Anda di halaman 1dari 51

UNIFORM

CORROSION
?
“Corrosion is the destructive attack of a
material by reaction with its
Corrosion
environment.” – handbook of corrosion engineering

“proses, perubahan, atau perusakan


yang disebabkan oleh reaksi kimia”
-KBBI
Why metals corrode ?
𝐎 hematite
O𝟑 . H 𝟐
F  e 𝟐
Natural
Consequen
ce F  e𝟑 O
𝟒 .H 𝐎
𝟐

magnetit
e

Corrosion engineering – principles and practice,2008


Types of corrosion
• Uniform corrosion
• Galvanic corrosion
• Crevice corrosion
• Pitting corrosion
• Erosion corrosion
• Stress corrosion
• Intergranular corrosion
Uniform Corrosion

“Adalah Korosi yang terjadi pada


permukaan logam secara
menyeluruh dan terkorosi secara
merata (Utomo, 2009). Biasanya
jenis korosi ini akan
mengakibatkan rusak total pada
kontruksi dan akan membuat
logam semakin tipis seiring
bertambahnya waktu korosi.”
How it occurs
“Uniform corrosion/ korosi merata bisa terjadi
karena adanya reaksi redoks yang seragam
antara seluruh permukaan logam dengan
lingkungannya. “

Pada lingkungan asam yang memiliki pH<7 terjadi


reduksi ion hidrogen, dan pada lingkungan basa
yang memiliki pH>7 atau netral (pH=7) terjadi
reduksi oksigen. Keduanya berlangsung secara
bersamaan dan "seragam". Tidak ada lokasi
preferensial atau lokasi untuk reaksi katoda atau
anoda. Katoda dan anoda nya terletak secara
acak dan bergantian. Sehingga terjadi korosi yang
seragam pada seluruh permukaan logam.
Examples of Uniform
Corrosion
1. Tarnishing of silver ware.
2. Tarnishing of electrical contacts.
3. Rusting of steels in open air.
4. Corrosion of offshore drilling platforms.
5. Corrosion of galvanized steel stairways.
6. Failure of distillation columns.
7. Corrosion of electronic components.
8. Corrosion of underground pipes (composite asphalt coated).
9. Corrosion of automobile bodies.
10. Corrosion of heat exchanger tubes.
11. Corrosion of structural steels.
Foto ini menunjukkan korosi
seragam (berkarat) dari
sepasang mur baja yang
digunakan untuk mengikat
penjepit baja galvanis pada
Foto ini menunjukkan korosi tiang lampu jalan. Sebaliknya,
keseluruhan pada kaleng minuman penjepit baja galvanis tidak
menunjukkan tanda-tanda
korosi tetapi permukaannya
berubah warna oleh karat.
Foto ini menunjukkan baja yang terkorosi
(berkarat) secara merata di seluruh Foto ini menunjukkan korosi
permukaannya setelah direndam dalam keseluruhan pada pipa ballast
air aerasi oksigen sementara kumpulan
baja yang sama yang terpapar dengan air
deaerasi (dikanan) mempertahankan
tampilan logamnya tanpa korosi.
Some factor effect on
uniform corrosion
1. Effect of pollutants
2. Effect of humidity

3. Water layer
4. Dew formation
5. Corrosion products
1.
 Effect of pollutants: Korosi dapat berlangsung di lingkungan
yang kering tanpa uap air jika ada jejak komponen sulfur
atau H2S atau polutan lainnya di udara. contohnya
pewarnaan perak di udara kering. Reaksi pembentukan
karat oleh SO2
SO2 + → SO3
SO3 + H O → H2SO4 (Sulfuric Acid)
SO2 + H O → H2SO3 (Sulfurous Acid)
SO2 + 2FO3 → FeSO4 + Fe3O4

FeSO4 yang terbentuk mempercepat korosi, ketika karat


terbentuk, korosi tidak dapat dihentikan bahkan ketika SO2
dipisahkan dari udara.
1.
1.
2.
Effect of humidity: Korosi dapat disebabkan karena keadaan
atmosfer ketika tingkat kelembapannya sekitar 70%.
Kelembaban tersebut menyebabkan lapisan tipis yang tidak
terlihat terbentuk pada permukaan logam. Lapisan tipis
kelembaban dipengaruhi oleh lingkungan lembab. Lapisan ini
bertindak sebagai elektrolit yang terpapar dengan udara
terbuka. Ketika lingkungan melampaui kelembaban relatif
sebesar 80%, maka peningkatan tajam dalam tingkat korosi
dapat diamati diamati.
2.
3.
Water layer: Lapisan air yang terbentuk pada permukaan
logam dapat menyebabkan korosi. Percikan air laut, hujan, dan
tetesan embun yang membentuk lapisan pada permukaan
logam bertindak sebagai elektrolit dan menyebabkan suatu
aliran arus, mirip dengan kondisi pada corrosion cell.
3.
4.
Dew formation: Embun adalah salah satu penyebab korosi
atmosferik dan khususnya dalam kondisi terlindung. Embun
terbentuk ketika suhu permukaan logam jatuh di bawah titik
embun atmosfer. Jika embun menjadi asam karena kehadiran
SO2 maka akan meningkatkan tingkat korosi. Kendaraan yang
dibiarkan di tempat terbuka dapat mengalami korosi melalui
pembentukan embun asam.
4.
4.
5.
Corrosion products: Salah satu faktor terpenting yang
mempengaruhi laju korosi adalah kemampuan pembentukan
dan perlindungan dari produk korosi yang terbentuk. Produk
korosi spesifik yang terbentuk bergantung pada ion logam
terlarut yang berpartisipasi dan akses ke anion yang
dipecahkan dalam lapisan cairan.
5.
• Green corrosion on outdoor copper alloys

