3D ANALYSIS (SLOPE)
Disusun Oleh :
WINANDA NATHANIA A-1
2110115220001
MATA KULIAH : PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI DAN LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU : MUHAMMMAD MUHAIMIN, S.PD., M.SC
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB l
PENDAHULUAN.............................................................................................................
1.1 Latar
Belakang........................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................
1.3 Tujuan.....................................................................................................................................
BAB ll LANDASAN TEORI ......................................................................................................
1.1 Pengertian
SIG........................................................................................................................
1.2 Fungsi 3D
Analysis.................................................................................................................
1.3 Slope.......................................................................................................................................
BAB lll HASIL
PRAKTIKUM.....................................................................................................
a) Alat dan bahan..................................................................................................................
b) Cara
kerja..........................................................................................................................
c) Hasil Dan Pembahasan.....................................................................................................
BAB lV PENUTUP......................................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA...................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan pegolahan data raster untuk ditampilkan secara analisis
3D dengan menggunakan data DEM (DigitaL elevation model)
1. Dapat mengetahui cara membuat slope berdasarkan DEM (DigitaL elevation model)
BAB ll
LANDASAN TEORI
SIG (Sistem Informasi Geografis) Salah satu model informasi yang berhubungan dengan
data spasial (keruangan) mengenai daerah-daerah di permukaan Bumi adalah Sistem
Informasi Geografi (SIG). Sistem Infomasi Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi
Teknik (Technical Geography) berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau kepentingan.
Istilah Dalam GIS :
a) Atribut, adalah keterangan atau informasi tentang sebuah bentukan/feature dalam
SIG/GIS. Biasanya berbentuk tabel yang masing-masing catatannya mempunyai kaitan
dengan bentuk/feature tertentu. Contohnya bentukan/feature sungai mungkin memiliki
atribut antara lain: nama sungai, panjang, tingkat sedimentasi, dapat dilintasi untuk
berlayar atau tidak, dan lain sebagainya.
b) Buffering, memiliki Fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon
atau area dengan jarak tertentu daridata spasial yang menjadi masukannya.
c) Data Kualitatif, adalah data yang menyajikan unsur unsur topografi berupa gambar atau
keterangan, seperti jalan, sungai, perumahan, nama daerah, dan sebagainya.
d) Data Kuantitatif, adalah data yang menyajikan unsur-unsur topografi dalam besaran
tertentu, seperti ketinggian titik, nilai kontur, jumlah penduduk, prosentase pemeluk
agama tertentu, dan sebagainya.
e) Data Raster, adalah data yang terdiri sel-sel yang disusun menurut baris dan kolom. Pada
masing-masing sel tersebut tersimpan sebuah nilai tunggal. Data raster biasanya
merupakan sebuah gambar (beragam warna). Nilai sel tersebut bisa juga melambangkan
sesuatu yang berbeda-beda, seperti tata guna lahan.
f) Data Spasial, adalah keterangan tentang lokasi dan bentukannya di permukaan bumi serta
keterkaitan satu aspek dengan lainnya. Biasanya data spasial menyimpan koordinat dan
topologi dari bentukan tersebut. Definisi lainnya, data spasial adalah semua data yang
dapat dipetakan
g) Digitasi, merupakan proses konversi dari peta analog menjadi peta digital dengan
mempergunakan meja digitasi. Cara kerjanya adalah dengan mengkonversi fitur-fitur
spasial yang ada pada peta menjadi kumpulan koordinat x,y. Untuk menghasilkan data
yang akurat, dibutuhkan sumber peta analog dengan kualitas tinggi.
j) Layer, adalah representasi visual dari data geografis pada peta digital. Secara konseptual
sebuah layer adalah irisan atau strata tertentu atas realitas geografis pada sebuah daerah
tertentu yang kurang lebih sejenis atau mempunyai kriteria yang sama maupun mirip.
Misalnya jaringan jalan, batas administrasi pemerintahan, batas kawasan taman nasional,
sungai.
k) Overlay, merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara
sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer
untuk digabungkan secara fisik.
l) Point/Dot, dalam kaitannya dengan data vektor, sebuah titik adalah sebuah bentukan yang
memiliki koordinat X dan Y yang merepresentasikan suatu pusat atau tempat. Misalnya,
Ibukota, Negara, Titik Sample.
m) Georeference, digunakan untuk menyelaraskan data geografis agar ia dapat tepat berada
pada koordinat yang tepat. Sehingga data tadi dapat dilihat, dilakukan query dan dianalisa
serta diperbandingkan dengan data geografis lain yang memiliki cakupan wilayah yang
sama. Proses-proses georeference meliputi pergeseran, pemutaran, perubahan skala dan
kadang kala dibutuhkan warping, rubber sheeting dan orthorectification.
