Anda di halaman 1dari 11

STRESS KOROSI

PENGERTIAN KOROSI
• Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi
redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki.
Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan.
• Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya
adalah berupa oksida atau karbonat. Dinyatakan sebagai
berikut :
 Anode {Fe(s)→ Fe2+(aq)+ 2 e} x 2
 Katode O2(g)+ 4H+(aq)+ 4 e → 2 H2O(l) +
 Redoks 2 Fe(s) + O2 (g)+ 4 H+(aq)→ 2 Fe2++ 2 H2O(l)
PROSES TERJADINYA KOROSI
• Korosi pada besi menimbulkan banyak kerugian, karena
barang-barang atau bangunan yang menggunakan besi
menjadi tidak awet. Cara pencegahan korosi pada besi
dapat dilakukan sebagai berikut:
 Pengecatan
 Dibalut plastik
 Pelapisan dengan krom
 Pelapisan dengan timah
 Pelapisan dengan seng
 Pengorbanan anode
FAKTOR – FAKTOR PENYEBAB KOROSI
1. Kelembaban Udara ( Uap air ) Air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya proses korosi. Udara
yang banyak mengandung uap air (lembab) akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2. Adanya Oksigen Udara yang banyak mengandung gas oksigen akan menyebabkan terjadinya korosi.
3. Larutan garam Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk melangsungkan transfer muatan. Hal
itu mengakibatkan elektron lebih mudah untuk dapat diikat oleh oksigen di udara.
4. Lapisan pada permukaan logam yang tidak rata Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-
kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin dan bersih akan
menyebabkan korosi sukar terjadi, sebab sukar terjadi kutub-kutub yang akan bertindak sebagai anode dan katode.
5. Keberadaan Zat Pengotor Zat Pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi
tambahan sehingga lebih banyak atom logam yang teroksidasi. Sebagai contoh, adanya tumpukan debu karbon dari
hasil pembakaran BBM pada permukaan logam mampu mempercepat reaksi reduksi gas oksigen pada permukaan
ogam. Dengan demikian peristiwa korosi semakin dipercepat.
6. Kontak dengan Elektrolit Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju korosi dengan
menambah terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasi elektrolit yang besar dapat melakukan laju aliran
elektron sehingga korosi meningkat.
7. Temperatur Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi. Secara umum, semakin
tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka
meningkat pula energi kinetik partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks
semakin besar. Efek korosi yang disebabkan oleh pengaruh temperatur dapat dilihat pada perkakas-perkakas atau
mesin-mesin yang dalam pemakaiannya menimbulkan
JENIS – JENIS KOROSI
 UNFORN KOROSI
 GALVANIS
 CELAH
 PITTING
 INTERGRANULAR
 SELECTIVE
 EROSION
 STRESS
 FATIQUE
CARA MENCEGAH KOROSI
• Isolasi logam dari larutan, dan lain-lain.
• Memakai inhibitor
• Mencegah kontak 2 logam
• Menaikkan kemurnian logam
• Elektrokimiawi Elektrokimiawi dengan cara eliminasi perbedaan tegangan: 
• Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
• Dicampur dengan logam lain
• Menanam batang-batang logam yang lebih aktif dekat logam besi dan
dihubungkan
• Dilapisi logam yang lebih mudah teroksidasi
• Dilapisi logam yang lebih mulia 
• Pelapisan dengan logam
• Pelapisan dengan gelas
STRESS KOROSI
• Korosi retak tegang (SCC) adalah peristiwa pembentukan
dan perambatan retak dalam logam yang terjadi secara
simultan antara tegangan tarik yang bekerja pada bahan
tersebut dengan lingkungan korosif. Proses korosi retak
tegang (SCC) dapat terjadi dalam beberapa menit jika
berada pada lingkungan korosif atau beberapa tahun
setelah pemakaiannya. Hal ini terjadi karena adanya
serangan korosi terhadap bahan. Korosi retak tegang
(SCC) merupakan kerusakan yang paling berbahaya,
karena tidak ada tanda-tanda sebelumnya
STRESS KOROSI
MATERIAL YANG TERKENA STRESS
• Dari tabel diatas dapat terlihat suatu jenis logam akan
mengalami korosi retak tegang (SCC) hanya pada lingkungan
yang spesifik seperti baja tahan karat jenis austenitic 18-8
yang mengandung Fe 74%, akan mengalami SCC dilingkungan
ion clorida tetapi tidak terjadi SCC didalam lingkungan nitrat,
sebaliknya itu terjadi padabaja karbon.
KARATERISTIK STRESS KOROSI
CARA MENCEGAH/ KESIMPULAN SARAN
• Pada dasarnya SCC terjadi karena adanya kombinasi tegangan,
metallurgical structure, dan kondisi lingkungan yang agresive.
Sehingga pencegahannya bisa dilakukan dengan menghilangkan
salah satu atau lebih faktor-faktor tsb, seperti di bawah ini:
1. Pemilihan material yg tahan/ imun thd SCC. Type
austenitic dan high chromium content ferritic alloys rentan thd SCC.
2. Modifikasi lingkungan. Lingkungan yg aggressive, misal
mengandung NaOH atau NaCl dg konsentrasi tinggi, ditambah
adanya oxygen, akan mendorong terjadinya SCC ini. Penambahan
corrosion inhibitor bisa mengurangi potensi ini.
3. Mengurangi tensile stress

Anda mungkin juga menyukai