s (SIG)
Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu sistem,
informasi, dan geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu sistem yang menekankan
pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi
tentang tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di
permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di
permukaan bumi yang posisinya telah diketahui. .
1. Memerlukan banyak tenaga dan prosesnya sangat lambat. Hal itu disebabkan dalam
proses tumpang susun peta harus dilakukan penyamaan proyeksi dan skala peta. Di
samping itu, tumpang susun peta hanya dapat dilakukan atas tiga atau empat lapis,
masih ditambah satu peta dasar untuk mencapai akurasi spasial dalam tumpang susun
itu.
2. Sulit untuk melakukan penghitungan statistik karena pengukuran luas harus dilakukan
secara manual.
3. Tidak sesuai untuk menciptakan kombinasi baru yang rumit dari lapis sebelumnya
karena SIG secara manual tidak dilengkapi dengan proses numerik untuk kombinasi
lapis.
1. Penggabungan dua berkas data spasial atau lebih, baik daerah yang berbeda dengan
atribut sama maupun daerah dan atribut yang sama sehingga dimungkinkan konversi
proteksi, ukuran pixel, kode, dan simbol.
2. Pencuplikan sebagian berkas data spasial, baik dengan cara dibatasi segi empat maupun
menutup bagian yang tidak dikehendaki atau batas tak teratur.
3. Mampu melakukan penyuntingan berkas data atribut antara lain meliputi berikut ini:
4. Tidak memerlukan banyak tuang untuk penyimpanan data dan pengambilan kembali
data dapat dilakttkan secara cepat dan akurat. Ribuan peta topografi dapat disimpan
secara digital pada satu komputer.
Kita ketahui bahwa salah satu fungsi peta adalah untuk menyimpan data geografis.
Pada mulanya data-data geografis tersebut disajikan dengan menggunakan simbol-simbol
tertentu. Oleh karena itu, peta dapat dianggap sebagai media yang efektif untuk
menyimpan dan menginformasikan data geografis.
Namun, seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, data-data informasi geografis
dapat disimi dan disampaikan dengan menggunakan perangkat komputer. Data-data dalam
komputer itu dikenal dengan istilah data digital.
1. Pengertian SIG
a. Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena
karena lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau-kritis untuk
dianalisis. Oleh karena itu, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat
kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografi, yaitu masukan,
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), analisis dan manipulasi cara,
serta keluaran (Aronaff, 1989).
b. Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem perangkat yang dapat melakukan
pengumpulan, penyimpanan, pengambilan kembali, pengubahan (transformasi), dan
penayangan (visualisasi) dari data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan-
kebutuhan tertentu (Burrough, 1956).
c. Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografi (Petrus
Paryono).
1) Subsistem Masukan
Fungsi dari subsistem ini adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data
spasial dan atribut dari berbagai sumber. Selain itu, subsistem ini bertanggung jawab
dalam melakukan konversi atau melakukan transformasi formal. Data-data asli ke
dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.
2) Subsistem Penyimpanan
Fungsi dari subsistem ini adalah mengorganisasikan data, baik data spasial
maupun data atribut ke dalam basis data (bank data). Penyimpanan dengan cara
demikian mempermudah dalam pemanggilan, pengeditan dan pembaharuan data.
4) Subsistem Penyajian
Fungsi dari subsistem ini adalah menampilkan data dan hasil dari
pengolahannya, baik sebagian maupun seluruhnya. Data dan hasil pengolahannya
tersebut ditampilkan antara lain dalam bentuk tabel, grafik, dan peta (khususnya para
digital).
2. Komponen SIG
Subsistem dalam SIG saling berhubungan satu sama lain dan terintegrasi dengan
sistem-sistem komputer. SIG terdiri atas 4 komponen pokok, yaitu data, perangkat
keras, perangkat luak, dan manajemen.
a. Data
Data dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data atribut
1) Data Spasial
a) Titik
c) Area
Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang
berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau
sawah pada peta skala besar.
2) Data atribut
Data atribut adalah data yang berupa penjeasan dari setiap fenomena yang
terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala
topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data
atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya,
atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat
kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah.
b. Perangkat Keras
c. Perangkat Lunak
d. Manajemen
Manajemen merupakan perangakat dalam SIG yang terdiri atas sumber daya
manusia. Suatu proyek SIG akan berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang
baik. Oleh karena itu, SIG harus dikerjakan oleh orang-orang yang tepat, yang
memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai dengan tingkatannya.
SIG dapat mempresentasikan dunia nyata ke dalam layar monitor komputer. Oleh
karena itu, SIG sama halnya dengan lembaran peta yang mempresentasikan dunia nyata di
atas kertas, meslcipun SIG melalui komputerisasi memiliki kelebihan-kelebihan tertentu
dibandingkan dengan peta. Akan tetapi, sebuah peta dapat disebut SIG karena juga
menginformasikan data-data dalam ruang, khususnya muka bumi.
Sebagai sebuah sistem, tahapan kerja dalam SIG meliputi masukan data,
manipulasi dan analisis data, serta penyajian data.
1. Masukan Data
Masukan data merupakan fasilitas dalam SIG yang dapat digunakan untuk
memasukkan data dar mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima dan
dapat dipakai dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data dan proses
memasukkan data.
a. Sumber Data
Sumber data yang dapat digunakan dalam masukan data antara lain data
pengindraan jauh, data teristris, dan data peta.
Data pengindraan jauh berupa citra, baik citra foto maupun nonfoto.
Apabila sumber data berupa foto udara, harus diolah terlebih dahulu dengan cara
interpretasi, kemudian disajikan dalam bentuk peta. Namun apabila berupa citra
satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah
dilakukan koreksi seperlunya.
2) Data Teristris
3) Data Peta
Data peta adalah data yang sudah dalam bentuk peta yang siap
digunakan. Guna keperluan SIG melalui komputerisasi, data-data dalam peta
dikonversikan ke dalam bentuk digital.
a) Jarak antartitik pada peta harus sesuai dengan jarak antartitik sesungguhnya
di permukaan bumi.
b) Luas wilayah pada peta harus sesuai dengan luas wilayah sesungguhnya.
c) Sudut atau arah sebuah garis pada peta harus sesuai dengan sudut arau arah
yang sesungguhnya di permukaan bumi.
d) Bentuk sebuah objek pada peta harus sesuai dengan bentuk yang
sesungguhnya di permukaan bumi.
1) Data Spasial
Guna memasukkan data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu digitasi dan penyiaman (scanning).
a) Digitasi
Oleh karena itu, proses ini merupakan hambatan bagi penyelesaian seluruh
proses dalam SIG. Proses digitasi terdiri atas empat tahap, yaitu berikut ini.
Peta yang akan didigitasi terlebih dahulu harus dalam keadaan baik dan
henar. Artinya, peta merupakan lembar bidang datar tanpa bekas lipatan, tidak
sobek, dan harus jelas.
Guna melakukan transformasi ini minimal ada tiga btrah titik yang sudah
diketahui kedudukannya di lapangan dan harus ditransformasikan sebagai titik
kontrol. Pengambilan ketiga titik tersebut untuk mengontrol apabila terjadi
pengerutan atau pembesaran objek yang didigitasi. Oleh karena itu, peta yang
didigitasi tidak boleh geser atau lepas dari meja digitasi karena sistem koordinat
pada meja digitasi telah disesuaikan dengan sistem koordinat peta.
(e) Fungsi pindah (move) untuk memindahkan letak titik ke lokasi baru.
b) Penyiaman (scanning)
Data raster adalah data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau pixel
(picture element). Pixel adalah bagian terkecil yang masih dapat digambarkan
dalam sebuah citra. Setiap pixel mempunyai referensi (koordinat) sendiri sebagai
identitasnya dan mempunyai nilai tertentu. Oleh karena in data raster dapat
menggambarkan objek geografi yang mempunyai satuan luas karena ukuran raste
berkaitan erat dengan ukitran sebenarnya di lapangan. Data raster berdimensi dua
sehingga muda; disimpan, dimanipulasi, dan ditampilkan.
