PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sedimentasi dapat didefinisikan sebagai pengangkutan, melayangnya (suspensi)
atau mengendapnya material fragmentasi oleh air. Sedimentasi merupakan
akibat adanya erosi, dan memberi banyak dampak di sungai, saluran, waduk,
bendungan atau pintu-pintu air, dan di sepanjang sungai.
Sedimentasi merupakan proses terakhir dalam aktivitas tenaga eksogen yang
meliputi pelapukan, erosi, dan masswasting. Proses ini dapat terjadi di daratan,
danau, sekitar sungai ataupun dipantai. Pengendapan batuan atau tanah terjadi
jika zat yang mengangkatnya mengalami penurunan kecepatan gerak atau
bahkan berhenti sama sekali.
B. TUJUAN
Ada beberapa tujuan yang akan dicapai, yaitu:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sedimentasi.
2. Bisa mengetahui tipe-tipe sedimentasi.
3. Mengetahui bagaimana proses terjadinya sedimentasi.
4. Agar mengetahui bagaimana proses pengangkutan sedimentasi.
5. Mengetahui hasil dari sedimentasi.
6. Apa saja ciri bentang alam akibat proses sedimentasi.
7. Dapat mengetahui upaya pengendalian sedimentasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEDIMENTASI
Sedimentasi merupakan pengendapan material yang dibawah oleh angin, air,
atau gletser. Semua hasil erosi akan diendapkan disuatu tempat, baik di sungai,
lembah, lereng pegunungan ataupun dasar laut yang dangkal. Kadang kala hasil
sedimentasi kembali mengalami erosi. Jika ini terjadi, akan terbentuk peneplain.
Foster dan Meyer (1977) berpendapat bahwa erosi sebagai penyebab timbulnya
sedimentasi yang disebabkan oleh air terutama meliputi proses
pelepasan (detachment), penghanyutan (transportation),dan
pengendapan (depotition) dari partikel-partikel tanah yang terjadi akibat
tumbukan air hujan dan aliran air.
B. TIPE-TIPE SEDIMENTASI
GAMBAR V.2
Proses sedimentasi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Proses sedimentasi secara geologis
Sedimentasi secara geologis merupakan proses erosi tanah yang berjalan secara
normal, artinya proses pengendapan yang berlangsung masih dalam batas-batas
yang diperkenankan atau dalam keseimbangan alam dari proses degradasi dan
agradasi pada perataan kulit bumi akibat pelapukan.
b. Proses sedimentasi yang dipercepat
Sedimentasi yang dipercepat merupakan proses terjadinya sedimentasi yang
menyimpang dari proses secara geologi dan berlangsung dalam waktu yang
cepat, bersifat merusak atau merugikan dan dapat mengganggu keseimbangan
alam atau kelestarian lingkungan hidup. Kejadian tersebut biasanya disebabkan
oleh kegiatan manusia dalam mengolah tanah. Cara mengolah tanah yang salah
dapat menyebabkan erosi tanah dan sedimentasi yang tinggi.
D. PROSES PENGANGKUTAN SEDIMENTASI
Proses pengangkutan sedimen (sediment transport) dapat diuraikan meliputi tiga
proses sebagai berikut :
a. Pukulan air hujan (rainfall detachment) terhadap bahan sedimen yang
terdapat diatas tanah sebagai hasil dari erosi percikan (splash erosion) dapat
menggerakkan partikelpartikel tanah tersebut dan akan terangkut bersama-sama
limpasan permukaan (overland flow).
b. Limpasan permukaan (overland flow) juga mengangkat bahan sedimen yang
terdapat di permukaan tanah, selanjutnya dihanyutkan masuk kedalam aluralur (rills), dan seterusnya masuk kedalam selokan dan akhirnya ke sungai.
c. Pengendapan sedimen, terjadi pada saat kecepatan aliran yang dapat
mengangkat (pick up velocity) dan mengangkut bahan sedimen mencapai
kecepatan pengendapan (settling velocity)yang dipengaruhi oleh besarnya
partikel-partikel sedimen dan kecepatan aliran.
