TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
1. Zona pantai
2. Zona dangkalan
Material pada zona pantai memiliki keadaan alami secara sementara, sejak
timbul di garis pantai dan akan berubah secara tetap. Material ini didominasi oleh
Sedimen terdiri dari suatu material yang terbentuk oleh proses fisik dan
kimia dari batuan atau tanah. Partikel tersebut bervariasi dalam ukuran (dari
bongkahan sampai lempung atau koloidal), berbentuk dari bulat hingga kasar.
Ada beberapa pengertian dari sedimentasi atau disebut juga dengan proses
geologi dan statigrafi adalah proses yang berperan atas terbentuknya batuan
Menurut Pipkin (1977) sedimen adalah material atau pecahan dari batuan,
mineral dan material organik yang dipindahkan dari berbagai sumber air, darat
maupun laut dan didepositkan oleh udara, angin, es, dan air. Selain itu ada juga
yang dapat diendapkan dari material yang melayang dalam air (suspensi) atau
8
Batuan sedimen dibentuk dari batuan yang telah ada oleh kekuatan luar
dalam geologi, oleh pelapukan, gaya-gaya air, pengikisan angin maka batuan-
batuan yang telah ada seperti batuan beku akan hancur, diangkut dan kemudian
Pada permukaan dasar laut terdapat tiga sumber material dari sedimen
yang ditemukan. Drake (1978) menjelaskan bahwa sumber tersebut berasal dari
daratan yang menyuplai material hancuran dan material terlarut, sumber asli dari
laut dan dari material angkasa luar. Dari ketiganya yang paling penting adalah
dan tulang dari organisme laut serta beberapa partikel lain yang terbentuk lewat
dan pelapukan sangat nyata terhadap pengikisan daratan dan dipindahkan ke laut.
Pelapukan adalah aksi dari tumbuhan dan bakteri, juga proses kimia, termasuk
air, sehingga sangat penting untuk mengetahui sifat-sifat aliran terutama aliran
pada saluran terbuka. Beberapa sifat dan parameter yang saling berkaitan dan
berpengaruh pada pengangkutan sedimen dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:
9
Tabel 2.1 Parameter yang Berpengaruh Pada Pengangkutan Sedimen
v=
(40.10 )
6
(2.2)
(20 + T )
dimana T merupakan suhu (oC)
10
2. Kekentalan dinamik ()
m = (1 + 2,5 c) (2.3)
s a
= (2.4)
a
Sifat sedimen yang paling mendasar adalah ukuran butiran dan bentuk,
berat jenis dari sedimen dan air viskositas dan kecepatan jatuh dan lain-lain.
termasuk pasir, mana yang termasuk kerikil dan sebagainya. Salah satu
11
Tabel 2.2 Skala Wenworth Dari Klasifikasi Ukuran Sedimen
12
Material sangat halus seperti lumpur dan lempung berdiameter dibawah
= -log 2 d (2.5)
Penggunaan skala phi cukup luas, terutama pada geologi literatur pesisir.
distribusi ukuran pasir. Kelemahan dari skala phi adalah nilai-nilai phi
yang lebih besar sesuai dengan ukuran pasir yang lebih kecil yang
Salah satu ukuran umum dari sampel pasir d 50 adalah ukuran rata-rata.
Ukuran pasir ini dapat diperoleh secara langsung dari kurva distribusi
kumulatif, yaitu ukuran yang setengah berat sampel adalah kasar dan
13
dari semua ukuran akan terletak dalam plus atau minus suatu deviasi
standar dari mean. Oleh karena itu, phi dengan ukuran 84 dan 16
(84 + 16 )
M d =
2 (2.6)
distribusi bimodal:
(84 + 50 + 16 )
M d =
3 (2.7)
dengan gradasi baik diurutkan akan berisi pasir dengan diameter yang
(84 16 )
=
2 (2.8)
14
dinilai baik atau buruk dinilai (homogen dalam ukuran) akan memiliki
dengan buruk.
M d 50
=
(2.9)
ukuran phi yang lebih kecil (ukuran butir lebih besar). Menurut Duane
atau terjadi sedimentasi, untuk material yang lebih halus telah dibawa
(16 5 ) + (95 + 84 )
=
2
(2.10)
luas dari distribusi normal, kurtosis akan menjadi kurang dari 0.65.
Nilai statistik pasir berbeda-beda pada setiap profil pantai, baik secara
15
dapat dilihat bahwa ketika mengarah ke cross-shore dari offshore
16
Untuk beberapa studi kasus analisa ayakan menggunakan SNI 03-
17
pan dengan saringan kawat sebagai suatu standar diberikan di dasarnya
dan diklasifikasikan seperti yang dapat dilihat di tabel 2.3. Ayakan disusun
dalam suatu tumpukan dimana untuk ayakan yang lebih besar pada bagian
atas dan ayakan yang lebih halus pada bagian bawahnya. Sampel
diletakkan pada ayakan yang paling atas dan ayakan digetarkan sehingga
yang berbeda terjebak dalam ayakan dengan ukuran yang bervariasi. Berat
samping ukuran butir, bentuk partikel juga penting, karena ukuan partikel
sedimen itu sendiri belum cukup untuk menjelaskan karak teristik butir-
endap yang lebih kecil dan akan lebih sulit untuk terangkut dibandingkan
permukaan sulit ditentukan dan isi butiran relatif kecil, sehingga Wadell
18
keadaan diam pada ruang terhadap bidang yang paling besar terhadap
diameter yang paling kecil atau dengan kata lain kebulatan digambarkan
terhadap radius lingkaran yang paling besar (daerah proyeksi atau bagian
butir melintang).
SF=c/(ab)1/2 (2.11)
sebab itu segala unsur material induk (parent material) dapat ditemukan di
besar dan kerikil, kuarsa pada pasir, silika pada lumpur, serta feldspars dan
mika pada tanah liat. Densiti dari kebanyakan sedimen yang lebih kecil
massa M
= = (2.12)
isi V
Pada air tawar memiliki nilai a = 1000 kg/m3 dan air laut memiliki nilai
19
a =1025 kg/m3. Pada perhitungan angkutan sedimen, pengaruh perbedaan
Sedimen adalah material atau pecahan dari batuan, mineral dan material
dasar sungai atau laut oleh pembawa atau perantara alami lainnya. Sedimen dapat
ukurannya (seperti lempung) sehingga mampu diangkut oleh aliran air atau
b. Bedload: terjadi pada sedimen yang relatif lebih besar (seprti pasir, kerikil,
kerakal, bongkah) sehingga gaya yang ada pada aliran yang bergerak dapat
dari butiran pasir dimulai pada saat kekuatan gaya aliran melebihi
20
Berdasarkan asalnya material angkutan dapat dibedakan dua macam angkutan:
dari dasar, berarti bahwa angkutan ini ditentukan oleh keadaan dasar
dan aliran (dapat terdiri dari muatan dasar dan muatan layang).
b. Muatan cuci (wash load), yang berasal dari hasil erosi daerah pantai.
Angkutan ini teridiri dari butiran yang sangat halus dengan diameter
<50 m (terdiri dari lempung dan lanau) yang hanya dapat bergerak
dengan cara melayang dan tidak berada pada dasar laut. Oleh karena
itu muatan cuci tidak dapat dihitung dan dapat dipengaruhi oleh
atau boleh juga disebut dengan pergerakan sedimen menuju dan meninggalkan
pantai atau sejajar pantai yang biasa diistilahkan dengan longshore transport.
21
2.4.1 Pergerakan Sedimen Tegak Lurus Pantai (Cross-shore Transport)
pantai (kemiringan pantai) dan bentuk dasar lautnya (bar & trough).
sangat besar terhadap suatu struktur yang dibangun manusia misalnya jetti
atau groin.
mencapai dasar laut. Sedang di laut dangkal, partikel air dekat dasar
bergerak maju dan mundur secara periodik. Kecepatan partikel air di dekat
kedalaman.
22
Gambar 2.3 Abrasi dan Sedimentasi Akibat Arus Longshore Current
dari komponen dasar Ub. Hubungan antara tegangan geser dasar dan
b = u 2 (2.13)
Dengan,
f
u= u*b (2.14)
2
f = faktor gesekan
23
bentuk dan rapat massa sedimen untuk sedimen non kohesif (pasir) dan
Jika dilihat untuk dasar laut berpasir yang datar, apabila kecepatan
di dekat dasar sangat kecil, yang berarti juga tegangan geser dasar, partikel
tertentu beberapa butiran mulai bergerak, yang disebut dengan awal gerak
tersebut, dan transpor sedimen yang terjadi disebut transpor dasar (bed
(Tampak Samping)
ripple, yaitu dasar laut bergelombang kecil dengan puncaknya tegak lurus
dari gerak air di dekat dasar, ukuran butiran dan rapat massa material dasar
24
turbulensi, dan partikel sedimen akan terangkat dalam bentuk suspensi
disebut transpor sedimen suspensi. Apabila gerak air semakin kuat, ripple
akan menghilang dan terjadi transpor massa dimana suatu lapis dengan
tebal tertentu terangkut dalam bentuk transpor sedimen dasar dan suspensi.
