Anda di halaman 1dari 9

PENGOLAHAN DATA TOPOGRAFI DENGAN DATA SATELIT

LAPORAN GEOFISIKA

Oleh :

Nama : Tsamara Ghinah


Salsabilah W.
NIM : 171810201048
Kelompok : B5
Tanggal / Waktu : 6 Maret 2020 / 14.20-
17.00 WIB
Nama Asisten :

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2

2020
i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
BAB 2 TINJUAN PUSTAKA..........................................................................................2
BAB 3 METODE PENELITIAN....................................................................................5
3.1 Rancangan Praktikum..............................................................................................5
3.2 Metode Analisis Data.........................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................8
4.1 Hasil.........................................................................................................................8
4.2 Pembahasan..............................................................................................................9
BAB V PENUTUP..........................................................................................................10
5.1 Kesimpulan......................................................................................................10
5.2 Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11
ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Diagram Alir Rancangan Kegiatan Praktikum.............................................5Y


Gambar 4. 1 Peta Toppgrafi Pegunungan Ijen 2020...........................................................8
Gambar 4. 2 Peta Topografi Pegunungan Ijen 3D 2020.....................................................8
1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Digital Elevation Model (DEM) merupakan bentuk 3 dimensi dari permukaan
bumi yang memberikan data berbagai morfologi permukaan bumi, seperti
kemiringan lereng, aspek lereng, ketinggian tempat, dan area DAS. Pembuatan
DEM pada dasarnya merupakan proses matematis terhadap data ketinggian yang
diperoleh dari peta kontur. Hasil DEM yang biasa dibuat berbentuk data vektor
(TIN) dan data raster (grid) (Zhou, 2003).
Praktikum pengolahan data topografi dengan data satelit dimulai dengan
mengunduh file DEM sesuai dengan yang telah dibagikan oleh dosen pengampu.
Setelah data DEM terunduh, data kemudian dibuka melalui aplikasi Global
Mapper. Data peta dari Global Mapper kemudian diambil hanya di koordinat
yang diperlukan saja. Setelah data dalam bentuk .txt tersebut terunduh, maka data
diolah dalam excel untuk kemudian lebih lanjut di visualisasikan menggunakan
aplikasi Suffer.
Kehidupan sehari-hari, pengetahuan tentang data topografi melalui satelit
dapat berguna. Terutama jika tidak memungkinkan untuk melakukan pengukuran
secara langsung di tempat, kita dapat melihat bentuk kontour suatu daerah
menggunakan data dari DEM.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah untuk praktikum pengolahan data DEM adalah :
1. Bagaimana bentuk visualisasi data DEM yang telah diolah di Suffer?
2. Bagaimana analisa data DEM yang telah di visualisasikan?
2

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA


Digital Elevation Model (DEM) merupakan bentuk 3 dimensi dari
permukaan bumi yang memberikan data berbagai morfologi permukaan bumi,
seperti kemiringan lereng, aspek lereng, ketinggian tempat, dan area DAS.
Pembuatan DEM pada dasarnya merupakan proses matematis terhadap data
ketinggian yang diperoleh dari peta kontur. Hasil DEM yang biasa dibuat
berbentuk data vektor (TIN) dan data raster (grid). Jenis TIN merupakan
representasi dari permukaan bumi, digambarkan dengan 3 dimensi berkoordinat
(x, y, dan z). Jenis TIN (Triangulated Irregular Network) memiliki kelemahan,
yaitu kurang teliti untuk menganalisis permukaan bumi secara mendetail,
sedangkan jenis raster dibentuk dari kumpulan-kumpulan piksel yang memiliki
nilai yang sama, sehingga baik untuk digunakan menganalisis permukaan bumi
dengan lebih detail. Contoh pembuatan DEM dari jenis raster untuk analisis
(Zhou et al, 2002).
Digital Elevation Model (DEM) dapat digunakan dalam berbagai macam
aplikasi, misalnya telekomunikasi, navigasi, manajemen bencana, perencanaan
sipil, orthorektifikasi citra satelit dan airbone. DEM dapat diperoleh melalui
berbagai macam teknik seperti stereo fotogrametri dari survey foto udara, LiDAR,
IFSAR, dan survey pemetaan. Metode lain yang dapat digunakan dalam
pembuatan DEM misalnya RTK-GPS, block adjustment dari citra satelit dan peta
topografi. (Wan Mohd, 2014).
Seiring berkembangnya teknologi satelit, ekstraksi DEM juga dapat
dilakukan langsung dengan menggunakan citra satelit. Proses ekstraksi dapat
dilakukan secara otomatis ataupun manual. Menurut Trisakti (2007), informasi
topografi yang bersumber dari data DEM dapat dihasilkan menggunakan citra
satelit stereo. Citra stereo merupakan 2 (dua) atau lebih citra yang diambil dari
sudut perekaman yang berbeda untuk lokasi yang sama di permukaan bumi.
Kombinasi citra stereo tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan DEM
dengan keakurasian yang baik dengan arti masih memenuhi toleransi yang ada
untuk memetakan permukaan bumi dalam skala 1:25.000 atau lebih besar.
3

