Oleh
Nama : Violita Riyanda Safitri
NIM : 161810201043
Kelompok : A9
Nama Asisten :
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan digunakan pada eksperimen Difraksi Fraunhofer dengan
Laser HeNe adalah :
1. Mengetahui pengaruh perubahan lebar celah terhadap pola difraksi pada celah
tunggal.
2. Mengetahui pengaruh perubahan jarak dan lebar celah terhadap pola difraksi
pada celah ganda.
3. Mengetahui grafik intensitas sebagai fungsi sudut yang dihasilkan dari
ekperimen Difraksi Fraunhofer pada celah tunggal dan celah ganda.
1.4 Manfaat
Eksperimen ini dapat diamati secara langsung terjadinya difraksi. Difraksi
banyak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contoh yang paling
jelas adalah gelombang air, air mampu berbelok melewati penghalang yang
menghambatnya, juga mampu melewati sebuah bukaan atau celah yang ada
didepannya. Kejadian ini dapat sangat jelas dilihat oleh mata karena gelombang
air memiliki panjang gelombang lebih panjang dibanding dengan yang lain.
Prinsip kerja yang terjadi ketika permukaan air diberikan sebuah getaran yang
melalui celah sempit, maka aliran air yang terlihat akan terjadi sebuah gelombang
pemisah. Gelombang tersebut akan membentuk pola gelap terang apabila terlihat
jelas pada sebuah layar yang diamati.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Laser
Teori dasar tentang laser pertama kali dipublikasikan oleh Albert Einstein
pada tahun 1917. Tahun-tahun berikutnya, laser lebih banyak digunakan untuk
kepentingan militer, yaitu untuk pengembangan radar. Charles H. Townes, James
Gordon, dan Herbert Zeiger pada akhirnya berhasil membuat laser dengan
menggunakan gas Amoniak. Keberhasilan itu dipublikasikan pada tahun 1954, itu
merupakan maser dengan satu tingkat energi. Charles H. Townes memang orang
yang berperan penting dalam dunia maser. Tahun 1960 Theodore Maiman bisa
mewujudkan kerja sinar laser. Peter Sorokin dan Mirek Stevenson mulai
mengembangkan laser tingkat keempat yang pertama. Tahun 1958, Gordon Gould
kabarnya telah berhasil membuat laser. Hingga pada tahun 1977 Gordon
memenangkan paten tersebut (Beiser, 1992).
(2.1)
celah yang dibagi dengan jarak . merupakan panjang jarak antara sumber awal
dan sumber akhir . Distribusi intensitasnya dapat dinyatakan dalam fungsi lebar
sumber difokuskan pada layar. merupakan setengah kali beda fase antara
(2.2)
(2.3)
sehingga,
(2.4)
Jika merupakan setangah kali beda fase antara permukaan-permukaan sumber
(2.5)
intensitasnya adalah
(2.6)
(2.7)
n=0
n=1
Variabel Penelitian
Kegiatan Eksperimen
Data
Analisis
Kesimpulan
Gambar 3.1 Diagram Alir Rancangan Kegiatan Penelitian.
Langkah awal untuk melakukan eksperimen Difraksi Fraunhofer dengan laser
HeNe yaitu melakukan percobaan Difraksi Fraunhofer dengan laser tersebut.
Dilanjutkan dengan melakukan kajian pustaka mengenai cara pengukuran difraksi
Fraunhofer pada celah tunggal, celah ganda dan celah banyak. Melalui kajian
pustaka ini, dilakukan pemgumpulan sumber-sumber data. Selain itu, dilakukan
pula operasional pada variabel-variabel yang akan digunakan untuk menunjang
kegiatan eksperimen yang akan dilakukan. Kemudian akan diperoleh hasil berupa
angka dan gambar yang kemudian dianalisis. Dari hasil analisis tersebut akan
didapatkan kesimpulan berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan.
5 Sudut
dengan persamaan .
6. Celah pertama dipindahkan sehingga berkas laser dapat melewati celah
kedua.
7. Langkah 3,4, dan 5 dilakukan kembali pada celah kedua.
8. Simpangan y diukur untuk titik-titik maksimum dan minimum. Dan diberikan
label orde pada tiap-tiap titik tersebut.
b. Celah Ganda
1. Posisi celah tunggal digantikan oleh celah ganda yang diletakkan seperti pada
gambar 5.2 .
2. Eksperimen dilakukan dengan seperti pada langkah 2,3, dan 4 pada celah
tunggal.
3.4.4 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam Eksperimen Difraksi Fraunhofer
dengan laser HeNe adalah :
a. Tabel Pengamatan
Tabel 3.1 Celah Tunggal A, B, C dan D
1 A
2 B
3 C
4 D
1 A
2 B
3 C
b. Grafik
Grafik hubungan intensitas terhadap sudut
DAFTAR PUSTAKA
Soedojo, Peter. 1998. Asas-Asas Ilmu Fisika : Optik. Yogyakarta : Gadjah Mada
University press.