Contour
Kontur (garis sama tinggi) adalah garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan
titik-titik yang sama tingginya dari atas permukaan laut yang terdapat di peta topografi.
Kontur (garis sama tinggi) adalah garis khayal di permukaan bumi yang menghubungkan
titik-titik yang sama tingginya dari atas permukaan laut yang terdapat di peta topografi. Peta
kontur adalah yang menggambarkan sebagian bentuk bentuk permukaan bumi yang bersifat
alami dengan menggunakan garis garis kontur.(332673725-Laporan-Membuat-Kontur-3D-
Analisis, n.d.)
1.3 Slope
Slope Kemiringan Lereng adalah kenampakan permukan alam disebabkan adanya perbedaan
ketinggian antar dua tempat. Sudut yang membentuk 2 ketinggian tersebut biasannya kita
sebut sudut kemiringan /slope. Fungsi slope menentukan slope atau laju perubahan
maksimum dari setiap sel dengan tetangganya. Fungsi ini menghasilkan theme slope grid
berupa nilai slope dalam persentasi (contoh: slope 10%) atau dalam derajat (contoh: slope
45°). Untuk daerah yang relatif flat (datar) memiliki nilai slope yang kecil. Untuk daerah
yang berupa dataran tinggi terjal biasanya memiliki niai slope / kemiringan lereng yang
tinggi.
lereng dibagi menjadi beberapa kelas yaitu datar (0-8 %), landai (8-15 %), agak curam (15-25
%), curam (25-45 %), dan sangat curam ( 45 %). Lahan yang diperbolehkan untuk berdirinya
kawasan permukiman adalah lahan yang memiliki topografi datar sampai bergelombang
yakni lahan yang memiliki kemiringan lereng 0-25 % (Departemen Kimpraswil, 2007).
Untuk mengklasifikasikan kelas kemiringan lereng diperlukan suatu informasi geografis.
Informasi geografis merupakan informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di
permukaan bumi, pengetahuan mengenai posisi dimana suatu objek terletak di permukaan
bumi dan informasi mengenai keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan
bumi yang posisinya diketahui. Semuanya dirangkai dalam suatu sistem yang disebut Sistem
Informasi Geografis atau yang lebih dikenal dengan istilah SIG. Dengan SIG akan lebih
mudah untuk mengklasifikasikan kelas kemiringan lereng dan memberi informasi mengenai
permukiman yang melanggar kaidah yang berlaku. Dan untuk menginterpretasikan hasil
dapat dilakukan melalui visualisasi 3D. Ketidaksempurnaan dalam pengambilan sumber data
atau interpretasi data dapat mengakibatkan ketidakpastian model yang ditampilkan dari data
SIG. Jika ketidakpastian semakin besar, maka informasi yang diperoleh akan semakin tidak
realistik.(Syah & Hariyanto, 2013)
BAB lll
HASIL PRAKTIKUM
b) Langkah kerja
1. Buka project bab22-04.mxd
2. Jalankan tool slope yang terdapat di dalam ArcToolbox
c) Hasil
BAB lV
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Slope adalah kelerengan (kemiringan lereng/lahan) yang sering dinyatakan dalam
satuan derajat atau persen. Slope diturunkan dari data DEM. Nilai slope suatu piksel dihitung
DAFTAR PUSTAKA
332673725-Laporan-Membuat-Kontur-3D-Analisis. (n.d.).
383684112-Laporan-Praktikum-SIG-Terapan-ACARA-8-Analisis-3D-Hill-Slide-dan-Aspect.
(n.d.).
Dra. An fauzia rozani. (2017). 済 無 No Title No Title No Title. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 1–77.
Syah, M. W., & Hariyanto, T. (2013). KLASIFIKASI KEMIRINGAN LERENG DENGAN
MENGGUNAKAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
SEBAGAI EVALUASI KESESUAIAN LANDASAN PEMUKIMAN
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG TATA RUANG DAN METODE FUZZY
(Studi Kasus: Donggala, Sulawesi Tengah). Jurnal Teknik Pomits, 10(10), 1–6.
Usman, A. G., Saleh, L. M. I., Negeri, M., Mangkurat, L., Kalimantan, P., & Usman, A. G.
(1998). Bab i pendahuluan a. latar belakang. 1–10.
https://www.gispedia.com/2016/03/Memperhalus-Dijitasi-di-ArcGIS-Menggunakan-Smooth-
Line-Polyline.html