Macam-Macam Pengangkutan Sedimen
Besarnya ukuran sedimen yang terangkut aliran air ditentukan oleh interaksi
faktor-faktor sebagai berikut: ukuran sedimen yang masuk ke badan sungai,
karakteristik saluran, debit dan karakteristik fisik partikel sedimen. Besarnya
sedimen yang masuk sungai dan besarnya debit ditentukan oleh faktor iklim,
topografi, geologi, vegetasi dan cara bercocok tanam di daerah tangkapan air
yang merupakan asal datangnya sedimen. Sedang karakteristik sungai yang
penting, terutama bentuk morfologi sungai, tingkat kekasaran dasar sungai dan
kemiringan sungai. Interaksi dari masing-masing faktor tersebut akan
menentukan jumlah dan tipe sedimen serta kecepatan pengangkutan sedimen.
E. HASIL DARI SEDIMENTASI
a. Pengendapan oleh Air
Batuan hasil pengendapan oleh air disebut sedimen akuatis. Bentang alam hasil
pengendapan oleh air, antara lain, meander, dataran banjir, tanggul alam, dan
delta.
1. Meander
Meander merupakan sungai yang berkelok-kelok yang terbentuk karena adanya
pengendapan. Proses berkelok-keloknya sungai dimulai dari sungai bagian hulu.
Pada bagian hulu, volume air kecil dan tenaga yang terbentuk juga kecil.
Akibatnya, sungai mulai menghindari penghalang dan mencari rute yang paling
mudah dilewati. Sementara itu, pada bagian hulu belum terjadi pengendapan.
Pada bagian tengah, yang wilayahnya mulai datar aliran air mulai lambat dan
membentuk meander. Proses meander terjadi pada tepi sungai, baik bagian
dalam maupun tepi luar. Di bagian sungai yang alirannya cepat akan terjadi
pengikisan, sedangkan bagian tepi sungai yang lamban alirannya akan terjadi
pengendapan. Apabila hal itu berlangsung secara terus-menerus, akan
membentuk meander.
Meander biasanya terbentuk pada sungai bagian hilir, di mana pengikisan dan
pengendapan terjadi secara berturut-turut. Proses pengendapan yang terjadi
secara terus-menerus akan menyebabkan kelokan sungai terpotong dan terpisah
dari aliran sungai, sehingga terbentuk oxbox lake.
2. Delta
Pada saat aliran air mendekati muara, seperti danau atau laut, kecepatan
alirannya menjadi lambat. Akibatnya, terjadi pengendapan sedimen oleh air
sungai. Pasir akan diendapkan sedangkan tanah liat dan lumpur akan tetap
terangkut oleh aliran air. Setelah sekian lama, akan terbentuk lapisan-lapisan
sedimen. Akhirnya lapisan-lapisan sedimen membentuk dataran yang luas pada
bagian sungai yang mendekati muaranya dan membentuk delta.
Pembentukan delta memenuhi beberapa syarat. Pertama, sedimen yang dibawa
oleh sungai harus banyak ketika akan masuk laut atau danau. Kedua, arus
panjang di sepanjang pantai tidak terlalu kuat. Ketiga, pantai harus dangkal.
Contoh bentang alam ini adalah delta Sungai Musi, Kapuas, dan Kali Brantas.
GAMBAR DELTA
Contoh lain dari delta, yaitu:
R Tanguul sungai, terdapat di tepi sungai dan arahnya sejajar dengan sungai.
R Tanggul pantai, merupakan hasil pengendapan material yang dibawaoleh
sungai tetapi dibantu oleh arus laut dengan arah tegak lurus terhadap tanggul
sungai.
R Beting, merupakan endapan di tengah sungai. Atau di muara karena
menurunnya daya angkut air sungai dengan tiba-tiba.
R Gosong sama dengan beting, hanya saja permukaan gosong kadang-kadang
tampak di permukaan air, kadang-kadang tidak.
R Meander, merupakan belokan sungai hingga 180 derajat atau lebih.
R Sungai mati (oxbow lake), yaitu bagian sungai yang terpotong yang berbentuk
bulan sabit dan merupakn sungai mati, sehingga tampak seperti danau.
G. UPAYA PENGENDALIAN SEDIMENTASI
sedim