The invention of the electric motor 1800-1854 [WWW Document]. URL
https://www.eti.kit.edu/english/1376.php (accessed 9.25.16).
Hughes, A., 2006. Electric motors and drives: fundamentals, types, and applications, 3rd ed. ed.
Elsevier/Newnes, Amsterdam; Boston.
Sumardjati, P., Yahya, S., Mashar, A., 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik. Jkt. Dir.
Pembin. Sekol. Menengah Kejuru.
http://www.electrical4u.com/dc-motor-or-direct-current-motor/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30893/3/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai