Anda di halaman 1dari 49

M. K.

Oseanografi Bio-geologi

Pengertian Sedimen Laut


Dalam

Sedimen laut dalam adalah sedimen yang


diendapkan pada kedalaman lebih dari 500 m.

Sedimen ini umumnya komponen biogenis

dan clay pelagis.

Beberapa istilah terkait


Sorting;

Menunjukkan variasi ukuran materi dalam sedimen:

Well sorted sediment (indikasi sedimen


mengalami proses yang lama)
Poorly sorted sediment (indikasi sedimen dekat
dengan sumbernya)

Beberapa istilah terkait


Roundness:

(Mengukur
tingkat
kehalusan
sudut
butiran)
Butiran

angular
(dekat
sumber)

Butiran

membulat
(tertranspor
t jauh)

Struktur Sedimen
Bedding atau Stratifikasi: lapisan berjajar dari

berbagai ukuran butiran:


Cross bedding
Gradded bedding
Ripples
Biotubation

Cross Bedding

Susunan materi yang tersusun miring dengan

sudut selebar 35.

Gradded Bedding
Struktur materi ukuran kasar dibawah

daripada ukuran lebih halus

Ripples

Sutruktur

sedimen dengan
membetuk
tumpukan
pasir/lanau
dengan bagian
dimensi panjang
sudut kanan
arus

Liang atau lorong kecil karena hewan dasar seperti kerang atau cacin

Mekanisme sedimentasi
Terdapat empat mekanisme utama

sedimentasi laut dalam:


Settling dari kolom air;
Transportasi dasar oleh aliran gravitasi (arus

terbiditas, aliran debris, aliran butiran dan


slumping);
Transportasi oleh arus dasar geostropis

termasuk presipitasi kimiawi dan biokimiawi.

Slump dan Slide

Mekanisme utama transportasi material sedimen di

kontinental slope

Klasifikasi Sedimen Laut


Dalam
Metode Klasifikasi:
Berdasarkan ukuran;
Berdasarkan komposisi materi
Berdasarkan kedalaman pengendapan

Klasifikasi Ukuran
Ukuran partikel umumnya diekspresikan dalam

satun phi ().


Nilai = - log2 (partikel, mm).
Nama
Ukuran
Granule
-1
Very Coarse sand
0
Coarse sand
+1
Medium sand
+2
Fine Sand
+3
Very Fine Sand+4
Silt
+8
Clay or mud

Pembagian secara kasar


Pasir
2000 62 m
Silt (lanau)
62 - 4 m
Clay (lempung) < 4 m

(Shepard, 1954)

(Folk, 1980)

Klasifikasi komposisi
Terdapat empat kelompok:
Terrigenous (< 30 % kalsium karbonat dan

silika)
Biogenis (> 30 % kalsium karbonat dan silika

biogenis).
Chemogenis (presipitasi kimiawi dari air laut).
Volcanogenis (material piroklastik dan poligenis

red clay)

Sedimen Terrigenous
Berasal dari daratan
Masuk ke laut melalui aliran gravitasi dan

angin.
Inputan utama adalah sungai tidak hanya
mengandung material darat, tetapi juga unsur
hara.
Mekanisme transportasi kel laut dalam
melalui aliran gravitasi termasuk slump, slides
dan mass flows.

Sedimen Biogenis
Sedimen biasanya berbentuk biogenic

oozes.
Oozes merupakan sedimen pelagis > 30%
sisa-sisa skeletal organisme pelagis dan
persentase lainnya dalam bentuk clay.
Terdapat dua kelompok besar oozes:
Carbonate atau calcareous oozes terbentuk dari

mikrofosil dengan test kalsium karbonat.


Siliceous oozes berasal dari material mikrofosil
siliceous.

Sedimen Biogenis
Sedimen yang berasal dari sisa-sisa

organisme laut.
Ada tiga megafosil pembentuk sedimen:
Coral dan calcareous algae membentuk

coralgal reef limestone.


Moluska membentuk coquina limestone.
Bryozoa membentuk bryozoan limestone.

Proses Pembentukan
Oozes
Terdapat empat proses pengendali:
Supply
Dissolusi
Dilusi
Perubahan diagenesa.

Carbonate Oozes
Luasan area:
50 % luasan dasar lautan
67 % permukaan sedimen laut
9 % dalam terumbu modern dan kontinental self.
24 % di kontinental slope.

Karbonat berada di wilayah topografy tinggi

palung lautan, biasanya membentuk lapisan


warna putih.
Keberadaan lapisan ini sangat dipengaruhi oleh
kondisi calcite compensation depth (CCD), yaitu
kondisi laju desolusi seimbang dengan laju
akumulasi karbonat.

Carbonate Oozes
Terdapat dua utama dan satu minor tipe

carbonate oozes:
Foraminiferal oozes, berasal dari test plankton

foraminifera, ukuran > 61 m.


Nannofossil oozes atau cocolith oozes, berasal

dari alga cocolithophoridae, ukuran < 30 m


lebih tahan dari proses desolusi.
Pteropod oozes, berasal dari planton moluska,

lebih besar dari foraminifera.

Siliceous Oozes
Merupakan endapan

dari sisa skeletal


organisme pembentuk
silika (> 30 %
sedimen).
Terdapat dua tipe:
Diatom oozes (> 30 %

diatom), terutama di
wilayah lintang tinggi.
Radiolarian oozes (>30
% radiolaria), di wilayah
equator.

Sedimen Autigenis
Terbentuk di dalam sedimen dan pada dasar

lautan, yaitu melalui proses presipitasi mineral


dari air laut karena reaksi fisik-kimiawi-biologi.
Dapat berasal dari aktivitas hidrotermal atau
biogenis.
Terdapat lima jenis:
Sedimen kaya logam dan besi oksida
Manganese nodule
Phosphorite
Zeolite
Barite

Sedimen kaya logam dan


besi
oksida

Umumnya sedimen berada di wilayah parit


lautan.
Kaya akan Fe, Mn, Cu, Cr, Pb dll.
Terdapat 3 tipe endapan:
Kandungan Mn-Fe tinggi,
Kandungan Mn tinggi,
Kandungan Fe-sulfida tinggi.

Manganese Nodule
Mengandung Ni, Cu, Co, Fe

tinggi.
Endapan tersebar di dasar
laut sebagai nodule, kerak
atau melapisi batuan.
Nodule berupa agglomerasi
Mn-oksida dan Fe-oksida
warna hitam atau coklat
berdiameter 1 10 cm.

Pembentukan Mn-Nodule
Terbentuk sangat lambat, berasal dari presipitasi

MnO2.
Presipitasi membutuhkan pengaruh katalis
permukaan pengendapan berupa inti, nodule atau
permukaan batuan.
Terdapat dua mineral utama dalam nodule yaitu
birnessite dan todorokite.
Nodule berbeda dalam komposisi morfologi dan
kimiawi pada bagian atas (karena reaksi dengan
air laut yang kaya akan besi dan kobalt) dan
bagian bawah (karena rekasi dengan sedimen
kaya akan mangan dan tembaga).

Phosphorite
Batuan sedimen

umumnya terdiri atas


minrela fosfat (P2O5) yaitu
fluorapatite carbonate
mikrokristalin.
Banyak ditemukan di

kontinental self dan


slope, berupa fosforit
nodule diameter 25 cm.

Pembentukan Fosforit
Terbentuk oleh penggantian carbonate oleh fosfat

di sedimen biogenic anoxic.


Fosfat berasal dari produksi plankton di
permukaan perairan.
Produksi plankton menimbulkan laju sedimentasi
tinggi, dan material organik yang tidak
terdegradasi kemudian diubah menjadi fosforit.
Fosforit juga dapat terbentuk dari perairan yang
kaya nutrien.

Zeolites
Berupa mineral aluminosilikat hydrous tak

berwarna atau putih.


Berasosiasi dengan akumulasi lambat sedimen
terutama lempung coklat.
Terdapat dua kelompok; phillipsite dan clinoptilolite.
Phillipsite terdiri 50 % sedimen bebas karbonat
dengan sedimentasi sangat lambat, dan
berasosiasi besi dan Mn oksida, montmorillonite,
palagonite.
Clinoptilolite banyak di sedimen Atlantik, terbentuk
akibat perubahan material volkanis asam
khususnya rhyolite atau glas vulkanis.

Klasifikasi Menurut
Kedalaman
I.
Endapan (eu-) pelagis (oozes dan clay).
II.
III.

Endapan Hemipelagis (muds).


Endapan pelagis atau hemipelagis

Endapan (eu-) pelagis


< 25 % fraksi > 5 m berasal dari terrigenis,

volcanogenis dan neritik.


Median ukuran butiran < 5 m.

A. Clay pelagis, CaCO3 dan fosil siliceous < 30 %.

CaCO3: 1-10% (Sedikit calcareous clay)

CaCO3: 10-30% (calcareous clay)

Fosil siliceous; 1-10% sedikit siliceous clay


Fosil Siliceous: 10-30% siliceous clay.

B. Oozes, CaCO3 dan fosil siliceous > 30 %.

CaCO3: > 30%; < CaCO3 (marl oozes); > CaCO3 (chalk ooze).

CaCO3: < 30% (> 30% fosil siliceous); diatom atau radiolaria
ooze.

Endapan Hemipelagis
> 25 % fraksi > 5 m berasal dari

terrigenis, volcanogenis dan netitik.


Median ukuran butiran > 5 m.
A. Calcareous muds, CaCO3 > 30 %.
< CaCO3 (marl mud); > CaCO3 (chalk mud)
Skeletal CaCO3: > 30% (foram;nanno;coquina)

B. Terrigenous mud, CaCO3 < 30 % (quartz,


feldspar, mica dominan).

Prefixes; quartzone, arkosis, micaceous.

C. Volcanogenis muds; CaCO3: > 30% (Ash,


palagonite dominan).

Endapan pelagis atau


hemipelagis

Dolomite-sapropelite cycles
Lempung (carbonaceous) hitam dan mud;
sapropelite.
Silicified claystones dan mudstones; chert.
Limestone.

Anda mungkin juga menyukai