Anda di halaman 1dari 7

RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Kisi Difraksi 1

KISI DIFRAKSI
Rheina Aurely Shavira, Siti Tutut Suryani&Elysa Nensy Irawan, Sudarsono,M.Sc
Departemen Fisika, Fakultas Ilmu Alam (FIA), Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail:
suryanitutut@gmail.com
Abstrak—Praktikum Kisi Difraksi pada kali ini bertujuan atau celah yang kecil nan sempit, lalu cahaya tersebut akan
untuk mempelajari gejala difraksi, untuk mengukur panjang mengalami pelenturan yang menyebabkan terjadinya
gelombang laser, untuk mengetahui pengaruh jarak kisi ke pembelokan di sekitar pinggiran lubang penghalang hingga
layar terhadap pola gelap terang yang dihasilkan dan untuk batas tertentu. Panjang gelombang dari suatu cahaya atau
mengetahui pengaruh panjang gelombang terhadap jarak kisi
sinar yang diberikan dapat diukur melalui fenomena difraksi
ke layar. Percobaan yang telah dilakukan yaitu percobaan
menggunakan 7 varias jarak dari kisi ke layar yang ini.
berbedabeda. Prinsip Huygens-Fransel ini menyatakan bahwa Teori gelombang elektromagnetik pertama kali
setiap titik dalam perambatan gelombang dapat menjadi suatu dikemukakan oleh James Clerk Maxwell (1831–1879).
sumber baru sehingga superposisi dari gelombang-gelombang Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell, mengacu pada
tersebut dapat digunakan untuk menggambarkan muka-muka tiga aturan dasar listrik-magnet berikut ini. 1. Muatan medan
gelombang dari amplitude yang dirambatkan gelombang listrik dapat menghasilkan medan listrik disekitarnya, yang
tersebut. Adapun langkah kerja pada percobaan yang telah besarnya diperlihatkan oleh hukum Coulumb. 2. Arus listrik
dilakukan yang pertama adalah alat dan bahan disiapkan dan
atau muatan yang mengalir dapat menghasilkan medan
dirangkai, jarak antara kisi dengan laser diatur sejauh 30cm,
jarak antara kisi ke layar diatur sejauh jarak tertentu, lalu
magnet disekitarnya yang besar dan arahnya ditunjukkan oleh
kedudukan masing-masing pola terang yang tampak pada hukum Bio-Savart atau hukum Ampere. 3. Perubahan medan
layar diukur dengan menggunakan mistar. Langkah kerja magnetik dapat menimbulkan GGL induksi yang dapat
dilakukan kembali dengan menggunakan variasi jarak kisi ke menghasilkan medan listrik dengan aturan yang diberikan
layar yang berbeda-beda. Keseluruhan data yang diperoleh oleh hukum induksi Faraday. Berdasarkan aturan tersebut,
adalah jarak layar ke kisi (a), jarak orde terang ke pusat (x), Maxwell mengemukakan sebuah hipotesis sebagai berikut:
jarak antar celah ke kisi (d) yang didapat dari Konstanta kisi “Karena perubahan medan magnet dapat menimbulkan medan
(N), 5 orde (n=1, 2, 3, 4, 5) serta panjang gelombang laser (λ) listrik, maka perubahan medan listrik pun akan dapat
yang telah dihitung pada subbab perhitungan. Kesimpulan
menimbulkan perubahan medan magnet”.
pertama yang dapat ditarik dari berakhirnya percobaan ini
adalah praktikan telah mempelajari gejala difraksi. Kedua, Hipotesis tersebut digunakan untuk menerangkan terjadinya
pengaruh jarak kisi ke layar terhadap pola gelap terang yang gelombang elektromagnet. Menurut Maxwell, ketika terdapat
dihasilkan adalah berbanding lurus, yaitu semakin jauh jarak perubahan medan listrik (E), akan terjadi perubahan medan
kisi ke layar maka jarak antara pola terang akan semakin jauh. magnetik (B). Perubahan medan magnetik ini akan
Ketiga, pengaruh jarak kisi ke layar terhadap panjang menimbulkan kembali perubahan medan listrik dan
gelombang yang dihasilkan tidak dapat didefinisikan tetapi seterusnya. Maxwell menemukan bahwa perubahan medan
menghasilkan panjang gelombang paling panjang pada jarak listrik dan perubahan medan magnetik ini menghasilkan
20cm serta keempat adalah panjang gelombang laser hijau yang
gelombang medan listrik dan gelombang medan magnetik
diperoleh pada percobaan dan perhitungan yang telah
dilakukan adalah sebesar 5.79×10-7Meter.
yang dapat merambat di ruang hampa. Gelombang medan
listrik (E) dan medan magnetik (B) inilah yang kemudian
dikenal dengan nama gelombang elektromagnetik. Arah getar
dan arah rambat gelombang medan listrik dan medan
Kata Kunci—Difraksi cahaya, Gelombang Elektromagnetik, magnetik saling tegak lurus yang ilustrasinya dapat dilihat
Interferensi cahaya, Kisi Difraksi, Prinsip Huygens-Fransel pada Gambar-1 sehingga gelombang elektromagnetik
termasuk gelombang transversal. Berbagai jenis gelombang
elektromagnetik hanya berbeda dalam frekuensi dan panjang
gelombangnya [3].
I. PENDAHULUAN Celah tunggal adalah suatu celah yang sempit, sedangkan
apabila terdapat banyak celah pada suatu bidang itulah yang
disebut dengan kisi atau celah banyak. Kisi difraksi
D ALAM kehidupan sehari-hari kita menemukan sangat
banyak fenomena fisika yang terjadi, mulai dari merupakan suatu kumpulan celah parallel dalam jumlah besar
yang berjarak sama antara satu dengan yang lainnya. Kisi
pergerakan benda, kelistrikkan, transfer energi hingga
getaran maupun gelombang. Kita sering melihat cahaya difraksi merupakan salah satu jenis alat yang dipergunakan
dengan warna yang berbeda-beda. Ada beberapa hal yang untuk mengukur panjang gelombang. Pengukuran ini
membedakan cahaya-cahaya tersebut kecuali warna yang dilakukan dengan melewatkan cahaya pada kisi difraksi yang
tampak padanya, yaitu panjang gelombangnya. Setiap sudah diketahui jarak antar celah kisinya
cahaya memiliki panjang gelombang yang berbeda. Seperti
kita ketahui, cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Sifat yang dimilikinya adalah ia dapat dibiaskan, dapat
dipantulkan, refleksi dan difraksi. Sifat cahaya dapat
didifraksi adalah bahwa cahaya dapat melewati penghalang
No.1 34334-534412 April 2023
RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Kisi Difraksi 2

Gambar 1. Ilustrasi gelombang elektromagnetik [2].

[4].
Pola kisi difraksi yang dihasilkan dapat digunakan untuk
mengetahui fenomena difraksi dan panjang gelombang cahaya Gambar 2. Pola interferensi yang dihasilkan olehcelah difraksi : a)
yang melalui kisi difraksi. Efek difraksi adalah karakteristik ilustrasi persebaran gelombang cahaya yang didifraksi, b) Hasil pola
difraksi dan interferensi pada suatu permukaan terdapat bagian gelap
dari fenomena gelombang cahaya dimana muka-muka
dan terang [1].
gelombangnya mengalamani pelenturan dan tampak seperti
dibelokan [2].
Cahaya monokromatik adalah cahaya yang mempunyai
satu panjang gelombang, contohnya sinar laser. Difraksi
cahaya monokromatik akan menghasilkan pola cahaya gelap- Gambar-2. Bila celah yang digunakan untuk mendifraksi
terang atau sering disebut dengan orde yang muncul setelah banyak, akan membentuk apa yang disebut sebagai kisi.
melalui suatu kisi. Pola ini akan terlihat jelas pada layar Maka garis-garis terang adalah pada keadaan
datar.Selain celah atau kisi, difraksi dapat disebabkan oleh
pinggiran tajam, benda kecil berambut maupun susunan d sinθ = n λ (1) dimana n = 0,
teratur benda (atom-atom). Peristiwa pada celah ini 1, 2, 3, …
menggunakan prinsip Huygens-Fransel. Prinsip
HuygensFransel menyatakan bahwa setiap titik dalam
dengan d adalah jarak antar celah berurutan pada kisi, n adalah
perambatan gelombang dapat menjadi suatu sumber baru
pola interfrensi ke-n (1, 2, 3, …) dan λ adalah panjang
sehingga superposisi dari gelombang-gelombang tersebut
gelombang sinar monokromatik serta θ adalah sudut yang
dapat digunakan untuk menggambarkan muka-muka
dibentuk antara sinar datang dan pola terang. Setiap sistem
gelombang dari amplitude yang dirambatkan gelombang
kisi difraksi memiliki konstanta kisi (N) yang besarnya
tersebut.
Interferensi cahaya didefinisikan sebagai interaksi antar
gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi menghasilkan N = 1/d (2)
gelombang yang berhimpit. Ketika dua bukit (titik tertinggi)
gelombang bertemu, mereka bergabung menjadi gelombang arah tegak lurus terhadap susunan celah. Jika lebar celah d > λ
yang lebih besar. Ketika bukit sebuah gelombang dan lembah maka hanya ada satu nilai maksimum (n=0).
(titik terendah) gelombang bertemu, gelombang saling
Laser merupakan singkatan dari Light Amplification by
mengapuskan satu sama lain. Posisi bukit dan lembah disebut
Stimulated Emission of Radiation, yaitu terjadinya proses
fase. Interferensi dapat bersifat saling membangun, saling
penguatan cahaya oleh emisi radiasi yang terstimulasi. Pada
melemahkan dan saling menghilang. Untuk mengamati
dasarnya ada tiga macam bentuk interaksi yang terjadi antara
interterensi dari dua buah gelombang dapat digunakan sebuah
cahaya dengan materi, yaitu absorpsi, emisi spontan dan emisi
tangki rink (ripple tank). Pertemuan kedua gelombang akan
terstimulasi. Absorpsi adalah proses tereksitasinya elektron
mengalami interferensi..lika pertemunan kedua gelombang
dari tingkatan energi E1 ke E2 akibat penyerapan foton dengan
saling menguatkan, disebut interfreusi maksimum atau
energi hν > (E2 - E1), dimana h adalah konstanta Planck 6,626
interferensi konstruktif. Peristiwa ini terjadi jika pada titik
x 10-34 J.s. Emisi spontan adalah proses meluruhnya elektron
pertemuan tersebut kedua gelombang sefase. Akan tetapi, jika
yang tereksitasi di tingkatan energi E2 ke tingkatan energi E1.
pertemuan gelombang saling melemahkan, disebut
Karena E2 > E1, maka proses peluruhan akan melepaskan
interferensi minimum atau interferensi destruktif. Peristiwa ini
energi yang berupa Emisi radiatif (memancarkan foton dengan
terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua gelombangnya
energi = E2 – E1) dan Emisi non-radiatif (tidak memancarkan
berlawanan fase.Bersifat merusak jika beda fasenya adalah
foton). Emisi terstimulasi adalah proses yang melibatkan
180 derajat, sehingga kedua gelombang saling
elektron-elektron yang sudah berada di E2
menghilangkan[2].
distimulasi/dirangsang oleh foton yang datang untuk meluruh
Suatu sinar yang dating menuju suatu celah tunggal akan di
difraksikan, pola difraksi celah dapat dilihat pada
No.1 34334-534412 April 2023
RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Kisi Difraksi 3

ke E1, sehingga akan memperkuat energi cahaya yang datang InGaAsP, AlGaAs. Laser ini memiliki panjang gelombang
(amplification by stimulated emission of radiation)[3]. sekitar 630 nm – 1600 nm. Baru-baru ini dikembangkan

Gambar 3. Prinsip kerja Laser Semikonduktor

Cahaya laser dapat dibedakan berdasarkan bahan aktif


yang dipakai, yaitu zat padat, dye/cair, semikonduktor, dan
gas. Laser Zat Padat secara umum adalah laser yang bahan
aktifnya memiliki impuritas ion-ion pada material host
dielektriknya (dalam hal ini berbentuk kristal atau gelas).
Ion-ion yang terletak di dalam elemen transisi barisan teratas
pada Tabel Periodik, khususnya tanah jarang (rare earth,
RE) atau ion-ion loram transisi sering digunakan sebagai
impuritas aktif. Sedangkan material yang umum digunakan Gambar 4. Skema alat percobaan kisi difraksi dan hasil pola yang
untuk kristal induk (host) adalah golongan oksida seperti dihasilkan
Al2O3, atau flourida seperti YLiF4 (YLF). Material oksida
lebih keras dan memiliki sifat mekanik dan teromekanik laser InDaN yang dapat memancarkan cahaya pada panjang
yang lebih baik, jika dibandingkan dengan material fluorida. gelombang biru (~ 400 nm). Disamping itu ada juga beberapa
Sedangkan material gelas memiliki temperatur melting yang laser yang menggunakan kombinasi golongan II-VI (CdSe,
lebih rendah daripada kristal, sehingga proses ZnS) yang memancarkan panjang gelombang daerah hijau-
pembuatannya lebih mudah dan lebih murah. Namun, gelas biru. Prinsip kerja laser semikonduktor dapat dijelaskan
memiliki konduktivitas termal yang lebih rendah, sehingga dengan bantuan ilustrasi Gambar-3 yang menunjukkan pita
sifat menakin dan termomekaniknya kurang baik. Secara valensi V dan pita konduksi C yang dipisahkan oleh energi
umum, impuritas bahan aktif adalah bahan RE yang gap. Untuk semikonduktor nondegenerate, pita valensi terisi
memiliki struktur elektronik 4fN 5s2 5p6 5d0 6s2. Atom Xe penuh oleh elektronelektron, sedangkan pita konduksi kosong
digunakan sebagai perbandingan. Jika suatu RE dimasukkan sepenuhnya [3].
ke dalam material host, dua elektron dalam 6s dan satu
elektron dalam 4f digunakan untuk ikatan ionik, sehingga
RE memberikan 3 ion terionisasi untuk material host
(contoh menjadi Nd3+). Elektron-elektron yang tersisa II. METODOLOGI
dalam orbit 4f (N – 1) akan membentuk jumlah tingkatan-
tingkatan energi yang besar, yang akan terpecah menjadi A. Peralatan dan fungsi
tiga jenis interaksi, yaitu interaksi Coulomb, kopling spin- Peralatan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah
orbit dan interaksi medan-medan Kristal [3]. statif sebagai tempat menempatkan laser, kisi difraksi dan
Laser dye merupakan laser yang menggunakan medium layar, kisi sebagai celah banyak yang digunakan untuk
aktif yang terdiri dari larutan dye organik dalam pelarut cair, mendifraksikan cahaya dan untuk mengukur panjang
seperti etil, metil-alkohol, gliserol dan air. Dye organik gelombang, laser yang berfungsi sebagai sumber cahaya
merupakan molekul-molekul poliatomik yang mengandung monokromatik, layar yang berfungsi sebagai media
rantai ikatan konjugasi ganda yang panjang [contoh: penangkap cahaya yang dilewatkan pada kisi sekaligus
(CH=)n)]. Laser semikonduktor merupakan golongan laser menampilkan pola gelap terang cahayanya, rel presisi yang
yang sangat penting saat ini, bukan hanya karena berbagai berfungsi untuk tempat statif dan untuk mengatur jarak antara
aplikasi secara langsung, namun juga sebagai pembangkit layar, kisi dan sumber cahaya (laser), mistar yang digunakan
untuk laser zat padat. Material aktif laser semikonduktor untuk mengukur jarak layar, kisi dan sumber cahaya dan untuk
menggunakan material semikonduktor direct-gap, sehingga mengukur jarak pola hasil percobaan.
semikonduktor elementer seperti silikon dan germanium
tidak dapat digunakan. Mayoritas bahan semikonduktor
untuk laser merupakan kombinasi antara golongan IIIA pada
Tabel periodik (Al, Ga, In) dan golongan IVA (N, P, As,
SB), sehingga membentuk compound III-IV, seperti GaAs,

No.1 34334-534412 April 2023


RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Kisi Difraksi 4

B. Langkah Kerja mistar. Langkah kerja dilakukan kembali dengan


Adapun langkah kerja pada percobaan yang telah dilakukan menggunakan variasi jarak kisi ke layar yang berbeda-beda.
yang pertama adalah alat dan bahan disiapkan, kemudiam
laser dipasang pada statif, kisi dipasangkan pada statif dan
ditempatkan pada rel presisi dengan ketinggian yang sama
dangan laser, jarak antara kisi dengan laser diatur sejauh
30cm, jarak antara kisi ke layar diatur sejauh 50cm. Dapat
dilihat pada Gambar-4. Lalu kedudukan masing-masing pola
terang yang tampal pada layar layar dengan menggunakan

No.1 34334-534412 April 2023


RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Kisi Difraksi 5

C. Flowchart
Flowchart pada praktikum Kisi difraksi ini dapat dilihat
pada Gambar-5.

Meter
D. Persamaan yang digunakan
Persamaan yang digunakan pada percobaan ini adalah
sebagai berikut Hasil perhitungan kemudian dirata-rata dan disajikan dalam
bentuk tabel yang dapat dilihat pada Tabel-2.
**menghitung d

Tabel 2.
(2)

Variasi Jarak Kisi ke Layar (a) λ (m)


**menghitung panjang gelombang
1 0.10 m 5.65 × 10-7
(3) 2 0.15 m 6.00 × 10-7
3 0.20 m 6.50 × 10-7
4 0.25 m 5.73 × 10-7
III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 5 0.30 m 5.49 × 10-7
6 0.35 m 5.64 × 10-7
A. Analisa Data 7 0.40 m 5.52 × 10-7
Percobaan pada kali ini memiliki tujuan untuk
5.79 × 10-7
mempelajari gejala difraksi, untuk mengukur panjang Rata-rata
gelombang laser, untuk mengetahui pengaruh jarak kisi ke Error 8.73%
layar terhadap pola gelap terang yang dihasilkan dan untuk
mengetahui pengaruh panjang gelombang terhadap jarak kisi Data Hasil Perhitungan
ke layar. Percobaan yang telah dilakukan yaitu percobaan
menggunakan 7 varias jarak dari kisi ke layar yang
berbedabeda. Data percobaan yang telah diperoleh pada
C. Pembahasan
percobaan kali ini dapat dilihat pada Tabel-1.
Telah dilakukan percobaan mengenai Kisi Difraksi dan
didapatkan data jarak layar ke kisi (a), jarak orde terang ke
B. Perhitungan pusat (x), jarak antar celah ke kisi (d) yang didapat dari
Konstanta kisi (N), 5 orde (n=1, 2, 3, 4, 5) serta panjang
Telah dilakukan perhitungan mengenai jarak antar celah
gelombang laser (λ) yang telah dihitung pada subbab
berurutn pada kisi dan panjang gelobang laser dengan
perhitungan. Percobaan yang bertujuan untuk mempelajari
menggunakan persamaan (2) dan persamaan (3). Berikut ini
gejala difraksi, untuk mengukur panjang gelombang laser,
adalah contoh salah satu data perhitungannya :
untuk mengetahui pengaruh jarak kisi ke layar terhadap pola
gelap terang yang dihasilkan dan untuk mengetahui pengaruh
**menghitung d
panjang gelombang terhadap jarak kisi ke layar. Percobaan
kisi difraksi pada kali ini yaitu menggunakan prinsip
Huygens-Fransel. Prinsip Huygens-Fransel ini menyatakan
bahwa setiap titik dalam perambatan gelombang dapat
menjadi suatu sumber baru sehingga superposisi dari
gelombang-gelombang tersebut dapat digunakan untuk
menggambarkan muka-muka gelombang dari amplitude yang
dirambatkan gelombang tersebut. Percobaan yang telah
dilakukan ini menggunakan 7 jenis variasi jarak dari kisi ke
layar yang berbeda-beda. Percobaan ini merupakan percobaan
**menghitung panjang gelombang
kisi difraksi, dimana difraksi merupakan pelenturan cahaya
yang bisa dilewati oleh celah sempit. Pada percobaan ini
digunakan laser. Hal ini dikarenakan laser merupakan cahaya
monokromatik. Warna cahaya yang digunakan pada
percobaan kali ini adalah cahaya laser berwarna hijau, yang
hanya memiliki satu panjang gelombang saja yaitu berkisar

No.1 34334-534412 April 2023


RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Kisi Difraksi 6

antara 4.95×10-7 s/d 5.7×10-7 Meter dengan panjang dihasilkan oleh kisi yang diletakkan lebih jauh ke layar. Jadi
gelombang rata-ratanya adalah 5.325×10-7 Meter [6]. Selain dapat didapatkan bahwa semakin jauh jarak kisi ke layar
itu, cahaya yang dimiliki oleh laser tersebut bersifat koheren, maka jarak antara pola terang yang dihasilkan akan lebih
yaitu memiliki beda fase yang tetap atau bisa dikatakan besar. Kemudian didapat pula bahwa jarak kisi ke layar
cahayanya sejajar. Karena hal inilah, peristiwa difraksi yang cukup berpengaruh pada panjang gelombang yang
terjadi dapat diamati. Pada saat laser ditembakkan pada kisi, dihasilkan. Hal ini dapat dilihat pada perbandingan antara
cahaya yang dipancarkan laser tersebut akan merambat lurus rata-rata jarak pola terang pada masing-masing jarak yang
dan sesuai sifatnya yang koheren, cahaya laser tersebut akan besar perbandingannya tidak dapat ditentukan, tetapi
melewati banyak celah sempit yang dimiliki oleh kisi, menghasilkan panjang gelombang paling besar pada jarak
sehingga cahaya tersebut mengalami pelenturan dan tampak 20cm. Setelah dilakukannya percobaan dan perhitungan pada
seperti dibelokkan ke suatu sudut tertentu. Seperti yang sudah percobaan ini, didapat bahwa panjang gelombang yang
dijelaskan pada subbab pendahuluan bahwa fenomena ini dimiliki oleh sinar laser berwarna hijau yang digunakan
dinamakan dengan fenomena difraksi cahaya. Dari peristiwa adalah sebesar 5.79×10-7Meter. Hasil yang didapat dari
difraksi atau pelenturan cahaya dengan menggunakan celah perhitungan nilai Error yang telah dilakukan dibalik layar
banyak ini, gelombang akan mengalami peristiwa interferensi menghasilkan angka 8.73%. Error yang telah terjadi dapat
yaitu penggabungan 2 atau lebih gelombang cahaya. Terdapat disebabkan oleh factor human error dimana pada saat
3 jenis kejadian yang terjadi dalam peristiwa interferensi menentukan titik tengah pola terang pada masing-masing
cahaya yang menyebabkan terbentuknya pola-pola orde tidak presisi sehingga terdapat perbedaan jika panjang
interferensi (gelap dan terang), yaitu Interferensi Konstruktif, gelombang yang diperoleh dibandingkan dengan rata-rata
Interferensi Destruktif dan saling menghilangkan. Ketika dua panjang gelombang cahaya hijau. Namun apabila diamati,
bukit (titik tertinggi) gelombang bertemu atau gelombang maka panjang gelombang yang diperoleh (5.79×10 -7Meter)
dengan Amplitudo dan fasa yang sama bertemu, maka akan tidak jauh dari range panjang gelombang cahaya hijau yaitu
bergabung menjadi gelombang yang lebih besar atau dapat berkisar antara 4.95×10-7 s/d 5.7×10-7 Meter.
disebut Interferensi Konstruktif karena saling membangun.
Jika dua buah gelombang dengan Amplitudo sama namu
mempunyai fasa yang berbeda yang besarnya φ π, maka
IV. KESIMPULAN
kedua gelombang sifatnya akan saling melemahkan dan
menghasilkan gelombang yang memiliki panjang gelombang Kesimpulan pertama yang dapat ditarik dari berakhirnya
yang lebih kecil. Namun jika dua buah gelombang dengan percobaan ini adalah praktikan telah mempelajari gejala
Amplitudo sama namu mempunyai fasa yang berbeda yang difraksi, pengaruh jarak kisi ke layar terhadap pola gelap
besarnya φ=π, maka kedua gelombang sifatnya akan saling terang yang dihasilkan adalah berbanding lurus, yaitu semakin
menghilangkan karena bukit (titik tertinggi) dari suatu jauh jarak kisi ke layar maka jarak antara pola terang akan
gelombang bertemu dengan lembah (titik terendah) semakin jauh, pengaruh jarak kisi ke layar terhadap panjang
gelombang yang lain sehingga sifatnya akan saling gelombang yang dihasilkan tidak dapat didefinisikan tetapi
menghilangkan sehingga gelombang akan hilang secara total. menghasilkan panjang gelombang paling panjang pada jarak
Dalam persitiwa interferensi pada kisi difraksi ini gelombang 20cm serta panjang gelombang laser hijau yang diperoleh
yang memiliki fasa yang sama (sifat konstruktif) akan pada percobaan dan perhitungan yang telah dilakukan adalah
bergabung dan menghasilkan pola terang, yang dinamakan sebesar 5.79×10-7Meter.
dengan interferensi maksimum. Sedangkan gelombang yang
memiliki fasa yang berbeda (sifat destruktif) akan
menghasilkan pola redup bahkan gelap UCAPAN TERIMA KASIH
(tidak ada sinar).
Terima kasih saya ucapkan pertama-tama kepada dosen
Pada percobaan ini terdapat 7 jenis variasi jarak kisi ke mata kuliah Gelombang dan Optik, Bapak Sudarsono, M.Sc
layar yang digunakan, yaitu 10cm, 15cm, 20cm, 25cm, yang telah membimbing dan memberikan ilmu serta
30cm, 35cm dan 40cm. Variasi jarak kisi dengan layar yang pengetahuan mengenai Gelombang dan Optik, kemudian
digunakan pada percobaan kali ini dimaksudkan untuk kepada assisten laboratorium Gelombang dan Optik, Siti Tutut
mengetahui pengaruh jarak kisi dengan layar terhadap pola Suryani dan Elysa Nency Irawan yang telah membantu
gelap-terang yang dihasilkan setelah melalui kisi difraksi. membimbing dalam pelaksanaan praktikum Hukum Melde
Dari pecobaan yang telah dilakukan, kemudian didapatkan ini, dan yang terakhir saya ucapkan kepada teman-teman
bahwa pada kisi pertama pada jarak kisi dengan layar 10cm, sekelompok atas kerjasama yang baik dan telah membantu
menghasilkan jarak antara pola gelap terang x yang lebih dalam kelancaran pelaksanaan praktikum ini.
kecil dibanding saat menggunakan jarak kisi dengan layar
yang lebih jauh, misalnya 15cm, 20 cm dan seterusnya.
Sehingga pola gelap teranh yang dihasilkan pada layar juga
lebih banyak dibandingkan yang jaraknya lebih jauh. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
membuktikan bahwa peristiwa yang terjadi sesuai dengan [1] Serway, Jewett. “Physics for Scientists & Engineers –
teori yang ada pada celah Young yang dimana apabila cahaya 6th edition”. Callifornia, USA : Thomson Brooks Cole.
diberikan dengan sudut yang konstan, namun jarak kisi (2014)
dengan layar berbeda-beda, maka simpangan lebih besar

No.1 34334-534412 April 2023


RHEINA AURELY SHAVIRA – 01111640000083 – Kisi Difraksi 7

[2] Halliday, Resnick. “Fundamental of Physics – 9th


eddition”. Jefferson City, USA : John Willey & Sons
Inc. (2011)
[3] “Diktat Kuliah Rekayasa Optik – BAB 1- Laser”.
Indonesia.
[4] Giancoli, Duglas C. “Fisika – 5th edition” Jakarta:
Erlangga (2001)
[5] “Gelombang Elektromagnetik – BAB 7”. Indonesia.
[6] https://id.wikipedia.org/wiki/Spektrum_kasatmata

No.1 34334-534412 April 2023

Anda mungkin juga menyukai