Anda di halaman 1dari 10

51

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

STATUS EKOSISTEM PULAU-PULAU KECIL TERLUAR TIDAK BERPENDUDUK


WILAYAH TIMUR

1. Latar Belakang Pulau-pulau kecil terluar (PPKT) sebagai suatu kesatuan


ekosistem memiliki fungsi yang sangat penting baik secara
politik, ekonomi, maupun ekologi. Pulau-pulau kecil
terluarsecara politik memiliki fungsi pertahanan
keamanan karena berada pada wilayah perbatasan
sekaligus menjadi pintu gerbang keluar masuknya aliran
orang dan barang. Secara ekonomi, wilayah pulau-pulau
kecil terluar merupakan kawasan dengan produktivitas
hayati tinggi, pusat kegiatan wisata, memiliki peluang
besar untuk dikembangkan sebagai wilayah bisnis-bisnis
potensial yang berbasis pada sumberdaya.
Sementara secara ekologi, ekosistem pesisir dan laut
pulau-pulau kecil terluar berfungsi sebagai pengatur
iklim global, siklus hidrologi dan bio-geokimia, penyerap
limbah, sumber plasma nutfah, sumber energi alternatif,
dan sistem penunjang kehidupan lainnya. Oleh karenanya
pelestarian lingkungan pulau-pulau kecil terluar menjadi
sebuah keniscayaan.
Pulau-pulau kecil terluar merupakan satu kesatuan
ekosistem yang juga memiliki daya dukung terbatas dan
rentan terhadap perubahan lingkungan, baik akibat
bencana alam maupun faktor manusia. Pemanfaatan
berlebih (over exploitation) atas sumberdaya tersebut
telah menyebabkan kerusakan pada sebagian ekosistem
pulau-pulau kecil dalam tingkatan yang beragam.
Untuk itu perlu dilakukan upaya pengelolaan ekosistem
pulau-pulau kecil terluar melalui penyusunan status
ekosistem yang meliputi kriteria kerusakan, daya dukung
dan potensi sumberdaya ekosistem pulau-pulau kecil
terluar yang lebih baikmenuju terwujudnya pulau-pulau
kecil terluar yang dapat memberikan kesejahteraan,
lingkungan yang lestari dan strategis untuk pertahan dan
keamanan negara.

2. Maksud dan Tujuan dari kegiatan ini secara umum adalah menyusun
Tujuan dokumen status ekosistem PPKT dan perairan di sekitarnya
untuk dijadikan referensi dalam pengelolaan ekosistem
PPKT tidak berpenduduk di wilayah timur di Kabupaten
Tolitoli, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara,
Kabupaten Kepulauan Talaud.
Tujuan khususnya adalah:
a. Mengidentifikasidan pemetaan kondisi eksisting
ekosistem PPKT dan perairan di sekitarnya.

Dokumen Pengadaan Standar


Jasa Konsultansi Badan Usaha
(dengan Prakualifikasi)
52

b. Menginventarisasi potensi dan permasalahan


ekosistem PPKT dan perairan di sekitarnya.
c. Menganalisis kondisi daya dukung ekosistem dan
kerentanan PPKT dan perairan di sekitarnya.
d. Menentukan status ekosistem PPKT dan perairan di
sekitarnya serta rekomendasi pengelolaan
ekosistemnya.

3. Sasaran Tersusunnya status ekosistem Pulau-pulau Kecil Terluar


tidak berpenduduk dan perairan di sekitarnya di
Kabupaten Kep. Talaud, Kab. Bolaang Mongondow Utara
dan Kab. Tolitoli.

4. Lokasi Kegiatan 3 (tiga) PPKT tidak berpenduduk


Tabel 1. Lokasi Kegiatan PPKT tidak berpenduduk
Jumlah
No. PPKT Provinsi Kab/Kota Nama Pulau
1 SulutKep. Talaud P. Intata
2 SulutBolaang P. Bongkil
3 Mongondow (P. Bangkit)
Utara
3 Sulteng Tolitoli P. Dolangan
5. Sumber DIPA Satker Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil
Pendanaan Tahun Anggaran 2015 dengan jumlah anggaran sejumlah
Rp. 520.000.000,- (Lima ratus dua puluh juta rupiah).

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen: Ir. Rido M.S Batubara,
Organisasi Pejabat MSi
Pembuat Satuan Kerja: Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau
Komitmen Kecil.

7. Data Dasar Data primer dan sekunder yang sudah ada.


8. Standar Teknis Menggunakan metode/pendekatan multikriteria dalam
mencapai output kegiatan serta dapat dipertanggung
jawabkan.

