Anda di halaman 1dari 29

Karakteristik Kimiawi

Sedimen
Ima Yudha Perwira, D.Sc
Proses terbentuknya batuan sedimen
• Pelapukan (wheathering), batuan besar lapuk
menjadi batuan-batuan dengan ukuran lebih kecil.
• Erosi.
• Transportasi, batuan terbawa arus sungai menuju ke
hilir.
• Deposisi, batuan mengendap pada suatu tempat.
• Proses lithifikasi: burial, kompakasi, sementasi,
lithifikasi.
Variasi Pelapukan Batuan
Variasi Pelapukan Batuan
Pelapukan secara Fisika
Pelapukan secara Kimia
Pelapukan secara Biologi
Materials erosion
Soil transport
Soil deposition
Sea sediment diagenesis
Klasifikasi sedimen di laut

Lithogenous Biogenous

Sedimen

Hydrogenous Cosmogenous
Jenis sedimen berdasarkan sumber
pembentuknya
• Lithougenus sedimen yaitu sedimen yang berasal
dari erosi pantai dan material hasil erosi daerah up
land. Material ini dapat sampai ke dasar laut melalui
proses mekanik, yaitu tertransport oleh arus sungai
dan atau arus laut dan akan terendapkan jika energi
tertrransforkan telah melemah.
• Biogeneuos sedimen yaitu sedimen yang bersumber
dari sisa-sisa organisme yang hidup seperti
cangkang dan rangka biota laut serta bahan-bahan
organik yang mengalami dekomposisi.
• Hidrogenous sedimen yaitu sedimen yang terbentuk
karena adanya reaksi kimia di dalam air laut dan
membentuk partikel yang tidak larut dalam air laut
sehingga akan tenggelam ke dasar laut, sebagai
contoh dan sedimen jenis ini adalah magnetit,
phosphorit dan glaukonit.
• Cosmogenous sedimen yaitu sedimen yang bersal
dari berbagai sumber dan masuk ke laut melalui
jalur media udara/angin. Sedimen jenis ini dapat
bersumber dari luar angkasa, aktifitas gunung api
atau berbagai partikel darat yang terbawa angin.
Material yang bersal dari luar angkasa merupakan
sisa-sisa meteorik yang meledak di atmosfir dan
jatuh di laut.
Mekanisme transpor sedimen
Mekanisme transpor sedimen
• Suspended load: mekanisme transpor dimana partikel
tersebut dibawa bersama-sama dengan air secara
keseluruhan, ukuran partikel bergantung dari
kepadatan mereka dan kecepatan arus, dimana
kecepatan arus yang lebih tinggi dapat membawa
lebih besar dan partikel yang lebih padat.
• Bed load: merupakan mekanisme transpor dimana
partikel yang lebih kasar dan padat bergerak
sepanjang dasar perairan baik secara menggelinding,
bergeser maupun meloncat-loncat karena pengaruh
tumbukan diantara partikel dan turbulensi tetapi
selalu kembali ke dasar. Mekanisme transpor dapat
berubah dari suspended loadmenjadi bed loaddan
sebaliknya karena adanya perubahan kecepatan aliran.
• Dissolve load: dimana berbagai ion masuk ke
perairan melalui proses weathering, mekanisme
transpor ini tidak terlihat (invisible) dimana ion-ion
tersebut larut di dalam air. Dissolve loadsebagian
besar terdiri dari HCO3- (ion bikarbonat), Ca2+,
SO42-, Cl-, Na+, Mg2+, dan K+. Ion ini akhirnya
terbawa ke lautan dan umumnya menyusun
kadungan garam di lautan.
Redoks diaganesis dan senyawa kimia
yang terlibat dalam sedimen
Sedimen karbonat
• Batuan sedimen karbonat memiliki unsur kimia CaCO3
dan MgCo3.
• Secara umum, terbentuknya batuan sedimen karbonat
melibatkan organisme seperti: koral, ganggang, bryozoa,
dan sebagainya. Cangkang-cangkang dari organisme
tersebut mengandung mineral aragonit yang kemudian
berubah menjadi mineral kalsit.
• Secara umum, batuan sedimen karbonat terbagi menjadi
empat jenis, yaitu: (1) batuan karbonat yang memiliki
sifat klastik, (2) batuan karbonat yang memiliki sifat
afanitik (sering disebut juga sebagai batu gamping halus),
(3) batuan karbonat yang bersifat kerangka atau terumbu,
dan (4) batuan sedimen karbonat yang bersifat kristalin
atau dolomit.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sedimen
Karbonat
• Letak Geografis dan Iklim. Daerah yang
mempunyai latitud tinggi mempunyai suhu dingin
akan menghambat pertumbuhan kehidupan yang
memerlukan suhu hangat untuk hidup. Sedangkan
daerah yang mempunyai latitud rendah (tropis dan
subtropis) mempunyai suhu keseharian hangat. Di
daerah ini berbagai kehidupan yang memproduksi
sedimen karbonat akan tumbuh lebih baik.
• Penetrasi Cahaya. Penetrasi cahaya mengontrol
distribusi organisme penghasil karbonat yang
membutuhkan cahaya untuk fotosintesis.
Komposisi kimia karbonat
• Unsur kimia utama batugamping terdiri dari:
kalsium, magnesium, karbon dan oksigen.
• Kalsium sebagai kation utama dan magnesium; Fe,
Mn dan Zn sebagai kation yang berjumlah sedikit.
• Anion yang utama adalah CO32-, namun anion
seperti SO42-, OH-, F- dan Cl- dapat juga hadir dalam
jumlah yang terbatas.
• Unsur/elemen jejak (trace elemen) yang biasa
dijumpai pada batuan karbonat meliputi B, Ba, P,
Mg, Ni, Cu, Fe, Zn, Mn, V, Na, U, Sr, Pb, K.
Komposisi mineral karbonat
• Mineral penyusun batuan karbonat terbagi dalam
tiga kelompok utama: kelompok kalsit, kelompok
dolomit dan kelompok aragonite.
• Selain itu terdapat pula magnesit, ankerite, dan
siderite dalam jumlah yang kecil.
Sedimen silika
• Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika
(SiO2).
• Batuan ini terhasil dari proses kimiawi dan atau
biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme
yang berkomposisi silika seperti diatomae,
radiolaria dan sponges.
• Kadang-kadang batuan karbonat dapat menjadi
batuan bersilika apabila terjadi reaksi kimia, dimana
mineral silika mengganti kalsium karbonat.
Sebaran silika di belahan bumi

Anda mungkin juga menyukai