Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH HYBRID

MOTOR DC

Disusun Oleh:

Nama : Rispandi

NIM : 1723042003

Kelas : PTO/01

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong
penulis dalam menyelesaikan tugas ini dengan penuh kemudahan. Sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpahkan
kepada baginda tercinta  Rasulullah SAW.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu baterai sebagai
salah satu pengubah energi. Penulis  menyadari bahwa makalah ini masih kurang
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

Bantaeng, 8 April 2020

        

Rispandi

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Motor arus searah (motor DC) adalah mesin yang mengubah energi listrik arus
searah menjadi energi mekanis. 1 Sebuah motor listrik berfungsi untuk mngubah daya
listrik menjadi daya mekanik. Pada prinsip pengoperasiannya, motor arus searah
sangat identik dengan generator arus searah. Kenyataannya mesin yang bekerja
sebagai generator arus searah akan dapat bekerja sebagai motor arus searah. Oleh
sebab itu, sebuah mesin arus searah dapat digunakan baik sebagai motor arus searah
maupun generator arus searah. Berdasarkan fisiknya motor arus searah secara umum
terdiri atas bagian yang diam dan bagian yang berputar. Pada bagian yang diam
(stator) merupakan tempat diletakkannya kumparan medan yang berfungsi untuk
menghasilkan fluksi magnet sedangkan pada bagian yang berputar (rotor) ditempati
oleh rangkaian jangkar seperti kumparan jangkar, komutator dan sikat. Motor arus
searah bekerja berdasarkan prinsip interaksi antara dua fluksi magnetik. Dimana
kumparan medan akan menghasilkan fluksi magnet yang arahnya dari kutub utara
menuju kutub selatan dan kumparan jangkar akan menghasilkan fluksi magnet yang
melingkar. Interaksi antara kedua fluksi magnet ini menimbulkan suatu gaya sehingga
akan menimbulkan momen puntir atau torsi. Motor listrik merupakan perangkat
elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi
mekanik ini digunakan untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower,
menggerakkan kompresor, mengangkat bahan , dan lain lain. Motor listrik digunakan
juga dirumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan industri. Motor listrik kadangkala
disebut “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri. Motor DC terdapat dalam
berbagai ukuran dan kekuatan, masing- masing didisain untuk keperluan yang
berbeda-beda namun secara umum memiliki berfungsi dasar yang sama yaitu
mengubah energi elektrik menjadi energi mekanik. Sebuah motor DC sederhana

3
dibangun dengan menempatkan kawat yang dialiri arus di dalam medan magnet
kawat yang membentuk loop ditempatkan sedemikian rupa diantara dua buah magnet
permanen. Bila arus mengalir pada kawat, arus akan menghasilkan medan magnet
sendiri yang arahnya berubah-ubah terhadap arah medan magnet permanen sehingga
menimbulkan putaran. 2Keuntungan pemakaian motor dc terletak di dalam berbagai
karakteristik penampilan yang diberikan oleh banyaknya kemungkinan dari peneralan
shunt, seri dan Kompon. Bebrapa karakteristik tersebut telah disinggung secara
singkat pada bagian ini. Masih banyak lagi kemungkinan yang ada jika ditambahkan
lagi seperangkat sikat sehingga diperoleh tegangan lain dari komutator. Jadi keluasan
dari pemakaian dari system mesin dc dan mudahnya dipasangkan system
pengaturannya, baik secara manual maupun automatis, merupakan sifat-sifatnya yang
menonjol. Karakteistik-karakteristik tersebut akan dibahas pada bab ini mengenai
keadaan ejeknya dan kerja dinamikanya.

B. Tujuan
Tujuan penulis menyusun makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami pengertian Motor DC
2. Mengetahui dan memahami jenis-jenis Motor DC
3. Mengetahui dan memahami Prinsip kerja Motor DC
4. Mengetahui dan memahami pengertian Motor DC Brushless
5. Mengetahui dan memahami prinsip kerja Motor DC Brushless

