Anda di halaman 1dari 46

Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)

Regtifikasi dan Digitasi Peta

Disusun guna melengkapi tugas Mata Kuliah SIG

Asisten Praktikum : -Yudhi Sandy Pratama

-Ghiffari Ryoza

disusun oleh

M. Fahmi 1504108010027

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
PRODI S1 PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2017

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga bisa menyelesaikan laporan
Praktikum Sistem Informasi Geografis ini. Shalawat dan salam kita sanjung
sajikan keharibaan Nabi Muhammad SAW. Saya mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing dan kepada asisten praktikum yang telah membimbing
dalam pembuatan laporan ini.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, apa yang
saya susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi serta pembaca yang ingin
mempelajari atau menyempurnakan lagi sebagai tambahan dalam menambah
referensi yang telah ada.

Demikian yang dapat saya sampaikan, saya sadar bahwasannya laporan ini
masih belum sempurna sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan agar kedepannya dalam pembuatan laporan dan sebagainya
bisa lebih baik lagi, sekian terima kasih.

Banda Aceh, 3 Mei 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I...................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latarbelakang.....................................................................................................4
1.2 Tujuan.................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................5
DASAR TEORI......................................................................................................................5
2.1 Rektifikasi...........................................................................................................6
2.2 Proyeksi..............................................................................................................7
2.3 Digitasi................................................................................................................7
2.4 Query..................................................................................................................7
2.5 Layout.................................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................9
PEMBAHASAN....................................................................................................................9
Prosedur kerja..............................................................................................................10
3.1 Rektifikasi....................................................................................................10
3.2 Digitasi.........................................................................................................15
a Membuat Polygon................................................................................................15
b Membuat Polyline................................................................................................23
c Digitasi Point........................................................................................................27
d Labels...................................................................................................................29
3.3 Buffer................................................................................................................32
3.4 Query................................................................................................................34
3.5 Layout...............................................................................................................37
BAB IV..............................................................................................................................41
PENUTUP..........................................................................................................................41
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................41
4.2 Saran................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................42

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

GIS adalah singkatan dari Geographic Information System atau system


informasi geografis. GIS merupakan suatu alat yang dpat digunakan untuk
mengelola (input, manajemen, dan output) data spasial atau data yang bereferensi
geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut
sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk
suatu daerah, data jaringan atau saluran dan sebagainya.

Data SIG dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu data grafis dan data
atribut atau tabular. Data grafis adalah data yang menggambarkan bentuk atau
kenampakan objek di permukaan bumi. Sedangkan data tabular adalah data
deskriptif yang menyatakan nilai dari data grafis tersebut.

Data atribut atau tabular merupakan data yang menyimpan informasi


mengenai nilai atau besaran dari data grafis. Untuk struktur data vector, data
atribut tersimpan secara terpisah dalam bentuk tabel. Sementara pada stuktur data
raster nilai data grafis-nya tersimpan langsung pada nilai grid atau piksel tersebut.

1.2 Tujuan
Adapun dalam praktikum ini memiliki beberapa tujuan yaitu:
a. Mampu mendefinisikan GIS dan Memperkenalkan fungsi-fungsi umum
yang terdapat pada ArcGis 10
b. Memperkenalkan konsep dan tahap georeferensi
c. Meregtifikasi data dalam bentuk JPEG menjadi TIFF
d. Dapat melakukan digitasi struktur data atribut pada Sistem Informasi
Geografi.
e. Kemudian mampu membuat layout peta di ArcGis 10