Photograph courtesy of Martina Griesser-Stermscheg and the University of Applied Arts Vienna.

• Produk korosi tembaga hijau terbentuk pada paduan tembaga ketika diekspos di luar ruangan.
Foto ini menunjukkan patina hijau pada patung perunggu terbuka.
5.
• Stable corrosion (stable rust)

Courtesy Institut Konservasi Kanada.

• Karat yang stabil berwarna merah-cokelat, biasanya melekat dengan baik, dan
disebabkan oleh paparan kelembaban suatu saat selama masa hidup objek.
Tampak dalam foto ini adalah kendaraan bersejarah dengan banyak komponen
besinya ditutupi karat. Karat ini akan tetap tidak berubah selama kelembaban
relatif tetap rendah.
Mechanism of uniform corrosion
•   anode terjadi reaksi :
Pada

Pada katode terjadi reaksi :

Pada anoda ionbereaksi dengan ion besi dan membentuk

Dengan keberadaan oksigen di udara , teroksidasi menjadi

Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya


teroksidasi membentuk ion besi (III) yang kemudian
membentuk senyawa oksida terhidrasi, , yaitu karat besi.
HOW TO
PREVENT ?
• Diberi lapis lindung yang mengandung
inhibitor
• Dengan melakukan pelapisan dengan cat atau
dengan material yang lebih anodic
• Proteksi katodik (cathodic protection)
Diberi lapis lindung
yang mengandung
inhibitor
“Inhibitor adalah suatu zat kimia yang apabila
ditambahkan dalam jumlah sedikit ke dalam suatu
zat koroden (lingkungan yang korosif), dapat secara
efektif memperlambat atau mengurangi laju
pengkorosian yang ada”.

Ada beberapa jenis inhibitor, yaitu:


1. Inhibitor pemasif (passivating inhibitor)
2. Inhibitor katodik (catodic inhibitor)
3. Inhibitor organis (organic inhibitor)
4. Inhibitor penyebab pengendapan (preccipitate inducing
inhibitor)
5. Inhibitor berbentuk uap (Vapor phase inhibitor).
Masalah jika menggunakan inhibitor :
• Pembuihan (foaming) akibat pengaruh organic inhibitor  
• Terjadinya emulsi karena fase-fase gas dan cair bercampur
disertai gerakan agitasi
• Penyumbatan (plugging) karena adanya lapisan oksidasi dan
kerak terkelupas, sehingga ikut aliran dan menyumbat pada
filter, turbin dan lain-lain. d) Terciptanya karat baru, karena
ada beberapa inhibitor dapat bereaksi dan menghasilkan
produk yang dapat merusak
• Masalah heat transfer, karena adanya endapan fosfat, silikat
atau sulfat yang  berlebihan
• Beracun
• Kehilangan inhibitor karena pengendapan (presipitation),
proses adsorpsi atau terlalu mudah atau lambat larut.
Keuntungan :
1. Memperpanjang usia pakai peralatan
2. Mencegah penghentian pabrik (shut down)
3. Mencegah kecelakaan karena rusaknya peralatan
4. Mencegah kehilangan pertukaran panas (heat transfer)
5. Mempertahankan rupa permukaan yang menarik (attractive
appearance)
Corrosion inhibitor
(www.sciencedirect.com)
Pelapisan Logam yang
Lebih Anodic
Elektroplating
• Suatu  pelapisan logam dengan mengendapkan suatu
logam pelapis terhadap logam lain yang akan di lapisi
melalui elektrolisis. Dengan kata lain elektroplating
adalah proses mengendapkan bahan logam pelapis
terhadap bahan yang akan dilapisi melalui
 pertukaran elektron secara konduktif melalui proses
oksidasi-reduksi
Elektroplating