9. Studi-Studi Hasil kegiatan identifikasi pulau-pulau kecil sebelumnya.


Terdahulu

10. Referensi Hukum 1. UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional
(RPJMN).
2. UU No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah
Pesisir dan Pulau-pulau Kecil yang telah di ubah
menjadi UU No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)
53

Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil


3. Peraturan Pemerintah No. 62 Tahun 2010 tentang
Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil Terluar
4. Perpres No. 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan
Pulau-pulau Kecil Terluar.
5. Perpres No. 5 Tahun 2010 tentang RPJMN Tahun
2010-2014
6. Inpres No. 1 Tahun 2010 Tentang Percepatan
Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun
2010.
7. Inpres No. 3 Tahun 2010 Tentang Program
Pembangunan yang Berkeadilan Tahun 2010.
8. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
17/MEN/2008 Tentang Kawasan Konservasi Di
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
9. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
20/MEN/2008 Tentang Pemanfaatan Pulau-pulau
Kecil Terluar dan Perairan dan sekitarnya.
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
2/MEN/2009 Tentang Tata Cara Penetapan Kawasan
Konservasi Perairan.
11. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
PER. 06/MEN/2010 Tentang Rencana Strategis
Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-
2014.

11. Lingkup Kegiatan Pekerjaan berupa pengumpulan data primer dan


sekunder, metodologi, analisis dan arahan
pengelolaandengan ruang lingkup sebagai berikut:
1. Persiapan;
Melakukan koordinasi dengan pemberi pekerjaan
(Satker Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil),

2. Studi literatur;
Melakukan studi literatur dan pengumpulan bahan-
bahan berdasarkan data penelitian terdahulu serta
mengumpulkan data dan informasi lainnya dari
instansi terkait.

3. Penyediaan Data Dukung


Data dukung yang dimaksud berupa penyediaan peta
laut dan citra satelit resolusi tinggi untuk untuk untuk
P. Intata, Kab. Kep. Talaud, P. Bongkil (P. Bangkit),
Kab. Bolaang Mongondow Utara, Prov. Sulut dan P.
Dolangan, Kab. Tolitoli, Prov. Sulteng.

4. Survei Lapangan dan identifikasi kondisi eksisting


ekosistem PPKT tidak berpenduduk. Kebutuhan data
dalam pekerjaan ini seperti yang tertera pada tabel 1.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)
54

Tabel 1. Kebutuhan Data


No Data Uraian
1 Kondisi umum Nama pulau (termasuk nama
pulau lain pulau), sejarah nama
pulau, letak geografis, letak
administratif, luas dan batas
fisik pulau,
aksesibilitas/kemudahan
transportasi, status kawasan
pulaudan foto pulau
2 Geofisik luas area ekosistem pulau
(terumbu karang, mangrove,
lamun, vegetasi darat), jenis
substrat, relief pantai
3 Hidro- Suhu air, Pola Arus (kecepatan
Oseanografi dan arah), Gelombang,
Tunggang Pasang Surut
(kisaran, jenis dan sifat),
Bathimetri
4 Hidrologi Identifikasi keberadaan dan
kondisi air tawar di pulau,
meliputi: Air
permukaan/tubuh air, Air
tanah (potensi dan
keterbatasan), tingkat
sedimentasi
5 Kualitas air laut Fisika : kedalaman laut,
kecerahan air, kekeruhan dan
temperatur/suhu perairan.
Kimia : ph, salinitas, oksigen
terlarut (DO), Ammonia
(NH3-N)+, Nitrat (NO3-N),
Nitrit (NO2), Fosfat (PO4-P)+,
COD, dan BOD
6 Ekosistem dan Terumbu karang (tutupan dan
Sumber daya sebaran), Lamun(sebaran,
Hayati Pesisir komposisi jenis dan biomassa),
Mangrove(struktur, kerapatan
dan komposisi jenis), Vegetasi
Pantai (komposisi jenis), flora
dan fauna dalam ekosistem
pulau (kelimpahan,
keragaman dan sebaran biota)
7 Kerentanan Informasi kondisi kerentanan
bencana Pulau terhadap potensi
bencana (letusan gunung api,

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)
55

gempa bumi, tsunami,


kenaikan paras air laut,
abrasi)

5. Inventarisasi potensi dan permasalahan ekosistem


PPKT dan perairan di sekitarnya.
6. Analisis kondisi daya dukung ekosistem dan
kerentanan PPKT dan perairan di sekitarnya.
7. Menentukan status ekosistem PPKT dan perairan di
sekitarnya serta rekomendasi pengelolaan
ekosistemnya.
8. Pelaporan terdiri dari:
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Kemajuan
3. Draft Laporan Akhir
4. Laporan Akhir
9. Pembahasan Laporan
Pembahasan dari setiap laporan akan dilaksanakan di
Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil.

12. Keluaran Dokumen status ekosistem Pulau-Pulau Kecil Terluar yang


tidak berpenduduk wilayah timur: 1. Pulau Intata di
Kabupaten Kep. Talaud, Propinsi Sulawesi Utara, 2. Pulau
Bongkil (Pulau Bangkit) di Kab. Bolaang Mongondow
Utara, Propinsi Sulawesi Utara, dan 3. Pulau Dolangan di
Kab. Tolitoli, Propinsi Sulawesi Tengah, dalam bentuk
laporan akhir, peta dan dokumentasi kegiatan.

13. Peralatan, Tidak Ada.


Material, Personil
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen
14. Peralatan dan Data dasar, peta laut, citra satelit resolusi tinggi untuk P.
Material dari Intata, Kab. Kep. Talaud, P. Bongkil (P. Bangkit), Kab.
Penyedia Jasa Bolaang Mongondow Utara, Prov. Sulut dan P. Dolangan,
Konsultansi Kab. Tolitoli, Prov. Sulteng, peralatan analisis serta alat-
alat survey dan pendukung lainnya dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan.

15. Lingkup Melaksanakan kegiatan Status Ekosistem PPKT tidak


Kewenangan berpenduduk Wilayah Timur atas nama Satker Direktorat
Penyedia Jasa Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil dengan surat tugas dari
Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil.
16. Jangka Waktu Secara keseluruhan waktu yang disediakan untuk
Penyelesaian melakukan penyelesaian kegiatan Penyusunan Status
Kegiatan Ekosistem Pulau-pulau Kecil Terluar tidak berpenduduk
Wilayah Timur adalah 120 (seratus dua puluh) hari
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)
56

kalender.

17. Personil Jumlah


Posisi Kualifikasi Orang
Bulan
Tenaga Ahli:
1. Ahli Minimal S2 Biologi/ S2 4(OB)
Sumberdaya Lingkungan/S2 Bidang Ilmu
Pesisir dan Kelautan dengan pengalaman
Laut/Ketua dibidangnya minimal 5 tahun.
Tim memiliki surat pengalaman
kerja (referensi) sesuai dengan
bidangnya dan melampirkan
Surat Keterangan Ahli (SKA)
dibidangnya.
2. Ahli Minimal S1 Bidang Ilmu 4 (OB)
Oseanografi Kelautan dengan pengalaman
di bidangnya minimal 3
tahun. memiliki surat
pengalaman kerja (referensi)
sesuai dengan bidangnya dan
melampirkan Surat
Keterangan Ahli (SKA)
dibidangnya.
3. Ahli GIS Minimal S1 4 (OB)
Geografi/Kelautan/ jurusan
yang sesuai dengan
pengalaman di bidangnya
minimal 3 tahun. memiliki
surat pengalaman kerja
(referensi) sesuai dengan
bidangnya dan melampirkan
Surat Keterangan Ahli (SKA)
dibidangnya.
4. Penyelam Pendidikan minimal S1 2 (OB)
Perikanan/Kelautan, memiliki
sertifikat selam minimal A2,
pernah mengikuti
workshop/kursus scientific
diver, berpengalaman di
bidangnya minimal 2 tahun.
5. Asisten Minimal bersertifikat A2 2 (OB)
Penyelam dengan pengalaman di
bidangnya minimal 2 tahun.
Tenaga Pendukung
6. Pengolah Minimal D3 4 (OB)
Data Informatika/komputer
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)
57

dengan pengalaman minimal


2 tahun
7. Administrasi Minimal D3 dengan 4 (OB)
pengalaman minimal 2 tahun

Tugas dan tangung jawab masing-masing personil penyusunan Status Ekosistem


PPKT Tidak Berpenduduk Wilayah Timur adalah sebagai berikut :
1. Ahli Sumberdaya Pesisir dan Laut (Ketua Tim)
Melakukan koordinasi dengan anggota tim
Melakukan identifikasi kondisi ekosistem mangrove, terumbu karang, dan
lamun di PPKT
Menganalisis isu dan permasalahan serta potensi ekosistem mangrove,
terumbu karang, dan lamun di PPKT
Menyusun konsep pengelolaan ekosistem mangrove, terumbu karang, dan
lamun di PPKT
2. Ahli Oseanografi (Anggota Tim)
Bertanggungjawab kepada Ketua Tim dalam pelaksanaan pekerjaan
Melakukan survey dan pendataan kondisi fisik laut (arus, gelombang,
angin dan temperatur air laut) dan proses pantai di PPKT
Menyusun konsep konservasi parameter fisik pesisir di PPKT
3. Ahli GIS (Anggota Tim)
Bertanggungjawab kepada Ketua Tim dalam pelaksanaan pekerjaan
Melakukan survey dan pemetaan kondisi ekosistem mangrove, lamun dan
terumbu karang di PPKT
Mengolah data spasial ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang di
PPKT
Menginterpretasicitrasatelituntukpenentuantitik survey danpenyelaman
yang selanjutnyadilakukanground check di lapangan, menyusun peta
penggunaan lahan dan peta sumberdaya alam.
4. Penyelam (Anggota Tim)
Bertanggungjawab kepada Ketua Tim dalam pelaksanaan pekerjaan
Melakukan identifikasi terumbu karang, ikan karang, dan biota lainnya di
PPKT.
Mendokumentasikan terumbu karang, ikan karang, dan biota lainnyadi
PPKT.
Mengolah dan menganalisis data hasil identifikasi terumbu karang, ikan
karang, dan biota lainnyadi PPKT.
Menyusun laporan hasil identifikasi terumbu karang, ikan karang, dan
biota lainnyadi PPKT.
Menyiapkan data untuk laporan akhir.
5. Asisten Penyelam (Anggota Tim)
Bertanggungjawab kepada Penyelam Ilmiah
Menyiapkan perlengkapan selam
Membantu pekerjaan Penyelam Ilmiah
Membantu menyiapkan data untuk penyusunan laporan akhir

18. Jadwal Tahapan


Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)
58

Pelaksanaan Waktu bulan Ke -


No Kegiatan
Kegiatan 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Studi Literatur
3 Survey Lapangan
4 Pengolahan dan
Analisis Data
5 Pelaporan

19. Laporan Memuat deskripsi umum mengenai strategi pelaksanaan


Pendahuluan kegiatan, tim yang akan terlibat, materi-materi sajian, dan
pengumpulan data sekunder serta rencana waktu
pelaksanaan.Laporan harus diserahkan selambat-
lambatnya15 (lima belas) hari kerja sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 6 (enam) eksemplar.
20. Laporan Berisi perkembangan pelaksanaan pekerjaan dan
Kemajuan disampaikan lebih kurang paruh waktu dari lamanya
pekerjaan.Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya
60 (enam puluh) hari kerja sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 6 (enam) eksemplar.
21. Laporan Akhir Draft Laporan Akhir sebanyak 6 (enam) eksemplar.
Laporan Akhir terdiri dari:
- Laporan akhir sebagai hasil final dari seluruh rangkaian
pekerjaan sebanyak 5 (lima) eksemplar. Bentuk
laporan berupa buku berukuran A4 dengan sampul soft
cover kertas glossy (warna ditentukan kemudian),
dengan judul dan pelaksanaan kegiatan di sisi laporan
- Soft copy laporan pelaksanaan kegiatan (laporan akhir)
masing-masing lokasi dicopy ke dalam 5 (lima) CD.
- Peta status ekosistem PPKT tidak berpenduduk dalam
bentuk album peta dengan format A3 mengikuti standar
kartografi dan soft file peta dalam bentuk SHP.
- Dokumentasi kegiatan (darat dan bawah air) :
a. Album foto dalam format jpeg beresolusi tinggi
(tidak dikompress) untuk masing-masing lokasi
selama proses pelaksanaan pekerjaan, dalam bentuk
5 (lima) keping CD.
b. Video beresolusi tinggi (durasi 30 menit perlokasi)
untuk masing-masing lokasi selama proses
pelaksanaan pekerjaan, dalam bentuk 5 (lima)
keping DVD.

22. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


Pengumpulan berikut:
Data Lapangan 1) Memenuhi kaidah ilmiah dan dapat
dipertanggangungjawabkan.
2) Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan
harus memenuhi standar penelitian.
Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik
Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)
59

3) Data yang dikumpulkan berupa data primer dan


datasekunder yang dilengkapi dengan sumber data,
tanggal dan waktu pengumpulan data, lokasi
pengumpulan data, dan keterangan tambahan
data/responden.
4) Melakukan uji terhadap keabsahan data, cross check,
validitas dan reliabilitas data yang dikumpulkan.

23. Alih Pengetahuan Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam
rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut:

Pembahasan dari setiap laporan akan dilaksanakan di


Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil yang
melibatkan Tim Teknis dan Pejabat Eselon II, III, IV dan staf
lingkup Direktorat Pendayagunaan Pulau-pulau Kecil.

Pembahasan kegiatan dilakukan setiap saat melakukan


pelaporan, dimulai dari laporan pendahuluan, laporan
antara sampai laporan akhir.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)
60

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik


Jasa Konsultansi Badan Usaha
Metode e-Seleksi Umum
(dengan Prakualifikasi)

Anda mungkin juga menyukai