4
BAB II
PEMBAHASAN TEORI

Pengertian Motor Dc
Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Kebanyakan motor listrik beroperasi melalui interaksi medan magnet dan konduktor
pembawa arus untuk menghasilkan kekuatan, meskipun motor elektrostatik
menggunakan gaya elektrostatik. Proses sebaliknya, menghasilkan energi listrik dari
energi mekanik, yang dilakukan oleh generator seperti alternator, atau
dinamo. Banyak jenis motor listrik dapat dijalankan sebagai generator, dan
sebaliknya.Motor listrik dan generator yang sering disebut sebagai mesin-mesin
listrik.  
Motor listrik DC (arus searah) merupakan salah satu dari motor DC. Mesin arus
searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Generator DC alat yang mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik DC. Motor DC alat yang mengubah energi
listrik DC menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor DC dapat difungsikan
sebagai generator atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan sebagai motor DC.
 Pada motor DC kumparan medan disebut stator (bagian yang tidak berputar)
dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika tejadi putaran pada
kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka akan timbul tagangan (GGL)
yang berubah-ubah arah pada setiap setengah putaran, sehingga merupakan tegangan
bolak-balik.
Prinsip dari arus searah adalah membalik phasa negatif dari gelombang
sinusoidal menjadi gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan
komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang
berputar dalam medan magnet,dihasilkan tegangan (GGL) seperti yang terlihat pada
Gambar dibawah ini sebagai berikut :

5
Bagian-bagian dari motor DC

1. Badan Mesin
Badan mesin ini berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan
kutub magnet, sehingga harus terbuat dari bahan ferromagnetik.Fungsi lainnnya
adalah untuk meletakkan alat-alat tertentu dan mengelilingi bagian-bagian dari mesin,
sehingga harus terbuat dari bahan yang benar-benar kuat, seperti dari besi tuang dan
plat campuran baja.
2. Inti kutub magnet dan belitan penguat magnet
Inti kutub magnet dan belitan penguat magnet ini berfungsi untuk mengalirkan arus
listrik agar dapat terjadi proses elektromagnetik. Adapun aliran fluks magnet dari
kutub utara melalui celah udara yang melewati badan mesin.
3. Sikat-sikat
Sikat - sikat ini berfungsi sebagai jembatan bagi aliran arus jangkar dengan bebas,
dan juga memegang peranan penting untuk terjadinya proses komutasi.
4. Komutator

6
Komutator ini berfungsi sebagai penyearah mekanik yang akan dipakai bersama-sama
dengan sikat. Sikat-sikat ditempatkan sedemikian rupa sehingga komutasi terjadi
pada saat sisi kumparan berbeda.

5. Jangkar
Jangkar dibuat dari bahan ferromagnetic dengan maksud agar kumparan jangkar
terletak dalam daerah yang induksi magnetiknya besar, agar ggl induksi yang
dihasilkan dapat bertambah besar.
6. Belitan jangkar
Belitan jangkar merupakan bagian yang terpenting pada mesin arus searah,
berfungsi untuk tempat timbulnya tenaga putar motor.

Prinsip Kerja Motor DC


Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum :
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya.

2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran atau
loop maka kedua sisi loop yaitu pada sudut kanan medan magnet akan mendapatkan
gayapada arah yang berlawanan.

3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar atau torque untuk memutar kumparan.

7
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga
    putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
   elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

            Sedangkan untuk prinsip kerja pada Motor DC adalah jika arus lewat
pada suatu konduktor, timbul medan magnet di sekitar konduktor. Medan magnet
hanya terjadi di sekitar sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor
tersebut. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran arus pada konduktor.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan
medan magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi
dari energi listrik menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung
melalui medan magnet, dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi
sebagai tempat untuk menyimpan energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya
proses perubahan energi, daerah tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

8
Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna, maka
tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi
lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan
maka menimbulkan perputaran pada motor.

Untuk menentukan arah putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan


kiri. Kutub-kutub magnet akan menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub
utara ke kutub selatan. Jika medan magnet memotong sebuah kawat penghantar yang
dialiri arus searah dengan empat jari, maka akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya
ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan F. Prinsip motor  adalah aliran
arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan magnet akan
menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar jika
arus yang melalui penghantar bertambah besar.

9
Motor  DC memiliki tiga komponen utama:        
1. Kutub medan. 
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan
dinamo yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor
DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis
magnetik energi membesar melintasi bukan diantara kutub-kutub dari utara ke
selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih
elektromagnet.Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar sebagai
penyedia struktur medan.

2. Dinamo.
  Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet.
Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke penggerak untuk menggerakan
beban. Untuk kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet
yang dibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti
lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan
selatan dinamo.

3.  Commutator.
  Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator juga membantu dalam
transmisi arus antara dinamo dan sumber daya.

10
Catu tegangan dc dari baterai menuju ke lilitan melalui sikat yang menyentuh
komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua ujung lilitan. Kumparan satu
lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker dinamo adalah sebutan
untuk komponen yang berputar di antara medan magnet.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor. Beban dalam hal ini mengacu kepada keluaran tenaga
putar / torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Beban umumnya dapat dikategorikan ke dalam tiga kelompok :
Beban torque konstan  adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasi dengan kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh
beban dengan torque konstan adalah corveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan.
Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatn operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal
dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan).

11
Beban dengan energi konstan adalah beban dengan
permintaan torque yang berubah dan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh
untuk beban dengan daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.

Jenis-Jenis Motor DC

1. Motor Arus Searah Penguat Terpisah


                               Motor jenis ini, penguat magnetnya mendapat arus dari sumber
tersendiri dan terpisah dengan sumber arus ke rotor. Sehingga arus yang diberikan
untuk jangkar dengan arus yang diberikan untuk penguat magnet tidak terikat antara
satu dengan lainnya secara kelistrikan.

4. Motor Arus Searah dengan Penguat Sendiri

Motor jenis ini yaitu jika arus penguat magnet diperoleh dari motor itu
sendiri. Berdasarkan hubungan lilitan penguat magnet terhadap lilitan jangkar motor
DC dengan penguat sendiri dapat dibedakan

12
a. Motor Shunt
      Motor ini dinamakan motor DC shunt karena cara pengkabelan motor ini yang
parallel (shunt) dengan kumparan armature. Motor DC shunt berbeda dengan motor
yang sejenis terutama pada gulungan kawat yang terkoneksi parallel dengan medan
armature. Kita harus ingat bahawa teori elektronika dasar bahwa sebuah sirkuit yang
parallel juga disebut sebagai shunt. Karena gulungan kawat diparalel dengan
armature, maka disebut sebagai shunt winding dan motornya disebut shunt motor.
Motor DC shunt memiliki skema berikut: 

Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel
dengan gulungan dinamo (A). Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan
penjumlahan arus medan dan arus dinamo.
Karakter kecepatan motor DC tipe shunt adalah :
 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga
torque tertentu setelah kecepatannya berkurang) dan oleh karena itu cocok
untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti
peralatan mesin.

13
 Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan
seri dengan dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan
pada arus medan (kecepatan bertambah).

Motor ini tidak dapat memproduksi arus yang besar ketika mulai melakukan putaran
seperti pada medan kumparan seri .Hal ini berarti motor parallel mempunyai torsi
awal yang lemah. Ketika voltase diaplikasikan ke motor listrik, resistansi yang tinggi
pada kumparan parallel menjaga arus mengalir lambat.
Kumparan armature untuk motor shunt pada dasarnya sama dengan motor seri dan
menggunakan arus untuk memproduksi medan magnetik yang cukup kuat untuk
membuat kumparan armature memulai putaran. Dalam industry, motor shunt
digunakan pada Mesin bubut, Drills, Boring Mills, pembentuk, dan Spinning. Berikut
adalah contoh boring mills yang sering digunakan pada industri.
       Motor shunt mempunyai kecapatan hampir konstan. Pada tegangan jepit konstan,
motor ini mempunyai putaran yang hampir konstan walaupun terjadi perubahan
beban. Perubahan kecepatan hanya sekitar 10 %. Misalnya untuk pemakaian kipas
angin, blower, pompa centrifugal, elevator, pengaduk, mesin cetak, dan juga untuk
pengerjaan kayu dan logam.

14
b. Motor Seri
Motor ini dipasang secara seri dengan kumparan armature. Motor ini, kurang
stabil. Pada torsi yang tinggi kecepatannya menurun dan sebaliknya. Namun, pada
saat tidak terdapat beban motor ini akan cenderung menghasilkan kecepatan yang
sangat tinggi. Tenaga putaran yang besar ini dibutuhkan pada elevator dan Electric
Traction. Kecepatan ini juga dibutuhkan pada mesin jahit.  Motor DC disusun dengan
skema berikut:

Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan dinamo (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.
Karakter kecepatan dari motor DC tipe seri adalah :
 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.

Karena kumparan medan terseri dengan kumparan armature, motor DC seri


membutuhkan jumlah arus yang sama dengan arus yang mengalir melalui kumparan
armature.Pengoperasian dari motor ini sangat mudah untuk dimengerti. Kita tahu,
bahwa kumparan medan terkoneksi secara seri dengan kumparan armature. Hal ini
berarti bahwa power akan teraplikasi pada salah satu ujung dari kumparan medan
yang seri dan ujung lain dari kumparan armature yang terkoneksi dengan brush.

