Anda di halaman 1dari 30

Jenis - Jenis Korosi

KIKY NUR AZIZAH (D1121151023)


RIZKY IRVANDI (D1121171005)
RANI TRIWARDANI (D1121171027)
KRISTINA DESIDERIA (D1121171028)
ADITH ANINDITO (D1121171030)
KOROSI?

Korosi menurut definisi klasik adalah reaksi kimia dari logam


dengan lingkungannya. Secara termodinamika, korosi merupakan
peristiwareaksi kimia dari system logam dengan lingkungan yang
berair atauudara yang tidak berada dalam kesetimbangannya.
Denganberjalannya waktu, system akan menuju ke arah
kesetimbangan danlogam akan membentuk oksida logam atau
senyawa kimia.
DAMPAK KOROSI
Dampak yang di timbulkan berupa kerugian langsung dan tak
langsung.
• Kerugian langsung
terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan atau struktur
bangunan.
• Kerugian tidak langsung
terhentinya aktifitas produksi karena terjadinya pergantian
peralatan yang rusak akibar korosi.
Faktor Yang Mempengaruhi Korosi

Bahan itu sendiri Lingkungan


Kemurnian bahan Tingkat pencemaran udara
Struktur bahan Suhu
Bentuk kristal Kelembaban
Teknik pencampuran Keberadaan zat – zat kimia
JENIS - JENIS KOROSI

Jenis - jenis korosi antara lain ;


Korosi Sumuran
Korosi Celah
Korosi Retak Tegangan
Korosi Elektrokimia
KOROSI SUMURAN

Korosi sumuran adalah


korosi yang disebabkan
karena komposisi logam
yang tidak homogen yang
dimana pada daerah batas
timbul korosi yang
berbentuk sumur.
KOROSI SUMURAN
Pitting korosi adalah bentuk korosi lokal di mana terjadi
kerugian logam dalam bentuk lubang dengan penampang relatif
kecil untuk permukaan terbuka secara keseluruhan. Sebagian
besar permukaan sering menderita kerugian logam sedikit atau
tidak ada. Penetrasi bisa begitu besar sehingga dinding dapat
benar-benar berlubang sehingga kebocoran. Atau, penetrasi
bisa berhenti di kedalaman tertentu atau berhenti dan kemudian
restart. Untuk komponen di bawah tekanan tarik, lubang dapat
inisiasi situs untuk retak, yang kemudian dapat tumbuh dengan
kecepatan tinggi, akhirnya berakhir dengan kegagalan atau
terputusnya bagian.
PROSES TERJADINYA
1.) Inisiasi Pit
Sebuah lubang awal dapat terbentuk pada permukaan ditutupi oleh lapisan oksida pasif sebagai
akibat dari berikut:
• Kerusakan mekanis dari film pasif disebabkan oleh goresan. Reaksi Anodik dimulai pada
permukaan logam terkena elektrolit. Sekitarnya permukaan dipasivasi bertindak sebagai
katoda.
• Partikel dari kedua fase ( non-logam inklusi , inklusi intermetalik , partikel logam,
Microsegregation ) muncul pada permukaan logam. Partikel-partikel ini mempercepat
sepanjang batas butir dapat berfungsi sebagai anoda lokal menyebabkan korosi galvanik lokal
dan pembentukan lubang awal.
• Menekankan lokal dalam bentuk dislokasi muncul di permukaan dapat menjadi anoda dan
memulai lubang.
• Non-homogen lingkungan dapat membubarkan film pasif di lokasi tertentu di mana lubang
awal bentuk.
2.) Pertumbuhan Pit
Di hadapan lubang-lubang ion klorida yang berkembang melalui
mekanisme autocatalytic.
PENCEGAHAN
• Pemilihan bahan yang tepat dengan resistensi diketahui oleh lingkungan
layanan
• Kontrol pH, konsentrasi klorida dan suhu
• Perlindungan katodik dan perlindungan anodik
• Menghindari zona stagnan dan deposito, serta mengurangi agresivitas medium
• Pengendalian komposisi elektrolit (ID ion klorida)
• Inhibitor korosi yaitu suatu senyawa yang berperan melindungi logam dari
korosi dengan melalui berbagai cara. Untuk itu diperlukan analisis dan
perhitungan yang matang pada praktek penggunaannya agar didapat hasil yang
efektif.
KOROSI CELAH

