Anda di halaman 1dari 1

Biogenous Sediment

Biogenous sediment merupakan sedimen yang berasal dari makhluk hidup. Biogenous
sedimen tersusun dari sisa-sisa dan pecahan cangkang organisme. Ada tiga zat penyusun
sedimen biogenous, yaitu zat kapur, silikat, dan fosfat. Meskipun organisme laut sangat
beraneka ragam, hanya beberapa kelompok organisme yang berperan dalam pembentukan
sedimen biogenous. Ketika organisme tersebut mati, tubuhnya mengendap di dasar dan
terakumulasi. Setelah proses dalam waktu yang sangat lama, sisa-sisa tubuh organisme yang
mengendap itu menjadi sedimen biogenous. Mineral penyusun biogenous sedimen adalah
mineral karbonat dalam bentuk aragonit, Mg-kalsit, dan opal dalam bentuk SiO 2.nH2O.
Stronsium sulfat dan barium sulfat yang merupakan senyawa campuran dari besi, mangan,
dan aluminium merupakan senyawa penting sekunder dalam pembentukan sedimen
biogenous. Kedua senyawa ini lebih berperan di aspek biogeokimia, senyawa tersebut dapat
digunakan sebagai pelacak rekonstruksi lingkungan sebelumnya. Kelompok organisme
bercangkang zat kapur, khususnya yang menghasilkan aragonit dan Mg-kalsit, berkontribusi
secara signifikan terhadap pembentukan sedimen di laut dangkal. Laut dangkal memiliki
konsentrasi silikat yang rendah, diikuti juga oleh kemampuan diatom dan sponge yang
mampu membentuk kerangka silikat dalam jumlah sedikit dan mengalami remineralisasi
dengan cepat di air yang mengandung sedikit silikat. Semakin jauh jarak dari pantai,
pembentukan sedimen biogenous juga semakin banyak. Alga planktonik penghasil kapur dan
alga penghasil silikat fidup di zona fotik dengan ketebalan mencapai 100 m, sebagaimana
juga dengan foraminifera dan radiolaria. Kelompok organisme yang berperan dalam
pembentukan sedimen, beserta mineral yang dihasilkannya dapat dilihat di tabel 1.2.

Anda mungkin juga menyukai