Anda di halaman 1dari 42

DEFINIS

I
Definisi korosi adalah proses
degradasi/deteorisasi/perusakan material yang terjadi disebabkan
oleh lingkungan sekelilingnya.
Adapun definisi korosi dari pakar lain :
 Perusakan material tanpa perusakan mekanis.
 Kebalikan dari metalurgi ekstraktif.
Proses elektrokimia dalam mencapai kesetimbangan
termodinamika suatu sistem.
JENIS
KOROSI
Korosi kimia (chemical corrosion), yaitu korosi yang terjadi
dengan reaksi kimia secara murni. Biasanya terjadi pada temperatur
tinggi atau dalam keadaan kering.
Contoh: katup motor bakar
Korosi elektrokimia (electrochemical corrosion), yaitu korosi
yang terjadi bila reaksinya berlangsung dengan suatu elektrolit, yaitu
cairan yang mengandung ion-ion. Reaksi berlangsung dengan adanya
air/ uap air. Reaksi semacam inilah yang paling banyak terjadi pada
reaksi korosi.
REAKSI TERJADINYA KOROSI
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara) mengalami
reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus kimia karat besi
adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III) yang
kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu karat besi. Mengenai bagian
mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KOROSI

1. Kontak Langsung logam dengan H2O dan


O2
2. Keberadaan Zat Pengotor
3. Kontak dengan Elektrolit
4. Temperatur
5. Ph
6. Metalurgi
7. Mikroba
Kontak Langsung logam dengan
H2O dan O2

Korosi besi terjadi apabila ada oksigen (O2) dan air (H2O). Logam besi
tidaklah murni, melainkan mengandung campuran karbon yang menyebar secara
tidak merata dalam logam tersebut. Akibatnya menimbulkan perbedaan potensial
listrik antara atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak
sebagai anode dan atom C sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam
air akan tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat
berlangsungnya reaksi redoks pada peristiwa korosi. Semakin banyak jumlah O2
dan H2O yang mengalami kontak denan permukaan logam, maka semakin cepat
berlangsungnya korosi pada permukaan logam tersebut.
Keberadaan Zat
Pengotor
Zat Pengotor di permukaan logam dapat
menyebabkan terjadinya reaksi reduksi
tambahan sehingga lebih banyak atom
logam yang teroksidasi. Sebagai contoh,
adanya tumpukan debu karbon dari
hasil pembakaran BBM pada
permukaan logam mampu
mempercepat reaksi reduksi gas
oksigen pada permukaan logam.
Dengan demikian peristiwa korosi
semakin dipercepat.
Kontak dengan Elektrolit

Keberadaan elektrolit,
seperti garam dalam air laut
dapat mempercepat laju korosi
dengan menambah terjadinya
reaksi tambahan. Sedangkan
konsentrasi elektrolit yang
besar meningkatkan laju
dapatelektron sehingga korosi
aliran
meningkat.
TEMPERATU
R
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada
peristiwa korosi. Secara umum, semakin tinggi temperatur
maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan
dengan meningkatnya temperatur maka meningkat pula
energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya
tumbukan efektif pada reaksi redoks semakin besar. Dengan
demikian laju korosi pada logam semakin meningkat. Efek
korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat
dilihat pada perkakas-perkakas atau mesin-mesin yang dalam
pemakaiannya menimbulkan panas akibat gesekan (seperti
cutting tools ) atau dikenai panas secara langsung (seperti
mesin kendaraan bermotor).
P
h
Peristiwa korosi pada kondisi asam, yakni
pada kondisi pH < 7 semakin besar, karena
adanya reaksi reduksi tambahan yang
berlangsung pada katode yaitu:
2H+(aq) + 2e- → H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada
katode menyebabkan lebih banyak atom logam
yang teroksidasi sehingga laju korosi pada
permukaan logam semakin besar.
METALURG
I

Permukaan logam yang lebih kasar


akan menimbulkan beda
dan Memiliki kecenderungan
potensial
untu menjadi anode
k yang
terkorosi.
MIKROBA PENYEBAB
KOROSI
Korosi mikroba pada logam melalui
reaksi redoks karena mikroba tersebut
mampu mendegradasi logam untu
memperoleh energi k
keberlangsunga hidupnya. bag Mikroba
n
yang mampu menyebabka i
antar lain: n bakteri
protozoa, korosi
a
mangan oksida, bakteri reduksi ,
besi
sulfat,
dan oksidasi sulfur-
bakteri thiooxidan sulfida.
Thiobacillus s Thiobacillu
ferroxidans. s
PENGGOLONGAN KOROSI

1. Uniform/general attack (korosi umum)


2. Galvanic corrosion (korosi galvanis)
3. Crevice corrosion (korosi celah)
4. Pitting corrosion (korosi sumur)
5. Intergranular corrosion (korosi batas
butir)
6. Selective leaching (korosi selectif)
7. Erosion corrosion (korosi erosi)
8. Stress corrosion (korosi tegangan)
1. UNIFORM/GENERAL ATTACK
(KOROSI UMUM)
Korosi yang umum terjadi pada baja. Akibat adanya reaksi kimia
atau elektro kimia yang merata pada permukaan logam.
Pencegahannya :
 Penggunaan material yang tepat dan pelapisan (coating),
 Melakukan inhibitas dan cathodic protection. Inhibitor (suatu zat
yang ditambahkan dalam konsentrasi yang kecil ke lingkungan
untuk menurunkan laju korosi),
 Proteksi katodik
 Dengan melakukan pelapisan dengan cat atau dengan material
yang lebih anodik.
1. UNIFORM/GENERAL ATTACK
(KOROSI UMUM)

Korosi seragam adalah korosi yang


terjadi pada permukaan material
akibat bereaksi dengan oksigen
Biasanya korosi seragam ini terjadi
pada material yang
ukura memiliki butir yang
homogenitas
n yang
halus dan
tinggi.
2. GALVANIC CORROSION
(KOROSI GALVANIS)
Terjadi akibat adanya beda potensial antara dua benda yang terhubung
secara elektrolit.
 Logam yang ketahanan korosinya kurang : anodik
Logam yang ketahanan korosinya tinggi : katodik
Pengendalian korosi galvanic adalah :
 Hindari pemakaian 2 jenis logam yang berbeda
 Pergunakan logam yang lebih anodik dengan rasio yang lebih besar
dibanding logam katodik
 Lapisi pada pertemuan dua logam yang berbeda jenis
 Gunakan logam ketiga yang lebih anodic
2. GALVANIC CORROSION
(KOROSI GALVANIS)
3. CREVICE CORROSION
(KOROSI CELAH)

Korosi lokal yang sering terjadi pada


celah atau daerah yang
dilindungi.
 Penyebabnya pada
Adanya larutan
lubang dari yang terjebak
permukaan gasket, lap
joint, atau kotoran yang terjebak
dibawah baut atau pada kepala rivet.
3. CREVICE CORROSION
(KOROSI CELAH)
 Pencegahannya
 Mengkondisikan benda dala
kelembaban yang m
rendah humidity) (low
 Hindari pemakaian sambungan
paku keling atau baut, gunakan
sambungan las.
 Gunakan gasket non absorbing.
 Usahakan menghindari daerah
dengan aliran udara.
4. PITTING/RITHING CORROSION
(KOROSI SUMUR)
Korosi ini mengakibatkan terjadinya
lubang-lubang pada logam. Jenis korosi
yang sangat berbahaya karena sulit
untuk mendeteksi dan mengukurnya
secara kuantitatif. Korosi sumuran
adalah korosi yang terjadi akibat cacat
pada permukaan material seperti celah
atau lubang kecil. Pada daerah cacat ini
akan anodik
permukaa dibandingkan material
lebih
akan
n menuju sehingga
bagian dalamkorosi
material.
4. PITTING/RITHING CORROSION
(KOROSI SUMUR)
Pencegahannya
 Dengan memilih material
yang tahan terhadap korosi
sumur.
 Hindari permukaan logam
dari cacat goresan.
 Memperhalus permukaa
material. n
5. INTERGRANULAR CORROSION
(KOROSI BATAS BUTIR)
Korosi batas butir adalah korosi yang terjadi pada di sepanjang batas
butir dan batas butir bersifat anodik dan bagian tegah butir bersifat katodik.
Korosi ini terjadi akibat presipitasi dari pengotor seperti khromium di batas
butir, yang menyebabkan batas butir menjadi rentan terhadap serangan korosi.
Dimana presipitat krom karbida terbentuk karena karbon meningkat yang ada
di sekitarnya, sehingga krom disekitarnya akan berkurang dan terjadi korosi.
Korosi yang terjadi akibat adanya :
 ketidakmurnian di batas butir.
 bertambahnya salah satu dari elemen paduan di batas butir.
 pengurangan salah satu elemen paduan di batas butir.
Contoh peristiwa sensitasi (proses terbentuknya presipitat karbon karbida).
5. INTERGRANULAR CORROSION
(KOROSI BATAS BUTIR)
Cara pengendalian korosi batas
butir adalah :
 Turunkan kadar Karbon
dibawah 0,03%.
 Tambahkan paduan yang
dapat mengikat Karbon.
 Pendinginan cepat dari
temperatur tinggi.
 Pelarutan karbida
melalui pemanasan.
 Hindari Pengelasan.
6. SELECTIVE LEACHING
(KOROSI SELEKTIF)
Penghilangan satu elemen dari suatu paduan padat melalui
proses korosi. Korosi ini di sebabkan karena komposisi yang tidak
merata pada material. Korosi ini biasa terjadi pada pipa-pipa besi cor.
Contoh:
 Penghilangan Zn pada paduan brass (kuningan)
Penghilangan Al, atau Co atau Fe atau Cr dari paduannya.
Pencegahannya:
 Mengurangi zat-zat yang agresif pada fluida kerja,
 Proteksi katodik,
 Mengurangi unsur yang mudah terkorosi, misalnya red brass (15%
Zn).
7. EROSION CORROSION
(KOROSI EROSI)

Proses korosi yang dipercepat dengan adanya


gesekan antara fluida korosif dengan permukaan logam.
Pencegahannya:
 Pelapisan (coating) dengan permukaan yang keras.
 Proteksi katodik.
 Menghindari partikel abrasive pada fluida
 Mengurangi kecepatan aliran fluida
7. EROSION CORROSION
(KOROSI EROSI)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
korosi ini antara lain :
 Persentase ketidaksamaan,
material yang lebih anodik da
Katodik n
 Temperatur
 Persentase larutan
elektrolit
 Area
Kesediaan permukaan
oksigen
Anodik
8. STRESS CORROSION
(KOROSI TEGANGAN)
Korosi tegangan atau sering juga disebut stress
cracking, yaitu retak corrosion
(tensile
(crack) stress) dan korosi yang yang disebabkan oleh tegangan tarik
spesifik. Contoh : hydrogen
embrittlement Pencegahannya:
 Proteksi katodik,
 Menurunkan beban/tegangan yang
bekerja,
 Menghilangkan zat-zat yang
korosif, tegangan
 Pelapisan (coating), sisa
 Shot-peening atau shot-blasting untuk menghasilkan
tekan.
8. STRESS CORROSION
(KOROSI TEGANGAN)
MENCEGAH
KOROSI
Metode-metode yang di lakukan dalam pengendalian korosi adalah :
 Menekan terjadinya reaksi kimia atau elektrokimianya seperti
reaksi anoda dan katoda
 Mengisolasi logam dari lingkungannya
 Mengurangi ion hydrogen di dalam lingkungan yang di kenal
dengan mineralisasi
 Mengurangi oksigen yang larut dalam air
 Mencegah kontak dari dua material yang tidak sejenis
 Memilih logam-logam yang memiliki unsure-unsur yang berdekatan
 Mencegah celah atau menutup celah
 Mengadakan proteksi katodik,dengan menempelkan anoda umpan.
MENCEGAH
KOROSI
Mengecat
Cat dapat menghindarkan kontak langsung antara besi dan udara lembab
sehingga dapat memperlambat korosi. Cara ini biasa dilakukan pada pintu,
pagar, pipa besi, dan lain-lain.
Melumuri dengan oli
Melumuri dengan oli dapat mencegah kontak langsung dengan air dan uadara
lembab. Cara ini biasa dilakukan pada perkakas dan mesin.
Dibalut dengan plastik
Cara ini biasa digunakan misalnya pada rak piring dan keranjang sepeda.
Tin Plating
Tin plating ialah pelapisan dengan timah. Cara ini dilakukan biasanya pada
kaleng kemasan karena timah merupakan logam yang anti karat.
MENCEGAH
KOROSI
Galvanisai
Galvanisasi adalah pelapisan dengan zink. Cara ini dilakukan karena baja yang di
lapisi zink akan mengurangi timbulnya karat pada baja. Contohnya pada : tiang
listrik atau tiang telepon, papa air, dan pagar.
Cromium Plating
Cromium Plating adalah pelapisan dengan menggunakan kromium. Sama seperti
zink, kromium dapat memberikan perlindungan terhadap korosi meskipun lapisan
kromium ada yang rusak. Cara ini biasa dilakukan pada sepeda dan bumper mobil.
Sacrificial Protection (pengorbanan anode)
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (berarti lebih mudah berkarat)
daripada besi. Jika logam magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini
digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan
kapal laut.
KOROSI
ALUMINIUM
Aluminium, zink, dan juga kromium, merupakan logam yang lebih aktif
daripada besi. Jika demikian, mengapa logam-logam ini lebih awet? Sebenarnya,
aluminium berkarat dengan cepat membentuk oksida aluminium (Al2O3). Akan
tetapi, perkaratan segera terhenti setelah lapisan tipis oksida terbentuk. Lapisan
itu melekat kuat pada permukaan logam, sehingga melindungi logam di bawahnya
terhadap perkaratan berlanjut.
Lapisan oksida pada permukaan aluminium dapat dibuat lebih tebal
melalui elektrolisis, proses yang disebut anodizing. Aluminium yang telah
mengalami anodizing digunakan untuk membuat panci dan berbagai perkakas
dapur, bingkai, kerangka bangunan (panel dinding), serta kusen pintu dan
jendela. Lapisan oksida aluminium lebih mudah dicat dan member warna yang
lebih terang
PENGUKURAN LAJU KOROSI

 Berdasarkan pengukuran kehilangan berat logam


 Berdasarkan pengukuran ion logam yang terdapat di lingkungan
 Berdasarkan pengukuran konduktivitas lingkungan
 Berdasarkan pengukuran berat jenis lingkungan
 Berdasarkan reaksi dengan metode elektrokimia
Perhitungan massa bahan yang terkorosi
dengan menggunakan Hk. Faraday
w = I t Mr / n F

Dimana, W = Berat logam dalam gram yang terkorosi dalam air atau
larutan encer dalam waktu t detik
I = Arus yang mengalir dalam Ampere
Mr = Massa relatif atom logam (g/mol)
n = Jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima
F = Bilangan Faraday

Mol e = I t/96500
Rapat Arus = Arus/Luas
Contoh soal
1. Tangki baja yang berbentuk silinder tinggi 1m dan diameter 50 cm berisi
aerated water dengan ketinggian 60 cm dan menunjukkan kehilangan berat
akibat korosi 304 gram setelah 6 minggu. Hitunglah :
a. Arus Korosi
b. Kerapatan arus (current density) dalam tangki yang terkorosi (Terjadi
korosi permukaan oada tangka bagian dalam).

W = Ar/n x I x t / 96500
Ar Fe = 56 gr/mol
n=2

RA = I/A
A = phi r^2+ phi. D. t
t nya adalah tinggi tangka yang terendam
Lanjutan Contoh Soal

2. The wall of steel tank containing aerated water is corroding at a rate


of 54,7 mdd (mg of metal is corroded on each square decimeter of
surface per day). How long will it take for the wall thickness to
decrease by 0,5 mm? (Density of Fe = 7,87 g/cm3)

3. Untuk mecegah korosi pada pipa bawah tanah digunakan sistem


proteksi katodik dengan unsur seng sebagai anoda. Seng berbentuk
balok berukuran panjang 200 [mm], lebar 120 [mm], dan tebal 26
[mm]. Rapat arus korosi diperkirakan 10 [A/m2]. Berapa lama [hari]
anoda akan habis terkorosi? (Density Zn = 7,14 g/cm3]
CARA NO 2
2. Dik :
Laju korosi nya : 54.7 mdd= 54,7 mg/dm2.day
Density Fe = 7,87 g/cm3
Waktu yang diperlukan utk mengkorosi sehingga ketebalan berkurang 0.5 mm??
Tahap 1 ubah laju mdd menjadi g/cm2.day
54.7 x 10^-5 g/cm2.day
Tahap 2 adalah mengubah satuan laju korosi menjadi mm/day, caranya bagi satuan la
yang g/cm2.day dengan density, kemudian convert satuan
54.7 x 10^-5 g/cm2.day / (7.87 g/cm3)
= 6.95 x 10^-5 cm/day = 6.95 x 10^-4 mm/day
Artinya 1 hari itu pengurangan ketebalan akibat korosinya 6.95 x 10^-4 mm,
Nah pertanyaanya adalah 0.5 mm itu butuh brp hari?
X = 0.5 / (6.95 x 10^-4)= 719,42 hari
CARA NO 3
Untuk mecegah korosi pada pipa bawah tanah digunakan sistem proteksi katodik dengan unsur seng sebagai
anoda. Seng berbentuk balok berukuran panjang 200 [mm], lebar 120 [mm], dan tebal 26 [mm]. Rapat arus
korosi diperkirakan 10 [A/m2]. Berapa lama [hari] anoda akan habis terkorosi? (Density Zn = 7,14 g/cm3]
Densitas seng = 7,14 g/cm3; Ar Zn = 65 g/mol ; n = 2
P= 200 mm
L= 120 mm
T = 26 mm
Bentuk seng adalah balok
RA = 10 A/m2, cari I dari RA ; RA= I/A; I = RA x A = RA x
(2pl+2pt+2lt)=..Ampere
Berapa lama (hari) anoda akan habis terkorosi?
W = Ar/n x I x t / 96500
Nah anda cari W nya juga dgn rumus densitas seng dan volume seng
W = densitas seng x Volume seng
Lanjutan contoh soal

4. A cylindrical steel tank is coated with a thick layer of zinc on the


inside. The tank is 50 cm in diameter, 70 cm high and filled to the 45
cm level with aerated water. If the corrosion current is 5,8x10^-5
A/cm2, how much zinc in gram per minute is being corroded.

5. A heated mild steel tank containing water is corroding at a rate 90


mdd. If the corrosion is uniform, how long it will take to corrode the
wall of the tank by 0,4 mm (cara sama kayak no 2)
CARA NO 4
A cylindrical steel tank is coated with a thick layer of zinc on the inside. The tank is 50 cm in diameter, 70
cm high and filled to the 45 cm level with aerated water. If the corrosion current is 5,8x10^-5 A/cm2, how
much zinc in gram per minute is being corroded.
Densitas seng = 7,14 g/cm3; Ar Zn = 65 g/mol ; n = 2
D = 50 cm; tinggi tanki total = 70 cm; tinggi level aerated water = 45 cm
Bentuk tanki silinder
RA = 5.8 x 10^-5 A/cm2, cari I dahulu dari RA ; RA= I/A; I = RA x A = RA x
(phi. R^2+ phi . D. tinggi tanki yang terendam)=……………….ampere

Berapa banyak seng yang terkorosi utk setiap menit? W ditanya?


Time = 1 menit = ………..sekon
W = Ar/n x I x t / 96500
SOAL TANTANGAN
Lambang perahu Alumunium yang berada dalam air laut selama 12 bulan berlubang oleh karena gejala
korosi lubang. Tebal lembaran alumunium adalah 1,1 mm. Diameter lubang rata rata 0,2 mm
Cek google data densitas Al)
a. Berapa atom yang dipindahkan dari lubang/detik
Jumlah atom = mol x bil avogadro
Mol = gr/Ar= Densitas Al x Volume lubang / Ar Al
Anda akan mendapatkan jumlah atom yang dipindahkan selama 12 bulan, pertanyaannya adalah jumlah
atom yang dipindahkan per detik, maka caranya tinggal di convert aja yaitu hasil hitungan jumlah atom
dalam 12 bulan dibagi sama (12 bulan yang diconvert menjadi detik);

b. Berapa rapat arus korosi


RA = I / A
A= 2 phi r^2 + phi . D. tebal lembaran
Cari I dari W = Ar/n x I x t /96500
W nya dicari dulu pake rumus = Densitas Al x Volume lubang
Volume lubang = Volume tabung = phi . r^2. t
Nanti jika sudah ada I bisa cari RA
SEKIAN DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai