Anda di halaman 1dari 18

DIFRAKSI

CAHAYA
Disusun oleh Kelompok : 1
Anggota Kelompok
• Firda Amalia • Zuda Praditya
• Nova Aprilia • Edo Wiramukti
Latar Belakang
Dalam fisika, difraksi adalah fenomena gelombang, difraksi
didasarkan pada penyebaran gelombang ketika menghadapi kendala
atau melalui sedikit kendala. Difraksi terjadi pada semua jenis
gelombang, dari gelombang suara, gelombang pada permukaan cairan
dan gelombang elektromagnetik seperti cahaya dan gelombang radio.
Hal ini juga terjadi ketika sekelompok gelombang merambat dalam
ukuran terbatas, misalnya karena difraksi, sinar sempit dari
gelombang cahaya dari laser akhirnya menyimpang dalam balok yang
lebih luas pada jarak dari emitor. Perbandingan antara difraksi dan
pola interferensi yang dihasilkan oleh celah ganda (atas) dan lima
celah (bawah).
Interferensi terjadi ketika panjang gelombang lebih besar dari
dimensi obyek, karena itu, efek difraksi menjadi penurunan
terdeteksi sebagai ukuran objek kenaikan dibandingkan dengan
panjang gelombang. Dalam spektrum elektromagnetik sinar-X
memiliki panjang gelombang sama dengan jarak interatomik
dalam bidang ini. Hal ini dimungkinkan oleh karena itu untuk
menggunakan difraksi sinar-X sebagai metode untuk
menjelajahi sifat dari struktur kristal. Difraksi oleh struktur
kristal memverifikasi hukum Bragg. Karena dualitas
gelombang-partikel karakteristik mekanika kuantum adalah
mungkin untuk mengamati difraksi partikel seperti neutron dan
elektron
Tujuan
1 2
Mengetahui apa yang Mengetahui sejarah dari
dimaksud dengan difraksi cahaya
difraksi cahaya

3
Mengetahui jenis-jenis
difraksi cahaya
Pengertian Difraksi Cahaya
Difraksi, pembelauan atau lenturan ialah
penyebaran gelombang, contohnya cahaya,
karena adanya halangan. Semakin kecil
halangan, penyebaran gelombang semakin
besar. Hal ini bisa diterangkan oleh prinsip
Huygens. Pada animasi pada gambar sebelah
kanan atas terlihat adanya pola gelap dan difraksi
terang, hal itu disebabkan wavelet-wavelet
baru yang terbentuk di dalam celah sempit
tersebut saling berinterferensi satu sama lain.

Difraksi cahaya berdasarkan prinsip Huygens


Untuk menganalisa atau mensimulasikan pola-pola tersebut, dapat digunakan
Transformasi Fourier atau disebut juga dengan Fourier Optik.
Sejarah Difraksi Cahaya
➣Isaac Newton dan Robert Hooke pada tahun 1660,
sebagai inflexion dari partikel cahaya yang sekarang dikenal sebagai cincin Newton.

➣Francesco Maria Grimaldi pada tahun 1605 dan didefinisikan


sebagai hamburan fraksi gelombang cahaya ke arah yang berbeda-beda. Istilah yang digunakan saat itu
mengambil bahasa Latin diffringere yang berarti to break into pieces.

➣James Gregory pada tahun 1673 dengan mengamati pola difraksi pada bulu burung yang
kemudian didefinisikan sebagai diffraction grating.

➣Thomas Young pada tahun 1803 dan sebagai fenomena interferensi gelombang cahaya.
Dari percobaan yang mengamatipola interferensi pada dua celah kecil yang berdekatan, Thomas Young
menyimpulkan bahwa kedua celah tersebut lebih merupakan dua sumber gelombang yang berbeda
daripada partikel (en:corpuscles).
➣Augustin Jean Fresnel pada tahun 1815 dan tahun 1818, dan menghasilkan perhitungan
matematis yang membenarkan teori gelombang cahaya yang dikemukakan sebelumnya
oleh Christiaan Huygens pada tahun 1690 hingga teori partikel Newton mendapatkan
banyak sanggahan. Fresnel mendefinisikan difraksi dari eksperimen celah
ganda Young sebagai interferensi gelombang dengan persamaan:
mλ = d sin 0
dimana "d" adalah jarak antara dua sumber muka gelombang. adalah sudut yang dibentuk antara fraksi muka
gelombangurutan ke- dengan sumbu normal muka gelombang fraksi mula-mula yang mempunyai urutan maksimum m = 0.
Difraksi Fresnel kemudian dikenal sebagai near-field diffraction, yaitu difraksi yang terjadi dengan nilai 771 relatif kecil.

➣Richard C. MacLaurin pada tahun 1909, dalam monographnya yang berjudul Light, menjelaskan proses perambatan
gelombang cahaya yang terjadi pada difraksi Fresnel jika celah difraksi disoroti dengan sinar dari jarak jauh.

➣Joseph von Fraunhofer dengan mengamati bentuk gelombang difraksi yang perubahan
ukuran akibat jauhnya bidang pengamatan. Difraksi Fraunhofer kemudian dikenal
sebagai far-field diffraction.

➣Francis Weston Sears pada tahun 1948 untuk menentukan pola difraksi dengan menggunakan pendekatan
matematisFresnel. Dari jarak tegak lurus antara celah pada bidang halangan dan bidang pengamatan serta dengan
mengetahui besaran panjang gelombang sinar insiden, sejumlah area yang disebut zona Fresnel (en:Fresnel zone) atau half-
period elements dapat dihitung.
Jenis - Jenis Difraksi Cahaya
➨Difraksi Fresnel
Difraksi Fresnel adalah pola gelombang pada titik (x,y,z) dengan persamaan:

➨Difraksi Fraunhofer
Dalam teori difraksi skalar (en:scalar diffraction theory), Difraksi Fraunhofer adalah
pola gelombang yang terjadi pada jarak jauh (en far field) menurut persamaan integral difraksi Fresnel sebagai
berikut:
Persamaan di samping menunjukkan bahwa pola gelombang pada
difraksi Fresnel yang skalar menjadi planar pada difraksi Fraunhofer
akibat jauhnya bidang pengamatan dari bidang halangan.
➨Difraksi Celah Tunggal
Sebuah celah panjang dengan lebar infinitesimal akan
mendifraksi sinar cahaya insiden menjadi deretan gelombang circular, dan muka
gelombang yang lepas dari celah tersebut akan berupa gelombang silinder
dengan intensitas yang uniform.

Secara umum, pada sebuah gelombang planar kompleks yang monokromatik dengan panjang gelombang & lambda
yang melewati celah tunggal dengan lebar d yang terletak pada bidang x'y', difraksi yang terjadi pada arah radial r
dapat dihitung dengan persamaan:
Sebuah celah dengan lebar melebihi panjang gelombang akan
mempunyai banyak sumber titik (en point source) yang tersebar
merata sepanjang lebar celah. Cahaya difraksi pada sudut tertentu
adalah hasil interferensi dari setiap sumber titikdan jika fase relatif
dari interferensi ini bervariasi lebih dari 2, maka akan terlihat
minima dan maksima pada cahaya difraksi tersebut. Maksima
dan minima adalah hasil interferensi gelombang konstruktif dan
destruktifpadainterferensimaksimal.
Difraksi Fresnel/difraksi jarak pendek yang terjadi pada celah dengan lebar empat kali panjang gelombang, cahaya
darisumber titik pada ujung atas celah akan berinterferensi destruktif dengan sumber titik yang berada di tengah
celah. Jarak antara dua sumber titik tersebut adalah 1/2 Deduksi persamaan dari pengamatan jarak antara tiap sumber
titik destruktif adalah:
➨Difraksi celah ganda
Pada mekanika kuantum, eksperimen celah ganda yang dilakukan oleh Thomas Young menunjukkan sifat yang
tidak terpisahkan dari cahaya sebagai gelombang dan partikel. Sebuah sumber cahaya koheren yang menyinari
bidang halangandengan dua celah akan membentuk pola interferensi gelombang berupa pita cahaya yang terang dan
gelap pada bidang pengamatan. walaupun demikian, pada bidang pengamatan, cahaya ditemukan terserap sebagai
partikel diskrit yang disebut foton.

Pita cahaya yang terang pada bidang pengamatan terjadi karena interferensi konstruktif, saat puncak gelombang
(en:crest) berinterferensi dengan puncak gelombang yang lain, dan membentuk maksima. Pita cahaya yang gelap
terjadi saat puncakgelombang berinterferensi dengan landasan gelombang (en:trough) menjadi minima. Interferensi
konstruktif terjadi saat:
dimana:
λ adalah panjang gelombang cahaya
a adalah jarak antar celah, jarak antara titikAdan B pada diagram di samping kanan
n adalah jarak maksimum teramati. x adalah jarak antara pita cahaya dan central
maximum (disebut juga fringe distance) pada bidang pengamatan
L adalah jarak antara celah dengan titik tengah bidang pengamatan
Persamaan ini adalah pendekatan untuk kondisi tertentu. Persamaan matematika yang lebih rinci dari interferensi
celah ganda dalam konteks mekanika kuantum dijelaskan
pada dualitas Englert-Greenberger.

Pola yang dibentuk celah tunggal dan celah ganda berdasarkan eksperimen
➨Difraksi Celah Majemuk
Difraksi celah majemuk (en Diffraction grating) secara matematis dapat dilihat sebagaiinterferensi banyak titik
sumber cahaya, pada kondisi yang paling sederhana, yaitu yang terjadi pada dua celah dengan pendekatan
Fraunhofer, perbedaan jarak antara dua celah dapat dilihat pada bidang pengamatan sebagai berikut:
AS = a sin 0
Dengan perhitungan maksimal:
a sin 0 = nλ

Dimana:
n adalah urutan maksimal
λ adalah panjang gelombang
a adalah jarak antar celah
and 0 adalah sudut terjadinya interferensi konstruktif
Dan persamaan minimal:
a sin 0 = λ (n + 1/2).
Pada sinar insiden yang membentuk sudut 0, terhadap bidang perhitungan maksima menjadi :
a (sin 0n + sin 0) = nλ.

Cahaya yang terdifraksi dari celah majemuk dapat dihitung dengan penjumlahan difraksi yang terjadi pada setiap
celah berupa konvolusidari pola difraksi dan interferensi.

Pola difraksi dari sinar laser denganpanjang gelombang 633 nm laser melalui 150 celah
Kesimpulan
1. Difraksi cahaya atau lenturan cahaya dapat terjadi karena pembelokkan arahrambat cahaya oleh
suatu penghalang. Penghalang yang dipergunakan biasanya berupa kisi, yaitu celah sempit. Ada 2
macam difraksi, yaitu difraksi pada celahtunggal dan difraksi pada celah ganda.

2. Kisi difraksi terdiri atas sejumlah besar garis atau celah yang berjarak sama pada permukaan datar
yang berfunsi sebagai alat yang bermanfaat untuk mengukur panjang gelombang cahaya.

3. Difraksi cahaya terdiri atas lima jenis yaitu :


a. Difraksi Fresnel merupakan jenis difraksi dimana sumber cahaya atau layarterletak pada jarak
tertentu (dekat) dari celah difraksi.
b. Difraksi Fraunhofer merupakan jenis difraksi dimana sumber, kisi, dan layar jauh jaraknya,
sehingga semua garis dari sumber ke kisi dapat dianggap sejajar.Difraksi Fraunhofer umumnya
menggunakan lensa cembung untuk memfokuskan berkas cahaya.
c. Difraksi Celah Tunggal
d. Difraksi Celah Gandae. Difraksi Celah Majemuk
Saran
Interferensi adalah suatu kejadian dimana dua gelombang atau
lebih berjalan melalui bagianyang sama dari suatu ruangan
pada waktu yang bersamaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya
superposisi dari gelombang gelombang tersebut sehingga
menghasilkan pola intensitas baru.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai