Anda di halaman 1dari 15

SPEKTRUM CAHAYA

LAPORAN PRAKTUKUM

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Praktikum Fisika Dasar II
Dosen Pengampu : Dr.Hj Ade Yeti Nuyantini, S.Pd, M.M.Pd, M.Si
Asisten Dosen : Ea Cahya Septia Mahen, S.Pd. M.Si

Disusun oleh:
Kelompok 10

NAMA NIM
Mutiara Aulia Sabarrini 1162070049
Rasna Solehayati 1162070057
Rudhya Khoiru Sabella 1162070062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG


2017
A. Judul Praktikum

Berdasarkan modul 6 mata kuliah praktikum fisika dasar maka judul


praktikum ini adalah “Spektrum Cahaya”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul praktikum, maka kami merumuskan masalah. Adapun rumusan
yang kami susun adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana spektrum cahaya yang diperoleh dari difraksi cahaya?
2. Bagaimana mengukur pajang gelombang dalam spectrum cahaya?
3. Bagaimana karakteristik spektrum cahaya yang dihasikan oleh sumber cahaya?
4. Bagaimana gelombang elekrtomagnetik berdasarkan frekuensi dan panjang
gelombang?
5. Bagaimana konstruksi spektrometer untuk mendapatkan spektrum cahaya?
C. Tujuan Praktikum
Mengacu pada rumusan masalah diatas, adapun tujuan dari pratikum ini adalah
sebagi berikut.
1. Untuk menganalisis spektrum cahaya yang diperoleh dari difraksi cahaya.
2. Untuk memetakana pengukura panjang gelombang dalam spectrum cahaya.
3. Untuk megidentifikasi karakteristik spektrum cahaya yang dihasikan oleh sumber
cahaya (lampu).
4. Untuk mengklasifikasikan gelombang elekrtomagnetik berdasarkan frekuensi dan
panjang gelombang
5. Untuk menganalisis konstruksi spektrometer untuk mendapatkan spektrum
cahaya.
D. Landasan Teori
1. Gelombang Elektromagnetik
Medan listrik dan medan magnet suadah ada sejak bumi kita ini terbentuk.
Medan listrik dan medan magnet tersebut merupakan sumber terbentuknya
gelombang elektromagnetik. Terdapat dua sumber gelombang elektromagnetik
yaitu secara alamiah dan buatan. Sumber gelombang elektromagnetik secara
alamiah dihasilkan oleh matehari dan bumi dalam bentuk spektrum gelombang,
seperti gelombang mikro, gelombang radio, infra merah, cahaya tanpak, sinar
ultraviolet, sinar X dan sinar gamma. Sedangkan sumber gelombang
elektromagnetik berasal dari sistem kabel dan peralatan listrik rumah tangga
ketika dialiri listrik. Secara alamiah manusia dan makhluk hidup lainya
beradaptasi dengan radiasi gelombang elektromagnetik. Namun, pesatnya
perkembangan teknologi dan pemakaian alat elektronika mengakibatkan makhluk
hidup, disadari atau tidak akan terpapar oleh berbagai frekuensi gelombang
elektromagnetik [CITATION Sad15 \p 1 \l 1057 ].
2. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Sejak 60 tahun yang lalu, telah diperlihatkan bahwa cahaya berlaku seperti
gelombang. Tetapi tak seorang pun tahu apa jenis gelombangnya- artinya, apa yang
berosilasi didalam gelombang cahaya. Maxwell didasari Sejak 60 tahun yang lalu,
telah diperlihatkan bahwa cahaya berlaku seperti gelombang. Tetapi tak seorang pun
tahu apa jenis gelombangnya- artinya, apa yang berosilasi didalam gelombang cahaya.
Maxwell didasari oleh perhitungan kecepatan gelombang EM, mengatakan bahwa
cahaya pasti merupakan gelombang elektromagnetik. Gagasan ini segera diterima
oleh para ilmua, tetapi tidak sepenuhnya, hingga gelombang EM terditeksi secara
eksperimental. Gelombang EM pertama kali dibankitkan dan diditeksi secara
ekspermental oleh Heinrich Hertz (1857-1894) ditahun 1887, delapan tahun setelah
Maxwell meninggal. Hertz menggunakan perangkat celah bunga api di mana muatan
digerakkan bolak-balik dalam waktu singkat, membangkitkan gelombang
berfrekuensi sekitar 107 Hz Ia menditeksi gelombang tersebut dari suatu kejauhan
degan menggunakan loop kawat yang bisa membangkitkan ggl jika padanya terjadi
peruban medan magnet.Gelombang ini kemusian dibuktikan merambat dengan laju
cahaya 3,00 x 108 m/det , dan menunjukkan seluruh karakteristik cahaya seperti
pemantulan, pembiasan, dan inteferensi. Satu-satunya perbedaan adalah gelombang
ini tidak terlihat. Eksperiment Hertz sangat memperkuat teori Maxwell [CITATION
Dou01 \p 345 \l 1057 ].
Susunan semua bentuk gelombang elektrmagnetik berdasarkan panajng
gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spektrum
elektromagnetik disususn berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan m)
yaitu mencakup kisaran:
a. Energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi
rendah, seperti gelombang radio.
b. Energi yang snagat tinggi, dnegan panjang gelombang redah dan frekuensi tinggi
seperti radiasi X-ray dan Gamma-ray [CITATION Enn13 \p 178 \l 1057 ].
3. Spektrum Cahaya dan Panjang Gelombang
Cahaya merupakan energi yang berbentuk gelombang dan membantu kita melihat.
Cahaya tampak adalah bagaian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang
mempunyai panajng gelombang antra 400 nanometer dan 800 nanometer (dalam
udara).

Gambar 1.Gelombang elektromagnetik dan spektrum cahaya tanpak

Panjang gelombang yang berbeda- beda di interprestasikan oleh otak manusia


sebagai warna, dengan merah adalah panjang gelombang terpanjang(frekuensi paling
rendah) hingga ke vileot dengan panjang gelombang terendah (frekuensi paling
rendah) . Cahaya dengan panjang dibawah 400 nm dan diatas 800 nm tidak dapat
dilihat oleh manusis dan disebut unltraviolet pada batas panjang gelombang pendek
dan infamerah pada batas panjang gelombang terpanjang[CITATION Dew06 \p 409 \l
1057 ].
Spektrum elektro magnetic merupakan kesatuan dari seluruh susunan
gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi dan panjang gelombang.
Spektrum cahaya tampak adalah salah satu bagian kecil dari spektrum
elektromagnetik. Matahari, bumi dan benda-benda lain memancarkan energy
elektromagnetik dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Energi
elektromagnetik melewati ruang angkasa pada kecepatan cahaya (300.000.000 m/s)
dalam bentuk gelombang sinusoidal. Ketika gelombang elektromagnetik tersebut
menumbuk suatu benda kemungkinan akan dipantulkan dilewatkan/diteruskan atau
diserap oleh benda tersebut, hal itu tergantung dari seberapa besar energi yang
ditumbukkan. Gelombang-gelombang elektromagnetik ini terdiri dari dua bagian.
Bagian pertama adalah medan magnet. Kedua medan itu saling tegak lurus satu
dengan yang lain. Energy elektromagnetik tergantung dari panjang gelombang (λ),
frekuensi (f) dan energy photon (E). persamaan yang saling menghubungan tiga
variable diatas adalah:
c
λ= (1)
f
Dengan c adalah kecepatan cahaya (3,0×108 m/s) dan h adalah konstanta Plank’
s(6.626069 J.s). [CITATION Placeholder1 \p 339 \y \t \l 1057 ] .

Gambar 2. Gelombang Elektromagnetik

Sinar tampak adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang dapat
dilihat oleh mata secara langsung. Biasanya terlihat sebagai warna pelangi. Setiap
warna memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda. Warna merah adalah warna
yang terpanjang dan warna ungu adalah warna yang terpendek. Ketika seluruh
gelombang dilihat secara bersama-sama, maka yang terlihat adalah warna putih yang
tampak. Hal ini juga yang terjadi ketika cahaya putih matahari menembus uap air
pada atmosfer, maka akan terbentuk warna pelangi. Setiap unsure memperlihatkan
spektrum garis yang unik bila sempelnya dalam fase uap dieksitasi, jadi spektroskopi
merupakan alat yang berguna untuk menganalisis komposisi zat yang tidak diketahu.
[CITATION Riv06 \p 340 \y \t \l 1057 ] .
Salah satu cahaya yang paling dekat dengan manusa adalah cahaya lampu. Cahaya
putih yang dihasilakan oleh sebuah lampu adaah percampuaran dari tujuh warna yaitu
merah,jingga,kuning,hijau, biru, nila, dan ungu. Warna –warna alam cahaya utih
dapat diuraikan dengan menggunakan prinsma menjadi jalur warna. Jalur warna ini
dikenal sebagai spektrum sedangkan penguraian vahaya putih kepada spektrum ini
dikenal dengan penyerakan cahaya (difusi). Spektrum warna terbentuk karena cahaya
yang berlainan warna terbas pada sudut yang berlainan. Cahaya untu terbias dengan
sudut paling besar. Cahay merah terbias degan sudut paling kecil. [CITATION Dew06 \p
410 \l 1057 ]
Tabel 1. Range panjang gelombang filter fotometer

Spektrum Warna Panjang gelombang


(nm)
Biru 450-495
Hijau 495-570
Jingga 590-620
Merah Muda 620-680
Merah 680-750
4. Difraksi
Gelombang memiliki beberapa sifat, salah satunya adalah difraksi. Difraksi
adalah peristiwa pembelokan atau pelenturan arah gelombang ketika melewati
penghalang atau celah. Kika gelombang melewati celah yang ukurannya smepit,
maka difraksi menyebabkan celah tersebut seolah-olah merupakan sumber
gelombang melingkar yang disebabkan oleh adanya penghalang berupa celah.
Smakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar.
Cahaya dapat mengalami difraksi dengan syarat cahaya tersebut melewati
celah yang sempit artinya ukuran panjang gelombang yang melewati celah lebih
besar dibandingkan dengan lebar celah. Jika suatu cahaya dengan panjang
gelombang λ pada melewati suatu celah sempit d, dimana d < λ, maka cahaya
tersebut mengalami difraksi atau cahaya melentur itu dapat terdeteksi adanya
penyimpangan sinar sebesar θ dari arah semula dan pada layar akan terlihat pola
interferensi terang/maksimum. Sinar dari tiap-tiap celah tiba sefasa, yang
memberikan sebuah maksimum yang tajam jika selisih lintasan dia antara celah-
celah yang berdekatan adalah kelipatan bulat dari panjang gelombang [CITATION
Kho15 \p 3 \l 1057 ].

Cahaya merambat ke arah yang tetap dalam garis lurus saat melalui suatu
medium yang homogen dan berubah arahnya saat menemui permukaan suatu
medium yang berbeda atau jika sifat-sifat optis dari mediumnya tidak homogen,
baik dalam ruang maupun waktu. untuk memahami pendekataan sinar
diilustrasikan . sinar-sinar dari sebuah gelombang adalah garis-garis lurus yang
tegak lurus muka-muka gelombang untuk sebuah gelombang bidang. Dalam
pendekatan sinar, diasumsikan bahwa suatu gelombang yang bergerak melalui
sebuah medium akan merambat dalam suatu garis lurus yang searah sinarnya
[CITATION Ser10 \p 155 \l 1057 ].

E. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan praktikum dan landasan teori yang
disusun, kami mengajukan 5 (lima hipotesis) sebagai berikut.
1. Spektrum dapat muncul atau terjadi karena adanya pembiasan cahaya sehingga
akan muncul spektrum warna yang berbeda-beda.
2. Jika tetapan kisi difrasi di perbesar maka panjang gelombang cahaya semakin
besar.
3. Spektrum cahaya yang dihasilkan oleh sumber cahaya dapat diamati melalui
proses difraksi dan interferensi cahaya.
4. Spetrum cahaya memiliki nilai panjang gelombang dan frekuensi. Antara
keduanaya memilki hubungan yang berbanding terblik. Semakin besar panjang
gelombang maka spektrum tersebut memilki frekuensi yang kecil.
5. Spektrometer yang dibuat dengan menggunakan tabung dan kisi sederhana dapat
dijadikan sebagai sepagai alat pengukuran spektrum cahaya secara baik.
F. Percobaan
1. Alat dan Bahan
a. 1 buah Aplikasi Analizy Tracker
b. 1 buah tabung buram
c. 1 buah kamera digital
d. 1 buah kisi difraksi (CD)
e. 1 buah kisi difraksi
f. 1 buah lampu laser (merah dan putih)
g. 1 buah lampu halogen
2. Langkah Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan.
b. Meletakkan kisi difraksi (CD) didepan lensa kamera.
c. Membuat celah tipis untuk meletakkan di depan sumber cahaya.
d. Melakukan kalibrasi dari spektrometer tersebut.
 Kalibrasi dialakukan dengan menggunakan sumber cahaya yang sudah
dikenal yang telah mempunyaan bawaan dari pabriknya.
 Kalibrasi juga dapat menggunakan Tracker.
e. Merakit tabung dengan celah sempit disalah satu unjung dan di tempelkan
pada kamera dengan jarak D.
f. Melakukan percobaan dengan cahaya sinar lampu.
g. Mengambil video dari eksperimen tersebut untuk di analisis menggunakan
Tracker Analizy.
G. Tabel Pengamatan

No. Warna Literasi Error (%) YL (m) YR (m) Yrata-rata (m)


(nm)
1
2
3
4
5
6
7

Keterangan :

X= jarak celah ke layar (m)

n= orde

d=jarak antar celah

YL= jarak kiri (m)

YR = jarak kanan(m)

Yrata-rata= jarak rata- rata antara YL dan YR (m)

H. Data Hasil Pengamatan


Berdasarkan praktikum kelima pada Rabu,25 April 2017 kami memperoleh
data hasil pengamatan yang disajikan dalam bentuk video untuk diolah dalam analizy
trakter. Namun kami pun menyajikan data dalam bentuk tabel berikut ini:

Tabel 2. Data Hasil Pengamatan

Percobaan Sumber cahaya D (m) θ Keterangan


Kisi CD Laser Merah 4 x 10-1 30ᶿ d= 1 x 10-3mm*
Kisi Standar Laser Merah 4 x 10-1 30ᶿ N=100 garis/mm
d= 3 x 10-1 mm*
Kisi CD Laser Putih 4 x 10-1 30ᶿ Spektrum warna
Kisi Standar Laser Putih 4 x 10-1 30ᶿ N= 100 garis/mm
Spektrum warna
-1
Kisi CD Lampu Halogen 4,5 x 10 30ᶿ Spektrum warna
Kisi Standar Lampu Halogen 4,5 x 10-1 30ᶿ N=100 garis/mm
Spektrum warna
*Data yang diperoleh dari analisis tracker.

I. Pengolahan dan Analisis Data


Berdasarkan hasil pengamatan yang didapatkan pada saat praktikum, maka
kami megolahnya dalam bentuk kuantitatif serta deskriftif.

Tabel 3. Data Gambar Hasil Pengamatan

Percobaan Sumber cahaya Hasil


Kisi CD Laser Merah

Kisi Standar Laser Merah

Kisi CD Laser Putih

Kisi Standar Laser Putih


Kisi CD Lampu Halogen

Kisi Standar Lampu Halogen

1. Kisi difraksi dengan menggunakan laser cahaya merah.


Dalam praktikum kami melakukan percobaan dengan menggunakan kisi difraksi
d sin θ=mλ
Karena monocromatik, maka nilai m=1

Kisi CD Kisi Standar

Diketahui : Diketahui :
d= 1 x10-3m d- 3 x 10—1m
θ=30ᶿ θ=30ᶿ
Ditanyakan: λ =.. ? N = 100 garis/mm
d sin θ= λ  λ=¿1x 10-6 sin 30 ᶿ = 5 x Ditanyakan: λ =.. ?
10-4m = 500 nm d sin θ= λ  λ=¿ 1/N sin θ = 1/ 1x 10-
5
. ½ = 100 nm
Seperti dalam teori bahwasanya ketika sebuah kisi diberikan sumber cahaya yang
yang diletakkan dengan jarak D terhadap layar maka akan menghasilkan pola
difraksi garis gelap dan garis terang seperti yang ditunjukkan pada gambar
percobaan 1 dan percobaan 2. Mereka keduanya menunjukkan pola difraksi
monocromatik. Untuk menganalisis hal tersebut digunakalah analisis tracker.
Dari hasil analisis menggunakan traker dapt dilihat bahwa intensitas cahaya yang
terjadi pada kisi difraksi CD lebih rendah daripada intensitas cahaya yang terlihat
pada kisi difraksi standar. Hal tersebut bisa terlihat dari grafik hubungan antara x
dan luma pada tracker diatas. Intensitas cahaya yang ada pada kisi standar lebih
rapat dari kisi CD(lebih renggang).
Untuk nilai panjang gelombang kedua kisi yakni kisi CD dan kisi standar memiliki
nilai panjang gelombang yang berbeda. Pada kisi difraksi CD menurut perhitungan
yang berdasarkan persamaan difraksi dari mendapatkan nilai d dari tracker panjang
gelombangnya adalah 50 nm, sedangkan pada kisi difraksi dengan 100 garis/mm
adalah 100 nm. Panjang gelombang yang dihasilkan keduanya memilki rentang
perbedaan 500 nm.

2. Spektrum Gelombang yang dihasilkan oleh sinar putih pada laser

Kisi CD Kisi Difraksi Standar

Pada kisi difraksi menggunakan CD kemudian ditembakkan dengan sinar laser


putih menghasilkan spektrum warna yakni biru, merah, dan hijau. Sedangkan
spektrum warna yang dihasilkan oleh kisi difraksi standar 100 garis/mm
mengahasilkan spektrum warna yang lebih banyak yakni merah,jingga,
kuning,hujau,biru,ungu yang berarti dengan kata lain menghasilkan spektrum
warna yang lengkap. Dari perbandingan diatas keduanya menghasilkan spektrum
warna untuk setiap kisi, namun spektrum warna kisi CD tidak terlihat atau tampak
begitu jelas. Hal tersebut dapat terjadi mungkin karena kisi difraksi pada CD
tersebut tidak bekerja atau cahayanya tidak terfokus dengan sempurna. Berbeda
dengan spektrum cahaya yang tampak pada kisi difraksi dengan standar
menampilkan spektrum cahaya yang bagus dan dalam grafik hubungan anatra jarak
(x) dengan lumanya begitu menunjukkan peningkatan ketika warna yang memilki
panjang gelombangnya naik maka grafiknyapun naik dan warna yang memilki
panjang gelombangnya rendah grafiknya-pun menurun.

3. Spektrum warna dengan sumber cahaya putih dari lampu halogen

Kisi CD Kisi Standar 100 garis/mm


Dari tabel anlisis spektrum warna dari analisis tracker yang memasukkanpersamaan
berdasarkan terori kedalam analzy tracker menujukkan bahwa spektrum gelombang
yang berurutan dari cahaya merah, jingga, kuning, hijau,dan biru yang tampak pada
percbaan ke-5 menggunakan kisi CD mengartikan bahwa urutan biru-hijau-kuning-
jingga-merah menunjukkan panjang gelombang semakin panjang. Panjang
gelombang yang ditunjukkan 300 nm. Sedangkan pada kisi difraksi standar yang
digunakan grafik antara luma dan jaraknya terlihat lebih harmonik karena jarak
antara spektrum warna yang sama memilki jarak rata-rata jarak kiri dan kanan dari
pusat terihat harmonik atau sama. Untuk panjang gelombang yang dihasilkan oleh
cahaya putih lampu halogen menggunakan kisi difraksi standar menujukkan
panjang gelombang yang paling tinggi adalah >600 nm. Jadi, perbandingan anata
kisi difraksi CD dengan kisi diraksi yang sudah terstandarkan memilki perbedaan
panjang gelombang yang terbesarnya >300 nm.

J. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan data serta analisis data yang dilakukan,
maka kami memperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Kisi difraksi cahaya dapat digunakan untuk mengukur panjang gelombang serta
memetakan mengenai spektrum warna. Kisi difraksi tersebut akan menghasilkan
pola difraksi yakni garis terang daris garis gelap yang dipengaruhi oleh jarak kisi
ke pusat cahaya layar.
2. Memetakan panjang spektrum gelombang dapat dianalisis dengan menggunakan
anlizy traker dimana kita akan mengetahui jarak antara celahnya serta panajng
gelombang pada setiap spektrum.
3. Karakteristrik yang dihasilakn oleh cahaya merah menghasilkan pola difraksi
sedangkan yang dihasilkan kisi yang diberikan cahaya puth mengahsilkan
spektrum warna yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru ,nila, ungu.
4. Berdaasrkan panjang gelombangnya, spektrum warna yang tertinggi adalah warna
merah dan paling kecil adalah warna biru.
5. Dalam hal ini tracker berfungsi sebagai nilai pengkalibrasi serta dapat menetukan
grafik yang dihasilkan oleh spektrum cahaya yang berbeda.

K. Daftar Pustaka
Dewi, L. A., Purwanto, A., & Kuswnato, h. (2006). Pergeseran Spektrum pada
Filamen Lampu Wolfarm Spectra Displacement of Wolfarm Lamp. Jurnal
UNY, 409-417.

Enny. (2013). Efek Samping Penggunaan Ponsel. Gema Teknologi, XVII(4), 178-183.

Giancoli, D. C. (2001). Fisika Edisi Kelima (5th ed.). Jakarta: Erlangga.

Kholifudi, M. Y. (2015). Sinar Laser Mainan Sebagai Alternatif Sumber Cahaya


Monokromatik Praktikum Kisi Difraksi Cahaya. Yogyakarta: Prosiding
Pertemuan Ilmiah XXIX HFI Jateng & DIY.

Rivai, M. (2006). Divais Optoelektronika Handout Jurusan Teknik Elektro. Institut


Teknologi Sepuluh November.

Sadidah, K. R., Sudarti, & Gani, A. A. (2015). Pengaruh Paparan Medan Magnet ELF
300 microtesla dan 500 microtesla Terhadap Perubahan Jumlah Microba dan
pH pada Proses Fermentasi Tape Ketan. Jurnal Pendidikan Fisika, IV(1), 1-8.

Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2010). Fisika Untuk Sains dan Tekhnik (6 ed.).
Jakarta: Salmba Teknika.

Sulistyowati, R., & Rivai, M. (2008). Identifikasi Jenis Cairan Dengan Metode
Serapan Panjang Geombang Dan JST-RBF. Seminar on Intelligent
Technology and its Application.

Anda mungkin juga menyukai