Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

A. Konsep Dasar sistem Informasi Geografi

s (SIG)

Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu sistem,
informasi, dan geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu sistem yang menekankan
pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi
tentang tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di
permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di
permukaan bumi yang posisinya telah diketahui. .

Tumpang susun beberapa peta merupakan tugas terpenting SIG untuk


menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, untuk memilih jalur jalan
dapat dilakukan tumpang susun peta yang terdiri atas peta jenis tanah, peta topografi, peta
laju infiltrasi, dan peta tata guna lahan. Tumpang susun beberapa peta tersebut merupakan
SIG secara manual. SIG secara manual mempunyai banyak keterbatasan, antara lain
sebagai berikut.

1. Memerlukan banyak tenaga dan prosesnya sangat lambat. Hal itu disebabkan dalam
proses tumpang susun peta harus dilakukan penyamaan proyeksi dan skala peta. Di
samping itu, tumpang susun peta hanya dapat dilakukan atas tiga atau empat lapis,
masih ditambah satu peta dasar untuk mencapai akurasi spasial dalam tumpang susun
itu.

2. Sulit untuk melakukan penghitungan statistik karena pengukuran luas harus dilakukan
secara manual.

3. Tidak sesuai untuk menciptakan kombinasi baru yang rumit dari lapis sebelumnya
karena SIG secara manual tidak dilengkapi dengan proses numerik untuk kombinasi
lapis.

4. Diperlukan ruang lebih banyak untuk tempat penyimpanan data.

Di dalam upaya menangani informasi-informasi spasial atau yang bereferensi


geografi, sejak 1970an telah dikembangkan suatu SIG otomatis. SIG tersebut antara lain
digunakan untuk menangani pengorganisasian data dan informasi, menempatkan informasi
pada lokasi tertentu, melakukan komputerisasi, serta memberikan ilustrasi hubungan
antara satu objek dan objek lainnya. Oleh karena itu, SIG merupakan suatu teknologi
informasi yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan
dengan bidang-bidang spasial, khususnya untuk membuat suatu model data spasial. Hal itu
karena SIG mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menggambarkan data-data
spasial dan data-data atributnya.
Melalui penggunaan SIG, modifikasi warna, bentuk, dan ukuran simbol yang
diperlukan untuk menggambarkan suatu gejala di permukaan bumi dapat dilakukan secara
mudah. Sehubungan dengan itu, SIG dapat digunakan sebagai alat bantu yang sangat
menarik dalam meningkatkan pengertian, pemahaman, pembelajaran, dan pendidikan
mengenai ide-ide atau konsep-konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan. unsur-unsur
geografis yang terdapat di permukaan bumi beserta data-data atribut yang menyertainya.

Dikembangkannya SIG menggunakan perangkat komputer mengakibatkan


keterbatasan SIG manual dapat diatasi. Kemampuan SIG menggunakan perangkat
komputer antara lain sebagai berikut.

1. Penggabungan dua berkas data spasial atau lebih, baik daerah yang berbeda dengan
atribut sama maupun daerah dan atribut yang sama sehingga dimungkinkan konversi
proteksi, ukuran pixel, kode, dan simbol.

2. Pencuplikan sebagian berkas data spasial, baik dengan cara dibatasi segi empat maupun
menutup bagian yang tidak dikehendaki atau batas tak teratur.

3. Mampu melakukan penyuntingan berkas data atribut antara lain meliputi berikut ini:

a. Pengolahan berkas basis data

b. Menayangkan informasi yang dihasilkan sesuai permintaan pengguna.

c. Memungkinkan analisis statistik.

d. Memungkinkan penggunaan basis data SIG.

e. Menyajikan hubungan antarbasis data.

4. Tidak memerlukan banyak tuang untuk penyimpanan data dan pengambilan kembali
data dapat dilakttkan secara cepat dan akurat. Ribuan peta topografi dapat disimpan
secara digital pada satu komputer.

5. Mampu mengolah sejumlah besar data secara cepat.

Seiring dengan perkembangan komputer, perkembangan SIG juga mengalami


peningkatan yang sangat pesat. Peningkatan itu terutama terdorong oleh perkembangan
pengindraan jauh, komputer, dan global positioning system (GPS). Perkembangan SIG
sangat menarik bagi berbagai pihak untuk keperluan yang sangat beragam. Oleh karena
itu, penggunaan SIG mengalami peningkatan yang sangat pesat sejak 1980-an.
Peningkatan penggunaan SIG terjadi terutama di negara-negara maju, baik di kalangan
militer, pemerintahan, akademis, maupun untuk kepentingan bisnis.

Kita ketahui bahwa salah satu fungsi peta adalah untuk menyimpan data geografis.
Pada mulanya data-data geografis tersebut disajikan dengan menggunakan simbol-simbol
tertentu. Oleh karena itu, peta dapat dianggap sebagai media yang efektif untuk
menyimpan dan menginformasikan data geografis.

Namun, seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, data-data informasi geografis
dapat disimi dan disampaikan dengan menggunakan perangkat komputer. Data-data dalam
komputer itu dikenal dengan istilah data digital.

1. Pengertian SIG

Pengertian SIG antara lain sebagai berikut:

a. Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografi. SIG dirancang
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena
karena lokasi geografi merupakan karakteristik yang penting atau-kritis untuk
dianalisis. Oleh karena itu, SIG merupakan sistem komputer yang memiliki empat
kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografi, yaitu masukan,
manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan data), analisis dan manipulasi cara,
serta keluaran (Aronaff, 1989).

b. Sistem Informasi Geografis adalah suatu sistem perangkat yang dapat melakukan
pengumpulan, penyimpanan, pengambilan kembali, pengubahan (transformasi), dan
penayangan (visualisasi) dari data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan-
kebutuhan tertentu (Burrough, 1956).

c. Sistem Informasi Geografis adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan
untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografi (Petrus
Paryono).

d. Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk


memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras
dan perangkat lunak yang berfungsi untuk akuisisi (perolehan) dan verifikasi,
kompilasi, penyimpanan, perubahan dan updating, manajemen dan pertukaran,
manipulasi, pemanggilan dan presentasi, serta analisis (Bernhardsen, 1992).

e. Sistem Informasi Geografi adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan


keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan
karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang
lengkap mencakup metodologi dan teknolog yang diperlukan, yaitu data spasial,
perarigkat keras, perangkat lunak, dan struktur organisasi (J. Raper, 1994).

Karena merupakan suatu sistem, informasi geografis terdiri dari 4 subsistem


pokok, yaitu subsistem masukan (data input), penyajian (data output, penyimpanan
(data management), serta pengolahan dan pengkajian (data manipulation and analysis).

1) Subsistem Masukan
Fungsi dari subsistem ini adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data
spasial dan atribut dari berbagai sumber. Selain itu, subsistem ini bertanggung jawab
dalam melakukan konversi atau melakukan transformasi formal. Data-data asli ke
dalam format yang dapat digunakan oleh SIG.

2) Subsistem Penyimpanan

Fungsi dari subsistem ini adalah mengorganisasikan data, baik data spasial
maupun data atribut ke dalam basis data (bank data). Penyimpanan dengan cara
demikian mempermudah dalam pemanggilan, pengeditan dan pembaharuan data.

3) Subsistem Pengolahan dan Pengkajian

Fungsi dari subsistem ini adalah menentukan informasi-informasi yang dapat


dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan pengolahan dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

4) Subsistem Penyajian

Fungsi dari subsistem ini adalah menampilkan data dan hasil dari
pengolahannya, baik sebagian maupun seluruhnya. Data dan hasil pengolahannya
tersebut ditampilkan antara lain dalam bentuk tabel, grafik, dan peta (khususnya para
digital).

2. Komponen SIG

Subsistem dalam SIG saling berhubungan satu sama lain dan terintegrasi dengan
sistem-sistem komputer. SIG terdiri atas 4 komponen pokok, yaitu data, perangkat
keras, perangkat luak, dan manajemen.

a. Data

Data dalam SIG terdiri atas dua jenis, yaitu data spasial dan data atribut

1) Data Spasial

Data spasial adalah data grafis yang mengidentifikasikan kenampakkan lokasi


geografi berupa titik garis, dan poligon. Data spasial diperoleh dari peta yang
disimpan dalam bentuk digital (numerik).

a) Titik

Sebuah titik dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda


menurut skalanya. Sebuah titik menggambarkan kota jika pada peta skala
kecil, tetapi menggambarkan objek tertentu yang ebih spesifik dalam wilayah
kota, misalnya pasar, jika pada peta skala besar.
b) Garis

Sebuah garis juga dapat menggambarkan objek geografi yang berbeda-beda


menurut skalanya. Sebuah garis menggambarkan jalan atau sungai pada peta
skala kecil, tetapi menggambarkan batas wilayah administratif pada peta
skala bear.

c) Area

Seperti halnya titik dan garis, area juga dapat menggambarkan objek yang
berbeda menurut skalanya. Area dapat menggambarkan wilayah hutan atau
sawah pada peta skala besar.

2) Data atribut

Data atribut adalah data yang berupa penjeasan dari setiap fenomena yang
terdapat di permukaan bumi. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala
topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Oleh karena itu, data
atribut sangat penting dalam menjelaskan seluruh objek geografi. Contohnya,
atribut kualitas tanah terdiri atas status kepemilikian lahan, luas lahan, tingkat
kesuburan tanah dan kandungan mineral dalam tanah.

b. Perangkat Keras

Perangkat keras (hadware) adalah perangkat-perangkat fisik yang digunakan


dalam sistem komputer. Perangkat keras yang dibutuhkan dalam pengoperasian SIG
adalah seperangkat komputer yang terdiri atas central processing unit (CPU),
monitor, printer, plotter, disket, hard disk, magnetic tape, digitizer, keyboard dan
scanner.

c. Perangkat Lunak

Perangkat iunak (software) adalah program yang digunakan untuk


mengoperasikan SIG. Beberapa program yang dapat digunakan antara lain Arc/Info,
Are View, ERDAS, dan ILWIS.

d. Manajemen

Manajemen merupakan perangakat dalam SIG yang terdiri atas sumber daya
manusia. Suatu proyek SIG akan berhasil jika dilakukan dengan manajemen yang
baik. Oleh karena itu, SIG harus dikerjakan oleh orang-orang yang tepat, yang
memiliki keahlian dalam bidang SIG sesuai dengan tingkatannya.

Manusia sebagai pengguna SIG memiliki tingkatan kemampuan yang


berbeda-beda. Mulai dari tingkat spesialis yang mendesain dan memelihara sistem
hingga pengguna SIG. Namun, secara umum orang-orang yang terlibat dalam SIG
dibedakan menjadi tiga, yaitu staf operasional yang meliputi pengguna akhir, staf
profesional teknik yang meliputi atialis dan programer, serta manajer yang
bertanggung jawab atas SIG secara keseluruhan.

B. Tahapan Kerja SIG

SIG dapat mempresentasikan dunia nyata ke dalam layar monitor komputer. Oleh
karena itu, SIG sama halnya dengan lembaran peta yang mempresentasikan dunia nyata di
atas kertas, meslcipun SIG melalui komputerisasi memiliki kelebihan-kelebihan tertentu
dibandingkan dengan peta. Akan tetapi, sebuah peta dapat disebut SIG karena juga
menginformasikan data-data dalam ruang, khususnya muka bumi.

Sebagai sebuah sistem, tahapan kerja dalam SIG meliputi masukan data,
manipulasi dan analisis data, serta penyajian data.

1. Masukan Data

Masukan data merupakan fasilitas dalam SIG yang dapat digunakan untuk
memasukkan data dar mengubah data asli ke dalam bentuk yang dapat diterima dan
dapat dipakai dalam SIG. Masukan data terdiri atas sumber data dan proses
memasukkan data.

a. Sumber Data

Sumber data yang dapat digunakan dalam masukan data antara lain data
pengindraan jauh, data teristris, dan data peta.

1) Data Pengindraan Jauh

Data pengindraan jauh berupa citra, baik citra foto maupun nonfoto.
Apabila sumber data berupa foto udara, harus diolah terlebih dahulu dengan cara
interpretasi, kemudian disajikan dalam bentuk peta. Namun apabila berupa citra
satelit yang sudah dalam bentuk digital dapat langsung digunakan setelah
dilakukan koreksi seperlunya.

2) Data Teristris

Data teristris adalah data yang diperoleh langsung dari pengukuran


lapangan, antara lain pH tanah, salinitas air, curah hujan, dan persebaran
penduduk. Data teristris dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel, grafik, atau
hasil perhitungan saja.

3) Data Peta
Data peta adalah data yang sudah dalam bentuk peta yang siap
digunakan. Guna keperluan SIG melalui komputerisasi, data-data dalam peta
dikonversikan ke dalam bentuk digital.

Sebuah peta harus benar-benar mempresentasikan sebagian atau seluruh


permukaan bumi. Oleh karena itu, sebuah peta harus memenuhi syarat-syarat
berikut ini:.

a) Jarak antartitik pada peta harus sesuai dengan jarak antartitik sesungguhnya
di permukaan bumi.

b) Luas wilayah pada peta harus sesuai dengan luas wilayah sesungguhnya.

c) Sudut atau arah sebuah garis pada peta harus sesuai dengan sudut arau arah
yang sesungguhnya di permukaan bumi.

d) Bentuk sebuah objek pada peta harus sesuai dengan bentuk yang
sesungguhnya di permukaan bumi.

b. Proses Pemasukan Data

1) Data Spasial

Guna memasukkan data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu digitasi dan penyiaman (scanning).

a) Digitasi

Kegiatan digitasi merupakan pekerjaan yang banyak menyita wakm karena


dapat menghabiskan waktu hingga 60% dari keseluruhan waktu pemrosesan
data sampai dengan pengambilan keputusan.

Oleh karena itu, proses ini merupakan hambatan bagi penyelesaian seluruh
proses dalam SIG. Proses digitasi terdiri atas empat tahap, yaitu berikut ini.

(1) Penyiapan peta yang akan didigitasi.

Peta yang akan didigitasi terlebih dahulu harus dalam keadaan baik dan
henar. Artinya, peta merupakan lembar bidang datar tanpa bekas lipatan, tidak
sobek, dan harus jelas.

(2) Menentukan koordinat peta.

Pencatatan koordinat pada meja digitasi mempunyai satuan milimeter.


Jika data yang akan didigitasi berupa peta, koordinat digitasi harus
ditransformasikan sesuai dengan koordinat peta dan skala harus diubah dari
satuan milimeter ke meter.

Guna melakukan transformasi ini minimal ada tiga btrah titik yang sudah
diketahui kedudukannya di lapangan dan harus ditransformasikan sebagai titik
kontrol. Pengambilan ketiga titik tersebut untuk mengontrol apabila terjadi
pengerutan atau pembesaran objek yang didigitasi. Oleh karena itu, peta yang
didigitasi tidak boleh geser atau lepas dari meja digitasi karena sistem koordinat
pada meja digitasi telah disesuaikan dengan sistem koordinat peta.

(3) Mengedit data sebelum disimpan ke dalam data dasar

Pengeditan dilakukan karena selalu terjadi kesalahan dalam proses


digitasi. Kesalahan dalam proses digitasi umumnya terjadi pada sambungan
garis, garis yang terlalu panjang atau terlalu pendek, kelolosan mencantumkan
garis atau titik, pencatatan rangkap, kesalahan kode, dan kesalahan lokasi.

Guna menghilangkan kesalahan-kesalahan tersebut dapat dilakukan


dengan memanfaatkan fasilitas berikut ini.

(a) Fungsi pembesaran (zoom) untuk pembesaran atau pengecilan penayangan.

(b) Penghapusan titik akhir (delete last point).

(c) Penghapusan garis (delete line) untulc memperbarui data.

(d) Pengancingan (snap), yaitu pengaitan dan penyambungan segmen garis


dengan segmen lainnya.

(e) Fungsi pindah (move) untuk memindahkan letak titik ke lokasi baru.

(f) Fungsi geometri.

(4) Memasukkan atribut dengan kode

Atiibut yang dimasukkan untuk melengkapi data dibuat dengan kode-kode


tertentu (kodifikasi).

b) Penyiaman (scanning)

Memasukkan data dengan alat penyiam dapat menghemat waktu.