4
BAB II

DASAR TEORI

ArcGis adalah suatu perangkat lunak yang di desain pada Graphical User
Interface untuk pengolahan data spasial (Sistem Informasi Geografi) yang terbaru.
perangkat lunak ini, dapat melakukan display (visualisasi data), eksplore, queri,
dan analisa data spasial berikut data-data tabuler yang menyertainya.
Dalam pengenalan ARCGIS 10, SIG membutuhkan masukan data yang
bersifat spasial maupun deskriptif. Beberapa sumber data tersebut antara lain
adalah:
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah,) Peta analog adalah peta
dalam bentuk cetakan. Referensi spasial dari peta analog memberikan
koordinat sebenarnya di permukaan bumi pada peta digital yang
dihasilkan. Biasanya peta analog direpresentasikan dalam format vektor.
Data dari sistem Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-
udara). Data Pengindraan Jauh dapat dikatakan sebagai sumber data yang
terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara berkala.
Data hasil pengukuran lapangan. Contoh data hasil pengukuran lapang
adalah data batas administrasi, batas kepemilikan lahan.
Data GPS.Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam
menyediakan data bagi SIG.
o Fitur-fitur geografi ini merepresentasikan permukaan bumi, seperti
fenomena alam (sungai dan vegetasi), bangunan (seperti jalan,
saluran-saluran, dinding, dan gedung-gedung), higga batas-batas
suatu kawasan atau negara.
o Point (titik), biasa digunakan untuk merepresentasikan permukaan
bumi yang untuk ukuran sebuah garis atau polygon dinilai terlalu
kecil. Misalnya telepon umum, pom bensin dsb. Titik juga bisa
merepresentasikan lokasi seperti alamat suatu tempat, koordinat
GPS, atau puncak gunung.

5
o Lines (garis) digunakan untuk menggambarkan suatu hal yang
memiliki jalur dan panjang, bukan suatu area, misalnya garis
kontur, jaringan jalan, sungai, listrik, kabel telepon, dsb.
o Polygon (poligon) memperlihatkan suatu feature yang memiliki
luas, misalnya batas suatu Negara, tipe tanah, land system, atau
batas-batas kawasan lainnya.

2.1 Rektifikasi
Rektifikasi adalah suatu proses melakukan transformasi data dari satu
sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik. Oleh karena posisi piksel
pada citra output tidak sama dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-
piksel yang digunakan untuk mengisi citra yang baru harus di-resampling
kembali. Resampling adalah suatu proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk
piksel-piksel pada sistem grid yang baru dari nilai piksel citra aslinya. Rektifikasi
juga dapat diartikan sebagai pemberian koordinat pada citra berdasarkan koordinat
yang ada pada suatu peta yang mencakup area yang sama.

Kenapa perlu rektifikasi?


Koreksi geometrik merupakan proses yang mutlak dilakukan apabila
posisi citra akan disesuaikan atau ditumpangsusunkan dengan peta-peta atau citra
lainnya yang mempunyai sistem proyeksi peta. Ada beberapa alasan atau
pertimbangan, kenapa perlu melakukan rektifikasi, diantaranya adalah untuk:
1. Membandingkan 2 citra atau lebih untuk lokasi tertentu
2. Membangun SIG dan melakukan pemodelan spasial
3. Meletakkan lokasi-lokasi pengambilan training area sebelum melakukan
klasifikasi
4. Membuat peta dengan skala yang teliti
5. Melakukan overlay (tumpang susun) citra dengan data-data spasial lainnya
6. Membandingkan citra dengan data spasial lainnya yang mempunyai skala yang
berbeda.
7. Melakukan analisis yang memerlukan lokasi geografis dengan presisi yang
tepat.

6
2.2 Proyeksi
Sebelum melakukan koreksi geometrik, analisis harus terlebih dahulu
memahami tentang sistem proyeksi peta.untuk Indonesia sistem proyeksi yang
digunakan adalah sistem proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) dengan
datum DGN-95(Datum Geodesi Nasional).untuk tingkat internasional DGN-95
sesungguhnya sama dengan WGS 1984.masing-masing sistem proyeksi sangat
terkait dengan sistem koordinat peta.

2.3 Digitasi
Digitasi merupakan proses alih media cetak atau anolog ke dalam media
digital atau elektronik melalui proses scanning, digitasl photograph atau teknik
lainnya. Sebelum memulai digitasi sebaiknya terlebih dahulu kita create tempat
menyimpan feature hasil digitasi.

2.4 Query
Query adalah proses ekstraksi informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna
dari sekumpulan data. (Refer kembali perbedaan data dan informasi).
Dalam GIS ada 2 jenis query:
a. Query atribut : ekstraksi informasi yang diinginkan dari
tabel atribut dan data-data lain yang berhubungan dengan data
spasial tersebut
b. Spatial Query : Spatial query adalah ekstraksi objek-objek berdasarkan
kondisi tertentu di lapangan (dunia nyata)

7
2.5 Layout

Layout peta adalah proses terkhir sebelum peta dicetak menjadi hardcopy.
Proses layoutin dilakukan untuk menata berbagai informasi penting mengenai
peta yang akan dicetak. Dengan adanya berbagai informasi tersebut maka sebuah
peta akan lebih bermakna bagi pembacanya.Informasi yang ditambahkan pada
peta terdiri dari judul, keterangan atau legenda; skala, orientasi arah, inset, grid,
sumber peta, pembuat, dan dengna tahun pembuatan peta. Dalam penyiapan view
ini pengaturan warna dan satuan unit pemetaan harus dilakukan. Pewarnaan peta
tidak dilakukan pada dokumen layout. Satuan unit pemetaan nantinya akan terkait
erat dengan proses pengaturan skala peta pada saat layouting. Penentuan satuan
unit pemetaan ini disesuaikan dengan system proyeksi yang digunakan oleh peta
dalamview tersebut. Misalnya, peta yang menggunakan system proyeksi UTM
harus menggunakan satuan unit pemetaan meter.

8
BAB III

PEMBAHASAN

Peta area kerja

Dalam pembuatan regtifikasi dan digitasi kita harus memiliki peta yang
akan kita jadikan sebagai area kerja. Disini sudah tersedia Peta Geologi Bersistem,
Indonesia; Sintang, Kalimantan. Peta tersebut menggunakan skala 1:250.000
dan terletak pada zona 49N.

Peta Geologi Sintang, Kalimantan.

9
Prosedur kerja
3.1 Rektifikasi

1. Pastikan bahwa PC anda sudah terinstal Software ArcGis 10.3.1 dan buka
software ArcMap 10.3.1 seperti gambar dibawah ini.

2. Berikut tampilan awal window ArtMap

10
3. Untuk memulai kerja maka Klik Add Data untuk memasukkah gambar
peta (Sintang) yang masih dalam format .JPG lalu Connect to folder >
pilih folder lokasi peta tersebut disimpan > pilih peta yang dimaksud >
klik Add.

4. Tampilan setelah peta geologi berhasil dimasukkan

11
5. Klik kanan pada area kerja > Data Frame Properties > Coordinate
System. Pilih WGS 1984 UTM Zone 49N (sesuai dengan keterangan pada
peta aslinya)

12
6. Untuk memulai retifikasi. Klik Add Control Points untuk membuat 4 titik-
titik kontrol pada setiap sudut peta tersebut.

7. Klik sekali pada titik yang dimaksudkan, kemudian langsung klik kanan
pada titik tersebut dan pilih Input DMS of Lon and Lat...

13
8. Masukkan koordinat Longitude dan Latitude pada setiap sudut gambar
peta sesuai dengan koordinat aslinya.

9. Titik yang telah kita masukkan koordinatnya akan muncul tanda + lalu
Klik Update Geoferencing.

14
3.2 Digitasi

Kita akan melakukan digitasi yang berupa Polygon (bidang) untuk


formasi batuan,laut,danau, Polyline (garis) untuk Sungai,sesar dll. dan
Point (titik) lokasi daerah,letak endapan dll.
Buka Catalog, pastikan bahwa pada catalog sudah ter-connect dengan
folder tempat data-data kita disimpan.

a Membuat Polygon

1. Klik kanan pada folder tempat data yang kita simpan > New >
Shapefiles...

15
2. Isi kolom name tersebut > pilih polygon pada Feature Type > Edit (Zona
49N) > OK.

3. Klik Start Editing untuk memulai mendigitasi formasi batuan.

16
4. Pada window Create Feature klik Shapefile yang akan dibuat, pilih
Construction Tools yang diinginkan.

5. Berikut saat sedang memulai mendigitasi polyfgon formasi batuan.

17
6. Jika suata formasi batuan telah selesai dibuat maka klik F2 / Double klik
untuk mengakhiri suatu formasi.

7. Lakukan hal yang sama dengan formasi batuan lainnya hingga area kerja
pada peta terserbut telah terdigitasi polygon semua.

8. Untuk mengubah warna formasi, Klik kanan pada layer poligon. Pilih
properties > Symbology > Pilih Value fieldnya Jenis_Batubara > klik
add all values. Maka warna akan otomatis terinput sendirinya.

18
9. Seperti inilah hasilnya

19
10. Selanjutnya kita akan membuat label nama masing-masing formasi yang
telah kita buat dari poligon-poligon tadi. Klik kanan pada layer poligon
yang ingin diberikan nama > Propertis .

20
11. Klik Open Atribut Table untuk memberikan nama tiap formasi batuan:

21
12. Pada pojok kanan atas Open Atribut Table Klik Table Option > Add
Field...

13. Isi kolom Name (Jenis_Batubara) > ganti Type menjadi Text > OK
maka anda dapat mengisi nama formasi dengan langsung klik di kolom

22
data ke bereapa yang akan di input namanya.

14. Untuk mengisi field yang telah dibuat tadi, klik start editing pada toolbar
Editor, maka seperti gambar dibawah lah hasilnya.

23
b Membuat Polyline

Berikut adalah proses pengerjaannya:


1. Buat shapefile baru seperti membut polygon sebelumnya namun pilih
Polyline pada Feature Type nya > Edit zona menjadi 49N.

24
2. Mulai lakukan editing garis dengan cara klik start editing.

3. Klik Shapefile sungai pada Create Features untuk memulai digitasi lalu
pada titik mulai tekan F8 ( Streaming ) agar digitasi lebih cepat tanpa
harus klik terus menerus.

25
26
4. Kita dapat mengganti warna garis tersebut sesuai selera dengan klik pada
garis dibawah layer sungai lalu ganti Type Outline dan warnanya.

5. Sama seperti saat membuat attribute file pada poligon, kita dapat membuat
data atribut pada garis, misalnya nama sungai untuk shapefile sungai ini.

27
6. Jika kita ingin mendigitasi sesar, maka caranya sama seperti membuat
digitasi sungai, hanya saja disini kita menggunakan jenis garis yang
berbeda yaitu yang lebih tebal.

28
7. Setelah itu buatlah polyline lainnya seperti jenis-jenis garis sesar yang
berbeda, garis kontus dan batsa-batas wilayah dengan cara yang sama,
yaitu dengan membuat shapefilenya baru lagi.

8. Dan pada peta akan terlihat sebagai berikut:

c Digitasi Point

1. Buatlah shapefile point baru. Untuk nama daerah, titik mineral, dan
gunung kita menggunakan shapefile yang terpisah.

29
2. Untuk memulai digitasi maka klik Start Editing.

30
3. Klik pada titik lokasi berada nama daerah tersebut berada seperti gambar
dibawah.

4. Tandai semua titik lokasi nama daerah hingga selesai kemudian untuk
langkah pengisian nama sama seperti langkah pengisian nama pada
polygon tadi. (klik kanan layer Lokasi daerah > Open atribut table >
Add Field Nama Daerah > Start edit > Isi semua field tersebut

5. Hasil akhir dari titik-titik nama daerah seperti gambar dibawah.

31
d Labels

Setelah semua kenampakan geologi selesai terdigitasi maka tahap


selanjutnya yaitu proses menampilkan Labels pada peta tersebut dengan
cara sebagai berikut :

1. Klik kanan pada layer yang ingin di tampilkan Labels > pilih
properties...

32
2. Klik Labels > Cek List Kolom Sudut Kiri Atas

3. Pastikan bahwa Label Field yang dipilih adalah field yang ingin
ditampilkan pada peta nantinya. Klik OK.

33
4. Keseluruhan hasil digitasi yang telah dibuat setelah menampilkan label
pada peta :

5. Jika ingin menambahkan polygon (Danau) pada layer yang telah kita buat
maka caranya sama seperti awal membuat polygon pada digitasi batubara
yang diatas dan berikut hasil digitasinya saat sedang digitasi.