Penggunaan titik kontrol GCP akan membantu meningkatkan keakurasian


orientasi satelit (Soeksmantono, 2015).
Geographic Information System (GIS) atau Sistem Informasi Geografis
(SIG) diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan,
menyimpan, memangggil kembali, mengolah, menganalisis dan menghasilkan
data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan
keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya
alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya
(Prahasta, 2001).
Burrough, 1986 dalam Danoedoro 1996 mendefinisikan SIG sebagai suatu
“ himpunan alat (tools) yang digunakan untuk pengumpulan, penyimpanan,
pengaktifan sesuai kehendak, pentransformasian, serta penyajian data spasial dari
suatu fenomena nyata di permupkaan bumi untuk maksud-maksud tertentu”.
SIG memiliki beberapa pengertian, salah satunya adalah suatu sistem yang
berbasis komputer yang memberikan kemampuannya untuk menangani data
bereferensi geografis, yaitu pemasukan, pengelolaan atau manajemen data
(penyimpanan dan pengaktifan kembali), manipulasi dan analisis, serta output
atau keluaran (Aronof, 1989).
ArcGIS merupakan paket perangkat lunak yang digunakan oleh
masyarakat geographic imaging (pencitraan mengenai ilmu bumi), dirancang
untuk image processing dan SIG. ArcGIS mempunyai aplication yang berupa
Desktop GIS, Mobile GIS yang berhubungan dengan alat-alat yang mudah dibawa
ke lapangan, Server GIS yang hubungan dengan link, dan Embedded GIS yang
sifatnya membagun sendiri. Developer GIS berupa Acr Objects. Data SIG
melitupi many files, mutuple demss, web services, aplication bridge. Dekstop
pada ArcGIS dibagi menjadi tiga tipe kegunaan, yaitu ArcInfo, ArcEdit, dan
ArcView. ArcInfo merupakan gabungan dari ArcView dan Arc Edit yang
mempunyai kelebihan memiliki semua semua kemapuan kedua sotware tersebut.
ArcEdit difokuskan pada editing dan cerating. ArcView difokuskan untuk
pemetaan data dan analiss dengan sedikit editing dan proses geographic secara
sederhana (http://edndoc.esri.com, 2012).
4

Pemanfaatan perangkat lunak komputer menggunakan perangkat lunak


ArcGIS dapat melakukan berbagai macam proses yaitu menampilan raster dan
koreksi geometrik, membuat theme, dan menampilkan atribut. ArcGIS Spatial
Analyst merupakan ekstensi untuk ArcGIS Desktop yang menyediakan alat-alat
yang kuat untuk komprehensif, berdasarkan model-raster spasial dan analisis.
Menggunakan ArcGIS Spatial Analyst, anda dapat memperoleh informasi baru
dari data yang ada, menganalisis hubungan spasial, membangun model spasial,
dan melakukan operasi raster yang kompleks. Mendokumentasikan model supaya
memudahkan bagi orang lain untuk memahami proses analisis spasial diterapkan,
dan bandingkan hasilnya. Dengan alat Ruang ArcGIS Analis, Anda dapat Cari
lokasi yang tepat (http://help.arcgis.com, 2012)
ArcGIS Spatial Analyst menyediakan berbagai pemodelan spasial dan alat
analisis. Menggunakan ArcGIS Spatial Analyst, Anda dapat melakuakan:
 Membuat, query, peta, dan menganalisa data raster berbasis sel.
 Lakukan raster terintegrasi / analisis vektor.
 Menurunkan informasi baru dari data yang ada.
 Informasi query di seluruh lapisan beberapa data.
 Mengintegrasikan data raster berbasis sel dengan sumber data vektor
tradisional.
Pada ekstensi spasial analis ArcGIS yang kaitannya dengan klasifikasi
multispektral terutama untuk klasifikasi supervised dan unsupervised terdapat
pada tools multivariate. Deskripsi dari tools multivariate ini adalah untuk
mengeksplorasi hubungan diantara banyaknya perbedaan dari tipe atribut yang
ada. Hubungan antara ekstensi spatial analyst dan tools multivariate terhadap
klasifikasi unsupervised tersaji dalam tools iso cluster dan maximum likelihood
classification yang terdapat pada tools multivariate (http://help.arcgis.com, 2012).
5

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode percobaan adalah cara penyajian dengan suatu percobaan, disebut


juga sebagai tahapan-tahapan sistematis dalam melakukan percobaan. Dalam hal
ini terdapat rancangan Pengolahan Data Topografi dengan Data Satelit, rancangan
praktikum yang berisi tentang tahapan pengambilan data, lokasi dan alat bahan,
dan metode analisa data.

3.1 Rancangan Praktikum


Secara garis besar praktikum Pengolahan Data Toppgrafi dengan Data
Satelit dilakukan dengan langkah-langkah sebagaimana dalam diagram alir
berikut :

Anda mungkin juga menyukai