Penyiaman dapat dilakukan menggunakan detektor elelaronik yang dapat
bergerak. Penyiaman yang terkenal ialah penyiaman tabung (drum scanner) dan
penyiaman datar (flatbed scanner).
Data spasial yang ialah dimasukkan dan disimpan di dalam SIG dapat
dibedakan menjadi dua model, yaitu model data raster dan model data vektor.

a) Model Data Raster

Data raster adalah data yang dibentuk oleh kumpulan sel atau pixel
(picture element). Pixel adalah bagian terkecil yang masih dapat digambarkan
dalam sebuah citra. Setiap pixel mempunyai referensi (koordinat) sendiri sebagai
identitasnya dan mempunyai nilai tertentu. Oleh karena in data raster dapat
menggambarkan objek geografi yang mempunyai satuan luas karena ukuran raste
berkaitan erat dengan ukitran sebenarnya di lapangan. Data raster berdimensi dua
sehingga muda; disimpan, dimanipulasi, dan ditampilkan.

Tabel KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DATA RASTER

No Keunggulan No Kelemahan
1. Struktur data raster sederhana 1. Volume data grafik besar
sehingga memerlukan tempat
2. Tumpang susun dan kombinasi data yang 2. penyimpanan data yang besar
dipetakan mudah dilakukan pula.
3 3.
Analisis keruangan mudah dilakukan Penggunaan ukuran pixel yang
4 besar untuk mengurangi ruang
Satuan unit dalam raster mempunyai pemakaian sering
4. ukuran dan bentuk yang sama. 5 menghilangkan beberapa
informasi.
5 Teknologinya murah dan mudah
dikembangkan. Peta yang rumit tampak
kurang baik.

Jalinan hubungan sulit dibuat.

Transformasi proyeksi sulit


dilakukan.

b) Model Data Vektor

Data vektor merupakan model data yang dapat digunakan untuk


menggambarkan informasi geografi secara tepat. Model data vektor
menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan
titik-titik, garis; atau poligon beserta atributnya. Bentuk-bentuk dasar data spasial
dalan model data vektor ditampilkan dalarn sistem koordinat kartesian dua
dimensi (sumbu x dan y).

Di dalam model data spasial vektor, garis-garis atau kurva merupakan


sekumpulan titik-titik terurut yang dihubungkan, sedangkan luasan atau poligon
juga disimpan sebagai sekumpulan titik-titik. Akan tetapi, titik awal dan titik
ahhir poligon tersebut mempunyai nilai koordinat yang sama sehingga.menjadi
poligon tertutup. Informasi vang diwakili oleh titik, garis, atau bidang
mempunyai koordinat yang tepat. Titik akan diikat oleh satu koordinat (x, y),
garis diikat oleh dua atau lebih sistem-koordinat sedangkan poligon atau bidang
diikat oleh beberapa koordinat yang tertutup.

Data vektor memiliki keunggulan dan kelemahan, antara lain dalam tabel
berikut ini.

Tabel KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN DATA VEKTOR

No Keunggulan No Kelemahan
1. Ruang atau tempat 1. Struktur datanya rumit
penyimpanannya kecil
2. 2. Datanya sulit
Memiliki resolusi spasial yang dimanipulasi
3. tinggi 3.
Memerlukan biaya yang
Memiliki batas-batas yang tegas tinggi untuk perangkat
dan jelas sehingga sangat baik lunaknya
untuk pembuatan peta-peta
administratif dan persil tanah
milik.

2) Data Atribut

Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif.

a) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data hasi l pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk
deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket; wawancara,
dan tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan
jenis atau rupa. Sebagai contoh, data kualitatif dalam peta tata guna lahan,
antara lain permukiman, sawah, kawasan industri, tegalan, dan hutan.

b) Data Kuantitatif

Data kuantitif adalah data hasil pengamatan atau pengulcuran yang dinyatakan
dalam bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan
nilai dari objek.

Data kuantitatif dapat dibedalcan menjadi empat, yaitu data rasio, interval,
ordinal, dan nominal.
(1) Data rasio adalah data yang diperoleh dengan ukuran-ukuran yang memiliki
nilai 0 (nol) mutlak dan dengan interval yang sama. Contohnya, panjang
jalan A = 5 km dan, panjang jalan B = 10 km. Hal itu berarti bahwa
panjang jalan B adalah 2 kali panjang jalan A. Data rasio ini mempunyai
tingkat akurasi yang tertinggi.