sebagainya. Studi tentang sifat dan dinamika sedimen kohesif diperlukan untuk
sedimen, sifat air dan terutama keadaan konsolidasi dari sedimen. Sifat sedimen
yang berasal dari suatu daerah (estuari, sungai, pantai dan sebagainnya) berbeda
dengan sedimen dari daerah lain. Di dalam air asin kecepatan endap akan lebih
besar karena adanya proses flokulasi, demikian juga dengan tegangan kritik erosi
dan endapan. Proses konsolidasi yang berjalan dengan waktu akan memperbesar
tegangan kritik erosi. Karena banyaknya faktor yang berpengaruh, sampai saat ini
sifat-sifat dan dinamika transpor sedimen kohesif masih belum diketahui dengan
air. Sedimen melayang selalu tidak tercampur dengan baik di dalam air
25
dan strarifikasi terjadi karena adanya penendapan yang menghasilkan
konsentrasi sedimen yang sangat tinggi di dasar. Gambar 2.5 adalah sketsa
profil vertikal dari konsentrasi sedimen kohesif S(z) dan kecepatan arus
1982).
Lutocline adalah bagian utama dari profil vertikal sedimen kohesif dan
berlumpur ditahan oleh guncangan energi dari arus, ketika ada suatu
Lapisan berlumpur biasanya tipis dan oleh karena itu frekuensinya tidak
diketahui.
26
Gambar 2.5 Profil Vertikal dari Sedimen Kohesif dan Kecepatan Jatuh
(Ji, 2008)
2.5.2 Flokulasi
menjadi kelompok yang besar (flocs). Flocs adalah kumpulan dari partikel
yang kecil menjadi besar, lebih mudah mengendap partikel melalui proses
mengatasi aliran geser dan gravitasi yang membuat mereka tetap berpisah.
Flokulasi melibatkan dua aspek dari partikel yakni kohesi dan kolisi.
sebagai agregat dan koagulasi. Flocs lebih besar dari pada butiran tunggal
dan biasanya jatuh lebih cepat daripada partikel yang menyatu. Kecepatan
jatuh dari sebuat flocs merupakan fungsi dari ukurannya, bentuk, dan
kepadatan relatif. Bentuk dari flocs adalah tipe yang bebas dan konsentrasi
27
Kohesi (tarikan partikel) diatur oleh elektrokimia dari mineral
dari air. Batasan dari sedimen kohesif dan tidak kohesif tidak jelas
meningkat menjadi besar, floc akan mudah peceh, terurai, dan pada
dengan porositas tinggi, meningkat secara teratur dan rapuh, dan kecepatan
D 3 (s a )g = C D
1
aw 2 D 2 (2.15)
6 2 4
D 3 (s a )g
w2 = 6 (2.16)
1
C D a D 2
2 4
28
4 gD
w2 = (2.17)
3 CD
1
4 gD 2
w = ..........Rumus Umum (Re>1) (2.18)
3 CD
Dimana
C D = koefisien hambatan
= ( s a ) / a
dari partikel.
VD
Re = (2.19)
v
Untuk,
v = viskositas kinematik
24
(Re<1) koefisien hambatan di daerah stokes adalah C D = rumus di
Re
atas menjadi:
s a gD 2
w= gD =
2
(2.20)
18n 18v
29
Dan untuk bilangan Reynold yang besar, harga C D menjadi konstan
gD 12 (2.21)
Kesulitan di dalam keakuratan dan contoh data yang pasti adalah satu
yang sebenarnya.
parameter dasar yang lain seperti komposisi sedimen, kadar air, salinitas,
dan waktu dari konsolidasi dasar. Umumnya, model dari sedimen dasar
sangat empiris dan lokasinya spesifik. Deposisi, dengan kata lain, secara
besar sebelum mereka jatuh. Kemudian butiran yang sudah pecah dari floc
menyentuh sedimen di dasar, berat dari butiran sedimen memaksa air pori
30
keluar dari struktur floc dan hancur perlahan di dasar. Sementara itu, floc
yang kecil akan lebih mudah tersuspensi dan erosi akan berlanjut sampai
geser dasar diatur oleh arus dan gelombang. Erosi dimulai ketika tegangan
geser dasar sama dengan tegangan geser permukaan dari sedimen dasar.
kohesi. Erosi terjadi dimana kohesi terlalu kuat. Erosi rata-rata dan
kedalaman di dasar yang terjadi begitu kuat pada profil dari kekuatan
tipe vegetasi dan distribusi, properti biokimia di dasar, dan waktu tempuh
kritis untuk erosi dari dasar kohesif lebih signifikan dari pada tegangan
31
geser kritis untuk deposisi. Dengan kata lain, sekali partikel terdeposisi di
dasar, ikatan kohesif dengan partikel lain membuatnya lebih sulit untuk
inisiasi erosi.
32