Kelas : EN-5....
Tanggal Praktikum : ...................................................
Tanggal penyerahan Laporan : .................................................
Pembimbing : Ir. Benhur Nainggolan, M.T
PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KONVERSI ENERGI
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
......................., 2022
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.Tujuan Percobaan
Dalam percobaan ini , setelah selesai praktek praktikan diharapkan dapat:
- Mengoperasikan motor DC jenis penguat terpisah
- Menjelaskan prinsip kerja motor DC
- Menjelaskan pengamatan tentang karakteristik pengaturan putaran motor DC
Karena pengaruh tegangan jangkar dan arus eksitasi
2
BAB II. DASAR TEORI
2.1. Pendahuluan
3
2.2.Jenis-jenis Motor Listrik
Motor listrik dapat dikategorikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan
mekanisme operainya. Berikut adalah klasifikasi jenis utama motor listrik.
4
2.3. Tiga Komponen Utama Motor DC
1. Kutub medan
Secara sederhana digambarkan bahwa interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub medan yang stasioner dan dinamo
yang menggerakan bearing pada ruang diantara kutub medan. Motor DC sederhana memiliki
dua kutub medan: kutub utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi
bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih
komplek terdapat satu atau lebih elektromagnet. Elektromagnet menerima listrik dari sumber
daya dari luar sebagai penyedia struktur medan.
2. Dinamo
Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi elektromagnet. Dinamo
yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as penggerak untuk menggerakan beban. Untuk
kasus motor DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-
kutub, sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi, arusnya
berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
3. Komutator
Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Komutator juga membantu dalam transmisi arus
antara dinamo dan sumber daya.
Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak
mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC dapat dikendalikan dengan mengatur:
• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan kecepatan
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
5
2.4. Hubungan Kecepatan Motor DC
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut:
............(2.1)
Dengan,
E = gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM
T = torsi elektromagnetik
I = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Sebuah motor DC terdiri dari gilungan kawat (coil) yang berputar pada medan Magnet . Arus
pada coil dialurkan melalui brush yang kontak langsung dengan split ring. Coil berada pada
medan magnet tetap, dan gaya yang dikeluarkan oleh arus pada kawat menghasilkan torsi
pada coil.
6
Gaya F pawa kawat dengan panjang L membawa arus listrik i pada medan magnet B adalah
iLB dikali dengan sinus sudut antara B dan i. Arah dari gaya F mengikuti prinsip tangan
kanan seperti diperlihatkan pada. Gaya yang diperlihatkan memiliki besaran yang sama
namun dengan arah yang berbeda, sehingga gaya-gaya tersebut menghasilkan torsi.
Motor DC dalam sebuah proses produksi banyak digunakan sebagai alat produksi. Dengan
fungsinya sebagai salah satu alat produksi, maka motor DC sangat perlu diamati stabilitasnya.
Salah satu langkah untuk mengamati stabilitas motor adalah mengamati kecepatan
motor.Untuk mengamati kecepatan motor, dapat digunakan metode telemetri, yaitu metode
pengukuran kecepatan motor jarak jauh. Dengan metode ini tidak perlu berdekatan dengan
motor untuk mengetahui kecepatan motor. Dengan gelombang radio, dapat digunakan
sebagai media untuk mentransmisikan kecepatan motor. Sehingga kecepatan motor dapat
diketahui di tempat lain tanpa menggunakan kabel.
7
Berikut tentang kecepatan motor shunt (E.T.E., 1997):
• Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torsi tertentu
setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar 6) dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
• Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan
dinamo (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus medan (kecepatan
bertambah).
d. Motor DC Kompon/Gabungan.
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon,
gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan dinamo
8
(A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar 8. Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin
tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh,
penggabungan 40-50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek,
sedangkan motor kompon yang standar (12%) tidak cocok.
9
BAB III. ALAT DAN LANGKAH KERJA
3.1.DAFTAR PERALATAN
Adapun peralatan yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Motor DC : 1 buah
2. Tachometer digital : 1 buah
3. Voltmeter (V) : 2 buah
4. Ampermeter (A) : 2 buah
5. Kabel penghubung : 20 ( Panjang=4, pendek =16)
6. Penyearah tiga fasa : 1 buah
7. Multi tester : 1 buah
8.Regulator tiga fasa : 1 buah
3.2.LANGKAH KERJA
Pada percobaan ini dilakukan untuk pengujian pengaruh tegangan jangkar V terhadap
dan arus eksitasi terhadap kecepatan putaran motor
+ -
A
PANEL MEJA
AC 3 Fasa
V
MOTOR DC
REGULATOR E1
A1
L1 L2 L3
E2
A B2
OUTPUT
L1 L2 L3
L1 L2 L3 L1 +
INPUT
V
L2
L3 -
PENYEARAH
10
2. Masukkan saklar untuk penguat medan, hingga mencapai 0,40A konstan
3. Masukkan saklar untuk tegangan motor. Tegangan diatur dari 0 V sampai 360 V atau
hingga putaran 3600 Rpm secara bertahap ( Step by step), seperti pada Tabel 1
4. Catat putaran untuk setiap tegangan masukkan seperti pada Tabel 1
Tabel 1. Pengaruh V terhadap n untuk if= 0,4 A
11
3.2.2.Untuk karakteristik N=f(if), V= Konstan
1. Catat ‘name plate’ mesin DC
2. Rangkaikan sesuai dengan diagram rangkaian pada gambar 9
3. Masukkan saklar untuk suplai arus medan hingga If=0,45. secara bertahap.
4. Masukkan saklar kemudian buat suplai tegangan masukan motor 300 V tetap.
5. Turunkan eksitasi dari 0,45 A sebesar 0.05 seperti pada Tabel 3secara bertahap
hingga putaran, N= 3000 rpm. Catat putaran dan masukkan tabel 3
6. Eksitasi dinaikkan kembali seperti semula, If=0,45 A
7. Turunkan tegangan masukan motor ke tegangan 270 V
12
Tabel 4.Pengaruh eksitasi If2 terhadap putaran
13
BAB V. DATA PERCOBAAN DAN ANALISA
14
5.2. Kurva Hubungan Putaran terhapap Ektitasi
15
5.3. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan mengapa pada saat menjalankan motor dc penguat terpisah ini langkah
pertama harus memberi penguatan medan lebih dahulu ?
Jawab.
2. Hitung tegangan ggl balik dalam motor. Ambil tiga data tiap Tabel 1
3. Hitunglah daya masukan motor (Pin), daya listrik yang dikonversi menjadi daya
mekanik. Jawaban pertanyaan 2 dan 3 ada pada tabel 5
(Pm)
Tabel 5. Jawaban soal 2 dan 3
Ra =.................Ohm
16
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
17