34
6. Dan berikut hasil digitasi setalah finis sketch (F2)

3.3 Buffer

1. Pertama Buat Shapefile baru berupa point untuk menandakan titik pusat
buffer

35
2. Klik Buffer pada Geoprocessing

3. Input Shapefile ( C/Endapan Batubara ) dan tentukan lokasi dimana


shapefile buffer ini akan disimpan pada output feature class, masukkan

36
radius 20 KM pada Linier Unit > Klik Ok

4. Hasil buffer C/endapan batubara yang didapatkan sejauh 20 km:

37
3.4 Query

1. Untuk menghitung luas area, klik kanan tabel Batubara > Add field >
Long Integer > pada field luas area > Calculate Geometri

2. Pilih Area > ganti unit dalam Hectare (Ha)

38
3. Klik toolbar Selection > Selection By Atribut

4. Pilih Layer yang akan kita hitung luasnya (Batubara) > Luas_Daerah >
input batasan luas yang kita ingin , misal >= 20000 Ha

39
5. Maka seperti ini lah data yang sudah terseleksi dalam luasan >= 20000Ha

40
3.5 Layout
1. Klik Layout pada seperti gambar dibawah untuk memunculkan toolbar
Layout.

2. Klik Change Layout

41
3. Pilih Traditional Layouts yang anda sukai > Next > Finish

4. Insert > Legend... untuk mengatur legenda peta

42
5. Atur kolom menjadi 3 > finish

43
6. Masukkan semua keterangan peta dengan Klik Toolbar Insert > Scale
bar/ Scale Text/ North Arrow/ Title. Atur letak dan posisi sesuai dengan
selera masing-masing dan hasilnya seperti gambar dibawah.

44
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

SIG sebagai metode dan teknologi mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan


pemetaan yang semula sangat sulit untuk dilakukan secara manual. Informasi baru
yang diperoleh dari hasil analisis SIG sangat akurat dan dapat dilihat pola
keruangannya, sehingga memudahkan proses perencanaan, pemantauan, dan
evaluasi pembangunan dan dapat menjadi pedoman untuk pengambilan
keputusan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemunculan SIG atau aplikasi yang berhubungan
dengan SIG adalah jawaban atas keterbatasan dari hasil pembuatan peta yang di
lakukan dengan tehnik pembuatan kartografi secara manual keterbatasan-
keterbatasan pada pembuatan peta dengan teknik kartografi manual antara lain
pembuatan, penyimpanan, pemanfaatan, dan pembaruan/modifikasi peta sesuai
dengan perkembangan dan keperluan yang dikehendaki. Oleh sebab itu para ahli
berusaha mancari cara agar data yang diperluakan untuk pemetaan mudah
diperoleh sehingga peta menjadi mudah dimodofikasi sesuai dengan kebutuhan
agar dapat mempercepat dan mengefisienkan pembuatan peta.

4.2 Saran
Penulis menyarankan pembaca agar lebih giat lagi dalam mempelajari
tentang SIG dan aplikasi-aplikasi yang berperan atau yang digunakan untuk
praktikum SIG serta mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti
laptop atau komputer, karena variabel inilah yang sangat berpengaruh dalam
kegiatan praktikum dan juga berpengaruh pada penentuan-penentuan kemampuan
praktikan dalam mengelolah data .

45
DAFTAR PUSTAKA
http://proses-peta.blogspot.co.id/2015/04/arcmap-query-peta.html

https://www.google.co.id/search?
q=apa+itu+query+pada+arcgis&oq=apa+itu+query+pada+arcgis&aqs=chrom
e..69i57.17492j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

http://alvitrianialeh.blogspot.co.id/2015/01/-sig.html

https://www.academia.edu/27953161/GEODATABASE_GEOREFERENCING_D
AN_DIGITASI

http://rinaldipotabuga.blogspot.co.id/2014/05/digitasi_dan_regtifikasi.html

https://gisindonesiablog.wordpress.com/2012/10/25/digitasi/

46

Anda mungkin juga menyukai