PENDAHULUAN
Pada era yang modern ini teknologi sudah banyak berkembang pesat dalam membantu pekerjaan
manusia sehari – hari, seperti dibidang transportasi, pertanian, industri, dan hal lain yang dapat kita
rasakan dari kemajuan teknologi. Motor merupakan salah satu hal penting dari bidang transportasi
dan industri, dengan adanya teknologi manusia dapat menciptakan inovasi baru yaitu motor listrik
yang diharapkan memiliki karakteristik yang handal dan efisien yang maksimal. Agar mencapai
titik ini harus dilakukan modifikasi di beberapa bagian motor agar mampu bekerja dengan efisien.
Motor listrik sendiri dibagi menjadi dua, yaitu, motor arus searah dan motor induksi. Motor induksi
adalah suatu mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik yang disuplai oleh sumber
arus tegangan bolak balik (AC) menjadi energi mekanik berdasarkan prinsip induksi elektro
magnetik. Sedangkan motor arus searah adalah suatu mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah
energi listrik yang disuplai oleh sumber arus tegangan searah (DC) menjadi energi mekanik
berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.
Motor arus searah secara umum memiliki beberapa bagian yang diam dan bagian yang berputar.
Bagian yang diam atau biasa disebut stator merupakan tempat diletakkannya kumparan medan
yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi magnet sedangkan pada bagian yang berputar atau biasa
disebut rotor memiliki bagiannya yaitu rangkaian jangkar seperti kumparan jangkar, komutator dan
sikat.
Motor arus searah bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua fluksi magnetik. Yang dimaksud
dari interaksi dua fluksi magnetik adalah pada kumparan medan akan menghasilkan fluksi magnet
yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan dan pada kumparan jangkar akan
menghasilkan fluksi magnet yang melingkar. Sehingga dapat menimbulkan suatu gaya yang akan
menimbulkan momen putar atau torsi.
Motor arus searah sendiri memiliki banyak sekali manfaat dalam kehidupan sehari – hari,
contohnya dibidang industri, pada bidang industri sendiri banyak membutuhkan motor arus searah
untuk mempercepat suatu pekerjaan agar lebih efisien sehingga pekerjaan dapat selesai lebih cepat
dan menghemat pengeluaran.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang diatas maka menghasilkan suatu rumusan masalah
sebagai berikut :
1.3 Tujuan
BAB II
LANDASAN TEORI
motor arus searah adalah suatu mesin listrik yang berfungsi untuk mengubah energi listrik yang
disuplai oleh sumber arus tegangan searah (DC) menjadi energi mekanik berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik.
Motor arus searah secara umum memiliki beberapa bagian yang diam dan bagian yang berputar.
Bagian yang diam atau biasa disebut stator merupakan tempat diletakkannya kumparan medan
yang berfungsi untuk menghasilkan fluksi magnet sedangkan pada bagian yang berputar atau biasa
disebut rotor memiliki bagiannya yaitu rangkaian jangkar seperti kumparan jangkar, komutator dan
sikat.
Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengonversi energi listrik
menjadi energi mekanik. Energi mekanik digunakan untuk, menggerakan kompresor, memutar fan
atau blower. Motor listrik digunakan juga dirumah contoh nya pada mixer, bor listrik, dan fan
angin.
Rangka (frame) mesin arus searah seperti juga mesin-mesin listrik lainnya secara umum
memiliki dua fungsi, yaitu :
Untuk mesin kecil, pertimbangan harga lebih dominan dari pada beratnya, biasanya
rangkanya terbuat dari besi tuang (cast iron), tetapi untuk mesin-mesin besar umumnya terbuat dari
baja tuang (cast steel) atau lembaran baja (rolled steel). Rangka ini pada bagian dalam dilaminasi
untuk mengurangi rugi-rugi inti, selain itu rangka ini juga harus memiliki permeabilitas yang tinggi,
disamping kuat secara mekanik. Biasanya pada motor terdapat papan nama (name plate) yang
bertuliskan spesifikasi umum atau data-data teknik dari mesin, juga terdapat kotak ujung yang
merupakan tempat-tempat ujung-ujung belitan penguat medan dan lilitan jangkar.
2.2.2 Kutub
Kutub medan memiliki dua inti kutub yaitu kutub dan sepatu kutub. Sepatu kutub yang
berdekatan dengan celah udara dibuat lebih besar dari badan inti. Adapun fungsi dari sepatu kutub
adalah :
Inti jangkar umum digunakan dalam motor arus searah adalah berbentuk silinder yang diberi
alur-alur pada permukaannya untuk tempat melilitkan kumparan-kumparan tempat terbentuknya
GGL induksi. Inti jangkar yang terbuat dari bahan ferromagnetik, dengan maksud agar komponen-
komponen (lilitan jangkar) terletak dalam daerah yang induksi magnetnya besar, supaya ggl induksi
dapat bertambah besar. Seperti halnya inti kutub magnet maka jangkar dibuat dari bahan berlapis-
lapis tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus linier ditunjukkan pada
gambar dibawah
Gambar 2 Inti Jangkar yang berlapis lapis
Bahan yang digunakan dari jangkar ini adalah sejenis campuran baja silikon.
Ggl induksi dapat terjadi pada kumparan jangkar. Pada motor DC penguatan kompon
panjang kumparan medannya diserikan terhadap kumparan jangkar, sedangkala pada motor DC
penguatan kompon pendek kumparan medan serinya dipararel terhadap kumparan jangkar.
Kumparan medan merupakan sebuah susunan konduktor yang dibelitkan pada inti kutub.
Rangkaian medan berfungsi untuk menghasilkan fluksi utama dibentuk dari kumparan pada setiap
kutub.
2.2.6 Komutator
Komutator berfungsi untuk penyearah tegangan yang terdiri dari lempengan tembaga yang
dirakit kedalam silinder yang dipasang pada poros.
berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus ke kumparan jangkar. selain itu sikat memegang
peranan penting untuk terjadinya komutasi. Karbon yang ada diusahakan memiliki konduktivitas
yang tinggi untuk mengurangi rugi-rugi listrik. Agar gesekan antar komutator-komutator dan sikat
tidak mengakibatkan ausnya komutator. Maka sikat harus lebih lunak dari pada komutator.
disekelilingnya. Pada saat konduktor yang dialiri arus listrik yang ditempatkan pada suatu medan
magnet maka konduktor akan mengalami gaya mekanik,
Gambar 3 (a) menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus listrik menghasilkan
medan magnet disekelilingnya. Arah medan magnet yang dihasilkan oleh konduktor dapat
diperoleh dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Kuat medan tergantung pada besarnya arus
yang mengalir pada konduktor.
(b) menunjukkan sebuah medan magnet yang arah medan magnetnya adalah dari kutub utara
menuju kutub selatan. Pada saat konduktor dengan arah arus menjahui pembaca ditempatkan
didalam medan searagam maka medan gabungannya akan seperti yang ditunjukan (c) daerah di
atas konduktor, medan yang ditimbulkan konduktor, medan yang ditimbulkan konduktor adalah
dari kiri ke kanan, atau pada arah yang sama dengan medan utama. Hasilnya adalah memperkuat
medan atau menambah kerapatan fluksi di atas konduktor dan melemahkan medan atau
mengurangi kerapatan fluksi di bawah konduktor.
Dalam keadaan ini, fluksidi daerah di atas konduktor yang kerapatannya bertambah akan
mengusahakan gaya ke bawah kepada konduktor, untuk mengurangi kerapatannya. Hal ini
menyebabkan konduktor mengalami gaya berupa dorongan ke arah bawah. Begitu juga halnya jika
arah arus dalam konduktor dibalik. Kerapatan fluksi yang berada di bawah konduktor akan
bertambah sedangkan kerapatan fluksi di atas konduktor berkurang. Sehingga konduktor akan
mendapatkan gaya tolak ke arah atas.
Konduktor yang mengalirkan arus dalam medan magnet cenderung bergerak tegak lurus
terhadap medan.
Prinsip kerja sebuah motor arus searah dapat dijelaskan dengan gambar berikut ini.
kiri.
Gambar 5 Aturan Tangan Kiri Penentuan Arah Gerak Kawat Berarus
Besarnya gaya F = B . I . l . sinθ, karena arus jangkar (I) tegak lurus dengan arah induksi
magnetik (B) maka besar gaya yang dihasilkan oleh arus yang
mengalir pada konduktor jangkar yang ditempatkan dalam suatu medan adalah :
F = B . I . l Newton........................................................................................ (2.1)
Dimana :
T = F.r............................................................................................................... (2.2)
Bila torsi yang dihasilkan motor lebih besar dari pada torsi beban maka motor akan berputar.
Besarnya torsi beban dapat dituliskandengan:
T= .................................................................................................. (2.3)
.
K = .............................................................................................................. (2.4) Hubungan
antara kecepatan fluks medan dan tegangan motor DC ditunjukan dalam persamaan berikut :
Gaya Elektromagnetik
Ea = k Φ n .........................................................................................................(2.5)
Dimana :
a = cabang parallel
T = torsi (N-m)
P = jumlah kutub
z = jumlah konduktor
Motor arus searah penguatan terpisah adalah motor arus searah yang sumber tegangan
penguatannya berasal dari luar motor. kumparan medan disuplai dari sumber tegangan DC.
Rangkaian ekivalen motor arus searah penguatan bebas dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Vt = Ea + Ia Ra
Vf = If + Rf
Dimana :
Pada motor yang dipteral shunt dan motor yang dipteral secara terpisah fluks medan hampir
tetap besarnya. Akibatnya, pertambahan momen kakas harus disertai dengan penambahan arus
armature yang sangat hampir sebanding besarnya dan karenanya dengan sedikit penurunan pada
tgl lawan agar penambahan arus tersebut dapat melalui tahanan armature yang kecil. Seperti motor
induksi sangkar tupai, motor shunt sesungguhnya merupakan suatu motor berkecepatan tetap yang
mempunyai sekitar 5 persen penurunan kecepatan dari keadaan tanpa beban ke beban penuh.
Motor dc jenis shunt pada motor shunt, kumparan medan shunt dibuat dengan banyak lilitan
kawat kecil sehingga mempunyai tahanan yang tinggi. Motor shunt mempunyai rangkaian jangkar
dan medan yang dihubungkan parallel yang memberikan kekuatan medan dan kecepatan motor
yang sangat konstan. Kecepatan motor dapat dikontrol di atas kecepatan dasar. Kecepatan motor
akan menjadi berbanding terbalik dengan arus medan. Ini berarti motor shunt berputar
cepat dengan arus medan rendah dan berputar lambat pada saat arus medan ditambah. Motor shunt
dapat melaju pada kecepatan tinggi jika arus kumparan medan hilang.
Dimana :
Ish = arus kumparan medan shunt (ohm)
Vsh = tegangan terminal medan motor arus searah (volt)
Rsh = tahanan medan shunt (ohm)
IL = arus beban (ampere)
Pada motor DC, penambahan beban akan disertai dengan penambahan arus armature dan
fluks medan stator (asal besinya tidak jenuh sama sekali). Karena fluks bertambah besar menurut
beban, maka kecepatannya harus berkurang untuk menjaga kesetimbangan antara tegangan yang
diberikan dan tegangan lawan; selanjutnya, penambahan arus armature yang disebabkan oleh
penambahan momen- kakas lebih kecil dari pada yang tedapat pada motor shunt karena
penambahan fluks. Karenanya motor seri merupakan suatu motor dengan kecepatan berubah-ubah
yang ditandai dengan suatu karakteristik kecepatan beban yang melungkung ke bawah Pada
pemakaian yang memerlukan beban lewat momen-kakas yang berat, karakteristik tersebut
sungguh menguntungkan karena beban lewat daya yang bersangkutan dijaga pada harga yang lebih
sesuai oleh penurunan kecepatan yang bersangkutan. Karakteristik awal kerja yang baik juga
diperoleh dari penambahan fluks menurut penambahan arus armature.
Motor dc jenis seri terdiri dari medan seri dibuat dari sedikit lilitan kawat besar yang
dihubungkan seri dengan jangkar. Jenis motor dc ini mempunyai karakteristik torsi start dan
kecepatan variable yang tinggi. Ini berarti bahwa motor dapat start atau menggerakkan beban yang
sangat berat, tetapi kecepatan akan bertambah kalau beban turun. Motor dc seri dapat
membangkitkan torsi starting yang besar karena arus yang sama yang melewati jangkar juga
melewati medan. Jadi, jika jangkar memerlukan arus lebih banyak, arus ini juga melewati medan,
menambah kekuatan medan. Oleh karena itu, motor seri
berputar cepat dengan beban ringan dan berputar lambat saat beban ditambahkan.
Ia = [ ]......................................................................................................(2.14)
Ia = IL = IF.......................................................................................................(2.15)
Dimana :
Ia =arus kumparan medan seri (ampere)
IL = arus medan seri (ampere)
Motor DC Jenis kompon menggunakan lilitan seri dan lilitan shunt, yang umumnya digabung
sehingga medan-medannya bertambah secara komulatif. Hubungan dua lilitan ini menghasilkan
karakteristik pada motor medan shunt dan motor medan seri. Kecepatan motor tersebut bervariasi
lebih sedikit dibandingkan motor shunt, tetapi tidak sebayak motor seri. Motor dc jenis compound
juga mempinyai torsi starting lebih besar dari shunt, tapi lebih kecil dibandingkan jenis seri.
Keistimewaan gabungan ini membuat motor compound memberikan variasi penggunaan yang luas.
Pada motor majemuk (compound) medan seri dapat dihubungkan baik secara kumulatif,
sehingga agm-nya ditambahkan pada agm yang berasal dari medan shunt- nya, atau secara
differensial, sehingga berlawanan. Hubungan diferesial sangat janrang digunakan. Seperti
diperlihatkan oleh kurva bergaris putus-putus pada suatu motor majemuk yang dihubungkan secara
komulatif mempunyai karakteristik kecepatan beban yang terletak di tengahtengah antara motor
shunt dan motor seri, dan turunya kecepatan menurut beban tergantung pada jumlah relative dari
amper-belitan pada medan shunt dan medan seri. Motor tersebut tidak mempunyai kerugian
berupa kecepatan beban ringan yang sangat tinggi yang terdapat pada motor seri, tetapi sampai
pada tingkatan tertentu masih mempunyai keuntungan peneralan seri.
Dimana :
Dimana :
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Perancangan
Desain sistem atau perancangan sistem adalah merancang atau mendesain suatu sistem yang
baik, yang isinya adalah langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk
mendukung operasi sistem. Desain ini digunakan sebagai acuan gambaran umum sistem atau
mendefinisikan cara kerja sistem secara singkat dan umum. Perancangan ini terdiri dari diagram
blok serta fungsi dan fitur.
Pada sistem ini dibagi kedalam beberapa bagian seperti yang tertampil di Gambar 1, antara lain
baterai, mikrokontroller (Arduino Nano), rangkaian driver gate mosfet, bidirectional inverter dan
Back EMF (rangkaian pembagi tegangan). Pada saat pedal gas diinjak, supply listrik dari baterai
masuk ke rangkaian bidirectional inverter yang keluarannya dapat mengatur kecepatan motor
BLDC.
Pada saat pedal gas dilepas, energi sisa dari putaran motor BLDC akan masuk ke rangkaian
bidirectional inverter untuk mengubah tegangan AC menjadi DC. Tegangan DC keluaran dari
bidirectional inverter akan digunakan untuk pengisian daya pada baterai.
Perancangan perangkat lunak akan dibuat menggunakan bahasa pemograman Arduino, yaitu
bahasa C yang meliputi pembacaan ADC, pembuatan sinyal PWM, algoritma mengurutkan fasa
dan algoritma untuk mengatifkan PWM. Berikut ini merupakan flowchart yang diprogram ke
dalam Arduino Nano sebagai mikrokontroller untuk sistem ini.