15
Ketika voltase diberikan, arus mulai mengalir dari terminal power supply yang
negative ke kumparan yang seri dan kumparan armature. Kumparan armature tidak
berputar ketika tegangan pertama kali diberikan dan satu-satunya hambatan pada
sirkuit berasal dari konduktor yang digunakan pada armature dan kumparan penguat
medan. Kerena konduktor ini sangat besar, maka konduktor ini hanya akan memiliki
hambatan yang kecil.
Hal ini menyebabkan motor mengambil arus yang besar dari power supply. Ketika
arus yang besar mulai mengalir ke kumparan penguat medan dan kumparan armature
maka akan terbentuk medan magnetic yang cukup kuat. Karena arusnya amat besar,
hal ini menyebabkan kumparan menjadi jenuh, yang akan memproduksi medan
magnet yang amat kuat.
Dalam industry, motor ini digunakan sebagai electric traction, elevator,
kompresor udara, penyedot debu, dan pengering rambut. Contoh yang nyata, dapat
kita temui pada mesin mobil. Ketika pada saat pertama kali dihidupkan, mobil
memerlukan tenaga putaran yang kuat untuk membuat mesin dalam mobil
hidup. Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torsi penyalaan
awal yang tinggi, seperti derek dan alat pengangkat hoist

16
c. Motor Kompon
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor
kompon, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan dinamo (A). Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal
yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase penggabungan (yakni
persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi pula torque
penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.. Dalam industri, motor ini
digunakan untuk pekerjaan apa saja yang membutuhkan torsi besar dan kecepatan
yang constant.

17
Karakter dari motor DC tipe kompon/gabungan ini adalah, makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri),
makin tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini.

Pada motor kompon mempunyai dua buah kumparan medan dihubungkan seri dan
paralel dengan angker. Bila motor seri diberi penguat shunt tambahan seperti gambar
dibawah disebut motor kompon shunt panjang.

Bila motor shunt diberi tambahan penguat seri seperti gambar  dibawah disebut motor
kompon shunt pendek

18
Aplikasi Motor DC
Motor listrik ditemukan dalam aplikasi yang beragam  seperti industri, blower
kipas dan pompa, peralatan mesin, peralatan rumah tangga, alat-alat listrik, dan disk
drive. Mereka mungkin didukung oleh (misalnya, perangkat portabel bertenaga
baterai atau kendaraan bermotor) langsung saat ini, atau dengan arus bolak-balik dari
kotak distribusi sentral listrik. Motor terkecil dapat ditemukan pada jam tangan
listrik. Menengah dimensi motor sangat standar dan karakteristik menyediakan tenaga
mesin nyaman untuk kegunaan industri. Motor listrik sangat terbesar digunakan
untuk penggerak kapal, kompresor pipa, dan pompa air dengan peringkat dalam
jutaan watt. Motor listrik dapat diklasifikasikan oleh sumber tenaga listrik, dengan
konstruksi internal, dengan aplikasi, atau dengan jenis gerakan yang diberikan.
Untuk motor DC sendiri sudah banyak digunakan dalam berbagai bidang
teknologi, antara lain :
1. Aplikasi motor DC sebagai penggerak pintu geser pada otomatisasi sistem
monitoring ruangan penyimpanan database menggunakan PLC omron
CPM1A I/O 30. Penggerak pintu pada sistem penggerak pintu geser pada
otomatisasi sistem monitoring penyimpanan database menggunakan PLC
omron CPM1A I/O 20 yang digunakan adalah motor DC. Untuk
menggerakkan motor DC diperlukan driver motor DC yaitu driver H-Bridge
yang digunakan untuk mengatur motor agar dapat berputar dalam dua arah
yaitu forward (searah jarum jam) dan Reverse(berlawanan arah jarum jam).
Berputarnya motor DC juga dipengaruhi oleh terhalang tidaknya sensor IR
pada pintu. Ketika sensor IR terhalangi maka motor akan membalik
putarannya sehingga akan membuka pintu. Jika pintu dibuka secara paksa
maka alarm akan menyala dikarenakan sensor IR terhalangi oleh benda.