Korosi Celah adalah korosi yanng terjadi


pada daerah celahan atau daerah-daerah
yang tersembunyi pada permukaan logam
yang berada dalam lingkungan korosif.
Korosif ini teradi karena adanya
perbedaan konsentrasi oksigen antara
daerah celah dan sekitarnya
KOROSI CELAH

Penyebab korosi celah;


• Adanya sejumlah kecil larutan yang tertampung (diam) karena
adanya hole, gasket
• pada daerah celah tempat air tertampung, terjadi penipisan
kadar oksigen sehingga pembentukan OH- terhambat
PROSES TERJADINYA
• Pada daerah celah terdapat jebakan • Penurunan pH menyebabkan
air. reaksi korosi semakin parah
• Terjadi penipisan kadar oksigen • Korosi celah ini bersifat
sehingga pembentukan OH- autokatalitik artinya begitu
terhambat. Akibatnya terjadi reaksi awal terjadi, sel – sel tidak
kekurangan ion negatif.  lagi bergantung pada keadaan
• Ion negatif dari luar celah, seperti luar.
ion Cl- akan masuk ke dalam celah
untuk menyeimbangkan muatan.
• Ion M+ terhidrolisis sehingga
menyebabkan penurunan pH di
dalam celah.
PENCEGAHAN

• Perencanaan dan desain yang benar sehingga terbentuk celah


dapat dihindari.
• Menutup celah yang ada dengan las, solder, dempul.
• Mengurangi agresivitas lingkungan dengan menurunkan
kandungan klorida, keasaman, temperatur.
• Penghilangan padatan tersuspensi sehingga dihindari terbentuk
endapan yang menyebabkan korosi celah.
• Penambahan inhibitor.
KOROSI RETAK TEGANGAN
Korosi retak tegang (SCC) adalah peristiwa pembentukan dan
perambatan retak dalam logam yang terjadi secara simultan antara
tegangan tarik yang bekerja pada bahan tersebut dengan
lingkungan korosif. Hal ini diakibatkan karena suatu material
logam mengalami/menerima tegangan melebihi kemampuan
tegangan yang dapat di terima material logam tersebut.
Korosi retak tegang dapat terjadi ketika tiga kondisi muncul secara
bersamaan, antara lain adanya lingkungan kritis yang bersifat
korosif, logam paduan yang rentan dan adanya faktor tegangan yang
diberikan. Berikut merupakan beberapa faktor yang turut
mempengaruhi kerentanan dari suatu material antara lain:
• Sifat alami dan komposisi logam
• Struktur Kristal logam
• Perlakuan panas dan mekanik yang diberikan terhadap logam
• Unsur-unsur yang terdapat dalam lingkungan
• Temperatur
• Besarnya tegangan
PROSES TERJADINYA

• Tahap 1 Muncul retak dan


penjalaran.
• Tahap 2 Penyebaran peretakan
secara merata.
• Tahap 3 Penyebaran retakan
merata atau kegagalan terakhir.
PENCEGAHAN
• Pemilihan material yang tahan
• Penambahan inhibitor
• Mengurangi kekuatan tarik
• Turunkan besarnya tegangan
• Turunkan tegangan akibat panas/ thermal
KOROSI ELEKTROKIMIA
Elektrokimia merupakan reaksi kimia yang melibatkan
adanya transfer elektron antara elektroda positif (anoda)
dan elektroda negatif (katoda). Korosi elektro- kimia,
karena adanya kontak secara kimia dan elektrik antara
anoda dan katoda
Prinsip utama dari korosi secara
elektro
kimia adalah mengorbankan logam
yang
lebih reaktif (anoda) untuk teroksidasi
(korosi) sehingga dapat melindungi
logam utama (katoda).
Contoh dari metode ini dimana
terdapat dua logam, yaitu: Zinc
(anoda) dan besi sebagai (katoda).
PENYEBAB KOROSI
FAKTOR LINGKUNGAN
a.Komposisi kimia
Ion-ion tertentu yang terlarut didalam lingkun-gan dapat
mengakibatkan jenis korosi yang berbeda-beda.
b. Konsentrasi
Konsentrasi dari elektrolit atau kandungan oksigen akan
mempengaruhi kecepatan korosi yang terjadi.
c. Temperatur
Pada lingkungan temperature tinggi, laju korosi yang terjadi
lebih tinggi dibandingkan dengan temperatur rendah, karena
pada temperatur tinggi kinetika reaksi kimia akan meningkat.
d. Kondisi biologis
Mikroorganisme sepert bakteri dan jamur dapat
menyebabkan terjadinya korosi mikrobial terutama sekali pada
material yang terletak di tanah. Keberadaan mikroorganisme
sangat mempengaruhi konsentrasi oksigen yang mempengaruhi
kecepatan korosi pada suatu material.
FAKTOR METALLURGI