No Keunggulan No Kelemahan
1. Struktur data raster sederhana 1. Volume data grafik besar
sehingga memerlukan tempat
2. Tumpang susun dan kombinasi data yang 2. penyimpanan data yang besar
dipetakan mudah dilakukan pula.
3 3.
Analisis keruangan mudah dilakukan Penggunaan ukuran pixel yang
4 besar untuk mengurangi ruang
Satuan unit dalam raster mempunyai pemakaian sering
4. ukuran dan bentuk yang sama. 5 menghilangkan beberapa
informasi.
5 Teknologinya murah dan mudah
dikembangkan. Peta yang rumit tampak
kurang baik.
Data vektor memiliki keunggulan dan kelemahan, antara lain dalam tabel
berikut ini.
No Keunggulan No Kelemahan
1. Ruang atau tempat 1. Struktur datanya rumit
penyimpanannya kecil
2. 2. Datanya sulit
Memiliki resolusi spasial yang dimanipulasi
3. tinggi 3.
Memerlukan biaya yang
Memiliki batas-batas yang tegas tinggi untuk perangkat
dan jelas sehingga sangat baik lunaknya
untuk pembuatan peta-peta
administratif dan persil tanah
milik.
2) Data Atribut
Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif.
a) Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data hasi l pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk
deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket; wawancara,
dan tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan
jenis atau rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta tata guna lahan,
antara lain permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan, dan hutan.
b) Data Kuantitatif
Data kuantitif adalah data hasil pengamatan atau pengulcuran yang dinyatakan
dalam bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan
nilai dari objek.
Data kuantitatif dapat dibedalcan menjadi empat, yaitu data rasio, interval,
ordinal, dan nominal.
(1) Data rasio adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki
nilai 0 (nol) mutlak dan dengan interval yang sama. Contohnya, panjang
jalan A = 5 km dan, panjang jalan B = 10 km. Hal itu berarti bahwa
panjang jalan B adalah 2 kali panjang jalan A. Data rasio ini mempunyai
tingkat akurasi yang tertinggi.
(2) Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu.
Contohnya, nilai mata pelajaran siswa A = 9, B = 8, C = 7, D = 6, dan E =
5. Interval antara siswa A dan C (9-7 = 2) sama dengan interval antara
siswa C dan E (7 - 5 = 2). Data interval mempunyai tingkat akurasi
sedang.
Manipulasi data merupalcan aktivitas yang meliputi antara lain membuat basis
data baru, menghapt basis data, membuat tabel basis data, mengisi dan menyisipkan
data ke dalam tabel, mengubah dan menged data, serta membuat indeks untuk setiap
tabel basis data.
Kesalahan yang terjadi dalam proses manipulasi dan analisis data antara lain
sebagai berikut.
3. Penyajian Data
Seiring dengan kemajuan teknologi, SIG makin banyak digunakan dalam berbagai
bidang, antara lain karena berikut ini.
1. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif dan menarik dalam
rangka peningkatan wawasan dan pengetahuan. Namun, yang paling penting adalah
peningkatan penibelajaran dan pendidikan bagi usia sekolah, khususnya tentang konsep
lokasi, ruang, dan unsur geografis di permukaan bumi.
2. SIG menggunakan data spasial dan data atribut secara terintegrasi sehingga sistemnya
memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.
3. SIG dapat memisahkan secara tegas antara bentuk tampilan dan data-datanya. Oleh
karena itu, SIG memiliki kemampuan untuk mengubah tampilan dalam berbagai
bentuk.
4. SIG secara mudah dapat menghasilkan berbagai peta tematik. Peta-peta tematik tersebut
merupakan turunan dari peta-peta lain yang data-datanya telah dimanipulasi.
5. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat hubungannya dengan bidang – bidang
spasial.