2. Aplikasi motor DC menggunakan paralel port dalam rangkaian robot


sederhana. Motor DC dapat dikendalikan komputer (PC) melalui paralel port.
Untuk dapat mengendalikannya, motor DC perlu dihubungkan sedemikian

19
rupa dengan relay, transistor, dan resistor. Pengembangan dari rangkaian
pengendali motor DC ini dapat berupa sebuah robot berjalan. Pada robot ini
digunakan dua buah motor DC dan empat buah roda, dua roda untuk sisi,
dimana tiap motor DC dihubungkan dengan roda depan. Sehingga roda
penggeraknya berada di roda depan.

3. Aplikasi penyearah Thyristor gelombang penuh satu phasa pada pengendalian


arah putaran motor DC untuk membalik arah putaran kekanan dan putaran ke
kiri adalah sebagai berikut, terdapat dua kelompok penyearah Thyristor yaitu
penyearah 1 dan penyearah 2. Penyearah 1 jika dijalankan, maka motor DC
akan berputar kekanan. dan ketika penyearah 2 dijalankan, maka motor DC
akan berputar ke kiri. Sedangkan untuk mengatur kecepatan motor DC
tersebut, dapat dilakukan dengan mengatur besarnya tegangan yang masuk ke
terminal motor DC.

Pengertian Motor DC Brushless


Motor dc brushless merupakan suatu jenis motor yang memiliki banyak
keunggulan bila dibandingkan dengan berbagai jenis motor konvensional. Motor dc
brushless mempunyai umur yang relatif panjang dan keandalan tinggi karena
disebabkan tidak adanya brush dan mekanikal komutator, sehingga tidak memerlukan
perawatan yang berkala. Keunggulan dan keandalan itulah yang menjadikan motor dc

20
brushless banyak digunakan dalam dunia industri. Umumnya pengklasifikasian motor
dc brushless ialah berdasarkan rangkaian kontrol dan jumlah fasanya. Pada tugas
akhir ini dilakukan penelitian terhadap motor dc brushless yang akan digunakan
sebagai penggerak pada sebuah mobil listrik. Motor dc brushless memiliki prinsip
dasar yang sama dengan motor ac, seperti motor induksi dengan rotor sangkar atau
motor sinkron dengan permanent magnet. Dasar pemikirannya ialah motor dc
brushless merupakan jenis motor yang tidak memiliki komutator dan brush sehingga
jika motor ini dapat dijalankan dengan sumber dc maka dapat disebut sebagai motor
dc brushless. Arus listrik yang dibutuhkan untuk dapat memutar motor dc brushless
yang digunakan pada prototype mobil listrik ini ialah berupa arus listrik ac tiga fasa
dengan nilai tegangan sebesar 12 Volt. Dilatarbelakangi oleh studi kasus tersebut,
maka tugas akhir yang penulis buat terfokus pada perancangan dan implementasi
rangkaian inverter tiga fasa untuk menghasilkan sumber listrik ac tiga fasa sebagai
driver motor dc brushless yang digunakan pada sebuah prototype mobil listrik.

Cara kerja pada motor BLDC cukup sederhana, yaitu magnet yang berada pada poros
motor akan tertarik dan terdorong oleh gaya elektromagnetik yang diatur
oleh driver pada motor BLDC. Hal ini membedakakn motor BLDC dengan motor DC

21
yang menggunakan sikat mekanis yang berada pada komutator untuk mengatur waktu
dan memberikan medan magnet pada lilitan. Motor BLDC ini juga berbeda dengan
motor AC yang pada umumnya menggunakan siklus tenaga sendiri untuk mengatur
waktu dan memberi daya pada lilitan. BLDC dapat memberikan rasio daya dan beban
yang lebih tinggi secara signifikan dan memberikan efisiensi yang lebih baik
dibandingkan motor tanpa sikat tradisional.
Pada prinsip dasar medan magnet adalah kutub yang sama akan saling tolak
menolak sedangkan apabila berlainan kutub maka akan tarik menarik. Jadi jika kita
mempunyai dua buah magnet dan menandai satu sisi magnet tersebut
dengan north (utara) dan yang lainnya south (selatan), maka bagian sisi north akan
coba menarik south, sebaliknya jika sisi north magnet pertama akan menolak
sisi north yang kedua dan seterusnya apabila kedua sisi magnet mempunyai kutub
yang sama .
Prinsip mengenai kutub magnet tersebut dapat diterapkan dalam prinsip kerja motor
BLDC. Secara umum motor BLDC memiliki medan magnet permanen pada rotor dan
magnet yang berasal dari gaya elektromagnet (magnet yang ditimbulkan dari
pemberian input arus listrik) pada bagian kumparan stator.
Pada motor BLDC, kontroler berfungsi untuk mengatur arus masukan yang
harus dialirkan ke kumparan stator untuk dapat menimbulkan medan elektromagnet
yang sesuai untuk memutar rotor. Hal inilah yang menjadi pembeda dengan motor
DC konvensional, dan menggantikan kerja komutasi mekanisnya.