(2) Data interval adalah data yang disusun berdasarkan jarak tertentu.
Contohnya, nilai mata pelajaran siswa A = 9, B = 8, C = 7, D = 6, dan E =
5. Interval antara siswa A dan C (9-7 = 2) sama dengan interval antara
siswa C dan E (7 - 5 = 2). Data interval mempunyai tingkat akurasi
sedang.

(3) Data ordinal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori


tertentu yang menunjukkan adanya tingkatan dari yang paling rendah
sampai tingkat paling tinggi. Contohnya, kelompok penduduk ekonomi
atas diberi label 1, kelompok penduduk ekonomi menengah diberi label 2,
dan kelompok penduduk ekonomi bawah diberi label 3.

(4) Data nominal adalah data yang disusun berdasarkan kategori-kategori


tertentu yang tidak menunjukan adanya tingkatan, kemudian diberi kode.
Contohnya, permulciman diberi kode 1 dan sawah diberi kode 2.

Data atribut tersebut disimpan dalam bentuk tabel yang rasional


sehingga mudah untuk digunakan dalam jumlah data yang banyak. Contoh data
atribut adalah berikut ini.

2. Manipulasi dan Analisis Data

Manipulasi data merupalcan aktivitas yang meliputi antara lain membuat basis
data baru, menghapt basis data, membuat tabel basis data, mengisi dan menyisipkan
data ke dalam tabel, mengubah dan menged data, serta membuat indeks untuk setiap
tabel basis data.

Manipulasi tersebut dapat digunakan untuk klasifikasi ulang, mendapatkan


parameter/ukuran, konversi struktur data, dan analisis. Sebagai contoh, untuk
melakukan klasifikasi ulang suatu data spasial atau data atribut menjadi data spasial
yang baru digunakan kriteria tertentu. Misalnya untuk perencanaan tata guna lahan
menggunakan krieteria kemiringan lereng, yaitu 0% -14% untuk permukiman, 15% -
29% untuk perkebunan dan pertanian, 30% - 44% untuk hutan produksi, serta lebih
dari 45% untuk hutan lindung dan taman nasional.

Kesalahan yang terjadi dalam proses manipulasi dan analisis data antara lain
sebagai berikut.

a. Tidak tepatnya interval kelas.


b. Penyimpangan batas sehingga terdapat perbedaan luas pada tumpang susun
poligon.

c. Penyimpangan dalam melakukan tumpang susun beberapa peta.

3. Penyajian Data

Subsistem penyajian data berfungsi untuk menayangkan informasi atau hasil


analisis data geografi Informasi yang dihasilkan dapat berupa peta, tabel, grafik,
bagan, dan hasil perhitungan. Melalui informasi itu pengguna dapat melakukan
identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan
atau perencanaan.

C. Manfaat dan Penerapan SIG

Seiring dengan kemajuan teknologi, SIG makin banyak digunakan dalam berbagai
bidang, antara lain karena berikut ini.

1. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang interaktif dan menarik dalam
rangka peningkatan wawasan dan pengetahuan. Namun, yang paling penting adalah
peningkatan penibelajaran dan pendidikan bagi usia sekolah, khususnya tentang konsep
lokasi, ruang, dan unsur geografis di permukaan bumi.

2. SIG menggunakan data spasial dan data atribut secara terintegrasi sehingga sistemnya
memiliki kemampuan analisis spasial dan non-spasial.

3. SIG dapat memisahkan secara tegas antara bentuk tampilan dan data-datanya. Oleh
karena itu, SIG memiliki kemampuan untuk mengubah tampilan dalam berbagai
bentuk.

4. SIG secara mudah dapat menghasilkan berbagai peta tematik. Peta-peta tematik tersebut
merupakan turunan dari peta-peta lain yang data-datanya telah dimanipulasi.

5. SIG sangat membantu pekerjaan-pekerjaan yang erat hubungannya dengan bidang – bidang
spasial.

Anda mungkin juga menyukai