Gambar 13 Diagram Alir Sistem
1. Pedal gas dengan nilai ADC akan menginialisasi PWM, dan port I/O untuk urutan pada
motor BLDC.
2. Untuk menentukan urutan fasa awal menggunakan nilai BEMF yang dihasilkan motor DC
brushless untuk mendapat urutan fasa awal yang sesuai dengan algoritma.
3. Setelah posisi rotor sesuai dengan urutan fasa yang ditetapkan, Back EMF membaca
keadaan dan melihat Back EMF tersebut mengikuti urutan fasa atau tidak.
4. Jika Back EMF sesuai dengan kombinasi urutan fasa yang ditetapkan sesuai maka motor
DC brushless akan berputar.
5. Motor DC brushless akan berhenti atau ke kunci ketika urutan fasa terjadi kesalahan.
3.1.3 IR2101
Rangkaian gate driver berfungsi sebagai penghubung antara sinyal pengendali tegangan titik G
terhadap S pada MOSFET. Tegangan tersebut bernama voltage gate to source (VGS). Secara
umum metode yang sering digunakan adalah metode bootstrap.
Gambar 14 Rangkaian Boostrap MOSFET Setengah Jembatan
Rangkaian tersebut berfungsi untuk mensaklarkan kaki G terhadap S. Jika MOSFET diinginkan
menyala maka rangkaian akan melakukan fungsi push sehingga kaki G dan S terhubung ke sumber
tegangan, sedangkan jika diinginkan MOSFET mati maka rangkaian akan melakukan fungsi pull
sehingga kaki G dan S terhubung singkat melalui transistor pull di dalam IC tersebut. Referensi
dari VGS keluaran LO adalah ground sehingga VGS yang keluar di kaki LO sebenarnya bisa
tegangan yang sama dengan yang digunakan untuk menyalakan IC.
Dalam satu siklus setiap pasangan dioda akan konduksi selama 60° dengan urutan konduksi
C_High+B_Low, C_High+A_Low, B_High+A_low, B_High+C_Low, A_High+C_Low,
A_High+B_Low dan setiap dioda akan konduksi selama 120° dalam satu siklus periode tegangan
3 fasa masukan. Dalam satu siklus gelombang tiga fasa terjadi 6 kali komutasi dari ke enam pasang
dioda secara bergantian dan bersamaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pengujian kinerja bidirectional inverter diberi beban berupa motor BLDC dengan input
tegangan 24V 45Ah.
BAB V
5.1 Kesimpulan
1. Motor DC adalah suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik yang menggunakan sumber tegangan arus DC. Motor DC ini sangat
berguna dalam kehidupan sehari hari, contoh nya pada rumah tangga motor DC
terdapat pada mixer, fan, dan bor listrik, dan lainnya
2. Motor DC memiliki bagian bagian nya, ada yang diam (stator) ada yang berputar
(rotor), pada bagian stator yang mana merupakan tempat terjadinya fluksi magnet
sedangkan pada rotor tempat terjadinya perputaran sehingga motor dapat berfungsi
3. Motor DC memiliki banyak jenis, yaitu : berpenguatan terpisah, shunt, seri,
kompon. Masing masing jenis tersebut memiliki keunggulan dan kekurangan nya
masing masing tergantung penggunaannya
5.2 Saran
Motor DC merupakan suatu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik, Motor DC ini sangat berguna dalam kehidupan sehari – hari atau pada bidang industri,
ini sangat penting untuk kita pelajari lebih dalam tentang motor arus searah.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/BST/article/download/5700/4248
2. http://repository.untag-sby.ac.id/228/3/bab%202.pdf
3. http://eprints.uny.ac.id/66428/4/4.BAB%20II.pdf
4. http://eprints.polsri.ac.id/1690/3/BAB%20II.pdf
5. https://repository.telkomuniversity.ac.id/pustaka/files/152543/jurnal_eproc/perancangan-
driver-motor-dc-brushless-dengan-sistem-pengereman-regeneratif-pada-mobil-listrik.pdf