Magnet permanen pada motor BLDC dilengkapi dengan kumparan tiga fase.
Kumparan-kumparan tersebut terletak di bagian stator. Magnet bergerak terletak di
stator. Fase kumparan diaktifkan dengan penyesuain  gerakan rotor. Rotasi berbasis
rotasi medan magnet diilustrasikan pada Gambar dibawah, bagian kiri adalah fase
pergerakan dan bagian kanan adalah fase eksitasi. Fluks stator dihasilkan pada saat
fase eksitasi, dan fluks rotor dihasilkan oleh magnet permanen.

22
Desain konstruksi BLDC motor sebenarnya hampir sama seperti motor
listrik konvensional. Berikut konstruksi umum dari BLDC motor.
Stator
Stator adalah bagian motor yang diam/statis dimana fungsinya sebagai medan putar
motor untuk memberikan gaya elektromagnetik pada rotor sehingga motor dapat
berputar. Stator pada BLDC motor hampir sama dengan stator motor listrik
konvensional, hanya berbeda pada lilitannya. Stator terbuat dari tumpukan baja yang
dilaminasi dan berfungsi sebagai tempat lilitan kawat. Lilitan kawat pada BLDC
motor biasanya dihubungkan dengan konfigurasi bintang atau Y.

Rotor

Rotor adalah bagian motor yang berputar karena adanya gaya elektromagnetik dari
stator. Rotor pada motor BLDC berbeda dengan rotor pada motor DC konvensional

23
yang hanya tersusun dari satu buah elektromagnet yang berada di
antara brushes (sikat). Rotor terdiri dari beberapa magnet permanen yang saling
direkatkan dengan epoxy, serta jumlahnya dapat di-variasikan sesuai dengan desain.
Jumlah kutub magnet berbanding lurus dengan torsi motor, namun berbanding
terbalik dengan RPM. Semakin banyak jumlah kutub magnet pada rotor, semakin
tinggi pula torsi yang akan dihasilkan, namun konsekuensinya RPM motor akan
turun.

Contoh Desain Rotor BLDC Motor (www.zeva.com.au)

Selain itu, torsi juga dipengaruhi oleh besar kecilnya dari “densitas fluks magnet”.
Semakin besar densitas fluks magnet, semakin besar pula torsinya. Oleh karena itu,
diperlukan material yang mempunyai sifat magnetis yang bagus untuk membuat
magnet permanen dapat menghasilkan fluks magnet dengan kerapatan yang tinggi.
Sebelumnya, logam ferrit dipilih karena mempunyai sifat magnetis yang cukup bagus
dan juga harganya murah. Namun seiring kemajuan teknologi material, didapatkan
material yang memiliki sifat magnetis yang sangat bagus seperti “Neodymium (Nd)”.
Logam ferrit mulai ditinggalkan karena mempunyai densitas fluks yang lebih rendah
daripada Neodymium, sehingga untuk mendapatkan perbandingan “Size to Weight”
yang besar, para engineer motor listrik menggunakan logam seperti Neodymium,
sehingga bobot motor dapat berkurang secara drastis.

24
Contoh Magnet Neodymium untuk Rotor (www.magnet-sdm.com)

Sensor Hall

Berbeda dengan motor listrik DC konvensional, sistem komutasi dari motor BLDC
harus diatur secara elektronik karena lilitan kawat pada stator harus dinyalakan-
dimatikan (on-off) atau di-energize secara berurutan dan teratur. Oleh karena itu,
dibutuhkan sensor yang dapat memberikan informasi secara presisi kepada kontroler
untuk mengatur lilitan mana yang harus dialiri listrik.

Skema Sensing pada Motor BLDC (www.learnengineering.org)

Motor BLDC menggunakan tiga sensor Hall yang dipasang dengan jarak 120 o pada
stator untuk mendeteksi bagian rotor yang mana akan terimbas oleh fluks magnet.
Sensor Hall adalah suatu transduser yang menghasilkan tegangan bervariasi ketika
terjadi perbedaan medan magnet. Ketika rotor berputar, perubahan besar medan

25
magnet antara magnet permanen dan gaya elektromagnetik dari lilitan kawat akan
dideteksi oleh sensor Hall sebagai input kontroler. Sehingga proses komutasi dapat
berjalan secara simultan dan kontinyu.
Rangkaian Kontroler Dan Driver

Kontroler pada motor BLDC ibarat otak pada manusia. Tugas kontroler antara lain
mengatur proses komutasi. Setelah mendapat input dari sensor, kontroler dapat
menentukan lilitan mana yang harus dialiri listrik agar motor dapat berputar. Selain
itu, kontroler juga berfungsi sebagai pengatur tegangan input pada motor, sehingga
kecepatan putar motor dapat berubah-ubah sesuai keinginan pengguna. Sedangkan
driver merupakan rangkaian yang berada dalam kendali kontroler yang berfungsi
sebagai pembantu kontroler dalam proses komutasi.

26
Prinsip Kerja Motor BLDC
Prinsip kerja Motor BLDC sebenarnya sama dengan motor listrik DC konvensional.
Perbedaan hanya terletak pada penggunaan brush (sikat). Pada motor DC
konvensional, sikat dan komutator mekanik digunakan dalam proses komutasi.
Sedangkan motor BLDC sudah menggunakan teknologi elektronik dalam proses
komutasinya, yaitu sensor Hall dan kontroler.

Secara garis besar, proses kerja dari motor BLDC dapat dijelaskan dalam gambar
berikut. Motor yang dipakai adalah motor BLDC 3 fasa, berputar searah jarum jam
dan sensor Hall menggunakan default kutub utara.

27
Langkah Kerja Pertama Motor BLDC (www.web-uvic.ca)

Pertama, hall sensor H1 dan H3 bernilai 1 karena mengalami perubahan medan


magnet. Sehingga kontroler akan mengalirkan arus pada lilitan B dan C. Lilitan B
menjadi kutub utara dan lilitan C menjadi kutub selatan. Kutub utara oleh lilitan B
akan memberikan tolakan pada kutub utara magnet rotor, sedangkan kutub selatan
lilitan C akan menarik kutub utara magnet rotor.

28
Langkah Kerja Kedua Motor BLDC (www.web-uvic.ca)

Langkah kedua, hanya sensor H1 yang bernilai “high”, sehingga kontroler akan
menginstruksikan agar lilitan A dan B harus dialiri arus. Lilitan A menghasilkan
kutub selatan dan lilitan B tetap menghasilkan kutub utara. Kutub selatan lilitan A
akan menolak kutub selatan pada magnet rotor. Sedangkan kutub utara lilitan B
menolak kutub utara dari magnet rotor.

29
Langkah Kerja Ketiga Motor BLDC (www.web-uvic.ca)

Langkah ketiga, sensor H1 dan H2 akan bernilai 1. Sehingga kontroler akan


menginstruksikan agar lilitan A dan C dialiri arus. Lilitan A tetap menghasilkan
kutub selatan dan lilitan C menghasilkan kutub utara. Kutub selatan lilitan A akan
menolak kutub selatan dan menarik kutub utara pada magnet rotor. Sedangkan kutub
utara lilitan C menarik kutub selatan dari magnet rotor.

30
Langkah Kerja Keempat Motor BLDC (www.web-uvic.ca)

Langkah keempat, hanya sensor H2 yang bernilai 1. Sehingga kontroler akan


menginstruksikan agar lilitan B dan C dialiri arus. Lilitan B menghasilkan
kutub selatan dan lilitan C tetap menghasilkan kutub utara. Kutub selatan lilitan B
akan menolak kutub selatan pada magnet rotor. Sedangkan kutub utara lilitan C
menarik kutub selatan dari magnet rotor.

31
Langkah Kerja Kelima Motor BLDC (www.web-uvic.ca)

Langkah kelima, sensor H2 dan H3 bernilai 1. Sehingga kontroler akan


menginstruksikan agar lilitan A dan B dialiri arus. Lilitan A menghasilkan
kutub utara dan lilitan B tetap menghasilkan kutub selatan. Kutub utara lilitan A
akan menolak kutub utara dan menarik kutub selatan pada magnet rotor. Sedangkan
kutub selatan lilitan B menolak kutub selatan dari magnet rotor.

32
Langkah Kerja Keenam Motor BLDC (www.web-uvic.ca)

Langkah keenam atau terakhir pada siklus komutasi, hanya sensor H3 yang bernilai 1.
Sehingga kontroler akan menginstruksikan agar lilitan A dan C dialiri arus. Lilitan A
tetap menghasilkan kutub utara dan lilitan C menghasilkan kutub selatan. Kutub
utara lilitan A akan menarik kutub selatan dan menolak kutub utara pada magnet
rotor. Sedangkan kutub selatan lilitan C menarik kutub utara dari magnet rotor.
Keenam proses di atas akan mengalami pengulangan hingga membentuk suatu siklus.
Hal inilah yang menyebabkan motor terus berputar secara kontinyu selama sumber
arus DC masih ada.
Kelebihan Dan Kekurangan Motor BLDC
Sama seperti motor listrik pada umumnya, motor BLDC juga memiliki kelebihan dan
kekurangan yang dijabarkan sebagai berikut:

Kelebihan

33
1. Efisiensi Tinggi. Tidak ada kehilangan tegangan oleh cincin komutator dan
brushes.
2. Hemat Biaya Perawatan. Hal ini dikarenakan brushes seperti pada motor
konvensional tidak digunakan lagi.
3. Perbandingan Torsi-Ukuran Lebih Besar. Hal ini disebabkan medan tarik
yang dihasilkan oleh stator sepenuhnya diterima oleh rotor karena rotor terbuat dari
medan magnet permanen.
4. Polusi Suara yang Lebih Rendah. Hal ini dikarenakan gesekan yang
dihasilkan brushes pada motor konvensional dapat dieliminasi.
5. Pendinginan yang Lebih Mudah. Kabel pada motor BLDC menempel pada
casing. Sehingga memudahkan sistem pendinginan. Hal ini merupakan salah satu
alasan pemilihan motor BLDC untuk masa operasi yang panjang seperti pada mobil
listrik.
6. Tidak Terjadi Bunga Api. Hubungan antara brush dan komutator yang
longgar menyebabkan terjadinya percikan api, hal ini berbahaya jika motor digunakan
pada industri yang sensitif terhadap percikan api, tetapi dengan menggunakan BLDC
motor, dengan tidak adanya komutator dan brush menyebabkan tidak adanya percikan
api yang dirimbulkan oleh motor.
Kekurangan
1. Biaya Pembuatan Mahal. Motor BLDC mempunyai banyak komponen
mahal.
2. Sistem Pengendalian yang Rumit dan Mahal. Hal ini dikarenakan
penggunaan komutator elektronik yang menggantikan komutator mekanik. Selain itu,
pengontrol kecepatan motor BLDC juga lebih rumit daripada motor DC
konvensional, sehingga juga ikut menaikkan harga.
3. Kontroler Mahal. Seringkali, kontroler motor BLDC justru lebih mahal
daripada motor itu sendiri.

34
Contoh Aplikasi
DC Cooling Fan seperti pada komputer

CD atau DVD player

Hardisk Drive

Mobil, pesawat, helikopter, maupun kapal RC (Radio Controlled)/ Quadcopter

Pesawat tanpa awak (UAV)

Kapal selam tanpa awak (ROV)

Printer

Sepeda moto listrik, Mobil Listrik atau Hybrid

Pada motor yang digunakan di industri, aplikasi motor BLDC semakin meningkat.
Karena daya motor BLDC lebih kecil dibandingkan dengan motor AC. Tidak adanya
kapasitor dan motor DC secara keseluruhan lebih efisisen. Daya yang kecil, putaran
yang tinggi, dan torsi yang besar, tersedianya berbagai macam ukuran, menjadikan
produsen memilih motor BLDC dibandingkan dengan motor DC biasa.

35
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Motor listrik DC (arus searah) merupakan salah satu dari motor DC. Mesin arus
searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Generator DC alat yang mengubah
energi mekanik menjadi energi listrik DC. Motor DC alat yang mengubah energi
listrik DC menjadi energi mekanik putaran. Sebuah motor DC dapat difungsikan
sebagai generator atau sebaliknya generator DC dapat difungsikan sebagai motor DC.
Prinsip dari arus searah adalah membalik phasa negatif dari gelombang
sinusoidal menjadi gelombang yang mempunyai nilai positif dengan menggunakan
komutator, dengan demikian arus yang berbalik arah dengan kumparan jangkar yang
berputar dalam medan magnet,dihasilkan tegangan (GGL)

36

Anda mungkin juga menyukai