Electroplating
(www.explainthatstuff.com)
Galvanisasi
• Hampir sama dengan proses elektroplating, hanya saja pada
proses galvanisasi tidak terjadi perpindahan elektron tapi
terjadi  penempelan atau pembekuan logam pelapis
terhadap logam yang dilapisi. Mekanismenya berlangsung
pada suhu tinggi sehingga mengakibatkan difusi yang akan
menyebabkan transisi karena banyak fasa, sehingga
adhesinya lebih kuat dibanding elektroplating. Proses
galvanisasi relatif singkat. Cara ini disebut galvanisasi karena
pelindungnya adalah seng (zinc) dan berfungsi sebagai
logam yang bersifat anodik terhadap baja yang dilindungi,
biasa disebut juga proses  pencelupan panas (hot dipping).
Galvanisasi

Galvanisasi
(www.galvanizeit.org)
• Menurut Ir. Wahyudin dalam “ Metal Spray “
(metallizing procces, Puslitbang Metalurgi-LIPI:1)
dikatakan bahwa semprotan logam adalah proses
metalisasi (metallizing procces),di mana logam leleh
atau cair disemprotkan pada suatu  permukaan dan
membentuk lapisan. Logam yang disemprotkan baik
murni ataupun  paduan dicairkan oleh sumber arus
dan diatomisasikan oleh udara membentuk butir- butir
yang sangat halus dan disemprotkan pada permukaan
benda kerja membentuk lapisan logam padat
• Prinsip dari proses ini adalah bahwa semprotan gas
tekan tinggi dapat membuat logam menjadi butiran-
butiran halus, kecepatan gas tersebut kira-kira 200-270
m/s. Butiran-butiran leleh tersebut kemudian melekat
pada permukaan logam yang akan dilindungi melalui
proses pendingin cepat seperti pada casting. Bahannya
 berasal dari bentuk kawat atau serbuk yang kemudian
meleleh karena semprotan gas  panas yang terbakar
(misalnya Oxy- acetylene) atau dengan busur listrik
(electric arc).
a

Metal Spray
(www.gordonengland.co.uk)
Cathodic Protection
Sacrificial Anode System
Metode ini disebut sacrificial anode karena systemnya
mengorbankan logam yang lebih reaktif (anode) untuk
melindungi logam utama (katode). Prinsip dari metode ini adalah
menciptakan sel elektrokimia dimana dua logam yang berbeda
dihubungkan secara elektris  yang ditanam dalam elektrolit alam,
seperti: tanah atau air. Berikut ini adalah gambar dimana dua
buah logam  zinc dan besi yang dicelupkan di dalam asam
klorida:

Korosi dari Zinc dan Besi di dalam asam klorida


(www.corrosionsource.com)
Fe → Fe2+ + 2e– Oxidation reaction
2H+ + 2e–→H2 Reduction reaction
2H+ + Fe → Fe2+ + H2 Net reaction
Zn →Zn2+ + 2e– Oxidation reaction
2H+ + 2e–→ H2 Reduction reaction
2H+ + Zn → Zn2+ + H2 Net reaction
Protected structure steel dengan alumunium
(www.cathodicprotection101.com)
Impressed-current cathodic
protection systems (ICCP)
Metode ini membutuhkan arus listrik DC (searah) dari sumber
luar yang dihubungkan dengan logam anode dengan logam
katode (logam yang dilindungi). Anode system ICCP ini dapat
berbentuk batangan tubular dari berbagai material khusus,
seperti: high silicon cast iron, grafit, campuran logam oksida,
platina dan niobium.
Metode ICCP harus dihubungkan dengan arus listrik DC, jika arus
listik nya AC maka harus dihubungkan dengan rectifier
(penyearah arus) karena fungsi dari sumber listrik DC ini adalah
untuk mengarahkan elektron yang terkosidasi dari anode menuju
ke logam yang dilindungi sehingga logam tersebut tidak mudah
untuk teroksidasi (korosi) karena kehilangan elektronnya.
Pipeline dengan ICCP protection
(trialexhibitsinc.com)
Pipeline tanpa ICCP Protection
(trialexhibitsinc.com)
Dampak uniform corrosion
Dampak utama dari uniform corrosion adalah pengurangan atau
hilangnya bahan pada bagian permukaan, yang menyebabkan
bahan menjadi lebih tipis. Berkurangnya bahan pada bagian luar
akibat uniform corrosion menyebabkan pengurangan sifat
penampang, seperti luas penampang, momen inersia, modulus
penampang, dan lain-lain. Berkurangnya sifat-sifat tersebut dapat
menyebabkan pengurangan daya dukung beban pada bahan.
Akibatnya, bahan dapat mengalami penuaan atau terdegradasi
secara perlahan. Korosi yang dibiarkan terjadi terus menerus
dapat menyebabkan terjadinya korosi jenis lain yang
membutuhkan penanganan lebih serius, yaitu korosi yang dapat
menyebabkan cracking (fracture), yielding atau bucking. Selain
itu, jika uniform corrosion pada permukaan dibiarkan secara terus
menerus, permukaan bahan akan menjadi kasar dan mengurangi
nilai estetika bahan.

Anda mungkin juga menyukai