Jenis logam dan paduannya


Perlakuan panas
Pada lingkungan tertentu, suatu logam dapat
tahan tehadap korosi. contoh, aluminium Logam yang di-heat treatment akan
dapat membentuk lapisan pasif pada mengalami perubahan struktur
lingkungan tanah dan air biasa kristal atau perubahan fasa.

Morfologi dan homogenitas Sifat mampu pabrikasi dan


pemesinan
Bila suatu paduan memiliki elemen paduan
yang tidak homogen, maka paduan tersebut Merupakan suatu kemampuan material
akan memiliki karakteristik ketahanan untuk menghasilkan sifat yang baik
korosi yang berbeda-beda pada tiap setelah proses fabrikasi dan pemesinan.
daerahnya

6
PROSES TERJADINYA

Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi


berlaku sebagai anode, di mana besi
mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e

Elektron yang dibebaskan di anode mengalir


ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
PENCEGAHAN

• Pengecatan
• Melumuri dengan Oli atau Gemuk
• Membuat Paduan Logam (Alloy)
Logam besi dapat dipadu dengan kromium (Cr) membentuk
paduan Stainless Steel, yaitu baja yang tahan karat karena telah dilindungi
oleh lapisan film oksida kromium.
• Melapisi dengan Plastik
Karena plastik merupakan polimer dari etilen (plastik bening) atau stirena
(styrofoam) yang merupakan senyawa organik yang terikat secara kovalen,
sehingga sulit dioksidasi
• Melapisi Dengan Logam Lain (Galvanisasi)
Logam-logam dengan harga potensial reduksi sangat tinggi (di kanan
deret elektrokimia, seperti Emas, Platina, Perak, Tembaga, Timah) 
• Proteksi Katodik
Proteksi Katodik (Cathodic Protection) adalah proses perlindungan
logam dengan mengorbankan logam lain yang potensial reduksinya
lebih kecil (semakin ke kiri deret elektrokimia

 
• Proteksi Anodik
Pada proteksi anodik objek yang akan dilindungi dipasang sebagai anoda
dari suatu sel galvanik atau biasanya sel elektrolitik. Kemudian tegangan
elektrodanya digeser kearah positif sehingga untuk logam-logam tertentu
akan terjadi pasifasi kimiawi.
Contoh proteksi anodik :
Pada stainless steel, ditambahkan paduan seperti 0,1% Paladium (Pd) atau
0,1% Tembaga (Cu)
Dalam baja tahan karat, penambahan paduan seperti 0,1% Pd atau 0,1%
Cu akan mampu mengurangi kecepatan korosi baja tahan karat dalam
larutan asam sulfat.
TEORI KOROSI MODERN
KOROSI TERMODINAMIKA
Termodinamika memberikan perubahan dalam keadaan energi, juga
memprediksi arah suatu reaksi. Untuk reaksi spontan, sistem harus mengurangi
energi bebasnya dan pindah ke tingkat energi yang lebih rendah. Untuk reaksi
non-spontan, energi harus ditambahkan ke sistem untuk memudahkan reaksi.
• Jika ΔG bernilai - (negatif) prosesnya spontan (kehilangan energi).
Cth : Cu+H2O(l) +½O(g)→Cu(OH)2 (s) …… ∆G = - 119,700J
• Jika ΔG bernilai + (positif) prosesnya tidak spontan (proses membutuhkan
energi)
Cth : Au+3/2H2O(l)+3/4O(g)→Au(OH)3 (s) …… ∆G = + 65,700J
ΔG : energi bebas
E : emf
n : jumlah elektron yang terlibat dalam
reaksi
F :Faraday (96500 C/equivalent)

Energi bebas digunakan untuk menentukan :


• Arah reaksi spontan.
• Memperkirakan komposisi produk korosi.
• Memprediksi perubahan lingkungan yang akan
mengurangi tingkat korosi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai